Nightfall Chapter 211

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 211: Warisan

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Awan musim dingin yang tebal menutupi Kota Chang’an menutupi matahari di belakang. Di antara jalan-jalan di luar General’s Mansion di Southern City, matahari tiba-tiba muncul. Cahaya menyala keluar dari mata Imam Besar Ilahi Cahaya dan segera mengubah dunia gelap menjadi siang hari yang bersinar. Daun layu, dinding batu berbintik, singa-singa batu yang patah dan tangga-tangga tua semuanya ditutupi dengan cahaya yang berkilauan dan benar-benar kehilangan penampilan aslinya sehingga menjadi suci.

Lusinan panah busur elit, yang dikenal karena tekad spiritual mereka, membuang busur panah di tangan mereka dan menutupi mata mereka sendiri. Kemudian mereka jatuh ke tanah sambil berteriak. Panah panah yang terbang tanpa urutan memiliki lebih banyak tweeting yang menyedihkan dan telah lama hilang arah dalam kobaran api. Samar-samar orang bisa melihat ujung panah yang sedikit gemetar di pohon dan dinding.

Kavaleri baju besi yang berat dari Kekaisaran Tang berkumpul di jalan jatuh ke dalam kekacauan. Kuda-kuda prajurit lapis baja yang terlatih baik itu tampaknya merasakan kekuatan tertinggi yang tersembunyi di layar putih pijar di gang dan dengan hormat menekuk forehooves mereka dengan berteriak. Mereka sangat takut untuk berlutut ke tanah, tanpa disadari membuat banyak pengendara jatuh.

South School of Haotian Taoism Array Tactical Masters, yang bersembunyi di bengkel yang jauh, tampak lebih pucat di wajahnya. Pakaian beberapa orang berlumuran darah di depan. Mereka tidak mendapatkan melahap Qi dari Surga dan Bumi, tetapi mereka telah merasakan guncangan dan ketakutan yang besar dalam indera persepsi mereka sehingga guncangan spiritual itu secara langsung melukai organ-organ internal mereka. Istana Ilahi tidak punya cara untuk menemukan sasarannya.

Kultivasi mereka ditujukan pada Taoisme Haotian. Jadi mereka menanamkan kekuatan cahaya ke dalam Encircling Array Tactical. Namun, Imam Besar Ilahi Cahaya penuh dengan cahaya dari tubuhnya ke hatinya, tidak ada jejak ketidakmurnian. Karena itu, mustahil bagi mereka untuk menggunakan air danau jernih untuk mengunci massa air bersih!

Di Vermilion Bird Avenue yang jauh, ada angin sepoi-sepoi bertiup tanpa alasan. Kerikil-kerikil pada sosok Burung Vermilion yang terpahat dalam di batu nisan itu tertiup angin ke mana-mana oleh angin kencang ini. Para wisatawan dari berbagai negara kerajaan dibutakan oleh angin dan pasir dan ditutupi oleh kerikil. Mereka secara tidak sadar membungkuk untuk menghindarinya, atau menggosok mata mereka dengan tangan.

Bahkan jika mereka tidak sujud atau menutupi mata mereka, mereka tidak dapat melihat bahwa hantu Vermilion Bird yang sangat jernih dan sangat lemah, hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, muncul dari tanah dengan sayapnya melambai-lambai. Itu menggulung dedaunan dan kerikil itu, dan kemudian dengan segera menyapu Kota Chang’an dengan kecepatan mengerikan yang tak terbayangkan.

Sayangnya, Vermilion Bird gagal menemukan musuh di Kota Chang’an. Teriakan samar terdengar di atas langit dan awan musim dingin.

Li Qingshan diam-diam berdiri di depan jalan di luar General’s Mansion, mendengarkan tangisan marah tipis di atas awan, dan kemudian perlahan membuka matanya yang tertutup rapat. Dia memandang lorong yang sepi dan menjadi semakin serius.

Naga Biru yang berenang di antara jalanan mengucapkan bisikan yang enggan dan perlahan-lahan menyembunyikan aura untuk menjadi pedang kembali ke sarungnya.

Vermilion Bird gagal menemukan jejak orang itu. Mata-mata yang tersebar di seluruh Kota Chang’an juga gagal menemukan jejak orang itu. Banyak pria yang diatur oleh Kekaisaran Tang dipaksa untuk tiba-tiba menghentikan tindakan mereka.

Awan musim dingin yang tebal di atas Kota Chang’an tiba-tiba menyebar, memperlihatkan matahari yang lama tersembunyi. Sinar matahari lembut dengan lembut menabur ke bawah ke ribuan rumah besar dan rumah dingin. Orang bisa melihatnya di mana-mana.

Orang itu tidak memulai atau mengungkapkan sedikit pun permusuhan dan rasa berkelahi. Dia hanya memancarkan cahayanya sendiri dan diam-diam menghilang seperti cahaya matahari, tidak ada jejak jejaknya.

Dunia cerah di mana-mana. Bagaimana orang bisa menemukan cahaya?

Li Qingshan menatap cahaya yang bocor di antara awan musim dingin dan bergumam. “Di atas Tuhan, di bawah surga …”

“Kakak senior, aku akhirnya mengerti apa yang kamu maksud dengan kalimat ini.”

…

…

Di halaman kecil di belakang House of Red Sleeves.

Master Yan Se menatap candlestick goyang di atas meja. Kanthusnya yang keriput sedikit menggigil, seolah dia memikirkan keputusan penting tertentu.

Dewdrop bersandar di lengannya, sedikit gemetar bulu matanya yang ramping. Dia tampak bingung di wajahnya, tetapi tidak berani bertanya ketika melihat ekspresi wajahnya yang serius.

Mengapa menyalakan lilin di siang hari? Mungkinkah … master Talisman Ilahi ini, yang tidak ada yang berani menyinggung termasuk Nyonya Jian di seluruh Kekaisaran Tang, sebenarnya memiliki beberapa minat aneh dalam pikiran setelah menolak untuk melakukan kesenangan seksual hari ini?

Dewdrop melihat pembentukan bertahap lilin seperti air mata pada kandil, merasa tubuhnya agak kaku. Dia berpikir bahwa dia sendiri sebenarnya banyak mendengar tentang minat ini, tetapi tidak pernah melakukannya secara langsung. Dia tidak tahu apakah dia merasa sakit atau tertarik secara khusus ketika lilin seperti air mata jatuh ke tubuhnya. Dia ingin menolak, tetapi tidak berani mengatakannya.

Tiba-tiba, cahaya lilin di atas meja tiba-tiba bersinar terang sehingga setiap sudut ruangan terlihat jelas. Dewdrop kaget dan hampir jatuh dari kaki Yan Se.

Master Yan Se menatap cahaya lilin yang pertama kali terbakar dan kemudian menghilang. Dia menyipit dan tetap diam untuk waktu yang lama, dan kemudian dengan hati-hati menggosok pantat Dewdrop yang lembut dan lembut. Dia berkata dengan suara yang sedikit bodoh, “Setelah beberapa hari ini, saya memiliki beberapa hal untuk dilakukan. Jadi saya mungkin tidak akan sering ke sini. Jika … di masa depan Anda memiliki sesuatu yang bahkan Nona Jian tidak dapat pecahkan, Anda dapat pergi ke Gerbang Selatan untuk menemukan Adikku. ”

Dewdrop sekarang tahu identitas sebenarnya dari Taois ini dan tentu saja juga tahu bahwa Saudara Muda yang disebutnya adalah Tuan Bangsa Tang Tang Li Qingshan. Ketika dia pertama kali mendengarkan kata-kata itu, dia pasti merasa agak terkejut, karena dia bisa menemukan pendukung belakang panggung yang sangat kuat di masa depan. Tetapi kemudian dia merasa takut yang tak terhingga, karena dia merasa bahwa dia tampak sekarat untuk mengatakan kata-kata ini.

Tidak ada cinta sejati di rumah bordil, belum lagi kesenjangan besar usia dan status antara Yan Se dan Dewdrop. Tapi tanpa alasan, Dewdrop menatap wajah buruk Tao itu dan benar-benar merasa agak menyedihkan dan sedih. Dia secara tidak sadar mengulurkan tangannya untuk merampas kerah jubah jubahnya dan benar-benar lupa bahwa dia paling membenci minyak dan kotoran di jubah jubah ini pada hari kerja.

…

…

Seorang lelaki tua mengenakan jaket katun tebal kotor berjalan lamban di jalan-jalan Kota Timur, dengan tangan di belakang punggungnya. Ada bau sup kuah mie panas dan asam yang keluar dari jaket.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya dalam dialog dengan Li Qingshan di luar Rumah Jenderal, selama Kepala Sekolah Akademi tidak ada di Chang’an, dia adalah cahaya dan satu-satunya tabu adalah susunan taktis Kota Chang’an yang besar ini. Namun, ia tidak memiliki roh jahat, hanya yang baik dan Hati Tao yang murni. Meskipun apa yang telah dia lakukan tampaknya agak kejam bagi semua orang di dunia, dia masih percaya dia adalah cahaya. Selama array besar taktis Kota Chang’an ini tidak sepenuhnya meluncurkan serangan, bagaimana Vermilion Bird Divine Talisman mulai dari cahaya dapat menemukannya?

Namun, bahkan jika seseorang yang penanamannya telah mencapai kondisi mereka tidak dapat memahami hukum terdalam dari Qi yang mengalir dari Langit dan Bumi, ia sudah mulai memiliki semacam perasaan antara manusia dan alam. Karena itu, dia samar-samar bisa mengerti apa yang akan muncul di depan sungai waktu.

Orang tua itu merasa bahwa dia akan mati di Kota Chang’an, dan perasaan ini menjadi semakin kuat. Dia sepertinya telah melihat para utusan Underworld mulai menggali sebuah makam untuknya di Kota Chang’an, tetapi tidak tahu apa yang tertulis di batu nisannya.

Akhir hidup belum tentu merupakan hal yang menyedihkan. Tapi sama seperti Yan Se memiliki rasa nostalgia untuk dunia, ia juga memiliki rasa penyesalan di dunia – Pada tahun-tahun ketika ia menginjakkan kaki di ambang pintu dan melihat dunia ajaib di sana, ia dengan enggan ditarik kembali oleh beberapa keberadaan. Tetapi dia tidak pasrah dengan hal ini. Karena itu, ia ingin menerima seorang penerus sebelum meninggalkan dunia untuk meninggalkan warisannya yang memungkinkan penggantinya untuk melihat dengan jelas dunia di sana untuknya.

Sangat sulit bagi Guru Jimat Ilahi dan juga Imam Besar Ilahi Cahaya untuk memiliki penerus sejati. Yan Se sekarang memiliki Ning Que dan karenanya tidak menyesal. Tapi dia punya satu. Dia bahkan berpikir bahwa sampai saat hidupnya berakhir, tidak akan ada penerusnya. Namun, ia datang ke Kota Chang’an dan Lin 47th Street, dan kemudian melihat Sangsang.

Lelaki tua itu berdiri di luar ambang pintu Toko Pena Kuas Tua dan menyaksikan pelayan perempuan yang sibuk ini di toko. Hatinya penuh dengan pujian dan kepuasan, dan dia hampir menangis. Dia merasa bahwa meskipun dia telah melanggar niat Haotian berulang kali dalam hidupnya, setidaknya di tahap akhir hidupnya, Haotian dengan ramah memberikan hadiah yang paling berharga kepadanya.

Tidak ada pria yang lebih baik di dunia selain gadis kecil ini untuk menjadi penerus Imam Agung Ilahi Cahaya, karena tidak boleh ada pria kedua di dunia ini yang lebih bersih dan lebih murni daripada gadis ini.

Pria tua itu melewati ambang pintu dan berjalan ke Toko Sikat Tua. Dia membungkuk ke arah gadis kecil yang sibuk ini dan berkata, “Halo.”

Sangsang berbalik dan meletakkan kain besar di tangannya di atas meja. Lalu dia menjawab, “Halo.”

Belakangan ini dia sudah lama menyadari bahwa lelaki tua yang tampaknya miskin ini sering muncul di gang. Pasukan Tuan Qi San bahkan bertanya apakah dia ingin mengusir lelaki tua ini. Tapi dia pikir dia hanya lelaki tua yang aneh. Jadi dia menolak proposal ini dan bahkan terlalu malas untuk lebih memperhatikan.

Orang tua itu bertanya, “Apakah Anda tahu perbedaan terbesar antara seorang Tao dan seekor binatang buas?”

Sangsang tidak berpikir, tetapi menggelengkan kepalanya dan menjawab. “Aku tidak tahu.”

Kemudian dia meraih kain itu dan bersiap untuk terus mengelap meja.

Orang tua itu berkata dengan tulus, “Bisakah kamu mencoba berpikir?”

Sangsang berpikir sejenak dan berkata, “Manusia lebih jahat daripada binatang. Jadi kita lebih kuat dari binatang buas dan kita bisa makan binatang buas. ”

Setelah mendengar jawaban ini, lelaki tua itu tampaknya tidak memiliki persiapan mental dan dengan heran bertanya, “Mengapa kamu berpikir begitu?”

Sangsang menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku bilang aku tidak tahu. Tuan muda saya memberi tahu saya ini ketika saya masih muda. ”

Orang tua itu berkata dengan meratap, “Tuan muda Anda harus menjadi orang yang pintar, orang yang sangat jahat atau orang yang sangat baik.”

Sangsang berpikir sejenak dan berkata, “Tuan muda adalah tuan muda.”

Dia tidak menyelesaikan kalimatnya, karena dia tidak memiliki kebiasaan menyelesaikan seluruh kalimat. Itu tidak ada hubungannya dengan dia apakah yang sebaliknya bisa memahaminya atau tidak. Maknanya sebenarnya sangat jelas – Putranya adalah putranya. Sang ibu adalah ibu. Saudara laki-laki itu adalah saudara laki-laki. Sang suami adalah sang suami. Tuan muda adalah tuan muda – Baginya, Ning Que adalah kehidupan lain, berbeda dari konsep kejahatan, kebaikan, pria, wanita, si kaya dan si miskin.

Setelah keheningan sesaat, lelaki tua itu berkata, “Menurut pendapat saya, perbedaan terbesar antara manusia dan binatang buas adalah warisan itu. Binatang buas mewarisi esensi darah mereka sendiri dengan mengorbankan nyawa mereka, dan umat manusia ingin mewarisi roh. Kedua warisan mereka mengandung keinginan yang sangat kuat untuk meninggalkan jejak mereka di bumi lebih lama. ”

Setelah jeda singkat, lelaki tua itu menatap pipi gadis kecil yang gelap itu dan berkata dengan pandangan serius, “Jika kaitan dalam warisan mewakili akar keluarga atau tradisi Tao, maka keinginan kuat seperti itu bahkan bisa menjadi berat. tanggung jawab.”

Akhirnya, pria tua itu menyimpulkan. “Ini yang disebut warisan.”

Sangsang memandang lelaki tua yang aneh di depan dengan mata berbentuk willow-nya yang terbuka. Setelah lama berpikir, dia mengira dia telah memahaminya dan kemudian dengan serius bertanya, “Apakah Anda mencari seorang istri untuk memiliki anak Anda sendiri?”

Dia melihat penampilan orang tua ini dan menilai usianya. Kemudian dia berkata, “Jika Anda dapat memastikan bahwa Anda masih memiliki kesempatan untuk memiliki anak, ada pedagang yang menjual wanita Yan di Kota Timur. Mereka tidak mahal dan mudah dinaikkan. ”

Pria tua itu jatuh kesurupan dan berkata, “Aku tidak bersungguh-sungguh.”

Sangsang menatap kosong sejenak dan dengan malu-malu menggelengkan kepalanya ketika dia berkata, “Aku tidak bisa, aku tidak bisa … melahirkan anak-anak untuk orang lain.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–