Nightfall Chapter 205

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 205: Mo Shanshan Tidak Memiliki Gunung di Matanya

Penerjemah: TransN Editor: TransN

“Katakan apa?”

Tanpa berbalik, gadis muda berambut hitam berbicara dengan cara yang lebih mantap. Dengan demikian, dia terlihat sangat damai dalam emosi. Dengan kata lain, tidak ada sentimen yang bisa dirasakan darinya.

Zhuo Zhihua dan Gadis Kucing saling melirik dan keduanya merasa tak berdaya. Zhuo Zhihua mondar-mandir beberapa langkah ke depan dan berkata dengan suara rendah, “Saya pikir Balai Ilahi tidak akan sepihak Kerajaan Yuelun jika mereka tahu Guru Bukit ada di sini.”

Gadis itu mengambil kuasnya lagi dan menulis dengan tenang di meja. Kemudian dia berkata, “Sekarang kita dipanggil oleh dekrit Aula Tuhan untuk membantu Kerajaan Yan, adalah hal yang wajar untuk menerima tugas. Bagaimana itu bisa disebut semacam parsial? ”

Zhuo Zhihua dengan cemas berkata, “Istana itu jauh di padang gurun. Jika kita bertemu beberapa Geng Kuda atau gerilyawan atau beberapa orang dengan niat jahat ketika kita mengawal perbekalan dan makanan ternak, apa yang harus kita lakukan? ”

Mengangkat kuasnya dan mencelupkan beberapa tinta, gadis muda berambut hitam berkata dengan lembut, “Jadi apa?”

Menemani dia di Danau Tinta selama bertahun-tahun, Zhuo Zhihua tahu itu adalah temperamennya. Dia hanya kecanduan buku-buku dan kaligrafi dan tidak terlalu peduli dengan sebagian besar hal-hal duniawi, tetapi tidak dingin dan tidak berperasaan. Namun, siswa Black Ink Garden menghadapi situasi yang sangat berbahaya saat ini. Sebagai satu-satunya orang yang bisa menebus situasi, dia tidak diizinkan untuk tetap tidak peka seperti ini.

Zhuo Zhihua, yang sedikit mengepalkan tinju dan dengan serius memandangi rambut hitamnya yang panjang, berkata, “Jika Hill Master tidak berbicara untuk kita, kita mungkin mati di padang gurun. Mungkin Anda bisa bertahan hidup, tetapi saya benar-benar akan mati dan begitu pula Gadis Kucing. Jika itu, orang-orang yang tidak tahu malu dan berbahaya itu akan merasa bahagia dan gembira tentang kematian kita. Kerajaan Yuelun, yang selalu ingin menggertak dan menindas orang-orang dari Kerajaan Sungai Besar kita, bahkan mungkin merayakannya di seluruh negeri. ”

Gadis muda berambut hitam di samping meja meletakkan kuas dengan tinta penuh kembali ke batu tinta. Setelah keheningan singkat, dia meletakkan tangannya ke lengan bajunya dan dengan damai berkata, “Mengapa kita mati?”

Mendengarkan kata-katanya yang seperti biasa, Zhuo Zhihua menjadi lebih cemas dan berkata dengan senyum tak berdaya, “Karena kita tidak dapat menyaingi musuh kita.”

Gadis muda berambut hitam dengan tenang berkata, “Jika semua siswa Black Ink Garden meningkatkan status mereka dan kemudian menjadi pembudidaya di Negara Bagian Seethrough, atau kita memiliki Pembudidaya Agung lainnya di Negara yang Mengenal Takdir seperti tuan kita, yang berani bersikap kasar kepada kita, bahkan jika kita jauh di padang gurun? Siapa yang berani menjebak kita dengan trik yang absurd? ”

Zhuo Zhihua terkejut dan tidak tahu mengapa dia mengucapkan kata-kata ini saat ini.

“Para siswa Black Ink Garden tidak kuat, jadi kami selalu diganggu oleh orang lain dan akan takut mati ketika menghadapi situasi seperti itu. Jika kita cukup kuat, kita tidak akan merasa takut dan diintimidasi oleh orang lain. ”

Suara gadis muda berambut hitam itu lurus dan halus seperti es tipis di permukaan danau, tanpa fluktuasi.

“Jika seseorang ingin menjadi kuat, perlu keberanian untuk menghadapi pengalaman sulit. Mengapa semua orang di dunia tidak memandang rendah Akademi Chang’an? Karena bahkan untuk siswa biasa, mereka harus mengambil bagian dalam latihan di medan perang dan menerima ujian hidup atau mati di tempat paling berbahaya. ”

“Saat menghadapi masalah, jangan selalu mengandalkanku untuk berbicara untukmu. Di mata orang-orang duniawi dan kalian, mungkin aku punya reputasi. Namun, Anda tidak tahu bahwa di dunia ini, reputasi adalah hal yang paling tidak berdaya. Kekuatan, seperti halnya kuas dan tinta, hanya relatif terhadap dirinya sendiri selamanya. ”

Berdiri di samping Zhuo Zhihua, Gadis Kucing menatap gadis muda berambut hitam dan bingung bertanya dengan alis mengerutkan kening, “Tapi Kakak Senior, kondisimu sudah sangat tinggi, dan apakah itu tidak cukup kuat?”

“Bagian atas dari negara bagian Seethrough … memang terdengar sangat kuat.”

Gadis muda berambut hitam berkata dengan damai, “Wang Jinglue dari Tang diberi nama Invincible sebelum Knowing Destiny; Pangeran Long Qing hanya berjarak satu langkah dari Knowing Destiny State; Tao Addict Ye Hongyu, bahkan bisa membuat Pangeran Long Qing takut. Dibandingkan dengan mereka, apakah puncak Seethrough adalah sesuatu yang kuat? ”

Tiga orang itu adalah tokoh terkuat di generasi muda. Penyebutannya yang tenang dan tenang bukan hanya peringatan bagi rekan-rekannya, tetapi juga mengungkapkan pemikirannya bahwa ia secara alami memiliki kualifikasi untuk bersaing dengan ketiga orang ini.

Mendengarkan kata itu, Gadis Kucing menjulurkan lidahnya dan berkata, “Kakak Senior, analisis Anda tidak masuk akal. Bahkan jika ketiga orang itu tinggi dalam kondisi kultivasi, mereka juga mirip dengan Anda. Jika berbicara tentang angka-angka yang lebih kuat … mungkin hanya para Penggarap Besar dari Negara yang Mengetahui Takdir. Namun, para Penggarap Besar itu jarang terlihat di depan kita, karena mereka adalah Pendeta Ilahi Agung dari Aula Ilahi atau tuan besar sekte yang berbeda. Mungkin orang biasa tidak memiliki kesempatan untuk melihat salah satu dari orang-orang itu seumur hidup. ”

Apa yang dikatakan gadis kecil itu memang benar. Grand Cultivators of Knowing Destiny State seperti naga langit di dunia, yang dikenal tetapi tidak terlihat oleh orang biasa. Terkadang mereka muncul di awan, dan kemudian tiba-tiba bersembunyi di pegunungan yang dalam. Jadi sangat sulit untuk bertemu dengan mereka.

Jika kata itu didengar oleh Ning Que, dia pasti tidak akan setuju dengan itu. Orang-orang yang dihubungi dan dikonsultasikan setiap hari, seperti Saudara Kedua yang mengenakan pentungan kayu di atas kepala, Chen Pipi yang berjuang untuk bubur kepiting bersamanya, tuannya yang tinggal di rumah bordil setiap hari, Chao Xiaoshu yang telah bepergian, Tuan Bangsa , adik kaisar, Profesor Huang He, belum lagi Kepala Sekolah Akademi dan kakak laki-laki tertua yang belum dia temui sampai sekarang …

Penggarap Besar dari Negara yang Mengetahui Takdir? Apa perbedaan antara mereka dan kubis yang terlihat di mana-mana di lapangan?

…

…

Gadis muda berambut hitam telah mengambil keputusan, jadi gadis-gadis lain dari Kerajaan Sungai Besar hanya harus menyimpan banyak pikiran mereka untuk diri mereka sendiri dan bersiap untuk berangkat. Namun, Zhuo Zhihua, yang berdiri di samping danau sungai, tak terhindarkan menunjukkan ekspresi khawatir, ketika dia melihat Wilderness jauh dan lebih misterius dan berbahaya di mana ada awan dan terbang salju musim dingin.

Mereka datang dari benua selatan dan belum pernah ke Wilderness sebelumnya. Mereka tidak mengalami apa-apa tentang makanan, iklim, geografi dan budaya Wilderness. Meskipun pasukan gabungan dari Yan membantu mengirim pemandu wisata kepada mereka, namun bagaimana mereka bisa diandalkan? Siapa yang tidak akan merasa takut ketika mereka harus memasuki dunia yang sama sekali tidak dikenal tanpa bantuan kekuatan eksternal dan sekte mereka sendiri? ”

Gadis Kucing, yang masih sangat muda, kurang peduli tentang hal itu. Dia marah pada ketidakadilan dari Balai Ilahi dan kelancangan Kerajaan Yuelun, tapi dia tidak takut masuk ke Wilderness. Dia percaya bahwa tidak ada bahaya nyata selama Kakak Senior bersamanya, jadi dia masih memiliki mood untuk mengingat Kue Osmanthus dari Toko Lotus di Chang’an. Selain itu, dia berlari di sepanjang sungai dan mengucapkan selamat tinggal kepada Ning Que pada hari yang bersalju.

Setelah mendengarkannya tentang apa yang dihadapi para siswa Black Ink Garden, Ning Que terdiam beberapa saat dan kemudian tersenyum pada gadis kecil berwajah merah itu. Senyum lembutnya dipenuhi dengan banyak emosi tersembunyi, seperti semacam pujian diri.

Gadis Kucing memandangnya dan tiba-tiba berkata, “Kakak senior, kamu tersenyum sangat mengerikan.”

Ning Que terkejut dan bertanya, “Saya tidak lembut, jujur, baik dan alami?”

Gadis Kucing tertawa dengan suara “GeGe”, yang mengalir di sepanjang danau sungai dan menyebabkan beberapa kepingan salju jatuh.

Ning Que menatapnya, berusaha membuat senyumnya terdengar lebih kasual dan baik. Kemudian dia berkata dengan nada yang lebih santai dan baik, “Itu adalah suatu kebetulan bahwa saya juga perlu memasuki Wilderness untuk beberapa urusan.”

Dengan matanya yang berkilau, Gadis Kucing memandangnya dan berkata, “Kakak Senior juga perlu memasuki Wilderness?”

“Iya.”

Gadis Kucing berseru dengan menyembah, “Kamu pergi sendiri? Kamu sangat luar biasa! ”

“Aku kenal dengan Wilderness.”

Ning Que, yang berhasil memenangkan kepercayaan gadis kecil itu dengan Kue Osmanthus, sedikit tersenyum. Dia mengingat pengalamannya sebagai pemandu wisata di Wilderness musim semi lalu. Tampaknya musim dingin ini dia akan menjadi pemandu lagi dalam kembali ke Wilderness.

…

…

Ning Que berhasil menebak bahwa gadis-gadis muda dari Kerajaan Sungai Besar mungkin didiskriminasi dan ditekan, tetapi tebakan itu sebenarnya lebih mengandalkan keberuntungan, daripada analisis. Dia bukan selestial di surga, jadi tidak mungkin semuanya berjalan seperti yang dia pikirkan.

Gadis Kucing membawanya ke kamp Black Ink Garden dan memberi tahu Zhuo Zhihua tentang hal itu. Zhuo Zhihua sedikit mengerutkan kening dan dengan bingung bertanya kepada Ning Que, “Tampaknya tidak nyaman karena Kakak Senior Zhong adalah seorang siswa Akademi.”

Dalam sebagian besar cerita novel, ketika Anda berniat pergi ke suatu tempat dan tiba-tiba bertemu seseorang yang kebetulan memiliki rute yang sama dengan Anda, orang itu mungkin adalah orang jahat atau buron. Selama Anda memiliki beberapa pengalaman hidup, tidak seperti Kucing Gadis yang naif dan polos, Anda pasti akan merasa ada sesuatu yang salah di balik kebetulan seperti ini.

Ning Que adalah pria Tang yang disukai orang-orang Kerajaan Sungai Besar, dan dia adalah seorang mahasiswa Akademi. Selain itu, hubungan antara gadis-gadis muda dari Kerajaan Sungai Besar dan Ning Que secara bertahap menjadi dekat setelah mereka saling memberi makan hari ini. Terlebih lagi, dia menyelamatkan mereka dengan menyerang seorang biarawan dari Kuil Menara Putih. Mempertimbangkan hal-hal ini, Zhuo Zhihua tidak ingin menghubungkan sesuatu yang jahat dengan Ning Que, jadi dia memilih cara halus untuk menolaknya.

Ning Que bertanya, “Mengapa tidak nyaman? Anda khawatir Aula Suci akan tidak senang jika mereka tahu ada seorang pria Tang? ”

Zhuo Zhihua sedikit menundukkan kepalanya, yang berarti ‘Ya’.

Ning Que tertawa dan berkata, “Itu bisa diselesaikan jika saya berpakaian sebagai siswa Black Ink Garden.”

Melihat siswa Black Ink Garden yang mengepak barang-barang mereka tidak jauh darinya, Ning Que tidak percaya bahwa Master of Calligrapher akan dengan mudah mengirim sekelompok anak laki-laki dan perempuan yang tidak berpengalaman ke benteng perbatasan untuk latihan. .

“Karena kamu hanya mengirim perbekalan ke Wilderness, kurasa tidak ada orang lain yang akan peduli atau menginspeksi aku dalam kelompok selama perjalanan. Jika identitas saya terungkap … ya, saya pikir adik-adik dari Black Ink Garden layak untuk dipercaya. ”

Nada suaranya damai dan lembut, tetapi memiliki kekuatan yang tak tertahankan. Ini adalah kekuatan kata-kata. Dia secara langsung melewatkan alasan mengapa dia pergi ke sana, dan hanya berbicara tentang sesuatu dalam perjalanan bersama, meninggalkan inti diskusi.

Zhuo Zhihua tidak bisa mengatakan sepatah kata pun dan tidak tahu bagaimana menjawabnya. Dia berpikir jika dia menolak kakak senior Akademi yang tampaknya ramah dengan suara yang keras, itu mungkin menyinggung perasaannya.

Ning Que tersenyum menatapnya dan berkata, “Apakah ada masalah lain?”

Tepat pada saat itu, suara damai tapi keras terdengar dari balik tirai kain kuning.

“Masalahnya adalah mengapa kamu harus pergi ke Wilderness.”

Tirai kain kuning terangkat, gadis muda berbaju putih itu perlahan keluar. Pakaian putihnya, rambut hitam dan sabuk katun biru yang lebar di pinggangnya membuat pakaiannya lebih polos dan lebih rapi.

Ning Que menyadari bahwa dia adalah gadis muda yang berdiri di tepi danau dan diam-diam melihat pemandangan danau di pagi itu. Tanpa berkata-kata lagi, dia hanya tersenyum menyambut busur dengan tangan terlipat di depan.

Rambut hitam gadis muda berbaju putih secara acak tapi rapi menyebar di bahunya. Di bawah bulu matanya yang panjang dan agak jarang, matanya yang damai tampak menatap ke suatu tempat tanpa fokus yang tepat. Dia tampak sedikit cuek, tanpa ekspresi di wajahnya yang putih pucat. Bibir tipis dan merahnya seperti garis lurus, seolah ada sesuatu di mulutnya.

Tidak masalah di mata, warna kulit atau ekspresi gadis muda, tidak ada yang bisa disebut kecantikan yang tak tertandingi, tetapi dia terlihat sangat cantik ketika semua fitur ini digabungkan bersama. Ning Que, yang persediaan kata sifatnya sedikit di otaknya, hanya bisa diam-diam menatapnya dan sangat memujinya di hatinya yang dalam setelah gagal memikirkan kata-kata yang lebih tepat.

Bagian yang paling menarik adalah matanya, yang tidak bergeser atau bergerak tetapi tidak ada yang tahu poin yang dia lihat. Karena itu, dia tampak sedikit kusam dan acuh tak acuh. Ning Que menghabiskan banyak waktu untuk menarik matanya dari matanya, dan kemudian memperhatikan detail lainnya.

Ada jepit rambut merah muda yang indah di rambut hitamnya. Karena cuaca yang dingin, hidungnya sedikit merah. Keindahan jenis ini, setelah semua, menipiskan kebodohan dan ketidakpeduliannya pada tingkat tertentu.

Dia mengulangi pertanyaan gadis itu, “Mengapa pergi ke Wilderness?”

Gadis muda berbaju putih itu menunggu jawabannya dengan diam-diam, dengan mata yang seakan menatapnya atau pohon di belakangnya.

Ning Que merasa sedikit tidak senang karena cemoohannya yang tampaknya bersembunyi di balik matanya, dan kemudian dia berkata, “Mengapa pergi ke sana? Karena saya sangat bosan di Desa Dongsheng Stockaded. Bagaimana dengan alasan ini? ”

Jelas, itu semacam kekesalan.

Namun, gadis muda berpakaian putih itu tidak kesal, dan masih terus menatapnya atau pohon di belakangnya.

Ning Que tiba-tiba merasa sepertinya, kecuali Sangsang, ada gadis lain yang bisa mengalahkannya di dunia ini. Dia hanya menggelengkan kepalanya tanpa daya dan mengejek dirinya sendiri, “Saya akui itu tentu saja bukan alasan yang bagus, tapi saya percaya Anda juga harus percaya bahwa saya tidak akan menyakiti Anda.”

“Aku kenal dengan Wilderness, jadi aku bisa memberikanmu kenyamanan sampai tingkat tertentu jika aku pergi bersamamu. Bagi saya, saya membutuhkan Anda untuk membantu saya menutupi identitas saya. Karena itu, perjalanan bersama adalah pilihan yang saling menguntungkan. ”

Gadis muda berbaju putih itu akhirnya mengatakan kalimat kedua, tapi itu sama dengan kalimat pertama pada intinya.

“Mengapa?”

Ning Que dengan lembut berkata, “Kedua negara kami telah mempertahankan hubungan yang baik selama beberapa generasi, jadi itu hal yang wajar untuk bergandengan tangan antara Akademi dan Taman Tinta Hitam.”

Kalimat ketiga gadis muda itu adalah pertanyaan yang sama, tanpa perubahan apa pun dalam ekspresi atau nada.

“Mengapa?”

Setelah melihatnya diam dalam waktu yang lama, Ning Que dikalahkan pada akhirnya, dan kemudian dia mengisyaratkan Zhuo Zhihua untuk membawa Gadis Kucing pergi. Ketika hanya dia dan gadis muda berpakaian hitam itu ada di sana, dia dengan hati-hati menjelaskan, “Aula Ilahi tertarik pada Manusia Rimba dan Sunyi sepi, demikian juga negaraku Tang. Dalam hal ini, bagaimanapun juga, Akademi perlu mengucapkan suaranya. ”

Gadis muda itu bertanya tanpa ekspresi, “Mengapa kamu menyembunyikan identitasmu?”

Ning Que menjelaskan sambil menghela nafas, “Karena Akademi hanya ingin melihatnya. Selain itu … Saya adalah agen rahasia senior dari pengadilan kekaisaran. Agen rahasia tentu saja harus menjalankan tugas secara rahasia. ”

Bagian terakhir dari kalimat itu jelas omong kosong, tetapi untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, omong kosong itu membuat gadis berbaju putih itu percaya kata-katanya. Dengan bulu matanya yang panjang dan jarang sedikit berkedip, dia terus bertanya, “Apa untungnya bagi kelompok saya?”

“Aku mewakili Akademi, jadi tidak masalah untuk Balai Divine dan Kerajaan Yuelun, mereka akan menahan diri lebih atau kurang jika mereka ingin menindas atau menggertak timmu.”

Gadis muda itu perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Mereka tidak akan takut ketika kamu menyembunyikan identitasmu.”

Setelah berpikir sebentar, Ning Que menatap matanya dan berkata, “Jika kita berada dalam situasi jalan buntu, saya secara alami tidak akan terus menyembunyikan identitas saya. Selain itu, saya percaya untuk harga diri Black Ink Garden, hanya dalam situasi itu Anda ingin bantuan saya. ”

Gadis muda itu perlahan-lahan membuka matanya dan memandangi pepohonan di tepi danau atau es tipis di permukaan danau. Lalu dia berkata, “Mengapa saya harus percaya padamu?”

Ning Que menjawab, “Akademi ini layak dipercaya.”

Gadis muda itu berbalik dan diam-diam menatap dadanya dan berkata, “Oke.”

…

…

“Siapa namamu?”

“Mo Shanshan.”

“Mo Shanshan dari Gunung Mogan.”

Ning Que berpikir apakah gunung di belakang Taman Tinta Hitam bernama Gunung Mogan? (‘Mogan’ berarti ‘Tinta kering’ dalam bahasa Cina.) Jika tintanya kering, bagaimana mungkin Lord Wang, Master Kaligrafi, berlatih kaligrafi? Bukankah Addict Kaligrafi yang terkenal itu menangis karena khawatir?

“Akademi Zhong …” Dari beberapa alasan yang tidak diketahui, dia tidak ingin nama ‘Zhong Dajun’ dipanggil dari bibir gadis muda berbaju putih. Jadi dia menambahkan, “Saya mendapat peringkat pada tigabelas. Anda bisa memanggil saya ‘Tiga Belas’. ”

Gadis muda Mo Shanshan maju selangkah dan memandang wajahnya dari jarak yang sangat dekat.

Melihat wajah kecil yang menyenangkan di dekatnya, Ning Que merasa sangat malu.

Setelah mengamati ekspresi sedikit pun di wajahnya, Ning Que yakin bahwa dia benar-benar tidak tahu siapa dia …

Gadis muda Mo Shanshan mengangguk dan menepuk pundaknya seperti seorang penatua, lalu berbalik untuk pergi.

Dia tidak tahu apakah dia puas atau tidak.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–