Nightfall Chapter 1044

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1044: Orang Bijak Tidak Pernah Kesepian

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Semakin banyak awan melayang berkumpul di langit biru di atas kota, benar-benar menutupi matahari dan menggelapkan dunia, seperti apa yang dibacakan orang-orang di alun-alun saat ini.

Dengan nyala api di tubuh Ye Su semakin kuat dan kuat, suaranya tidak bisa lagi terdengar dan wajahnya menghilang. Seluruh tubuhnya terbakar, seperti cahaya yang terang.

Cahaya yang tersebar di dunia manusia tiba-tiba menghilang. Kemudian seberkas cahaya suci, datang dari tubuhnya, pergi ke langit di atas tumpukan kayu dan jatuh di bagian terdalam dari langit yang jauh.

Ada area terang yang muncul di langit yang gelap, yang tidak seterang matahari tetapi lebih nyata. Puluhan ribu orang yang berlutut di tanah bisa melihat dengan jelas apa yang ada di sana.

Ada langit biru, awan kelabu, kegelapan, dan cahaya sejati.

Tiba-tiba, area yang cerah meredup lagi, tapi kemudian dengan cepat kembali seperti semula.

Api mengamuk di tumpukan kayu telah naik ke udara, seolah-olah membakar langit. Sosok Ye Su tidak bisa lagi dilihat. Tetapi yang aneh adalah bahwa tidak ada bau yang mengerikan kecuali aroma samar di udara, membuat orang merasa sangat damai.

Apakah sinar cahaya, area terang di langit yang gelap, dan aroma samar berarti bahwa Ye Su telah menjadi seorang bijak?

Tidak ada yang tahu jawabannya. Long Qing tidak tahu, begitu pula puluhan ribu orang berlutut di tanah dan pasukan kavaleri, Xiaoyu dan para pendeta suci berdiri di luar halaman kecil.

Gambar-gambar pengudusan yang direkam dalam kanon sastra West-Hill tidak ada hubungannya dengan kisah hari ini. Mustahil bagi siapa pun untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada saat ini, termasuk Biara Dean. Tapi itu tidak penting.

Ye Su disucikan, yang tidak ada hubungannya dengan agama atau Kerajaan Ilahi di langit. Pengudusannya terjadi di dunia manusia dan juga di hati para pengikut. Dia telah menjadi orang bijak.

Tidak peduli apakah Tang Besar dan Akademi dapat memenangkan perang atau tidak, Aliran Baru pasti akan menyebar di dunia manusia. Tidak ada yang bisa menghentikan ini. Banyak orang akan melihat Ye Su sebagai seorang bijak.

Karena itu ia adalah orang bijak.

Tiba-tiba salju mulai turun. Awan yang melayang berkumpul menjadi awan tebal yang menutupi langit. Kemudian kristal es menggumpal di kedalaman awan dan jatuh ke bumi sebagai bentuk salju.

Salju turun di jalan-jalan kota, jatuh pada orang-orang yang berlutut di alun-alun dan terus melantunkan mantra, jatuh di halaman kecil, dan jatuh di tumpukan kayu yang terbakar. Jatuh ke dalam nyala api, salju meleleh ke dalam air, perlahan-lahan membasahi tumpukan kayu. Nyala api semakin kecil dan semakin kecil, dan akhirnya padam setelah waktu yang lama.

Nyanyian itu berangsur-angsur berhenti juga. Orang-orang memandang ke halaman kecil itu dengan penuh harap dan berharap keajaiban akan terjadi. Tetapi mereka dengan sedih menemukan bahwa tidak ada keajaiban sama sekali.

Salib telah terbakar dan runtuh, dan orang yang ingin dilihat orang sudah pergi. Bahkan tali yang diikat padanya telah dibakar menjadi abu.

Kepingan salju terus berjatuhan, beberapa jatuh di bahu orang dan beberapa di bibir orang. Serpihan itu mencair menjadi air karena suhu tubuh manusia, membasahi bibir orang-orang, yang kering karena kecemasan dan kesedihan. Kerumunan mulai menangis, dan suara isak tangis tetap tak terputus.

Waktu berlalu dengan lambat. Awan di langit tidak menghilang, tetapi orang-orang di alun-alun itu perlahan-lahan menyebar. Ribuan pengikut Stream Baru berjalan keluar dari alun-alun sambil saling menggotong. Tidak ada konflik, pembunuhan atau penangkapan, karena Long Qing tetap diam selama ini.

Berdiri di depan tumpukan kayu, dia tidak menunjukkan ekspresi.

Setelah sekian lama, salju masih terus berjatuhan, memadamkan percikan api terakhir yang tersisa di tumpukan kayu. Tumpukan kayu secara bertahap ditutupi dengan salju tebal, dan abunya tidak lagi terlihat.

Alun-alun itu semua putih dan bersih.

…

…

Guntur tiba-tiba meledak di langit. Lalu yang kedua. Dua guntur saling mengejar antara langit dan bumi. (NovelFull)

Di alun-alun, pasukan kavaleri dari Ruang Divine dan pusat kekuatan dari Taoisme semua memandang ke langit dan tampak waspada, ketakutan dan gelisah, seperti mereka mendengar kemarahan dewa.

Kedua petir terus mengubah lokasi mereka. Tidak mungkin bagi makhluk fana ini untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat dan menolak kekuatan dewa. Lalu apa guntur itu?

Long Qing menatap langit dan kepingan salju yang terganggu oleh kekuatan tak terlihat yang tersembunyi di dua guntur. Dia tahu apa yang diwakili para guntur tapi masih setenang sebelumnya.

Badai tiba-tiba muncul di laut di luar Kerajaan Song dan segera mendarat. Air laut terus menghantam pemecah gelombang yang terkenal, dan badai akhirnya datang ke alun-alun, berubah menjadi raungan.

Awan di atas kota bergetar lembut. Kekuatan kuat menyebar dari pusat auman, berubah menjadi angin yang mengerikan. Kavaleri yang tak terhitung jumlahnya jatuh dari kuda, dan bahkan pembangkit tenaga listrik dari Taoisme harus menggunakan kekuatan penuh mereka untuk nyaris tetap berdiri tegak dalam angin yang kencang.

Kemudian angin kencang berangsur-angsur halus dan menyebar ke jalan-jalan dan rumah-rumah seperti air. Sebuah lingkaran yang panjangnya sekitar sepuluh kaki muncul di alun-alun. Tidak ada salju atau darah di lingkaran itu, hanya dua orang.

Satu orang mengenakan jaket katun tua dan memegang tongkat kayu pendek. Dia adalah Kakak Tertua di Akademi. Yang lain mengenakan gaun yang mengeluarkan bau alkohol dan dasi flagon di pinggangnya. Dia adalah pemabuk.

Jaket kapas Sang Kakak Sulung compang-camping, dan darah terus keluar, merendam kapas. Dia tampak sangat tertekan.

Pemabuk itu tidak lebih baik darinya. Pakaiannya memiliki noda di mana-mana, dan bahu kirinya sepertinya terluka. Dia ingin mengambil guci anggur tetapi menemukan bahwa tangannya bergetar berat.

Ternyata dua petir yang berkeliaran di antara Surga dan Bumi sebelumnya sebenarnya adalah dua yang saling mengejar. Mereka terus bertarung satu sama lain bahkan di Negara yang Tidak Berada.

Itu adalah tingkat pertempuran tertinggi di dunia kultivasi, dan juga yang paling sulit untuk dilawan. Tapi nyatanya, pertarungan bisa dihindari.

Kemarin, si Pemabuk kembali ke kota, tidak mengatakan apa pun kepada si Jagal, dan hanya menunggu masa depan dengan tenang. Kakak Sulung tinggal di sebuah bangunan kecil di luar Kota Linkang dan menunggu hasil negosiasi antara Akademi dan Taoisme. Baik si Pemabuk dan Kakak Sulung merasa gelisah.

Drunkard masih gelisah ketika dia merasakan bahwa sesuatu yang tidak biasa terjadi di Peach Mountain tadi malam dan Ye Su disucikan pagi ini meskipun dia senang melihat bahwa Dean Biara tidak dibujuk oleh Ning Que.

Dia berpikir bahwa Akademi adalah sumber ketidaknyamanannya, dan bahwa Akademi akan berusaha menyelamatkan Ye Su dengan segala cara. Jadi dia cepat-cepat meninggalkan kota dan kembali ke gedung kecil di luar Kota Linkang, bertemu Li Manman lagi.

Sama seperti apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, si Pemabuk tidak bisa menyingkirkan Kakak Sulung dan Kakak Sulung tidak bisa sepenuhnya menaklukkan si Pemabuk karena mereka berdua telah mencapai Negara Tanpa Jarak. Taoisme telah kehilangan bidak catur terpentingnya, demikian pula Akademi.

Kemudian mereka mulai berkelahi, dari gunung ke laut. Akhirnya mereka datang ke alun-alun, dan Kakak Sulung terluka parah.

Dialah yang terluka, karena dialah yang ingin datang ke sini.

“Akademi selalu suka mengatakan bahwa tubuh dan roh telah membusuk. Bagaimana dengan Anda sekarang? ” Pemabuk itu meletakkan tangannya yang gemetar ke belakang dan berkata sambil menatapnya, “Kamu telah mengikuti saya selama berhari-hari. Menurut Anda, berapa lama lagi Anda bisa menanggung penderitaan? ”

Dia sedikit pucat dan bahu kirinya terluka parah. Tetapi dibandingkan dengan Saudara Sulung yang berlumuran darah dan memiliki beberapa tulang yang patah, dia menderita jauh lebih sedikit, jadi dia berani mengatakan ini.

Saudara Sulung tidak menanggapi. Melihat salju yang melayang di halaman kecil, dia mengendus bau bara dan tetap diam, tampak sangat sunyi. Dia sangat menderita untuk datang ke sini, tetapi dia masih terlambat.

Ada tangisan datang dari kejauhan, yang mungkin untuk pengikut yang tidak bersalah yang meninggal dalam konflik atau untuk Ye Su yang terbakar dalam nyala api. Dia mendengarkan diam-diam. Setelah beberapa saat, dia berbalik dan berkata kepada si pemabuk, “Mengapa kamu tidak tinggal di kota kecil itu? Kenapa repot-repot datang ke sini? ”

Pemabuk itu menjawab, “Mengapa kamu tidak tinggal di Chang’an? Kenapa repot-repot datang ke sini? ”

Kakak Sulung berkata, “Kamu melakukan kejahatan.”

Pemabuk itu berkata, “Apakah itu kejahatan terhadap dunia manusia atau Kerajaan Ilahi? Aliran Baru telah mengguncang fondasi Kerajaan Ilahi, sehingga ia harus mati. Saya akan membunuhnya jika Taoisme menunggu lebih lama. ”

Long Qing tetap diam sejak Mabuk dan Kakak Sulung muncul. Dia berdiri di halaman dan memandangi dua pembudidaya yang kuat yang hanya bisa dia pandangi, dan tampak tenang dan tak kenal takut.

Semuanya ada di telapak tangan Biara Dean. Pemabuk itu pasti akan membantu Taoisme untuk membunuh Ye Su dari sudut pandang Haotian sebelum dia menemukan kebenaran. Itu karena dia dan si Jagal sangat rakus. Mereka tidak hanya menginginkan keabadian, tetapi juga menginginkan keabadian. Karena mereka hanya bisa mendapatkan keabadian dari Kerajaan Ilahi Haotian, mereka pasti tidak akan pernah membiarkan Kerajaan Ilahi dihancurkan.

Bahkan, Drunkard dan Jagal mungkin telah membunuh Ye Su lebih awal jika bukan karena ketidaksetujuan Abbey Dean. Kedua Penggarap Besar ini tidak peduli tentang pengudusan.

Mereka telah lama percaya bahwa mereka disucikan, tetapi mereka masih harus bersembunyi di dunia manusia seperti tikus selama puluhan ribu tahun dan akhirnya menjadi anjing Haotian.

Tapi Long Qing pada dasarnya mengetahui apa yang terjadi pada saat ini karena dia tahu apa yang ada di pikiran Biara Dean dan berbicara dengan Ye Su sebelum dia meninggal. Dia tahu bahwa Drunkard dan Jagal akan menyesal di masa depan, tetapi dia tidak keberatan menggunakan mereka sebagai anjing atas nama Haotian.

Memikirkan hal ini, Long Qing tersenyum dan mengejek dalam hatinya bahwa bahkan orang-orang kuat seperti Drunkard dan Jagal akan terbawa oleh keserakahan. Lima warna membuat orang buta, dan lima nada membuat orang tuli. Kanon sastra West-Hill sepenuhnya benar. Long Qing tiba-tiba berhenti tersenyum, karena dia merasakan seseorang mengawasinya.

Kakak Sulung menatapnya dan diam beberapa saat dan bertanya, “Kenapa?”

Dia tidak mengerti. Akademi juga tidak. Tidak ada yang tahu mengapa Taoisme membakar Ye Su sampai mati dan membantunya menjadi seorang bijak, karena menghancurkan aliran baru tidak akan bermanfaat bagi Taoisme. Sebagai gantinya, itu akan memisahkan Taoisme, atau setidaknya akan membuat Aula Penghakiman Ilahi tidak dapat mempertahankan kesetiaannya.

Jadi apa yang ada di benak Abbey Dean?

“Anda dapat menganggap semua upaya Ning Que yang gagal sebagai alasan.” Long Qing berkata, “Kematian kakak laki-lakiku bukan hanya masalah yang menyangkut Taoisme. Kalau bukan karena Akademi, mungkin dia tidak perlu mati, atau setidaknya tidak akan mati begitu cepat. Jadi kesedihanmu tidak ada gunanya. ”

Setelah mengatakan ini, dia sedikit membungkuk kepada Kakak Sulung, dan berjalan keluar dari halaman kecil. Di angin dan salju, dia menaiki kuda dan tidak mengembalikan Arcane Tome of the Sand ke dadanya sampai dia cukup jauh dari halaman itu.

Kakak Sulung memandangi sosok Long Qing menghilang ke salju.

Dia pernah memperhatikan keunikan orang ini di luar Kota Linkang, dan hari ini dia jelas merasakan bahwa Long Qing luar biasa. Tetapi dia tidak punya semangat untuk memikirkan hal ini pada saat ini.

Dia melihat kembali ke halaman kecil dan melihat tumpukan kayu di mana salju terus berjatuhan. Kemudian dia menatap langit, mengingat sesuatu yang terjadi di masa lalu.

Tahun itu, salju turun di Chang’an dan banyak orang datang ke kota. Qi Nian terjebak oleh Yu Lian di hutan salju. Jun Mo duduk di jembatan salju selama satu malam. Saudara Bungsu dan Sangsang membunuh Xia Hou di tepi danau. Sedangkan untuk dirinya sendiri, dia berdiri di tembok kota bersama Ye Su dan menyaksikan salju yang turun, mengobrol sepanjang malam.

Mereka telah bertemu beberapa kali sebelum malam itu. Di depan kuil kecil Tao, di kedalaman puncak salju Gunung Tianqi …

Sebelum itu, Sangsang lahir di dunia manusia, dan ada garis hitam yang muncul di Wilderness. Dia membaca di tepi kolam di salah satu ujung garis hitam, dan Ye Su sedang memotong pohon di ujung garis hitam. Setelah mendengar nyanyian Tao yang menarik, Ye Su mulai berkeliling dunia dan mencoba mencari tahu hidup dan mati. Sangat mungkin bahwa dia benar-benar menemukannya pada saat terakhirnya.

Apakah itu alasan sebenarnya mengapa dia harus mati?

Kakak Sulung memandang salju yang jatuh dan berdiam diri lama sekali. Keputusan Ye Su untuk mendirikan New Stream sangat berkaitan dengan Akademi, karena Jun Mo mengubahnya menjadi orang yang tidak berguna di depan Verdant Canyon, dan juga untuk diskusi yang ia lakukan dengan Ye Su.

Kemudian dia ingat bahwa bertahun-tahun yang lalu, bahkan sebelum dia menjadi murid Kepala Sekolah, dia ingin menjadi seorang sarjana yang bisa mendidik orang. Dia membayangkan menjadi seorang sarjana yang hidup di gang yang kejam dan mengajar anak-anak miskin. Dia menjalani kehidupan yang miskin dan sederhana tetapi menikmatinya. Dia ingin menjadi orang seperti itu. Tanpa diduga, Ye Su melakukan apa yang ingin dia lakukan dalam beberapa tahun terakhir kehidupan.

Setelah waktu yang lama, ia mengulurkan tangan untuk menangkap kepingan salju dan berbalik ke Pemabuk. “Meninggalkan seluruh dunia manusia untuk mendapatkan keabadian. Tidakkah Anda pikir Anda akan sangat kesepian jika berhasil? ”

Pemabuk itu menjawab, “Kematian adalah kesepian yang nyata. Ye Su adalah orang yang benar-benar kesepian pada saat ini sejak dia disucikan dan tidak memiliki hubungan dengan dunia. ”

Kakak Sulung menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, “Kamu salah. Dia tidak akan pernah kesepian. ”

Ye Su melepaskan keyakinan yang dia puja selama lebih dari satu dekade, hanya agar manusia percaya bahwa mereka tidak lagi membutuhkan iman. Dia meninggal, tetapi dia meninggalkan banyak warisan dan percaya bahwa warisannya akan benar-benar mengubah dunia manusia.

Masih banyak orang yang melakukan atau akan melakukan hal yang sama. Jun Mo menyalakan api di bagian bawah Lubang Sink Raksasa. Kakak Sulung akan memimpin Akademi ke masa depan. Bagaimana bisa Ye Su, seorang bijak, kesepian karena dia memiliki begitu banyak teman yang berbagi iman?

Orang bijak tidak pernah merasa kesepian sejak zaman kuno

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–