Nightfall Chapter 1107

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 1107: Pedang (II)

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Cahaya tersebar melalui pola-pola terukir di jendela.

Sebuah pintu adalah jalan menuju dunia luar, jadi sepertinya jendelanya. Tapi sebenarnya sebuah jendela hanya bisa membiarkan cahaya lewat. Lebih sering itu mewakili pemenjaraan dan keputus-asaan, seperti jendela batu di Paviliun yang Terpencil.

Maksud array juga berdiri untuk dipenjara. Itu terbentuk entah dari mana dan hampir menyelimuti Drunkard dalam sekejap, dari wajahnya ke gaun nila, lalu ke sepatu kain. Setelah selesai dia tidak akan pernah bisa melarikan diri.

Ning Que berdiri di ujung jalan, menargetkan busur besinya padanya. Jika si Pemabuk itu tidak bisa meninggalkan barisan dan terjebak di sana, maka ia pasti ditakdirkan untuk mati.

Namun, ketika niat array hamburan cahaya mulai dari, Drunkard bergerak satu langkah mundur. Dia menginjak lantai batu dan membuat celah.

Air terciprat dan bayang-bayang terganggu dan tersebar bersama-sama dengan batu nisan yang hancur karena langkahnya. Segera setelah itu tangga di depan kaligrafi dan toko gambar pecah, dan gempa menyebar.

Setelah retakan beberapa pelanggaran dibuat di pintu. Kemudian pintu kayu serta jendela itu hancur berkeping-keping. Balok pecah dan jatuh, dan debu menguasainya.

Seluruh toko runtuh menjadi debu hanya karena satu langkah yang Drunkard ambil mundur. Dia mengambil langkah tepat pada saat niat array akan selesai.

Sepertinya dia tahu sejak lama bahwa ada sebuah array di kaligrafi dan toko gambar ini.

Ketika debu mengendap, bangunan itu sudah berubah menjadi berantakan. Zhang San dan Li Si tersapu ke halaman belakang dan berbaring di sudut, ternoda darah dan debu.

Tulang kedua pemuda itu patah. Mereka merasakan sakit yang khas pada gerakan yang sangat sederhana. Tetapi mereka masih berusaha keras untuk menggali dua pisau dapur dari reruntuhan.

Pemabuk itu menoleh untuk memandang acuh tak acuh pada dua pemuda dari Tang.

Setelah melihatnya, Zhang San dan Li Si jatuh lagi ke tanah sambil muntah darah.

“Apakah ini rencana Akademi atau punyamu?”

Pemabuk itu menatap Sangsang yang berdiri di dekat reruntuhan toko daging yang berjarak puluhan meter. Alisnya sedikit terangkat saat dia tersenyum. Karena siapa pun yang merencanakannya, itu hanya lelucon baginya sekarang. Lalu senyumnya membeku ketika dia melihat Chao Xiaoshu berdiri di antara dinding kaligrafi yang rusak dan toko gambar. Dia bertanya dengan acuh tak acuh, “Kamu … ingin membunuhku?”

Chao Xiaoshu datang ke tangga yang rusak, menyingkirkan debu dan meluruskan pakaiannya. Kemudian dia membungkuk dengan tenang ke Drunkard dan berkata, “Aku Chao Xiaoshu. Aku pasti ingin membunuhmu. ”

Dia adalah Chao Xiaoshu, Chao Xiaoshu dari Tang. Karena itu ia punya banyak alasan untuk membunuh si Pemabuk.

“Tentu saja aku tahu kamu adalah Chao Xiaoshu.”

Pemabuk itu memandangnya dengan acuh tak acuh dan berkata, “Sepanjang tahun-tahun ini kami telah menjadi tetangga dan teman di kota kecil ini. Anda menikmati teh Anda dan saya menikmati minuman keras saya. Apakah Anda benar-benar percaya bahwa saya tidak tahu siapa Anda? ”

Chao Xiaoshu terdiam dan kemudian bertanya, “Karena kamu sudah lama mengetahuinya, mengapa kamu menunggu bertahun-tahun?”

“Karena aku penasaran. Aku ingin melihat bagaimana kamu, atau Akademi berencana membunuhku. Anda adalah pemboros, dan dua pembantu Anda hanya berani secara fisik. Mereka tidak memiliki ide kultivasi. Memang, bagi saya, itu adalah permainan, permainan yang menarik untuk bergaul dengan Anda selama bertahun-tahun. ”

Pemabuk itu melanjutkan, “Aku menjalani hidup yang begitu panjang dan membosankan. Sangat menyenangkan bertemu seseorang seperti Anda, dan melihat sesuatu seperti ini. Saya pasti ingin menontonnya sampai akhir, untuk melihat bagaimana Anda akan mempraktikkannya. ”

Kemudian dia menoleh ke Sangsang dan berkata, “Saya kira Yang Mulia harus bisa memahami perasaan saya dengan baik.”

Sangsang berkata tanpa emosi, “Tidak, saya tidak. Sejak saya datang ke dunia manusia, saya hidup bersamanya. Dia adalah orang yang sangat menarik. Karena itu hidup kami tidak pernah membosankan. ” Tentu saja dia mengacu pada Ning Que.

Pemabuk itu sedikit terpana. Kemudian dia tertawa dan mendesah, “Benar. Haotian menikah dan bahkan melahirkan anak-anaknya. Dunia ini gila. Bagaimana mungkin itu membosankan? ”

“Dan kau? Di mana kesenangan dalam game yang Anda persiapkan untuk saya? ” Pemabuk itu menoleh ke Chao Xiaoshu dan bertanya dengan tenang, “Hanya susunan seperti ini? Itu akan sangat mengecewakan. ”

Chao Xiaoshu menjawab, “Itu memang sederhana. Tapi kita semua berpikir itu berguna … Kelemahan utama Anda adalah tubuh Anda. Tidak ada bedanya dengan manusia biasa, atau bahkan lebih mudah busuk. Dua anak dan saya, kita semua adalah manusia. Bahkan jika Anda tahu siapa kami, Anda tidak akan pernah khawatir … Seperti yang Anda katakan, itu hanyalah permainan. Anda memainkan game itu bersama kami. Maka kami sangat mungkin membuat Anda terjebak. ”

Pemabuk itu berhenti sejenak dan berkata, “Untuk mengenal saya dengan baik, apakah itu Tuan Pertama atau Tuan Kedua?”

Ning Que tetap diam sampai saat itu, “Ini adalah Suster Senior.”

“Pantas. Jangkrik Dua Puluh Tiga Tahun. Saya paling mengaguminya dan paling tidak. ”

Pemabuk itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Dia memang menemukan kelemahan saya, secara fisik dan mental. Dan Anda memang memiliki beberapa peluang untuk menjatuhkan saya. Karena saya tidak bisa menggunakan tak terukur sepanjang waktu. Membutuhkan waktu untuk mengaktifkan jiwa juga. Tapi dia salah dalam satu hal … array ini terlalu tidak mampu. ”

Dia menatap Ning Que dan berkata, “Jika itu adalah kurungan, Anda mungkin masih memiliki kesempatan.”

Ning Que berkata, “Bahkan jika kita dapat memiliki Ye Hongyu di sini, saat dia tiba di kota kecil Anda akan meluncurkan serangan atau melayang pergi. Tidak ada gunanya. ”

Pemabuk itu berkata, “Karena itu, ini adalah dilema Anda. Manusia biasa bisa mendekati saya, tetapi dia tidak pernah bisa membunuh saya. ”

Ning Que berkata, “Kamu terlalu takut mati karenanya sangat waspada.”

Pemabuk itu menjawab, “Memang. Karena itu, sepanjang tahun-tahun ini saya tidak pernah minum teh. Karena saya tidak yakin apakah dia akan meracuni saya. Saya merasa lebih nyaman dengan minuman keras saya sendiri. ”

Ning Que, “Tidak heran Anda tidak punya teman.”

Pemabuk itu tersenyum, sementara Chao Xiaoshu tidak. Dia ingat bahwa si Pemabuk sudah mulai minum tehnya dalam dua tahun terakhir. Dia tidak mengatakan apa-apa sambil menyadari apa artinya.

Senyum Drunkard berhenti ketika dia menatap Chao Xiaoshu dan berkata, “Benar. Saya tidak punya teman. Tukang jagal itu adalah perusahaan. Saya ingin beberapa teman juga … Saya mendengar tentang kisah Anda di Spring Breeze Pavilion di malam hujan itu. Saya membayangkan perasaan Anda dengan orang muda di Toko Brush Brush Lama. Anda harus memiliki persahabatan yang menarik. Karena itu saya ingin mencoba dan melihat apakah kami bisa berteman juga. Mungkin baik untuk menikmati teh bersama dan berbicara tentang sesuatu yang lucu. ”

Kisah di Paviliun Angin Musim Semi di malam hujan itu tersebar luas sementara Ning Que dan Chao Xiaoshu memperoleh ketenaran mereka. Itu hampir menjadi legenda sekarang. Secara kebetulan, ketiga orang yang terlibat ada di sini hari ini.

Mereka berkumpul lagi di kota kecil di perbatasan Song dan Yan, lagi untuk membunuh.

Ning Que berdiri di depan Sangsang. Dan Chao Xiaoshu berdiri di dekat Pemabuk.

“Tidak apa-apa kamu menipu aku sekali. Tapi kenapa kamu tidak bisa terus melakukannya? ”

Pemabuk itu berjalan ke Chao Xiaoshu dengan acuh tak acuh. Tapi ada kebrutalan jauh di matanya. “Karena kamu tidak bisa menipu atau membunuhku, mengapa kamu tetap hidup?” Dia terdengar tenang dan kejam, tetapi sebenarnya keterlaluan. Tidak ada yang bisa memahami ini kecuali dirinya sendiri. Kenapa dia begitu marah? Itu tidak menyenangkan untuk menjalani kehidupan tanpa akhir.

“Saya selalu suka berteman baru,” kata Chao Xiaoshu kepadanya dengan tenang. Tidak ada yang bisa menentang itu. Semua orang di dunia tahu bahwa Chao Xiaoshu bisa menjadi sahabat dan punya banyak teman terbaik. Dia jujur dan murah hati, tidak pernah curiga dan selalu tidak terkendali. Hanya orang seperti dia yang bisa berteman dengan kaisar Tang. Dan hanya orang seperti dia yang bisa secara acak mengambil teman seperti Ning Que dari toko kaligrafi yang tidak terkenal.

“Jika kau mau, kita juga bisa menjadi teman. Meskipun peringkat Anda jauh lebih tinggi dan jauh lebih tua, tetapi usia tidak pernah berarti dalam persahabatan. Yang benar-benar penting adalah tujuan dan minat bersama. ”

Chao Xiaoshu melanjutkan, “Aku mengakui bahwa aku datang ke kota kecil untuk menjebakmu. Namun selama bertahun-tahun jebakan itu bukan lagi jebakan. Anda tahu saya adalah Chao Xiaoshu. Bagaimana mungkin saya tidak sadar bahwa Anda sudah mengetahuinya? Saya tidak mengatakannya, tetapi saya juga tidak menipu Anda. Aku bahkan berharap bisa meyakinkanmu. Itu akan menjadi yang paling ideal jika saya bisa. Tetapi jika tidak, saya tidak berhutang apa-apa kepada Anda. ”

“Berhutang kepadaku? Tidak. Kamu tidak berhutang apapun padaku. Saya telah hidup begitu lama di dunia ini dan melihat begitu banyak orang yang berbahaya. Saya telah melalui dunia yang paling curang, jelek, terdistorsi dan gila di dunia. Apakah Anda pikir saya akan benar-benar peduli tentang menikmati teh bersama Anda di toko? ”

Pemabuk itu menatapnya dan berkata tanpa emosi, “Bagiku, jebakanmu bukan lagi jebakan dulu.”

Dia adalah salah satu dari sedikit pembudidaya paling kuat di dunia. Chao Xiaoshu dulu di Knowing Destiny tetapi telah berubah menjadi manusia biasa sejak dulu. Sekilas dia bisa membunuh Chao Xiaoshu. Baik Ning Que maupun Sangsang tidak bisa menghentikannya.

Chao Xiaoshu balas menatap dengan tenang dan tanpa rasa takut, dan berkata, “Sudah kubilang. Itu bukan lagi jebakan. Tetapi jika Anda mencoba membunuh saya, jebakan itu akan muncul kembali. ”

Pemabuk itu bertanya, “Apa artinya itu?”

Chao Xiaoshu berkata, “Aku jebakan.”

Alis Drunkard sedikit terangkat.

Chao Xiaoshu menambahkan, “Aku sudah menunggu.”

…

…

Menunggu momennya.

Ning Que telah menunggu saat ketika Drunkard tidak bisa lagi menerapkan Distanceless. Dia telah menunggu selama dua hari dua malam, tetapi tidak memiliki kesempatan.

Chao Xiaoshu juga sedang menunggu saat itu. Dia telah menunggu selama bertahun-tahun. Tapi momennya berbeda dari yang dicari Ning Que. Dia hanya menunggu saat untuk datang kepadanya.

Drunkard tidak mau mendengarkan lebih jauh, karena kemarahan yang tidak dapat dijelaskan serta dua musuh utama, Ning Que dan Haotian di sisinya. Dia memutuskan untuk membunuh Chao Xiaoshu terlebih dahulu.

Dia menekan ke arah dada Chao Xiaoshu. Chao Xiaoshu tidak pernah bisa melarikan diri dari serangan oleh pembudidaya yang begitu kuat. Dia tidak pernah berpikir untuk melarikan diri. Tetapi ketika merasakan kematian yang semakin dekat, bahkan seseorang yang teguh dan kecewa seperti dia tidak bisa menahan perasaan saat kesurupan.

Telapak Drunkard jatuh ke dadanya. Kemudian pedang tajam menembus telapak tangannya! Itu adalah pedang yang tak terlihat. Bilah pedang itu dingin dan bersih. Dari mana pedang itu berasal?

Pedang selalu ada di dalam Chao Xiaoshu.

Seseorang memiliki hantu di mata kirinya. Seseorang memiliki orang lain di lautan kesadarannya. Seseorang memiliki roh yang hidup di atas cincinnya. Sementara orang ini memiliki pedang di tubuhnya. Bukan belati yang tersembunyi di perut ikan, tetapi di perutnya.

Di mana pun telapak tangan Pemabuk jatuh, selama ada niat membunuh, pedang akan muncul.

Saat itu, pedang menembus dadanya serta telapak Drunkard! Itu adalah reaksi bawah sadar, serangan bunuh diri!

Pemabuk itu langsung pucat ketika dia merasakan ketakutan yang luar biasa. Dia bersiul kasar dan segera melangkah mundur. Dalam beberapa langkah dia sudah hampir tidak terlihat. Namun, pedang itu datang lebih cepat.

Pedang itu menembus dada Chao Xiaoshu, membawa darahnya dan mendapatkan zat padat dalam angin. Itu menusuk dalam-dalam ke perut Drunkard!

Drunkard memang salah satu yang tercepat di dunia. Tapi dia terlalu dekat dengan Chao Xiaoshu untuk melarikan diri dari pedang. Bahkan Kakak Sulung tidak berani mendekati pedang. Pedang apa itu? Itu tidak lebih dari pedang biasa, tetapi membawa niat membunuh tertinggi.

Pedang itu berasal dari Pedang Garret di Jin Selatan. Itu milik Liu Bai, Sage of Sword.

Itu adalah pedang yang dipinjam Chao Xiaoshu dari Liu Bai. Itu adalah rencana Akademi dari kata-kata Kepala Sekolah.

Seorang pria yang berintegritas akan membawa senjata di dalam dirinya dan menunggu saat yang tepat. Itulah tepatnya yang sedang mereka lakukan saat ini. Atau lebih sederhana, Chao Xiaoshu memiliki pedang di dalam dirinya. Ketika Drunkard mencoba membunuhnya, pedang itu akan diaktifkan dan dibunuh. Senjata itu merujuk pada suatu benda, atau lebih tepatnya pedang. Tapi itu bisa juga berarti keberanian. Chao Xiaoshu telah menunggu selama bertahun-tahun untuk membuat tusukan itu.

Dengan kata lain, dia telah menunggu kematiannya. Itu adalah keberanian yang luar biasa.

…

…

Pemabuk itu merasa sangat sakit. Dia tampak kaget dan bingung. Pedang itu datang dengan sangat cepat dan membuatnya tidak mungkin untuk melarikan diri.

Dia samar-samar menyadari bahwa itu seharusnya pedang Liu Bai. Memang, tidak ada pedang lain yang bisa begitu cepat dan setegas pedang Liu Bai. Ketika pedang ini muncul, bahkan Pemabuk itu akan hancur.

Pedang menusuk Chao Xiaoshu yang baru saja diambil mengambil sebagian besar vitalitasnya, dan menghancurkan Samudra Qi dan Gunung Salju!

Pemabuk itu pucat sambil melangkah mundur. Dia tampak lebih tak terlihat.

Dia tidak ingin mati. Dia mencoba melarikan diri.

Dia meninju tanah, menendang debu dan puing-puing yang berlaku yang menghalangi penglihatan Ning Que.

Zhang San dan Li Si bergegas keluar dari reruntuhan toko kaligrafi, mengayunkan pisau mereka secara acak tanpa melihat apa yang sedang mereka potong.

Mereka memotong kaki kecil Drunkard dari kaki kirinya, dan tumit kanan.

Pemabuk itu ditikam di perutnya, dan kakinya dicincang. Darahnya memerah dan sepatunya basah kuyup.

Dia melolong marah, mengeluarkan tujuh belas pedang dari flagonnya dan menikam secara acak ke arah Chao Xiaoshu, Zhang San dan Li Si.

Dalam kegelapan Sangsang tiba-tiba mengatakan dua seri angka. Dari sisi lain dari debu yang ada terdengar dengungan. Sebuah panah menembus udara dan mengenai lutut Drunkard. Darah menyembur.

Pemabuk itu berteriak kesakitan. Dia tidak bisa lagi menjaga keseimbangannya dan jatuh ke tanah. Tujuh belas pedang dari flagon-nya berserakan seperti dedaunan yang jatuh.

Setelah ledakan besar debu, puing-puing, kegelapan, dan malam itu berantakan.

Ning Que terbang ke arahnya dan menjatuhkannya dengan tendangan tepat di dadanya.

Setelah beberapa retak tulang rusuk Drunkard hancur. Pemabuk itu terengah-engah dan tidak mau.

Dia enggan mati. Dia ingin bertahan hidup. Dia mencoba mengemudikan Qi Langit dan Bumi untuk melarikan diri.

Ning Que menarik busur ke bulan purnama, sementara panah bersinar dingin di tali busur.

Bahkan dia bahkan tidak perlu menargetkan.

Panah dingin ditekan di antara alis Drunkard. Tidak ada yang bisa melewatkannya.

Dalam pertarungan mereka sebelumnya, Drunkard berkata kepadanya, “Kamu bisa mencoba menembakku jika kamu memang kuat.”

Kali ini Ning Que berkata, “Kamu bisa mencoba melepaskan anak panahku jika kamu memang kuat.”

Ada dengungan ringan.

Panah besi meninggalkan tali busur, dan menusuk Pemabuk di antara alis.

Di jalan di kota kecil itu, lubang yang sangat dalam dibuat oleh anak panah.

Panah besi menghilang di tanah.

Kepala Drunkard juga menghilang dalam darah.

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–