Nightfall Chapter 198

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 198: Biru Tua Sebagai Pinggang (Bagian 1)

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Di malam hari, tidak ada angin di sekitar kamp perbatasan. Jadi api merah di atas api bisa mengocok dengan lembut. Lusinan elit tentara perbatasan Kerajaan Tang tersebar di sekitar atau jatuh tertidur nyenyak atau berjaga-jaga. Hanya Ning Que dan kapten yang duduk di sebelah api unggun.

Pada siang hari, kapten memanggil Ning Que sebagai Tuan Tiga Belas, seolah-olah tidak tahu identitas sejati Ning Que. Tetapi pada saat ini di samping api unggun yang hangat, dia sudah mengubah sebutan dengan suara lembut. “Yang Mulia, kita benar-benar akan pergi ke Desa Persediaan Dongsheng besok? Terlalu dekat dengan Yans. Mungkin ada beberapa masalah di sana. ”

Ning Que mengambil cabang untuk bermain-main dengan ubi di api unggun dan menatapnya setelah mendengarkan kata-kata ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk menggelengkan kepalanya dan memandangi para elit tentara di sekitar yang tidak memperhatikan dirinya sendiri sebelum berkata, “Saya sudah berada di benteng perbatasan selama lebih dari satu bulan dan tidak pernah mendapat masalah. Di mataku, ini benar-benar merepotkan. ”

Dia memandangi wajah kapten yang tampak kusam dan jujur sebelum berkata sambil menghela nafas, “Tidakkah kamu pikir keberuntungan kita terlalu buruk? Hanya ada satu penjaga rahasia di Kota Tuyang, Anda. Dan hanya Anda yang dikirim untuk mengikuti saya. Saya tidak tahu siapa yang harus ditanyakan ketika saya ingin menanyakan situasi Kota Tuyang. ”

Kapten berkata dengan senyum pahit, “Ketika saya tahu saya akan menjadi orang yang mengambil perlindungan pribadi untuk Yang Mulia, saya juga merasa tidak berdaya.”

“Mungkinkah Jenderal Istana tahu identitasmu sebagai penjaga rahasia dan terlalu malu untuk berurusan denganmu? Jadi mereka hanya mengusirmu dari Kota Tuyang dan memerintahkanmu untuk mengikutiku keliling … atau apakah mereka bahkan mengetahui identitasku? ”

Kapten itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tolong yakinlah, Yang Mulia. Mereka seharusnya tidak tahu identitas saya. Adapun Yang Mulia, saya kira penasihat militer maupun kemah tidak bisa menebak Anda sebenarnya adalah penjaga rahasia Yang Mulia. ”

Ning Que menarik dua kentang manis panggang dari api unggun dan memberikan salah satunya kepada kapten. Lalu perlahan-lahan ia merobek kulit ubi jalar lain dengan ujung jarinya dan menundukkan kepalanya, memakan bubur putih panas dengan uap. Samar-samar dia berkata, “Sangat bagus mereka tidak menemukan identitas kita. Saya tidak ingin melakukan apa pun di bawah pengawasan rahasia seseorang. ”

Kapten mengambil ubi jalar yang dimasak yang telah bergulir ke bagian bawah kakinya, menonton wajah Ning Que di bawah api yang bersinar, dan tidak tahu harus berkata apa.

Adapun Mr. Thirteen di samping, perasaannya rumit. Prajurit lain mungkin belum tahu siapa dia, tetapi sebagai penjaga rahasia dia pasti tahu bahwa Ning Que adalah murid inti dari Kepala Sekolah Akademi. Mengapa tokoh besar yang mulia itu datang ke benteng perbatasan? Apa yang membuatnya lebih bingung adalah mengapa Ning Que datang ke sini bahkan jika itu sangat merepotkan.

Ini adalah hutan belantara tempat tulang-tulang putih medan perang disembunyikan di rerumputan panjang. Jika Jenderal Xia Hou benar-benar marah, dia tidak akan peduli apakah seseorang adalah siswa dari lantai 2 Akademi. Dia akan membunuh dan melempar Ning Que ke kedalaman padang rumput. Siapa yang tahu bagaimana dia mati? Bahkan Kepala Sekolah Akademi tidak bisa menilai itu.

Suara samar terdengar dari kejauhan, dan kavaleri yang bertanggung jawab atas keamanan malam berdiri dan berjalan ke pinggiran. Kapten melirik ke sana dan mengubah sebutan untuk alasan keamanan. Dia berbisik, “Mr. Tiga belas, hal apa yang Anda datangi untuk memeriksa kali ini? Jika Anda memberi tahu saya, saya dapat membuat pengaturan yang relevan. ”

“Saya diperintahkan untuk datang ke sini bukan untuk penyelidikan tetapi untuk mencari Yang Mulia.”

Ning Que melemparkan kentang manis yang hampir digigit ke dalam api unggun, menyeka borgol di wajahnya dengan ujung lengan bajunya. Dia berkata, “Tetapi dalam hal situasi saat ini, tidak ada cara untuk melihatnya.”

“Kamu memiliki identitas khusus. General’s Mansion khawatir tentang Anda dan tidak ingin Anda mendapat masalah. Tentu saja, mereka berharap Anda lebih baik jauh dari mereka. Jika Anda ingin melihat … seseorang di General’s Mansion, Anda tidak dapat membuatnya tanpa berada di Kota Tuyang. ”

Kapten ragu-ragu sejenak sebelum langsung menyebut Kota Tuyang. Dia sangat sadar bahwa jika seorang tokoh besar seperti Tuan Thirteen diam-diam diperintahkan oleh Yang Mulia untuk datang ke benteng perbatasan, yang disebut tur inspeksi untuk Kaisar, tentu saja, hanya bisa mengarah pada jenderal. Dia hanya berani tidak langsung menyebut nama Jenderal Xia Hou.

Para siswa Akademi mulai dari Kota Chang’an dan keluar dari perbatasan ke benteng perbatasan Kerajaan Yan utara. Ketika mereka melewati Kota Tuyang dalam perjalanan, asisten Jenderal Xia Hou bertanggung jawab atas penerimaan atas nama Istana Jenderal. Oleh karena itu, Ning Que belum pernah melihat Jenderal Xia Hou.

Pada saat ini Ning Que mendengar kata-kata “Kota Tuyang” dan memikirkan jenderal besar yang terkenal karena kekejaman dan tirani di Kota Tuyang. Setelah hening sejenak, dia berkata sambil tersenyum, “Aku akan selalu pergi sesudahnya.”

…

…

Pada hari kedua, Ning Que dan puluhan pasukan elit Tang yang telah melindunginya menghantam jalan lagi dan berbaris ke timur di sepanjang garis pertahanan perbatasan sederhana dari perbatasan utara Kerajaan Yan. Pada siang hari, mereka tiba di titik paling timur dari kapal perang barat yang menjadi tanggung jawab tentara Tang. Ketika mereka melihat ke seberang tanah willow, mereka dapat dengan jelas melihat gunung biru dan kota kuning itu tidak jauh dari pegunungan.

Lebih dari selusin perwira militer menunggu kedatangan mereka di luar Desa Dongsheng Stockaded. Jenderal Desa Dongsheng Stockaded tidak tahu siapa itu Tuan Tiga Belas. Namun, dari dokumen Mansion Jenderal Kota Tuyang dan ekspresi bersemangat para bawahan itu, ia menduga Tuan Tiga Belas harus menjadi tokoh besar dari Kota Chang’an dan memiliki beberapa hubungan dengan Akademi.

Ning Que menatap para prajurit di luar desa persediaan dan tersenyum. Kemudian dia melompat turun dari tubuh kuda hitam besar itu dan berbicara dengan jenderal pertama dengan sedikit salam. Dan kemudian dia berjalan ke kanan sampai dia berdiri di depan seseorang dan berkata sambil tersenyum, “Apakah kamu sudah terbiasa tinggal di sini?”

Petugas di depannya adalah seorang gadis yang mengenakan pakaian panah dan ditutupi dengan debu dari Wilderness. Dia memandang Ning Que saat dia berkata sambil tersenyum, “Meskipun aku tidak merasa senyaman kamu, aku sudah terbiasa.”

Ning Que berkata sambil tersenyum, “Bahkan jika tidak, Anda harus terbiasa dengan itu. Saya katakan sebelumnya, medan perang yang sebenarnya berbeda dengan yang kalian bayangkan di Kota Chang’an. ”

Lalu dia memperhatikan bahwa Linchuan Wang Ying juga berdiri di antara para petugas. Badai pasir perbatasan telah menghanyutkan banyak rasa malu dari bocah lima belas tahun ini, yang tampaknya jauh lebih tinggi.

Dia menyaksikan para siswa Akademi yang memiliki semangat lebih baik di sini daripada di Chang’an dalam waktu kurang dari satu bulan ketika mereka datang ke perbatasan. Dia berkata dengan pujian, “Aku lega mengetahui bahwa kamu tampaknya sangat terbiasa dengan kehidupan di sini.”

Jenderal Desa Dongsheng Stockaded berjalan di belakang Ning Que dan menjadi sedikit tidak senang ketika melihat Ning Que tidak memperhatikan dirinya sendiri. Dia berpikir bahwa bahkan jika Ning Que adalah tokoh besar dari Kota Chang’an, Ning Que tidak memiliki kualifikasi untuk menjaga profil tinggi karena sekarang mereka berada di barak.

Akan tetapi, ketika dia mendengar dialog ini, dia segera memahami bahwa Tuan Tiga Belas benar-benar seorang tokoh besar yang kuat – Siapa pun yang berani berbicara dengan putri Jenderal Yunhui seperti ini dan berani menjaga profil tinggi kepada para siswa Akademi adalah seorang tokoh besar.

Tujuan pelatihan siswa Akademi di masa depan adalah untuk menjadi pejabat pengadilan kekaisaran, yang tidak memiliki hubungan dengan sistem militer. Tapi Kekaisaran Tang mengatur negara dengan paksa. Jadi praktik perbatasan adalah bagian integral dari program pelatihan.

Desa Persediaan Dongsheng berada di garis pertahanan militer Tang paling timur dan dekat dengan beberapa suku di istana Kiri-Tenda, dan juga dekat dengan tentara Yan serta para pakar muda yang membantu dari Central Plains. Jadi itu tahan tekanan ganda dan bisa dikatakan sebagai tempat paling sulit bagi pasukan pembantu Yan.

Selama seribu tahun, prinsip latihan Akademi adalah di mana ada lingkungan yang paling sulit, ada siswa Akademi. Jadi di kota kuning ini yang ditempatkan oleh 3000 tentara, ada jumlah terbesar siswa Akademi. Selain pasukan berkuda, ada sebelas siswa Akademi secara total.

Dalam perjalanan dari Chang’an ke benteng perbatasan Yan utara, Ning Que dan siswa Akademi tinggal bersama siang dan malam dan menjadi sangat akrab satu sama lain. Selain itu, mereka yang berpartisipasi dalam latihan ini adalah semua siswa Tang dan perselisihan di masa lalu telah lama hilang. Setelah lebih dari sebulan, kedua belah pihak bertemu lagi dan secara alami menunjukkan antusiasme yang baik dan bersemangat.

Hanya ketika orang-orang muda mengalami pertempuran nyata, api berdarah, hidup dan mati, mereka akan menjadi dewasa dengan cepat. Itu juga karena kedewasaan, antusiasme mereka untuk Ning Que mau tidak mau dicampur dengan kekaguman dan rasa jarak. Bagaimanapun, Ning Que adalah seorang siswa dari lantai dua Akademi, yang statusnya jauh di atas mereka.

Di danau biru tua, Situ Yilan mengeluarkan saputangannya dan membuatnya basah, menyeka debu di dahinya. Dia melihat kembali ke arah Ning Que yang diam dan bertanya, “Tidak terbiasa dikawal secara mengesankan?”

Ning Que pergi ke tepi danau, menonton bayangan kayu sepuluh ribu tahun di danau, dan kemudian berkata sambil tersenyum, “Selalu menjadi tujuan orang-orang seperti saya untuk dikawal secara mengesankan dan dihormati. Karena Anda tumbuh di Rumah Jenderal Kota Chang’an dan terkenal dengan martabat tentara wanita. Bagaimana Anda bisa memahami mentalitas rakyat jelata kita. ”

Situ Yilan berdiri dan menyerahkan saputangan padanya. Lalu dia berkata, “Tapi aku melihatmu tersenyum dengan enggan sebelumnya.”

Ning Que menyeka wajahnya dan berkata, “Di masa lalu para siswa ini mengabaikan saya, dan kemudian berdamai dengan saya dalam perjalanan. Sekarang mereka berbicara kepada saya dengan hormat. Saya tidak bisa beradaptasi dengan begitu banyak kontras. ”

“Jadi, kamu mau pergi sendiri ke danau bersamaku?”

“Iya.”

“Tentara adalah tempat yang paling menekankan pada kelas. Perintah militer tidak bisa tidak taat. Selama itu perintah atasan, tidak peduli apakah perintah militer itu tidak masuk akal atau Anda pikir ini akan membuat Anda mati, Anda harus naik kuda dan bergegas ke depan. ”

Situ Yilan memandangnya dan berkata, “Ketika mereka meninggalkan Akademi dan datang ke garis depan untuk berpartisipasi dalam beberapa pertempuran dan dipukuli oleh para jendral beberapa kali, mereka tentu akan memahami bahwa kekuatan adalah hal terpenting di dunia ini.”

“Berbicara tentang pertempuran dan kekuatan.”

Ning Que menatapnya dan berkata sambil tersenyum, “Ketika saya pertama kali bertemu Anda, saya pikir Anda tidak lebih dari seorang gadis pemberontak yang mengandalkan keluarga. Saya belum pernah bertemu prajurit wanita legendaris sebelumnya dan benar-benar tidak berpikir mereka bisa menjadi luar biasa. Tapi saya tidak pernah berharap Anda mengambil inisiatif untuk pergi ke Desa Dongsheng Stockaded dan melakukan pekerjaan yang hebat di sini. ”

Lagi pula, para pemuda itu dipilih dari berbagai prefektur Kekaisaran Tang. Begitu mereka terbiasa dengan aturan ketat kamp militer dan pertempuran brutal, para siswa Akademi dalam latihan itu segera mulai menunjukkan kemampuan mereka. Meskipun mereka hanya perwira tingkat rendah, mereka melakukan pekerjaan besar di bagian yang mereka secara terpisah bertanggung jawab.

Situ Yilan lahir di keluarga pejuang dan berani memikul tanggung jawab, yang kinerjanya luar biasa. Dalam waktu kurang dari sebulan ke Desa Dongsheng Stockaded, dia telah memimpin pasukan berkuda ke Wilderness untuk mengintai enam kali, termasuk dua pertemuan dengan pasukan berkuda istana. Dia memenggal lebih dari sepuluh musuh. Layanan militernya telah dilaporkan ke Kota Tuyang. Dia menunggu untuk diberikan dan dipromosikan segera.

“Istana Tenda-Kiri tidak memiliki keberanian untuk sepenuhnya memulai perang. Pasukan berkuda itu bukan elit istana sama sekali, hanya kavaleri suku kecil. Hanya untuk catatan militer yang bagus, jadi ditulis seperti ini. ”

Situ Yilan memiliki semangat kepahlawanan, tanpa sedikit pun kesombongan. Dia berkata, “Bukan apa-apa untuk membunuh beberapa kavaleri suku. Jika saya benar-benar bertemu dengan kavaleri istana, saya tidak yakin tentang kemenangan tetapi hanya berusaha untuk membunuh lebih banyak.

Ning Que menggosok pergelangan tangannya yang agak kaku. Sudah hampir dua tahun sejak dia meninggalkan Kota Wei. Bilahnya tidak dicelup dengan darah segar kavaleri padang rumput selama dua tahun. Setelah mendengarkan kata-kata Situ yang tenang tapi sangat bersemangat, dia tidak dapat membantu melewatkan waktu perang ketika dia menunggang kuda di sekitar Danau Shubi dan memegang pisau untuk memotong musuh.

“Sebenarnya, aku sangat ingin tahu orang macam apa kamu ini.”

Situ Yilan berbalik di danau, dengan lembut memiringkan alisnya dan sangat tertarik melihat wajah Ning Que. Dia berkata, “Ayah saya telah membaca file-file Anda di Kementerian Militer, tetapi hanya memberi tahu saya beberapa hal penting tentang Anda dan menolak memberi tahu saya terlalu banyak detail. Ketika saya ingin bertanya, dia hanya mengatakan bahwa jika masa depan saya memiliki kesempatan untuk bertarung dengan Anda, saya harus mendengarkan Anda dalam segala hal. Saya jarang mendengar ayah saya menilai orang lain begitu tinggi. Apa sebenarnya yang telah kamu lakukan di Kota Wei? ”

“Saya sangat bangga dievaluasi seperti ini oleh Jenderal Yunhui.”

Ning Que menatap melewati bahunya, dengan penglihatannya jatuh di permukaan danau biru. Dia memikirkan tahun-tahun itu di Kota Wei dan berkata setelah beberapa saat hening, “Di Kota Wei, aku terutama melakukan satu hal.”

“Apa itu?”

“Membunuh Geng Kuda.”

“Aku dengar Wilderness ‘Horse Gang adalah yang paling agresif. Bahkan kavaleri istana Emas tidak mau memprovokasi mereka. ”

“Tidak terlalu dibesar-besarkan. Tetapi komposisi Geng Kuda sangat rumit, termasuk Geng Kuda asli dan pengungsi tanpa makanan. Saya melihat pengungsi dari Yan utara di Danau Shubi. Jarak yang begitu jauh, saya tidak tahu bagaimana mereka memanjat Gunung Min. Anda tidak akan pernah berpikir Geng Kuda paling kuat yang pernah saya temui sebenarnya adalah yang disamarkan oleh kavaleri istana Emas. ”

“Kavaleri istana emas? Anda menang atau mereka menang? ”

“Aku bilang aku hanya melakukan satu hal, membunuh Gang Kuda. Jika mereka menang, bagaimana saya bisa membunuh Gang Kuda? ”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Saya pikir alasan mengapa Jenderal Yunhui mengatakan kata-kata itu kepada Anda adalah bahwa ia mungkin tahu bahwa saya pandai membunuh untuk bertahan hidup di Wilderness. Faktanya, ini tidak jarang. ”

Situ Yilan memandangnya dan berkata, “Kamu luar biasa, karena tetap hidup setelah membunuh begitu banyak Geng Kuda.”

Ning Que berkata, “Saya tidak menyangkal hal ini pada saat ini. Dikatakan bahwa kultivator adalah yang terkuat di dunia. Tetapi dalam hal para kultivator yang saya temui, jika mereka ditempatkan di Wilderness, mereka pasti tidak bisa bertahan selama mereka bertemu dengan Geng Kuda dengan seratus orang. ”

“Tapi kamu masih ingin menjadi seorang kultivator.”

“Karena aku bisa membunuh. Jika saya menjadi seorang kultivator, saya akan bisa menjadi seorang kultivator yang bisa membunuh. ”

Setelah jeda sesaat, Ning Que berkata sambil tersenyum, “Saya selalu punya ide. Anda berjanji untuk tidak menyebarkannya ke luar. ”

Situ Yilan menunjukkan minat yang besar dan berkata, “Saya berjanji. Lanjutkan.”

Ning Que pergi ke tepi danau dan melihat danau biru gelap yang membentang ke sisi paling utara. Dia berkata, “Seorang kultivator memang memiliki kekuatan pribadi yang kuat. Tetapi menurut saya, para pembudidaya ini di dunia tidak tahu bagaimana cara membunuh. ”

Situ Yilan berpikir lama sebelum dia mengerutkan kening dan bertanya, “Apakah membunuh … membunuh?”

Ning Que menatapnya dan terus mengajukan beberapa pertanyaan, “Bagaimana cara menghabiskan paling sedikit upaya untuk membunuh? Bagaimana cara membunuh yang sebaliknya ketika kekuatan Anda jauh lebih sedikit daripada musuh? Bagaimana cara menggunakan lingkungan, angin dan bahkan sinar matahari untuk membunuh? Bagaimana cara memeras upaya terakhir untuk membunuh dalam kasus cedera serius? Bagaimana cara membunuh tanpa terbunuh? ”

Situ Yilan menggelengkan kepalanya, berpikir dia akan mengambil busur dan panah untuk menembak atau podao untuk memotong ketika dia bertemu dengan padang rumput di padang gurun. Tidak banyak metode sama sekali.

“Jika membunuh begitu rumit, bisakah kau mengajariku?”

“Hal semacam ini tidak bisa diajarkan. Jika Anda membunuh lebih banyak orang, Anda dapat mempelajarinya secara alami. Oleh karena itu, kamp benteng perbatasan adalah tempat terbaik untuk mempraktikkan pembunuhan, dan para pembudidaya jarang berkultivasi di barak. ”

Ning Que berkata, “Untungnya atau sayangnya, saya telah tinggal di desa militer Kota Wei selama bertahun-tahun. Dan saya pikir inilah mengapa Jenderal Yunhui merasa bahwa saya tidak buruk, dan juga sesuatu yang tidak dapat Anda mengerti untuk saat ini. ”

Situ Yilan memandangnya dan dengan bertanya bertanya, “Kamu adalah murid pertama lantai 2 Akademi yang datang ke benteng perbatasan untuk latihan. Apakah Anda ingin berkultivasi di barak? ”

“Jika saya memiliki kesempatan, tentu saja saya bersedia untuk mencoba di medan perang dengan kemampuan seorang kultivator.”

Ning Que bergerak lagi, berjalan di sepanjang batu putih di tepi danau ke timur, dan mencela diri sendiri dengan berkata, “Tapi sekarang kelihatannya, Kota Tuyang maupun pengadilan kekaisaran tidak akan memberi saya kesempatan ini.”

Situ Yilan memandang punggungnya dan menggelengkan kepalanya.

Ning Que diam-diam menyaksikan danau biru gelap, pantulan pohon dan awan di air jauh, dan kedalaman Wilderness yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Dia merasakan jari-jarinya semakin gatal.

Tidak ada yang tahu apakah ada kultivator melakukan perjalanan khusus untuk berkultivasi di medan perang. Tapi dia benar-benar tertarik dengan ide ini. Namun, yang benar-benar membuatnya geli bukanlah gagasannya, tetapi beberapa hal yang sangat sederhana.

Di Wilderness, ia mengendus bau kotoran kuda yang datang dari angin dan aroma samar rumput yang tidak dikenal terbakar. Dia merasa bahwa setiap bagian tubuhnya sedikit gemetar dengan semangat seperti tiga pisau panjang di belakangnya. Sulit untuk menekan keinginannya untuk bergegas ke kedalaman padang rumput di atas kuda dan menebang satu demi satu musuh dengan pisau.

Sayangnya, danau biru yang redup di depan ini bukanlah Danau Shubi.

Tidak ada yang tahu nama danau di sekitar Desa Persediaan Dongsheng di antara orang-orang barbar padang rumput. Itu setipis pinggang, membentang dari sini ke kedalaman Wilderness jauh ke utara, yang ujungnya tidak bisa dilihat. Karena danau itu terlalu dalam, ia bercahaya dengan kilau biru tua, seperti safir yang meleleh dan terkondensasi menjadi filamen.

“Ini adalah danau asin. Kita tidak bisa minum airnya. Jadi kami tidak berkemah di sini. ”

Situ Yilan memandang Ning Que yang diam-diam memandangi danau dan mengangkat tangannya ke arah pegunungan di tepi danau yang jauh. Dia berkata, “Ketika pasukan berkuda barbar menyerang Selatan di masa lalu, mereka tiba-tiba datang dari hutan itu. Tetapi tidak ada orang padang rumput yang berada di dekat sini akhir-akhir ini. ”

Ning Que memandang hutan yang samar-samar terlihat di kabut dan bertanya, “Bisakah kita pergi sekarang?”

“Jika melintasi hutan itu, kita akan tiba di garis timur tentara Yan. Untuk menghindari masalah, kami tidak sering melakukannya. Tentu saja, mereka juga tidak sering melewatinya. Kedua belah pihak sepakat untuk mengabaikannya. ”

“Apakah kamu melihat orang-orang itu?”

“Orang apa?”

“Tuan muda dari semua negara datang untuk perintah Istana Ilahi-Bukit Barat, seperti Pedang Garret, Pagoda Putih.”

Situ Yilan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku belum pernah melihat mereka. Tetapi setelah pertemuan dengan pasukan pengendara terakhir kali, Desa Dongsheng Stockaded telah mengirim tentara untuk mengasingkan suku itu. Namun, mereka bertemu Kavaleri Kepausan dari Istana Ilahi West-Hill. ”

Setelah mendengarkan kata-kata “Kavaleri Kepausan”, Ning Que berbalik dan bertanya, “Lalu apa yang terjadi?”

Situ Yilan memikirkan adegan itu pada hari itu dan masih merasa agak marah. Dia berkata dengan sinis, “Ini jelas pertempuran Desa Dongsheng Stockaded kami, dan kami pada dasarnya telah memusnahkan musuh. Tapi kavaleri Divine Hall yang telah melihat dengan dingin ketika orang-orang di sekitarnya bergegas maju pada saat terakhir. ”

“Mereka ingin meraih kejayaan militer?”

“Benar, mereka memotong kepala banyak pemimpin. Wang Ying bertengkar dengan mereka tetapi tidak menang. ”

Ning Que berkata, “Saya pikir Wang Ying telah menjadi jauh lebih matang di medan perang. Saya tidak berharap dia masih kekanak-kanakan. ”

Situ Yilan dengan kesal berkata, “Apakah kamu pikir dia tidak boleh bertengkar dengan mereka?”

“Tentu saja tidak. Apa yang bisa kita dapatkan bahkan jika kita memiliki pertengkaran besar dengan mereka? Kami dulu bertarung dengan musuh di Danau Shubi. Jika orang-orang dari Tujuh Kota Benteng datang untuk merebut kemuliaan militer, kami tidak pernah bertengkar dengan mereka. ”

Ning Que menatap danau yang tenang. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kami langsung menggambar pisau untuk memotongnya.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–