Nightfall Chapter 143

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 143: Debut

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Itu tenang di dalam rumah yang damai. Lee Yu langsung menatap mata Putra Mahkota Yan. Setelah waktu yang lama, dia dengan lembut membuka bibir dan berkata dengan lembut, “Seseorang tidak akan berhasil tanpa bantuan yang kuat dari luar. Longqing memiliki bantuan tersembunyi di West-Hill Divine Palace tetapi tidak menunjukkannya. Jika Saudara Chongming bersedia, saya yakin ayah saya tidak keberatan mengirim surat kepada ayah Anda. ”

Di dunia ini, hanya Kekaisaran Tang yang memiliki kekuatan untuk menyaingi Istana Ilahi West-Hill. Namun, setelah mendengarkan kata-kata ini, Putra Mahkota tidak memiliki reaksi atau menunjukkan ekstasi, tetapi terdiam untuk waktu yang lama.

“Meskipun saya tidak mengerti mengapa Istana Ilahi-Bukit Barat sepakat bahwa Pangeran Long Qing harus menggantikan Anda sebagai sandera di Kota Chang’an dan saya tidak ingin memikirkan tujuan Pangeran Long Qing mencoba masuk ke dalam Yang Kedua. lantai Akademi. Saya hanya tahu bahwa situasi saat ini sangat bermanfaat bagi Anda. Apakah ini hanya kesempatanmu bahwa dia tidak bisa mengendalikan Capital Cheng dari jauh ketika dia di Chang’an? ”

Lee Yu memandang bulu mata Putra Mahkota yang lembut dan dengan tenang berkata, “Istana Ilahi-Bukit Barat memang tempat yang indah dan suci. Para petinggi Departemen Kehakiman benar-benar hebat untuk menempatkan karakter seperti itu sebagai sandera. Mungkin banyak orang di Kerajaan Jin Selatan menertawakan Tangs bertindak tidak masuk akal. Tetapi orang-orang ini tidak tahu bahwa hanya ada satu tempat di dunia untuk menjaga karakter II sebagai sandera. Tempat itu adalah Akademi. ”

Putra Mahkota akhirnya memecah keheningan dan menatap dengan tulus ke mata Lee Yu untuk mengatakan, “Sejauh yang saya tahu, bahkan Kaisar Tang yang hebat memiliki pengaruh yang sangat terbatas di Akademi. Jika presiden tidak ingin membatasi kebebasan pribadi Longqing, tetapi membiarkannya ke lantai dua untuk membuat kemajuan lebih lanjut, apa yang harus saya lakukan? ”

Lee Yu sedikit mengernyit dan berbisik. “Akademi, bagaimanapun, ada di Kota Chang’an. Anda tidak perlu khawatir tentang hal itu. ”

“Ini tidak ada hubungannya dengan kekhawatiran.” Putra Mahkota dengan tenang berkata, “Saya tahu lebih baik dari orang lain. Long Qing adalah orang yang sombong. Jika seseorang seperti dia mau melepaskan harga dirinya, setuju untuk menerima ujian untuk memasuki lantai dua Akademi, itu menunjukkan bahwa Akademi adalah tempat yang sangat penting baginya. Hal yang Longqing paling baik adalah mengubah semua orang atau hal-hal yang menurutnya penting baginya untuk bantuannya. ”

“Kamu khawatir jika Long Qing masuk ke lantai 2 Akademi, orang-orang Akademi akan mendukungnya?” Lee Yu dengan kuat menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, “Akademi tidak pernah campur tangan urusan internal Kekaisaran Tang, belum lagi sengketa singgasana negara lain.”

Putra Mahkota menggelengkan kepalanya dan berkata dengan senyum pahit, “Ngomong-ngomong, aku selalu merasa buruk membiarkannya masuk ke lantai dua Akademi.”

“Jika itu adalah hal yang murni buruk untuk Longqing dan West-Hill, mereka tidak akan setuju dengan permintaan Kaisar beberapa bulan yang lalu.” Lee Yu sepertinya memikirkan sesuatu dan tiba-tiba mengerutkan kening untuk berbicara pada dirinya sendiri, “Jika dia tidak bisa masuk ke lantai dua …”

“Saya mendengar ada jenius besar dari Kerajaan Jin Selatan di Akademi …” Bisikan Putra Mahkota Yan.

Mereka saling bertukar pandang dan menggelengkan kepala hampir bersamaan. Lantai dua Akademi mengklaim hanya menerima seseorang saat dibuka kali ini. Bahkan, itu semua karena penyerahan ini tersembunyi di balik layar. Posisi itu dimaksudkan untuk Pangeran Long Qing itu. Dan bahkan jika mereka dapat mengatur beberapa pesaing, tidak ada yang akan memenangkannya.

Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki biasa di koridor kayu di luar rumah yang sunyi. Putra Mahkota dengan bingung melirik Lee Yu. Dia menjawab sambil tersenyum, “Hua Shanyue dan teman-temannya.”

Segera setelah dia selesai berbicara, Kapten Senior Komando Gushan Hua Shanyue dengan seragam militer dan beberapa petugas berjalan ke aula panjang. Pertama-tama mereka mengepalkan tangan untuk membungkuk pada Lee Yu, dan kemudian menyapa Putra Mahkota Yan.

Kemudian pelayan perempuan mengatur ulang meja anggur. Hua Shanyue dan yang lainnya menerima perintah untuk duduk, yang membuat rumah itu kembali sunyi.

Lee Yu dengan tenang menatap Putra Mahkota dan berkata, “Aku telah memerintahkan Kapten Senior Hua untuk bergegas kembali ke Chang’an sehingga kalian berdua bisa bertemu sebelum Saudara Chongming pergi.”

“Saya telah ditempatkan di Provinsi Hebei selama bertahun-tahun dan dapat dipindahkan dari Komando Gushan ke Kabupaten Shanyin tahun depan.” Hua Shanyue menambahkan.

Kabupaten Shanyin berada di tenggara Gunung Min, dekat wilayah Yan. Tentara pemerintah Tang Empire yang ditempatkan di kabupaten itu mungkin tidak seperti tentara perbatasan yang mengerikan yang dipimpin oleh Jenderal Xia Hou, tetapi pasukan bersenjata terdekat di Ibukota Cheng Kerajaan Yan dalam wilayah Tang.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Putra Mahkota telah melihat Hua Shanyue dan tahu dia adalah pengagum fanatik putri keempat Lee Yu dan juga target pelatihan utama generasi muda di militer Tang. Secara alami dia bisa berpikir Lee Yu memanggil pria itu kembali ke Chang’an dalam waktu singkat, bukan karena mengantarnya tetapi untuk makna yang lebih dalam.

Setelah Hua Shanyue sendiri mengakui bahwa tahun depan ia akan dipindahkan ke daerah Shanyin, Putra Mahkota langsung mengerti arti Lee Yu. Dia melihat botol-botol anggur dan berpikir lama. Meskipun tidak ada ekspresi wajah di wajahnya, perjuangan dan konflik di hatinya telah mencapai titik ekstrim. Setelah waktu yang lama, dia berkata dengan suara serak dan rendah, “Jika itu tidak berkembang ke fase terakhir, aku tidak akan pernah menggunakan caturmu.”

Lee Yu dengan tenang menjawab, “Jika Anda tidak harus pergi ke langkah terakhir, secara alami itu akan menjadi akhir yang bahagia. Tetapi jika Anda benar-benar membutuhkan saya suatu hari, saya harap Saudara Chongming Anda memiliki keberanian untuk menggunakan catur itu. Saya ingin Anda mengerti bahwa ini tidak hanya untuk kepentingan Kekaisaran Tang, tetapi juga untuk harapan saya bahwa Anda bisa mendapatkan apa yang menjadi milik Anda. ”

Perpisahan itu hanya merupakan pengesahan akhir dari transaksi dan janji tertentu. Meskipun mereka memiliki persahabatan sepuluh tahun, sulit untuk pesta kembali ke yang awalnya santai ketika datang ke urusan negara dan merobek persahabatan eksternal. Oleh karena itu, pemandangan itu tampak agak memalukan untuk saat ini.

Hua Shanyue ingat apa yang sebelumnya dilihatnya di luar rumah dan berkata sambil tersenyum, “Beberapa orang memesan teras di tepi danau Victory House. Ini sangat berisik, tapi jauh lebih hidup daripada di sini. ”

“Oh?” Lee Yu sedikit mengerutkan alisnya dan dengan penasaran bertanya, “Siapa yang begitu murah hati?”

Ketika mengatakan ini, dia sama sekali tidak merasa dirinya yang paling dermawan karena telah memesan halaman belakang paling tenang dan mahal di Victory House. Bagaimanapun, dia adalah Putri Kekaisaran Tang yang paling dicintai. Siapa yang bisa bersaing dengannya?

“Mereka adalah siswa Akademi tahun ini, termasuk Situ Yilan dan Wucai. Saya baru saja bertemu Situ dan dia berkata dia akan bersulang dan menyapa. Saya pikir hari ini Yang Mulia secara khusus menyingkirkan Putra Mahkota Chongming dan tidak tahu apakah itu nyaman. Jadi saya tidak menerimanya saat itu. ”

“Semua siswa Akademi sebenarnya adalah pilar Kekaisaran Tang atau seluruh dunia. Kenapa tidak melihat mereka? ” Putri Lee Yu, yang dikenal karena kebajikan dan bakatnya yang berharga, secara alami tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengumpulkan bakat-bakat muda. Dia tersenyum dan memandang Pangeran Mahkota untuk berkata, “Aku percaya Kakak Chongming kamu juga ingin melihat siswa Akademi yang baru, kan?”

“Tentu saja.” Putra Mahkota dengan tenang mengangguk.

…

…

Para siswa Akademi, yang minum dan menikmati di teras tepi danau, tidak sepenuhnya melupakan teguran Hua Shanyue sebelumnya. Tapi dia adalah Kapten Senior militer Tang dan juga pendahulu Akademi. Selain itu, apa yang dia katakan adalah tanpa ampun tetapi menunjuk pada kebenaran. Karena itu, tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah. Mereka hanya bisa bertindak bodoh dan menghibur diri atas nama Saudara.

Setelah bertemu dengan bangsawan yang mengadakan perjamuan di halaman belakang Victory House, semua siswa menemukan bahwa apa yang disebut kebanggaan mereka sendiri memang tidak cocok di Chang’an. Di kota ajaib ini, ketika seseorang dengan santai buang air kecil di gang samping, ia mungkin bertemu bangsawan berpangkat tinggi yang juga minum terlalu banyak. Ketika seseorang membual di sebuah toko teh, dia mungkin bertemu seorang Pangeran dari Kerajaan Yuelun. Mereka hanya ingin bersenang-senang bersama saat ini, tetapi tidak pernah berharap untuk bertemu Putri Tang yang sedang melihat Pangeran Mahkota Yan …

Victory House menempati area yang sangat luas, yang halaman belakangnya merupakan warisan leluhur dari sensor tua di tahun Shenfeng dan dapat menampung dua atau tiga ratus orang. Tapi bagaimanapun, itu adalah putri yang memanggil mereka untuk masuk. Tidak ada kemungkinan untuk membiarkan semua siswa Akademi berbaris untuk menyapa sehingga mengubah halaman yang sunyi menjadi pasar. Hanya beberapa siswa dengan nilai dan reputasi baik dipilih sebagai perwakilan, secara alami termasuk Xie Chengyun dan lima orang lainnya dalam kursus keterampilan sihir, bakat terkenal seperti Zhong Dajun, bangsawan Chang’an seperti Situ Yilan dan Chu Zhongtian, dan seseorang.

Ketika semua siswa Akademi memasuki halaman yang tenang, Lee Yu sedang berbisik kepada Putra Mahkota Yan. Tiba-tiba dia sedikit mengerutkan alisnya dan secara sadar melihat ke arah mereka. Seperti yang diharapkan, dia melihat wajah yang akrab tapi menjijikkan di kerumunan.

Hampir sepanjang tahun, ia sering memanggil Sangsang ke Rumah Puteri untuk berbicara dengannya. Dia belum pernah melihat Ning Que. Tapi dia masih tahu apa yang telah dilakukan Ning Que di Akademi melalui berbagai cara.

Dia tahu pertaruhan ujian semester dan dia kemudian diisolasi oleh teman sekelas Akademi lainnya. Namun, dia tidak pernah berbicara. Mereka hanya bertemu satu sama lain di jalan, jadi pengalaman seorang siswa Akademi tidak memenuhi syarat untuk menarik perhatiannya. Bahkan jika dia mau, dia tidak bisa menunjukkannya dalam banyak keadaan.

“Yang Mulia.”

“Putra Mahkota Chongming.”

Para siswa termasuk Xie Chengyun, Zhong Dajun dan Linchuan Wangying berdiri di depan beranda halaman dan berturut-turut menyapa dua bangsawan terhormat di atas meja. Setelah beberapa kali menjawab pertanyaan, mereka tampil baik, terutama Xie Chengyun dan Linchuan Wangying. Lee Yu merasa agak puas, tetapi merasa kasihan bahwa Guru Xie berasal dari Kerajaan Jin Selatan, bukan Kerajaan Tang.

“Saudara Chongming, apa pendapat Anda tentang bakat muda Tang kita?” Lee Yu bertanya pada Putra Mahkota sambil tersenyum.

Putra Mahkota tersenyum dan berkata, “Kekaisaran Tang sangat kuat di dunia dan Akademi juga merupakan tempat suci yang kekal. Tentu saja, mereka luar biasa. ”

Pada saat ini, tiba-tiba beberapa suara bising datang dari halaman belakang Victory House yang tenang, termasuk suara memblokir dan memarahi. Tampaknya beberapa orang berbaris lurus ke sisi ini. Lee Yu melihat saluran di luar koridor di belakang pohon bambu dan memegang gelas anggur kecil dengan jarinya. Dia tidak berbicara, tetapi sedikit mengerutkan alisnya. Hua Shanyue duduk di kursi empat koma enam meter di belakangnya tampak serius dan ditegur. “Siapa yang berani berani memasuki pesta Yang Mulia!”

Suara-suara di luar halaman dengan cepat berubah menjadi beberapa suara yang masih berantakan tapi sangat berbeda. Suara alat di belakang koridor di hutan bambu tiba-tiba menjadi tidak selaras, bercampur dengan tangisan gadis-gadis yang terkejut dan suara utusan yang terkejut itu mengetuk meja. Lalu semua suara itu menghilang di saat berikutnya.

Di halaman yang sunyi, di bawah koridor yang menutupi hujan, dan di sebelah dinding bambu, tidak ada suara selain keheningan yang mengarah ke jantung berdebar, kecuali langkah kaki yang jatuh di jalan batu dan sepertinya jatuh di hati.

Langkah kaki lambat yang datang dari luar rumah bukan milik satu orang, karena itu tidak teratur. Tetapi semua orang di halaman sepertinya hanya mendengar langkah salah satu dari mereka. Langkah kakinya begitu stabil untuk melepaskan rasa bangga hanya dengan audisi. Tampaknya setiap langkahnya ada di jalan menuju cakrawala.

…

…

Bos Victory House terlihat sakit dan tak berdaya dan membungkukkan badannya untuk berjalan di depan seperti pelayan yang menyedihkan. Meskipun itu tidak diragukan lagi cara tercepat menuju kematian baginya untuk memimpin orang luar memasuki pesta Putri keempat, para tamu di belakangnya juga sangat terkenal. Yang lebih penting adalah bahwa pihak lain menawarkan alasan dia tidak bisa membantah sama sekali.

Orang yang berjalan di jalan batu adalah Sekretaris Besar Perpustakaan Tang Imperial Zeng Jing. Pria ini, seorang pejabat yang dipercaya oleh Yang Mulia dan Permaisuri, memiliki senyum tipis di wajahnya dan tidak mengungkapkan emosinya yang sebenarnya.

Di sisi kanan Sekretaris Besar Zeng Jing adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah hitam, mengenakan pedang ilahi Haotian di pinggang. Dia adalah wakil presiden Revelation Institute di West-Hill Divine Palace dan Priest Moli yang mengunjungi ibu kota Chang’an kali ini.

Meskipun hubungan antara Ratu dan Putri itu biasa, mereka berada dalam posisi permusuhan alami karena peristiwa besar tentang tahta di tahun tertentu di masa depan. Sekarang kanselir utama Ratu akan memasuki pesta Putri, diikuti oleh petinggi dari Kerajaan Ilahi-Bukit Barat. Siapa yang mau menempatkan dirinya dalam pergolakan yang mengerikan ini? Selain itu, di antara kerumunan ada …

Sekretaris Besar Zeng Jing dan Imam Moli datang ke sini bergandengan tangan. Tentunya mereka akan menarik perhatian semua orang di halaman. Namun pada kenyataannya, saat ini semua orang memperhatikan pemuda di belakang mereka.

Ada semacam orang yang memiliki pesona alam di dunia. Meskipun dia adalah seorang pemuda berlumpur di ribuan orang atau seorang gadis biasa di antara orang-orang beriman yang tak terhitung jumlahnya, tidak peduli seberapa rendah dan diamnya dia ketika berjalan di tengah kerumunan atau berapa banyak petinggi yang glamor di sekitarnya, Anda pasti akan melihatnya di pandangan pertama dan tidak pernah bisa mengalihkan mata ketika dia di dalam gambar.

Pria muda di kerumunan itu adalah orang yang demikian. Dia berusia sekitar dua puluh tahun, mengenakan seragam layanan tak bernyawa dari Departemen Kehakiman di West-Hill Divine Palace dan pedang biasa bergaya shank di pinggangnya. Langkah kakinya lembut dan mantap dan mengikuti Sekretaris Besar Zeng Jing dan Imam Moli ke halaman. Seketika ia memenangkan perhatian semua orang.

Wajah wajahnya yang tampan sama sempurna dengan penampilan legendaris, memantulkan cahaya langit yang samar dari puncak pohon dan mengguncang pohon willow yang seperti benang. Akibatnya, Pangeran Long Qing muncul dalam visi rakyat, sama seperti anak Allah.

Wajahnya tidak mengungkapkan sedikit pun emosi negatif tetapi hanya ketenangan. Namun, seperti langkah kaki yang jelas tapi kaku, semua orang yang hadir bisa merasakan kebanggaan yang tersembunyi di tubuhnya tetapi dia tidak mau menunjukkannya.

Itu menjadi hening sementara. Orang-orang di halaman yang tenang tanpa sadar berdiri untuk menyambutnya. Para siswa Akademi langsung menebak identitas pria ini, mengungkapkan sentuhan ketidakberdayaan di wajah. Mereka tampak sedikit terganggu, dengan suasana hati yang sangat rumit.

Lee Yu yang duduk di atas kursi sedikit menundukkan matanya, dengan tatapan dingin yang waspada. Putra Mahkota yang duduk di depannya tampak lebih rumit, bercampur dengan desahan dan kesedihan. Lalu dia perlahan berdiri dan berkata dengan senyum lembut, “Long Qing … aku sudah bertahun-tahun tidak melihatmu.”

Pada saat ini, Ning Que, yang telah duduk di sudut paling terpencil dari halaman dan terus mengeluh bahwa etiket itu tidak sejalan dengan ergonomi, akhirnya memperhatikan tamu tak diundang ini dan terkejut melihat Pangeran Long Qing yang terhormat di antara kerumunan. Dia berkata dengan pujian, “Ta-da, pahlawan akhirnya debut.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–