Nightfall Chapter 200

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 200: Danau Biru Tua Seperti Pinggang (Bagian 3)

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Karena keluarga kerajaan Lee dari Chang’an mengendalikan dunia dan Istana Ilahi West-Hill, hubungan antara negara-negara Central Plains dan Kekaisaran Tang tidak pernah harmonis. Meskipun mereka takut dengan kekuatan militer Kekaisaran Tang yang kuat dan tidak berani menunjukkan kekasaran, mereka benar-benar tidak memiliki perasaan yang baik untuk Tangs jauh di dalam hati mereka. Namun, Kerajaan Sungai Besar adalah kasus khusus.

Ada hutan dan wilayah Kerajaan Jin Selatan yang luas antara Kerajaan Sungai Besar di bagian selatan daratan dan Kerajaan Tang. Sangat sulit bagi mereka untuk saling berhubungan. Namun, jarak yang sangat jauh mungkin menjadi alasan kekaguman besar Kerajaan Sungai Besar. Sejak dahulu kala, kaisar dan rakyat jelata Kerajaan Sungai Besar selalu mengagumi budaya Tang dan mengirim utusan dan murid dari waktu ke waktu terlepas dari lalu lintas yang sulit dan jarak jauh. Budaya Kota Chang’an sangat populer di Kerajaan Sungai Besar. Banyak detail dari sistem resmi Kerajaan Sungai Besar hingga kehidupan sehari-hari rakyatnya mencerminkan dampak budaya Tang.

Anak laki-laki dan perempuan yang muncul di samping hutan dan danau biru mengenakan gaun berwarna terang dan memiliki pinggang lebar yang indah. Itu adalah gaya pakaian paling populer di tahun-tahun Kaihua Kekaisaran Tang. Anak laki-laki dan perempuan ini memiliki wajah yang tenang dan luwes, dengan tatapan yang terfokus tetapi teguh. Pedang kayu dengan sarung hitam di pinggang mereka yang panjang dan sedikit melengkung adalah pedang ramping yang unik untuk Kerajaan Sungai Besar.

Dari rincian ini, Ning Que segera memutuskan bahwa mereka milik Kerajaan Sungai Besar. Kedua generasi dari dua negara memiliki rasa kedekatan dan kepercayaan alami satu sama lain. Mereka tidak percaya bahwa pihak lain akan melakukan tindakan jahat terhadap diri mereka sendiri. Karena itu, Ning Que tidak ragu untuk meletakkan busur dan anak panah di tangannya. Seperti yang dia harapkan, ketika anak laki-laki dan perempuan ini mengetahui identitasnya sebagai seorang Tang, mereka segera menunjukkan niat baik mereka dan melaporkan sekte dan divisi mereka sendiri.

Taman Tinta Hitam Great River Kingdom adalah tempat di mana Master of Calligrapher Master Wang berkultivasi. Anak-anak lelaki dan perempuan yang muncul di Hutan Belantara utara Yan secara alami adalah murid-murid Master Calligrapher. Kebanyakan dari mereka adalah murid perempuan, dan hanya tiga atau empat murid laki-laki.

Gadis yang menjadi sasaran oleh Ning Que dengan busur boxwood maju, berkedip dengan mata ingin tahu. Dia memandang Ning Que seolah-olah dia sedang melihat benda yang menarik dan bertanya, “Apakah kamu benar-benar seorang Tang?”

Gadis yang mengenakan gaun berwarna teratai itu memiliki selendang shaggy di wajah dan lehernya mungkin karena takut kedinginan. Dengan wajah naif dan mata besar yang cerdas, dia terlihat sangat cantik.

Ning Que tertawa dan menjawab, “Apakah saya mendapat manfaat dengan berpura-pura menjadi Tang?”

Gadis itu menutup mulutnya untuk tertawa dan berkata, “Selain pedagang Tang di kota, saya belum melihat Tangs dari Kota Chang’an. Jadi saya agak penasaran. ”

Seorang wanita berusia sekitar 20 tahun melangkah maju dan meminta maaf kepada Ning Que dengan membungkuk. Kemudian dia mengambil dokumen identitas yang dikeluarkan oleh Kementerian Militer Kerajaan Yan dari tangannya dan kemudian mengundang Ning Que untuk mengeluarkan dokumen identitasnya.

Lagi pula, itu adalah Wilderness, tidak jauh dari medan perang. Jadi mereka tidak menyerah kewaspadaan mereka hanya berdasarkan kata-kata Ning Que. Ning Que mengerti kehati-hatian mereka dan melepas ranselnya, dan mengulurkan dokumen yang dikeluarkan oleh Tuyang City kepadanya.

Setelah mengkonfirmasi Ning Que sebagai Tang, murid-murid dari Taman Tinta Hitam Kerajaan Sungai Besar ini segera menjadi lebih santai. Gadis-gadis itu berkumpul bersama dan menatapnya dengan rasa ingin tahu dari kejauhan. Wanita itu meminta maaf dengan tulus dan berkata, “Saya tidak tahu identitas Anda sebelumnya. Jadi aku sangat kasar memelukmu di titik pedang dan mengarahkan panah ke arahmu. Saya harap Tuan muda dapat memaafkan saya. ”

Gadis-gadis Tang dikenal karena kekasaran mereka dan tidak masuk akal. Lee Yu dan Situ Yilan, keduanya memiliki karakteristik seperti itu. Jadi Ning Que jarang melihat wanita seperti itu. Dia melirik murid laki-laki Black Ink Garden yang berdiri di kejauhan dengan jujur dan berperilaku baik. Dia ingat desas-desus bahwa wanita didahulukan dan pria kedua di Kerajaan Sungai Besar dan tidak bisa menahan perasaan sedikit aneh. Karena Kerajaan Sungai Besar menghargai anak perempuan daripada anak laki-laki, mengapa murid perempuan Taman Tinta Hitam ini begitu lembut dan masuk akal, dan bahkan terlalu lunak?

Dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Kamu terlalu sopan. Kaulah yang pertama kali menemukan sumber air panas ini. Jadi saya tamu yang tidak menyenangkan. Jika ada seseorang yang harus meminta maaf, itu harus saya. ”

Wanita berusia dua puluh tahun itu berkata setelah ragu-ragu sejenak, “Seperti yang diduga, kamu sebagai seorang Tang memang mengucapkan kata-kata lembut dan memiliki temperamen yang baik. Saya murid ketiga Taman Tinta Hitam, Zhuo Zhihua. Jika Anda menyukai mata air panas ini, mengapa tidak … ”

Jika Ning Que adalah seorang prajurit normal Kekaisaran Tang, murid ketiga dari Taman Tinta Hitam tidak akan begitu lembut dan sopan. Hanya karena tempat ini tidak jauh dari Desa Dongsheng Stockaded dan gaun hitam yang dikenakan Ning Que menunjukkan kualitas terbaik di dunia dalam pekerjaan bahan dan bordir, karena itu adalah hadiah perpisahan dari Nyonya Jian di Rumah Lengan Merah. Para wanita dari Kerajaan Sungai Besar semua mengerti pakaian Tang dan menebak Ning Que tentu saja memiliki asal usul yang tidak biasa setelah pandangan sekilas. Mungkin Ning Que adalah salah satu siswa Akademi yang berlatih di Desa Dongsheng Stockaded. Jadi sikapnya menjadi lebih lembut dan lebih rendah hati.

“Itu tidak benar.” Ning Que tertawa dan berkata, “Saya baru saja berkeliaran di sekitar danau, dan menemukan bahwa danau itu berbeda. Saya kira mungkin ada aliran gunung. Saya tidak menyangka ini akan menjadi sumber air panas sebelumnya. Anda tidak perlu peduli dengan saya. ”

Setelah mendengarkan kata-kata ini, wanita itu mempertahankan ekspresinya yang tenang tetapi merasa sangat lega di hatinya. Berdasarkan penghormatan Kerajaan Sungai Besar terhadap Kekaisaran Tang, terutama ketika dia menebak identitas Ning Que yang tidak biasa, pada waktu lain dia mungkin akan pergi bersama Kakak dan Kakaknya yang lebih muda untuk menawarkan pemandian air panas ini ke Ning Que. Tapi sekarang itu tidak nyaman …

“Jika demikian, kami tidak akan mengganggu istirahatmu.”

Zhuo Zhihua melihat bahwa dia tidak berencana untuk mengungkapkan identitasnya dan merasa tidak nyaman untuk bertanya kepadanya dengan kasar. Dia tersenyum dan membungkuk sopan. Kemudian dia mengambil kelompok anak laki-laki dan perempuan dan berjalan menuju hutan.

Ning Que melihat kedalaman hutan, samar-samar melihat kabut air datang dari sumber air panas dan tirai kain kuning sekitar ukuran setengah manusia. Dia berpikir bahwa gadis-gadis Kerajaan Sungai Besar mungkin mandi di sumber air panas di belakang tirai. Jadi tidak heran kalau mereka sangat gugup sebelumnya. Akan sangat mengerikan jika mereka membiarkan pria lain mengintip gadis-gadis telanjang itu.

Ning Que sebenarnya tidak berharap untuk bertemu dengan murid perempuan Taman Tinta Hitam di Kerajaan Sungai Besar ketika berjalan di sepanjang danau. Hari ini keberuntungannya tampaknya tidak terlalu buruk. Dia mengambil ranselnya di tanah dan berbalik untuk berjalan menuju tempat asalnya. Dia ingat bahwa dia sebelumnya melewati sebuah danau dan pemandangan kolam yang dangkal di antara batu-batu putih tidak ada yang buruk. Jadi dia bermaksud pergi ke sana untuk bermeditasi dan beristirahat.

Saat itu, gemerisik langkah tiba-tiba datang di belakangnya. Dia berbalik dengan rasa ingin tahu dan melihat gadis Kerajaan Sungai Besar yang dia tunjuk dengan busur dan anak panahnya berlari. Wajahnya memerah karena dia berlari terlalu cepat, Dan ekor binatang berbulu di lehernya telah lama terlepas, yang membuatnya tampak jauh lebih manis.

Ning Que bertanya, “Ada apa?”

Gadis itu, dengan matanya yang gelap dan besar, menatap ekspresi hangat Ning Que. Dia memikirkan pemanah yang tenang dan berkepala dingin yang dia lihat sebelumnya dan tanpa sadar menggaruk kepalanya, bertanya, “Bisakah Anda memberi tahu saya, ketika saya keluar dari hutan dengan begitu banyak Saudara dan Saudari Senior, mengapa Anda memilih untuk membidik saya dengan busur dan anak panah? ”

“Jika aku berkata, untuk menangkap bandit, pertama-tama tangkap pemimpinnya, apakah kau percaya?” Ning Que menjawab dengan tersenyum.

Gadis itu tertawa, menggelengkan kepalanya, dan berkata, “Tentu saja tidak. Saya selalu menjadi yang terburuk di antara begitu banyak murid Black Ink Garden. Selain itu, pada waktu itu saya tidak punya senjata di tangan saya dan Saudara Senior memiliki busur dan anak panah di tangan mereka, dan para Suster Senior memiliki pedang yang ramping di pinggang mereka. Kamu sangat kuat. Tentu saja, Anda tidak melihat saya sebagai yang paling mengancam. ”

Ning Que tidak berharap bahwa dia bisa memikirkan banyak hal dari tujuan itu. Setelah jeda sedikit, dia dengan jujur menjawab, “Alasan mengapa saya membidik Anda adalah bahwa Anda adalah yang paling lemah di antara kerumunan.”

Lalu dia menambahkan. “Ketika seseorang bertarung melawan kemungkinan besar, akan lebih baik untuk mengarahkan yang paling penting atau rentan di antara musuh. Kemudian dia akan memiliki peluang yang lebih baik untuk tawar-menawar dengan mereka selanjutnya. ”

Gadis itu menatapnya dengan rasa ingin tahu dan bertanya, “Jika … benar-benar ada kesalahpahaman, apakah Anda benar-benar akan menembak saya?”

Tidak ada rasa dendam atau jengkel, hanya rasa ingin tahu yang murni.

Ning Que mengangguk.

Mata gelap gadis itu mengungkapkan keheranannya pada saat itu dan dia berkata, “Apakah Tangsanya juga akan menggertak yang lemah?”

“Orang Tangs juga orang biasa, termasuk yang baik dan yang jahat.”

Gadis itu bingung dan bertanya, “Tapi kamu bukan orang jahat.”

Ning Que menatap gadis kecil seperti anak kecil yang lucu ini dan tidak bisa membantu menggosok kepalanya. Lalu dia berkata sambil tersenyum, “Tidak ada orang baik atau jahat di medan perang, hanya orang mati atau orang hidup.”

Setelah jeda singkat, dia melihat wajah lembut kemerahannya. Mungkin karena dia dipengaruhi oleh ingatan itu, senyum di wajahnya berangsur-angsur menghilang. Dia berkata dengan serius, “Di medan perang, kamu membunuh musuh atau musuh membunuhmu. Gadis kecil, jika kamu tidak ingin mati di sini, kamu harus ingat ini. ”

Gadis itu mengangguk dengan keras.

“Jadi, Anda berlari untuk bertanya tentang hal-hal ini?” Ning Que bertanya.

“Ah.” Gadis itu tertawa seperti lotus awal, dengan sentuhan memerah di wajahnya. “Dan aku ingin memberitahumu, namaku adalah Gadis Kucing.”

Setelah menyelesaikan kalimat ini, dia berbalik untuk berlari ke sumber air panas dari aliran gunung dan tidak pernah melihat ke belakang.

Ning Que menatap punggung gadis itu dan tidak bisa menahan tawa. Dia pikir dia selalu mendengar bahwa nama-nama dari Kerajaan Sungai Besar sangat menarik. Tapi dia benar-benar tidak mengharapkan seseorang disebut Gadis Kucing. Nama ini benar-benar terdengar tidak begitu baik, tetapi sangat cocok dengan mata hitam penasaran gadis itu dan kelucuan berbulu.

Dia berjalan kembali di sepanjang tepi danau tidak terlalu jauh dan memandangi sebuah kolam yang bocor dari batu-batu putih di tepi bawah pantai. Batu-batu di dasar kolam bening ini sejelas halaman buku, yang pemandangannya tampak bagus. Setelah dia memastikan itu cukup jauh dan tidak akan disalahpahami oleh gadis-gadis Kerajaan Sungai Besar di balik tirai kain kuning, dia menurunkan bungkusannya dan duduk.

Udara danau masih berbau belerang. Aliran gunung itu sebenarnya adalah sumber air panas, yang tidak dapat diminum. Jadi dia menyadari mengapa suku Wilderness atau pasukan koalisi Kerajaan Yan memilih tempat ini untuk mendirikan kemah.

“Seperti yang tertulis dalam cerita, gadis-gadis Kerajaan Sungai Besar sangat suka spa air panas.”

Dia melihat kembali ke sudut jauh dari tirai kain kuning yang samar-samar dan tanpa sadar menutup batu bulat di bawah tangan kanannya. Tindakan ini tidak menunjukkan dia cabul tetapi hanya menunjukkan bahwa dia mengingat kembali sentuhan sebelumnya di kepala Kucing Gadis. Setelah beberapa saat mengingat, dia mengerti perasaan semacam ini pada saat ini adalah karena dia tidak pernah menggosok kepala Sangsang untuk waktu yang lama.

Pemandangan indah di sekitar kolam danau dan batu ini. Itu tenang dan menyenangkan. Yang paling penting, dikelilingi oleh banyak Qi Langit dan Bumi. Karena dia tidak bisa melompat ke sungai untuk mandi dengan gadis-gadis Kerajaan Sungai Besar, Ning Que secara alami enggan menyerahkan tempat yang baik untuk budidaya.

Keesokan harinya, dia datang ke danau menunggang Kuda Hitam Besar.

Dia duduk di angin danau dalam meditasi yang tenang dengan mata tertutup. Kemudian dia membuka matanya dan mengangkat jari-jarinya ke atas angin untuk melukis dengan lembut beberapa garis yang sulit dipahami. Hanya dia yang tahu bahwa garis-garis ini disatukan untuk menjadi karakter Fu.

Tatapannya mengikuti ujung jarinya untuk bergerak di udara. Ketika dia bertemu beberapa saat yang sulit, dia mengerutkan kening berpikir untuk waktu yang lama dan melambaikan tangannya untuk menghapus semua karakter Fu imajiner. Dan kemudian dia terus menggunakan jari-jarinya untuk melukis karakter Fu yang tidak berwujud.

Sebelum dia menyadarinya, matahari telah pindah ke titik tertinggi dan angin yang agak dingin menjadi sedikit hangat karena sinar matahari. Dia membuka kancing kerahnya dan berdiri untuk meregangkan tubuh bagian atasnya, merilekskan tubuh yang kaku dan lengan yang sedikit sakit.

Setelah hamparan malas dan perpanjangan tangan yang menyenangkan, tatapannya secara alami melayang ke kanan di depan, pada tirai kain kuning yang samar di hutan dan aliran yang jauh. Mungkin ini respons alami tubuhnya atau psikologis. Singkatnya, dia melihat ke sisi lain dan bahkan mendengar suara percikan air dan tawa keperakan.

“Gadis-gadis Great River Kingdom sangat suka spa air panas.”

Dia sekali lagi memiliki ratapan dan berpikir jika mereka berendam di sumber air panas kemarin, hari ini dan bahkan setiap hari, kulit putih mulus mereka akan berubah menjadi kertas putih basah. Apakah gadis-gadis itu tidak khawatir tentang itu?

Di luar hutan dan aliran air, beberapa murid laki-laki Taman Tinta Hitam berjaga-jaga. Itu membuktikan desas-desus tentang menghargai anak perempuan di Kerajaan Sungai Besar lebih dari anak laki-laki. Ning Que mau tidak mau berpikir bahwa raja pendahulu Kerajaan Sungai Besar adalah seorang permaisuri dan perempuan legendaris yang menyamar sebagai laki-laki bepergian ke Kota Chang’an untuk belajar dan memiliki beberapa cerita yang tidak jelas menyebar dengan Kaisar Kekaisaran Tang sebelumnya … Jika Permaisuri tidak memiliki putra atau negara tidak memiliki Master of Calligrapher, posisi pria Great River Kingdom mungkin bahkan lebih menyedihkan.

Mata air panas itu seperti susu kambing dan gadis-gadis muda yang bermain-main itu seperti rusa. Lagi pula, imajinasi seperti ini tidak bisa membuat Ning Que kenyang. Jadi dia meninggalkan kolam batu dan mencari tanah kering untuk mulai memasang kompor untuk memasak. Hari ini, dia bersiap untuk membuat panci berisi sup daging kambing.

“Bisakah kamu memasak?”

Gadis Kucing muncul di tepi danau, memandang Ning Que yang sedang menyalakan api dengan mata ingin tahu terbuka lebar. Dia berkata, “Saya mendengar bahwa orang-orang di Kekaisaran Tang tidak memasak tetapi hanya makan makanan siap saji?”

Ning Que sudah lama tahu bahwa dia telah datang. Dia tidak mengangkat kepalanya dan berkata, “Di Kota Chang’an, aku secara alami tidak memasak. Tetapi di hutan belantara ini, apa lagi yang bisa saya lakukan selain memasak sendiri? ”

Gadis Kucing menepuk telapak tangannya, membalikkan pupil hitamnya, dan berjongkok di sampingnya, berkata dengan berani, “Aku bisa membantumu.”

Ning Que melihat wajahnya yang penuh harapan. Meskipun dia sangat tidak percaya pada masakan gadis Kerajaan Sungai Besar ini, dia masih tertawa dan memberikan ruang untuknya. Yang mengejutkan, memasak Gadis Kucing sebenarnya memiliki keterampilan memasak yang luar biasa meskipun usianya masih muda. Hanya setelah beberapa saat, dia telah menyelesaikan semua prosedur dan kemudian membersihkan tangannya. Mereka hanya menunggu makanan selesai dimasak.

Ning Que mendengarkan suara mendidih dalam panci dan mengendus aroma daging yang sudah mulai meluap darinya. Ning Que menatapnya dengan heran dan menjadi lebih bingung tentang bagaimana wanita Kerajaan Sungai Besar itu. Dalam masyarakat yang menghargai anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, bagaimana perempuan itu memiliki temperamen yang lembut dan keterampilan memasak yang baik?

Ning Que mengangkat pot dan menyendok semangkuk sup sebelum menyerahkan mangkuk padanya. Gadis Kucing tersenyum dan mereka berdua mulai minum sedikit sup panas ketika duduk di angin dingin di tepi danau. Dari tubuh ke jantung, mereka menjadi lebih hangat.

“Apakah hangat di Kerajaan Sungai Besar?”

“Ya,” Cat Girl mengangguk, memperhatikan es tipis di permukaan danau, dan berkata dengan menggigil. ” Saya benar-benar tidak berharap itu menjadi sangat dingin di Kerajaan Yan. Pakaian katun yang saya beli di West-Hill sepertinya tidak tahan angin. ”

“Dalam beberapa hari, ketika musim dingin yang sebenarnya datang, atau ketika Anda pergi ke kedalaman Wilderness yang sebenarnya, Anda akan tahu apa itu angin seperti pisau. Karena Anda masih sangat muda, mengapa Anda mengikuti Suster Senior Anda ke garis depan? ”

“Aku empat belas tahun ini.” Gadis Kucing membiarkan matanya terbuka lebar, bingung menatapnya, dan kemudian bertanya, “Masih muda?”

“Empat belas tidak muda?”

Gadis Kucing mengernyitkan alisnya sedikit dan berkata dengan cemberut, “Jika seseorang berumur empat belas tahun, dia bisa menikah. Aku sama sekali tidak muda. ”

Tampaknya menurut hukum Tang, seorang gadis hanya bisa menikah pada usia enam belas? Ning Que memegang semangkuk sup, menonton kabut panas yang jauh perlahan naik dari permukaan danau. Dia ingat bahwa Sangsang baru berusia empat belas tahun tahun ini. Bisakah dia menikah di Kerajaan Sungai Besar?

Setelah minum sup daging kambing, Gadis Kucing mengabaikan oposisi Ning Que dan melepaskan kerah berbulu dari lehernya dengan cepat, menggulung lengan bajunya dan mencuci peralatan makan tembikar dengan bersih.

Ning Que melihat sosok kecil yang sibuk di tepi danau dan secara alami memikirkan Sangsang sekali lagi. Sudah lebih dari satu bulan ketika dia meninggalkan Kota Chang’an, dia jarang memikirkan pelayan kecilnya di rumah. Mungkin itu adalah usia mereka yang sama, figur atau sesuatu yang lain, tetapi setelah bertemu Kucing Gadis, ia lebih sering memikirkan Sangsang.

“Hadiah kecil, menunjukkan rasa terima kasihku padamu.”

Ketika Kucing Gadis mengucapkan selamat tinggal padanya, Ning Que mengambil sekotak kecil kue dari kopernya dan menyerahkannya padanya.

Gadis Kucing bermaksud menolak, tetapi melihat lambang indah di kotak kayu, matanya yang besar tiba-tiba menjadi cerah. Dia terkejut berteriak. “Apakah ini Kue Osmanthus dari Kota Chang’an dari Toko Lotus?”

“Sepertinya begitu.”

Nyonya Jian meminta Xiaocao menyiapkan kue untuk tas Ning Que dan pastinya kue yang disiapkan Xiaocao pada dasarnya adalah makanan favorit Sangsang. Dia samar-samar ingat bahwa itu benar-benar disebut Kue Osmanthus dari toko tertentu.

“Cabang pembantu Lotus Store menjual kue-kue lain selain Kue Osmanthus, karena Kue Osmanthus ini dibuat dengan osmanthus di luar Istana Daming.”

Gadis Kucing senang dengan kejutan dan memegang kotak kue saat dia memegang barang yang berharga. Dia dengan hati-hati mengambil sepotong dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengunyah, menunjukkan senyum mabuk yang sangat bahagia di wajahnya.

Ning Que menatap senyum gadis itu di wajahnya, merasa sangat bahagia. Dia ingat tahun lalu ketika dia membawa kue ke Sangsang dari House of Red Sleeves, dia juga tersenyum seperti Kucing Gadis. Kenapa dia memikirkan Sangsang lagi?

…

…

Cintaku ada di sisi gunung. Sulit menemukannya di gunung setinggi itu. Kekasihku mengirimi saya Kue Osmanthus, tetapi apa yang harus saya kirimkan kepadanya? Obat untuk membuatnya tidur? Ning Que selalu merasa seperti dia telah membaca puisi seperti itu, tetapi tidak bisa mengingat tanggal spesifik dari memori ini. Dia hanya terganggu oleh kata-kata “Kue Osmanthus” dalam puisi itu. Dia berpikir bahwa dia harus menyebabkan gadis muda itu salah paham terhadapnya. Meskipun tidak ada bunga pir yang tumbuh di kepalanya, dia tidak ingin menggertak bunga yang lembut atau rumput kecil.

Faktanya telah membuktikan bahwa Ning Que telah berpikir terlalu banyak, atau orang-orang Taman Tinta Hitam telah memiliki rencana penanggulangan untuk hal semacam ini. Setelah dia mengirim Kue Osmanthus, keesokan harinya, murid perempuan Zhuo Zhihua membawa sepanci besar sup ikan untuknya sebagai imbalan.

Rasa ikan rebus benar-benar manis dan lembut. Dia tidak bisa mengambil kesalahan sedikit pun dengan sikap gadis-gadis Kerajaan Sungai Besar itu, membuatnya merasa kewalahan dengan bantuan khusus mereka. Ning Que merasa bahwa dia tidak bisa menjadi freeloader. Jadi dia sekali lagi mengambil sekotak kue sebagai imbalan.

Waktu berangsur-angsur hilang dalam pertukaran antara berbagai makanan rebus Great River Kingdom dan berbagai kue Kota Chang’an. Itu menjadi lebih dingin dan lebih dingin di padang gurun Yan utara dan musim dingin secara resmi datang. Es tipis di sekitar tepi danau berkumpul, berangsur-angsur mencair dan membeku lagi seperti seutas cermin. Hanya permukaan es di samping tepi sumber air panas yang masih biru.

Meskipun mereka tidak banyak bicara atau bahkan bertemu terlalu banyak. Ning Que menjadi akrab dengan gadis-gadis Taman Tinta Hitam di Kerajaan Sungai Besar, setelah semua. Gadis-gadis itu tidak menanyakan asal usulnya, sekte atau nama. Dia tidak bertanya kepada mereka mengapa mereka tidak berkemah di barak koalisi tetapi memilih untuk datang ke hutan belantara ini.

Menjadi lebih dingin dan lebih dingin di musim dingin. Di balik tirai kain kuning, mata air panas mengalir di sepanjang tebing dan berubah menjadi sungai dan bahkan kolam. Uap air putih menyebar ke mana-mana, membuat tempat itu sehangat mata air.

Karena suhu tinggi di dalam tirai kain, Gadis Kucing duduk di atas batu-batu basah di tepi sungai hanya mengenakan pakaian bulu kecil dan menendang kedua kakinya. Dia dengan senang hati memakan beberapa kue yang dipegang di tangannya, dengan pakaian bulunya yang tipis menempel di tubuhnya yang tumbuh karena udara yang lembab, memperlihatkan beberapa lekuk tubuh yang sedikit terangkat.

Dia memandangi kolam di bawah aliran air hangat dan berteriak. “Dua kue Osmanthus terakhir, kamu benar-benar tidak menginginkannya?”

Zhuo Zhihua pergi ke sungai, melihat ke arah kolam, dan berkata sambil tersenyum, “Tuan Bukit, cobalah.”

Hanya sosok samar yang bisa dilihat di balik kabut susu yang tersebar di atas kolam. Tiba-tiba angin dingin berhembus dari dasar pegunungan, mengganggu kabut panas di atas kolam melalui tirai kain. Kemudian pandangan mereka menjadi sedikit lebih jelas.

Ada batu yang menonjol keluar dari permukaan kolam.

Seorang gadis muda sedang duduk diam di atas batu, di seberang tepi sungai. Tubuh bagian bawahnya terbungkus kain putih tipis basah dan tubuh bagian atasnya telanjang. Rambut hitamnya jatuh di punggungnya yang seperti batu giok seperti air terjun, dengan tetesan air perlahan-lahan jatuh dari ujung rambutnya.

“Kalian memilikinya.”

Zhuo Zhihua memperhatikan gadis di kolam renang dan berkata dengan cemas, “Tuan Bukit, pasukan koalisi benar-benar tidak mau peduli dengan kita. Orang-orang logistik dan markas perkemahan keduanya membuat hal-hal sulit bagi kami. Haruskah kita tinggal di sini sepanjang waktu? ”

Gadis Kucing melemparkan rambut basah di pundaknya di belakang punggungnya dan berjalan ke tepi kolam dan dengan marah berkata, “Menurutku, kita mungkin juga pergi ke Desa Dongsheng Stockaded. Jenderal Kekaisaran Tang pasti akan menyambut kita. ”

Zhuo Zhihua menggosok kepalanya dan berkata dengan enggan, “Meskipun Kerajaan Sungai Hebat dan Kekaisaran Tang selalu memiliki hubungan yang baik, Kami, para murid Taman Tinta Hitam, datang ke sini setelah menerima dekrit Balai Ilahi. Yang Mulia tidak berani menyinggung Aula Ilahi. Dan jangan lupa, tuan kita adalah profesor tamu dari Divine Hall. Jika kita meninggalkan koalisi ke kamp Tang, kita akan membawa masalah pada tuan kita. ”

Gadis Kucing membalikkan pupil hitamnya dan berkata, “Kakak senior, kamu bisa dengan mudah mengungkapkan identitasmu kepada mereka. Beberapa hari yang lalu Flower Addict, Lu Chenjia, pergi ke kemiliteran bersama dengan Revelation Institute, dan orang-orang Yans dan Kerajaan Yuelun itu agak jujur dan penuh hormat. Jika Anda memberi tahu mereka bahwa Anda ada di sini juga, mereka tidak berani berbuat jahat kepada kami. ”

Gadis berambut hitam di atas batu di kolam berkata dengan lembut setelah hening sejenak, “Mengapa kamu bertarung untuk hal-hal yang tidak berarti seperti itu?”

…

…

Ada suatu hari ketika Ning Que datang ke tepi danau lebih awal dari biasanya. Dia meletakkan kopernya di sebelah kolam batu dan berpikir bahwa gadis-gadis Taman Tinta Hitam masih harus beristirahat. Jadi dia melirik tempat itu.

Kemudian dia melihat pemandangan yang indah.

Dia melihat gambar seindah pemandangan.

Di bawah cahaya fajar berdiri seorang gadis di ujung cabang yang secara diagonal memanjang ke arah danau musim dingin.

Gadis itu mengenakan pakaian putih tipis, dengan rambut hitamnya yang diikat di belakang punggungnya seperti air terjun. Kaki telanjangnya menginjak ujung cabang yang halus. Cabang itu berayun naik dan turun dengan lembut, seperti halnya tubuhnya akibat angin yang bertiup dari permukaan danau, itu tampak sangat nyaman seolah-olah itu bukan angin musim dingin di Wilderness tetapi angin musim semi yang hangat bertiup di wajahnya.

Ning Que menatapnya dengan tenang dan tidak mengeluarkan suara, karena dia secara tidak sadar tidak ingin menghancurkan gambar ini.

Gadis berbaju putih yang berdiri di bagian bawah dahan miring sepertinya merasakan matanya. Jadi dia dengan lembut mengangkat lengan putihnya, langsung menghilang di balik tirai kain kuning.

Hanya cabang tipis itu masih berayun lembut di angin danau.

Ning Que memandangi cabang yang bergetar dan perlahan mengangkat ujung alisnya.

Dia tidak melihat wajahnya dengan jelas tetapi hanya ingat bahwa pita biru diikatkan di pinggangnya ketika dia menghilang seperti hantu.

Pakaian putihnya seperti awan di atas danau.

Pita birunya seperti air di danau.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–