Nightfall Chapter 127

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 127: Persahabatan yang Perseptif dan Menyentuh

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Ada enam mata pelajaran di Akademi dan mereka semua memiliki kesulitan mereka sendiri. Matematika, Mengemudi, dan Toxophily mudah bagi Ning Que, tetapi tiga lainnya seperti Etiket, Kaligrafi, dan Musik sangat menyiksa.

Dia setidaknya bisa menghafal Etiket dan Kaligrafi. Dia percaya bahwa dia bisa melewati mereka selama dia memiliki hati yang mencintai nilai daripada uang.

Namun, musik berada di luar jangkauannya. Dia tidak pandai, juga tidak suka. Dia tidak bisa tidak memikirkan pesan-pesan Chen Pipi ketika dia bermasalah dengan seruling di ruang belajar setiap hari. Chen Pipi membandingkannya dengan potongan kayu yang tidak menarik dalam pesan itu, bahwa ia adalah seruling yang tidak bisa mengeluarkan suara. Melihat seruling di tangannya, dia tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah batasan yang Haotian berikan pada dirinya sendiri.

Jika dia ingin lulus dari akademi dan memasuki lantai dua, dia tidak boleh melewatkan ujian apa pun. Dia sudah melewatkan ujian semester terakhir. Karena tidak ada harapan untuk Musik, maka ia harus bekerja ekstra keras untuk lima mata pelajaran lainnya. Selain tekanan tugas sekolah, ada alasan lain untuk kesengsaraannya saat ini.

Para siswa di Akademi termasuk sebagian besar dari Kelas Tiga mengira dia telah memalsukan penyakit untuk melewati ujian dan sangat malas. Sementara mereka tidak menerima jibes di wajahnya, mereka tidak mau berbicara dengannya lebih dari apa yang diminta dari mereka. Mereka kebanyakan hanya berusaha menjauh darinya.

Dia tidak peduli tentang ditinggalkan dengan sengaja. Dia tidak pernah menjadi terengah-engah setelah mereka yang mengabaikannya. Jika dia ditinggalkan, biarlah, dia hanya akan belajar. Namun, terkadang dia merasa agak sedih ketika dia berjalan sendirian di sekitar Akademi.

Pada saat-saat seperti ini, ia akan menghibur dirinya sendiri dengan gambaran diabaikan oleh siswa lain dalam kehidupan sebelumnya ketika ia menerima medali karena menjadi siswa terbaik di provinsi itu. Seperti kata pepatah, pohon yang tertinggi akan memiliki cabang-cabangnya patah oleh angin. Benjolan di sungai akan tersapu oleh jeram. Seseorang yang berkaliber tinggi harus selalu menanggung gosip. Sinar yang menyembul akan membusuk terlebih dahulu. Babi paling gemuk di kandang …

Pft! Ning Que meludah ke tanah berumput yang basah. Dia mengangkat kepalanya dan mengabaikan siswa yang akan mengabaikannya. Dia memegang kantong kertas di tangannya dan berjalan ke perpustakaan tua dengan santai.

Dia berjalan ke lantai dua perpustakaan tua dan membungkuk kepada profesor wanita. Meninggalkan kantong kertas di atas meja di dekat jendela barat, dia berjalan ke rak-rak dan membaca buku-buku tentang budidaya. Sekarang dia bisa merasakan Nafas alam dan mampu memenangkan banyak uang darinya, dia merasa menyesal bahwa buku-buku itu masih seperti bahasa Yunani baginya, benar-benar tidak dapat dipahami. Dia bisa mengingat goresan masing-masing karakter, tetapi tidak ada satu kata pun yang tertinggal di otaknya.

Dia memegang buku tebal berjudul Diverse Laws Appreciation Dictionary dan duduk di tanah di bawah jendela barat. Dia melihat matahari yang cerah bersinar melalui celah-celah jendela dan mulai membaca dengan lesu.

Saat detik-detik berlalu, sinar matahari menghilang dari celah jendela. Ketika dia mencapai halaman ketujuh belas menggunakan Delapan Hukum Keabadian, matahari telah benar-benar tenggelam ke cakrawala. Kegelapan meliputi perpustakaan lama, namun, dia tidak bergerak untuk pergi.

Profesor wanita di jendela timur telah menyelesaikan kaligrafinya hari itu. Dia menyimpan kuas dan tinta sebelum memutar pergelangan tangannya dengan lembut. Dia tidak bisa menahan senyum hangat ketika dia melihat Ning Que melihat kamus dengan bingung. Dia tidak mengingatkan Ning Que bahwa itu sudah terlambat, tetapi meninggalkan perpustakaan tua itu dengan tenang.

Saat malam semakin dalam, simbol-simbol di rak mulai bersinar. Ning Que tidak takut, tetapi menatap simbol dengan seksama saat cahaya memudar dan simbol kembali ke keadaan semula putih keabu-abuan. Dia memperhatikan ketika rak meluncur menjauh dari dinding diam-diam, mengungkapkan seorang anak gemuk yang terengah-engah.

Selain banyak korespondensi melalui pesan, ini adalah kedua kalinya Ning Que dan Chen Pipi bertemu langsung. Pertama kali mereka bertemu, itu sudah larut malam dan Ning Que telah melewati garis tipis antara hidup dan mati. Ketika dia terbangun lesu di pagi hari, dia tidak melihat bagaimana orang itu terlihat dengan jelas. Namun, dia tidak akan melewatkan kesempatan kali ini. Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatapnya lama.

“Harus kukatakan, kau benar-benar gemuk.”

Ning Que menatap Chen Pipi dengan kagum. “Aku ingin tahu apa yang sudah kamu makan dalam 16 tahun terakhir untuk menjadi begitu gemuk. Untung Anda agak solid, jadi Anda tidak terlihat menjijikkan itu. Tetapi ada sesuatu yang saya benar-benar tidak mengerti. Apakah Anda benar-benar orang pertama yang mendapat nilai enam A plus dalam ujian masuk dalam seratus tahun? Apakah Anda mendapat nilai A di Mengemudi juga? Di mana mereka menemukan kuda yang bisa mentolerir berat badan Anda dan berlari cepat pada saat yang sama? ”

Wajah bulat Chen Pipi penuh dengan ketidaksenangan setelah mendengar komentar panjang yang meremehkan tentang pertemuan mereka. Matanya yang tampak seperti kacang diisi dengan jengkel. Dia mendengus, “Mengemudi … saya memilih untuk mengemudi dalam ujian itu!”

Ekspresi penuh memenuhi wajah Ning Que. Dia memuji Pipi dengan tulus, “Itu pilihan yang bijak.”

Chen Pipi mengangkat tangannya ke dahinya. Dia tidak bisa diganggu untuk melanjutkan pembicaraan dan bertanya langsung, “Untuk apa kamu ingin bertemu denganku?”

Ning Que tersenyum lembut dan berkata, “Mari kita bicarakan hal-hal yang tidak penting nanti. Aku membawakanmu sesuatu untuk dimakan. ”

Dia menggali ke dalam kantong kertas dan mengeluarkan beberapa roti putih besar serta beberapa piring kecil lainnya. Dia berkata dengan antusias, “Mari kita bicara sambil makan. Kantin Akademi memiliki sayuran asin yang sangat enak. Saya tidak tahu apakah kalian mendapatkannya di pegunungan. Roti sedikit dingin, saya tidak tahu apakah Anda terbiasa atau apakah itu akan mengisi perut Anda. ”

Chen Pipi melihat makanan dan menolak untuk duduk. “Aku tahu kamu punya sesuatu untuk ditanyakan kepadaku, tapi aku benar-benar tidak berharap kamu hanya membawa beberapa roti dingin dan sayuran asin. Apakah ini bagaimana Anda meminta bantuan? Bukankah kamu setidaknya harus membawa bubur kepiting? ” katanya dengan tidak percaya.

“Kamu harus membayar bubur kepiting dari kantin, itu tidak termasuk dalam biaya asrama kami. Benar-benar sia-sia. ” Ning Que tersenyum dan terus menunjukkan kepada Chen Pipi untuk duduk. “Lebih jauh lagi, tidak perlu bagi kita untuk mengatakan hal-hal seperti meminta bantuan. Ini disebut berbagi informasi. ”

“Berbagi?” Chen Pipi menatapnya dengan jijik. “Dengan keterampilan rendahanmu dan kejeniusanku?”

Ning Que tidak membiarkan cemoohan menghalanginya tetapi terus melambaikan tangannya ke Chen Pipi, memintanya untuk duduk. Dia menjawab dengan serius, “Saya baru saja memulai jalan, tetapi siapa yang tahu siapa di antara kita yang akan berakhir lebih jauh? Jika Anda baik kepada saya sekarang, saya akan dapat membalas di masa depan. Tidak ada kerugian untukmu. Selanjutnya, saya bisa mengajari Anda matematika, mengapa tidak? ”

Chen Pipi agak terbujuk oleh kata-kata Ning Que. Dia duduk dengan mengendus bangga dan meraih roti dingin dan beberapa sayuran asin sebelum menjejalkannya ke dalam mulutnya.

“Mengapa kamu hanya bergerak di malam hari? Bukankah lebih baik bagi kita untuk bertemu di hari itu? ” Kata Ning Que.

Chen Pipi menjawab dengan mulut penuh roti, “Saudari senior Yu tetap di sini sepanjang hari untuk menulis kaligrafi. Bagaimana saya berani datang? Anda harus mengerti, Akademi melarang kami membantu siswa di luar gedung ini. Saya mempertaruhkan pemukulan dari senior hanya dengan meninggalkan Anda instruksi dalam pesan. Bukankah seharusnya Anda lebih bersyukur untuk ini? ”

“Apakah aku tidak memperlakukanmu dengan roti sekarang?” Ning Que menjawab sambil tersenyum. “Aku tahu aturan Akademi itu ketat. Instruktur melambaikan tangan mereka tanpa pandang bulu tanpa alasan atau alasan. Mengapa saya mendengar bahwa Anda lebih takut dengan Saudara Kedua? ”

Chen Pipi menatapnya. Dia tahu bahwa anak itu sangat ingin tahu tentang kejadian di pegunungan di belakang Akademi. Setelah tertawa dingin, dia berkata, “Aturan keras dingin Akademi praktis terbuat dari kapas dibandingkan dengan tinju Saudara Kedua.”

Dua anak berusia enam belas tahun itu makan dengan penuh semangat, dan sebelum Anda menyadarinya, roti dan sayuran asin sudah pergi. Chen Pipi menemukan botol air profesor wanita di bawah jendela timur dan minum darinya sebelum menggosok perutnya. Dia memandang Ning Que dan berpura-pura tidak peduli, berkata, “Apa yang ingin kamu ketahui hari ini? Jika itu tentang bagaimana Anda bisa memasuki cerita kedua, Anda mungkin juga melupakannya. Guru mungkin menyayangi saya, tetapi saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang hal-hal seperti itu. ”

“Kami sudah saling kenal untuk beberapa waktu sekarang. Apakah saya terlihat seperti seseorang yang suka makan siang gratis? ” Ning Que tersenyum nakal untuk menyembunyikan kekecewaannya. “Aku ingin bertanya padamu, sekarang aku bisa merasakan Breath of nature, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?”

“Kamu baru saja memasuki Negara Kesadaran Awal. Anda harus mengkultivasi hati Anda dan menstabilkan kultivasi Anda. Anda tidak harus serakah. ” Chen Pipi menjelaskan dengan serius. Alisnya tiba-tiba mengerut dan tangan kanannya yang diam-diam menggambar di belakang punggungnya membeku. Dia menatap mata Ning Que dan bertanya dengan tidak yakin, “Anda hanya memiliki 10 acupoint terbuka?”

Ning Que menjawab dengan jujur, “Saya mencoba memeriksanya kemarin, tetapi gambar di otak saya terlalu kabur. Lautan Qi dan Gunung Salju tampak seperti dua gumpalan hitam dan aku tidak bisa melihat berapa banyak poin yang diblokir. Saya ingin Anda membantu saya melihat hari ini. ”

Chen Pipi menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, kamu hanya punya sepuluh acupoint. Anda berada di garis tipis antara mampu berkultivasi dan tidak. Jika kemauanmu bahkan satu tingkat lebih rendah, kamu pasti tidak akan bisa. ”

Dia memandang Ning Que tanpa ekspresi, sementara itu bahwa Ning Que, orang itu, telah makan pil kekuatan surgawi yang sangat berharga. Dia mungkin tidak mengetahuinya sendiri, tetapi pasti ada insiden menarik lainnya. Dia akhirnya berhasil membuka acupoint dan mengubah nasibnya, yang merupakan prestasi tersendiri, tetapi dia hanya berhasil membuka 10, dan berada di bawah rata-rata di antara para pembudidaya. Sayang sekali.

Ning Que tidak menunjukkan kekecewaan, tetapi hanya tersenyum setelah sedikit membeku. “Lebih baik memiliki 10 daripada tidak sama sekali.”

“Kamu tidak harus sepenuhnya kecewa. Tidak semua orang yang memasuki lantai dua jenius dalam berkultivasi. ” Chen Pipi merasa bahwa dia harus lebih menghibur Ning Que ketika dia tidak menunjukkan rasa kasihan pada diri sendiri. Dia menepuk pundaknya dan berkata, “Para guru tidak memilih murid hanya dengan melihat potensi kultivasi mereka. Jika Anda dapat unggul dalam subjek tertentu, Anda mungkin juga diperhatikan. Kamu pasti bisa memasuki lantai dua kalau begitu. ”

Ning Que tahu bahwa Chen Pipi berusaha menghiburnya dan dia tersenyum penuh terima kasih. Tatapannya mendarat di deretan rak di belakangnya tanpa sadar. Dia tahu bahwa jalan menuju cerita kedua yang legendaris ada di balik rak itu. Dia hanya tidak tahu apakah dia cukup beruntung untuk melewatinya. Atau haruskah dia, seperti yang dikatakan profesor perempuan itu, membukanya?

Dia menarik pandangannya dan terus bertanya, “Jika Negara Kesadaran Awal ingin mengetahui keberadaan nafas alam, bagaimana Anda terus menggunakannya? Saya bisa merasakan keberadaan benda melalui nafas alam, tetapi saya tidak bisa menggerakkannya. Saya tidak serakah, tetapi hanya ingin tahu. ”

“Kamu bisa merasakan keberadaan benda?” Chen Pipi menatapnya dengan mata lebar.

“Itu benar,” Ning Que mengangkat jari dan mendaftar benda yang dia rasakan. “Malam pertama, aku merasakan api, dan kemudian bantal, kertas, tempat tidur … dan perak di bawahnya, pohon di halaman dan semangkuk mie panas dan asam.”

Mata Chen Pipi menjadi lebih lebar jika itu mungkin. Dia berpikir pada dirinya sendiri, seseorang harus selaras dengan Qi Langit dan Bumi serta dapat berkomunikasi dengannya untuk memahami benda. Tapi ini … hanya bisa dilakukan di Negara Persepsi. Bagaimana Ning Que mengelolanya?

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–