Nightfall Chapter 165

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 165: Percakapan Malam di Istana

Penerjemah: TransN Editor: TransN

“Sebenarnya, aku tidak ingin tinggal di Kota Kekaisaran.”

Berdiri di dekat bar, Kaisar Tang Li Zhongyi mengangkat tangannya menunjuk ke dinding biru gelap di arah utara jauh dan berkata dengan tanda, “Dalam jarak kurang dari sepuluh mil dari kota, kita bisa melihat Istana Daming. Ada bukit-bukit hijau, pohon-pohon tebal dan angin sejuk. Jika saya tinggal di sana di musim panas, saya akan merasa lebih sejuk dan tidak perlu mendengarkan pertengkaran para menteri di aula kekaisaran. Jadi tidak ada yang akan mengganggu saya setiap hari, dan saya akan jauh lebih mudah. ”

Setelah makan, Kaisar mengajak Ning Que berjalan-jalan di sekitar istana, yang disebut pencernaan tetapi sebenarnya mengobrol. Baru saja, langit mulai menjadi gelap dan lampu-lampu Kota Chang’an dinyalakan lebih awal. Jadi orang bisa melihat banyak pemandangan dengan melihat keluar.

Ning Que berdiri di sebelah Yang Mulia dan menyaksikan wajah sampingnya yang hansome, berpikir mengapa dia akan berbagi perasaan. “Apakah sangat sulit bagi Kaisar untuk menemukan pembicara di istana yang dalam?” Sebelum Ning Que mencoba menganalisis masalah yang tersembunyi dalam perawatan ini, ia teringat cuaca panas tahun lalu di Chang’an dan merasakan rasa belas kasih yang kuat. Jadi Ning Que dengan hormat berkata, “Yang Mulia mungkin juga keluar dari kota secepat mungkin tahun ini.”

Kaisar melipat lengan baju di belakang dan melihat kota kekaisaran malam untuk mengatakan dengan tanda. “Pada tahun-tahun awal, ketika Permaisuri mengatakan dia ingin pindah ke Istana Daming, para menteri menangis dan berlari untuk membujuk aturan leluhur, karena mereka tidak berani mendesak saya untuk menunda manajemen. Meskipun aku Kaisar Tang, aku tidak bisa bebas memilih tempat tinggal. Bahkan jika tidak ada yang berani menentang kehendak saya tahun ini, saya harus pindah sampai pertengahan musim panas untuk menutup mulut orang tua itu. ”

Setelah mendengarkan kata-kata Yang Mulia, terutama dendam yang jelas, Ning Que tidak bisa menahan tawa diam-diam.

Kaisar tiba-tiba berbalik dan dengan tertarik menatapnya untuk berkata, “Tahun ini, aku dan Ratu akan pindah ke Istana Daming. Mengapa Anda tidak ikut dengan kami untuk tinggal di sana selama beberapa hari? Yu Er selalu berpikir itu sepi dan membosankan di luar kota, tetapi sebenarnya pemandangannya sangat indah. ”

Senyum Ning Que di wajahnya menghilang sangat cepat, karena dia merasa agak canggung ketika mendengarkan kata-kata ini. Itu tidak seperti seorang kaisar yang mengundang pemerintah yang disukai ke istana untuk beristirahat. Nada casua mirip dengan petani tua pedesaan, yang tiba-tiba melihat kerabat muda dari kota county dan kemudian dengan ramah mengundang pria itu untuk makan beberapa buah di rumah pertaniannya sendiri, memuji air sumurnya sendiri yang manis.

Ning Que sangat jelas apa artinya ketika Kaisar mengundangnya ke Istana Daming untuk menghabiskan musim panas,.

Di mana ada seorang kaisar, ada istana kerajaan. Di mana ada istana kerajaan, ada seorang administrasi menulis. Administrator seperti dekat Kaisar memiliki patung tinggi dan dihormati oleh orang-orang. Meskipun tidak terlibat dalam urusan kekaisaran, ia memiliki pengaruh besar pada mereka. Meskipun dengan gaji kecil, dia bisa mendapatkan perak yang tak terhitung jumlahnya dengan menulis beberapa kaligrafi dan puisi. Jika di masa lalu, Ning Que, tentu saja, bersedia menjadi pengurus menulis seperti itu. Tapi sekarang dia bukan lagi prajurit anak dari kota perbatasan. Selain perak dan prospek, ia telah melihat dunia yang penuh teka-teki itu. Karena itu, dia tidak lagi mau menjadi seorang administrator.

“Terima kasih atas penghargaan Yang Mulia, tetapi sebagai mahasiswa aku malu menerima ini. Seharusnya menjadi hal yang luar biasa untuk mendapatkan bimbingan Yang Mulia tentang kaligrafi siang dan malam … ”

Ning Que dengan hormat menyambut busur dengan tangan terlipat di depan dan mengintip wajah Yang Mulia. Dia berkata, “Sejujurnya, siapa yang tidak ingin menjadi luar biasa dan memuliakan nama keluarga? Tapi saya sebagai siswa baru saja memasuki lantai dua dan belum melihat kepala sekolah. Benar-benar merepotkan … ”

“Aku hanya membicarakannya sesuka hati. Kenapa kamu sangat serius?” Yang Mulia berkata dengan sedikit senyum, “Ada banyak kata yang tidak realistis dalam apa yang Anda katakan, dan saya tidak ingin memperbaikinya satu per satu. Tetapi untuk masalah menjadi luar biasa … mengapa Chao Xiaoshu tidak menginginkannya? ”

Ning Que tidak tahu bagaimana menjawab dan tidak punya pilihan selain diam.

Tiba-tiba Kaisar memandangnya dan bertanya, “Apakah Anda tahu di mana Brother Chao berada?”

“Adapun kakak laki-laki Chao, aku benar-benar tidak tahu.” Ning Que menjawab.

Kaisar datang ke bar, menyentuh bar batu dingin dengan telapak tangannya yang ramping dan memandangi istana dengan pemandangan malam. Setelah terdiam sesaat, dia dengan lembut mengeluh. “Ada sebuah sekolah puisi istana, seperti dedaunan merah, dinding pengadilan dan pelayan istana. Namun, di tempat kekaisaran ini, tidak hanya pelayan istana atau selir tetapi juga saya terkunci di sini. Sekarang saya ingat saat-saat ketika saya sebagai putra mahkota sering pergi ke Kota Chang’an dan langsung pergi ke Spring Breeze Pavilion dengan Chen dan yang lainnya untuk minum atau berkelahi dengan Chao Xiaoshu. Sayang sekali! Momen-momen itu benar-benar hilang di masa lalu. ”

Mendengarkan Yang Mulia yang memuji masa sekarang dan mengingat masa lalu dengan emosi. Ning Que merasa pahit di mulut untuk sementara waktu, berpikir mengapa Emperpr terhormat mengatakan rahasia kepadanya. Dia hanya menulis satu bagian dan bertemu Kaisar untuk pertama kalinya hari ini. Bagaimana dia bisa memenuhi syarat untuk mendapat kepercayaan seperti itu?

Seolah menyadari keraguan Ning Que, Kaisar menoleh dan menatapnya sedikit tertawa. “Saya memilih Chao Xiaoshu. Chao Xiaoshu memilihmu. Ada nama Paviliun Musim Semi Breeze untuk menilai Chao Xiaoshu saya. Anda mengikutinya ke Spring Breeze Pavilion untuk membunuh semalam karena Chao Xiaoshu menghargai Anda. Jadi, kemudian Anda dikirim olehnya ke penjaga rahasia dan memasuki ruang belajar kekaisaran saya untuk meninggalkan kaligrafi itu di sana. Sampai saat itu aku tahu siapa kamu. Tampaknya rumit tetapi sebenarnya menunjukkan satu hal. ”

Ning Que tahu bahwa dia tidak bisa lagi diam saat ini. Dia harus berperilaku baik, jadi dia cepat bertanya, “Hal apa?”

Kaisar tersenyum dan berkata, “Itu menunjukkan bahwa ada nasib antara saya dan Anda, sama seperti antara saya dan Xiaoshu.”

“Kata nasib benar-benar baik.” Ning Que dengan gembira berpikir dalam hati. “Yang Mulia mengira dia memiliki takdir menteri-raja bersamaku. Kemudian di dunia sekuler ini, saya akan memiliki jimat, atau bahkan bebas dari kematian. Di masa depan, saya khawatir banyak hal akan lebih mudah. ”

Kaisar memandangnya dan berkata dengan senyum tak terlihat, “Karena ada nasib antara aku dan kamu, kamu harus berhenti menjadi pelit dan mengambil lebih banyak kaligrafi tertulis di toko untuk istana untukku. Anda dapat menganggap ini karena saya meminjamnya dari Anda. ”

“Kata takdir tidak baik.” Ning Que dengan susah payah berpikir dalam hati. “Ini disebut istana kekaisaran yang misterius. Setelah bagian, sama dengan catatan, memasuki studi kekaisaran, tidak ada cara untuk melihatnya lagi. Adapun pinjaman, itu bahkan lebih konyol. Jika Kaisar Tang meminjam beberapa barang dari satu, beraninya seseorang pergi untuk meminta mereka kembali? ”

Pada saat ini di tempat ini, Ning Que tidak bisa lagi menolak permintaan Yang Mulia untuk meminjam bagian untuk tampilan. Sebagai Kaisar Kekaisaran Tang, ia memiliki kualifikasi dan kekuatan untuk menjadi tidak masuk akal. Tapi hari ini Yang Mulia telah mengundang Ning Que untuk makan dan berbicara dari hati ke hati tidak hanya nasihat tetapi juga persahabatan dan nasib. Karena itu, Ning Que harus meminjamkannya.

Ning Que mendongak dan dengan tegas berkata, “Besok saya akan mengirim karya-karya tahun ini ke istana untuk bimbingan Yang Mulia.”

Kaisar penuh kenyamanan, dengan lembut membelai jenggot panjang di bawah rahang, dan kemudian mengawasi pemuda di depan untuk sedikit mengangguk. Dia diam-diam berpikir bahwa anak ini belum menjadi idiot penuh.

Tekad Ning Que di wajah dengan cepat menjadi kesedihan dan frustrasi pada saat berikutnya. Dia memandang Kaisar dan dengan pahit berkata, “Yang Mulia benar-benar menungguku di sini.”

“Hukum Tang menghargai disiplin terlebih dahulu. Bahkan jika aku Kaisar, aku tidak akan pernah bisa mengambil dan menyimpan barang-barang rakyat. ”

Kaisar tersenyum bangga, menatap tatapan menyakitkan Ning Que. Dia berkata dengan kenyamanan, “Tentu saja aku bukan tukang bonceng.”

Ning Que menjadi bersemangat setelah mendengar ini dan berpikir bahwa Kaisar tidak akan terlalu pelit bahkan jika itu adalah harga biaya, atau harga di bawah persahabatan dan nasib raja yang dikelola.

Kaisar merenung dan berkata, “Dibandingkan dengan kata-kata tinta indahmu, mengambil emas dan perak sebagai pengembalian sepertinya terlalu vulgar.”

Menurut pendapat Ning Que, hal yang paling elegan di dunia ini adalah perak. Adapun emas, itu bisa digolongkan sebagai benda suci. Pada saat ini, Ning Que merasa sangat kecewa setelah mendengar bahwa keagungannya membenci emas dan perak yang vulgar. Tapi yang bisa dia lakukan adalah mengendalikan diri untuk tidak berkomentar dan terus mendengarkan dengan sabar. Dia diam-diam berpikir bahwa jika Kaisar tidak memberikan perak, beberapa hal seperti perawatan, sutra atau bubuk make up juga baik-baik saja. Meskipun ia tidak membutuhkannya, Sangsang benar-benar menyukai itu. Dia bahkan bisa mengirim sisanya ke gadis-gadis di House of Red Sleeves.

Pada saat ini, Kaisar secara alami tidak memikirkan ide buruk anak ini bahwa Ning Que benar-benar siap untuk mengirim hadiah yang diberikan olehnya kepada gadis-gadis pelacuran untuk dekorasi. Setelah berpikir sejenak, Kaisar tiba-tiba memikirkan suatu masalah dan berkata dengan mata yang bersinar, “Tuan Yan Se telah menganggapmu sebagai murid, dengan mengatakan bahwa kamu memiliki potensi Tuan Jimat Ilahi. Ada satu hal yang cocok untukmu di istana. ”

Ning Que penasaran bertanya, “Yang Mulia, apa itu?”

“Aku tidak bisa menunjukkannya padamu sekarang. Bahkan jika Anda melihatnya sekarang, Anda tidak akan memahaminya. ” Kaisar memandangnya dan tersenyum untuk berkata, “Ketika Tuan Yan Se melaporkan bahwa kamu benar-benar memasuki jalan Fu, aku akan memberikannya padamu.”

Ning Que sedikit mengerutkan kening dan memikirkan hadiah yang bahkan terkait dengan kultivasinya sendiri. Karena Yang Mulia menolak untuk berbicara, Ning Que harus berterima kasih atas kebaikan untuk hadiah yang bahkan tidak dia ketahui atau ketahui.

Melihat kegelapan di langit, dia ingat sesuatu yang dia pikirkan sebelum memasuki istana. Jadi dia melaporkan dengan hormat. “Yang Mulia, saya sebagai siswa sekarang telah memasuki lantai dua Akademi. Haruskah saya berhenti dari pekerjaan penjaga rahasia? ”

Kaisar sedikit terkejut dan menggelengkan kepalanya sebagai oposisi. Kemudian Kaisar memandang matanya dan berkata, “Saya telah melihat file-file yang disajikan oleh Kementerian Militer. Anda telah tampil sangat baik di Wilderness of the frontier fortress, bahkan di luar imajinasi saya. Anda setia pada Kekaisaran Tang, baik pada rekan-rekan, pandai dalam resolusi dan mampu membunuh. Aku hanya butuh penjaga rahasia sepertimu. ”

“Tapi di Akademi, aku benar-benar tidak tahu harus menyelidiki apa.”

Ning Que sepertinya dengan santai mengajukan pertanyaan ini. Namun pada kenyataannya, Ning Que berusaha menemukan jawaban untuk teka-teki satu tahun dari jawaban Yang Mulia. Apakah pengadilan kekaisaran memiliki keraguan tentang Akademi? Apakah dia penyamaran yang dimasukkan ke Akademi?

Kaisar memandangnya dan berseru dengan sedih. “Idiot! Akademi adalah fondasi kekaisaran saya. Bagaimana saya bisa begitu bingung mengguncang fondasi? Siapa yang membiarkan Anda menyelidiki Akademi? Saya ingin Anda mengetahui para pembudidaya itu! ”

Ning Que dengan cepat berpura-pura menjadi administrator yang loyal dan menunjukkan persetujuannya. Faktanya, dia masih tidak mengerti bagaimana dia bisa mengawasi para pembudidaya lain ketika dia belajar di Akademi dan hanya terus berhubungan dengan para siswa kultivasi itu. Adapun Kaisar yang menegurnya sebagai idiot, Ning Que bahkan tidak bahagia, karena ia menyebut orang lain sebagai idiot dalam kehidupan sehari-hari … Tapi ini adalah Kaisar. Jadi dia harus melepaskannya.

Kaisar berkata dengan sedikit gembira, “Di masa depan, kamu mengikuti Kepala Sekolah Akademi untuk belajar di lantai dua. Ini adalah peluang besar. Anda harus memahami dan bekerja keras. Dibandingkan dengan pelajaranmu, hal-hal ini yang aku sampaikan kepadamu dapat diselesaikan nanti. ”

Setelah jeda, Kaisar memandangnya dan berkata dengan ekspresi serius, “Masa depan Kekaisaran Tang tergantung pada orang-orang muda seperti Anda. Anda adalah seorang prajurit yang mulia di benteng perbatasan dan sekarang penjaga rahasia paling tepercaya, dan seorang siswa Kepala Sekolah Akademi. Jadi Kekaisaran Tang tidak akan mengecewakan Anda, dan Anda tidak bisa mempermalukan Tangs. Memahami?”

Ning Que mendengar kepercayaan Kaisar dan rasa hormat pada kata-kata dan merasa sedikit galak. Dia menjawab, “Ya, saya mengerti.”

Kaisar melihat kembali ke istana di luar bar, yang seperti bintang dan cahaya lilin, dan berkata dengan acuh tak acuh, “Dalam waktu singkat, saya tidak akan memberi Anda posisi pemerintahan di pengadilan kekaisaran. Karena seluruh dunia sekarang tahu bahwa saya menghargai bagian Anda. ”

Ning Que tidak mengerti jenis logika apa dalam kata-kata itu.

“Jika kamu dipromosikan, bahkan untuk kemampuanmu yang lain, para abdi dalem akan berpikir aku melakukannya untuk bagianmu dan membiarkanmu. Tetapi ketika datang ke urusan kekaisaran, mereka akan menganggap kaligrafi sebagai tidak berarti. Meskipun saya tidak peduli bagaimana orang-orang istana dan orang-orang memikirkan saya, saya peduli tentang bagaimana para sejarawan akan menulis tentang saya. Jadi saya tidak akan memberi Anda posisi resmi tinggi atau tinggal di Istana Daming favorit saya. ”

Kaisar berbalik untuk menatapnya dan berkata, “Karena aku tidak ingin menjadi kaisar bodoh dalam buku sejarah.”

Ning Que menyapa busur dengan tangan terlipat di belakang dan dengan tulus berkata, “Yang Mulia adalah seorang kaisar yang bijak selamanya.”

Kaisar tersenyum dan bercanda. “Ini adalah sanjungan abadi.”

Ning Que tertawa dan tidak merasa malu.

…

…

Dengan berjalan mengelilingi istana untuk lingkaran, Kaisar telah selesai mengungkapkan perasaan dan merampok bagian. Ketika Ning Que akan pergi, Yang Mulia secara khusus meminta putri kesayangan untuk mengirimnya ke luar pengadilan, yang membuat Ning Que merasa sangat dimuliakan.

Ada dua bayangan panjang di batu yang disinari lentera tempat itu. Ning Que berjalan di belakang tidak bisa menahan tawa. Lee Yu mendengar tawanya dan dengan bingung melihat ke belakang, melihat ekspresinya dan bayangan di tanah. Dia menebak apa yang ditertawakannya dan tidak bisa menahan alisnya berkerut. Kemudian dia berkata dengan suara rendah, “Ini di istana, bukan Jalan Gunung Utara. Perlakukan dirimu sendiri. ”

Di hadapan Lee Yu, Ning Que tidak memiliki tekanan psikologis sama sekali. Dia tertawa dan berkata, “Yang Mulia, apa yang kamu bicarakan?”

Mereka berjalan ke luar lapangan dan berdiri di tangga batu. Lalu mereka berhenti.

Lee Yu menatapnya dengan senyum yang tak terlihat, dengan wajah yang jauh lebih indah bersinar oleh lentera istana.

“Apa lagi yang kamu sembunyikan dari saya?”

“Banyak.” Ning Que meliriknya sambil tersenyum dan berkata, “Apa yang ingin Anda ketahui?”

Lee Yu berkata dengan serius, “Semuanya.”

Ning Que hampir mengatakan bahwa dia terlahir cantik. Tetapi dia memandang pelayan istana dan mamalia istana di sekitarnya dan bereaksi pada waktunya untuk berhenti mengucapkan kata-kata yang diejek itu. Sebaliknya, ia dengan hormat berkata, “Itu akan menjadi cerita yang sangat panjang. Aku takut Yang Mulia tidak bisa menunggu terlalu lama. ”

Ning Que pura-pura menunjukkan rasa hormat, tetapi sebenarnya masih memiliki nada keacakan yang biasa. Dan keacakan yang biasa ini sembrono dan kasar untuk Putri Kekaisaran Tang. Para pelayan istana dan mamalia istana di tangga batu telah tinggal di istana untuk waktu yang lama, berpengalaman dalam mengamati pidato dan perilaku. Jadi mereka mendengar sikap tidak hormat Ning Que dan tiba-tiba menjadi sangat tidak wajar.

Dalam kehidupan sehari-hari, mammies istana itu pasti akan memarahi Ning Que. Namun, mereka hari ini telah melihat sikap Yang Mulia terhadap Ning Que dan memperhatikan bahwa Yang Mulia tidak tidak patuh. Jadi mereka pikir mereka memiliki beberapa penyimpangan dalam berpikir dan kemudian memalingkan kepala agar tidak mendengarkan dialog dengan menjauh dari Yang Mulia. Mereka bahkan membuat para pelayan istana menurunkan kepala dengan mata dingin.

Lee Yu berjalan menuruni tangga batu dan mendekati Ning Que. Dia tersenyum dan berkata, “Berbicara tentang waktu, jika Anda punya waktu beberapa hari kemudian, Anda bisa datang ke rumah saya. Tahun ini, saya selalu mendengar Sangsang berbicara tentang kisah Anda. Jadi saya ingin mendengar bagaimana Anda akan menceritakan kisah Anda sendiri. ”

Ning Que tahu ada kasih sayang yang aneh antara Sangsang dan sang Putri, yang berada di luar kelas dan usia. Tetapi ia sangat yakin bahwa Sangsang sama sekali tidak akan membicarakan misi dan rahasianya dengan orang luar. Komentar Lee Yu tidak lebih dari sebuah percobaan dan ujian. Ning Que berkata dengan senyum rendah hati, “Yang Mulia harus jelas bahwa saya akan sangat sibuk mulai sekarang. Jadi sulit untuk memperbaiki waktu kunjungan yang tepat. ”

Lee Yu mengerutkan alisnya dan berkata, “Bahkan aku punya waktu, kamu tidak?”

Ning Que diam-diam menatapnya dan tiba-tiba dengan lembut bertanya, “Yang Mulia sedang mencoba merekrut saya lagi?”

Bahkan jika Ning Que menebaknya dengan benar, dia tampak tenang seperti biasa dan berkata sambil tersenyum, “Apakah itu bukan hal yang wajar?”

Setelah mendengar persetujuannya, Ning Que malah terkejut dan berkata sesaat kemudian, “Sekarang harganya berbeda.”

Lee Yu tersenyum dan menggelengkan kepalanya untuk berkata, “Terakhir kali, aku menyesal tidak melihat potensi sejatimu dan meremehkan kepercayaan dirimu. Tetapi kali ini saya pikir itu harus berbeda. Mungkin aku akan menawarkan harga yang tidak bisa kau tolak. ”

Ning Que menatap wajahnya yang cantik dan berkata, “Ada beberapa hal di dunia yang tidak bisa saya tolak. Tapi Yang Mulia, Anda benar-benar salah satunya. ”

Lee Yu sedikit kaget, dengan sedikit kemarahan muncul di matanya dan sentuhan pipi memerah. Permainan Ning Que bisa dikatakan kasar dan tidak tahu malu, atau hormat dan sanjungan. Dia merasa malu tetapi tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Sesaat kemudian, dia memandang Ning Que dengan sarkastik yang samar dan berkata sambil tersenyum, “Kamu benar-benar cantik.”

Ning Que tiba-tiba berbalik, diam-diam menyesal tidak menggunakan kalimat ini sebelumnya. Akibatnya, dia mencuri kalimat ini untuk dia gunakan.

…

…

Di luar pengadilan, kasim muda Lu Ji yang menunggu untuk membawa Ning Que keluar dari istana.

Berjalan di sepanjang Taman Kekaisaran untuk waktu yang lama, mereka akhirnya melihat gerbang kota kekaisaran dalam kegelapan. Lentera istana yang goyah telah jauh dari para kasim dan pelayan istana yang melewati istana. Lu Ji, yang telah menundukkan kepala dan memimpin jalan di depan, memperlambat langkahnya dan menahan suara itu untuk mengatakan “Terima kasih”.

Ning Que tahu apa yang berterima kasih pada Lu Ji, jadi dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.

…

…

Di luar Kota Kekaisaran, Wakil Pengawal istana Xu Chongshan yang bertanggung jawab untuk menjaga istana malam.

Setelah ujian panjang yang keras atau bahkan sesat, Ning Que akhirnya dibawa ke ruang tugas di sebelah gerbang kota kekaisaran. Dia mengembalikan sepatu dan ikat pinggangnya dan kemudian menatap Wakil Komandan Xu. Lalu dia berkata dengan senyum pahit, “Mengapa kamu menungguku di sini?”

Hanya ada dua dari mereka di ruangan itu.

Xu Chongshan tampak benar-benar tak berdaya dan memandang Ning Que untuk dengan serius menyapa busur dan dengan penuh syukur berkata, “Saya khawatir tentang hal itu sepanjang hari. Bagaimanapun, saya masih harus mengucapkan terima kasih kepada Anda. ”

Ning Que menatapnya dan menggelengkan kepala untuk berkata, “Lu Ji membawaku keluar dari istana dan kau di sini untuk tugas malam. Yang Mulia tentu tahu hal ini. Saya bahkan berpikir apakah Yang Mulia secara khusus meninggalkan kami waktu untuk sikap bersatu. ”

Xu Chongshan berkata dengan penyesalan yang mendalam, “Sudah terlambat sekarang. Bahkan jika Yang Mulia telah menebak sesuatu, saya masih harus menutup mulut. ”

Ning Que memandang bos nominal dan berkata dengan nyaman, “Menebak berbeda dari yang diketahui.”

Xu Chongshan datang dengan dua kaki pendek kasar dan menatap Ning Que. Lalu dia dengan serius berkata, “Jika kali ini aku benar-benar kehilangan dukungan Yang Mulia, aku akan mengikutimu mulai sekarang. Kakiku terlalu pendek untuk berlari kencang, jadi kamu harus menungguku. ”

Ning Que telah mengatakan permainan kata ketika berbicara dengan Lee Yu dan kemudian mendengar permainan kata lain di gerbang Kota Imperial. Posisi dan sikap Wakil Pengawal istana langsung mengejutkan Ning Que yang terus melambaikan tangan dan berkata, “Yang Mulia, tolong jangan katakan begitu. Pinggang dan kakiku bagus tapi tidak terlalu kuat. ”

Xu Chongshan pura-pura tidak senang dan berkata, “Kamu memiliki pinggang yang tipis tetapi paha yang gemuk. Jangan rendah hati. ”

Ning Que mendengar sanjungan aneh ini dengan aksen serius dari Provinsi Hebei dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigil. Jadi dia dengan cepat mengubah topik dan menurunkan suara untuk bertanya, “Yang Mulia, apakah mudah untuk mengungkap identitas penjaga rahasia kita? Sebelum memasuki istana, Kasim Lin telah menunjukkan identitas saya. ”

Xu Chongshan menjelaskan. “Kasim Lin adalah server Yang Mulia dan tentu saja tahu daftar penjaga rahasia. Kecuali beberapa orang di istana, tidak ada yang tahu identitas Anda, termasuk Yang Mulia. ”

Ning Que ingat bahwa sebelumnya di depan Permaisuri, Yang Mulia benar-benar belum berbicara tentang penjaga rahasia bersamanya. Jadi Ning Que mulai merasa nyaman.

Tiba-tiba dia memikirkan satu hal dan bertanya dengan sungguh-sungguh, “Bagaimana … Yang Mulia?”

Xu Chongshan tampak sedikit malu dan dengan serius berkata, “Menebak berbeda dari mengetahui. Bukankah Anda mengatakan kata-kata ini sebelumnya? ”

…

…

“Senang bertemu denganmu, saudaraku kaisar.”

“Silahkan Duduk.”

Kaisar melambaikan tangannya sesuka hati, menandakan Pangeran Li Peiyan untuk duduk, dan kemudian meletakkan kertas di tangan. Tiba-tiba, dia memikirkan satu hal dan bertanya, “Terakhir kali saya membiarkan seseorang mengantarkan dua barel anggur suling ganda ke rumah Anda. Apakah kamu meminumnya? Apakah kamu menyukainya?”

Li Peiyan mengerutkan kening dan dengan jujur berkata, “Anggur itu terlalu panas.”

Kaisar berkata dengan sedih, “Jika tidak hangus, mengapa meminumnya? Sejak kecil, Anda memiliki tubuh yang buruk tetapi masih dimanja oleh ibu. Jadi tubuhmu terus menjadi sangat lemah. ”

Li Peiyan tertawa dua kali dan berkata, “Ngomong-ngomong, aku punya saudara kaisar untuk melindungiku. Saya baik-baik saja dengan menjadi lemah. ”

Setelah menyelesaikan kalimat ini, ia menjadi serius dan berdiri dari kursi, mulai memasuki periode waktu yang diatur oleh pemerintah. Dia melaporkan, “Tim misi West-Hill siap untuk pergi dan Long Qing juga akan meninggalkan Chang’an. Saya mendesak Yang Mulia untuk meninggalkan orang ini di Chang’an. ”

Kaisar berkata dengan santai, “Perjanjian sebelumnya adalah untuk pemuda itu memasuki lantai dua. Karena dia tidak punya kemampuan untuk masuk, aku tidak bisa disalahkan. Dan perjanjian itu juga tidak valid, jadi biarkan dia pergi seperti yang dia inginkan. ”

Li Peiyan merasa sedikit terkejut mendengarkan kata-kata itu dan dengan cemas berkata, “Saudaraku kaisar, dia adalah sandera Kerajaan Yan. Bagaimana kita bisa membiarkannya pergi? ”

“Kekaisaran Tang terkenal di dunia karena prajurit kavaleri dan semangat tidak menyerah, bukan untuk beberapa sandera yang nongkrong di rumah bordil Chang’an setiap hari.” Kaisar berkata dengan sedikit ejekan, “Pada tahun-tahun itu, Kaisar Yan mengirim putra mahkota ke Chang’an, bukan demi saya tetapi untuk keuntungannya sendiri. Jika saya tidak menerima putranya, bukankah dia akan takut setiap malam bahwa pasukan kavaleri saya dapat membobol Ibukota Cheng kapan saja dan memasuki istananya? Agar lelaki tua itu tidur lebih baik dan hidup beberapa hari lagi, saya harus menerimanya. ”

” Anda harus mengerti bahwa kaisar dari Kerajaan Yan dan Kerajaan Jin Selatan ini yang dengan mendesak mengirim sandera ke Kota Chang’an, bukan saya ingin mereka datang. Kekaisaran Tangku bahkan harus mengeluarkan uang dan makanan untuk putra mahkota yang terkutuk itu. ”

Kaisar melambaikan tangannya dan berkata, “Biarkan Pangeran Long Qing pergi sesuai keinginannya. Kota Chang’an tidak membangkitkan pria yang tidak berguna. ”

…

…

Ning Que turun dari kereta kuda di gang Lin 47th Street dan diam-diam menyelinap ke jalur sempit halaman belakang. Dia berbicara sandi di kejauhan dari

dinding. Kemudian pintu belakang Old Brush Pen Shop didorong terbuka dengan mencicit. Ning Que berkelit dengan kecepatan tercepat.

Ning Que mengambil handuk panas untuk mencuci wajahnya dan meletakkan kakinya di baskom air panas dengan suhu yang tepat. Dia merasa sangat nyaman untuk mengerang, dengan kelelahan dari kemarin hingga hari ini tersapu. Semangat yang tegang untuk waktu yang lama akhirnya menenangkan.

Sepanjang hari, dia memanjat

di gunung belakang Akademi, mengalahkan Pangeran Long Qing untuk mendapatkan kualifikasi memasuki Lantai Dua, dan berubah dari siswa Akademi yang terlupakan menjadi seorang jenius yang diminta oleh Akademi dan Sekolah Selatan Taoisme Haotian. Setelah itu, diketahui bahwa ia adalah pemilik bagian kaligrafi. Jadi dia memasuki istana kerajaan, makan dengan Yang Mulia, dan mengobrol dengan keluarga kekaisaran …

Shock demi shock, gelombang diikuti oleh gelombang lain. Mereka semua terjadi dalam satu hari, yang sangat sulit untuk dibayangkan dan mungkin juga sangat sulit bagi seseorang untuk menyalin di masa depan. Di mata orang luar, itu sudah cukup memusingkan, apalagi Ning Que sendiri. Ketika Ning Que akhirnya berbaring di tempat tidur yang akrab, dia masih merasa agak linglung

dan tidak nyata.

Sangsang menambahkan setengah sendok air panas ke baskom cuci kakinya dan berjongkok di lantai untuk menatapnya. Dengan penasaran dia bertanya, “Tuan muda, seperti apa rupa Kaisar? Dengan janggut panjang dan putih? ”

“Santa Claus yang memiliki janggut panjang dan putih, bukan Kaisar.”

Ning Que berbaring di seprai dan menunjuk paha yang sakit dengan jari-jarinya, menunjukkan Sangsang untuk memijat beberapa kali. Dia berkata, “Yang Mulia, ah, sebenarnya, tidak terlalu tua. Saya benar-benar tidak tahu orang macam apa dia? ”

Ini adalah pernyataan yang sangat jujur. Untuk Kaisar Kekaisaran Tang, Ning Que selalu merasa agak rumit dalam beberapa tahun terakhir. Dari bencana alam itu hingga banyak detail dari benteng Kota Wei, dia bisa merasakan bahwa Kaisar saat ini adalah raja bijak legendaris. Namun, setiap kali dia memikirkan pertumpahan darah di Rumah Jenderal dan pembunuhan-pembunuhan yang masih duduk di pengadilan kekaisaran, dia harus meletakkan tanda tanya untuk raja bijak di hati.

Dari benteng perbatasan kembali ke Kota Chang’an, ia mulai mengejar para pembunuh yang berpartisipasi dalam kasus General’s Mansion tahun itu. Selama proses ini, ia menemukan bahwa Kaisar tidak melihat ke dalam masalah ini tetapi diam-diam melakukan banyak hal tahun ini, seperti menurunkan pangkat mereka dan menjaga jarak dengan mereka. Meskipun kurangnya pembenaran ini masih jauh dari cukup, Ning harus mengakui bahwa untuk negara yang telah lama dilupakan oleh dunia dan tanpa bukti keyakinan dan sanggahan yang diperlukan, Yang Mulia Kaisar telah melakukan cukup banyak hal.

Adapun pelakunya dalam kasus General’s Mansion, Pangeran Li Peiyan dan Jenderal Xia Hou … satu adalah adik dari Kaisar. Yang lainnya adalah andalan Kekaisaran Tang. Mereka masih menikmati ketenaran dan kekayaan. Namun, Ning Que bisa memahaminya.

Ning Que diam-diam berkata dalam hati, “Yang Mulia, jika Anda tidak bisa berurusan dengan adik lelaki Anda sendiri, maka biarkan saya melakukannya untuk Anda.”

Sangsang duduk di tempat tidur, mengayunkan tinju kecil berirama untuk memukuli pahanya dan menatap wajahnya. Dia tidak bisa menahan perasaan penasaran dan bertanya, “Apakah Yang Mulia terlihat cantik? Yang Mulia sepertinya tidak menyukainya. Tetapi terakhir kali ketika saya berada di Rumah Lengan Merah, saya mendengar Xiaocao mengatakan bahwa Yang Mulia adalah wanita paling tampan di dunia, jadi Yang Mulia hanya menyukainya tahun ini. ”

Merasakan perkusi tinju kecilnya, Ning Que dengan nyaman menyipitkan matanya dan berkata. “Kamu harus menghabiskan lebih sedikit waktu dengan Xiaocao, karena kamu tidak bisa belajar keterampilan darinya tetapi hanya berbicara tentang harem kekaisaran seperti wanita gosip.”

Sangsang berkata: “Saya hanya ingin tahu.”

Ning Que tiba-tiba memikirkan satu hal. Jadi dia membuka mata dan berkata sambil mendesah, “Tidak ada yang istimewa dengan Yang Mulia. Sulit juga merangkum Yang Mulia. Tapi setidaknya saya tahu dia benar-benar ahli dalam bisnis. ”

…

…

Master dan pelayan itu menatap kotak perak di tempat tidur, atau secara akurat kertas di dalam kotak, dan menunjukkan tampilan tertekan yang sama. Setelah lama terdiam, Sangsang mendongak dan sedikit enggan bertanya, “Kirim semuanya ke istana?”

Ning Que menjawab dengan suara serak, “Tentu saja tidak, paling banyak dua pertiga. Tidak … hanya setengah. ”

Sangsang mulai mengambil beberapa bagian dari dalam kotak. Dan dia sangat lambat dan tidak mau, dengan ekspresi tertekan di wajahnya. Ning Que juga merasa sangat tertekan dan berkata dengan penyesalan dan ratapan, “Jika saya tahu suatu hari selembar kertas yang saya tulis secara acak akan sama dengan uang kertas, bagaimana saya bisa membuang begitu banyak dan membakar begitu banyak? Bahkan jika saya menulisnya dengan buruk, bahkan dengan banyak tinta, satu bagian masih bisa sama dengan setengah dari catatan. Dengan cara ini, bukankah kita membuang beberapa catatan tahun ini? ”

Mendengarkan kata-kata ini, mata Sangsang tiba-tiba menjadi cerah. Dia melompat keluar dari tempat tidur dengan cepat dan dengan kasar menyeret Ning Que dari tempat tidur, mengangkat kasur untuk meraih tangannya untuk waktu yang lama. Kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dan membukanya di atas meja. Dia mengambil kertas di dalam dan kemudian berseru. “Tuan muda, saya mengambil banyak lembar kertas yang telah Anda lempar di masa lalu. Bisakah Anda menukar ini dengan uang? ”

Ning Que merasa sedikit terkejut, tanpa sadar mengambil secarik kertas di bagian atas untuk melihat, dan kemudian menemukan bahwa itu adalah bagian berkabung yang ia tulis pada malam ketika Zhuo Er meninggal. Dia terkejut dan bertanya, “Saya sudah melempar bagian ini. Kapan Anda mengambilnya kembali? ”

Sangsang tersenyum dan tidak lagi berbicara.

Ning Que terkejut dan tak bisa berkata-kata. Setelah sekian lama, ia sadar dan mengulurkan kedua tangannya untuk memegangi wajah hitam kecil Sangsang. Dia dengan penuh kasih berkata, “Sangsang, bagaimana saya bisa hidup tanpamu?”

Pada saat ini, perutnya tiba-tiba menggeram.

Ning Que mengambil kembali tangannya untuk menggosok perut dan melihat pemandangan malam di luar jendela. Dia berkata, “Butuh waktu lama untuk fajar?”

“Ya, tuan muda.” Sangsang bertanya dengan rasa ingin tahu, “Ada apa?”

Ning Que serius berkata, “Pada saat ini saya sangat merindukan sup irisan mie asam.”

Sangsang bingung dan bertanya, “Saya mendengar ada setidaknya seratus hidangan di pesta kekaisaran. Tuan muda, apakah Anda tidak kenyang? ”

Ning Que berkata dengan ejekan, “Orang-orang yang tidak bersalah itu tidak tahu Istana Kerajaan. Meskipun ada semua jenis makanan lezat di pesta, mereka tetap fokus pada kelezatan dan keanggunan. Bagaimana mereka bisa menyajikan makanan seperti memindahkan gunung? Saya sekarang memiliki pesta kekaisaran. Di masa depan kamu tidak boleh mengatakan kata-kata seperti itu di luar, jangan sampai orang akan mengejek pandangan pendek kita setelah mendengar itu. ”

Sangsang setuju dan terus bertanya dengan tenang, “Pesta kerajaan harus baik. Tapi tuan muda, apakah Anda kenyang atau tidak?

Ning Que tampak sedikit kaku dan dengan jujur berkata setelah beberapa saat hening: “Belum.”

Sangsang tersenyum dan berkata, “Aku akan memasak mie.”

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–