Nightfall Chapter 1038

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1038: Antara Langit Dan Bumi, Di sana Berdiri Tang Xiaotang

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Chen Pipi duduk di samping Ye Su dan merasa sakit dan kehilangan ketika mereka melihat asap putih.

Baginya, kematian Ye Hongyu adalah akhir. Itu mengakhiri banyak hal termasuk kenangan masa kecilnya, kehidupan mereka di biara, teman mudanya dan pengkhianatan antara ayah dan anak.

“Itu bukan akhir.” Dia berkata, bagaimanapun, setelah jeda, “Selama kita hidup, apapun itu mungkin. Lalu mengapa kita harus pergi? ”

Sementara dia berkata begitu, pembunuh kuat dari Aula Ilahi West-Hill telah naik ke panggung. Tidak peduli seberapa saleh para pengikut Arus Baru, mereka tidak bisa memperlambat mereka dan hanya menumpahkan lebih banyak darah.

Chen Pipi berdiri di belakang Ye Su dan mulai berkemas. Dia sekarang menjadi sampah. Dengan Samudra Qi dan Gunung Salju hancur, dia tidak bisa lagi berguna dalam pertempuran. Tapi dia masih tampak tenang dan percaya diri.

Sejak mereka meninggalkan Linking, mereka terus-menerus terjebak oleh Ruang Divine tetapi masih bisa keluar setiap saat. Dia percaya bahwa mereka akan berhasil lagi hari ini, meskipun asap putih membumbung jauh. Itu karena dia percaya bahwa dia akan menyelamatkan saudaranya.

Tang Xiaotang berdiri di depannya dan Ye Su. Para murid Sword Garret bertempur melawan tokoh-tokoh kuat dari Taoisme. Darah tercurah dengan benturan pedang.

Dia berdiri di depan Ye Su dan Chen Pipi tanpa pergi ke tempat lain. Dia memegang gada dan mengusir siapa pun yang berani mendekat. Musuh-musuh semua terpesona oleh gada yang bergemuruh.

Dia bukan pahlawan. Namun tidak ada yang bisa melewatinya.

Melihat wanita ini dalam pakaian tipis dari Doktrin Iblis, yang tidak lagi muda tetapi masih memiliki dua ekor kuda, Xiaoyu tidak bisa menahan permusuhan tetapi masih merasa kaget dan bingung.

Dia punya banyak alasan untuk memusuhi Tang Xiaotang. Tetapi yang tidak bisa dia pahami adalah bagaimana dia bisa selamat dari perburuan Tao ketika dia hampir menjadi satu-satunya pelindung pengikut aliran baru yang telah hanyut sejauh ribuan mil. Bagaimana dia pulih dari semua luka? Dan seberapa besar kekuatan yang bisa dia simpan dalam sosok langsing itu?

Tang Xiaotang memang kelelahan.

Sejak mereka meninggalkan Linkang, dia telah memimpin orang-orang untuk menembus empat putaran serangan oleh Divine Hall. Dia telah bertarung dalam dua puluh satu pertempuran dan menewaskan tiga ratus tujuh puluh satu tokoh yang kuat dari Divine Hall. Dia terluka empat belas kali. Tidak peduli apakah itu pertempuran kecil atau besar, dia bertarung sebagai kepala suku. Karena itu dia terluka dan berdarah terus-menerus.

Namun dia tidak pernah jatuh. Membawa Ye Su dan Chen Pipi yang sama-sama kehilangan Samudra Qi dan Gunung Salju mereka, ia melakukan perjalanan melalui pegunungan sejauh ribuan mil dan tiba di ibu kota Song.

Dia sangat kelelahan dan hampir jatuh. Tapi dia masih memegang gada dan bertarung melawan siapa pun yang berani mendekat. Penampilannya sempurna dan tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Pedang patah, mayat berserakan, dan kuda-kuda terkejut. Beberapa kavaleri Song menyelinap dari samping tetapi dirobohkan oleh Tang Xiaotang. Mereka jatuh bersama dengan kuda-kuda mereka dan tidak bisa lagi berdiri.

Xiaoyu mengangkat alisnya sementara matanya tiba-tiba cerah. Bayangan nila melayang dalam cahaya pagi dan pedang Taoisnya berubah menjadi garis lurus yang menembus angin pagi yang dingin dan tiba di Tang Xiaotang seketika.

Pedang para pembudidaya semuanya adalah pedang terbang. Tetapi pedangnya tidak terbang menjauh dari tangannya. Pedang, pergelangan tangan, dan sikunya membentuk garis lurus bersama.

Dari Ke Haoran ke Liu Bai, sejarah ilmu pedang telah berkembang. Pendekar pedang sejati tidak akan pernah melepaskan pedangnya dengan mudah, terutama ketika menghadapi musuh yang sangat kuat.

Bilah dingin mencerminkan salju yang tersisa di alun-alun dan menusuk langsung ke mata Tang Xiaotang.

Tang Xiaotang tidak menutup matanya atau berkedip. Dia menatap pedang Tao yang membawa aroma laut asin dan merasakan badai lautan yang menyatu. Kemudian dia menusuk gada dengan diam-diam.

Dia tidak bisa menyisihkan energi saat menghadapi seorang kultivator Mengetahui Tujuan seperti Xiaoyu. Sosok rampingnya berubah menjadi batu yang dipanaskan dan dia menerapkan praktik Light’s Doctrine untuk mengisi setiap bit kekuatannya ke dalam gada.

Gada di tangannya pada awalnya merupakan benda suci dari Doktrin Setan: pedang pendek berdarah raksasa. Selama pertempuran di Chang’an bertahun-tahun yang lalu, Yu Lian memotong pelangi Abbey Dean dan pedang pendek berdarah dilemparkan ke dalam gada setelah itu.

Dia menyerahkan dirinya ke Akademi dan mengakui Yu Lian sebagai tuannya. Menjadi kakak perempuan tertua di Akademi generasi ketiga, dia mewarisi gada itu. Itu tampak seperti gada tetapi masih ada pedang pendek di bawahnya dengan niat tajam di dalamnya. Itu digunakan untuk menggali tangga yang mencapai langit di bukit belakang Akademi, menghancurkan papan catur Buddha, mengalahkan kavaleri West-Hill di Peach Mountain selama Rite to Light dan mengejutkan banyak pembudidaya yang kuat. Itu juga digunakan untuk memotong kubis di pondok kumuh.

Ketika dipangkas lagi hari ini, pedang Tao Xiaoyu bersama dengan badai dan angin dari laut langsung terhapus. Tetesan hujan yang tak terhitung jumlahnya serta angin lembut dihancurkan.

Pedang Tao hanya bisa mengenai bahu kiri Tang Xiaotang dan dipantulkan. Wajah cantik Tang Xiaotang tetap tenang dan gada besinya didorong ke depan.

Xiaoyu sedikit mengerang dan beberapa ketakutan melintas di matanya. Dia segera melangkah mundur tetapi pedang Taoisnya sudah terdistorsi. Wajah pucatnya berubah menjadi merah luar biasa dan darah mengalir ke tenggorokannya.

Setelah konfrontasi instan, dia terluka dan dikalahkan.

Pedang itu terdistorsi tetapi tidak patah. Dan niat mengerikan itu memanjat pedang dan menggedor tubuh Xiaoyu. Dia dibawa pergi, terbang di atas kerumunan dan jatuh di belakang mereka.

Tang Xiaotang tidak berhenti di situ. Dia menginjak tanah, menghancurkan tujuh belas batu bata dan melompat ke langit seperti batu yang melesat. Gada menusuk dada Xiaoyu.

Banyak imam ilahi dan diaken terkejut oleh pemandangan itu. Mereka takut dan mengalir ke Xiaoyu. Gelombang terbentuk di alun-alun yang ramai.

Xiaoyu adalah putri Zhao Nanhai dan salah satu bawahan Biara Dean yang paling tepercaya. Mereka tidak berani membuatnya terluka. Banyak pedang Tao terbang ke langit dan berusaha menghentikan Tang Xiaotang.

Tang Xiaotang tetap tenang dan fokus pada gadis Tao yang melesat pergi. Dia tidak memperhatikan pedang terbang yang menebasnya dan bertekad untuk memukulnya sampai mati. Seketika setidaknya tujuh pedang Tao menembus udara, terbang kepadanya, dan memotong pakaian tipisnya. Tapi tidak ada darah yang tertumpah.

Menjadi Saints Doktrin Setan, dia sudah memperoleh tubuh besi melalui pelatihan dengan Qi Surga dan Bumi.

Tidak peduli seberapa tajam pedang Tao itu, mereka hanya bisa memotong kulitnya dan meninggalkan sedikit luka. Niat pedang mengenai dia dan beberapa darah keluar dari bibirnya. Tetapi mereka tidak pernah bisa menghentikannya.

Setelah gada besi diacungkan, api menderu dinyalakan. Ketika gada besi berdebar, Xiaoyu pasti akan hancur. Xiaoyu jatuh ke tanah dan warna mengering dari wajahnya. Siram yang tidak biasa menghilang. Tapi sepertinya dia tidak takut.

Tang Xiaotang tetap tenang tetapi dia juga merasakan sesuatu yang tidak biasa. Memang, sesuatu yang tidak biasa mendekat. Bunga persik hitam tiba-tiba mekar di tengah alun-alun.

Itu bukan bunga persik hitam yang solid, tetapi beton puris dari Qi Langit dan Bumi. Itu sangat menawan tetapi tidak centil. Kelopak hitam yang mengerikan tampak melahap dan besar.

Bunga persik hitam menarik perhatian semua orang.

Tang Xiaotang juga melihatnya dengan jelas saat mekar tepat di depannya. Dia tidak terkejut dan menumbuk gada ke bunga.

Sejak kemarin dan sampai pagi ini, Taoisme telah berjuang dengan tekun. Mereka mengumumkan awal perang dengan asap putih. Damai bukan lagi pilihan. Mereka bertekad untuk menang. Tapi sepertinya mereka tidak bertekad untuk menang jika hanya ada gadis Laut Mengenal Takdir Laut, pembudidaya kuat dari Taoisme dan pasukan kavaleri dari Song.

Tang Xiaotang tahu bahwa Balai Divine pasti telah mengirim beberapa sosok yang sangat kuat untuk berdiri. Dia bahkan bisa menebak siapa orang itu. Tapi dia tidak muncul setelah seharian dan malam, yang membuatnya semakin gelisah. Dia memalsukan serangan pembunuhan terhadap Xiaoyu hanya untuk memaksa orang itu untuk tampil ke depan. Fokusnya tidak pernah Xiaoyu. Dia sedang menunggu mekarnya bunga persik hitam itu.

Sebuah ledakan besar terdengar. Gada besi hitam legam itu menghantam bunga persik hitam dengan kejam.

Bunga persik hitam tak berbentuk dan tanpa zat itu langsung dihancurkan menjadi Qi Langit dan Bumi acak, dan memercik di sekitar alun-alun seolah-olah itu awan atau uap.

Tang Xiaotang agak pucat dan muntah darah. Saat gada besi mengenai bunga persik hitam, dia menyadari bahwa dia salah dan kehilangan itu.

Orang itu tidak bersembunyi untuk bersiap menghadapi serangan terakhir. Dia begitu kuat sehingga dia tidak perlu menunggu peluang apa pun. Dia hanya mengamati dengan tenang dan bisa mengalahkan siapa pun kapan pun dia mau.

Tang Xiaotang melangkah ke tanah dan menghancurkan beberapa batu bata. Lengan kanannya sedikit menggigil ketika dia melihat bagian dinding.

Dadanya naik dan tenggelam sementara dua kuncir kuda bergoyang di belakangnya. Dia sangat pucat dan jelas terluka.

Selusin pastor dan diakon ilahi menyerang Tang Xiaotang.

Xiaoyu melesat maju. Pedang Tao yang tertekuknya diluruskan segera dan menusuk ke arah mata Tang Xiaotang lagi.

Tidak ada yang bisa pulih dari luka serius seperti itu dalam waktu singkat. Karena itu, ini adalah kesempatan terbaiknya untuk membunuh Tang Xiaotang. Tepat di saat bahaya maksimum, Tang Xiaotang mengambil napas dalam-dalam. Angin dingin di sekitar alun-alun benar-benar dihirup ke dadanya. Udara meradang seperti menderu di paru-parunya. Mata redupnya menjadi cerah lagi tiba-tiba. Luka-lukanya sepertinya sembuh secara instan.

Gada besi menembus udara dan menghantam pedang Xiaoyu. Setelah retakan yang jelas, pedang Tao akhirnya pecah, sementara gada besi tetap solid seperti biasa.

Dengan sedikit erangan, Xiaoyu melangkah mundur dan tampak heran. Dia tidak bisa mengerti mengapa wanita ini dari Doktrin Iblis bisa pulih dari luka serius sedemikian cepat. Terbuat dari apa tubuhnya?

Menggunakan gada besinya, Tang Xiaotang membunuh diakon berjubah hitam yang menyerangnya dari belakang. Dia berjalan menuju bagian dinding itu. Siapa pun yang mencoba menghentikannya terluka parah. Dia ingin pergi ke sana. Jadi tidak ada yang bisa menghalanginya. Sepanjang jalan dia memukuli orang yang tak terhitung jumlahnya mati. Darah tumpah ke seluruh dan membasahi tanah.

Dia berjalan sendirian di antara Surga dan Bumi. Dia tampak kesepian dengan musuh di sekitarnya. Namun dia tidak membutuhkan siapa pun selain dirinya sendiri. Dia sepertinya tidak pernah terluka. Tidak peduli betapa mengerikannya bunga persik hitam itu, itu tidak bisa menyakitinya. Tidak ada seorang pun di dunia manusia yang bisa melukainya. Para kultivator yang kuat dari Taoisme dan pasukan kavaleri dari Song semua terkejut melihat pemandangan itu.

Saat itu, beberapa peluit melengking terdengar dari jauh. Sebuah panah menabrak dada kiri Tang Xiaotang. Meskipun itu tidak didorong ke dalam tubuhnya, ujung yang tajam itu menusuk kulitnya dan beberapa darah menodai pakaiannya. Setidaknya itu penghiburan, atau pertanda.

Para imam dan diaken ilahi yang putus asa merasa lega untuk mengonfirmasi bahwa tidak ada yang bisa tetap tidak terluka selamanya. Mereka senang dan sangat bersemangat.

“Dia dikutuk!”

“Keterampilan Gelapnya hilang!”

“Ayo bunuh dia!”

Di sepanjang alun-alun di cahaya pagi, imam ilahi dan diaken serta kavaleri dari Song berteriak keras seolah-olah mereka semua menjadi gila. Tapi Tang Xiaotang sepertinya tidak pernah mendengar mereka. Dia terus berjalan ke dinding dengan gada besi di tangannya.

Tak terhitung orang dijatuhkan di sepanjang jalan sebelum dia akhirnya sampai ke dinding.

Dinding itu secara tak terduga runtuh. Batu bata jatuh ke tanah seperti daun kering jatuh di salju. Itu diam-diam diam. Begitu juga orang di halaman.

Long Qing berdiri di dekat dinding yang runtuh dan menatapnya diam-diam.

Jeritan terdengar dari kejauhan sementara bumi mulai bergetar sedikit. Semua gerbang kota dibuka pada waktu yang sama, dan ribuan pasukan kavaleri dari Divine Hall yang bersembunyi di hutan masuk.

Tang Xiaotang mendengarnya dan menyadari apa yang terjadi. Dia tidak melakukan apa-apa selain berdiri di sana menatap dinding yang runtuh dan orang di dalamnya. Bekas luka di wajahnya menarik perhatiannya.

Dia tahu bahwa selama dia bisa membunuh orang ini, tidak masalah berapa banyak kavaleri dari Divine Hall yang datang. Jika dia tidak bisa, orang-orang yang dia sayangi dan dirinya sendiri akan hancur.

Tiba-tiba menjadi sunyi di alun-alun. Semua orang menatap mereka, termasuk Chen Pipi dan Ye Su. Mereka melihat tumpukan kayu bakar di belakang tembok. Tumpukan itu sudah lebih tinggi dari manusia. Kayu bakar itu ditumpuk dengan kuat dan teratur. Salib di atas tampaknya dibuat oleh seorang tukang kayu yang terampil.

Chen Pipi menjadi pucat. Ye Su hanya diam seolah melihat nasibnya.

Long Qing melangkah keluar dari halaman dan berkata kepada Tang Xiaotang, “Kamu jauh lebih kuat dari yang saya kira.”

Tang Xiaotang balas menatap dan berkata, “Kamu jauh lebih kuat dari yang diperkirakan siapa pun.”

Tiba-tiba, pedang melintas.

Seorang murid Pedang Garret mengenali Long Qing. Mengingat kehancuran Pedang Garret dan kematian Liu Yiqing yang disebabkan oleh orang ini dan pembudidaya lainnya dari Taosim, dia tidak bisa membantu menusuk pedangnya di Long Qing.

Itu adalah serangan pedang yang tegas dan mati, karena itu sangat kuat.

Long Qing tetap tenang. Tangan kanannya melambai di depan dirinya seolah-olah dia adalah pemain sulap di Scent Workshop di dalam Chang’an. Kemudian bunga persik hitam muncul di tangannya dan memblokir pedang yang berkedip. Bunga persik hitam ini adalah bunga asli, bukan beton Qi Surga dan Bumi. Tapi itu terlihat seperti bunga sutra murahan.

Pedang menusuk ke bunga persik hitam dan beberapa kelopak jatuh. Tetapi pedang itu menjadi seperti putik yang sudah lapuk dan mulai layu dengan segera. Dalam waktu singkat itu berubah menjadi sepotong logam berkarat yang tampaknya telah dibuang ribuan tahun yang lalu.

Sementara pedang berkarat dan patah, murid Sword Garret kehilangan energinya secara instan. Dia masih tampak marah tapi sudah berumur bertahun-tahun. Tak lama kemudian dia jatuh ke tanah dan mati.

Tang Xiaotang memicingkan matanya ke tempat kejadian. Matanya seperti daun willow yang dingin.

Dia menyadari bahwa Long Qing bukan lagi orang yang dia kenal bertahun-tahun yang lalu. Dia telah menguasai Mata Abu-abu ke tingkat yang sangat mengerikan. Dia bahkan tidak perlu melihat mata orang-orang untuk menangkap kultivasi dan jiwa mereka.

Sama sekali tidak penting bagi Long Qing apakah orang itu berada di Mengenal Takdir atau tingkat mana pun.

Tang Xiaotang serius tetapi tidak takut. Itu karena dia juga bebas dari tingkat kultivasi. Selama musuhnya tidak di atas Lima Negara, dia selalu bisa mencoba peruntungannya.

Long Qing berkata tanpa emosi, “Bawa.”

Tang Xiaotang menarik napas dalam-dalam sementara dadanya naik tinggi. Sebelumnya dia menghirup sebagian besar angin dingin di sekitar alun-alun. Kali ini dia mengambil sisanya dan hampir membuat awan salju turun dari langit.

Udara meradang di dalam tubuhnya dan berubah menjadi kekuatan besar. Dia sedikit menekuk lututnya.

Bertahun-tahun yang lalu di bukit belakang Akademi, Yu Lian memaksanya untuk melompat dari air terjun terus-menerus. Dia harus menekuk lututnya setiap kali dia melompat. Jadi hari ini dia melompat lagi. Tapi kali ini tidak melompat dari air terjun. Sebaliknya dia melompat ke langit.

Setelah ledakan, dia menghancurkan banyak batu bata menjadi debu. Debu berhamburan ke halaman dan membuat orang buta. Kemudian Tang Xiaotang pergi. Tidak ada yang tahu kemana dia pergi.

Long Qing tidak menutup matanya di debu. Ketika debu sudah beres, dia melihat ke atas ke langit. Dia tahu bahwa dia melompat ke langit.

Dia juga tahu bahwa dia tidak melarikan diri. Karena itu tidak peduli seberapa tinggi dia melompat, dia akhirnya akan kembali ke tanah. Karena itu ia tetap di sana menunggu dengan tenang. Dia menatap langit dan mengharapkannya dengan sabar. Semua orang mengikuti pandangannya dan melihat ke atas.

Cahaya pagi menyebar dari timur laut. Awan salju berwarna putih bersih dan kadang-kadang memberi jalan ke langit biru jernih di atas. Tidak ada tanda-tanda dia sama sekali. Setelah beberapa saat, titik hitam akhirnya muncul di langit. Itu manusia.

Peluit melengking terdengar lagi di langit. Itu datang ke tanah, menghancurkan ubin berkaca di kota kekaisaran Song, membungkam lonceng kuno di kuil Tao, dan menakut-nakuti burung yang tak terhitung jumlahnya di hutan.

Banyak orang merasakan sakit yang tajam di telinga mereka setelah mendengar peluit. Mereka menutupi telinga mereka dan berjongkok. Peluit adalah suara gesekan antara benda yang bergerak cepat dan udara. Objek itu pasti sangat tegas. Kalau tidak, akan hancur dengan kecepatan tinggi.

Sulit dipercaya bahwa benda itu adalah tubuh manusia. Bintik hitam menjadi lebih besar dan lebih besar sementara orang bisa melihat dengan jelas sosok manusia. Itu Tang Xiaotang. Persis seperti yang biasa dilakukan kakaknya. Sama seperti apa yang tuannya lakukan. Dia melompat turun dari langit.

Dia mengangkat gada besi dan memukul kepala Long Qing dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Kekuatan itu dihasilkan dari jarak antara Surga dan Bumi. Tidak ada yang bisa mengabaikan jarak atau kekuatan.

Ketika peluit melengking mencapai maksimum, Tang Xiaotang mendarat di tanah. Dia membombardir ke arah Long Qing seperti meteorit.

Sepatu botnya terbakar dan memicu selusin benang tipis yang menyala di udara.

Di saat berikutnya, Surga bertemu dengan Bumi.

Tanahnya terdistorsi. Batu bata itu retak seperti sarang laba-laba dan dihancurkan menjadi puing-puing terbaik namun kuat. Puing-puing memercik dalam suara robek.

Sebatang pohon tanpa nama di dinding segera disapu menjadi potongan-potongan yang menari-nari ditiup angin.

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–