Nightfall Chapter 169

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 169: A Red Moon dan Snowfield Direwolves

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Menuju ke selatan, Snowfield Direwolves berperang melawan binatang buas dan menahan rasa lapar dan dingin. Bulu mereka menjadi berantakan karena darah dan air kotor, dan tubuh mereka sangat kotor sehingga bulu putih bersalju mereka tidak lagi terlihat. Sudah kelaparan untuk waktu yang lama, tubuh mereka menjadi kurus dan tulang belikat mereka menjulur tinggi, dan mulut raksasa mereka memiliki bau air liur yang mengalir dari waktu ke waktu.

Namun, tidak peduli betapa lemahnya mereka, kelompok Snowfield Direwolf masih menjadi raja di dunia yang dingin ini. Ratusan serigala raksasa dengan tubuh besar, yang tampak seperti gunung kecil, tertib berdiri di barisan di Wilderness seperti gunung yang tidak dapat diatasi.

Mereka melangkah menuju pintu masuk gunung yang sempit tanpa suara, menatap gadis kecil yang berlari ke arah mereka seperti menatap daging segar yang sedang bergerak. Beberapa serigala jantan muda di belakang agak tidak teratur. Napas mereka menjadi lebih dan lebih kuat sementara mata mereka menjadi lebih dan lebih serakah. Namun mereka tidak berani bertindak sembrono.

Kemudian raungan yang dalam bergema di dalam kelompok serigala. Direwolf Snowfield yang kuat melompat keluar, menundukkan kepalanya dengan mulut terbuka lebar, lalu, seperti gunung, menerkam gadis kecil itu.

Bahkan berdiri dengan empat kaki, tinggi Snowfield Direwolf masih jauh lebih tinggi daripada tinggi gabungan dua gadis. Kontras antara tubuh serigala raksasa dan tubuh kecilnya menghasilkan perasaan putus asa, yang jengkel dengan suaranya yang seperti guntur.

Kemampuan melompat Snowfield Direwolves luar biasa. Mereka bergegas dengan kikuk, tetapi kecepatan mereka sangat cepat. Serigala bergegas keluar beberapa kaki dalam sekejap mata dan datang di depan gadis itu. Kaki belakang yang kuat dari Snowfield Direwolf tiba-tiba menendang tanah, menenggelamkan punggungnya dan menggunakan seluruh kekuatannya, untuk menyerang gadis itu dengan cakar depannya secepat kilat!

Bayangan besar menyelimuti tanah. Hampir pada saat yang sama, kedua cakar berbulu dengan bau busuk merobek udara dingin, menutupi wajah Tang Xiaotang yang belum dewasa. Namun, matanya tidak memiliki rasa takut. Dia sedikit menekuk kakinya dan melompat ke udara dengan cara yang aneh, dengan cepat menghindari serangan dan memantul setinggi 10 meter!

Dari posisi komandonya di udara, dia mengabaikan Direwolf Snowfield raksasa. Dengan erat mengangkat parang besarnya, dia menggunakan semua kekuatannya untuk meretasnya, seperti bulan merah di langit yang telah menembus dinginnya, dan dia dengan tepat memotong kepala serigala. “Retak!”

Mata raksasa Snowfield Direwolf tampak lebih besar dari kepala manusia. Tetapi dengan luka muncul di leher serigala, matanya berubah dari acuh tak acuh menjadi luas dan putus asa.

Tang Xiaotang jatuh di tanah kosong, dengan sepatu bot gelapnya menginjak tanah dan memecahkan beberapa potong es beku. Kemudian, dia menyeret parangnya yang berat, yang super besar, dan dengan cepat berjalan keluar dari bayang-bayang.

Tubuh raksasa serigala jatuh seperti gunung runtuh, membuat suara ledakan, dan secara alami gagal mengenai Tang Xiaotang. Menatap lokasi tertentu dalam kelompok serigala, wajahnya yang kecil dan segar menampakkan tekad. Menyeret parang besarnya, dia tiba-tiba melesat ke arah bukit-bukit kelompok serigala, dan meluncurkan sprint untuk menyerang mereka sekali lagi.

Raungan sombong terdengar di belakang kelompok Snowfield Direwolf, di mana perasaan marah dan marah bisa dirasakan setelah martabat mereka baru saja dilanggar. Setelah raungan ini, seluruh kelompok serigala mulai melolong, membuat tanah yang beku sedikit bergetar. Ratusan Direwolves Snowfield dengan cepat menyebar dan mulai mengelilingi gadis itu untuk membunuhnya.

Golok merah besar dan berat diseret di tanah hitam Wilderness, menghasilkan suara melengking yang keras. Bunga api dapat terlihat karena gesekan dari waktu ke waktu. Namun, Tang Xiaotang hanya menggigit giginya dan menundukkan kepalanya untuk bergegas ke depan, tidak menunjukkan perawatan parangnya. Hanya ketika serigala raksasa menerkam di depannya, dia akan mengangkat parangnya untuk meretasnya.

Mengangkat parangnya dengan susah payah, dia membajak serigala perlahan-lahan, seperti bulan merah yang bergerak santai sepanjang malam. Namun, bahkan Direwolves Snowfield dengan kecepatan cepat tidak bisa lepas dari lamban. Jatuh di tanah dengan lolongan marah, darah serigala menyembur ke mana-mana.

Hanya dalam beberapa menit, tiga Snowfield Direwolves telah mati di bawah parang merah.

Dua serigala lainnya menerkamnya, melolong dan membawa angin dengan bau yang pekat. Angin menerpa bulu di sekitar leher Tang Xiaotang. Dia menekuk kakinya lagi dan melompat ke udara. Namun, Snowfield Direwolves sangat pandai berburu dan membunuh sehingga mereka sudah tahu langkah selanjutnya. Jadi seorang raksasa berhasil membuat serangan menyelinap dan menjatuhkannya ke udara!

Dan di tempat dia akan jatuh, sudah ada tiga Direwoves Snowfield raksasa yang menunggunya. Mengaum dan melompat, serigala menunjukkan cakar mereka, yang setajam pisau, untuk merobek tubuh kecil itu.

Suara marah seperti anak kecil terdengar di Wilderness. Tang Xiaotang dengan paksa membalikkan tubuhnya di udara. Dia menggunakan parang merahnya untuk memotong secepat kilat, menghasilkan kekuatan yang kuat. Akhirnya, dia dengan sempit mencegah serangan itu dan menghindari enam cakar yang mengerikan itu, dan hampir menabrak kepala Snowfield Direwolf.

Dia menggenggam bulu serigala dan meremasnya. Parangnya membuat lengkungan aneh di udara, lalu langsung menempel ke mata serigala. Itu membuat tangisan yang menyedihkan. Kemudian, dia melompat turun dan mendarat di tanah. Bernafas dengan berat, dia menyeret parangnya lagi dan melancarkan serangan lain ke tengah kelompok.

Wajahnya tidak menunjukkan perasaan, dan matanya yang cerah tidak takut dan tidak bersemangat, hanya tekad bulat. Tampaknya tidak ada apa pun — bahaya, kesulitan, atau kematian yang mengerikan — yang bisa menghentikannya.

…

…

Pertempuran antara gadis itu dan kelompok Snowfield Direwolf masih berlanjut. Setidaknya tujuh Snowfield Direwolves tewas di bawah parang merahnya yang menawan. Tetapi darah mengalir dari mulutnya. Tidak ada yang tahu kapan dia terluka.

Parang merah itu tampak sangat berat. Ketika berjalan maju, dia hanya bisa menyeretnya dan berjuang untuk melanjutkan. Sepertinya dia tidak akan pernah bisa mengangkat parangnya lagi.

Setiap kali dia dengan lemah mengambil kembali parang merah, sepertinya itu akan menjadi yang terakhir dari kekuatannya untuk mengangkat parangnya. Namun, faktanya adalah dia bisa mengangkat pisaunya lagi.

Dan setiap kali dia menggunakan parang merah itu untuk perlahan-lahan memotong di langit yang dingin, selalu tampak bahwa dia tidak memiliki kekuatan lebih lanjut untuk membuat potongan lagi, dan ini pasti akan menjadi yang terakhir kalinya. Namun, faktanya adalah dia pasti bisa memegang pisau yang berat itu lagi.

Dibandingkan dengan tubuh kecilnya, tubuh raksasa Snowfield Direwolves seperti gunung kecil. Tang Xiaotang dengan erat memegang parang merah besar itu, yang seperti bulan merah.

Dia tidak menyerah pada serigala raksasa atau memperlambat langkahnya karena memegang parang merah yang berat. Ketika Snowfield Direwoves menerkamnya, parang merah itu perlahan-lahan tetapi tepat menebasnya, meninggalkan mayat serigala mati, menumpuk seperti gunung kecil.

Pertarungan antara gadis dan kelompok serigala itu sunyi tapi kejam, membosankan tetapi geram. Tidak ada teriakan dan tidak ada istirahat atau istirahat, hanya saling memukul satu sama lain berulang kali.

Jika orang-orang yang tinggal di selatan yang makmur dapat memiliki kesempatan untuk menyaksikan secara pribadi pertempuran seperti ini, untuk melihat seorang gadis cantik mengenakan bulu compang-camping melawan kelompok serigala, maka mereka akan memahami apa pertempuran yang sebenarnya dan tahu apa itu keberanian.

…

…

Kebijaksanaan bertarung Direwolf Snowfield benar-benar tidak bisa diremehkan. Snowfield Direwolves adalah raja dari daerah utara yang sangat dingin. Meskipun kali ini mereka bertarung di tanah asing dan kekuatan mereka terpengaruh karena kelaparan dan kedinginan, mereka masih belum bisa dikalahkan oleh orang kebanyakan.

Luka pada Tang Xiaotang semakin memburuk, dan langkah kakinya menjadi lebih berat dan lebih berat serta parang merah yang dipegang oleh tangan mungilnya. Meskipun kelompok serigala masih tidak bisa membuatnya putus asa, dia juga tidak bisa masuk ke pusat kelompok serigala.

Raungan yang dalam bergema di kelompok serigala untuk kedua kalinya. Tapi kali ini, suara ini sangat serius, tidak lagi marah, tetapi dengan rasa penghargaan.

Namun, pemandangan yang mengkhawatirkan muncul di mata Tang Xiaotang setelah mendengar suara itu. Sudah menebak-nebak apa yang akan dilakukan serigala, dia meretas mereka dan mencoba kembali ke pintu masuk gunung. Sayangnya, beberapa serigala muda yang kuat menghalangi jalannya.

The Snowfield Direwolves mulai mendistribusikan pasukan mereka. Mereka menghormati Tang Xiaotang, tetapi tidak mau melepaskan orang-orang suku ini, yang berjalan perlahan menuju pintu masuk selatan, karena kemungkinan besar, orang-orang suku ini adalah makanan terakhir yang akan mereka miliki bulan ini.

Jadi 10 Direwolf Snowfield yang kuat mengelilingi Tang Xiaotang. Mulut mereka basah dan bulu mereka tegak. Mereka menjebaknya di tempat yang sama dengan putus asa.

Semakin banyak Snowfield Direwolves berjalan di belakang mereka dan menuju ke arah pintu masuk gunung. Tak satu pun dari mereka yang melihat kembali ke teman mereka, meskipun mereka tahu bahwa sebagian besar dari 10 orang itu akan mati di bawah pisau gadis itu.

Ketika 10 Snowfield Direwolves ini menerima pesanan, mereka merasa putus asa pada awalnya. Dan kemudian keputusasaan mereka berubah menjadi kekejaman. Mereka menatap gadis yang dikelilingi itu, lalu mengulurkan cakarnya yang tajam, yang bersinar seperti baja.

Tang Xiaotang melihat kembali ke selatan, dengan rambut hitamnya mengambang di angin, sementara beberapa rambut di bawah topi kulitnya menyentuh bibirnya yang berdarah. Melihat serigala-serigala berjalan menuju pintu masuk gunung, dia memikirkan para wanita, anak-anak, dan orang tua di suku itu, kemudian matanya yang cerah menjadi redup.

Kemudian, tiba-tiba … sesuatu yang aneh terjadi di pintu masuk gunung.

Direwolf Snowfield yang kuat di depan kelompok itu dilempar ke udara oleh kekuatan mengerikan yang kuat. Menjadi bayangan yang menyusut dan menangis sedih di udara, itu seperti anjing liar yang malang.

Lalu datang yang kedua, dan yang ketiga.

Seorang lelaki bertangan telanjang muncul di pintu masuk. Dia dengan santai mengenakan pakaian seperti bulu, memperlihatkan banyak bagian tubuhnya. Otot-ototnya sekuat batu dan baja. Sepertinya dia sama sekali tidak takut pada dingin.

Langsung mengabaikan serigala yang marah yang meraung di depannya, dia menatap bagian belakang kelompok serigala dan berkata, “Tarik, atau mati.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–