Nightfall Chapter 1071

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1071: Kembali ke Lembah Verdant

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Hengmu Liren mengerutkan kening. Dia mengingat sesuatu dan tidak bisa lagi merasa tenang dan ceria. Sebaliknya, wajahnya menjadi terdistorsi dan dia tampak sangat marah, terutama ketika dia menundukkan kepalanya dan melihat ke bawah.

Gaun ilahi-Nya sangat longgar sehingga ia bisa dengan mudah melihat dadanya sendiri ketika melihat ke bawah.

Meskipun dia adalah putra Haotian, bagaimanapun dia adalah manusia di dunia manusia. Karena itu dia punya dua puting. Tapi saat ini sepertinya ada yang ketiga, yang merupakan bidak catur hitam.

Potongan catur hitam itu tertanam dalam-dalam di dalam dagingnya yang membuatnya merasa mual.

“Aku akan membunuh kalian semua.” Hengmu Liren menggeram, “Aku pasti akan membunuh kalian semua!” Suaranya yang muda dan tajam terdengar di atas danau. Pasukan kavaleri dari Aula Ilahi dan selusin imam ilahi berjubah merah berlutut ketakutan dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

Hengmu Liren benar-benar marah. Dia pikir dia akan membobol Chang’an, atau setidaknya tiba di Chang’an saat itu. Tapi sebenarnya dia … masih di Prefektur Qinghe! Dia memiliki bawahan yang kuat, banyak kavaleri dari Aula Surgawi dan lebih dari seratus ribu pasukan. Namun dia diblokir di selatan Ngarai Verdant … oleh orang-orang Tang!

The Verdant Canyon lagi. Seperti bertahun-tahun lalu.

Hengmu Liren biasanya menghela nafas tentang fakta bahwa Jun Mo kehilangan satu tangan dan tidak bisa lagi mempertahankan Canyon Yang Tersendiri sendirian. Dia telah kehilangan kesempatan untuk mengalahkan Jun Mo dalam kejayaannya.

Pada saat yang sama, Jun Mo berada di Wilderness Barat. Kakak Sulung tidak ada di sini, juga Yu Lian, Chen Pipi atau Ning Que … Namun dia masih diblokir di selatan Ngarai Verdant!

Pasukan dari Balai Divine West-Hill bertempur melawan Tentara Pertempuran Selatan Tang di ladang di utara Prefektur Qinghe selama puluhan hari. Ada pasang surut di kedua sisi. Kemudian Hengmu Liren sendiri bergabung dalam pertempuran hanya untuk disergap oleh Akademi dan terluka!

Desahan sebelumnya tampak seperti menampar wajahnya sekarang. Setiap kali Hengmu mengingat ini, dia merasakan sakit yang tajam di wajah dan tidak bisa menahan diri untuk menjadi sangat marah!

“Beberapa bangsawan di tingkat Seethrough … bagaimana kamu bisa menghentikanku?” Hengmu Liren terus menatap bidak catur hitam itu. Wajahnya yang terdistorsi diselimuti jijik dan giginya menggeliat, yang kedengarannya mengerikan.

Dia menutup matanya dan mengambil napas dalam-dalam lagi. Lapisan-lapisan kain di sekitar sedan sucinya menari-nari dengan keras dalam angin menderu sementara udara di atas danau terhirup sepenuhnya ke dadanya.

Dadanya sedikit terangkat dan gaun ilahi itu berkibar. Tapi kali ini dia tidak batuk.

Kekuatan yang tidak duniawi datang ke dunia manusia dan dibebankan ke tubuhnya.

Pada ledakan rendah, bidak catur hitam yang ditanamkan di dadanya hancur.

Dia membuka matanya dan melihat ke arah Verdant Canyon. Tidak ada apa pun selain niat membunuh yang khas di matanya.

Lukanya sembuh. Dan orang-orang itu dikutuk.

…

…

Sejak Prefektur Qinghe membelot, Ngarai Verdant benar-benar telah menjadi pintu gerbang Kekaisaran Tang dan Akademi. Karena di sebelah selatan Verdant Canyon semua milik Taoisme. Mereka harus mempertahankan Verdant Canyon tidak peduli apa.

Selama perang universal melawan Tang bertahun-tahun yang lalu, kekaisaran telah mengaktifkan susunan yang mereka sembunyikan di Verdant Canyon selama ratusan tahun, dan mengorbankan Profesor Huang He dan para susunan penguasa dari istana kekaisaran. Ini mengarah pada kegagalan musuh yang tak terhitung jumlahnya dan pembudidaya kuat. Pada tahun-tahun berikutnya, Tang membangun kembali dan memulihkan saluran melalui Verdant Canyon.

Untuk memblokir Verdant Canyon adalah cara sederhana untuk menjaga musuh mereka di luar gerbang. Tetapi orang-orang Tang berencana untuk keluar dari Ngarai Verdant, mengalahkan semua musuh dan merebut kembali wilayah mereka.

Tetapi ketika menghadapi pasukan sekutu dari Aula Ilahi West-Hill, terutama Hengmu Liren, Pengawal Kerajaan Yulin dan Tentara Pertempuran Selatan dilarang menahan diri untuk bergerak lebih jauh ke selatan. Mereka ditempatkan jauh di dalam Verdant Canyon untuk mempertahankan gerbang selatan Tang. Memanfaatkan lokasi yang menguntungkan dan jarak jauh, mereka berhasil menjaga musuh kuat di luar Verdant Canyon.

Pertempuran telah berlangsung selama puluhan hari dan melelahkan pasukan Tang. Itu menjadi jauh lebih tenang di barak jauh di dalam lembah. Hanya di satu barak tertentu masih bising di tengah malam.

Beberapa orang bertengkar.

“Aku sudah bilang. Dalam hal bermain catur, saya jelas nomor satu di dunia. Adik, bagaimana Anda bisa mengalahkan saya? Tetapi Anda hanya menolak untuk mengakuinya. Apakah kamu tidak pernah bosan setelah bertahun-tahun? ”

“Brother Elder, jika itu adalah sesuatu yang lain, saya pasti akan menyerah. Tetapi untuk ini saya tidak akan pernah menyerah. Sepanjang empat ratus sembilan puluh dua putaran yang kami mainkan tahun ini, saya jelas telah memenangkan satu putaran lebih dari Anda. Bagaimana aku bisa kalah denganmu? ”

“Itu adalah triple KO! Bagaimana itu bisa dihitung? ”

“Menurut aturan yang kuketahui saat aku masih kecil, itu pasti merugi. Anda pasti kehilangan putaran itu. ”

“Pooh! Kamu lebih rendah dari aku dalam catur. ”

“Mengapa?”

“Karena ketika Hengmu berkeliaran di susunan catur kita tempo hari, potongan hitamku yang menyakitinya! Bukan potongan putihmu! ”

“Jika itu bukan karena keping-keping putihku yang ditempatkan dengan rapi, bagaimana kita bisa menjebaknya?”

“Bagaimana dengan beberapa tahun yang lalu? Jangan lupa bahwa akulah yang mengalahkan Xiong Chumo! ”

“Pooh! Jika bukan karena Suster Senior kami Anda akan lama mati! ”

Di barak yang remang-remang, Xu Jialun menundukkan kepalanya dan fokus pada decocting obat herbal, seolah-olah dia tidak pernah mendengar percakapan mereka. Dia terlalu bosan dengan pertengkaran mereka belakangan ini.

Fifth Brother Song Qian dari Akademi menatap Brother Eighth yang keras kepala dan merasa sangat marah. Namun tiba-tiba terdengar dua teriakan marah dari samping.

Beigong Weiyang mengangkat tangannya yang terbungkus seolah-olah dia sedang memamerkan atau menunjukkan. Dia berteriak, “Jika bukan aku yang menghentikan pasukan kavaleri dari Divine Hall, pasukanmu yang tidak berguna akan hancur sejak lama, belum lagi menjebak Hengmu!”

“Dan bagaimana kamu bisa melupakanku …” Ximen Buhuo juga mengangkat tangannya yang terbalut dan mengingatkan yang lainnya. Kemudian dia menoleh ke Fifth dan Eighth Brother dan mencibir, “Bagaimana kamu bisa lupa bahwa ini adalah kali kedua aku menjaga di Verdant Canyon? Dalam hal peringkat dan prestasi, saya jauh di depan kalian. ”

Tidak ada yang setuju dengannya. Dia begitu blak-blakan sehingga yang lain langsung kesal dan tidak bisa berhenti bertanya dan memaki. Semua orang tergagap di barak.

“Ayo, berhenti berkelahi dan minum obat dulu.” Wang Chi datang dan menghentikan mereka dari berbicara omong kosong.

Lampu lampu menjadi lebih terang. Ternyata mereka berempat berbaring di tempat tidur terbungkus perban. Baunya berdarah dan herbal. Mereka jelas terluka parah dan tidak bisa lagi bergabung dalam pertempuran.

Setelah menyelesaikan obat herbal bau yang dibuat saudara mereka, mereka tenang dan menjadi tenang. Setelah beberapa saat, Beigong tiba-tiba bertanya, “Yang Kesebelas, bisakah kamu mencoba meracuni Hengmu?”

Ada jeda panjang lagi.

Wang Chi menggelengkan kepalanya. “Saya tidak pernah mendengar bahwa seorang kultivator hebat di atas Lima Negara bisa diracuni.”

Song Qian tampak acuh tak acuh tentang hidup dan mati.

“Hengmu sudah di atas Lima Negara. Jika dia tidak terlalu sombong dan secara tidak sengaja terperangkap oleh kami berempat di Verdant Canyon, tidak ada yang akan menghentikannya. ”

Itu menjadi sangat membosankan. Mereka bangga dan ceria akhir-akhir ini karena seseorang di atas Lima Negara seperti Hengmu dikalahkan oleh mereka … Namun, dia akan segera pulih. Apa yang bisa mereka lakukan selanjutnya?

Situasinya berbeda sekarang. Hengmu tidak akan pernah terjebak dalam array yang sama untuk dua kali. Siapa yang bisa mengalahkannya lagi? Jika tidak, bagaimana Tang dapat mempertahankan gateway-nya?

Wang Chi berbisik tak terduga, “Sudah berhari-hari … Masalah di utara seharusnya diselesaikan.”

Ximen Buhuo mengerutkan kening dan berkata, “Itu harus diselesaikan sesuai dengan rencana Suster Senior. Tapi … seberapa kuat Suku Emas itu? Bagaimana mereka bisa menyelesaikannya dalam waktu sesingkat itu? Saya tidak memiliki banyak harapan di dalamnya. ”

“Ini bukan urusan saya lagi.”

Beigong Weiyang kesal dan berkata, “Keempat tidak berguna kami, ditambah bunga fanatik Kesebelas, bagaimana kita bisa bertarung lagi ?! Jika Ning Que tidak datang, tidak ada yang bisa kita lakukan. ”

Wang Chi merasa tersinggung dan berkata, “Repot, Fanatic Bunga adalah seorang wanita. Pikirkan kata-katamu. ”

Ximen Buhuo juga kesal dan berkata, “Bagaimana kita bisa menyerahkan semuanya kepada Adik Bungsu?”

Beigong Weiyang menutupi kepalanya dengan selimut dan bergumam, “Betapa aku berharap kita bisa menyerahkannya kepada yang tertua, Kakak Kedua dan Kakak Perempuan Senior. Tetapi apakah mereka akan datang? Lagipula aku tidak pernah bisa mengalahkan Hengmu sialan. ”

Cahaya redup lagi pada kata-katanya.

Dalam penyergapan di dalam Verdant Canyon, empat siswa dari Akademi tidak memiliki upaya dan memanfaatkan niat array yang ditinggalkan oleh tuan sebelumnya. Meskipun situasi yang menguntungkan mereka hanya bisa melukai Hengmu dengan luka ringan sedangkan mereka sendiri terluka parah.

Jika Hengmu tidak terlalu sombong, atau jika mereka tidak memiliki situasi yang menguntungkan, mereka tidak akan pernah bisa menyakitinya sedikit pun. Setiap kali mereka mengingat kekuatan luar biasa Hengmu ketika dia menerobos barisan, mereka terpana dan terpesona. Mereka tidak bisa merasakan apa pun selain kegelisahan dan kecemasan.

Xu Jialun menyiapkan obat herbal putaran kedua dan datang ke tempat tidurnya. Dia sedikit mengangkat selimut. Mantan bocah pelayan ini telah menjadi pemuda tampan dengan wajah cantik.

Beigong Weiyang menghapus selimut dan tampak kesal, “Apa gunanya obat ini?”

“Apakah akan ada gunanya jika kamu tidak mengambilnya?”

Xu Jialun menatapnya dan berkata dengan tulus, “Tuan muda dulu mengatakan, bahkan jika tidak ada yang dapat Anda lakukan, Anda harus terus melakukan sesuatu. Karena hanya dengan melakukan sesuatu Anda dapat menemukan solusinya. Kalau tidak, tidak akan ada harapan. ”

Itu menjadi sunyi lagi di kamar. Percakapan yang tertekan atau bahkan putus asa langsung dihidupkan kembali oleh kata-katanya.

Wang Chi membantu Beigong Weiyang duduk. Dia mengambil mangkuk dan memanggang obatnya. Song Qian dan tiga lainnya memanggangnya juga.

Mereka harus segera pulih. Bahkan jika mereka tidak bisa mengalahkan Hengmu, selama mereka bisa bertarung, mereka setidaknya harus membantu melelahkannya.

…

…

Saat fajar menyingsing, kabut pagi bersinar di Verdant Canyon.

Seekor kuda datang dari utara. Benturan terdengar khas di lembah yang sunyi.

Para prajurit Tang pada shift malam mengintip dari gundukan panah yang tampaknya lusuh tapi sangat kuat. Mereka tidak bersiap untuk menembak karena mereka melihat dengan jelas bahwa itu datang dari utara.

Kuda itu hitam, begitu pula pakaian orang itu. Itu Ning Que dan kuda hitam besarnya. Seragam hitam Ning Que dari Akademi bernoda debu. Kuda hitam besar sudah menyingkirkan lemak yang dipakai saat tinggal di Rawa Besar. Itu tampak kuat dan tegas tetapi agak lelah.

Dia dan kuda hitam besarnya tidak pernah beristirahat dengan tenang di ribuan mil dari Wei ke Verdant Canyon. Mereka tidak pernah tidur sepanjang malam tetapi hanya tidur siang dan makan bubur ketika melewati rumah Yang Erxi.

Sepanjang tahun-tahun ini, Akademi bukan lagi tempat mistis untuk menghubungkan dunia manusia dan dunia luar. Melalui publisitas pengadilan kekaisaran serta deskripsi oleh orang-orang seperti Beigong, orang-orang Tang sudah sangat akrab dengan Ning Que, senjata dan kudanya. Setelah melihat kuda hitam besar yang khas dan panah besi dan pisau yang dibawanya, mereka segera menyadari siapa dia dan kata-kata itu langsung menyebar.

Di sepanjang lembah yang subur, lebih banyak prajurit Tang berdiri dari barak tersembunyi dan gundukan panah. Mereka menatap Ning Que. Beberapa hanya terbangun dan terus menggosok mata dan menguap.

Mr. Thirteen akhirnya tiba.

Di sepanjang tebing curam, percakapan tentara Tang berubah menjadi hujan es. Puluhan ribu Pengawal Kerajaan Yulin dan Tentara Pertempuran Selatan berbaris dengan tulus. Beberapa bahkan berteriak untuk menyambutnya.

Ning Que melihat ke atas di sepanjang lembah dan melambai untuk menyambut kembali. Kemudian hujan es menjadi memekakkan telinga dan melonjak ke langit pagi, seolah-olah itu akan membatalkan Kerajaan Ilahi Haotian.

Mereka akhirnya datang ke pintu masuk Verdant Canyon.

Ning Que mengangkat kendali untuk menghentikan kuda hitam besar.

Ngarai Verdant menyempit menjadi jalur kecil selebar beberapa meter. Berdiri di dalam ngarai orang bisa melihat ladang subur di bagian utara Prefektur Qinghe melalui pintu masuk. Sudah hijau tua di awal musim semi.

Ada jejak perang sebelumnya dan baru-baru ini di dalam dan di luar ngarai. Noda darah gelap, panah pecah dan goresan intensif di bebatuan menggambarkan betapa brutalnya perang itu.

Ini adalah pintu gerbang Tang. Dalam perang sebelumnya serta pertempuran saat ini, itu telah menjadi medan perang yang menentukan di dalam Verdant Canyon. Hasil perang menentukan nasib Chang’an.

Ning Que telah masuk dan keluar dari Verdant Canyon berkali-kali. Hari ini dia datang lagi. Dia berdiri di dalam ngarai sambil menatap ke luar, merenungkan sesuatu. Sebelum dia melihat Wang Jinglue datang ke sisinya dan melihat bersama ke selatan. Dia tampak sangat serius dan tidak repot-repot menyembunyikan niat membunuh di matanya.

“Kita harus membunuh Hengmu.”

Ning Que berhenti dan kemudian menjawab, “Pasti.”

Karena dia dikeluarkan dari Chang’an oleh Master Yan Se, Wang Jinglue bergabung dengan pasukan Xu Shi dan menjadi jauh lebih kurus. Sekarang dia bahkan lebih kurus seperti pohon mati, yang mengejutkan Ning Que.

“Kamu sudah di atas Mengetahui Takdir. Apa yang terjadi denganmu?”

Wang Jinglue mengingat malam pembantaian di Prefektur Qinghe dan memikirkan pemuda-pemuda pemberani yang ia kumpulkan dari klan. Mereka terlempar ke tanah, hancur seperti buah-buahan mentah jatuh dari pohon. Dia tampak pucat dan berkata, “Kesedihan membawa kedewasaan, juga rasa takut.”

Ning Que menoleh padanya dan bertanya, “Apakah kamu takut?”

“Memang.” Wang Jinglue berkata setelah jeda, “Kamu tidak pernah berhadapan dengan Hengmu dan tidak tahu seberapa kuat dia. Aku tahu. Karena itu saya takut. ”

Ning Que berbalik untuk melihat ke arah selatan lagi dan berkata sambil tersenyum, “Dan kamu masih berharap aku bisa membunuhnya?”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–