Nightfall Chapter 164

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 164: Jamuan di Istana

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Setelah mendengar kata itu, ekspresi wajah Cao Youning tiba-tiba berubah.

Tentu saja akan terlihat aneh jika dia membawa meja kembali ke rumah Sekretaris Besar, tidak peduli seberapa rumit tempat itu. Bagaimanapun, itu unik di dunia. Namun, buku sampah … dapat disalin tanpa batasan, jika tinta dan kertas disediakan. Jika dia benar-benar membawa buku sampah itu ke mansion, bagaimana dia bisa menjelaskannya kepada saudara iparnya?

Melihat hamba perempuan tak diundang dengan wajah sedikit hitam, dia dengan muram berkata, “Siapa kamu?”

Melihatnya sekilas dan mengetahui niatnya, Dewdrop dengan enggan berkata sambil tersenyum, “Meja yang ingin Anda beli adalah miliknya itu … Tuan Yan Se, tetapi tulisan itu adalah karya asli Ning Que. Gadis itu adalah hamba perempuan Ning Que, yang suaranya, jujur, sangat berarti. Jika Anda benar-benar ingin membawa pulang sesuatu yang berharga, saya sarankan Anda untuk lebih sopan. ”

Cao Youning kaget dan cepat menerima saran Dewdrop. Dengan sopan menyapa busur dengan tangan terlipat di depan Sangsang, dia dengan jujur berkata, “Meskipun buku sampah pasti berharga di masa depan, namun sekarang saya hanya ingin membeli sesuatu yang unik.”

Sangsang berpikir bahwa pria itu harus diperlakukan dengan baik karena ia adalah pelanggan pertama setelah Ning Que menjadi terkenal. Dengan pemikiran pendek, dia dengan damai berkata, “Aku memberi cap untukmu. Jika Anda masih tidak puas dengan itu, tuan muda saya akan meminta Tuan Yan Se untuk membuat tanda tangan pada buku sampah ini. ”

Setelah menyelesaikan kata itu, dia mengambil segel dari pakaiannya.

Cao Youning menatap segel di tangannya dengan gembira dan bertanya, “Ini … segel pribadi Tuan Ning?”

Sangsang sedikit mengerutkan kening karena dia merasa sangat aneh bahwa tuan mudanya bernama Tuan Ning, karena sangat mirip dengan nama Nyonya Jian.

Setelah keheningan singkat, Cao Youning membuat kondisinya, “Bisakah Anda berjanji bahwa hanya saya yang memiliki segel pribadi?”

Sangsang mengangguk.

Mengangkat kepalanya dan menatap mata Sangsang, Cao Youning berkata, “Tolong buat penawaran.”

Sangsang berkata, “Tiga ratus tael perak.”

…

…

Setelah bertukar selembar kertas dan segel merah dengan tiga not, Cao Youning meninggalkan rumah dengan gembira dan kecewa. Sampai melihat punggungnya menghilang di luar pintu, Dewdrop dan Sangsang menarik mata mereka dan saling memandang.

Xiaocao dengan senang hati memeluk lengan gemuk Dewdrop. Dia mengguncang lengan Dewdrop dan berkata, “Sister Dewdrop, dapatkan tiga ratus tael perak hanya dengan mengorbankan sejumlah tinta dan kain. Sekarang kamu bisa menghasilkan banyak uang. ”

Dewdrop berkata sambil tersenyum, “Hanya potongan pertama yang bisa sebanding dengan harganya. Selain itu, itu terutama karena segel pribadi Ning Que. ”

“Tapi itu bisa disalin dengan mudah!” Xiaocao menghitung dengan jarinya dan berkata, “Bisnis ini jauh lebih hemat biaya daripada menari dan menyanyi.”

Dewdrop hanya tersenyum dan tidak menjawab lagi. Setelah minum teh dan menyesapnya dengan lembut, dia terus memandangi Sangsang.

Selama periode itu, Sangsang tidak melakukan apa-apa selain hanya menatap Dewdrop dalam diam.

Suasana di ruangan itu tiba-tiba menjadi sedikit aneh.

Perlahan-lahan Dewdrop meletakkan cangkirnya. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum berkata kepada Sangsang, “Tujuh-Tiga. Anda mendapatkan tujuh puluh persen dan saya mengambil Tiga puluh persen. ”

Sangsang bergegas ke Rumah Lengan Merah hari ini karena Ning Que memintanya untuk menemukan Kaligrafi Sup Ayam itu. Namun, sudah terlambat. Kaligrafi asli telah diambil oleh Tuan Yan Se itu. Selain itu, jejak chirography yang tersisa di meja, juga sudah menjadi pembuat keberuntungan Dewdrop.

Sebelumnya, dia terus menatap Dewdrop dengan tenang, karena dia ingin tahu bagaimana Dewdrop akan menghadapinya. Sekarang mendengarkan saran itu, Sangsang merasa sangat puas dan tersenyum mengangguk pada Dewdrop.

Mengangkat lengan bajunya di depan mulutnya yang tertawa, Dewdrop berkata dengan suara rendah, “Dengan meja tua, aku dapat dengan mudah menyalip Lu Xue. Anda dapat membawa Ning Que ke sini saat Anda bebas. Saya ingin membuatnya nyaman dan bahagia, bahkan jika dengan risiko dihukum oleh Nyonya Jian. ”

Sangsang hanya tertawa dan tidak menangkap topik pembicaraan. Dia berjalan ke meja dan menyaksikannya dengan rasa ingin tahu.

Ketika dia memasuki ruangan tadi, dia hanya melihat sekilas. Ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan karya asli Kaligrafi Sup Ayam. Kata-kata kaligrafi, yang dihargai oleh Master Jimat Ilahi dan menyebabkan sensasi di seluruh Kota Chang’an, adalah sebagai berikut.

“Sangsang, tuan mudamu, aku, mabuk hari ini dan tidak akan kembali tidur, jadi kamu harus ingat untuk minum sup ayam rebus yang tersisa di panci.”

Melihat dua kata pertama dari tulisan tangan yang kasar itu, yang adalah namanya, Sangsang terdiam lama. Lalu dia tertawa terbahak-bahak, dengan wajahnya yang agak hitam penuh kebanggaan dan kebahagiaan.

Setelah Sangsang meninggalkan halaman di perusahaan Xiaocao, pelayan Dewdrop masuk dan, dengan matanya berputar, berkata, “Gadis saya, memo itu memang ditulis oleh Ning Que, tetapi meja itu milik kami. Selain itu, ini adalah tempat di mana Master Yan Se tinggal di malam hari dan membuat tulisan saat itu. Sangat tepat untuk berbagi keuntungan dengan Ning Que dan pembantunya, tetapi proporsi Tujuh-Tiga benar-benar tidak menguntungkan bagi kita. ”

Sambil tersenyum dan dengan lembut menyodok di tengah-tengah di antara alis pelayan setia, Dewdrop berkata, “Lihat dirimu. Betapa dangkal Anda saat menganalisis beberapa masalah. Pertama-tama, dua kata pertama dari tulisan tangan adalah nama Sangsang. Terlebih lagi, jika saya mengambil bagian yang lebih besar sekarang dan seorang pejabat tinggi memintanya suatu hari nanti, bagaimana saya bisa menolak? Tapi sekarang, Ning Que dan pelayannya mendapatkan bagian yang lebih besar, jadi saya hanya agen untuk mereka. Jika beberapa orang berani menuntut meja secara paksa suatu hari, mereka harus mendapatkan persetujuan Ning Que terlebih dahulu sebelum menargetkan pada saya. ”

Pelayan itu agak bingung pada awalnya dan kemudian menyadari apa yang dia maksudkan. Dengan lembut menggigit bibir bawahnya, dia berkata, “Tapi Dewdrop … hubungan antara kamu dan tuan muda Ning Que cukup baik, dan kalian berdua kadang-kadang memanggil satu sama lain atas nama kakak perempuan dan adik laki-laki secara pribadi. Kali ini, Anda mendorongnya ke garis depan, apakah itu sedikit … ”

Menyaksikan pelayannya yang ingin mengatakan sesuatu tetapi tiba-tiba berhenti, Dewdrop tertawa dan berkata, “Kamu pikir aku jahat dan tidak baik padanya? Saya bertanya-tanya apakah Anda pelayan atau Ning Que. Dia belum berada di sini selama beberapa bulan, tetapi kamu masih sangat merindukannya. Tidak perlu khawatir tentang hal ini saat ini. Saat ini, Ning Que dihargai oleh Yang Mulia dan menjadi penerus Master Jimat Ilahi. Biarpun dia tidak bisa menggertak orang lain di Kota Chang’an, tapi setidaknya tidak ada yang berani menggertaknya secara acak. ”

…

…

Beberapa jenis makanan ringan segar dan dua pot anggur buah tergeletak di meja di samping jendela ruang pribadi lantai dua di House of Red Sleeves. Seorang wanita duduk di samping jendela dan menatap Sangsang yang ditemani oleh Xiaocao. Wanita itu tersenyum berkata kepada pelanggan setengah baya di sampingnya, “Lihatlah gadis itu. Dia adalah hamba perempuan dari tuan muda Ning Que. Kita semua berpikir bahwa dia harus menjadi wanita Ning Que di masa depan. Jika dia tidak memiliki identitas, mengapa pelayan Nyonya Jian begitu dekat dengannya? ”

Pria paruh baya, dengan alis yang agak putih dan kulit seperti besi, tampak agak tua dan berpengalaman. Dia melihat ke luar jendela ke tempat wanita itu menunjuk, dan kemudian dengan penuh rasa ingin tahu bertanya setelah keheningan singkat, “Pria muda bernama Ning Que tiba-tiba menjadi terkenal di Chang’an dalam satu hari. Aku hanya merasa bingung mengapa kalian semua memanggilnya tuan muda Ning Que dengan cara yang pantas dan halus, mengingat bahwa dia tidak begitu terkenal seperti sekarang beberapa hari yang lalu? ”

Wanita itu tertawa dengan lengan bajunya menutupi mulutnya dan kemudian menjelaskan dengan suara rendah, “Tuan muda Ning Que bukan orang biasa … meskipun para wanita di sini tidak tahu spesialisasinya sebelumnya. Namun, pasti ada sesuatu yang khas pada anak muda ini, karena dia dapat membiarkan Dewdrop dengan penuh kasih memanggilnya ‘adik laki-laki, adik laki-laki’ dan membiarkan Lu Xue secara khusus kembali menari untuknya dalam liburannya. ”

Pria paruh baya itu sedikit mengangkat alisnya dan bertanya dengan heran, “Kenapa?”

Setelah berpikir sedikit, wanita itu menemukan bahwa sangat sulit untuk menyimpulkan mengapa Ning Que begitu populer dan disukai oleh para wanita di sini, meskipun mereka benar-benar sangat menyukainya. Kemudian dia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, “Sejak dia masuk ke sini untuk pertama kalinya, Nyonya Jian telah menemukan sesuatu yang istimewa dalam dirinya. Mungkin Dewdrop tahu lebih banyak spesialisasi tentang dia? Ngomong-ngomong, dia layak memanggil kami tuan muda, mengingat sikap Nyonya Jian terhadapnya. ”

Pria paruh baya itu hanya tertawa dan berhenti membicarakan masalah ini. Setelah minum anggur buah dan mengobrol dengan wanita itu, dia pergi.

Setelah meninggalkan Rumah Lengan Merah, pria paruh baya itu naik kereta. Dia memerintahkan sopir kereta untuk berkeliling Kota Chang’an secara acak, dan kemudian kereta berhenti di Kota Utara. Setelah membayar carter untuk ongkos dan berjalan melintasi dua gang, ia meraih di belakang sebuah kelompok bangunan yang khidmat dan dikelilingi oleh pohon hijau. Dengan ketukan di pintu belakang, dia masuk ke mansion.

Di dalam ruang belajar Pemerintah Daerah Chang’an

Melihat pria paruh baya di depannya, Shangguan Yangyu dengan dingin bertanya, “Butuh tiga bulan untuk mempersempit jumlah tersangka menjadi tujuh. Namun, di antara tujuh nama, mengapa Ning Que akan muncul di tempat terakhir? Mengapa Anda meragukannya? Apakah Anda punya bukti? ”

Pria paruh baya itu adalah Tie Ying, seorang pemimpin kelompok dari Departemen Penalti di Pemerintah Daerah Chang’an. Dia telah bekerja untuk Kementerian Penalti selama lebih dari sepuluh tahun, jadi dia sangat berpengalaman dalam menyelidiki kasus. Saat ini, setelah mendengar pertanyaan atasannya, dia menjawab setelah ragu-ragu singkat, “Ning Que berada di House of Red Sleeves ketika Zhang Yiqi meninggal.”

Dengan ekspresi wajahnya yang tiba-tiba berubah, Shangguan Yangyu menegur, “Ada lebih dari seratus orang di House of Red Sleeves saat itu, dan mereka semua harus dicurigai?”

Tie Ying, menundukkan kepalanya dan memegang tinjunya, berkata dengan suara rendah dan dalam, “Tapi aku merasa ada sesuatu yang salah pada orang ini.”

Shangguan Yangyu sedikit mengernyit dan dengan sedih berkata, “Bagaimana kita bisa menyelidiki kasus dengan perasaan?

“Zhang Yiqi meninggal di luar sidedoor Rumah Lengan Merah, dan pada saat itu kasus itu tidak diperlakukan sebagai kasus pembunuhan. Jadi, sangat sulit untuk menemukan bukti, mengingat tempat itu belum diperiksa dan tidak ada seorang pun di rumah itu yang diinterogasi pada waktu itu. ”

Tie Ying dengan cepat melanjutkan, “Tapi jika tuanku mempercayai naluriku untuk kasus ini, tolong izinkan aku untuk terus mengejarnya. Saya telah berurusan dengan kasus pembunuhan sepanjang karir, dan saya bisa mencium bahwa pasti ada yang salah dalam kasus ini. ”

Shangguan Yangyu tampak sangat tertarik padanya dan bertanya dengan tangannya yang berjanggut, “Masalah apa yang sudah kamu cium?”

“Di masa lalu, situasi ekonomi Ning Que tidak layak, bahkan sedikit miskin. Bagaimana anak seperti itu bisa menikmati hiburan di House of Red Sleeves? Mengapa Nyonya Jian menghargai dia dan gadis-gadis lain menyukainya? Apa yang sebenarnya dia ingin lakukan di House of Red Sleeves? Saya pikir masalahnya terletak pada hubungannya dengan House of Red Sleeves, ketika dia seharusnya tidak memiliki hubungan dengan itu. ”

Melihat ekspresi acuh tak acuh di wajah hakim prefektur, Tie Ying menjadi serius dan kemudian mulai menyatakan hal lain yang dia selidiki, “Segera setelah Sensor Zhang Yiqi meninggal, Bank Huiyuantong menukar beberapa uang kertas yang benar-benar bernilai dua ribu dua ratus tael perak.”

“Tanda tangan pada catatan adalah Sangsang, pelayan wanita Ning Que. Bagaimana dia bisa mendapatkan begitu banyak uang ketika dia tidak berada di tempat dan tulisan tangannya murah saat itu? Siapa yang memberinya uang ini? Dan mengapa? Hal-hal apa yang dia perintahkan agar Ning Que lakukan? ”

Mendengarkan informasi itu, Shangguan Yangyu banyak mengerutkan kening. Setelah keheningan yang lama, dia berkata, “Tinggalkan petunjuk lain dan lihat saja catatan itu. Hanya jika itu benar-benar ilegal, Anda diizinkan masuk lebih dalam. ”

…

…

Warna senja menyinari Pemerintah Daerah Chang’an.

Berdiri di samping pohon hijau di halaman, Shangguan Yangyu, yang wajahnya seharusnya merah setelah cahaya, tampak biru baja, yang sangat tidak harmonis dengan lingkungan sekitar. Dia memandang Tie Ying di depannya seperti melihat musuhnya yang telah membunuh ayahnya. Suara dinginnya diucapkan dari giginya, menambahkan lebih banyak kedinginan ke atmosfer yang khusyuk, “Surat itu disimpan oleh Geng naga-ikan ke Bank Huiyuantong. Artinya, dua ribu dua ratus tael perak diberikan kepada Ning Que dari Chao Xiaoshu. Mengenai alasannya, saya kira Anda bisa mengetahuinya, jika Anda tidak melupakan mayat yang menutupi di jalan di samping Spring Breeze Pavilion pada malam itu. ”

“Aku tidak akan melupakan malam itu,” kata Shangguan Yangyu dengan dingin, “Aku bisa mengambil posisi hakim prefektur dari Kota Chang’an karena banyak pejabat tinggi dirobohkan pada malam itu. Mengenai identitas Chao Xiaoshu, saya pikir tidak perlu bagi saya untuk mengingatkan Anda. Ning Que mengambil dua ribu dua ratus tael perak, yang berarti bahwa ia bekerja untuk pengadilan. Dalam hal demikian, Anda masih ingin terus menyelidikinya? ”

Tie Ying secara paksa menekan keterkejutannya dan berkata, “Tuanku, ada banyak hal yang meragukan dalam kasus ini. Di Spring Breeze Pavilion malam itu, memang ada seorang pria bertopeng di samping Chao Xiaoshu, tetapi saya mendengar bahwa dia adalah tuan muda dari Kerajaan Yuelun. Apakah jumlah besar uang itu berasal dari hadiah itu atau dari sumber lain, saya pikir itu harus diperiksa lebih hati-hati. ”

Shangguan Yangyu dengan marah meraung, “Apa lagi yang ingin kamu periksa? Apakah Anda tahu siapa Ning Que? Bahkan jika Anda tidak mengenalnya di masa lalu, tetapi saat ini dan di masa depan, siapa di Kota Chang’an yang tidak tahu angka ini? Bukti! Jika Anda memiliki bukti, saya akan menyelidiki lebih dalam untuk Yang Mulia, pengadilan kekaisaran dan umum, meskipun itu mungkin mengorbankan posisi resmi saya. Namun, Anda tidak memiliki bukti. Apa yang Anda miliki hanyalah naluri neraka dan indera penciuman seperti anjing. Jika Anda bersikeras, jangan salahkan saya karena memberhentikan Anda hari ini! ”

Setelah dimarahi oleh teguran tuan, Tie Ying menunduk dan diam.

Shangguan Yangyu, sedikit tenang, menatapnya dan bertanya, “Apakah Anda memberi tahu Kementerian Militer tentang kasus ini?”

Tie Ying mengangkat kepalanya dan dengan gugup menjelaskan, “Tuanku telah memerintahkanku untuk menyelidiki secara rahasia, jadi aku jelas tidak berani mengungkapkannya. Saya bisa berjanji bahwa tidak ada yang tahu Pemerintah Daerah Chang’an pernah meragukan Ning Que kecuali tuan dan saya. ”

“Baiklah,” Shangguan Yangyu dengan lembut mengusap janggutnya yang lebih rendah dan berkata, “Hapus nama Ning Que dan selidiki enam tersangka lainnya terlebih dahulu.”

Tie Ying menerima instruksi dan kemudian pergi. Setelah kembali ke rumahnya dan makan malam, Shangguan Yangyu kosong duduk di depan lampu minyak. Tiba-tiba, dia mengerutkan kening dan menatap lampu minyak dan kemudian dengan sedih bertanya, “Mengapa tiga lampu lainnya menyala? Matikan segera! ”

Istri hakim prefektur sedang mengikat sepatu dengan tali di sisi lain ruangan. Ketika dia mendengar suaminya memarahi, dia dengan bingung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Tuanku, kamu adalah pejabat tinggi di pemerintahan sekarang. Mengapa Anda dalam suasana hati yang buruk? Apakah ada masalah dalam pekerjaan Anda hari ini? ”

Shangguan Yangyu tidak menarik dalam penampilan, bahkan terlihat agak jelek. Adapun temperamen, dia sangat berbahaya dan jahat. Namun, ia menerima banyak pujian dalam berurusan dengan urusan domestiknya. Dia menikahi istrinya, yang juga tidak menarik dalam penampilan, ketika dia rata-rata orang. Setelah mendapat promosi cepat dan tinggi, dia memperlakukan istrinya seperti biasa dan tidak pernah berpikir untuk menikahi seorang selir. Mereka akrab satu sama lain, dan bahkan berbagi banyak hal pribadi dan rahasia.

Setelah memberi tahu istrinya hal siang hari, Shangguan Yangyu mengerutkan kening dan berkata pada dirinya sendiri, “Ketika saya mengambil posisi di Pemerintah Daerah Chang’an saat itu, apa yang saya lakukan pertama-tama adalah memanggil Tie Ying ke staf saya dari Kementerian Penalti, karena saya tahu dia sangat berpengalaman. Seperti yang dia katakan, dia memiliki naluri yang kuat untuk membunuh kasus. Jika … Ning Que benar-benar relatif dengan kematian Zhang Yiqi, saya tidak tahu bagaimana menghadapinya. ”

Nyonya Shangguan sedikit mengerutkan kening dan menghentikan pekerjaan menjahitnya. Dia menuangkan secangkir teh panas untuk Shangguan Yangyu dan kemudian dengan lembut berkata, “Karena tuanku mengatur keamanan Kota Chang’an dan mendapat gaji dari pengadilan, beberapa kasus masih perlu diselidiki jika perlu.”

“Tapi tidak ada bukti, dan …”

Shangguan Yangyu memandangi istrinya dan dengan sentimental berkata sambil menghela nafas, “Aku benar-benar tidak berani untuk menyelidiki. Yang Mulia menghargai dia, dan saya mendengar bahwa dia telah diterima sebagai siswa di lantai dua Akademi dan penerus dari Master Jimat Ilahi. Jika tidak ada persetujuan dari pengadilan, beraninya saya menyelidiki sosok yang begitu kuat? ”

Nyonya Shangguan terkejut dan berkata dengan bingung, “Bagaimana sosok seperti itu bisa terlibat dalam kasus pembunuhan?”

Setelah mendengarkan kata-kata itu, dua cahaya terang tiba-tiba melintas di mata jelek Shangguan Yangyu. Dia dengan lembut menepuk meja tulis dan berkata dengan suara yang dalam, “Nyonya, Anda benar benar. Bagaimana sosok seperti itu melakukan sesuatu seperti ini? ”

“Tidak pantas untuk mengadopsi apa yang disarankan oleh wanita sepertiku secara membabi buta ketika tuanku menganalisis kasus.”

Terkejut dengan reaksinya, Nyonya Shangguan dengan cepat menambahkan, “Bagaimana jika dia yang membunuh?”

Melihat teh panas di depannya, Shangguan Yangyu berkata dengan ekspresi teguh, “Tidak akan ada ‘jika’, dan itu pasti orang lain. Bahkan jika dia benar-benar … dia juga bukan yang benar. ”

…

…

Rumput laut dicampur dengan saus emas, empat piring kecil di piring, shii-take ditambah dengan bumbu, udang mabuk dihiasi dengan bunga dan sup ayam direbus dengan obat tonik … mendengarkan nama-nama hidangan yang diumumkan oleh seorang kasim dan melihat hidangan yang sangat halus di piring, Ning Que tidak bisa membantu mengangkat kepalanya untuk melihat pilar pola-ukiran. Tidak sampai disorot oleh cahaya terang dari pilar-pilar perunggu, apakah dia menyadari di mana dia berada dan apa yang dia lakukan.

Sebelumnya dalam studi kekaisaran, Yang Mulia meminta beberapa tulisan tangan Ning Que untuk menghargai, tetapi ditolak oleh Ning Que yang mengatakan karya-karya itu ditulis untuk bisnis. Ning Que berpikir itu mungkin akan membuat Yang Mulia marah dan membuatnya dihukum. Namun, itu mengejutkan bahwa Yang Mulia tidak mengusirnya meskipun Yang Mulia memang sedikit marah. Sebaliknya, Yang Mulia menuntunnya ke luar ruang belajar kekaisaran dan menunjukkannya di sekitar taman. Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan besar dan sunyi dan dihidangkan dengan hidangan yang substansial dan halus.

Betapa pengalaman yang membanggakan bagi Ning Que untuk makan malam dengan Yang Mulia Tang di istana! Belakangan, Yang Mulia yang lembut dan anggun itu bahkan mengisi semangkuk sup untuknya secara pribadi, yang merupakan kemuliaan besar lainnya. Meskipun Ning Que sudah lama terbiasa dengan kehidupan dan kematian dan bahaya mengerikan lainnya, dia tidak bisa membantu menjadi bersemangat dan gugup.

Setelah mengambil sepotong es bambu ke mulut Yang Mulia, Yang Mulia berkata, “Karena kita sedang makan, saya menyarankan Anda untuk tidak menyebutkan berapa kali Anda menghargai dan mengagumi karya tulisan tangan Bloom di Dunia yang Berlawanan. . Kalau tidak, Ning Que perlu berterima kasih dan bersikap rendah hati, jadi bagaimana dia bisa diam-diam menikmati hidangan? ”

Yang Mulia memang dalam suasana hati yang baik. Dia tersenyum berkata sambil mengunyah rebung, “Jadi mari kita nikmati makanannya.”

Apa yang dikatakan kaisar adalah dekrit kekaisaran. Ning Que memegang mangkuk berlapis emas dengan pernis merah dan mulai menikmati makanan. Namun, saat ini, dia tidak punya mood dan waktu untuk mencicipi rasa makanan. Sebagai gantinya, dia hanya terus memikirkan dan menganalisis apa yang dia lihat hari ini. Sekarang, dia tahu bahwa hubungan antara Yang Mulia dan Yang Mulia, seperti yang dikatakan oleh banyak orang, sangat dekat satu sama lain, tetapi siapa pemilik kursi kosong di sebaliknya?

Dengan suara lembut memukul giok dan keharuman ringan, puteri Keempat Dinasti Tang Lee Yu, yang mengenakan rok cantik dan ditemani oleh pelayan istana dan mamalia, berjalan ke dalam ruangan. Ning Que, sedikit terkejut, tanpa sadar menatap wajahnya. Di masa lalu, dia hanya berpikir sang putri memiliki sepasang mata yang cantik. Namun, hari ini dia menemukan dia sangat cantik dan anggun dengan dandanan halus dan rok cantiknya, sehingga dia tanpa sengaja menunjukkan ekspresi yang mengejutkan.

Lee Yu merasa lebih takjub ketika melihat Ning Que duduk di istana. Dia menutupi bibirnya dengan tangannya dan bertanya dengan heran, “Kenapa kamu di sini?”

Meskipun dia telah tidur sepanjang hari untuk menyegarkan dirinya setelah kembali ke istana dari Akademi, dia masih merasa sedikit lelah sekarang. Dengan demikian, dia tidak tahu diskusi panas di luar pengadilan, maupun Ning Que mengunjungi istana.

Yang Mulia memandang mereka dan bertanya dengan bingung, “Yu kecil, kamu kenal dia sebelumnya?”

Lee Yu dengan cepat tenang dan tersenyum menjelaskan, “Ayah, kami sudah saling kenal ketika Ning Que mengantarku kembali ke Chang’an dari padang rumput tahun lalu. Tadi malam, saya pergi menonton kompetisi untuk pintu masuk lantai dua di Akademi dan dia adalah pemenangnya. ”

Perjalanan Lee Yu dari padang rumput ke Chang’an benar-benar sangat sulit dan berbahaya. Timnya berangkat di suku Emas, melewati Kota Wei dan kemudian selamat dalam pertempuran sengit di pintu masuk jalan gunung Utara. Yang Mulia jelas tahu apa yang diderita putrinya selama perjalanan, tetapi sebelumnya dia tidak tahu bahwa seorang prajurit di kota perbatasan bernama Ning Que pernah menyelamatkan nyawa putrinya. ”

Mendengarkan narasi singkat Lee Yu tentang perjalanan tahun lalu, mata Yang Mulia pada Ning Que berbeda dari sebelumnya. Isinya tidak hanya apresiasi murni, tetapi juga preferensi yang lebih tulus.

Lee Yu tersenyum bertanya, “Mengapa ayah memanggil Ning Que hari ini? Saya kira ini bukan tentang lantai dua Akademi. ”

“Aku telah memberitahumu sebelumnya bahwa sebuah karya tulisan tangan yang indah tiba-tiba muncul di ruang belajar kekaisaran,” Yang Mulia memandangi putrinya dan dengan gembira berkata, “Kau tahu, lima kata ‘Mekar di Dunia Berlawanan’ sebenarnya ditulis oleh Ning Que. Kemampuan Anda untuk menemukan bakat selalu dikagumi oleh semua orang. Namun, Anda gagal menemukan bakat Ning Que bahkan jika Anda mengenalnya. Dari sudut pandang ini, kata-kata mereka tidak bisa dipercaya semua. ”

“Bagaimana aku bisa memiliki kemampuan seperti itu? Saya hanya ingin mencari orang-orang berbakat di mana-mana untuk ayah dan pengadilan. ”

Di bawah pelayanan pelayan, Lee Yu sedikit menarik roknya ke samping dan perlahan duduk di samping meja. Dia memandang Ning Que di seberangnya dan berkata dengan senyum, “Aku tahu Ning Que memiliki bakat dalam tulisan tangan, tapi aku benar-benar tidak tahu dia sangat hebat di dalamnya. Namun, dalam pandangan saya, apa yang paling baik baginya adalah berpura-pura lemah dan sangat menyembunyikan kemampuannya yang sebenarnya, yang bisa setara dengan babi palsu yang memakan harimau. Saya tidak tahu di mana dia belajar gaya yang membosankan. ”

Ada beberapa makna yang dalam dari kata-kata Lee Yu, tetapi Ning Que gagal menemukan cara yang cocok untuk merespons. Karena itu, dia hanya pura-pura ketinggalan informasi dan terus menikmati hidangannya. Sekarang dia dikatakan sebagai babi palsu, dia pasti akan mencoba yang terbaik untuk memainkan peran dengan baik. Namun, dia tidak menemukan jamuan istana bermartabat dan serius sama sekali, ketika dia mendengar tawa dari Yang Mulia dan Yang Mulia dan melihat penampilan Lee Yu yang mengejeknya dari waktu ke waktu. Sebaliknya, itu lebih seperti makan malam di keluarga biasa. Tentu saja, tidak ada daun bawang dan pancake biasa dalam perjamuan ini, tetapi hidangan yang tampaknya halus tidak memuaskan selera Ning Que, bahkan untuk babi.

Mengotak-atik bumbu shii-take hambar dengan sumpitnya, Ning Que meragukan apakah koki istana benar-benar mendapatkan kualifikasi palsu untuk memasak. Kemudian, ia mulai sangat merindukan sisa-sisa makanan di Toko Sikat Tua di Lin 47th Street, bahkan merindukan panci sup ayam di rumah yang telah berubah masam.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–