Nightfall Chapter 221

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 221: Membunuh dengan Kekuatan Jiwa; Menerobos dengan Jimat

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Panahan Ning Que adalah yang terbaik di dunia. Tidak peduli itu barbar padang rumput yang sangat baik dalam berkuda dan menembak atau Geng Kuda hidup di tali busur, mereka tidak sebanding dengan Ning Que. Selain keakuratan dan metode mengendalikan tali busur, kecepatan menembak panahnya bahkan lebih mencengangkan.

Saat ini dia meminjam kekuatan berlari ke depan untuk menarik tali busur dan menembakkan panah sekaligus. Panah itu bahkan secepat kilat. Ketika tali busur boxwood masih sedikit bergetar di angin, tandan panah telah terbang ke depan wajah pemimpin Geng Kuda dan hendak menembaknya sampai mati.

Pada titik kritis ini, perisai bundar kecil mencondongkan tubuh dari samping pemimpin Gang Kuda dan dengan hati-hati menangkal panah. Terdengar bunyi teredam seperti gendang pemukulan dan Geng Kuda yang memegang perisai membuat dengungan pengap dan perjalanannya mundur beberapa langkah.

Namun, pemimpin Gang Kuda di belakang perisai tidak bergerak untuk menyembunyikan dirinya, dan terlebih lagi, tidak ada perubahan dalam ekspresi wajahnya, bukan karena panah Ning Que terlalu cepat baginya untuk membuat reaksi apa pun, tetapi karena dia tahu bahwa panah itu tidak bisa melukainya.

Pada saat sebelumnya, pemimpin Geng Kuda dan beberapa bawahannya yang terpercaya datang dari padang rumput dan memasuki kelompok Geng Kuda yang telah bersiap-siap untuk membuat kekacauan dan menyebabkan kekacauan. Kemudian Ning Que mengambil waktu dan berpikir dia bisa melukai musuhnya. Tetapi tiba-tiba musuhnya begitu mudah menangkal panahnya yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka sudah bersiap-siap. Jadi tiba-tiba dia merasa sangat dingin di dalam hatinya.

Suara panah yang teredam menyelidik ke dalam perisai bundar itu seperti sinyal untuk membuat keributan. Di bawah rangsangan pahala yang tampan dan ancaman hukuman yang ketat, lebih dari dua ratus Geng Kuda yang masih bisa menunggang kuda dengan marah berteriak dan melambaikan pisau lengkung di tangan mereka. Mengikuti sepuluh pemimpin di depan tim, mereka tiba-tiba bergegas ke kamp tim gandum.

Karena jarak antara kedua pihak telah ditarik lebih dekat sebelumnya, sabuk kerikil di tepi bawah padang rumput tidak bisa mencegah perselisihan Gang Kuda. Laager di luar kamp tim biji-bijian sudah rusak dan hampir dua ratus tentara dan pekerja sipil dari Kerajaan Yan yang selamat sekarang berdiri di depan rekan-rekan mereka dan mayat rekan-rekan mereka yang terluka parah. Tangan mereka dengan erat memegang senjata mereka sedikit gemetar dan mereka terlihat sangat putus asa.

Setelah beristirahat selama periode ini, para murid Taman Tinta Hitam yang menjaga di barisan pertempuran belum sepenuhnya pulih, dan terlebih lagi, Kekuatan Jiwa mereka hampir habis dan mereka bahkan tidak bisa memegang pedang halus di tangan mereka. . Lalu bagaimana mereka bisa menangkal musuh?

Di kereta kuda di belakang, gadis Mo Shanshan sedikit menundukkan kepalanya, beberapa helai rambut menggantung di dahinya. Wajah pucatnya tampak layu dan jari-jarinya memegang pena bertinta menjadi pucat karena diam-diam mengerahkan kekuatannya, yang masih terlihat sangat lemah.

Ketika Gang Kuda bergegas ke kamp, tampaknya tidak ada yang bisa mencegah pembantaian yang akan datang dengan pengecualian Ning Que yang mengendarai Kuda Hitam Besarnya untuk berlari ke dalam banjir Geng Kuda. Tampaknya dia berani, tetapi apa yang bisa dia lakukan sendiri?

Di seberang bagian pecahan laager, Ning Que melihat pemimpin bertopeng di bagian paling depan Gang Kuda. Penglihatan kedua akhirnya bertemu di udara dingin Wilderness. Entah bagaimana Ning Que merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dan kewaspadaan sebelumnya yang telah membingungkannya sejak lama menjadi lebih kuat dan lebih kuat.

Namun, pada saat ini dia tidak diperbolehkan untuk berpikir lebih banyak, untuk merenungkan lebih banyak atau untuk ragu-ragu. Sekarang dia berada di atas kuda, dia harus mengambil roh bahwa ketika menaiki kuda, kamu adalah seorang pencuri, dan menarik tali busurnya dan melambaikan pisaunya untuk membunuh semua musuh.

The Big Black Horse mengambil napas berat namun itu tidak melambat, dan dalam sekejap mereka telah bergegas ke depan laager. Tepat saat ini, Ning Que meninggalkan tali busurnya dan mengambil tangannya untuk memegang gagang di punggungnya, berteriak keras.

Dia hanya meneriakkan suara pecah sederhana daripada nama khusus, yang terdengar seperti raungan beberapa binatang buas di alam liar. Tapi dia percaya gadis di kereta kuda itu bisa memahami niatnya. Meskipun mereka tidak bernegosiasi sebelumnya, entah bagaimana dia percaya dia harus mengerti dia, seperti apa yang Sangsang lakukan.

Mo Shanshan di kereta kuda mengerti dia. Rambut hitamnya terkulai di dahinya dan matanya sedikit terfokus, dengan mana dua jari rampingnya sedikit bersatu seperti dua batu yang saling mengetuk. Kertas Fu kekuningan yang dipegang oleh jari-jarinya akan pecah menjadi beberapa bagian sekecil pasir dan kemudian menghilang.

Di hutan belantara di depan tempat penampungan tenda, tiba-tiba, Qi Langit dan Bumi berfluktuasi dengan sengit, tiba-tiba menghasilkan rasa kemabukan ekstrem. Geng Kuda yang telah menderita kerugian besar ketakutan oleh rasa dan secara tidak sadar mengerahkan semua kekuatan mereka untuk menarik kendali dan melarikan diri ke kedua sisi.

Tanpa percikan atau rumput kering, namun tepat di depan laager yang rusak, nyala api mengamuk membakar dari ketiadaan. Api ganas tiba-tiba menyembur di sepanjang hembusan angin dan selama fluktuasi itu menjadi lebih keras dan akhirnya membentuk dinding api.

Bahkan, kekuatan jimat api gadis Talisman Master itu tidak sekuat yang sebelumnya, dia kehilangan terlalu banyak Psyche Power. Hanya karena sebelumnya dia harus bertahan melawan Geng Kuda yang mungkin membuat pertikaian dari semua arah putaran laager dan area yang harus ditutupi oleh jimat api terlalu besar. Tetapi pada saat ini, jimat api hanya perlu untuk menutupi area yang beberapa mil di depan Big Black Horse, sehingga terlihat sangat kejam.

Dinding api di luar kamp hanya tampak keras, namun pada kenyataannya itu tidak banyak merugikan Geng Kuda. Terlebih lagi, itu persis diblokir di depan Kuda Hitam Besar, yang tampak seolah-olah akan melahap Kuda Hitam Besar serta Ning Que naik di atasnya.

Tepat sebelum Big Black Horse hendak menerjang ke dinding api, Ning Que mengendarai kuda dan mengangkang pelana dengan kakinya. Kemudian dengan mengencangkan otot di pinggang, perut dan pahanya, tiba-tiba dia melompat.

The Big Black Horse meraung keras dan ujung kukunya berdenyut-denyut dalam lumpur untuk secara paksa mengerem tubuhnya yang berat. Ketika hendak menyentuh dinding api, itu mengubah jalur berlari begitu berbahaya dan melarikan diri ke kanan menggosok dinding api.

Pada saat ini, Ning Que sudah melompat ke dinding api dan di bawah sepatunya adalah api yang mengerikan. Dia melompat ke sisi itu, dan tangannya memegang erat gagangnya mengambil keuntungan dari kekuatan untuk membuat undian. “Gong! Gong!” podao ditarik keluar.

Dinding api telah mencegah penglihatan Geng Kuda, jadi mereka tidak melihat bahwa Ning Que telah melompat dari punggung kuda. Ketika mereka melihat bahwa Ning Que melompati tembok api, Ning Que sudah datang tepat di atas pemimpin Geng Kuda.

Sebelum pertempuran, dia mengatakan kepada Mo Shanshan bahwa jika mereka bisa membunuh pemimpin yang baru saja tiba tadi malam, Geng Kuda akan berada dalam kekacauan. Dan jika Geng Kuda berada dalam kekacauan, kavaleri Divine Hall tidak akan kehilangan kesempatan berharga ini – Dia yakin bahwa orang-orang dari Divine Hall tidak tahu malu seperti dia sendiri, sehingga dia bisa mengetahui pilihan mereka — Itulah sebabnya dia memilih untuk mengerahkan Kekuatan Jiwa terakhir gadis Talisman Master yang kelelahan untuk menciptakan kesempatan ini.

Dia cukup terampil melompati tembok api dan membuat serangan mendadak. Ketika mereka bertiga membunuh Xia Hou di luar mulut Jalan Gunung Utara, dia melakukannya, jadi itu sebabnya dia sangat percaya diri. Matanya menatap pemimpin Gang Kuda itu fokus dan tenang. Podao yang dipegangnya dengan kedua tangan berubah menjadi dua sinar cahaya terang dan ditebang dengan desakan dan kepastian.

Namun, ketika dia melompat keluar dari dinding api dan menyentuh penglihatan pemimpin Geng Kuda lagi, dia menemukan bahwa pandangan musuhnya tampaknya benar-benar lebih fokus dan lebih tenang darinya, sehingga sedikit rasa dingin yang dihasilkan selama rashing pada kuda sebelumnya tanpa sadar meningkat.

Dua podao memecahkan angin musim dingin di Wilderness dan memotong leher pemimpin Geng Kuda. Namun, Geng Kuda di kanan dan kiri tampaknya telah mengetahui arah pisau Ning Que meskipun tampaknya mereka masih berlari di depan, jadi mereka membuat keputusan sebelumnya dan mengulurkan dua perisai kayu tebal untuk menangkal bilah!

Kemudian dengan dua kali suara teredam yang berat, banyak retakan seperti jaring laba-laba tiba-tiba muncul di perisai kayu. Sementara untuk Ning Que, dia tidak bisa meminjam kekuatan apa pun di udara dan terkejut kembali ke belakang ke belakang. Dan kedua podao harus dimasukkan ke dalam perisai kayu dan tidak bisa ditarik kembali.

Karena wahana Geng Kuda masih melesat ke depan, ketika Ning Que jatuh dari udara untuk kedua kalinya, ia secara kebetulan tetap menuju ke arah pemimpin Geng Kuda. Saat masih di udara, tangan kanan Ning Que melintas di punggungnya dan mengeluarkan pisau ketiga!

Dan hampir pada saat yang sama, api mekar di depan pemimpin Geng Kuda, yang, meskipun tidak kuat, cukup untuk menghanguskan wajahnya. Dan ini persis keterampilan Jimat Jimat yang tetap tidak digunakan oleh Ning Que!

…

…

Kekuatan yang tak terlihat muncul di udara dan bola api yang terbungkus rapat berubah dari kertas Fu di dalamnya. Nyala api tiba-tiba melemah seolah disegel oleh bola kaca transparan, yang jatuh dengan sedih dan tidak enak di sepanjang bahu pemimpin Geng Kuda.

Tangan kanan pemimpin Gang Kuda berbalik, dengan mana perisai logam yang kaku dengan halus terbang ke udara setengah dan tepatnya menangkal pisau ketiga Ning Que yang telah terkondensasi dengan semua kekuatannya. Suara besar terdengar ketika pisau dan perisai bertemu, yang sangat mengguncang udara.

Ketiga pisaunya sudah diprediksi dan disegel sebelumnya dan Taoisme Jimat yang diam-diam digambarnya telah hancur. Tampaknya pemimpin Geng Kuda ini tahu semua metodenya dan telah membuat rencana mengarahkannya!

Selama pertarungan sengit, dia menemukan bahwa Geng Kuda yang melacak tim biji-bijian tidak menargetkan merampok makanan, atau gadis Talisman Master di gerbong kuda. Dari awal hingga akhir, target mereka adalah dia!

Dalam angin musim dingin yang menggigit di padang belantara, Ning Que merasa sangat dingin baik secara fisik maupun mental.

Namun kedinginan tidak sama dengan keputusasaan, dan di dalam benaknya, tidak ada kata untuk meninggalkan. Ketika dia masih di udara, dengan suara teredam, dia mengeluarkan semua Kekuatan Jiwa dari indera persepsi dengan semua kekuatan, dan kemudian tulisan-tulisan halus tentang jimat dari podao tiba-tiba meringankan. Sementara itu, dua podao lainnya yang dimasukkan ke dalam perisai kayu juga meringankan.

“Retak! Retak!” perisai kayu itu retak dan kedua poda jatuh ke tanah. Adapun yang ketiga di tangannya, itu terpotong melawan angin dan menyebabkan seberkas pedang yang cerah, yang berguling dengan aura alam dan memotong ke arah pemimpin Gang Kuda lagi!

Pasir hitam disebabkan beterbangan di atas tanah, tempat potongan pisau yang sangat dalam ditemukan. Namun, pemimpin Gang Kuda sebenarnya tidak terluka. Memotong Ning Que kental dengan Qi Langit dan Bumi seharusnya melewatkan target dan memotong ke tanah!

Pandangannya benar-benar kabur, dan tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang tidak begitu baik, tetapi tidak diizinkan bereaksi. Tiba-tiba dia terbang lagi ke udara namun darah segar langsung keluar dari mulut dan hidungnya.

Pemimpin Gang Kuda sedikit mengangkat kepalanya dan acuh tak acuh memandang Ning Que dari siapa darah keluar. Tangan kirinya tergantung di samping sadel yang sedikit menyentuh sadel dan dengan cepat menemukan sesuatu yang sekarang berhenti. Dia berpikir dalam hati, “Berkat petualanganmu, aku akhirnya benar-benar mengurungmu.”

…

…

Ning Que melayang tanpa tujuan di udara, yang darah menyembur keluar dari mulut dan hidungnya seperti air mancur. Kekuatan Jiwa yang kuat dan luar biasa, mengikuti jejak yang tak terlihat, bangkit dari tanah dan menembus udara. Akhirnya berdenyut-denyut di antara alisnya dan langsung menggali indera persepsinya.

Dia merasa seolah-olah jarum perak yang tak terhitung jumlahnya dengan cepat mengaduk dalam benaknya. Rasa sakit yang mutlak di luar deskripsi benar-benar membuatnya gemetar. Dia bukan orang seperti itu yang tidak tahan sakit, yang bahkan berdiri untuk serangan Psyche Power dalam frustasi di Back Mountain of the Academy. Namun, Kekuatan Jiwa dari tanah ini terlalu kuat untuk ditanggungnya, jadi dalam sekejap, ia merasa pingsan dan berpikiran kabur.

Sebelum kehilangan kesadaran atau sekarat, nalurinya yang telah dipupuk dalam pengalaman dekade terakhir antara hidup dan mati, ia secara tidak sadar mengambil tangannya ke belakang untuk memegang pegangan payung yang sudah dikenalnya. Namun, di bawah serangan Psyche Power yang kuat, dia hanya bisa menyentuhnya namun gagal menarik keluar payung.

Dia mulai jatuh, di mana dia berjuang untuk membuka matanya dan menatap tanah dengan pandangan kabur dan hanya melihat pemimpin Geng Kuda mengangkat kepalanya untuk melihatnya juga. Sekarang dia bisa memastikan bahwa pemimpin ini harus menjadi Psyche Master yang hebat di Seethrough State!

Betapa mulia dan kuatnya itu bagi seorang Psyche Master yang hebat di Seethrough State. Jika dia berada di kamp militer, dia harus menjadi jenderal. Jika dia bertugas di pengadilan kekaisaran, dia harus menjadi Menteri Penawaran. Jika dia berada di dunia yang sederhana, dia akan dihormati. Mengapa orang seperti itu harus menyamar sebagai Gang Kuda untuk membunuhku?

Ning Que menyadari bahwa dia telah meremehkan musuhnya. Jika dia tahu bahwa dia adalah target musuh dan lawannya adalah Psyche Master hebat dengan kekuatan besar sebelumnya, dia akan menggunakan Primordial Thirteen Arrows secara absolut pada awalnya. Meskipun Saudara Kedua juga mengatakan kata-kata seperti itu, pemimpin Gang Kuda ini pasti tidak lebih lemah dari Pangeran Long Qing!

…

…

Pemimpin Gang Kuda, atau bisa kita katakan, Lin Ling, seorang Psyche Master hebat di pasukan benteng timur laut Kekaisaran Tang, sedikit mengangkat kepalanya dan menyipitkan matanya. Melihat Ning Que yang menyemburkan darah di udara, dia menunjukkan ekspresi yang rumit di matanya, campuran perasaan puas diri, takut dan bangga.

Jika Menteri Militer ingin menyelidiki seseorang, itu pasti akan menggali semua masa lalu dan latar belakangnya. Kekuatan dan kebiasaan bertarung yang ditunjukkan Ning Que di pintu masuk Jalan Gunung Utara dan fakta bahwa ia mempelajari Talisman Taoisme dari Master Yan Se semuanya ada dalam daftar penyelidikan mereka.

Seorang Psyche Master hebat di Seethrough State telah membuat persiapan yang begitu hati-hati dan teliti sebelum bertarung dengan tangan hijau di No Doubts State. Jika dengan melakukan itu dia masih tidak bisa membunuh lawannya, itu hanya membuktikan bahwa Haotian tidak adil.

Lagi pula, Lin Ling masih merasa bangga ketika melihat Ning Que akan mati. Karena meskipun dia adalah Psyche Master terkuat di pasukan benteng timur laut, orang yang dia bunuh hari ini adalah murid lantai 2 Akademi dan murid inti Kepala Sekolah Akademi.

Jadi itu sebabnya dia merasa bangga dan takut. Oleh karena itu, setelah mengkonfirmasi bahwa dia telah membunuh Ning Que, dia memutuskan untuk membunuh pengikutnya yang terpercaya di sampingnya segera … juga dia sendiri. Dia tidak akan membiarkan perselingkuhan ini mengganggu sang jenderal.

…

…

Kereta kuda di antara kamp-kamp yang telah lama tidak bersuara tiba-tiba bergerak, namun gerakan itu mengguncang bumi.

Seluruh gerbong pecah, dengan tirai, balok kayu, logam dan alat ekstra menyemprotkan ke semua arah seperti panah.

Dengan pecahnya kereta, gadis berpakaian putih melayang ke udara, rambut hitamnya yang halus dan seperti air terjun melayang karena angin. Dia melihat firewall, dan penglihatannya yang tersebar tiba-tiba fokus. Wajah pucatnya memerah tidak normal dan kemudian dia menunjuk satu jari.

Jari rampingnya menarik beberapa garis dalam angin musim dingin di Wilderness yang menggigit.

Dengan jarinya memecahkan udara, angin dan langit dan bumi, kekuatan tak terlihat terbentuk dengan menggambar garis.

Ini adalah Jimat Infinitif yang hanya bisa ditarik oleh Master Jimat Ilahi di Negara Tahu Takdir!

Jari gadis berbaju putih itu sangat gemetar, seolah-olah dia menderita kesakitan.

Akhirnya, dia berhasil menggambar setengah jimat ini daripada keseluruhan jimat.

Dia dengan acuh tak acuh melirik sisi firewall dan samar-samar bisa melihat bahwa sosok Ning Que jatuh dengan kecepatan tinggi.

Dia menutup matanya, jatuh ke tanah.

Jimat yang belum selesai tiba-tiba runtuh dan berkontraksi, menyebabkan semua lingkungan runtuh dan mengembun dengannya. Dan dalam waktu yang sangat singkat, itu terkondensasi menjadi massa udara transparan.

Kekuatan jimat yang tak terlihat dan transparan, seperti tinju yang dilambaikan oleh Tuhan dengan kekuatan penuh, dengan cepat keluar dan menghancurkan lubang besar di firewall!

Lebih dari sepuluh Geng Kuda jatuh dari kuda mereka satu demi satu, darah menyembur keluar dari mereka.

Murid pemimpin Gang Kuda sangat kental. Bahkan jika dia adalah Psyche Master yang hebat di Seethrough Sate, dia masih merasakan kengerian kekuasaan.

Meskipun jimat itu belum selesai, itu masih Jimat Infinitif yang hanya dipahami oleh Master Talisman Ilahi.

Jimat Ilahi.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–