Nightfall Chapter 1063

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1063: Kembali Ke Kota Wei

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Pertarungan terakhir antara Tang dan Suku Emas diluncurkan pada awal musim semi pagi. Sepanjang pertarungan, Xu Chi tinggal di Barrack Komandan dan hanya membayar puluhan ribu busur. Mereka tidak melakukan apa-apa lagi sementara lebih dari seribu kavaleri terbaik dari Duoer Cavalry tewas di tangan orang itu, terbunuh oleh panahnya.

Chanyu menunggang kudanya dan menoleh untuk melihat kembali ke Kota Wei. Dia tampak hancur.

Karena Kepala Sekolah pergi, aturan tak tercatat itu benar-benar dibuang di dunia kultivasi. Liu Yiqing masuk ke istana kekaisaran Jin Selatan sendirian dan membunuh mantan kaisar, yang mengarah ke dunia baru dengan aturan baru. Kemudian hujan musim semi turun, dan bentuk perang di dunia manusia berubah secara drastis.

Sangat sedikit tokoh yang sangat kuat mungkin tidak dapat mengubah masa depan dunia manusia. Tetapi mereka lebih dari memenuhi syarat untuk mengubah hasil perang, sama seperti apa yang terjadi hari ini di Kota Wei.

Liu Yiqing adalah orang yang dikaitkan dengan perubahan seperti itu sebelumnya. Kemudian, itu adalah Hengmu Liren yang tiada taranya di Prefektur Qinghe. Dari waktu ke waktu orang mungkin ingat Jun Mo yang membela Ngarai Verdant bertahun-tahun yang lalu. Tetapi tidak sampai hari ini semua orang termasuk Chanyu menyadari bahwa hanya orang ini yang dapat membawa perubahan mendasar pada perang manusia.

Ning Que adalah satu-satunya yang bisa membalikkan pertempuran sepenuhnya karena dia memiliki kemampuan dan juga alat-alat. Selain itu, ia memiliki resolusi paling kuat dan kekuatan kemauan yang kuat. Sebenarnya sejak dia mulai berkultivasi, praktik dan inovasinya selalu berlaku dalam pertempuran. Dia selalu berusaha menuju pembunuhan besar-besaran. Bahkan Ye Hongyun bukan lawannya dalam aspek ini.

Mungkin alasannya adalah bahwa di antara semua pembudidaya top di dunia, dia adalah satu-satunya yang mulai sebagai prajurit biasa. Dan itu sebabnya dia mengerti pertempuran yang terbaik. Karena itu tentu saja dia yang membawa perubahan pada perang.

Di ladang di sebelah utara Wei, tanduk yang ditarik ditiup. Terdengar bentrokan intensif. Delapan ribu Duoer Cavalry yang tersisa sedang mengawal Chanyu untuk mundur secepat mungkin menuju pusat padang rumput.

Suku Emas masih memiliki cukup banyak pasukan kavaleri dan tampaknya dapat meluncurkan pertempuran lain. Tetapi moral Kavaleri Duoer sangat terancam. Mereka tidak bisa lagi membangun momentum, yang berarti kegagalan.

Pertaruhan atau rencana berisiko yang dibuat Chanyu dihancurkan sebelum bisa dieksekusi. Mereka dikalahkan bahkan sebelum pertempuran dimulai, yang sangat dahsyat.

Batalion panah otomatis tidak pernah menjadi masalah. Bahkan jika Xu Chi bisa memblokir gerbang kota Wei dengan batalyon panahnya, itu tidak akan mengancam Chanyu. Dia sebenarnya telah meninggalkan kesempatan ini untuk orang-orang Tang dengan sengaja. Dia percaya bahwa pasukan kavaleri dapat menahan busur yang mengerikan. Mereka akan diberikan keberanian yang lebih besar oleh Tengri melalui rasa sakit dan kematian yang mereka derita, dan menjadi tak terkalahkan.

Namun dia tidak menyadari bahwa Duoer Cavalry bisa saja melesat melalui busur panah terlepas dari pengorbanan, tetapi mereka tidak akan pernah bisa selamat dari panah orang itu. Mereka berkecil hati dan dilanda teror. Orang itu tampaknya lebih mengerikan daripada mati.

Apa yang bisa mereka lakukan bahkan jika mereka berhasil mundur dari Wei? Menurut prediksi para imam dan orang bijak, pasukan Tang tidak akan memberi mereka banyak waktu untuk mengatur napas. Meskipun padang rumput yang tampak hijau dan ceria dan pemandangan yang akrab, itu hanya akan menjadi kuburan bagi pasukan kavaleri dari Pengadilan Suku Emas. Bahkan jika mereka akhirnya bisa kembali ke rumah mereka di jantung padang rumput, berapa banyak yang bisa bertahan sampai saat itu?

Chanyu menatap jalan menuju rumah mereka di utara. Memikirkan prajurit setia yang ditinggalkan di Wei dan tuan nasional dan para imam yang tinggal di selatan untuk menutup bagian belakang, ia merasakan sakit yang khas di dada dan menjadi pucat.

…

…

Pengadilan Kerajaan Suku Emas bahkan tidak memulai serangan mereka sebelum pasukan kavaleri mereka ditembak mati oleh Ning Que. Mundur adalah putus asa, namun perlu. Jika mereka tidak ingin diburu oleh tentara Tang dan dihantui atau bahkan dihancurkan oleh Ning Que, mereka harus meninggalkan beberapa orang untuk menghalangi jalan mereka.

Sekitar dua ribu kavaleri terbaik ditinggalkan di Kota Wei. Mereka siap mengorbankan hidup mereka untuk memperlambat pengejaran enam ribu kavaleri Xu Chi. Adapun kavaleri padang rumput sisanya di Kaiping dan Qu City, mereka tidak punya pilihan selain dibunuh satu demi satu.

Tentu saja Pengadilan Kerajaan Suku Emas juga meninggalkan seseorang untuk menghentikan Ning Que. Tidak ada orang lain yang bisa mengambil tugas ini. Itu hanya bisa A Da.

Ning Que berjalan di jalan Wei. Sepatu botnya tenggelam ke dalam organ manusia yang hancur dan darah dan itu terdengar seperti gadis menginjak buah anggur untuk menghasilkan anggur.

Berjalan keluar dari jalan banjir darah, dia mendekati bendera Suku Emas. Tetapi pada langkah berikutnya dia perlahan-lahan menarik kembali kaki kanannya, melangkah mundur ke tempat dia berada dan melihat ke sisi jalan.

Dia menakuti seluruh Suku Emas sendirian. Itu adalah pemandangan langka sepanjang sejarah.

Seribu tahun yang lalu, Kepala Sekolah mengalahkan seluruh Balai Divine dari West-Hill, yang merupakan pencapaian yang jauh lebih signifikan. Tapi apa yang dilakukan Ning Que hari ini juga luar biasa. Namun, dia tidak menakuti orang itu. Seorang pria muda dari padang rumput berdiri di pinggir jalan. Pria muda itu sedang duduk di sebuah restoran yang ditinggalkan sepanjang malam, menunggu Ning Que datang. Itu sebabnya dia melewatkan panah besi yang mengerikan sebelumnya.

Mungkin itu keberuntungannya, dan nasib buruk bagi Kavaleri Duoer.

“Aku tidak akan bisa mengambil panah besi, tapi itu tidak akan membunuhku juga.” Pria muda dari padang rumput menatap Ning Que dan berkata dengan tenang, “Dan kamu terlalu dekat dengan saya sekarang. Saya bisa melihat setiap gerakan Anda dengan jelas. Jadi kamu tidak bisa menembakku dengan panah besi. Ayo mainkan permainan yang berbeda. ”

Ning Que membawa busur besi dan pedang pendek besi di pundaknya. Besi pendek itu berat dan hitam pekat. Tapi dia tidak mencabut pedang pendeknya. Dia hanya menatap pemuda itu diam-diam.

Dia tahu itu adalah A Da. Dia telah menjadi prajurit paling kuat di Pengadilan Suku Emas dan bahkan menggantikan peringkat Jenderal Bule di suku itu. Dia dikatakan sebagai siswa terakhir dari master nasional, sementara mungkin bahkan lebih kuat daripada master nasional dalam hal pertempuran.

Pria muda ini mungkin adalah manusia paling kuat di seluruh padang rumput sekarang. Namun, hanya dua tahun yang lalu ia hanyalah seorang budak yang menyedihkan, kurus dan teraniaya, hampir sekarat.

Yang mengubah nasibnya adalah angin musim semi dan hujan.

Ning Que melihat ke atas ke langit biru jernih tanpa sadar, dan menggelengkan kepalanya. Jika itu di masa lalu, dia tidak akan pernah berbicara dengan pemuda yang kuat ini bernama A Da. Seperti Ye Hongyun katakan, jika akan ada perkelahian, mengapa buang waktu untuk berbicara?

Yang penting adalah hasilnya, siapa yang akan dibunuh dan siapa yang akan bertahan hidup. Tetapi mengingat angin musim semi dan hujan itu, tiba-tiba dia merasa ingin tahu tentang pemuda ini.

“Siapa yang menyebutmu?” Ning Que bertanya.

A Da menjawab, “Saya sendiri.”

Ning Que melanjutkan, “Mengapa Anda memilih nama ini?”

“Dalam bahasa kamu dari Central Plains, A Da berarti jago bertarung.”

Ning Que tertawa dan berkata, “Saya sudah di sini selama bertahun-tahun dan mungkin tahu bahasa barbar lebih baik daripada Anda. Saya tahu A berarti sengsara dan Da berarti celaka. Kamu … adalah orang yang menyedihkan. ”

Setelah mendengar ini, A Da tampak sangat malu.

“Tuan nasional meninggalkanmu di sini untuk menghentikanku. Tapi sebenarnya dia meninggalkanmu hanya dengan kematian. ” Ning Que tidak memperhatikan dia merasa malu dan berkata, “Minggir dari jalanku dan aku akan meninggalkan tubuhmu secara keseluruhan demi dia.”

A Da tidak tahu siapa “dia” itu, tetapi dia merasa sangat marah karena jelas bahwa Tuan Tiga Belas dari Akademi tidak pernah menganggapnya sebagai pertandingan nyata. Namun mengapa tidak?

Dia pikir dia telah menunjukkan rasa hormat yang cukup untuk Akademi – Memang, dia selalu rindu untuk berjuang menuju Chang’an dan membunuh semua orang di belakang bukit Akademi. Itulah caranya menunjukkan rasa hormat.

Tapi mengapa Ning Que berbicara dengannya seperti ini?

“Aku akui kamu sangat kuat.”

A Da memandang jalan yang banjir darah dan busur besi di bahunya. Dia mencibir, “Tapi kamu tidak tahu seberapa kuatnya aku. Tanpa panah besi Anda, bagaimana Anda bisa memenuhi syarat untuk memandang rendah saya? ” Dia sangat marah, namun dia tersenyum untuk menyampaikan penghinaannya.

Tidak peduli seberapa tinggi tingkat kultivasi Ning Que, itu tidak bisa lebih tinggi dari puncak Knowing Destiny. Tapi dia mengira Ning Que tidak akan pernah cocok dengannya tanpa Tiga Belas Primordial Arrows yang perkasa.

Chanyu dan master nasional memintanya untuk tinggal di sini untuk berhenti dan memperlambat Ning Que sambil mencari kesempatan untuk mundur. Dia menerima pesanan dengan patuh tetapi sebenarnya memikirkan rencana yang berbeda.

Dia adalah hadiah Tengri untuk padang rumput, satu-satunya perwujudan kehendak Tengri yang luas dan tunggal. Bagaimana dia bisa dikalahkan oleh manusia seperti Ning Que? Dia menginginkan kemenangan yang bermartabat atas dirinya!

Ning Que berhenti tersenyum. Dia menatapnya dengan tenang dan berkata, “Kalau begitu pergilah mati.”

A Da menyipitkan mata dan memasang tampang brutal pada wajahnya yang muda dan berkulit gelap. Dia mengambil napas dalam-dalam sementara dadanya naik seperti bukit di padang rumput. Dalam satu tarikan napas ia menghirup setengah dari udara di atas jalan, dan menyerbu Qi Surga dan Bumi yang tak berujung ke tubuhnya.

Dia benar-benar berubah oleh angin musim semi dan hujan. Dia merasa sangat akrab dengan Qi Surga dan Bumi di padang rumput, dan bisa menghirup dan menghembuskannya dengan kecepatan luar biasa. Apa artinya itu? Itu berarti dia memiliki sumber kekuatan yang tak ada habisnya.

Karena ia diakui sebagai siswa dari master nasional, ia juga belajar keterampilan kultivasi Doktrin Cahaya. Master nasional sangat berpengetahuan, menguasai Buddhisme, dan Doktrin Setan dan berteman dengan Xiong Chumo. Karena itu, tidak mengherankan jika dia tahu keterampilan itu. Dengan kata lain, A Da sudah menjadi iblis.

Tubuhnya bahkan lebih kencang dari batu asli. Dan hidupnya lebih gigih daripada batu yang nyata, plus dia dikaruniai oleh Tengri. Karena itu ia menganggap dirinya tak terkalahkan.

Memang dia agak takut dengan panah besi Ning Que. Tetapi setelah menyaksikan panah yang sebenarnya hari ini, dia berpikir bahwa dia mungkin memiliki kesempatan dengannya. Dia memang percaya diri. Sementara A Da menghirup, Qi dari Surga dan Bumi dibatalkan. Angin menderu bertiup melalui Wei. Dia memandang Ning Que seolah-olah sedang melihat orang mati.

Dia akan melakukan sesuatu yang tidak pernah diharapkan oleh Chanyu dan master nasional. Dia akan menyelamatkan Pengadilan Suku Emas, menjadi matahari terbenam berikutnya di padang rumput, dan bersinar di seluruh dunia manusia.

Itulah sebabnya dia tetap tinggal di samping selama perang sebelumnya dan menyaksikan apa pun yang terjadi diam-diam. Dia tidak muncul sampai sekarang. Dia memblokir cara Ning Que dan hendak menjatuhkannya.

Semua orang di dalam dan di luar Kota Wei merasakan turbulensi Qi Langit dan Bumi. Orang-orang biasa tidak bisa melihat perubahan Qi tetapi mereka melihat tanda-tanda abnormal di langit. Sepotong awan gelap tiba-tiba datang dan menghalangi langit dan matahari di atas Wei.

Yang kuat seperti master nasional dan Xu Chi merasakan beberapa aliran khas Qi Langit dan Bumi, dan merasa berbeda setelah menyaksikan kekuatan mengerikan A Da.

Angin menderu di sepanjang jalan. Setengah sisa tanda restoran diterbangkan ke dinding dan menciptakan poni rendah. Debu jatuh dari dinding.

Saat itu, Ning Que mengatakan sesuatu. “Aku yakin kamu tidak tahu bahwa aku dulu membeli banyak minuman keras dan ayam panggang dari restoran ini. Saya memenangkan banyak uang dari orang lain, dan bahkan pakaian dalam mereka. Dan saya menolak banyak lamaran pernikahan, di sini. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–