Nightfall Chapter 1074

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1074: Gumpalan Haoran Qi

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Banyak pasang mata menatap kuda hitam besar itu ketika melesat menuju perkemahan musuh sebelum akhirnya meluncur ke Yangzhou. Para hadirin termasuk pasukan Tang, bangsawan klik kota, orang-orang mati Sungai Fuchun, dan orang-orang yang digantung di pohon-pohon di samping jembatan. Mata mereka yang melebar dipenuhi dendam ketika mereka lewat. Sekarang, mereka akhirnya bisa menutup mata dengan tenang setelah mereka melihat kehadiran Ning Que.

Ada jalan panjang lurus di belakang gerbang kota Yangzhou. Kuda hitam besar itu berlari ke arah selatan di sepanjang jalan dan pergi bermil-mil jauhnya dalam sekejap mata. Gumpalan sepatu kuda berangsur-angsur berkurang. Itu adalah jawaban Ning Que kepada orang-orang mati.

Di jalan yang terletak ribuan mil jauhnya, sebuah sedan suci raksasa berhenti di tengah jalan. Tirai berkibar di angin musim semi yang hangat. Wajah Pendeta Agung Ilahi muda, yang duduk di dalam sedan, samar-samar ditunjukkan melalui jendela. Dia mengenakan senyum polos namun ganas di wajahnya yang tenang.

“Saya pikir impulsif Anda yang tak terhentikan mempermalukan Akademi,” Hengmu Liren berbicara sambil menatap Ning Que.

Ning Que dilepas dari kudanya. Tanpa jawaban, dia meraih pegangan pisau di belakang bahunya ketika dia berjalan menuju sedan suci.

Dia berdiri ribuan meter dari sedan suci dan itu akan membawanya seribu langkah kecil dan lambat untuk mencapai sedan suci.

“Menurut gaya bertarungmu, kamu tidak akan membiarkan lawanmu lama mempersiapkan. Mengapa Anda mengambil seribu langkah sekarang? Apakah Anda mencoba meluangkan waktu untuk diri sendiri? Tampaknya, Anda telah meramalkan perkembangan pertempuran. ”

Hengmu Liren menyeringai puas ketika dia berkata, “Kemenanganmu yang mudah melawan A Da di alam liar berada dalam harapan semua orang karena Master Fu sepertimu terlahir tanpa terkalahkan. Selain itu, Anda didukung oleh Akademi Anda. Bersama dengan iblis jahat dan orang buangan yang tersisih, Anda adalah salah satu orang terkuat di antara para pembudidaya sekarang. Sayangnya … tidak ada yang bekerja pada saya. ”

Ning Que telah mengambil sepuluh langkah ke depan saat Hengmu Liren berbicara.

Seringai Hengmu Liren berangsur-angsur hilang saat dia menatap Ning Que yang perlahan mendekatinya. Sedikit kejahatan melintas di mata mudanya saat dia berkata dengan dingin, “Fu Masters dari negara yang sama tidak bisa bersaing satu sama lain? Fu Masters dari Lima Negara terlahir tak terkalahkan? Bagi saya itu tidak ada artinya. Anda tahu dengan jelas bahwa saya sudah lama melampaui Lima Negara. Bagaimana Anda akan mengalahkan saya? ”

Ning Que tetap diam saat dia berjalan maju dengan tenang dengan tinjunya mencengkeram pegangan pisau. Keheningan Ning Que tidak membuat Hengmu Liren merasa nyaman. Sebaliknya, ekspresinya menjadi lebih suram daripada sebelumnya. Dia dengan lembut menyandarkan tubuhnya ke depan sebelum perlahan-lahan memposisikan tubuhnya tegak. Dia berkata dengan tegas, “Tentu saja aku mengakui kekuatanmu. Terlepas dari hasil pertarungan hari ini, pertempuran ini akan meninggalkan dampak besar bagi seluruh dunia manusia, seperti Pertempuran Verdant Canyon. Ini pasti akan dicatat dalam sejarah. Karena itu, saya menghargai kehadiran Anda hari ini. ”

Hengmu Liren memiliki kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya ketika dia bersaing dengan Ning Que, yang sangat kuat.

Terlepas dari ekspresi terima kasihnya, nadanya dipenuhi dengan kesombongan mutlak. Namun, Ning Que memiliki pendapat berbeda. Ning Que tidak melihat kesamaan antara pertarungan mereka di jalan Yangzhou hari ini dan Pertempuran Verdant Canyon. Ning Que mungkin hampir tidak berhasil dengan standar Kedua Saudara itu. Tapi, kemampuan Hengmu tidak jauh dari Liu Bai.

Hengmu Liren adalah hadiah Haotian untuk dunia manusia. Dia bahkan berpikir bahwa dia adalah putra kandung Haotian. Tapi, itu hanya pernyataan yang tidak berarti. Liu Bai adalah satu-satunya dan yang terkuat yang memiliki keberanian untuk menyerang Haotian. Dia yang benar-benar kuat.

Hengmu Liren sedikit terganggu oleh keheningan Ning Que yang berkepanjangan. Sedikit kemarahan muncul dari matanya yang dalam. Menurut pendapat Hengmu, Ning Que harus membalas dan menghargai kehadiran Hengmu juga. Hengmu merasa terhina oleh kata-kata Ning Que yang gigih.

“Apakah kamu percaya diri dalam memenangkan pertempuran ini?” dia mencibir saat melihat Ning Que.

“Tidak. Saya tidak percaya diri. ” Akhirnya, Ning Que berbicara. Dia menatap sedan suci dan berkata dengan tenang, “Bahkan ketika lawan saya adalah bayi yang tidak memiliki kultivasi, saya tidak akan pernah memulai pertempuran dengan keyakinan mutlak. Hanya orang-orang seperti Ye Hongyu dan aku yang bisa memahami mentalitas ini. Karena itu, Anda tidak akan pernah bisa mengalahkan orang seperti kami. ”

Setelah keheningan singkat, Hengmu Liren menjawab, “Apakah kamu … dilahirkan untuk bertarung?”

Ning Que belum seribu mil jauhnya dari sedan suci. Dia dengan lembut melonggarkan tangannya di sekitar pegangan pisau sebelum dia tiba-tiba membuat genggaman yang kuat lagi.

Hengmu Liren mengangkat kepalanya dan menatap wajah Ning Que dengan matanya yang dalam dan tenang yang berseri-seri dengan api ilahi. Dia berkata, “Lalu, apakah orang-orang seperti Anda tahu apa yang Anda perjuangkan?”

Ning Que dengan lembut mengangkat alisnya. Dia tidak punya niat untuk menjawab karena kata-katanya tidak akan berarti pada saat ini.

Hengmu Liren perlahan berdiri. Tubuhnya, yang berpakaian hijau, terbuka ketika tirai di sekitar sedan suci itu berkibar. Dia dikelilingi oleh aura yang kuat namun tenang.

Sebuah suara datang dari jauh bergema di seluruh Kota Yangzhou. Suara yang kuat dipenuhi dengan kepastian.

“Aku putra Haotian. Saya sangat mencintai dunia manusia. Saya berjuang untuk dunia manusia dan saya berjuang untuk Haotian. Karena itu, saya akan mendapatkan kemenangan abadi! ”

Ning Que tiba-tiba melepaskan pisau di tangannya setelah dia mendengar kata-kata Hengmu. Dia menyingsingkan lengan baju seragam hitamnya ketika dia berkata, “Ini adalah kebetulan yang saya tidak suka. Tapi, aku harus mengakui bahwa aku juga berjuang untuknya. ”

Dia telah tiba di depan sedan suci saat dia menyelesaikan kalimatnya.

Angin tiba-tiba berembus dan membuat tirai jadi gelisah. Tirai robek berkeping-keping. Sebelum potongan-potongan itu bisa membentuk spiral dalam angin, Ning Que telah mengganggu sedan dan berdiri tepat di depan Hengmu Liren.

Pada saat ini, ubin yang menutupi jalan pecah berkeping-keping. Angin bertiup dan debu di tanah berputar dalam pusaran angin. Dengan kekuatan dan kecepatannya yang tak terbayangkan, ia melepaskan letusan keganasan yang meluap-luap.

Ning Que menatap Hengmu Liren.

Sebenarnya, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Hengmu Liren selain pertemuan mereka sebelumnya dan hanya melalui Steel Arrow. Wajar bagi mereka untuk melupakan salam. Bahkan sebelum dia sempat melihat dengan jelas wajah pemuda ini, dia melemparkan pukulan langsung ke Hengmu.

Pukulannya sekuat Min Mountain. Dia bahkan bisa memecahkan langit dengan pukulannya. Dengan demikian, tidak peduli seberapa kuat Hengmu Liren, dia akhirnya harus mengakui kekalahannya.

Ekspresi terkejut melukis di wajah muda Hengmu Liren saat dia melihat pukulan yang datang padanya. Dia selalu berpikir bahwa Ning Que adalah musuh yang kuat. Namun, dia tidak berharap dia bertindak begitu cepat dan tanpa ampun.

Memang, Ning Que dimaksudkan untuk menjadi yang pertama menyerang. Dia ingin menggunakan banyak pengalamannya dalam pertempuran untuk mengalahkan anak lelaki Tao yang memiliki keadaan kuat ini tetapi tidak tahu apa-apa tentang pertempuran.

Dia bisa melakukan manuver serangannya dengan sempurna setelah dia memilih tinjunya di atas pisau. Itulah alasan mengapa dia bisa menyerang dengan kecepatan yang mencengangkan dan menghentikan semua kemungkinan lain dalam pertempuran itu.

Ning Que percaya bahwa Hengmu Liren akhirnya akan bisa membalas dengan serangan. Namun, sama sekali tidak ada cara baginya untuk memanggil Tianqi dan dia tidak akan bisa membela diri dari tinju Ning Que, yang benar-benar sebesar pot tanah liat.

Suara keras bergema di sepanjang jalan Kota Yangzhou. Itu jauh lebih mengerikan daripada kata-kata mengancam Hengmu Liren dari sebelumnya. Menyerupai panah, potongan-potongan tirai di sekitar sedan suci ditembakkan ke segala arah.

Hengmu Liren menunduk untuk melihat dadanya dengan seringai menghina di wajahnya. Lapisan tipis cahaya tenang menyinari seluruh tubuhnya. Dia membuka lengannya lebar-lebar sambil memandang ke langit.

Pukulan Ning Que gagal menjatuhkannya. Sebenarnya, kepalan Ning Que tidak bersentuhan dengan tubuhnya sama sekali. Lapisan tipis cahaya yang tenang itu perlahan-lahan menetap dan membentuk baju besi yang tidak bisa dihancurkan yang melindungi tubuhnya dan menghalangi semua kekuatan yang bekerja padanya!

Dua api ilahi Haotian yang tak beralasan terbakar di telapak tangannya! Sinar kekuatan yang kuat datang dari lemari besi surga dan terus-menerus meresap ke dalam tubuh ini. Itu Tianqi!

Ning Que tidak menyangka bahwa pendahuluannya yang lama tanpa henti, pisau dan serangan ganas berikutnya dengan kecepatan tertinggi dan pukulan terkuat akan berhasil diblokir oleh Hengmu Liren.

Dia tidak meramalkan bahwa Hengmu Liren akan dapat memanggil Tianqi dalam waktu yang singkat.

Dia telah bertarung dengan para elit Negara Tianqi, dan juga mendengar narasi Sangsang tentang Tianqi Wei Guangming tepat sebelum dia meninggal. Ini adalah saat dia menyadari bahwa kecepatan pemanggilan Tianqi Hengmu Liren telah melampaui Wei Guangming dan Xiong Chumo. Dia hampir bisa mengejar ketinggalan dengan Dekan Biara Kota Chang’an pada masa itu. Ning Que tidak tahu keadaan apa ini.

Hengmu Liren mengangkat kepalanya dan menatap Ning Que dengan setengah tersenyum. Seolah-olah dia sedang menatap badut mati.

Ada set bar yang sangat tinggi untuk Lima Negara. Bagian dalam dan luar Lima Negara adalah dua dunia yang sama sekali berbeda. Tianqi adalah tahap paling unggul dari Lima Negara. Ketika Ning Que belum terjebak di bagian bawah Lima Negara, Hengmu sudah mencapai Tianqi. Bagaimana bisa Ning Que mengalahkan Hengmu?

“Mungkin, kamu harus mencoba menggunakan jimat itu.” Hengmu Liren terus menatap Ning Que dengan setengah tersenyum sementara dia mengisyaratkan Ning Que dengan tatapannya. Ning Que pernah menulis jimat yang sangat sulit di Chang’an. Namun, mustahil baginya untuk menciptakan kembali jimat di Kota Yangzhou karena kawan-kawannya, patriot-patriot Tang yang bersedia bertarung bersamanya, semuanya terbunuh dan digantung di pohon-pohon dan jembatan.

Ning Que telah membuat persiapan menyeluruh untuk pertempuran ini. Begitu juga Hengmu Liren. Pada saat ini, nyanyian cicadas yang sedih terdengar pelan dari ujung jalan. Hengmu Liren merespons dengan getaran halus.

Ning Que tetap tenang karena dia tahu bahwa Sister Elder tidak ada di sini. Itu adalah jangkrik asli yang melantunkan sambutan mereka pada saat kedatangan ratu mereka. Dia tahu bahwa dia harus menjadi seseorang untuk mengalahkan Hengmu Liren.

Saat itu, ia meminjam seluruh Chang’an untuk membuat jimat dan berhasil mengalahkan Biara Dekan. Selama Ritus Menuju Cahaya di Peach Mountain, ia mampu menghalang-halangi Xiong Chumo setelah ia mengadopsi kekuatan Sangsang.

Sekarang, dia tidak lagi berada di Kota Chang’an. Sementara itu, keberadaan Sangsang tetap menjadi rahasia. Dia tidak tahu apakah dia telah tiba di Kerajaan Ilahi atau tinggal di tempat rahasia di dunia manusia. Meskipun demikian, dia tidak di sisinya. Karena itu, dia tidak tahu bagaimana cara memenangkan Hengmu, elit Negara Tianqi.

Sebenarnya, itu hanya sebentar.

Tinju Ning Que masih menempel di dada Hengmu Liren. Tiba-tiba, Ning Que mengendurkan tinjunya dan meletakkan telapak tangannya seperti yang dilakukan Hengmu Liren. Ini bukan Gunung Peach dan kekuatan besar Haotian tidak memasukkan info intinya. Entah dari mana, setetes cairan pucat muncul di tengah telapak tangannya.

Cairan kaca tampak lengket dan kental. Saat angin bertiup, tetesan menguap dan berubah menjadi gas. Itu berubah menjadi gumpalan Haoran Qi. Haoran Qi mulai menyala dengan marah di telapak tangannya dan melepaskan cahaya dan panas yang sangat besar. Itu tampak hampir mirip dengan api ilahi Haotian yang menyala di telapak tangan Hengmu Liren.

Adegan itu sangat menakutkan.

Tamparan menggema saat Ning Que menampar dada Hengmu Liren dengan punggung tangannya. Namun, kali ini berbeda. Lapisan tipis cahaya yang tenang, yang melapisi tubuh Hengmu Liren, tampaknya telah salah mengira Haoran Qi sebagai api ilahi dan tidak menunjukkan pemberontakan terhadap Haoran Qi.

Haoran Qi yang terbakar telah berhasil menembus inti Hengmu.

Bagaimana cara mengalahkan elit Negara Tianqi? Master Yan Se membagi ruang dan menghalangi masuknya kekuatan besar Haotian ke dalam summoner. Yu Lian, di sisi lain, membagi dunia dan menyerap lawan ke dunianya sendiri. Itu bisa menghalangi komunikasi antara lawan dan Haotian. Namun, Ning Que tidak mampu melakukan semua ini. Dia tidak punya pilihan selain mencari metode lain.

Selama pengasingannya di gua untuk sepenuhnya mengambil alih pekerjaan Paman Bungsu, dia telah merenungkan pertanyaan yang sama. Jika api Haoran Qi dan api ilahi Haotian memiliki banyak kesamaan, dapatkah mereka menjadi hal yang persis sama jika faktor-faktor agama dan ketuhanan dihilangkan? Tianqi dihasilkan oleh kekuatan ilahi Haotian. Oleh karena itu, kapasitas summoner untuk menerima Tianqi harus dibatasi. Jika seseorang berkontribusi lebih banyak kekuatan ilahi ke dalam pemanggil, akankah pemanggil mampu menahan kekuatan besar?

Ini adalah rencana Ning Que.

Saat Hengmu Liren memanggil Tianqi, intinya dipenuhi dengan kekuatan besar dari api ilahi Haotian. Ning Que tidak bisa menghentikan proses ini, tapi dia bisa memperburuk situasi dengan menyumbangkan lebih banyak kekuatan ke dalam tubuhnya. Dia percaya bahwa api ilahi yang dia masukkan ke tubuh Hengmu Liren telah melewati ambang pintu dan dapat menyebabkan kerusakan pada tubuhnya.

Gumpalan Haoran Qi? Itu adalah hasil dari bertahun-tahun kultivasi yang rajin. Tampaknya hanya gumpalan. Namun, itu menghabiskan hampir segalanya.

Wajah Ning Que memucat tiba-tiba setelah tamparan lembut di dada Hengmu Liren. Pipinya tampak cekung dalam waktu singkat. Itu adalah bukti kuat dari sejumlah besar kekuatan yang telah hilang dalam hitungan detik.

Sementara itu, wajah Hengmu Liren menjadi pucat juga. Namun, pucatnya tidak membuatnya tampak lemah. Sebaliknya, pucatnya memberi sedikit kekudusan pada auranya. Mata merahnya membuat kontras dengan wajahnya yang seperti batu giok. Pupilnya yang hitam dan tenang dipenuhi dengan kesakralan, namun, membawa petunjuk penderitaan yang halus.

Prosesnya tidak berlangsung lama.

Ketika debu di jalan berputar, Qi Langit dan Bumi, yang telah memanjang dari langit di atas Kota Yangzhou ke kejauhan, terganggu. Awan yang mengapung hancur berantakan berkeping-keping. Sedan suci itu tidak bisa lagi berdiri diam dan langsung berubah menjadi abu.

Seolah-olah topan mengerikan dari laut timur Kerajaan Song telah tiba-tiba menyerang dunia ini. Dunia ditutupi oleh kegelapan saat tangisan dan tangisan yang menggema bergema di seluruh tempat. Bangunan di sekitarnya berubah menjadi reruntuhan dalam milidetik!

Topan secara bertahap mereda.

Hengmu Liren berdiri diam di tempat yang sama. Gaunnya sobek dan panas terlepas dari celah gaun itu. Saluran pernapasannya sangat kering. Dia sangat dekat untuk pingsan, tetapi dia berhasil membuat dirinya sadar.

“Manusia bodoh.” Dia memandang Ning Que dengan ekspresi dingin ketika dia berkata dengan rendah hati, “Apakah ini rencanamu untuk membunuhku? Api ilahi adalah kombinasi dari kekuatan dan tekad Haotian. Kekuatannya tak terbayangkan dan tak terbatas. Bagaimana Anda bisa menembus batas jika itu tidak terbatas? ”

Dia menyerang Ning Que dengan pukulan setelah dia menyelesaikan kalimatnya. Tinjunya membakar api ilahi Haotian, memancarkan sinar menyilaukan di lingkungan gelap.

Bunyi keras bergema di seluruh atmosfer. Ning Que dibuang dan dampak menghancurkan setengah dari tempat tinggal di jalan. Kemudian, keheningan yang mati kembali. Hengmu Liren mengingat tinjunya. Dia sangat puas dengan kemampuannya saat dia melihat api ilahi di tinjunya.

Suara gemerisik muncul dari ujung lain jalan. Seseorang berusaha memindahkan pilar-pilar kayu dan batu.

Hengmu Liren menyipitkan matanya saat dia menatap dari jauh. Dia kaget dan bingung pada saat yang sama.

Berlumuran darah, Ning Que berdiri dari reruntuhan. Sejumlah tulang di tubuhnya yang tidak pasti patah. Ada luka mengerikan di dadanya yang disebabkan oleh pukulan Hengmu dan hatinya samar-samar terlihat.

Harus menderita cedera parah, orang normal pasti sudah mati.

Di bawah keadaan ini, bahkan tekad yang kuat tidak dapat membantu seseorang untuk berdiri.

Anehnya, Ning Que berdiri dengan mantap. Ekspresinya tetap tidak berubah.

“Sepertinya, metode yang aku pelajari dari buku itu tidak berhasil.” Dia menyeka darah di wajahnya dan memandang Hengmu Liren, yang berdiri di ujung jalan, dan berkata, “Kalau begitu, aku akan mencoba metode baru yang baru saja aku pelajari. Mungkin bermanfaat atau tidak. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–