Nightfall Chapter 1027

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1027: Imannya

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

…

…

Keluar dari Balai Ilahi putih di puncaknya, Ye Hongyu berjalan menyusuri jalan setapak gunung. Awan melayang di samping gaunnya, sementara dia menemukan kejiwaannya bersih. Ketika dia mencapai dataran tinggi, dia mendapatkan kembali ketenangannya.

Dia melihat dengan lembut dan tenang pada beberapa pondok batu di dataran tinggi. Saat berikutnya, dia menemukan jantungnya yang Tao itu kokoh. Dataran tinggi dan pondok-pondok batu sangat berarti baginya, lebih dari sekadar kenangan.

Dia harus meninggalkan kondisinya ketika dia melarikan diri dari Lian Sheng di Gerbang Depan Doktrin Setan. Baik kultivasi dan hati Taoisnya terluka parah. Ketika dia kembali ke Peach Mountain, orang berpikir dia tidak akan pernah bisa mendapatkan kembali kekuatannya. Mereka mencemoohnya dan Hierarch bahkan mencoba menikahinya dengan Luokedi.

Dia mengunci diri di salah satu pondok batu itu dan terus berkultivasi. Dia tahu dia bisa menembus semua rintangan. Kemudian dia menerima surat dari Garret Sword.

Dia mendapatkan kembali kekuatannya dan membunuh Imam Besar Penghakiman Ilahi sebelumnya. Kemudian dia menjadi Imam Agung Ilahi termuda dalam sejarah West-Hill dan memulai babak baru dari legendanya.

Sejak itu, baik Luokedi maupun Hierarch tidak pernah bisa mengancamnya. Tidak ada di dunia manusia yang bisa menjadi masalah baginya.

Kata-kata Ning Que atau pertanyaan yang diajukan oleh Akademi bukanlah apa-apa. Dia datang ke pondok batu bukan untuk mencari kelegaan dari orang yang ada di dalamnya, tetapi untuk mengumpulkan hadiah yang pantas dia pilih.

Dia tidak mengkhianati Taoisme atau membunuh Hierarch. Dia memilih untuk tidak menghancurkan Taoisme dengan Aula Penghakiman Ilahi dan mengabaikan undangan Ning Que. Alih-alih beralih ke Akademi, dia tetap di Gunung Peach dan menempatkan dirinya dalam bahaya. Sekarang dia harus menghadapi bahaya absolut sendirian.

Dia memenuhi syarat untuk meminta apa pun yang dia inginkan dari orang di dalam pondok.

Malam itu turun dengan tenang dan menggelapkan Gown of Judgment merah tua miliknya. Tampaknya telah direndam dalam darah selama ribuan tahun sebelum dia memakainya.

Dia berdiri diam-diam di depan pondok batu dan tidak melihat ke dalam. Karena orang yang dulu berada di dalam sekarang duduk di kursi roda dekat tebing dan menikmati matahari terbenam.

“Aku tidak tahu apa itu. Tapi saya kira itu pasti sesuatu yang sangat penting karena Ning Que menyimpannya sampai saat terakhir, “kata lelaki tua di kursi roda itu dengan tenang tanpa berbalik.

Ye Hongyu berkata, “Ini penting bagi saya tetapi tidak ada bagi dunia manusia. Atau itu penting di masa lalu tetapi sekarang tidak lagi. ”

Biara Dean berkata, “Bagaimanapun, itu penting.”

Ye Hongyu berkata, “Tapi aku tidak ingin mendengarnya.”

“Ning Que tidak mengatakannya dengan benar.” Biara Dean mengejek, “Sangat tidak pantas untuk mencoba memenangkanmu untuk Akademi hanya dengan mengirim dua orang dan beberapa kata. Kata-katanya bukanlah Seven Tomes of Arcane. ”

Ye Hongyu setuju, “Memang. Itu juga sebabnya saya tidak mau mendengarkan. ”

Biara Dekan berkata, “Anda sudah mengetahuinya sejak lama karena itu tidak mengejutkan. Maka itu tidak cukup baik untuk meyakinkan Anda. ”

Ye Hongyu berkata, “Ning Que dan Yu Lian meremehkanku. Doktrin Iblis dan Akademi bersama-sama mungkin bisa mengatur seluruh dunia, tapi bukan aku. ”

Biara Dean tersenyum di kursi roda dan berkata, “Aku mengatakan hal yang sama sebelumnya.”

“Aku selalu tahu itu Xiong Chumo.” Ye Hongyu melanjutkan, “Aku tidak membawanya setelah Ritus ke Cahaya bukan karena aku ingin dia tetap sengsara, tetapi karena aku tahu Yang Mulia tidak akan mengizinkanku.”

Biara Dekan berkata, “Saya adalah pemimpin Taoisme dan saya tidak pernah bermain favoritisme.”

Ye Hongyu berkata, “Aku masih tidak akan membunuhnya. Saya mungkin tidak akan pernah melakukannya. ”

Biara Dean terlihat lembut dan bertanya, “Karena imanmu? Atau takwa kepada Haotian? ”

Ye Hongyu berkata, “Itu tidak ada hubungannya dengan iman saya.”

Biara Dean tersenyum dan bertanya, “Lalu untuk apa?”

Ye Hongyu berkata, “Saya ingin kehidupan Xiong Chumo ditukar dengan kehidupan orang lain.”

Biara Dean tertawa dan menggelengkan kepalanya, “Pertama, kamu harus membuktikan bahwa kamu bisa membunuhnya. Maka Anda memenuhi syarat untuk pertukaran. ”

Orang hanya bisa bertukar barang dengan sesuatu yang dimiliki. Kalau tidak, itu akan mencuri atau merampok.

Xiong Chumo adalah Hierarch dan telah melampaui Lima Negara sejak lama. Dia mengaktifkan Tianqi dan Api Ilahi untuk mengusir kejahatan di seluruh dunia. Tak seorang pun kecuali Kakak Sulung atau Yu Lian yang bisa menang atas dirinya.

Tidak peduli seberapa berbakatnya Ye Hongyu atau seberapa baik dia berkultivasi, dia masih terlalu muda. Bahkan jika dia sudah berada di puncak Knowing Destiny, bagaimana dia bisa membunuh Xiong Chumo?

“Lalu bagaimana dengan hidupku sendiri?” Dia berkata, “Tidak peduli bagaimana Ning Que yang tanpa malu-malu bermain dalam permainan, saya masih bersyukur untuknya dan Cicada Dua Puluh Tiga Tahun.”

“Mengapa?”

“Karena mereka membuktikan kepada Balai Divine betapa pentingnya aku. Mereka mencoba yang terbaik untuk memenangkan bantuan saya. Karena itu Taoisme harus membayar harga yang cukup untuk menjaga saya. ”

Biara Dean tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Kehidupan Hierarch memang bukan sesuatu yang bisa diambil Ye Hongyu. Tapi bagaimanapun dia adalah Imam Besar Penghakiman Ilahi dan memiliki bawahan kerajaan yang tak terhitung jumlahnya. Jika dia membelot, itu akan menjadi kerugian yang fatal bagi West-Hill mengingat bahwa Balai Cahaya dan Institut Penyembahan Ilahi akan sama-sama kehilangan pemimpin.

Akademi telah mempersiapkan bertahun-tahun untuk melaksanakan rencana ini. Yu Lian membuka jalan untuk itu beberapa tahun yang lalu. Dia telah menunggu dengan sabar untuk melihat hal itu terjadi hari ini. Namun mereka gagal.

Biara Dean memandangi cahaya malam di cakrawala dan berkata dengan lembut, “Dia memang murid terbaikku.”

Ye Hongyu berkata, “Ketika kita masih anak-anak, semua orang berpikir dia lebih rendah daripada Chen Pipi.”

Biara Dean menggelengkan kepalanya. “Belum lagi yang lain, aku juga berpikir begitu. Tetapi dia membuktikan bahwa saya salah, begitu juga semua orang. ”

Ye Hongyu berkata, “Jadi Yang Mulia mengira hidup saya tidak layak baginya?”

“Pengajaran Aliran Baru tampaknya mirip dengan Taoisme Haotian. Namun itu sebenarnya mengambil otoritas kembali dari Taoisme dan mengembalikannya kepada para pengikut. Itu merebut kembali kemuliaan dari Kerajaan Ilahi Haotian ke dunia manusia. Doktrin Setan hanya bisa memengaruhi dunia kultivasi, sementara Aliran Baru bisa mengguncang seluruh dunia. Dia melangkah lebih jauh dari yang dilakukan mantan Imam Besar Ilahi Cahaya seribu tahun yang lalu. ”

Dekan Biara melanjutkan dengan tenang, “Dalam hal itu, dia adalah pengkhianat terburuk dan penggali kubur sejati dari Taoisme. Setiap kali saya memikirkan hal ini, saya tidak dapat menahan diri untuk terkesan, atau bahkan bangga sebagai gurunya. Anda tentu tidak bisa bertukar orang seperti itu dengan mudah. ”

Ye Hongyu juga melihat cahaya malam di timur. Ada samudera dan Kerajaan Song di tepi samudera. “Jadi, apakah Yang Mulia bersikeras untuk membunuhnya?”

“Ning Que meminta saya untuk merencanakan masa depan Taoisme. Tetapi dia tidak tahu bahwa saya selalu berpikir. Aliran Baru telah terbentuk dan pasti akan menyebar luas. Mereka memiliki pengikut yang tak terhitung jumlahnya dan tidak ada gunanya membunuhnya sekarang. Bagaimana saya bisa membunuhnya hanya untuk memaksa Anda mengkhianati kami? ” Biara Dean menoleh padanya dan tersenyum.

Ye Hongyu tidak tahu apa yang dikatakan Ning Que kepada Biara Dean.

“Seperti yang baru saja aku katakan, kamu tidak pergi karena kamu memiliki iman.” Dia memandang Ye Hongyu dan berkata, “Aku tidak bermaksud Haotian, tapi Ye Su. Meskipun dia sudah menjadi sampah seperti aku, dia jauh lebih penting bagimu daripada Haotian. Selama dia memiliki kesempatan paling tipis untuk bertahan hidup, Anda tidak akan pernah mengambil risiko itu. Saya mengatakan Ning Que tidak bisa melihat melalui dirinya sendiri karena kata-katanya tidak ada artinya. Tampaknya dia tidak bisa melihatmu dan karena itu gagal meyakinkanmu. ”

Ye Hongyu tetap diam. Dia harus mengakui bahwa meskipun lelaki tua ini bukan tuannya, dia memahami dia lebih baik. Kehidupan kakaknya seperti kolam guntur, yang dipenuhi dengan pedangnya yang mulia. Dia tidak bisa melangkah lebih jauh. Selama dia bisa bertahan, dia akan mengabaikan masa lalu yang paling memalukan dan menghadapinya dengan tenang.

Karena Akademi tidak bisa melindunginya, tidak ada yang mereka katakan akan berarti.

Selain itu, dia selalu tahu bahwa Ning Que adalah egois, berdarah dingin dan tak tahu malu. Dia sebelumnya membuktikan dirinya demikian dan melakukannya lagi hari ini. Dan dia akan melakukannya lagi di masa depan.

Cahaya berangsur-angsur memudar dan malam menang. Salju dan awan lenyap dan langit dihiasi bintang-bintang. Di antara bintang-bintang adalah bulan terang yang menyinari dunia manusia, termasuk dataran tinggi di Peach Mountain.

Biara Dean memandang ke atas ke bulan, merenung cukup lama, dan mengatakan sesuatu dengan tidak jelas. Itu tidak berasa seperti cahaya bulan yang menumpahkan padanya, tenang dan tanpa emosi. “Aku akan memberikan hidup Xiong Chumo padamu.”

Ye Hongyu membungkuk dan meninggalkan dataran tinggi karena dia sudah menerima janji yang dia inginkan.

Meskipun Biara Dekan tidak menyebutkan apa pun selain kehidupan Xiong Chumo dalam janjinya, dia tahu kakaknya akan selamat. Baik Long Qing maupun Pemabuk tidak akan membunuhnya. Karena Biara Dekan memperjelas bahwa tidak bermanfaat bagi Taoisme untuk mengambil nyawa Ye Su pada titik ini.

Tetapi masalahnya adalah bahwa Akademi tidak menyadarinya. Jadi setelah semua yang telah dilakukannya, apakah Ning Que akan menjadi lelucon dalam sejarah?

Biara Dean mengayunkan tangannya dalam angin malam yang dingin dan mencoba menangkap cahaya bulan.

“Apa yang terjadi dengan Hierarch dan Priest Divine Judgement of Judgment sebelumnya?” tanya imam setengah baya itu.

Biara Dean menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku tidak tahu. Aku juga tidak peduli. ”

Pastor setengah baya itu tampak khawatir. “Sepertinya Akademi menganggapnya serius …”

Biara Dean berkata dengan tenang, “Akademi selalu memposisikan dirinya seolah-olah tidak pernah peduli tentang kebermaknaan. Tetapi sebenarnya mereka tidak akan pernah melakukan sesuatu yang tidak berarti. Tidak peduli apa yang mereka katakan padaku atau kepada Ye Hongyu, itu adalah jebakan. Ning Que tahu Aliran Baru adalah ancaman bagi Taoisme dan mencoba meyakinkan saya dengan ini. Saya harus mengakui bahwa dia benar, bahkan jika dia tidak dapat melihat seluruh gambar. Jika dia bisa meyakinkan saya, Taoisme akan dikalahkan, atau bahkan selesai. Jika dia tidak bisa, Ye Su akan terbunuh dan Ye Hongyu pasti akan membelot. Karena itu Taoisme akan dikalahkan lagi. ”

Pendeta setengah baya itu sepertinya telah menyadari sesuatu dan berkomentar dengan kagum, “Jadi jika kita tidak melakukan apa-apa, Akademi akan gagal.”

Tampaknya itu adalah rencana Biara Dean, untuk mengatasi apa pun dengan tidak melakukan apa pun. Namun, dia menggelengkan kepalanya lagi dan melihat ke atas ke bulan, merenungkan.

…

…

Memasuki Aula Penghakiman Ilahi, Ye Hongyu berdiri di dekat pilar batu hitam dan memandangi pegunungan yang tertutup salju untuk waktu yang lama. Dia memegang tangannya di belakang punggungnya dan wajahnya tampak beku.

Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan. Bawahan dan pelayannya yang setia tetap khawatir di aula samping tetapi tidak berani menyela.

Bulan bepergian sementara bintang-bintang tetap. Dan malam semakin larut.

Dia melihat ke arah Song dan hampir bisa melihat pembantaian, nyala api suci, dan orang-orang yang bertarung dengan sengit demi iman mereka.

Wajah cantiknya bebas dari emosi seolah-olah itu adalah ukiran es.

Saat itu, langkah kaki terdengar di Aula Penghakiman Ilahi.

Para diakon berjubah hitam seharusnya bersiaga bahkan dengan langkah sekecil apa pun. Tetapi anehnya mereka tetap diam bahkan ketika orang itu datang ke sisinya.

Mungkin itu karena bahkan diaken berjubah hitam yang paling kejam tidak berani menghentikannya. Atau bahkan yang paling kuat di Aula Penghakiman Ilahi tidak dapat mendengar langkah kakinya.

Itu adalah pendeta tua yang malang, kurus dan pendek. Hierarch of West-Hill, Xiong Chumo datang kepadanya dengan tenang di malam yang gelap.

Ye Hongyu memandang jauh ke arah Kerajaan Song dan menyaksikan awan salju bersinar tidak jelas di malam hari. Dia hampir melihat badai terbentuk di atas lautan.

Warna mengering dari wajahnya. Dia menyipitkan matanya menjadi garis, atau pedang.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–