Nightfall Chapter 1047

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1047: Turun Jurang, By The Lagoon

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

“Itu menjelaskan mengapa. Tapi apa artinya itu? ” Meskipun dia belum menemukan jawaban yang pasti, Ning Que mendapatkan satu langkah lebih dekat dengan kebenaran, dengan apa yang dipikirkan oleh Biara Dean. Ini mungkin langkah yang sangat kecil, tetapi memang bermanfaat.

Jika mereka mencoba merenungkan dengan pola pikir yang normal, baik dia maupun Yu Lian tidak bisa mencapai kesimpulan seperti itu. Atau lebih tepatnya, tidak ada yang berani menyimpulkan seperti itu.

Jika Taoisme ingin melemah, atau bahkan menghancurkan Haotian, maka itu bukan hanya pengkhianatan. Itu akan menjadi pembalikan iman yang mendasar, yang tidak logis dan tidak masuk akal.

Nyonya Jian tidak tahu apa yang dipikirkan Abbey Dean. Tapi dia mengerti penderitaan dan kebingungan Ning Que. Karena itu dia berusaha membimbingnya dengan kata-kata yang tidak masuk akal ini. Dia mencoba menerapkan pedang Ke Haoran, cara paling langsung untuk menyelesaikan masalah.

Orang selalu mengatakan bahwa pemandangan di sepanjang jalan lebih penting daripada tujuan. Tetapi dalam kebanyakan kasus kata-kata itu hanya penghiburan diri bagi mereka yang tidak punya nyali untuk melanjutkan.

Ketika seseorang melihat ke belakang dari tujuan, ia akan menemukan pemandangan di sepanjang jalan yang lebih menarik dan jelas. Aturan itu berlaku untuk kehidupan dan juga kontemplasi.

Ning Que melihat kembali sosok wanita yang menghilang di jalur gunung di antara tebing. Dia yakin bahwa jika dia pernah berlatih kultivasi, dia pasti akan mencapai puncaknya. Tapi dia tidak pernah tertarik.

Dia sangat berterima kasih atas bimbingannya, sama seperti dia untuk apa yang dia lakukan untuknya bertahun-tahun yang lalu.

Sejak dia datang ke Chang’an dari Wei, dia telah merawatnya dengan baik. Dia mengajarinya pelajaran yang baik pada kunjungan pertamanya ke House of Red Sleeves karena dia mengingatkannya pada pria muda dengan keledai hitam kecil bertahun-tahun yang lalu.

Mengingat pertemuan pertama mereka dan hal-hal bodoh yang ia lakukan di House of Red Sleeves, Ning Que dipenuhi dengan emosi. Itu karena dia bahwa tidak ada rumah bordil di seluruh negeri yang pernah menyambutnya. Dia dulu memiliki banyak keluhan yang tak terucapkan, tetapi sekarang dia tidak merasakan apa-apa selain rasa terima kasih. Dia menghela nafas absurditas sebelumnya dan tertawa mengejek diri sendiri.

…

…

Biara Dean ingin melemahkan Haotian.

Ning Que yakin tentang itu. Adapun alasannya, dia hanya bisa membuat tebakan liar. Mungkin ada sekilas jawaban, tetapi dia tidak bisa memahami atau memercayainya.

Bahkan jika matahari mati, kehidupan akan terus berlanjut.

Jika dia tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh Dean Abbey, maka dia tidak akan pernah bisa mengubah situasi. Perang antara Tang dan seluruh dunia diluncurkan lagi. Chang’an diselimuti oleh kedinginan dan kesungguhan. Wilayah dan prefektur terus-menerus mengirimkan persediaan ke asrama. Kementerian Militer menjalankan dua puluh empat jam sehari dan mengirimkan pesanan kepada pasukan di seluruh negeri.

Dunia di luar Tang juga dalam kekacauan. Kematian Ye Su adalah kehancuran bagi Aliran Baru. Namun menurut laporan penjaga rahasia, tidak ada pengurangan jumlah pengikut yang dramatis. Diyakini bahwa dalam waktu singkat ketika mereka pulih dari kesedihan, Arus Baru akan mendapatkan ledakan yang bahkan lebih cepat.

Setiap kali perang diluncurkan, mereka harus menang. Itu selalu menjadi Ning Que dan filosofi Tang. Namun kali ini lebih sulit untuk berhasil.

Pengawal Yulin Royal terpilih terbaik dikirim ke Verdant Canyon dan siap untuk pergi lebih jauh ke selatan ke Prefektur Qinghe. Tampaknya Chang’an tidak khawatir tentang pertahanan karena Ning Que ada di sana. Tapi sebenarnya itu menunjukkan bahwa Tang berada di bawah tekanan yang sangat besar sehingga bahkan Pengawal Kerajaan Yulin harus dikirim ke medan perang.

Ning Que berdiri di atas tembok kota. Dia menyaksikan jatuhnya salju dan pasukan Tang yang berbaris. Terpikir olehnya bahwa juga filosofi orang lain yang harus dimenangkannya dalam setiap perang.

Apakah Ye Hongyu benar-benar mati?

Adapun gaya dan kemampuan Abbey Dean, jika dia ingin membunuh Ye Su, dia pasti akan mengambil nyawa Ye Hongyu juga. Dia tidak akan pernah menyisihkan kesempatan baginya untuk bertahan hidup. Dan menurut apa yang dia rasakan malam itu, dia memang tidak punya kesempatan.

Ada imam setengah baya, Hierarch Xiong Chumo, dan Zhao Nanhai dari Laut Selatan.

Ketika berhadapan dengan musuh seperti itu, bahkan Ning Que mungkin tidak bisa bertahan, belum lagi dia. Tapi entah bagaimana dia merasa bahwa Ye Hongyu masih hidup. Karena seorang wanita seperti dia seharusnya tidak mati dengan tenang. Dia hanya memiliki keyakinan yang tidak masuk akal padanya.

…

…

Di Aula Surgawi West-Hill, tidak ada yang lain selain keheningan. Para imam dan diaken ilahi yang tak terhitung jumlahnya berlutut di samping tangga. Mereka tampak sangat pucat dan sakral. Karena gemuruh bergemuruh di atas tangga.

Layar cahaya yang memancar menggigil di dalam petir, seolah-olah itu akan runtuh kapan saja. Sosok luhur di belakang layar juga menggigil, mungkin karena marah atau bahkan takut.

Ye Hongyu melompat ke dalam jurang. Hierarch dan Zhao Nanhai yakin bahwa dia akan mati. Tetapi mereka masih mengirim banyak orang ke jurang untuk menemukan mayatnya. Sangat berbahaya untuk turun ke jurang di antara tebing. Orang yang bertanggung jawab adalah sosok Tahu Takdir yang kuat dari Laut Selatan. Dia memimpin banyak orang kuat lainnya dari Taosim dan mencari selama lebih dari sepuluh hari di sana. Meski sekuat mereka, hanya seperlima dari mereka yang bisa kembali ke Peach Mountain. Tetapi yang paling penting, mereka tidak dapat membawa kembali tubuh yang diminta Hierarch. Sebaliknya, mereka hanya bisa membawa kembali berita yang sangat buruk.

Hierarch sangat marah. Dan suaranya bergemuruh di seluruh Aula Ilahi. Orang-orang di tangga ketakutan dan gelisah. Mereka tidak berani mengatakan apa-apa atau tidak tahu hukuman apa yang mereka hadapi.

Setelah beberapa saat, Hierarch menjadi tenang dan suaranya menjadi normal. Hanya bawahan terdekatnya yang bisa mengatakan bahwa dia masih cemas.

“Temukan dia, dan bunuh dia, apa pun yang diperlukan.”

…

…

Divine Hall of West-Hill tidak bisa menemukan mayat Ye Hongyu di bawah jurang. Tetapi mereka memang melihat beberapa jejak roda dan langkah kaki manusia. Itu mengejutkan.

Itu hanya bisa berarti bahwa Ye Hongyu masih hidup. Dia melompat turun dari jurang dan jatuh ke awan. Semua orang mengira dia sudah mati. Namun dia selamat. Dia melakukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan Haotian.

Tapi bagaimana caranya?

Itu harus dijelaskan dari awal sejak setengah tahun yang lalu. Ketika surat dikirim melalui saluran rahasia dari Aula Penghakiman Ilahi dan dikirim ke seseorang di tempat lain. Itu adalah undangan.

Singkatnya, itu dimulai pada malam ketika Hierarch Xiong Chumo, pendeta setengah baya dan Zhao Nanhai mengepung Ye Hongyu.

Sehari sebelumnya, Chu Yoxian dan Chen Qi berpidato di Aula Ilahi. Mereka mengirim undangan ke Ye Hongyu atas nama Ning Que dan menyampaikan penghinaan ke Ruang Ilahi West-Hill dari Akademi dan Tang.

Karena Ye Su, juga karena asumsi tentang rencana Biara Dean, Ye Hongyu tidak menerima undangan tiba-tiba Ning Que. Tetapi alih-alih membunuh mereka, dia mengirim mereka ke Paviliun yang terpencil.

Paviliun Tersembunyi adalah tempat di mana Balai Divine West-Hill menyimpan semua pengkhianat dan tawanan dari Doktrin Iblis. Itu dijaga secara intensif dan diselimuti oleh array pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya. Selama bertahun-tahun, tak seorang pun kecuali Wei Guangming yang pernah meninggalkan penjara ini hidup-hidup. Bahkan Ning Que tidak bisa mengeluarkan Chen Pipi ketika dia dipenjara di sini.

Chu Youxian dan Chen Qi dikirim ke sel paling gelap dan tersempit di belakang pagar besi di Paviliun yang Terpencil oleh diakon berjubah hitam dari Divine Hall of Judgment. Mereka tidak berharap bahwa mereka bisa keluar dari Peach Mountain lagi. Mereka tahu mereka menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup. Either way itu putus asa.

Untungnya tidak ada yang datang untuk pemeriksaan dari fajar hingga gelap. Mereka dibebaskan dari siksaan brutal terkenal di Aula Penghakiman Ilahi.

Mereka mencari tahu dengan cepat. Mereka dibebaskan dari siksaan yang akan membuat mereka bunuh diri hanya karena Ye Hongyu.

Baik hari ini atau besok, dia mungkin akan mengeksekusi Chu Youxian dan Chenqi dengan kejam. Tapi dia tidak mau menyiksa mereka. Itulah kemurahan hati terbaik yang bisa dia berikan kepada mereka.

Dia tidak menerima undangan Ning Que. Tapi sepertinya dia juga tidak ingin membuatnya kesal.

Chu Youxian dan Chen Qi duduk di sel dan menatap dinding batu tanpa suara. Tidak ada yang lain kecuali seember air tawar. Tidak ada yang pernah mengirim makanan.

Tidak ada siksaan, hukuman yang mengerikan, atau perhatian. Menunggu lama juga semacam kekejaman. Tidak tahu kapan mereka akan dibunuh membuat Chu Youxian lebih cemas dan gelisah. Warna-warna semakin terkuras dari wajahnya.

Dibandingkan dengannya, Chen Qi berpikir lebih. Karena tidak ada yang datang kepada mereka, dia bertanya-tanya apakah Ye Hongyu sedang menunggu dari mereka untuk bunuh diri dengan mengetuk kepala mereka ke dinding. Keheningan ekstrem selalu membuat orang berpikiran liar, terutama untuk orang seperti dia yang pandai merencanakan. Semakin dia memikirkannya, semakin dia yakin.

Kemurahan hati dan belas kasih Ye Hongyu hanya untuk memberi mereka kesempatan untuk bunuh diri.

Dia mengatakan ini kepada Chu Youxian dan membuatnya lebih pucat. Segera setelah mendengar ini, Chu Youxian bertanya apa yang harus mereka lakukan: untuk bunuh diri segera atau menunggu hari lain?

Tapi Chen Qi tidak mendengar pertanyaannya karena ketika Chu Youxian berkata begitu, mereka mendengar ledakan mengerikan di luar sel mereka dan sepenuhnya menutupi pertanyaan Chu Youxian yang paling berani dalam hidupnya.

Bersama dengan ledakan mengerikan itu datanglah gempa. Bahkan sel jauh di dalam gunung itu sangat bergetar. Air terciprat keluar dari ember.

Chu Youxian memegangi dinding dan nyaris tidak bisa berdiri dengan mantap. Dia merasa pusing.

Apakah ini gempa bumi? Chen Qi merasa khawatir dan segera berjalan ke jendela batu. Melihat keluar ke arah tebing, dia tidak bisa melihat apa-apa selain bulan yang cerah yang tergantung di langit.

Dia cukup yakin bahwa ledakan mengerikan itu datang dari luar tebing, sementara gempa itu berasal dari suatu tempat yang tinggi di Peach Mountain. Pasti ada sesuatu yang terjadi di sana.

Segera setelah itu, serangkaian poni besar terdengar di puncak Peach Mountain. Gempa menyebar ke sel dan memercikkan lebih banyak air. Lantainya basah dan air mengalir ke Chu Youxian.

Chu Youxian mundur dua langkah. Dia menjadi pucat dan bertanya pada Chen Qi, “Apa yang terjadi?”

Chen Qi menggelengkan kepalanya, “Tidak tahu.”

Karena mereka dipenjara, tidak ada yang akan memberi tahu mereka bahwa beberapa pembudidaya Taoisme yang paling kuat sedang melakukan pertarungan vital di dalam Aula Pengadilan Ilahi hitam di atas Peach Mountain.

Poni dan gempa yang mengerikan dihasilkan oleh pertarungan. Kemudian mereka mendengar langkah kaki. Chu Youxian dan Chen Qi berbalik dan melihat diaken berjubah hitam datang ke pagar. Dia mengambil kunci, membuka pagar dan memberi isyarat kepada mereka untuk mengikuti.

Diakon berjubah hitam berusia sekitar empat puluh tahun. Dia sangat pucat, bukan karena penyakit atau ketakutan, tetapi kurangnya paparan sinar matahari sepanjang tahun. Ketika dia mengambil kunci, membuka pagar dan memberi isyarat kepada mereka untuk keluar, diaken berjubah hitam itu tidak menunjukkan ekspresi sama sekali. Dia sangat tenang.

Chu Youxian dan Chen Qi menatap mata satu sama lain dan menemukan keraguan dan kekhawatiran. Itu terjadi tiba-tiba. Mereka tidak tahu apakah itu baik atau buruk dikeluarkan dari sel. Apakah mereka akan dihukum atau tidak?

Keluar dari sel, mereka berjalan melalui terowongan yang sangat panjang. Terowongan itu dibangun dengan batu. Itu sedikit lebih tinggi dari orang biasa dengan lebar dua orang. Terowongan itu berbalik dari gudang di belakang Paviliun yang Tersembunyi dan menuju ke Gunung Peach. Cahaya redup melemparkan bayangan jelas mereka berdua dan diaken berjubah hitam di lantai yang kering. Langkah kaki mereka terdengar jelas.

Tidak ada yang menghalangi jalan mereka. Diakon berjubah hitam berjalan maju tanpa emosi. Dia tampaknya yakin bahwa karena semua orang di Paviliun yang Terpencil tidur nyenyak sekarang. Tidak ada yang akan mendengar langkah kaki mereka, tidak peduli seberapa khas mereka.

Terowongan itu cukup panjang. Chu Youxian dan Chen Qi menghabiskan empat jam berjalan melaluinya sampai mereka hampir kelelahan. Namun jalan keluar itu masih belum terlihat. Chen Qi menemukan bahwa dinding di sepanjang terowongan itu ditaburi dengan sedikit jejak angin. Minyak dalam lampu baru ditambahkan.

Berdasarkan jejak angin, kecenderungan terowongan dan jarak mereka berjalan, Chen Qi menyimpulkan bahwa mereka akan mencapai kaki gunung, yang membuatnya sedikit lega. Namun mengetahui bahwa terowongan itu akan segera berakhir, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak gugup lagi. Itu karena semua hal yang dia perhatikan menunjukkan bahwa tidak ada yang pernah berjalan melalui terowongan ini setidaknya selama beberapa dekade.

Di dalam Paviliun Kesunyian Ruang-Ruang Ilahi di West-Hill yang terpencil, ada pelarian rahasia seperti itu. Siapa yang membangunnya? Dan ke mana diakon berjubah hitam membawa mereka berdua?

Chen Qi tampaknya telah menemukan alasannya tetapi merasa semakin bingung. Menjadi Imam Besar Penghakiman Ilahi, Ye Hongyu pasti harus menyadari rahasia terbesar ini di Paviliun Tersendiri yang bahkan Hierarch tidak tahu. Dan hanya dia yang bisa membungkam seluruh Paviliun yang terpencil. Tapi mengapa dia diam-diam membebaskannya dan Chu Youxian dari penjara?

Mereka akhirnya mencapai ujung terowongan. Diakon berjubah hitam mendorong batu bata hitam dan menonaktifkan array. Dia mengeluarkan pedang Taoisnya dan dengan hati-hati menyingkirkan semak beracun di depan mereka, lalu membawa Chu Youxian dan Chen Qi keluar.

Kebebasan menunggu di luar terowongan. Bintang yang tak terhitung jumlahnya bersinar di langit. Cahaya bintang disaring oleh awan di antara tebing, terintegrasi dengan kabut busuk di jurang, dan akhirnya berubah menjadi cahaya ungu yang aneh.

Chen Qi dan Chu Youxian menatap cahaya bintang ungu yang aneh dan menikmati kegembiraan dan kebingungan yang sama. Mereka tertegun.

Diakon berjubah hitam tidak memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Dia membalikkan telapak tangannya dan meletakkan dua pil ke mulut mereka. Sebelum Chu Youxian bisa bereaksi, dia sudah menelan pil dan meleleh di perutnya. Dia takut dan marah. Dia mengira itu adalah racun karena dia merasa sakit dan jijik di perutnya.

Anda seharusnya membunuh saya di sel. Apa gunanya membawaku ke sini dan meracuni aku di luar Paviliun yang terpencil? Apakah kamu tidak tahu itu siksaan untuk memberi orang harapan yang berakhir dengan putus asa? Apakah orang-orang dari Aula Penghakiman Ilahi semuanya gila? Apakah kamu tidak tahu kakiku berdarah setelah berjalan jauh?

Chu Youxian jatuh ke tanah karena takut. Dia merasa seperti kehilangan akal ketika memikirkan omong kosong ini dan hanya bisa menunggu tanpa daya untuk saat terakhirnya. Tetapi setelah beberapa saat dia menyadari bahwa alih-alih jatuh koma, dia menjadi lebih sadar …

Apa yang terjadi? Dia berdiri dengan frustrasi, menggelengkan kepalanya dan butuh beberapa saat untuk benar-benar sadar. Ketika dia melihat kabut busuk di bawah cahaya bintang dan mengingat kembali apa yang telah mereka dengar di Chang’an, dia menyadari pil itu adalah obat penawar dan bukan racun, yang membuatnya merasa malu.

Dia menyeka keringat di dahinya, mengibaskan beberapa daun busuk dan berlari menuju Diakon berjubah hitam dan Chen Qi. Ketika dia akan melanjutkan, dia menyadari bahwa dua lainnya telah berhenti.

Sebagian besar ada tanaman merambat di bagian bawah jurang, bukan pohon berdaun lebar. Mereka harus memiliki pandangan yang lebih terbuka di sini daripada di hutan nyata. Namun sebenarnya pandangan itu sangat terbatas. Cahaya bintang sebagian besar ditutupi oleh awan di antara tebing karenanya menjadi ungu. Sementara mereka berdiri di sana untuk sementara kabut kabut menebal, dan seluruh tempat menjadi lebih gelap.

Chu Youxian memperhatikan bahwa mereka berdiri di atas lapisan tebal daun busuk. Dia melihat bayangan samar-samar dari tanaman merambat di sekitarnya dan merasa kedinginan ketika memikirkan jurang yang mengerikan di belakang Paviliun Terasing yang biasa dibicarakan orang.

Kabut busuk di jurang membawa unsur beracun yang terkumpul secara alami. Mereka berbaur dengan para roh jahat yang ditinggalkan oleh para tahanan yang tak terhitung jumlahnya yang mati di Paviliun yang Terpencil dan menambah kengerian. Mereka berdiri tepat di tengah kabut.

Sekarang Chu Youxian tahu bahwa jika bukan karena penawarnya yang diberikan sebelumnya, dia pasti sudah diracun hingga mati. Meskipun dia masih hidup, dia tidak bisa menahan rasa takut. Dia berkeringat lebih jauh pada siulan menyedihkan dari beberapa binatang di balik tanaman merambat yang memanjat.

Ada kabut busuk dan binatang ganas yang telah hidup di lingkungan beracun selama bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya. Dikatakan bahwa tidak ada yang bisa keluar dari jurang. Apakah itu pengecualian? Jika tidak, apakah mereka akan hancur? Chu Youxian tidak bisa tidak khawatir. Dia memandang Chen Qi dan diakon berjubah hitam, dan bertanya-tanya mengapa mereka tidak melangkah lebih jauh.

Angin menderu dari tebing dan menipis kabut busuk. Starlight menumpahkan lagi dan Chu Youxian melihat laguna di dekatnya. Ada beberapa bayangan tidak jelas di sisi lain laguna, yang tampaknya hanya beberapa gerbong.

Bagaimana mungkin ada beberapa gerbong di tempat terpencil dan berbahaya? Kereta siapa itu? Siapa disana? Apakah mereka menunggu kita? Lalu mengapa kita tidak pergi ke sana?

Chu Youxian nyaris lolos dari kematian malam ini dan berakhir di jurang maut. Dia sedikit terganggu mental dan tidak bisa berpikir jernih saat ini.

Chen Qi, sebagai think tank dari Geng Ikan-Naga, terkenal karena kekejamannya dan jelas memiliki pikiran yang lebih jernih. Dia melirik kereta-kereta lalu memandang ke atas ke langit yang gelap seperti yang dilakukan diaken berjubah hitam.

Mereka mengharapkan sesuatu jatuh dari langit di atas.

Chen Qi tampaknya telah menemukan alasannya. Rencana Akademi mungkin berhasil. Ye Hongyu memang membelot dari Taoisme. Tapi mengapa dia memilih untuk pergi di tengah malam melalui rute berbahaya seperti itu?

Dia bingung. Apakah Ye Hongyu benar-benar akan melompat turun dari puncak Gunung Persik, menembus awan, dan jatuh ke dasar jurang, seperti yang ditunjukkan oleh diaken berjubah hitam?

Jarak dari puncak Peach Mountain ke dasar jurang hampir seperti dari Surga ke Bumi. Ada banyak bahaya di antara tebing dan kabut busuk yang berbahaya di bagian bawah. Siapa pun yang melompat turun tidak akan pernah bisa selamat.

Sangsang tidak mati karena dia adalah Haotian. Ning Que selamat karena dia melompat turun bersama dengan Sangsang yang memegangnya ketika mereka mencapai bagian bawah.

Tidak ada yang menangkap Ye Hongyu. Sangsang telah kembali ke Kerajaan Ilahi. Lalu bagaimana dia bisa bertahan?

Dia dikutuk. Chen Qi berpikir dengan putus asa. Itu juga apa yang Hierarch Xiong Chumo, pendeta paruh baya, Zhao Nanhai, dan bahkan Biara Dean anggap.

Ada dua susunan besar di antara tebing di belakang Peach Mountain, serta banyak daerah terlarang sejak zaman kuno. Mereka adalah kebijaksanaan kolektif dari Taoisme sepanjang zaman. Mereka bukan milik Aula Penghakiman Ilahi tetapi berlari secara mandiri sebagai makhluk hidup, dan diberdayakan oleh alam.

Terlepas dari kejatuhan dari atas ke bawah, hal paling berbahaya dalam apa yang disebut rute pelarian ini adalah kabut busuk, yang mewakili kebijaksanaan kolektif Taoisme. Bahkan jika Master Yan Se dihidupkan kembali, dia tidak akan pernah bisa menonaktifkan array dalam waktu singkat. Siapa yang bisa bertahan dalam beberapa detik setelah jatuh?

Namun, ada sesuatu yang menandai udara di antara tebing. Dan seseorang memang melompat dari puncak!

Chen Qi menjadi sangat gugup. Dia tidak seperti Ning Que yang memiliki kepercayaan buta pada Ye Hongyu. Dia khawatir dia akan menyaksikan kematian Ye Hongyu dalam beberapa detik.

Memang, saat dia beralasan, tidak peduli seberapa kuat Ye Hongyu, atau bahkan jika dia telah menguasai keterampilan jimat Yan Se langsung, dia tidak akan pernah selamat.

Tapi dia memang melompat turun.

Dia sangat terluka oleh tiga tokoh paling kuat dalam Taoisme. Lalu dia datang ke balkon. Alih-alih melihat jauh, dia berjalan dengan tenang ke tepi di bawah cahaya bintang dan melompat ke jurang bersama dengan serpihan salju yang jatuh.

Tidak peduli apa, dia dikutuk.

Tapi saat itu niat array yang sangat rumit terbentuk dari kabut busuk ke jurang. Dua lagi niat array terbentuk di tebing dan bergabung bersama dalam cahaya ungu.

Chu Youxian dan Chen Qi tidak bisa mengerti mengapa mereka merasa ingin mencium sesuatu dengan segera ketika mereka merasakan niat array. Mungkin array mereka memang memiliki aroma?

Bau besi, karat, manis, pahit, dan agak menyengat. Kemudian berubah menjadi bau batu, atau lebih tepatnya bau lumut di batu, lembab dan kehijauan, tetapi tidak lembut. Rasanya seperti lumut kering.

Untuk apa bau besi itu? Ketegasan? Bagaimana dengan batu dan lumut? Chu Youxian dan Chen Qi terkejut dan cemas, dan sulit bernapas dengan normal. Alasan kesulitan bernafas adalah karena mereka merasa seolah dada mereka dipenuhi batu. Batu-batu itu tajam dan menggali ke dalam daging mereka.

Array mana itu? Mereka terkejut. Berbalik dan melihat ke asal usul niat array, kereta di sisi lain dari laguna, mereka bertanya-tanya siapa yang duduk di dalam dan bagaimana orang itu bisa begitu kuat.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–