Nightfall Chapter 1017

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1017: Cara Berunding Dengan Dunia (I)

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

…

…

Restoran, Jin Cui, adalah yang paling mewah di Kota Yangzhou. Itu menyajikan masakan terbaik, beberapa di antaranya bahkan diwarisi dari seribu tahun yang lalu. Mereka tidak pernah dapat ditemukan di tempat lain bahkan di Chang’an.

Tapi itu bukan apa-apa untuk tokoh-tokoh penting dari klan di Prefektur Qinghe. Mereka tidak memperhatikan hidangan di atas meja atau bersulang. Hidangan panas secara bertahap menjadi dingin di angin musim gugur.

“Tuan, apakah kita akan membunuh atau tidak?” pelayan itu berlutut dengan satu lutut di luar gerbang dan bertanya dengan suara bergetar. Dia tidak bisa lagi tahan keheningan mematikan di ruangan dan menginginkan jawaban cepat.

Dua pria di kereta adalah utusan yang dikirim Chang’an ke Aula Ilahi di West-Hill. Ada kebencian yang sangat mendalam antara Prefektur Qinghe dan Chang’an dan tidak ada cara bagi mereka untuk berkompromi. Untuk berjanji kesetiaan kepada West-Hill dan tidak menciptakan masalah, mereka seharusnya tidak pernah memperlakukan kedua pria ini sebagai tamu.

Memang, ada orang-orang di West-Hill yang menginginkan keduanya hidup, sementara yang lain ingin mereka dibunuh.

Namun, sudah lama sekali dan mereka sudah bisa mendengar roda kereta menggiling di trotoar. Tapi di dalamnya masih sepi mematikan.

Para master klan di Prefektur Qinghe tampak keras atau dingin. Mereka tidak mengatakan apa-apa. Mereka bahkan tidak mengedipkan mata, seolah-olah mereka adalah sekelompok patung.

Ketika Jun Mo dan Mu You melangkah ke manor di tepi Sungai Fuchun, Ning Que menembak Cui Tua dengan panah besinya. Sejak saat itu klan di Prefektur Qinghe telah kehilangan kepercayaan diri mereka dan tetap rendah. Karena itu, para tuan ini ragu-ragu dan berjuang untuk membuat keputusan.

Mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal. Karena itu mereka telah menunggu berita terbaru dari Chang’an dan prefektur-prefektur Tang lainnya. Mereka ingin memastikan apakah pengadilan kekaisaran memang melakukan pembunuhan seperti yang mereka dengar, dan apakah mereka memang menjadi begitu kejam.

Beberapa peluit tajam memecahkan langit kelabu dan hujan musim gugur yang deras. Mereka memasuki restoran dan membawakan mereka berita yang dikonfirmasi.

Itu benar. Mereka telah melakukan pembunuhan di Chang’an, Komando Gushan, Batalyon Utara, dan di mana-mana di kerajaan Tang.

Ribuan tawanan tewas. Setengah dari keluarga pengkhianat Tang dibantai. Keluarga He Mingchi terbunuh. Bahkan kerabat Xiong Chumo, sang Hierarch, terbunuh. Terlalu banyak orang meninggal dalam hujan musim gugur ini.

Orang-orang di restoran disiapkan untuk berita ini. Mereka tidak pernah bisa melupakan musim semi itu sebelum Tang dan West-Hill mencapai perjanjian damai, ketika Ning Que memimpin Pengawal Kerajaan Yulin dan anggota Geng Ikan Naga ke Persekutuan Qinghe dan membunuh semua orang di dalamnya.

Yang terbunuh di Persekutuan saat itu adalah saudara laki-laki, anak-anak, dan keluarga mereka. Bagaimana mereka bisa melupakan?

Para tuan dari klan menjadi lebih keras seolah-olah mereka adalah langit yang suram sebelum badai atau ukiran es di bawah sinar matahari. Mereka tampak dingin dari dalam ke luar.

Tetapi mereka tidak memberikan perintah untuk menyerang kereta itu.

Setelah beberapa lama, keheningan yang mematikan itu akhirnya diakhiri dengan suara lama. Itu adalah master klan paling senior dari keluarga Song. Dia menyaksikan hujan di luar dan berkata dengan tak berdaya, “Tolong sambut tamu terhormat kami.”

…

…

Tanpa bertarung atau membunuh, Chu Youxian dan Chen Qi berjalan ke restoran dan naik hanya untuk disambut dengan hangat dan tulus oleh tujuh tuan klan.

Hidangan sebelumnya sudah diganti dengan yang baru dimasak yang baunya sangat enak. Ruangan itu diterangi dan dihangatkan oleh cahaya lilin dan terasa nyaman meskipun ada angin musim gugur yang dingin di luar.

Para penguasa klan seperti patung yang hidup. Mereka mengenakan senyum hangat dan lembut dan tampak sangat tulus. Beberapa bahkan mengambil tangan Chu Youxian dan mengantarnya ke kursi. Mereka mengingat kejayaan masa lalu Akademi dan membungkuk pada Chen Qi. Mereka minum-minum dengan riang dan bahkan membicarakan siapa penjual paling cantik di Silver Hook Gambling House di sebelah barat kota.

Itu hampir seperti saat-saat dari bertahun-tahun yang lalu ketika klan digunakan dengan rendah hati menjadi tuan rumah utusan dari Chang’an. Sepertinya tidak ada yang terjadi sepanjang tahun ini, seolah-olah tentara Tang tidak pernah dimusnahkan di Rawa Besar, para pejabat setia tidak pernah digantung oleh mereka di sepanjang jalan, dan Ning Que tidak pernah membunuh orang-orang di Persekutuan Qinghe. Hujan musim semi itu tidak pernah turun. Hujan musim gugur ini juga tidak ada.

Setelah salam datang, pesta menyambut. Mereka tidak menyambut angin musim gugur yang dingin. Namun, klan berharap bahwa keduanya hanya di sini untuk menerima beberapa suap.

Mereka mewakili pengadilan kekaisaran dan Akademi. Selama mereka tidak ada di sini untuk mengambil nyawa, klan lebih dari bersedia untuk memberikan apa pun yang mereka inginkan.

Para master menurunkan suara mereka dan mereka hampir tidak bisa didengar di bawah penutup hujan musim gugur dan array. Bahkan jika Imam Besar Agung dari West-Hill akan datang sendiri, mereka mungkin tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

“Apa yang diinginkan Yang Mulia dan Tuan Tiga Belas?” Master keluarga Song memandang Chu Youxian dan Chenqi, dan berkata dengan rendah hati, “Tidak masalah apakah itu emas atau tambang, atau bahkan hidupku, kami bersedia bernegosiasi.”

Ning Que ingin bernegosiasi dengan dunia, begitu pula dunia dengannya. Dia telah membunuh begitu banyak orang di musim gugur dan menunjukkan tekadnya kepada dunia. Seperti yang dia duga, Prefektur Qinghe sekarang memohon untuk berbicara.

Dia sudah melempar taruhannya, nyawa manusia. Klan di Prefektur Qinghe harus memikirkan masa depan mereka. Divine Hall of West-Hill mungkin bisa memenangkan perang pada akhirnya. Tetapi karena terjepit di antara Tang dan Ruang-Ruang Ilahi, mereka akan memiliki perubahan yang sangat tipis untuk selamat dari perang.

Namun, segala sesuatu selalu berjalan berlawanan seperti yang diinginkan orang. Mereka enggan ketika Chang’an ingin bernegosiasi. Sekarang mereka memohon hal itu sementara Chang’an menjadi enggan. Setidaknya Chu Youxian dan Chen Qi tidak ingin bicara. Mereka bisa berbicara tentang pemandangan di Akademi atau dealer tercantik di rumah judi, tetapi tidak ini.

Itu karena orang-orang di Chang’an tahu dengan jelas bahwa Prefektur Qinghe tidak pernah bisa menjadi bagian dari Tang lagi. Dan itu juga merupakan prasyarat yang diinginkan klan sebelum negosiasi. Dalam hal itu, negosiasi tidak akan berarti apa-apa.

Melihat bahwa Chu Youxian dan Chen Qi hanya menikmati hidangan tanpa memberikan umpan balik, tuan keluarga Song bertanya setelah beberapa saat, “Apa gunanya melakukan ini?”

Chen Qi meletakkan sumpit kayu gelap dan menatapnya dengan tenang, “Apa maksudmu? Dengan membunuh orang-orang itu? ”

“Orang-orang yang dapat dibunuh oleh Tuan Tiga Belas tidak lebih dari puluhan ribu. Ketika dia telah membunuh semua tawanan dan sandera, apa yang bisa dia lakukan selanjutnya? ” Tuan keluarga Song menunjukkan keprihatinannya dengan tulus, “Dia tidak bisa menghancurkan seluruh dunia sendirian.”

Chen Qi menatapnya dengan tenang dan melihat sekeliling pada para klan yang berpakaian elegan dan mengesankan. Dia tidak bisa menahan tawa.

Dia menyadari bahwa itu persis sama dengan yang dikatakan Ning Que sebelum mereka meninggalkan Chang’an. Sangat menarik bahwa semakin banyak mereka membunuh, semakin banyak orang yang taat. Bahkan ketika mereka meradang, mereka tidak berani melakukan apa pun.

Tawanya memudar dan Chen Qi menjadi tenang. Rasanya aneh dan membuat orang-orang di sekitarnya merasa gelisah.

Chen Qi mengingat kata-kata Ning Que tapi dia tidak mengulanginya. Sebaliknya, ia bertanya langsung, “Siapa yang berencana membunuh kita?”

Tuan keluarga Song langsung bertanya, “Hierarch.”

…

…

Pada malam hari, Chen Qi dan Chu Youxian duduk di samping meja dan memikirkan pesta sebelumnya juga hal-hal yang diminta klan. Mereka saling memandang dan menggelengkan kepala.

“Apa yang mereka pikirkan? Apakah mereka bermain atau bertaruh di kedua sisi? Tidakkah mereka tahu bahwa mereka bahkan tidak memenuhi syarat untuk negosiasi? Bagaimana mereka bisa berharap secara berlebihan bahwa pengadilan kekaisaran akan menerima otonomi mereka, dan hanya mengenakan pajak alih-alih menempatkan pasukan di sini? ” Chu Youxian diejek.

Chen Qi berkata, “Klan ini tidak akan pernah menyerah ke pengadilan kekaisaran. Mereka hanya mencoba peruntungan dan mengekspresikan kebaikan sebelumnya. Pembunuhan Mr. Thirteen memang menakutkan bagi banyak orang. Orang-orang di selatan ini selalu sombong dan menganggap diri mereka istimewa. Kalau tidak, bagaimana mungkin mereka berpaling ke West-Hill? Tetapi mereka tidak pernah tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh Tuan Thirteen. ” Dia mengingat kata-kata Ning Que lagi dan menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Tetapi dalam tawanya tidak ada yang dingin.

Chu Youxian berkata, “Saya ingin tahu bagaimana keadaan Wang Jinglue di sana.”

Chen Qi berkata, “Dia telah bernegosiasi dengan orang-orang muda itu atas nama Mr. Thirteen selama bertahun-tahun. Saya kira dia akan baik-baik saja. ” Tokoh-tokoh penting di restoran berpikir pembunuhan Ning Que tidak ada artinya. Namun menurut Chen Qi, pesta penyambutan mereka agak tidak berarti.

Ning Que tidak pernah ingin berbicara dengan klan ini, melainkan dengan orang-orang muda itu. Itu karena dia pikir mereka adalah harapan.

Di pagi berikutnya, Chu Youxian dan Chen Qi berangkat lagi. Yang diterima kebaikan dan kekayaan yang disajikan oleh klan. Tetapi mereka tidak meninggalkan kata-kata.

Para penguasa klan berdiri di tepi danau dan memandangi kapal yang memudar ke Great Swamp yang berkabut. Mereka mengingat raut wajah Chen Qi kemarin di restoran dan merasa takut. Karena itu pandangan melihat orang mati.

…

…

Rawa Besar tak terbatas. Mereka tidak bisa melihat ujung-ujungnya dan merasa seperti makhluk kecil yang bepergian di lautan.

Chu Youxian tahu mereka mungkin akan terbunuh di Peach Mountain. Jadi dia mengabaikan kekhawatiran dan menikmati pemandangan danau. Dia berdiri dalam hujan dingin dengan sebotol anggur buah di tangannya, seolah-olah dia adalah orang yang miskin surat.

Sangat disayangkan suasana hatinya yang baik menghilang dalam waktu singkat karena banyak kapal besar mendekati mereka. Layar kapal-kapal besar itu menghancurkan langit sementara mereka mendekat dengan anggun seperti memindahkan gunung.

Datanglah angkatan laut Jin Selatan.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–