Nightfall Chapter 146

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 146: Memberi Terima Kasih Setelah Gencatan Senjata?

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Ning Que sengaja memilih posisi paling gelap dan paling tidak kentara saat memasuki halaman. Namun, dia tidak mengharapkan suara mabuk Sangsang untuk memberikan mereka seperti kunang-kunang di malam hari meskipun seberapa rendah dirinya.

Dia merasa sangat tidak nyaman menghadapi pertanyaan dan tatapan kaget dan bahkan lebih lagi ketika dia melihat tatapan tajam sang Putri. Dia berpikir dalam hati, “Lee Yu, idiot, jangan menyeretku ke perairan yang berlumpur ini. Tidak peduli seberapa jeniusnya aku, aku tidak bisa melawan Pangeran Long Qing. ”

Realitas tidak pernah cocok dengan cita-cita. Akan selalu ada perbedaan di antara keduanya. Seseorang akan selalu menarik sesuatu yang mereka coba hindari. Saat berikutnya, Ning Que mendengar pertanyaan Lee Yu yang tidak peduli.

“Ning Que, apakah keempat botol anggur di sebelahmu kosong?”

Ning Que melirik keempat botol dan menggaruk kepalanya, menjawab, “Sepertinya begitu.”

Lee Yu tersenyum, “Botol-botol itu mungkin terlihat kecil, tetapi pasti ada lebih dari 10 mangkuk anggur di botol-botol itu. Ini minuman keras yang sangat kuat, bagaimana Anda bisa meminumnya semua? Kamu memang peminum. ”

Ning Que menatapnya dari jauh dan tahu bahwa Lee Yu diam-diam bahagia meskipun dia memarahinya dengan semua penampilan luar. Namun, dia akan menyala, pergi dan membawa Sangsang dengannya jika dia berani mengatakan hal lain. Dia menjawab dengan jujur bahkan ketika dia memikirkan hal itu, “Sangsang minum semuanya.”

“Sangsang hanya seorang gadis berusia 13 tahun, saya tidak berharap dia bisa mengkonsumsi minuman keras sekuat itu.”

Lee Yu memutar gelas anggur kecil di antara jari-jarinya saat dia mengatakan itu dengan senyum palsu. Dia tidak memandang Pangeran Long Qing atau mengatakan sesuatu yang menentangnya. Namun, semua orang di kerumunan tahu bahwa ada makna mendasar di balik kata-katanya.

Dikatakan bahwa mereka yang pandai berperang akan bertempur, dan mereka yang pandai minum akan minum. Gadis itu telah minum lebih dari 10 mangkuk minuman keras dan masih belum mabuk. Apakah itu dianggap pandai minum? Yang Mulia, apakah Anda akan minum dengan orang biasa?

Imam Moli memandangi bayangan dan fokus pada keduanya. Dia melihat bahwa Sangsang, yang berada di belakang Ning Que, mengenakan seragam pelayan wanita. Dia bertanya dengan sedih, “Apakah gadis itu murid Akademi?”

Kebenaran akan selalu menang. Para siswa dari Akademi dan Ning Que hanyalah kenalan belaka. Bahkan, ada persaingan di antara mereka. Karena itu, tidak ada yang akan berusaha menyembunyikan kebenaran. Seseorang menjawab, “Itu adalah hamba perempuan Ning Que.”

Imam Moli sangat marah dan berteriak, “Ini adalah pesta perpisahan yang penting bagi Putra Mahkota Yan. Cukup sulit bagi kami untuk mengizinkan siswa Akademi di sini. Bagaimana kamu bisa membiarkan seorang pelayan wanita kecil bersamamu! ”

Kemarahan ini tidak dipentaskan, tetapi wahyu dari perasaan sejatinya. Kerajaan Ilahi West-Hill selalu ketat tentang hierarki. Menghadiri pesta yang sama dan minum anggur yang sama dengan pelayan wanita adalah penghinaan terakhir bagi mereka yang tinggal di istana ilahi sepanjang tahun.

Namun, ini adalah Chang’an dan bukan Kerajaan Ilahi-Bukit Barat. Lee Yu memandang Asisten Kepala Sekolah dari Revelation Institute dengan acuh tak acuh dan berkata dengan lembut, “Aku dekat dengan wanita muda itu, dia adalah temanku.”

“Keluarga kerajaan Tang memang ramah. Mereka bahkan tidak peduli dengan etiket dan aturan. Namun, Yang Mulia, ada dua bangsawan dari Kerajaan Yan dan saya sendiri dari West-Hill. Apakah kamu tidak mempertimbangkan bagaimana perasaan kita? ”

Imam Moli berkata dengan marah, “Apakah ini cara Tang memperlakukan tamu mereka?”

Wajah Lee Yu menggelap mendengar kata-katanya, “Pesta hari ini adalah untuk mengucapkan selamat tinggal kepada teman lama saya. Siapa yang tahu bahwa akan ada orang yang akan muncul tanpa diundang. Kecuali jika ini adalah perilaku tamu West-Hill? Ada dua jenis tamu, baik dan buruk. Jika seseorang berpikir bahwa Kekaisaran Tang adalah tuan rumah yang buruk, mereka harus terlebih dahulu memikirkan tamu seperti apa mereka. Jika mereka masih tidak tahu, mereka harus menunjukkan diri. ”

Ini adalah kekuatan Kekaisaran Tang. Semua orang, termasuk Lee Yu, dapat menggigit bibir mereka dan menanggungnya ketika mereka kehilangan akal. Namun, tidak ada yang bisa bersaing dengan Tang jika mereka berada di atas angin, atau jika ditekan. Imam Moli memerah karena marah, tetapi tidak berani mengatakan apa pun kepada Putri Tang yang tampak siap melepaskan kemarahannya kepadanya.

Pertempuran akal dan kata-kata ini terdengar lebih seperti argumen sepihak. Beberapa orang menghentikan diskusi setelah memperhatikan perubahan atmosfer. Pangeran Long Qing tampaknya tidak memperhatikan kemarahan Pendeta Moli, juga dia tidak merasakan kekuatan apa pun yang keluar dari sang Putri. Dia memandang sudut diam-diam, tersenyum, dan mengangkat mangkuk anggur ke bibirnya.

Perayaan terhenti ketika semua orang melihat ke sudut. Sangsang menyembunyikan wajahnya di belakang Ning Que dan bertanya, “Tuan Muda, apa yang terjadi?”

Ning Que memandang gelas anggurnya dan mangkuk anggur yang digunakan Sangsang. Dia mengetukkan jari-jarinya di atas meja tanpa berkata apa-apa, “Apakah anggurnya enak?”

Sangsang mengangguk, “Ya.”

“Apakah anda mau lagi?”

“…Iya.”

Ning Que mengangkat kepalanya, berbalik dan tersenyum padanya, “Lalu terus minum.”

Sangsang tampak sedikit malu-malu dan berkata, “Ada begitu banyak orang mencari, bagaimana saya bisa menyelinap minum?”

“Kamu tidak perlu minum secara diam-diam.”

Ning Que mengangkat kepalanya dan tersenyum cemerlang. Lesung pipi kirinya sangat dalam, dan bisa menampung botol minuman keras. Dia menarik Sangsang dari belakang punggungnya dan berkata, “Duduk di sampingku dan minum secara terbuka. Minumlah sebanyak yang kamu mau sampai kamu tidak bisa minum lagi. ”

Sangsang buru-buru menyilangkan kakinya dan duduk di sampingnya. Dia merapikan bagian depan kemejanya dan menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan. Dia berbicara dengan suara lembut, “Bagaimana saya bisa melakukan itu?”

Ning Que memandang Lee Yu, yang duduk di seberang halaman. Dia mengangkat tangannya ke arahnya untuk menunjukkan ketidakberdayaan. Lee Yu tersenyum dan bertanya kepada para siswa Akademi, “Siapakah yang bersiap untuk memasuki Kursus keterampilan sihir di lantai Dua? Apakah Anda semua siap? ”

Karena itu diucapkan oleh Yang Mulia, semua orang tidak punya pilihan selain menjawab. Apalagi para siswa Akademi yang bisa menebak pemikiran yang ada di balik pertanyaannya. Tidak peduli apakah mereka terkejut atau penasaran, mereka tidak bisa melakukan apa pun selain menarik pandangan mereka dari sudut.

Sangsang tidak mengerti apa artinya ini. Dia hanya tahu bahwa tidak ada yang menatapnya lagi dan santai. Namun, saat dia melakukannya, aroma samar yang melayang dari dalam botol anggur menjadi semakin menggoda.

Dia melihat mangkuk berisi anggur di depannya. Memperhatikan bahwa tidak ada yang memperhatikannya, dia cepat-cepat meraih mangkuk itu dengan dua tangan dan meneguknya sebelum menyeka bibirnya dengan lengan bajunya. Tangannya dengan cepat mendarat di lututnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Pangeran Long Qing yang menyaksikan pemandangan ini dari jauh tersenyum. Tatapannya mendarat di tanah tidak jauh dari dirinya saat ia mengangkat mangkuk dan minum.

…

…

Itu adalah pesta yang aneh.

Itu adalah pesta perpisahan untuk putra mahkota Yan, tetapi putra mahkota yang tersenyum lembut yang tidak mengucapkan sepatah kata pun telah dilupakan. Sang putri dan para siswa Akademi mengadakan diskusi yang hidup tentang kehidupan di Akademi dan berbagai acara berskala besar di masa depan. Namun, tidak ada yang benar-benar memperhatikan isi percakapan ini. Setiap orang entah memikirkan atau mencuri melirik dua titik.

Pangeran Long Qing yang tampan minum minuman keras yang kuat diam-diam, tampak seolah-olah dia berpikir dalam-dalam. Pelayan perempuan yang kecokelatan, diam seperti kelinci, menundukkan kepalanya bahkan ketika dia menelan anggur.

Pangeran Long Qing tampak seolah-olah kesal, ketika ekspresinya menjadi lebih serius ketika dia terus minum. Mata Sangsang menjadi lebih cerah saat dia minum. Potongan-potongan percakapan dan tatapan curian yang tersebar di udara terasa seolah-olah mereka sedikit mabuk juga ketika mereka mendarat diam-diam di dua tempat ini. Tampaknya tidak ada yang melihat, tetapi pada kenyataannya, semua orang melihatnya.

Karena perintah, bos Victory House harus memindahkan semua 30 tong minuman keras dari Gushan Commandery ke halaman belakang sebelum meninggalkan mereka di dua sudut paling atas.

Sangsang telah tinggal di tumpukan tubuh terlalu lama sebagai anak di hari hujan, menghasilkan konstitusi yang dingin. Ketika dia sakit, dia bisa tetap hidup hanya melalui penggunaan alkohol untuk meningkatkan suhu internalnya. Inilah sebabnya mengapa Ning Que digunakan untuk membawa kantong anggur bersamanya setiap saat.

Sangsang jatuh cinta pada minum karena dia tumbuh tergantung padanya untuk bertahan hidup. Dia juga merasa semakin sulit baginya untuk mabuk. Hanya saja keduanya benar-benar miskin ketika mereka masih kecil. Mereka tidak bisa minum sepuas hati bahkan jika mereka membeli anggur yang dibakar termurah dari Gunung Min atau minuman keras susu kuda dengan kualitas terendah di padang rumput. Dia selalu menikmati alkohol yang kuat. Namun, semakin kuat alkohol, semakin mahal harganya. Bahkan setelah keduanya tiba-tiba menjadi kaya di Chang’an, mereka tidak minum seperti bagaimana mereka minum malam ini.

Anggur sembilan sungai yang disuling dari Gushan Commandery adalah minuman keras terkuat di dunia dan mereka tidak perlu membayar satu sen pun untuk meminumnya. Bagi Sangsang, yang telah menjalani kehidupan yang sulit, ini adalah kesenangan terbesar di dunia.

Botol-botol di meja dikosongkan satu per satu. Dia lupa mengapa Tuan Mudanya membawanya ke sini hari ini. Itu untuk melihat pangeran atau lainnya. Dia juga lupa kesempatan seperti apa atau berapa banyak orang yang melihatnya. Dia hanya merasa lebih bahagia dan matanya menjadi lebih cerah dengan setiap minuman.

Pangeran Long Qing tidak minum lebih lambat dari Sangsang. Ekspresi makam gelap di wajahnya yang tampan memberi jalan kepada minat dan kegembiraan yang tak terlukiskan bahwa ia akhirnya bertemu dengan pasangannya.

Lebih dari 30 tong minuman keras telah dikeringkan.

Mereka yang hadir memandangi botol-botol kosong dan tidak percaya bahwa jumlah anggur yang dapat membunuh beberapa kuda benar-benar telah masuk ke dalam perut dua orang.

Pangeran Long Qing tidak menggunakan keterampilan kultivasinya untuk menghilangkan mabuknya. Sepuluh botol minuman yang telah dia konsumsi telah melonggarkan ekspresinya yang menyendiri. Ada juga sedikit kebingungan di matanya.

Sangsang, yang duduk di sudut, memerah dan perutnya buncit dengan minuman keras. Matanya jauh lebih terang dari biasanya. Namun, selain itu, dia diam seperti biasa dan tidak menunjukkan bekas mabuk.

Ning Que menatap Pangeran Long Qing dan Sangsang sebelum tertawa. Dia mengetuk sumpitnya berat-kuat pada botol anggur, memancarkan suara jernih yang tajam. Itu adalah suara kemenangan setelah gencatan senjata.

Semuanya diam.

…

…

Jejak kabur dari alkohol dibersihkan dari mata Pangeran Long Qing. Dia memandang sudut dengan tenang dan bertanya, “Lad, apakah Anda Ning Que?”

Ning Que berdiri dan menjawab, “Memang.”

“Itu pelayanmu?”

“Iya.”

“Hadiahi dia.”

Ning Que dan Sangsang saling memandang, mencatat kurangnya keraguan di mata masing-masing. Mereka tersenyum dan menjawab dengan sopan, “Terima kasih, Yang Mulia.”

Pangeran Long Qing berbicara kepada pelayannya.

Petugas anak Tao dari West-Hill berjalan di depan mereka dan memandang Ning Que dengan lembut. Dia berbicara dengan suara seseorang membaca dekrit kerajaan, “Pangeran datang ke Chang’an untuk melanjutkan studinya dan ingin mempekerjakan orang untuk istananya. Haotian telah memberi Anda kemuliaan ini. Anda sekarang memiliki kesempatan untuk menghadirkan pelayan wanita Anda sebagai pelayan pangeran. Cepat, terima kasih atas rahmatnya. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–