Nightfall Chapter 160

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 160: Apakah Tuan Kekaisaran Tang Luar Biasa?

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Suasana Jimat Ilahi Tuan Yan Se sangat buruk sekarang.

Dia menatap Profesor Huang He di depan dan dengan dingin berkata, “Pokoknya, Akademi Anda tidak bisa memiliki Ning Que.”

Profesor Huang He sedikit mengerutkan alisnya dan berkata dengan ejekan, “Jika paman dapat memiliki anak itu, mengapa Akademi kita tidak?”

Yan Se dengan keras berteriak, “Anak itu secara alami cocok untuk berlatih dengan Jimat Ilahi. Siapa lagi di dunia yang memenuhi syarat sebagai gurunya kecuali saya? ”

Profesor Huang He dengan jijik tersenyum dan berkata, “Hanya Master Jimat Ilahi yang memenuhi syarat untuk menjadi gurunya? Yah, meskipun Akademi kita tidak bisa memilih figur kuat lainnya, kita masih bisa menemukan dua atau tiga Master Jimat Ilahi. ”

Nada kata-kata itu seperti mengatakan bahwa ia selalu bisa mengeluarkan dua atau tiga lobak hijau dari kebunnya. Seorang Master Jimat Ilahi memang langka dan terhormat. Namun, Akademi itu bukan tempat yang biasa. Bahkan dia sendiri adalah Master Jimat Ilahi. Selain Kerajaan Ilahi West-Hill, siapa yang bisa bersaing dengan Akademi yang kuat?

Yan Se tiba-tiba berhenti dan kemudian dengan keras kepala berkata, “Ngomong-ngomong, aku melihatnya dulu. Aku tidak akan pernah memberikannya padamu. ”

Huang Dia menghela nafas dan berkata, “Paman, kau pria yang terhormat. Berhenti membuat keributan, oke? ”

“Bah!” Yan Se dengan marah menyembur, lalu berkata, “Lihat aku, pamanmu. Saya menghabiskan setiap hari berendam di rumah bordil dan memeluk gadis-gadis. Setiap pori saya bertingkah seperti bajingan. Jadi mengapa Anda pikir saya terhormat? ”

“Bahkan jika paman melepaskan harga dirinya untuk bertindak tanpa malu hari ini, itu tidak akan ada gunanya.”

Profesor Huang He memandangnya dan dengan sungguh-sungguh berkata, “Ini mungkin bekerja di depan Yang Mulia, Tuan Bangsa, atau bahkan dengan hierarki dan Imam Besar Ilahi dari Istana Ilahi-Bukit Ilahi. Tapi Akademi kita tidak akan membelinya. ”

Percakapan di ruang belajar mungkin tampak konyol. Namun, tidak peduli bagaimana mereka bertindak seperti bajingan, perselisihan antara dua Master Talisman Ilahi pasti terlalu tegang karena identitas mereka. Karenanya, suasana di dalam ruangan tiba-tiba menjadi padat.

Pada saat ini, Pangeran Li Peiyan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “Sebenarnya, mengapa berdebat tentang masalah ini? Menurut pendapat saya, budidaya Ning Que hanya mencapai Negara Tanpa Ragu, jauh lebih sedikit daripada Pangeran Long Qing. Mengapa tidak membiarkan Pangeran Long Qing memasuki lantai Dua dan membiarkan Tuan Yan Se meminta Ning Que? Akibatnya, baik Kekaisaran Tang dan Istana Ilahi Bukit-Barat akan puas, serta Tuan Yan Se. Selain itu, Ning Que masih akan mempertahankan identitasnya sebagai siswa Akademi. Karena itu, Akademi akan memiliki dua siswa yang sangat menjanjikan secara bersamaan. Bukankah itu terdengar seperti akhir yang sempurna? ”

Profesor Huang He mendengarkannya dan sedikit tergerak. Kedengarannya masuk akal, tetapi tidak begitu persuasif.

Li Peiyan menatapnya dan dengan lembut berkata, “Jika Akademi dibatasi oleh sistem dan tidak nyaman dengan keputusan ini, Anda dapat membiarkan Ning Que berhenti sendiri. Selama dia sendiri menyerah pada kualifikasi untuk memasuki lantai dua, siapa di dunia yang berani bergosip tentang Akademi? ”

Profesor Huang He mengerutkan kening dan berkata, “Mengapa Ning Que menyerah?”

Alih-alih segera menjawab pertanyaannya, Li Peiyan menoleh ke Tuan Yan Se dan bertanya sambil tersenyum, “Tuan, saya ingin tahu apakah Ning Que menjadi murid Anda dan memasuki Sekolah Selatan Taoisme Haotian Selatan untuk berkultivasi, bagaimana Anda dan Bangsa Tuan memperlakukannya? ”

“Kami akan menganggapnya sebagai putra atau keponakan dan mengajarinya semua yang kami tahu.” Yan Se dengan tegas menjawab.

Li Peiyan memandang Profesor Huang He dan tersenyum dengan tangan terbuka. Dia berkata, “Kita semua tahu bahwa Tuan Bangsa tidak memiliki murid yang luar biasa, demikian pula Tuan Yan Se. Jika Ning Que memasuki South School of Haotian Taoism dan rajin melanjutkan latihannya sendiri, dengan pelatihan yang cermat dari dua master, ia akhirnya mungkin adalah Master of Tang Empire. Dengan masa depan yang cerah, mengapa dia menolaknya? ”

Profesor Huang He akhirnya mengerti dari mana pertanyaan sebelumnya di hatinya berasal. Dia sedikit menutup tangannya di dalam lengan baju dan menatap mata Pangeran, diam-diam memikirkan betapa kejamnya trik Yang Mulia. Jika Ning Que benar-benar tergoda oleh prospek menjadi Master Bangsa Tang di masa depan dan memutuskan untuk mundur dari lantai 2 Akademi, maka mereka akan kehilangan daya ungkit untuk menjaga anak ini dari Sekolah Selatan Taoisme Haotian.

Sebelumnya Yan Se yang telah membuat konsesi dan pura-pura mundur sambil bergerak maju. Namun, situasinya telah berubah kali ini. Sudah waktunya bagi Akademi untuk membuat konsesi dan memikirkan landasan bersama. Profesor Huang He tanpa ragu mengatakan, “Tidak peduli bagaimana Ning Que berpikir tentang hal itu, saya harus meminta semua saran instruktur Akademi tentang masalah ini. Kalau tidak, bukankah itu terlalu absurd? ”

…

…

Di pagi hari, masih subuh, Ning Que menggosok matanya dan bangun.

Melirik kilau di luar jendela, dia diam-diam menghitung dalam hatinya dan tahu bahwa dia tidak sadar terlalu lama. Dia bangkit dan pergi ke meja. Kemudian dia mengangkat pot teh herbal dan hampir meminumnya untuk menyegarkan diri. Dia melihat sekeliling dan menemukan bahwa ini seharusnya asrama Akademi.

Dia berjalan ke pintu dan mengulurkan tangannya untuk perlahan-lahan mendorong pintu kayu terbuka. Cahaya fajar yang halus berkelok-kelok melalui pintu sempit dan bersinar ke matanya, membuatnya juling. Tiba-tiba dia semakin terbangun dan menyaksikan cahaya itu, berdiri diam di depan pintu seperti orang bodoh.

Apa yang kembali ke pikirannya adalah jalan setapak gunung yang panjang, pendakian yang sulit dari tengah hari hingga larut malam, yang menghidupkan kembali kenangan hidup dari suka dan duka, Alam Gurun yang gelap dan mimpi-mimpi aneh.

“Aku … mencapai puncak.”

“Aku … memasuki lantai dua.”

Ning Que menatap cahaya pagi dari celah pintu dan menyadari apa yang telah dia lalui. Dia tidak bisa menahan diri untuk sesaat, wajahnya menunjukkan senyum bingung. Tampaknya bahkan senyum itu tidak dapat mempercayai semua yang telah terjadi.

Ketika dia ingat langkah terakhir di atas batu tadi malam dan pilihan yang menyakitkan di Wilderness, dia tidak bisa menahan kepalanya sambil tersenyum. Dia berpikir tentang orang yang bertanggung jawab atas ilusi, memaksa orang sekuler seperti dia untuk membuat pilihan metafisik, yang seperti meminta tukang daging berpikir secara filosofis. Bahkan jika dia bisa membuat argumen yang benar, dia tidak akan pernah tahu proses penalarannya.

Dia mendongak dan tertawa, keluar untuk menolak menjadi orang yang konservatif. Ning Que tersenyum dan mendorong pintu kayu terbuka. Dia berjalan ke cahaya pagi yang indah dan kemudian menemukan beberapa pejabat berdiri di luar. Bahkan, dia akan memiliki pilihan yang sangat sulit untuk dibuat.

“Kamu belum menjadi siswa di lantai dua Akademi, jadi kamu masih punya kesempatan untuk berhenti dan memilih jalan lain. Ini benar-benar berbeda, tetapi benar-benar memiliki kecerdasan yang sama, menetapkan takdir Anda untuk mengguncang dunia. ”

Pangeran Li Peiyan duduk di kursi dan kemudian menyeruput perlahan dari teh panas di sebelahnya, yang sedikit mengurangi kelelahan yang disebabkan oleh kurang tidur. Dia memperhatikan siswa Akademi yang sunyi di depan dan terus berkata, “Aku pikir kamu harus memilih jalan kedua, karena itu melibatkan hubungan diplomatik yang harmonis antara istana kekaisaran dan West-Hill. Meskipun Kekaisaran Tang tidak pernah takut pada musuh, atau menyerah pada tekanan eksternal, agar Pangeran Long Qing masuk ke lantai Dua adalah perjanjian yang dibuat oleh Yang Mulia secara pribadi dan Aula Ilahi. ”

“Selama kamu mengambil inisiatif untuk mundur dari kompetisi lantai dua, itu akan menyelesaikan kesulitan yang dihadapi banyak orang, mengurangi tekanan pada Kekaisaran Tang, dan membuatmu mendapat manfaat dari semua aspek.” Li Peiyan memperhatikan bahwa Ning Que menundukkan kepalanya dan tetap diam. Dia menjadi sedikit tidak bahagia dan kemudian berkata, “Sebagai salah satu dari Tangs, Anda harus berpikir untuk Kekaisaran Tang. Tentu saja, jika aku menggunakan alasan ini untuk membuatmu keluar dari lantai dua Akademi, belum lagi kamu, bahkan aku sendiri akan merasa itu terlalu absurd. ”

“Jadi aku akan memberimu alasan bagus lagi.”

Li Peiyan perlahan mencondongkan tubuhnya ke depan dan menatap kepala Ning Que. Dia berkata, “Tuan Yan Se adalah seorang Guru Jimat Ilahi yang bergengsi yang tidak ragu untuk bertindak bodoh sehingga membawa Anda kembali menjadi muridnya. Anda bisa membayangkan bagaimana dia akan menghargai dan memelihara Anda di masa depan. Puluhan tahun kemudian, Anda akan menjadi Master Jimat Ilahi dengan status tinggi dan harapan Sekolah Selatan Taoisme Haotian. Master of Nation Li Qingshan hanya memiliki dua murid yang baik untuk apa-apa. Dan dia sangat menghormati kakak seniornya, dan tahu arti dari Guru Jimat Ilahi untuk denominasi daripada siapa pun. ”

Ning Que masih diam, tetapi memiliki gelombang emosional yang berdesir di dalam hatinya. Dia baru saja memasuki lantai Dua dan kemudian mendapat bantuan dari Master Jimat Ilahi. Hanya untuk satu malam, dia telah berubah dari seorang siswa biasa, seorang yang tidak menjual kaligrafi di gang kecil Kota Timur, menjadi seseorang yang diperebutkan oleh Akademi dan Sekolah Selatan Taoisme Selatan. Dia bahkan dipandang sebagai harapan untuk pengembangan – harapan itu tampak begitu besar dan tidak dapat dipahami, yang bahkan menyebabkan sakit kepala. Bukankah itu salah satu dari kosakata pribadi Pangeran Long Qing?

“Aku tahu kamu memiliki hubungan yang baik dengan Putri.” Li Peiyan dengan lembut berkata, “Di sini saya bisa memberi Anda janji. Selama Anda bersedia berpikir untuk pengadilan kekaisaran, itu tidak akan memperlakukan Anda dengan tidak adil. Saya pribadi akan berutang budi padamu. Ketika Anda kemudian masuk ke Negara Takdir Tahu dan menjadi Master Talisman Ilahi, tentu saja, Anda akan menjadi Master Bangsa berikutnya dari Kekaisaran Tang. ”

Li Peiyan terus berkata, “Lantai dua Akademi pasti memiliki lingkungan yang sangat indah. Tetapi jika Anda melihat kembali catatan-catatannya, berapa banyak siswa yang bisa mencatat sejarah? Tetapi jika Anda menjadi Tuan Bangsa berikutnya, nama Anda akan diingat oleh banyak orang selama seribu tahun. ”

Tuan Bangsa Kekaisaran Tang di masa depan?

Meskipun Ning Que tampak tenang seperti biasa, dia sudah lama gelisah dengan kata-kata itu.

Dia tampak melihat jalan yang cemerlang berkembang di kakinya sendiri. Itu benar-benar pilihan yang sangat sulit, apakah menyerahkan tempat yang diperoleh dengan susah payah di lantai dua untuk mengikuti Master Jimat Ilahi dan bersaing untuk Tuan Bangsa Tang di masa depan, atau, memasuki lantai dua untuk mengikuti Kepala Sekolah Akademi untuk mempelajari metode kultivasi yang indah. Dia bahkan merasa bahwa pilihan di tebing dan Wilderness jauh lebih mudah daripada yang ini.

Ning Que menatap wajah Pangeran, mengetahui bahwa selama dia mengangguk, dia akan memiliki masa depan yang sangat cerah. Dia percaya kata-kata ini. Selama dia memiliki kesempatan untuk mengikuti Guru Jimat Ilahi untuk belajar, dia mungkin benar-benar menjadi Tuan Bangsa di masa depan. Jika bukan pria ini yang memintanya untuk membuat pilihan, mungkin dia sudah tergoda.

Li Peiyan melihat reaksi emosional di mata Ning Que, samar-samar menebak bagaimana anak ini akan memilih. Dia tiba-tiba menjadi serius, dengan kuat memegangi pegangan dengan tangan kanannya, dan kemudian menatap matanya untuk berkata, “Ini adalah kesempatan yang Haotian berikan kepada pengadilan kekaisaran untukmu. Jika Anda melewatkannya, Anda akan menerima hukuman. ”

Tidak diragukan lagi itu adalah ancaman murni. Dalam menghadapi ancaman ini, bahkan jika Ning Que benar-benar menjadi siswa di lantai dua Akademi, dia juga harus memikirkannya dengan cermat. Karena dia hidup di dunia ini, dan dia terikat untuk menerima aturan dunia ini.

Ning Que dengan hormat membungkuk dengan tangan terlipat di depan dan berkata, “Yang Mulia, bagaimanapun, saya adalah seorang siswa Akademi dan telah belajar di Akademi selama satu tahun. Jadi saya punya perasaan yang mendalam untuk itu. Aku bersedia berpikir untuk pengadilan kekaisaran, tapi aku juga harus mempertimbangkan kepentingan Akademi. ”

…

…

Beberapa orang memberikan tekanan pada pilihan di pundak Ning Que tanpa ragu-ragu untuk menghindari menjengkelkan Akademi. Namun, untuk Ning Que yang tampaknya jujur tetapi licin, bagaimana dia bisa mengambil inisiatif untuk memikul tanggung jawab? Dengan beberapa kalimat, ia langsung melemparkan kembali tekanan pilihan.

Ning Que tidak khawatir apakah Akademi akan menyerah dan membiarkan Pangeran Long Qing masuk ke lantai Dua. Dia dan Lee Yu memiliki pemahaman yang sama dalam hal ini; karena Kepala Sekolah Akademi belum kembali, tidak ada seorang pun di Akademi yang berani mengambil keputusan. Faktanya, ada ide di dalam hatinya bahwa jika Akademi bahkan tidak bisa menahan tekanan dari istana kekaisaran dan akhirnya memberinya sehingga dia sepenuhnya terdaftar di Sekolah Selatan Taoisme Haotian, dia tidak perlu tinggal di sana sebuah akademi. Mengapa bukan Master Bangsa Tang saja?

Apa yang dia dan Lee Yu pikir tidak salah. Tetapi selalu ada beberapa penyimpangan antara kenyataan dan pemikiran, karena mereka tidak menyadari bahwa para instruktur Akademi sangat memuja Pangeran Long Qing dan para instrukturnya tidak semuanya berasal dari Tang.

Di pagi hari, instruktur Akademi yang duduk di ruangan berdebat dengan sengit. Memang benar bahwa mereka tidak dapat mencapai kesimpulan tercepat, dengan Kepala Sekolah tidak ada. Namun, justru karena alasan yang sama mereka memiliki keberanian untuk mengekspresikan pendapat mereka sendiri.

Wakil profesor Etiket Cao Zhifeng dengan marah berkata, “Banyak orang berpikir Akademi kita selingkuh dalam ujian ini. Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak. Saya hanya tahu bahwa Pangeran Long Qing keluar dari kabut sangat awal, jadi mengapa dia tinggal di luar kabut begitu lama? Mengapa pada akhirnya dia membuat langkah terakhir dengan Ning Que? Apa yang terjadi selama proses itu?

Profesor Cao adalah profesor senior di Akademi. Apa yang dia katakan secara alami masuk akal. Meskipun semua orang di ruangan itu tahu bahwa profesor dari Kerajaan Yan menyatakan keraguannya karena keengganannya untuk menerima kegagalan Pangeran Long Qing, tidak ada yang bisa menjelaskan pertanyaan yang diajukannya. Dan bahkan beberapa instruktur diam-diam bertanya-tanya apakah orang-orang di Back Mountain berselingkuh dalam ujian.

Seorang wanita tua berjas biru, memegang sapu bambu di tangannya, menganggap orang-orang yang berdebat itu idiot dan berkata, “Diskusi yang membosankan. Pertama datang pertama dilayani. Mengapa Anda membuatnya sangat rumit? Cao Zhifeng, Anda telah pergi ke Kota Chang’an untuk melihat Pangeran Anda setiap hari dan menangis dengan sedih saat kembali ke Akademi. Anda pikir dia adalah harapan untuk mengembangkan Kerajaan Yan Anda, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan Akademi. Saya tidak bisa mendengarkan Anda lagi. Saya pergi.”

Profesor Matematika wanita terhormat di Akademi pergi. Demikian juga beberapa profesor yang mengabdikan diri pada layanan akademik dan tidak mau diganggu oleh masalah sepele. Karena itu, perdebatan di ruangan itu semakin sengit. Banyak instruktur berpikir bahwa usulan pengadilan kekaisaran benar-benar dapat membuat semua orang puas. Kalau begitu, mengapa tidak memilih ini? Apakah perlu bagi Ning Que untuk menyinggung semua kekuatan?

Ketika Wakil Profesor Cao Zhifeng menjadi marah dan bersemangat lagi, pintu tiba-tiba didorong terbuka dengan mencicit. Semua instruktur melihat ke belakang dengan terkejut, hanya untuk melihat wajah lembut meregang setelah beberapa saat singkat dan sepasang mata hitam bergerak.

Bocah laki-laki itu masuk; segar, cantik dengan sedikit malu-malu. Dia melihat instruktur dan bertanya dengan lembut dengan suara seperti nyamuk, “Tuan muda saya memiliki sesuatu untuk ditanyakan kepada Anda. Jadi saya membawa pesan untuknya. ”

Instruktur di ruangan itu tahu identitas bocah kecil ini, jadi mereka bertanya dengan lembut, “Apa pertanyaan tuanmu?”

“Tuan muda saya bangun pagi ini dan menemukan bahwa masih ada banyak orang yang tidak berhubungan yang tinggal di Akademi. Dia benar-benar marah. ” Bocah lelaki itu membuka matanya lebar-lebar dan memandangi kerumunan di ruangan itu untuk berkata, “Dia ingin bertanya kepadamu mengapa pemberitahuan itu belum dipasang setelah satu malam. Apa yang orang-orang tidak terkait lakukan di sini? Apakah Anda ingin dia memperlakukan mereka? ”

Mendengarkan kata-kata ini, instruktur saling memandang dan tidak tahu bagaimana menjawab. Mereka semua tahu bahwa Saudara Kedua dari lantai Dua Akademi itu agak lamban dalam kenyataannya. Tetapi mereka tidak pernah berpikir bahwa dia akan memanggil Pangeran dan Tuan Yan Se sebagai orang yang tidak berhubungan.

Profesor Cao Zhifeng melirik bocah laki-laki itu dan berkata, “Kami belum memutuskan orang yang memasuki lantai dua, jadi tentu saja kami belum memposting pemberitahuan itu.”

Dia berpikir bahwa jawaban seperti itu akan membuat pihak lain tidak bahagia. Jadi dia sudah membuat persiapan untuk menjelaskannya secara rinci. Namun, dia tidak menyadari bahwa anak lelaki itu sangat pemalu sehingga dia menundukkan kepalanya ketika dia keluar, tepat setelah mendengar jawabannya.

…

…

Debat instruktur di ruangan itu dilanjutkan. Tetapi setelah waktu yang singkat, pintu berdecit lagi.

Ada keringat di wajah merah muda bocah itu. Dia jelas berlari di sana dan kembali dengan sangat cemas. Bocah itu memandangi instruktur dan berkata, “Tuanku bertanya, apa maksudmu dengan mengatakan ‘kami belum memutuskan orang yang memasuki lantai Dua’?”

Profesor Cao Zhifeng dengan sedih berkata, “Kami bermaksud apa yang kami maksud, kami belum memutuskan orang itu. Ning Que sebenarnya mampu mengalahkan Pangeran Long Qing dan pertama kali mencapai puncak. Banyak orang meragukan hal itu dan mencurigai seseorang yang berselingkuh di Back Mountain. Jika orang ragu, bagaimana kita bisa memutuskannya? ”

Bocah lelaki itu dengan bingung menatap Cao Zhifeng dan bangun setelah sekian lama. Dia berkata baik-baik saja dan berbalik untuk pergi, tidak menjelaskan sepenuhnya apakah dia benar-benar mengerti kata-kata Wakil Profesor Cao Zhifeng.

Suasana hening di kamar dan instruktur tidak berdebat lagi. Karena mereka sangat merasa bahwa tidak lama kemudian pembantu kecil Brother Kedua kembali dan terus mengajukan pertanyaan bodoh.

…

…

Saat itu, pintu didorong terbuka dengan mencicit.

Bocah kecil itu membelalakkan matanya dan menatap Wakil Profesor Cao Zhifeng, bertanya, “Tuan muda bertanya, siapa yang ragu?”

Profesor Cao Zhifeng tertegun sejenak, menatap wajah bocah yang masih bingung dan segar. Tidak mungkin bagi Cao Zhifeng untuk berbohong atau berbicara tentang orang-orang di luar Akademi. Jadi profesor menggerakkan lengan bajunya dan mengerutkan kening berkata, “Saya ragu.”

“Oh,” bocah laki-laki itu hendak berbalik untuk pergi. Tiba-tiba, dia memikirkan setengah bagian terakhir dari apa yang dikatakan tuan muda kepadanya di gunung dan dengan cepat berbalik, dengan malu-malu menggaruk kepalanya. Dia bertanya, “Bolehkah saya memiliki nama Anda?”

“Saya Cao Zhifeng.” Wakil Profesor Cao Zhifeng dengan sedih berkata, “Mengapa bertanya ini?”

Bocah lelaki itu menerima begitu saja dan berkata, “Karena tuan muda saya bertanya-tanya tentang siapa yang ragu-ragu.”

Setelah menyelesaikan kalimat ini, bocah kecil itu berbalik dan berlari ke Back Mountain lagi.

…

…

Saat itu, pintu itu lagi didorong terbuka dengan mencicit.

Bocah kecil yang terengah-engah itu meletakkan tangan di kusen pintu untuk mendukung dan memandang Cao Zhifeng. Dia berkata, “Muda … tuan muda berkata …”

Cao Zhifeng tidak bisa menahan tawa dan menggelengkan kepalanya untuk berkata, “Apa yang dikatakan tuan mudamu lagi?”

Bocah lelaki itu menelan ludah dan menatap profesor itu. Dia dengan serius mengatakan, “Tuan muda saya berkata, ‘Akademi mendaftarkan bakat dari seluruh dunia, terlepas dari kebangsaan. Cao Zhifeng, kau salah satu Yans, jadi aku tidak menyalahkanmu karena mendukung Long Qing. Tetapi Anda harus ingat bahwa Anda adalah profesor mata kuliah Etiket. Bagaimana Anda memiliki kelas pertama untuk siswa Akademi? Apa Etiket Akademi? ‘”

Bocah laki-laki itu mengulangi kata-kata itu dengan cepat dan lancar, sambil mengangkat alis ke wajah merah mudanya dari waktu ke waktu untuk menunjukkan ketidakpedulian dan ketidaksenangan. Dia jelas melakukannya dengan meniru Kakak Kedua, menghasilkan adegan yang sangat lucu dan imut, membuat para instruktur di ruangan itu banyak tertawa. Cao Zhifeng tidak tertawa tetapi langsung menyembunyikan senyum, dan menahan amarahnya untuk bertanya, “Apa maksud Saudara Kedua?”

“Cao Zhifeng, kamu sudah membicarakannya di ruang belajar. Etiket Akademi adalah aturannya. Aturannya ditentukan oleh orang yang memiliki kekuatan. ”

Bocah laki-laki itu menatapnya dan dengan sungguh-sungguh berkata, “Kepala Sekolah Akademi dan saudara laki-laki tertua kita pergi ke negara lain. Di Akademi, saat ini aku satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk menetapkan aturan. Karena itu, apakah Anda ragu atau tidak, Anda harus mendengarkan saya dan segera mengirimkan pemberitahuan. ”

Wakil Profesor Cao Zhifeng keluar sebentar dan dengan marah melambaikan gaun Akademi untuk memprotes. “Perilaku yang sombong. Bagaimana kita meyakinkan publik? ”

Bocah lelaki itu tidak tahu bahwa ini adalah perasaan yang sebenarnya, meskipun itu adalah pertanyaan formal. Ketika dia siap untuk pergi, dia tiba-tiba mengangkat tangan kecilnya dan berkata dengan gembira sambil bertepuk tangan, “Tuan muda benar-benar pintar. Dia sudah menebak apa yang akan Anda katakan, jadi izinkan saya menjawab Anda. ”

Wakil Profesor Cao Zhifeng tampak sangat malu.

Bocah lelaki itu menatapnya dan pura-pura berkata dengan serius, “Saya tidak perlu meyakinkan mereka. Saya hanya perlu mereka untuk taat. ”

Beberapa instruktur tidak tahan melihat pandangan malu Profesor Cao saat ini dan kemudian menambahkan, “Bahkan jika masalah ini tidak ada hubungannya dengan Yang Mulia, Master Yan Se dan West-Hill, kita harus menghormati pilihan Ning Que sendiri.”

…

…

Sekali lagi pintu kayu didorong terbuka. Bocah lelaki itu, yang pakaiannya basah oleh keringat, mengangkat lengan bajunya untuk menyeka dahinya, membutuhkan waktu lama untuk menenangkan diri. Dia menatap orang-orang di ruangan itu dan menceritakan kembali kesimpulan dari Saudara Kedua untuk terakhir kalinya.

“Hormati pilihan Ning Que sendiri? Kenapa aku harus menghormatinya? Adapun Tuan Kekaisaran Tang kita … ”

Di sini, bocah laki-laki itu dengan sengaja membuat jeda panjang dan mengangkat rahangnya yang sedikit tajam untuk menunjukkan tampang congkak ke atap. Lalu dengan kikuk dia mengerang dari hidung kecilnya. Secara keseluruhan, dia dengan manis meniru tampilan pria yang sombong itu di gunung.

“Apakah dia luar biasa?”

…

…

Di atas tebing di Akademi Kembali Gunung, ada pohon pinus yang menunjukkan sambutannya dengan cabang-cabang membentang dan awan putih mengalir di sekitarnya. Seluruh gambar tampak seperti surga di bumi.

Dua orang berdiri di samping tebing.

Salah satu dari mereka mengenakan jubah yang sangat kotor dan compang-camping.

Orang lain mengenakan topi tua yang sangat aneh.

Kakak Kedua Akademi berbalik dan menatap kosong pada Menteri Penawaran Yan Se di Haotian South School. Saudara Kedua berkata, “Kamu benar-benar berani meminta Akademi untuk murid instrukturku. Belum lagi Anda, bahkan hierarki Haotian di West-Hill tidak memiliki kualifikasi. ”

Yan Se menunjukkan senyum aneh dan menatapnya untuk berkata, “Saudara Kedua terus menjadi yang paling bangga di dunia, dengan nada yang begitu keras. Tapi aku lebih tua darimu. Aku tidak akan berkelahi denganmu, jangan sampai seseorang berkata aku menggertakmu. Tapi aku benar-benar ingin mengambil anak Ning Que ini. Bahkan jika Kepala Sekolah Akademi ada di sini, aku masih akan bersikeras untuk itu. Jika Anda ingin saya tetap tanpa penerus, saya harus kejam. ”

Saudara Kedua menatapnya dan sedikit tertawa. Dia berkata, “Tidak ada lagi alasan. Jika Anda tidak bingung, Anda harus ingat posisi saya lebih tinggi dari Anda berdasarkan Kepala Sekolah atau Pipi. Jika Anda ingin meraih murid saya, Anda harus bertarung dengan saya. ”

“Jika aku mengatakan tidak berkelahi, maka tidak akan ada perkelahian.”

Yan Se melihat topi di atas kepalanya dan dengan mengejek berkata, “Gunung Belakang Akademi adalah domain Anda. Aku tidak sebodoh bertarung denganmu. Lagi pula, jika saya tidak memulai, Anda tidak punya alasan untuk bertarung dengan saya. Adapun masalah tentang Ning Que, setelah semua, itu semua tergantung pada sikapnya. Di masa depan, saya dan saudara lelaki saya bisa menjanjikannya untuk menjadi Tuan Bangsa Tang, yang lebih baik daripada tetap berada di dalam gunung setiap hari dan diintimidasi oleh Saudara Senior tersebut.

Kakak Kedua menunjukkan tatapan congkak ke arah langit dan kemudian tertawa. “Tuan Kekaisaran Tang … luar biasa? Anda masih diganggu setiap hari oleh keluarga kekaisaran dan orang-orang tua di West-Hill. Tuan Bangsa Tang sama sekali bukan tuan, hanya seorang istri yang tidak berani menangis ketika diperlakukan salah. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–