Nightfall Chapter 178

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 178: Melihat Burung Vermilion Lagi

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Itu tenang di halaman kecil. Setelah waktu yang lama, Suster Ketujuh tiba-tiba menyeringai. Namun, setelah tawa itu, dia masih tidak berbicara tetapi mengambil kacang pinus dari saputangannya untuk dikupas dan ditiup. Setelah perawatan yang hati-hati, dia menyerahkannya kepada Suster Ketiga di samping sofa.

Saudara Kedua sedikit mengernyit, menatapnya dan berkata, “Adik yang lebih muda, apa yang kamu tertawakan?

Suster ketujuh melemparkan kacang pinus ke dalam mulutnya dan perlahan mengunyahnya sejenak. Lalu dia dengan santai bertepuk tangan dan sedikit mengernyitkan alisnya, tidak takut menyambut tatapannya. Dia berkata, “Apakah kamu yakin bahwa Kakak Kedua tidak bisa berbohong? Lalu siapa yang berbohong pada Pangeran Long Qing di tebing malam itu? ”

Setelah hening sejenak, Saudara Kedua perlahan menjawab, “Siapa bilang curang … dan berbohong itu sama?”

“Ayolah.”

Chen Pipi memandang Suster Ketujuh dan dengan cepat berkata, “Semua orang tahu sifat Saudara Kedua. Dia bilang dia tidak bisa berbohong, jadi dia tidak bisa. Malam itu saya memintanya untuk membantu memperlambat Longqing. Apa yang dia katakan tidak salah. Anda tidak melihat betapa gugupnya Saudara Kedua. Meskipun dia terlihat cukup tenang, dia telah meremas beberapa potong batu keras di bawah pohon menjadi bubuk. ”

“Jika Anda mengharapkan Saudara Kedua untuk meningkatkan kepercayaan diri Ning Que? Lelaki pintar itu pasti bisa melihatnya sekilas! ”

Saudara Keempat berkata, “Apa yang disebut kepercayaan selalu terlalu misterius. Dia gagal berlatih Pedang Haoran. Jadi kita harus mulai dari cara khusus. Kurva operasi pedang terbang mudah untuk dihitung. Meskipun hubungan antara hambatan udara dan kecepatan pedang terbang sedikit rumit, masih layak untuk menghitungnya. Ning Que kuat dalam Matematika. Jadi dia harus memahaminya dengan lebih baik jika kita mengajarkannya demikian. ”

“Tidak peduli bagaimana kamu menghitung, bagaimana cara mengajar, bagaimana cara terlibat, lagipula, tidak ada cara untuk memecahkan masalah yang paling mendasar dari Brother Muda. Dia hanya memiliki sepuluh titik akupuntur di Samudra Qi dan Gunungnya. Qi Langit dan Bumi yang dapat ia manipulasi terlalu lemah. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan masalah ini, itu masih tidak ada artinya bahkan jika guru dan Kakak Sulung pulang untuk membantu Saudara Muda ke dalam Mengenal Takdir dengan beberapa cara ajaib. Karena dia akan menjadi yang paling lemah dari Knowing Destiny State di dunia. ”

Setelah hening sejenak, Saudara Kedua memandang Kakak Keempat dan berkata, “Kamu dan Kakak Keenam harus membuat hal-hal aneh untuknya terlebih dahulu. Kualifikasi alaminya tidak cukup baik, jadi dia perlu lebih bergantung pada bantuan dari faktor eksternal. ”

Ninth Brother tiba-tiba menggelengkan kepalanya dan berkata, “Mengapa tidak membiarkan Brother Muda mengikuti saya dan Ximen untuk belajar memainkan seruling dan suling bambu vertikal? Setidaknya dia masih memiliki cara untuk mencari nafkah setelah meninggalkan Akademi di masa depan. ”

Saudara Kesebelas tersenyum dan dengan tenang berkata, “Saudara yang lebih muda baru-baru ini sering bertanya kepada saya tentang pengetahuan tentang berbagai hal. Menurut saya, dia harus mengikuti saya untuk belajar. Ini sangat membantu kondisi pikirannya. ”

Suster Ketujuh mengambil beberapa biji melon dari ambang jendela dan menundukkan kepalanya untuk mengambil biji melon yang paling besar. Dia kemudian mengejek, “Saudara Kesebelas, bagaimana jika Saudara Muda kelaparan sampai mati di masa depan dengan mengikuti Anda untuk mempelajari hal-hal yang tidak berguna ini?”

Saudara Kesebelas memandangnya dan menjelaskan dengan sungguh-sungguh. “Kakak perempuan, keluarga saya kaya di Selatan. Di masa depan saya akan mewarisi sejumlah besar properti keluarga. Bahkan jika Younger Brother adalah pecundang, saya tidak merasa kesulitan untuk membesarkannya seumur hidup. ”

Pada saat ini, topik tersebut perlahan-lahan bergeser ke arah lain dalam pertemuan membantu Brother Muda Ning Que. Banyak orang menikmati berbagai saran dan saran, berdiskusi dengan penuh semangat dan berdebat sengit. Beberapa bahkan sangat prihatin tentang masalah mata pencahariannya di masa depan dan menunjukkan bahwa mereka dapat bertanggung jawab atas kehidupan Saudara Muda. Kasih sayang persaudaraan ini benar-benar menyentuh mereka semua.

“Saudara dan saudari senior, tidakkah Anda terlalu banyak berpikir?” Chen Pipi memandang orang-orang yang makan biji melon, minum teh, dan mengadakan pertemuan di rumah. Dia menggosok kepala belakangnya dan dengan tertekan berkata, “Aku tahu lebih baik dari kalian semua orang seperti apa Ning Que. Meskipun dia bodoh dalam berkultivasi, dia sama sekali tidak idiot. Tidakkah Anda perhatikan bahwa sejak dia memasuki gunung belakang, kita semua telah mengitarinya? Apakah kita benar-benar perlu merawatnya? Saya berani mengatakan bahwa bahkan jika orang di seluruh dunia telah mati, termasuk orang-orang di rumah, dia tidak akan mati atau mati kelaparan. ”

Setelah mendengar kata-kata ini, orang-orang dari lantai dua Akademi semua terkejut. Mereka memikirkan pengalaman mereka akhir-akhir ini dan mengubah ekspresi wajah mereka. Beigong Weiyang sedikit menyentuh serulingnya dan mengerutkan kening untuk mengatakan, “Kamu benar. Ketika Younger Brother ingin mendengarkan sebuah lagu, dia akan pergi ke hutan untuk meminta kami memainkannya. Jika dia tidak ingin mendengarnya, dia akan dengan tegas menolak. Mengapa saya merasa diri saya berubah menjadi pemain di depannya? ”

Saudara Kelima menepuk pahanya, menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan meratap, “Dia berkata bermain catur, lalu kami bermain catur. Ketika I dan Eighth Brother baru saja memasuki babak pertengahan, dia berani mengganggu kami untuk bergabung dalam permainan. Dia bahkan memaksa kita untuk menahan amarah kita untuk mengajarinya, kalau tidak dia akan mengancam untuk membuang bidak catur. Di depan Younger Brother … Kami tidak lebih dari dua guru yang sudah ketinggalan zaman dari klub catur pedesaan. ”

Saudara Keenam memandang orang-orang yang berpikir itu dan berkata dengan senyum sederhana dan jujur, “Ning Que memperlakukan saya dengan cukup baik. Meskipun dia sering memiliki beberapa ide yang tidak bisa dijelaskan, dia membantu saya untuk menempa besi dan membawa air. Jadi saya tidak perlu melakukan banyak hal. ”

Saudara Kedua memandang Saudara Muda yang menceritakan pengalaman berdarah mereka yang menyakitkan dan sedikit mengangkat alisnya saat berkata, “Ning Que adalah saudara termuda. Kalian sebagai kakak-kakak senior harus merawatnya. Mengapa menyebutkan hal-hal ini? ”

Mendengarkan ajaran Saudara Kedua, orang-orang lain di dalam ruangan memandangi tatapannya yang serius dan merasa takut pada saat yang sama, semuanya menundukkan kepala untuk menunjukkan persetujuan. Bahkan Saudari Ketujuh yang tadinya sangat santai sebelumnya juga menaruh biji melon kembali di ambang jendela.

“Meskipun aku membenci sikap kasual Yan Se, aku harus mengakui bahwa sebagai Menteri Persembahan di Haotian Selatan, dia memang kelas super atau bahkan Master Jimat Ilahi yang paling kuat di dunia, jauh lebih kuat daripada yang bisa dimiliki oleh rakyat jelata. bayangkan. ”

Saudara Kedua sedikit menurunkan kelopak matanya, melihat ke suatu tempat di depan. Setelah hening sesaat, dia terus berkata dengan suara rendah, “Berdasarkan kualifikasi Adik Laki-laki, dia hanya bisa pergi di jalur Taoisme Jimat. Dia lebih baik mengikuti Yan Se untuk belajar lebih banyak dari sekarang. ”

Semua diam di rumah.

Suster Ketujuh mendongak dan mengerutkan alisnya sedikit. Dia berkata, “Tapi bagaimanapun juga, Kakak Muda berada di lantai dua Akademi dan sekarang dianggap sebagai murid pribadi guru. Jika yang lain tahu bahwa orang luar mengajarinya cara berkultivasi, tidakkah itu akan membuat kita semua malu? Bahkan jika kita tidak takut gosip di dunia, apakah guru dan Kakak Sulung akan kecewa dengan kita setelah kembali dari tur? ”

…

…

Tidak ada yang tahu bahwa setelah kembali ke Akademi dari tur apakah Kepala Sekolah Akademi akan sangat kecewa ketika dia mendapati bahwa dia tiba-tiba memiliki murid pribadi dengan kualifikasi kultivasi yang buruk di Negara Tanpa Ragu yang hanya mempelajari keterampilan Taoisme Jimat dari Taoisme Haotian. Ngomong-ngomong, Ning Que tidak kecewa sama sekali. Meskipun keterampilan Haoran Sword-nya hanya cantik di luar sementara bagian dalamnya sama busunya dengan kotoran, ia telah menyesuaikan mentalitasnya dengan sangat baik. Dan hari-hari ini dia tidak hanya belajar di gunung belakang Akademi tetapi juga mengikuti Master Yan Se untuk berkeliling Chang’an setiap beberapa hari. Mereka dekat dengan Jimat Taoisme dalam cara yang santai dan menarik. Karena itu, ia memiliki kehidupan yang sangat memuaskan.

Pada hari-hari awal musim panas, dan awal musim panas pada tahun keempat belas era Tianqi, penduduk Chang’an sering melihat seorang Tao yang tua dan jorok berkeliaran dengan seorang anak muda yang berpakaian sederhana, namun berpakaian rapi.

Pendeta tua itu mengajak anak itu berjalan di jalan-jalan dan gang-gang, melihat bangunan-bangunan tua dan rusak dengan warisan ratusan tahun, pergi ke berbagai bar untuk minum, kadang-kadang menginap di rumah bordil termurah, dan untuk sebagian besar waktu , menyaksikan pemandangan yang harus dilihat oleh para turis.

Ketika mereka berjalan melewati lingkungan yang baru saja direnovasi di Spring Breeze Pavilion, Yan Se berkata dengan penuh belas kasihan, “Itu baru saja direnovasi, tetapi telah kehilangan perasaan aslinya. Untungnya, paviliun masih ada di sini. Apakah Anda merasa bahwa lekukan paviliun paviliun itu indah? ”

Ning Que berjalan di jalan-jalan di mana ia pernah tertawa dan memandang ke Spring Breeze Pavilion kuno di sudut jalan, merasa agak linglung. Setelah mendengar kata-kata guru, dia bangun dan dengan hati-hati melihat empat garis yang sedikit menonjol di atas paviliun. Setelah lama berpikir, dia bertanya dengan bingung, “Saya tidak bisa mengatakan betapa indahnya itu, tetapi hanya berpikir itu memiliki tampilan yang sangat terkoordinasi. Di persimpangan ubin, garis sedikit turun dan kemudian miring ke atas, terlihat sangat halus. ”

“Itu adalah saluran air.” Master Yan Se menunjuk ke arah garis atap dan berkata, “Hujan turun di ubin dan terbang ke bawah mengikuti arah tumpukan ubin. Itu tidak melintasi garis air, tetapi bentuk garis air itu memiliki kekuatan jimat dari hujan yang turun. Jadi Anda akan merasa mereka sangat halus. ”

“Tuan, apa yang bisa dijelaskan oleh garis-garis air eave?” Ning Que bertanya, “Paviliun ini dibangun bertahun-tahun yang lalu. Para pengrajin saat itu tidak mungkin Master Talisman. Apakah mereka juga memahami hukum Qi Langit dan Bumi? ”

“Apa hukumnya? Undang-undang adalah pola teratur yang mengendalikan operasi berbagai hal. Para pengrajin yang telah membangun Spring Breeze Pavilion mungkin tidak menguasai hukum yang mengatur Qi Langit dan Bumi. Tetapi memang ada semacam kebijaksanaan yang tersembunyi dalam pengetahuan membangun atap yang telah diturunkan selama beberapa generasi yang tak terhitung jumlahnya. ”

Master Yan Se berjalan bersamanya ke paviliun dan berkata, “Bagaimana hujan turun setelah jatuh? Mengapa mengalir seperti ini? Para pengrajin yang membangun paviliun tidak tahu. Mungkin leluhur mereka hanya tahu jawaban untuk pertanyaan pertama, bukan yang kedua. Tetapi apakah itu penting? Langkah pertama pembelajaran adalah selalu meniru bagi manusia. Dengan lebih banyak tiruan, mereka akan menjadi seperti atap di mana esensi dari kebenaran paling sederhana akan diekstraksi, yaitu garis bergelombang. ”

Ketika mereka berjalan ke Spring Breeze Pavilion, Master Yan Se berbalik dan memandang Ning Que untuk mengatakan, “Langkah pertama penanaman jimat Taoisme adalah meniru. Saya meminta Anda untuk membaca Klasik Jimat yang ditinggalkan oleh para pendahulu dan hati-hati merasakan nuansa di antara Qi Surga dan Bumi. Ini sangat mirip dengan pengalaman arsitektur yang dikumpulkan oleh pengrajin selama bertahun-tahun, kecuali bahwa mereka adalah hasil bawah sadar dan menghabiskan waktu beberapa generasi. Tetapi Anda harus mengambil inisiatif untuk menguasai dan merasakan. Semakin sedikit waktu yang Anda butuhkan, semakin baik. ”

Setelah menonton Spring Breeze Pavilion, keduanya meninggalkan jalan dan gang, ketika mereka terus berjalan di sepanjang dinding abu-abu di sebelah halaman besar sampai mereka jauh.

Ketika Ning Que menginjak jalan bluestone yang sedikit menonjol dan menyaksikan air mengoceh di dekat kakinya, ia secara alami mengingat malam hujan, parit yang pernah ternoda darah dan mayat-mayat yang tidak lengkap ini bertumpuk di jalan bluestone.

Di balik dinding kelabu ada rumah Chao Xiaoshu. Ning Que mendongak. Dia melihat beberapa pohon hijau di halaman dan sesekali mendengar suara-suara. Dia bertanya-tanya apakah keluarga Chao Xiaoshu masih tinggal di sini dan di mana Chao Xiaoshu berada.

Master Yan Se, yang telah meletakkan lengan baju di belakang punggungnya dan berjalan di depan, sepertinya menebak apa yang dipikirkan Ning Que dalam pikiran dan bertanya sambil tersenyum, “Chao Xiaoshu melihat danau yang tenang dan kemudian memasuki Knowing Destiny State. Persepsi dan peluangnya agak jarang. Dalam hal kualifikasinya, jika Yang Mulia tidak memaksanya untuk tinggal dengan malam gelap dan lumpur di Kota Chang’an, tidak mungkin baginya untuk meledak ke dalam kemuliaan yang begitu indah. ”

Ini adalah pertama kalinya Ning Que tahu bahwa Chao Xiaoshu adalah Kultivator Agung di Negara Tahu Takdir. Ketika dia mengingat adegan itu bahwa dia mengikuti lelaki paruh baya itu untuk pergi berperang berdarah di malam hujan, dia tidak bisa menahan diri untuk mengangkat alisnya perlahan-lahan dan memiliki semacam perasaan arogansi yang tidak terekspresikan.

“Aku yakin kamu telah melihat Ilmu Pedang Chao Xiaoshu.”

“Ya tuan.”

“Apa yang istimewa tentang itu?”

“Secepat kilat.”

Ning Que memikirkan pedang kayu bengkok yang terbang di sekitar danau gunung belakang Akademi, merasa sangat malu.

Tuan Yan Se tersenyum padanya dan berkata, “Ada lagi?”

Ning Que ingat satu hal, tetapi dia menjilat bibirnya dan tidak mengatakannya. Meskipun Yan Se adalah Master Taoisme Jimatnya, hal itu kemungkinan besar adalah keterampilan rahasia Chao Xiaoshu untuk tetap hidup. Karena itu, ia tidak boleh menyebutkannya kepada siapa pun.

“Ternyata kamu orang yang loyal.” Tuan Yan Se merasa agak terkejut meliriknya.

Ning Que tertawa dan menjawab, “Brother Chao memperlakukan saya dengan baik dan masih memikirkan masalah mata pencaharian saya setelah meninggalkan Chang’an. Dia meninggalkan banyak uang untuk saya setiap bulan. Tael perak yang berat itu bisa membuktikan persahabatan kita. ”

Yan Se tertawa dan berkata, “Chao Xiaoshu dapat mengubah pedang menjadi lima. Bahkan jika Anda tidak mengatakannya, saya juga tahu hal ini. Alasan mengapa saya menyebutkan masalah ini adalah karena saya hanya ingin memberi tahu Anda sesuatu. Ketika lima bilah pedang menutupi tubuhnya seperti meteor, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa mereka masih bisa mendengarkannya ketika Pedang Natal-nya dibagi menjadi lima bagian? ”

Ning Que benar-benar tidak memikirkan masalah ini setelah pertempuran berdarah musim semi lalu. Karena pada saat itu dia tidak mengerti apa itu kultivasi. Belakangan, dia masih tidak memikirkannya, karena dia sama sekali tidak memikirkan masalah di dalamnya. Sampai saat ini ketika mereka berjalan pergi dari Spring Breeze Pavilion ke jalan, Ning Que tiba-tiba terperangkap dalam perenungan setelah mendengar pertanyaan Guru.

Master Yan Se bukanlah guru seperti itu yang menggunakan berbagai masalah untuk mempermalukan muridnya sehingga mendapatkan rasa superioritas dan rasa kesombongan serta kesenangan yang melecehkan. Master Yan Se melihat Ning Que mengerutkan kening dan jatuh dalam pikiran yang menyakitkan. Dia dengan lugas menjelaskan, “Pedang Natal Chao Xiaoshu dibagi menjadi lima pedang kecil. Interaksi antara lima pedang kecil ini bergantung pada sejenis taktik taktis … Aku sudah bilang sebelumnya bahwa taktik taktis sebenarnya bisa dilihat sebagai semacam jimat yang terdistorsi, jimat besar yang lebih mengandalkan bahan. ”

Kemudian dia melanjutkan dengan mengatakan, “Pedang pedang Tao adalah jimat, begitu pula Gesture Emblematic Buddhisme. Dan keduanya adalah infinitif. Meskipun ornamen pada baju perang jenderal sebagian besar adalah fragmen, mereka juga jimat, semacam jimat infinitif. ”

Ning Que meliriknya dan tidak bisa menahan diri untuk mengatakan dengan senyum pahit, “Guru, saya tahu Anda adalah Master Jimat Ilahi yang paling kuat di dunia dan masing-masing Guru Jimat harus memiliki perasaan dan hasrat terdalam, paling tulus untuk Taoisme Talisman. Tapi … Jika itu benar-benar seperti apa yang Anda katakan, dapatkah semua kultivasi di dunia dikaitkan dengan Jimat? Bukankah ini … terlalu omong kosong? ”

Tuan Yan Se berhenti dan melihat ke belakang ketika dia dengan bingung bertanya, “Juga? Juga apa? ”

Ning Que ragu-ragu sejenak dan berkata dengan suara rendah, “Terlalu narsis.”

Tuan Yan Se tertawa terbahak-bahak, menyebabkan semua pejalan kaki di jalan memandangi mereka.

Ketika tawa itu berangsur-angsur berhenti, dia memandang Ning Que dan dengan serius berkata setelah hening sejenak, “Kultivasi berfokus pada disposisi dan membutuhkan orang untuk berani berpikir dan melakukan. Dalam hidup Anda, jika Anda tidak percaya bahwa Anda dapat mencapai akhir, bagaimana Anda bisa melangkah melewati puncak-puncak berisiko yang sulit di jalur kultivasi? Semakin hebat seorang kultivator, semakin percaya diri dia. Dan para kultivator terbaik itu pasti akan percaya diri pada keadaan yang sangat dilebih-lebihkan, mungkin itu adalah narsisme seperti yang telah Anda sebutkan. ”

Ning Que sedikit membuka mulutnya dan tidak bisa berbicara untuk waktu yang lama. Dia ingin membuktikan apa yang dikatakan tuannya salah, tetapi setelah merenungkannya dengan hati-hati, dia berpikir bahwa kata-kata ini benar-benar masuk akal, terutama ketika dia mengingat dua orang yang sangat narsistik seperti Kakak Kedua dan Chen Pipi di Akademi.

…

…

Setelah meninggalkan Spring Breeze Pavilion untuk lokakarya Moshan di Kota Timur, dua dari mereka datang ke jalan terbuka. Tidak jauh dari mereka adalah Pengawal Kerajaan Yulin mengendarai kuda untuk berpatroli. Ada jauh lebih sedikit pejalan kaki di jalan, sehingga pemandangan indah pohon-pohon hijau dan sungai yang bersih tenang. Itu terlihat untuk kota kekaisaran yang luar biasa tidak jauh, dan bahkan untuk beberapa jejak di dinding merah yang disebabkan oleh angin dan hujan.

Master Yan Se sama sekali tidak terpengaruh oleh suasana khidmat di sini dan masih memegang lengan bajunya, melangkah dengan sepatu lamanya, dan berkeliaran santai di jalan. Dia tidak peduli tentang peringatan dan kebencian Yulin Royal Guard itu terhadap mereka.

Ning Que memaksa dirinya untuk tidak tertawa dan mengikuti Tuan Yan Se. Dia tiba-tiba teringat baju zirah berukir dalam dialog sebelumnya dan mengingat pengantar Lyu Qingchen tua pada perjalanan tahun lalu. Tiba-tiba matanya menjadi cerah. Jadi dia bergerak maju beberapa langkah ke depan Tuan Yan Se dan berkata dengan nada yang sangat terhormat dan lembut, “Tuan, saya ingin meminta jimat dari Anda.”

Yan Se berbalik dan bertanya, “Meminta Jimat? Apa yang terjadi dengan rumahmu? Pernahkah Anda melihat sesuatu yang najis, atau ditekan di tempat tidur Anda? ”

Ning Que membuka mulutnya dan tidak tahu harus berkata apa, merasa sangat tak berdaya.

Master Yan Se dengan kasar menyipitkan matanya yang berbentuk segitiga dan berkata: “Hanya bercanda.”

Ning Que menghela nafas dan berkata dengan serius, “Saya ingin mengukir jimat pada pisau saya sendiri.”

Setelah beberapa saat berpikir, Master Yan Se menggelengkan kepalanya dan berkata, “Beberapa Jimat memang dapat digunakan secara mandiri tanpa Master Jimat, seperti buku, baju besi dan senjata. Ukiran Talisman semacam ini adalah biasa, tetapi hanya berarti level rendah. Itu tidak murni dan kekuatannya tidak begitu kuat. Apa yang Anda miliki adalah yang terbaik. Jika itu adalah senjata pribadi Anda, lebih baik Anda membuat Jimat Anda sendiri. ”

Ning Que berkata dengan senyum pahit, “Kalau begitu aku akan menunggu lama sebelum aku bisa melakukannya.”

Master Yan Se menepuk pundak Ning Que dan berkata dengan nyaman, “Saya sangat percaya pada bakat Anda dalam Talisman Taoism. Sekarang Anda belum melihat melalui kertas jendela itu. Jika Anda merasakannya perlahan, Anda akan menemukan harapan muncul di depan Anda. ”

“Lihatlah ke sana dengan hati-hati.”

“Ada apa di sana?”

“Lihatlah sendiri.”

“Tuan, saya hanya melihat banyak pohon.”

“Ada apa di balik pepohonan?”

“Langit ada di belakang pepohonan.”

“Aku tidak ingin kamu melihat hal-hal ini!”

“Tuan, haruskah aku mengatakan aku melihat harapan?”

“Aku benar-benar tidak bisa mengatakan kata-kata lembek seperti itu.”

“Tuan, kenapa kamu tidak bicara? Sejujurnya, saya benar-benar berpikir bahwa tidak pantas bagi Anda untuk memainkan peran mentor spiritual berdasarkan sifat kasual Anda. ”

“Ning Que.”

“Iya? Menguasai.”

“Jika kamu melanjutkan, aku akan menggunakan Grass Emblem untuk membuatmu buta selamanya.”

Di depan mereka bukanlah harapan, tetapi sebuah kuil Tao di pepohonan hijau di kaki kota kekaisaran.

Master Yan Se tidak membawa Ning Que ke Kuil Gerbang Selatan, karena mereka berdua hanya berbagi hubungan guru-magang pribadi. Ning Que, bagaimanapun, adalah seorang siswa Akademi. Tidak peduli apa, akan sangat tidak pantas bagi Master Yan Se untuk menjadi terlalu dekat dengan Taoisme Haotian.

“Aku ingin kau melihat cornice Aula GuangMing di Kuil Gerbang Selatan.”

Karena percakapan sebelumnya, Tuan Yan Se tampak sangat marah, dengan nada datar.

Setelah mendengar itu, Ning Que melihat ke atas dan samar-samar melihat bahwa cornice dari kuil Tao membentang ke langit biru di balik dinding abu-abu dan pohon-pohon hijau.

“Tuan, mengapa Anda ingin saya melihat cornice ini? Haruskah aku sekali lagi memahami generasi hukum dari para pengrajin yang secara tidak sadar menyimpulkan dari hujan yang turun? ” “Aku sudah cukup melihat Spring Breeze Pavilion, haruskah kita melihatnya selamanya? Kami telah melihat banyak kuil kuno, paviliun tua, jembatan kecil, sungai yang mengalir dan rumah-rumah di Kota Chang’an hari ini. Jika kita terus melihat, saya khawatir bahwa Pemerintah Daerah Chang’an akan meragukan bahwa kita adalah sepasang pencuri muda dan pencuri tua. ”

“Emblem Rumput …”

“Tuan, salahku.”

Master Yan Se menekan amarah dalam benaknya setelah beberapa saat, menunjuk ke tembok yang jauh di dalam kuil Tao, dan kemudian berkata dengan tatapan tidak senang, “Kali ini aku tidak ingin kau melihat cornice, tetapi binatang itu – ukiran-ukiran pada eave jongkok di atas cornice. Anda melepaskan Psyche Power untuk menyentuh mereka dan melihat apa yang ada di sana. ”

Ning Que tiba-tiba tampak serius dan perlahan-lahan merilis Psyche Power setelah beberapa saat hening. Dia menyentuh beberapa ukiran hewan setengah jongkok di atap di atas cornice dari kejauhan. Kehadiran ukiran hewan pada eave melewati Qi Surga dan Bumi kembali ke Qi Samudera yang ditenun oleh Psyche Power dan kemudian menjadi sangat jelas. Namun, pada saat berikutnya, ukiran binatang di atas atap itu tampak hidup sehingga dia bahkan bisa melihat mata mereka!

Detak jantungnya mulai meningkat dan napasnya menjadi semakin berat. Tetapi ukiran binatang di bagian tengah Qi Qi dan di pandangannya menjadi lebih jelas dan memberikan tekanan yang lebih berat kepadanya, yang secara langsung membuat wajahnya menjadi pucat dan tubuhnya agak kaku.

Master Yan Se berdiri di sampingnya dan tidak khawatir ketika melihat reaksinya tetapi merasa tenang dan sedikit gembira. Ning Que memiliki respons yang sensitif terhadap ukiran hewan di bagian eave, yang sedikit melemahkan kemarahan Tuan Yan Se yang disebabkan oleh ejekan sebelumnya.

Ning Que menggelengkan kepalanya dan melarikan diri dari keadaan sebelumnya, menggosok matanya dengan kedua tangan dan menatap Master Yan Se. Dia berkata, “Tuan, saya merasakannya dan saya juga mendapatkannya.”

Master Yan Se sedikit mengernyit dan sepertinya tidak menyangka bahwa Ning Que benar-benar dapat membebaskan dirinya dari tekanan ukiran binatang pada bagian eave.

Ning Que melihat pada ukiran hewan di atas eave yang telah menjadi kecil lagi dan berkata, “Tuan, apakah Anda ingin memberi tahu saya bahwa ukiran hewan dari batu pada bagian eave ini juga Jimat dan Master Jimat Ilahi memberi kekuatan dan dekat – Tekanan kuat untuk mereka? ”

Tuan Yan Se berkata, “Ya. Tetapi saya sekarang semakin penasaran mengapa Anda sebenarnya tidak panik pada kontak pertama dengan ukiran-ukiran binatang di atas atap. ”

Ning Que menatapnya dan dengan jujur menjawab setelah beberapa saat hening. “Saya telah dihubungi dengan ukiran-ukiran binatang di atas atap.”

Tuan Yan Se mengangkat alisnya sedikit dan bertanya, “Kapan? Dimana?”

Ning Que berkata, “Musim semi lalu, di istana kekaisaran. Ketika kereta kuda saya melewati biro cucian, saya tidak tahu mengapa saya tiba-tiba merasa bahwa mereka selamat ketika saya melihat ukiran hewan di atas atap di atas kanopi istana. Pada saat itu, saya sangat tidak nyaman. ”

Master Yan Se terdiam untuk waktu yang lama dan tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala Ning Que. Matanya penuh dengan apresiasi ringan.

“Ketika saya mendengarkan Anda dan berbicara dengan Anda, saya selalu merasa bahwa sifat dan keadaan Anda benar-benar tidak cocok untuk kultivasi Taoisme Talisman. Saya bahkan berpikir apakah saya telah disesatkan oleh memo Anda dan mendapatkan orang yang salah. ”

Sebagai Master Jimat Ilahi yang luar biasa di dunia, Tao tua itu tahu betul jika seorang anak yang belum pernah berhubungan dengan budidaya benar-benar dapat merasakan tekanan ukiran hewan pada bagian tengahnya, itu menunjukkan kualifikasi seperti apa yang ia miliki dalam Taoisme Jimat. .

“Saya sangat senang bahwa Anda sekali lagi membuktikan kualifikasi dan kemampuan Anda.”

Ning Que tersenyum dan berkata, “Tuan, kualifikasi dan kemampuan ada di dalam tubuh. Saya tidak perlu membuktikan keberadaan mereka. Faktanya, mereka selalu ada di sana. ”

“Hari ini kamu mengatakan banyak omong kosong. Tapi kalimat ini memang masuk akal. ” Tuan Yan Se tertawa dan kemudian terus bertanya dengan cemas, “Apakah ini pertama kalinya Anda merasakan tekanan ukiran hewan pada eave di Biro binatu Kota Imperial?”

Ning Que terdiam untuk pertanyaan ini.

Dia ingat musim semi tahun lalu, dia dan Sangsang telah mengangkat payung hitam besar, berdiri di jalan lurus yang luas dan di gerimis, dan kemudian menjadi tak bergerak karena sosok Burung Vermilion yang diukir di boulevard tengah.

Setelah sekian lama, dia menatap Master Yan Se dan berkata, “Sebenarnya … sebelumnya di Vermilion Bird Avenue, sosok Vermilion Bird yang diukir batu itu memberi saya perasaan yang sama. Tapi saya tidak tahu apakah itu bisa dihitung. ”

Master Yan Se mendengarkan jawabannya, dengan matanya menyipit menjadi dua celah, dan kemudian tiba-tiba berkata, “Apakah kamu ingin melihatnya lagi?”

…

…

Tentu saja, Ning Que tidak mau melihatnya. Itu bukan karena Burung Vermilion yang terukir di batu itu tidak memiliki sesuatu yang menawan selain palsu. Karena dia secara tidak sadar takut pada sosok Burung Vermilion di jalan batu – Mungkin di hari hujan musim semi tahun lalu dia takut dengan perasaan pemusnahan sosok Burung Vermilion di jalan tengah. Mungkin dia secara tidak sadar mengingat pengalaman mendekati kematian itu ketika dia melarikan diri ke jalanan pada malam musim panas yang panas tahun lalu. Singkatnya, ketakutan di dalam hatinya berada pada puncaknya.

Namun, sebagai siswa yang baik, dia tahu betul bahwa setiap kali seorang guru bertanya kepada seorang siswa apakah dia ingin melakukannya, guru itu hanya perlu menunjukkan sikap menghormati keinginan siswa tersebut. Bahkan, guru tidak ingin mendengar jawaban lain kecuali penegasan. Jadi ketika Tuan Yan Se memintanya, Ning Que harus menjawab bahwa dia ingin melihatnya.

Mereka berdua berjalan dari kaki Kota Imperial ke selatan sepanjang Vermilion Bird Avenue yang luas dan lurus, seolah berjalan di atas pita abu-abu bersulam tali hijau, dari Kota Chang’an kepala raksasa ke dadanya. .

Melihat sosok Burung Vermilion yang diukir di lantai batu di jalan tengah, Ning Que merasa mulutnya agak kering dan tanpa sadar meletakkan tangannya ke borgolnya. Kemudian dia mencengkeram tangannya dengan erat dan merasakan tubuhnya agak kaku.

Sosok Vermilion Bird itu khidmat dan indah seperti biasa. Sayapnya tidak sepenuhnya melebar, yang menunjukkan bahwa ia akan melebarkan sayapnya. Dua murid mata yang tidak marah tetapi serius telah diukir dengan baik, karena tidak peduli dari sudut pandang mana, semua orang akan merasa bahwa itu menatap dirinya sendiri. Ini adalah daya tarik yang harus dilihat oleh penduduk Kekaisaran Tang setelah datang ke Kota Chang’an. Selain itu, matanya juga sosok yang luar biasa yang semua turis tertarik untuk membahas.

Ning Que berdiri di tengah kerumunan orang dengan pakaian yang berbeda, melihat sosok Vermilion Bird di tengah. Mungkin karena lingkungan yang bising di sekitar atau popularitasnya, Ning Que merasa kurang takut di hatinya.

Namun, tubuhnya masih kaku, dengan tangan dan kaki yang masih dingin. Karena dia selalu merasa bahwa sepasang mata yang telah menatap dirinya dengan acuh tak acuh ini tidak ada hubungannya dengan keahlian para pematung. Mata itu sepertinya memberitahunya bahwa Vermilion Bird ini dengan sejarah ribuan tahun … masih hidup.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–