Nightfall Chapter 237

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 237: Sudah Lama Sejak Aku Terakhir Melihat Trik Anda

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Setelah Chen Bachi diangkat dari luar tenda, tidak ada yang percaya bahwa dia sebelumnya adalah komandan pasukan kavaleri Divine Hall yang serius dengan masa depan yang cerah. Tampaknya baik Kaisar maupun Orang-Orang Suci akan menjadi tahanan yang tragis selama mereka dilucuti pakaian mereka dan daging disobek dari punggung mereka membentuk lukisan darah yang tidak dapat dijelaskan.

Priest Department Revelation melirik ke arah tubuh berdaging di atas selimut dan ekspresi wajahnya tidak berubah sedikit pun. Dia berbicara dengan nada keras, tentu saja terutama mengulangi hukum Balai Ilahi dan memperingatkan semua orang bahwa mata keadilan Haotian akan selalu menonton dunia dan siapa pun yang berani menyinggung dia akan dihukum.

Ning Que tidak serius mendengarkan komentar itu. Ini bukan karena dia jijik dengan tokoh besar Balai Ilahi ini atau karena dia ingin mengekspresikan penghinaan yang kuat terhadap kemunafikan tetapi karena dalam pandangannya, kadang-kadang kemunafikan juga merupakan karakter yang baik untuk dimiliki. Alasan mengapa dia tidak bisa berkonsentrasi pada hal itu adalah bahwa orang yang dengan sedih berbaring di atas selimut sedang menatapnya.

Chen Bachi, yang darahnya mengalir seperti aliran dan tendon yang dipelintir bersama, menatap mata Ning Que dengan murid abu-abunya yang tak berkedip. Tidak ada yang emosional di matanya selain ketidakpedulian. Tapi itu semacam ketidakpedulian yang sangat menunjukkan kebenciannya terhadap Ning Que.

Sebagai komandan Pasukan Ilahi Apologis Ilahi Balai dan orang kuat di Seethrough, ia belum pernah mengalami penghinaan seperti itu sebelumnya.

Dia tahu bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk membenci Akademi dan dia bahkan cenderung untuk melakukan balas dendam dingin pada Ning Que. Pada saat yang sama, ia juga percaya bahwa dua Imam Departemen Kehakiman, terutama Pangeran Long Qing, pasti akan membalaskan dendamnya di masa depan. Jadi meskipun dia kesakitan dan pikirannya agak kabur, dia masih menatap Ning Que karena dia ingin mengingat wajahnya dengan jelas.

Soal Geng Kuda di padang rumput telah berakhir dengan hukuman berat Divine Hall pada komandan. Oleh karena itu, bahkan jika Chen Bachi menatap Ning Que, Ning Que tidak lagi memiliki cara lain untuk menghadapi ini. Ning Que tidak bisa mengalahkannya seperti para pengganggu di Kota Barat Chang’an hanya karena menatapnya.

Namun, Ning Que tidak takut pada apa pun dan dia tahu makna tersembunyi di balik tatapan acuh tak acuh di mata pria berdarah itu yang terbaring di tanah. Jadi dia perlahan berjongkok ke tingkatnya dan tanpa pandang bulu menatap pria itu. Dia berkata, “Tuan, pandanganmu menunjukkan kebencianmu kepadaku. Tapi sayangnya, kamu tidak bisa membunuhku dengan pandanganmu. ”

“Kau harus tahu bahwa ketika kita berada di kamp, dengan cemas kami merindukanmu untuk turun dari padang rumput.”

Tiba-tiba, dia ingat bahwa Master Yan Se pernah memberitahunya bahwa Kultivator sejati, seperti Saudara Kedua, dapat membunuh seseorang hanya dengan satu pandangan. Dia kemudian memikirkan bagaimana dia sendiri perlu mengandalkan token ID dan reputasi Akademi dan Kepala Akademi untuk menggertak orang. Dia tidak bisa menahan perasaan agak kesal, karena dia hanya bisa mengandalkan reputasi Akademi untuk menakut-nakuti orang lain.

Tidak ada yang bisa mendeteksi suasana hati Ning Que yang marah pada saat itu. Sebaliknya, banyak orang di tenda marah dengan kehadirannya. Terutama ketika mereka melihat bahwa komandan pasukan kavaleri Divine Hall yang menyedihkan memiliki darah dan daging busuk di seluruh tubuhnya dan mendengarkan ejekan keras terus menerus Ning Que. Di mata semua murid sekte, Ning Que yang memiliki mata dan alis biasa serta wajah yang indah tidak bisa benar-benar dianggap sebagai orang jahat tetapi hanya sampah yang menggertak orang.

Bibi Quni Madi tidak bisa lagi menahan amarahnya dan menampar kursinya. Kemudian dia berteriak keras, “Cukup!”

Ning Que bangkit dan melihat ke arah Quni Madi. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan senyum di wajahnya, “Tidak cukup.”

Ada kegugupan dan keheningan di tenda. Semua orang memandangi lelaki muda ini yang memiliki lesung pipit kecil yang lucu di pipinya ketika dia tersenyum dan mereka tidak sabar untuk mengambil gunting dan menyodok lesung pipit itu. Mereka berpikir bahwa Balai Ilahi telah menghukum bawahan dan semua orang diam. Apakah itu tidak cukup?

“Sebelumnya aku datang ke tenda dan menghentikan Hill Master dari meluncurkan pertarungan hidup dan mati denganmu. Gangguan saya agak gegabah karena saya tahu bahwa Anda Bibi menjadi tua dan lemah. Jika Hill Master benar-benar menyalahgunakan kekuatannya untuk menyakitimu, seseorang akan bergosip tentang hal itu. Tetapi saya tidak berpikir bahwa dia melakukan kesalahan. ”

Ning Que melihat ekspresi dingin wanita tua itu di wajahnya yang keriput dan penghinaan serta kemarahan di matanya. Dia memikirkan adegan yang dia lihat dengan matanya sendiri setelah datang ke benteng perbatasan Kerajaan Yan Utara. Dia memikirkan bagaimana wanita tua tak tahu malu yang tercela itu membully, menjebak, dan menggunakan kekuatannya serta prestise untuk mendorong gadis-gadis Kerajaan Sungai Besar ke dalam situasi berbahaya. Dia mengerutkan kening dan berkata:

“Pertama-tama aku harus bertanya kepadamu, ketika kamp tim makanan dikepung oleh Geng Kuda, pasukan kavaleri Divine Hall berdiri sebagai penonton. Bibi kamu juga di padang rumput. Tahukah Anda tentang ini? Jika Anda tahu, mengapa Anda tidak ikut campur? ”

Sebelum suaranya menyebar, dia dengan cepat bertanya lagi, “Sebelumnya ketika Divine Hall menghukum bawahannya, bibi kamu mengatakan ‘cukup’ … bukankah kamu juga ikut campur dalam hal-hal dari Divine Hall? Jika demikian, mengapa Anda tidak ikut campur hari itu di padang rumput? ”

Ning Que menatap mata tua Quni Madi yang berlumpur. Nada suaranya sangat serius. Dia pasti tidak bercanda. Meskipun ekspresinya yang bingung terlihat lembut dan dia mengucapkan kata-kata itu perlahan, ada arti yang sangat sulit di dalam mereka.

Bibi Quni Madi sangat marah sehingga seluruh tubuhnya mulai bergetar. Dia tidak menyangka murid baru dari Gunung Belakang Akademi akan benar-benar mengabaikan untuk menghormati seorang penatua dan sebaliknya ingin mengajarinya pelajaran setelah komandan Chen Bachi telah membayar harga yang sangat mahal.

Pendeta Departemen Wahyu sedikit mengernyit. Menurut pendapatnya, bahkan jika Ning Que adalah murid inti dari Kepala Sekolah Akademi dan mungkin mewakili sikap Gunung Belakang Akademi, Divine Hall sama sekali tidak mengizinkannya untuk melancarkan serangan terhadap Bibi Quni Madi, karena Divine Hall telah menyatakan berharap untuk harmoni setelah penghinaan dan pertumpahan darah orang kuat.

Aula Ilahi ditakdirkan untuk mempertahankan martabatnya karena hubungan antara kekuatan Tao dan kerajaan Yuelun, status Bibi Quni Madi di dunia kultivasi dan kekuatan Sekte Buddhisme di belakangnya.

Jadi Priest melirik ke arah Sword Garret dari Kerajaan Jin Selatan.

…

…

Kepala Sekolah Akademi dan para siswa di lantai dua Akademi jarang muncul di dunia sekuler ini. Tetapi sekte-sekte duniawi itu masih sangat dihormati oleh Akademi, karena ada banyak legenda tentang Akademi yang populer di antara berbagai negara dan sekte yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Dan legenda sebenarnya telah membentuk pola cogitation tertentu. Selain itu, ketidakhadiran membuat hati semakin dekat, semakin lama orang-orang tidak melihat Kepala Sekolah Akademi dan orang-orang di Back Mountain, orang-orang yang lebih misterius di Akademi menjadi.

Sekarang, mereka akhirnya melihat seorang murid di lantai dua Akademi. Tetapi tidak ada yang luar biasa dalam dirinya, karena dia tidak dapat memanggil angin dengan membuka bibirnya atau menyebut hujan dengan mengangkat tangannya. Selain itu, ia menunjukkan kebanggaan sedemikian rupa sehingga penghargaan mereka yang disebabkan oleh perasaan misterius dan mendalam secara alami memudar. Khusus untuk Master Pedang Kerajaan Jin Selatan, mereka sangat bangga memiliki orang kuat pertama di dunia Sage of Sword, Liu Bai, dan juga tahu bahwa pemuda bernama Ning Que ini adalah pelakunya yang telah membunuh saudara senior tertentu tahun lalu. Lebih tepat untuk mengatakan bahwa mereka membenci daripada mengilhami.

Tentu saja, pandangan sekilas dari Pendeta Departemen Revelasi itu agar tidak membiarkan Master Pedang Kerajaan Jin Selatan melompat keluar dan membunuh Ning Que. Master Pedang Kerajaan Jin Selatan tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu. Dengan hanya satu pemikiran legenda tentang Gunung Peach, orang akan tahu bahwa bahkan jika Sage of Sword, Liu Bai, ada di sini secara pribadi, dia tidak akan menyinggung Akademi tanpa alasan.

Master Pedang Kerajaan Jin Selatan berkata dengan suara rendah, “Mr. Tiga belas, Anda bukan manusia Divine Hall. Bagaimana Anda bisa ikut campur dalam masalah Balai Ilahi? ”

Di bawah tatapan Priest dan kebencian dari Master Pedang Kerajaan Jin Selatan terhadap Ning Que, Master Pedang ini hanya bisa mengucapkan pertanyaan dan bantahan. Tentu saja, karena tidak ada yang berani mempertanyakan Akademi, itu juga dianggap sebagai hal yang berani.

Kalimat ini secara alami ditujukan pada celaan Ning Que kepada Bibi Quni Madi.

Ning Que melirik Master Pedang Kerajaan Jin Selatan. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Apakah kamu idiot?”

Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, dia terkejut.

Sangsang bertanya kepadanya apakah dia menganggap semua orang kecuali dirinya sendiri idiot. Dia mengatakan memang ada banyak orang idiot melakukan hal-hal bodoh di dunia. Dia biasa menyebut orang sebagai idiot di belakang punggung mereka di depan Sangsang. Para idiot itu bahkan termasuk Putri Tang. Ketika dia menguping kaisar memanggil orang lain idiot dalam studi kekaisaran, dia mendapat perasaan yang sama dari Kaisar. Dia dan Chen Pipi telah membentuk kebiasaan buruk saling menghina satu sama lain melalui surat.

Hanya itu … ketika dia mulai berkultivasi, pergi ke Back Mountain dan berjalan di jalan menjadi seorang petinggi, dia jarang mengalami kegembiraan seperti itu. Jadi kali ini dia merasakan kerinduan yang akrab dan melewatkan kata ‘idiot’ karena dia sudah lama tidak mengucapkannya.

Dia tersenyum dan menatap Pedang Kerajaan Kerajaan Jin Selatan dan melanjutkan dengan suara lembut dan lembut. “Dasar bodoh. Majikanku Yan Se adalah Imam Besar Ilahi dari Istana Ilahi-Bukit Barat, dengan tiga tingkatan: Dewa Penyingkapan, Cahaya dan Hakim. Sebagai satu-satunya penggantinya, saya melihat seseorang merusak reputasi Divine Hall. Jika saya tidak ikut campur, bukankah saya akan mengecewakan pengajaran dan mempermalukan Haotian?

Pada saat ini, seseorang mungkin akan kembali untuk bertanya kepada Pendeta Departemen Wahyu: Yang Mulia, apakah Anda pikir saya harus ikut campur atau tidak? Namun, Ning Que tidak bertanya, karena dia tahu bahwa kesombongannya atau keuntungannya atas biaya orang lain adalah tepat, tetapi kelebihan kesombongan dan keuntungan terlalu banyak hanya akan memberinya lebih banyak masalah. Pada saat ini, jelas, Pendeta Departemen Wahyu melakukannya atas nama kesetaraan. Dia telah berburu di Gunung Min selama bertahun-tahun dan sangat jelas tentang apa yang harus dilakukan ketika dia menghadapi situasi yang sama. Jadi dia tidak lagi keberatan.

Pertanyaan penuh keberanian dan ketekunan dari Master Pedang Kerajaan Jin Selatan diblokir kembali oleh kata-kata kasual Ning Que. Di tenda, tidak ada orang lain yang mempertanyakan kualifikasinya untuk mengurus urusan Balai Divine. Meskipun seluruh dunia tahu bahwa hanya berdasarkan pertimbangan politik, Istana Ilahi West-Hill mengabulkan dua Imam Besar dari Sekolah Selatan Taoisme Haotian. Namun, jika mereka mempertanyakan ini pada saat ini, bukankah mereka tidak akan melawan Istana Ilahi West-Hill di hadapannya?

Wajah Bibi Quni Madi begitu gelap sehingga tubuhnya sedikit bergetar ketika dia menatap mata Ning Que. Tiba-tiba dia tertawa parau dan parau. Dia berkata dengan keras, “Seorang wanita tidak melayani orang lain tetapi suaminya. Tetapi seorang murid memiliki dua tuan. Saya tidak akan bertanya pada Yan Se. Tapi ketika aku bertemu dengan Kepala Sekolah Akademi di masa depan, aku ingin bertanya padanya apa yang dia pikirkan. Akankah dia merusak reputasinya yang seratus tahun untuk murid yang tercela dan tercela? ”

Meskipun tidak ada pernyataan eksplisit, makna tersirat dari kata-kata itu ditujukan pada dua tuan. Meskipun Ning Que belum melihat Kepala Sekolah Akademi, dia telah tinggal di Back Mountain untuk waktu yang lama dan tidak membiarkan siapa pun menjadi begitu sombong.

Dan dia tahu bahwa hari ini dia tidak bisa mengendalikan wanita tua yang tak tahu malu ini. Jadi dia merasa tidak senang karena tidak punya cara lain. Namun, dia tidak berharap bahwa dia akan menunjukkan kelemahannya saat ini. Jadi dia memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk menghukumnya.

Senyum Ning Que perlahan menghilang dan dia dengan tenang berkata, “Sebelumnya kamu bertanya siapa tuanku dan ingin mengajar saya atas nama tuanku. Sekarang Anda tahu siapa guruku. Tapi sepertinya kau juga ingin mengajarinya. ”

Dia menampar telapak tangannya di atas meja di sebelahnya, membuat meja itu jatuh dan cangkir-cangkir teh berhamburan ke mana-mana!

Ning Que menunjuk ke hidung Quni Madi, mengubah ekspresi wajahnya seperti membalik buku, dan dengan marah berkata, “Menurut aturan senioritas, Anda sebagai wanita tua harus memanggil saya paman! Beraninya kau mencoba mengajariku? Apakah kamu tidak tahu bagaimana menghormati seorang penatua? Apakah Anda ingin bertanya kepada Kepala Sekolah? Apakah Anda pikir Anda dapat melihat Kepala Sekolah sesuka hati? Apakah Anda ingin mengajarinya? Apakah Anda bahkan ingin menggertak leluhur Anda? ”

Sebelumnya komandan pasukan kavaleri Divine Hall kosong menatap Ning Que dan berpikir ini adalah penghinaan terbesar yang pernah ia miliki dalam hidupnya.

Pada saat ini, Quni Madi mengulurkan jari-jarinya yang gemetar dan menunjuk ke arah Ning Que, berpikir bahwa tidak pernah sebelumnya dalam hidupnya dia dipermalukan seperti ini. Namun, karena keheningan di ruang sidang saat ini, wanita tua itu dengan cepat mengerti bahwa tidak ada cara baginya untuk membalas dendam hari ini. Karena Ning Que tidak bisa dipikirkan.

Ning Que tidak masuk akal.

Dia hanya berbicara tentang senioritas.

…

…

Sebagai saudara perempuan dari Kaisar Kerajaan Yuelun, dia memiliki kekuatan yang tak tertandingi dan status yang sangat tinggi di antara orang-orang dari Sekte Buddhisme. Dalam beberapa dekade terakhir, ketika dia bertemu orang-orang yang kurang kuat dalam kekuatan, dia menggertak mereka dengan kekuatannya. Jika dia bertemu orang-orang yang kuat, dia menggertak mereka dengan senioritasnya. Selain itu, semua orang menghormatinya, jadi dia berhasil dengan mulus sepanjang jalan dan secara bertahap mengembangkan temperamen semacam ini. Itu bisa dianggap sebagai membenci kejahatan dalam versi yang baik atau menjadi sombong dan berpikiran sempit dalam versi yang buruk.

Dia tidak menyangka seseorang akan menggunakan taktik ini untuk menghadapinya, dan satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah mendengarkan kata-katanya dengan jujur, karena tidak ada yang salah dengan pihak lain menurut kebiasaan bicara dan tindakannya yang normal.

Senioritas Kepala Sekolah Akademi memang sangat tinggi. Bahkan jika dia adalah seorang wanita tua dengan senioritas tertinggi dalam Sekte Buddhisme, mereka memiliki kesenjangan dua generasi. Ini berarti bahwa dia harus dengan hormat memanggil Ning Que paman jika memang diperlukan.

Dia mempermalukan pamannya dan mempertanyakan leluhurnya … Ini sama dengan menipu gurunya dan mengintimidasi leluhurnya.

Quni Madi begitu jengkel sehingga dia merasa pusing di benaknya. Dia benar-benar tampak samar-samar melihat orang-orang itu yang tidak berani memandang ke bawah di bawah celaan dan tekanan senioritas selama bertahun-tahun. Dia bertanya-tanya apakah dia harus mengalami penghinaan yang sama hari ini.

Dia menatap Ning Que dan tangan tuanya yang kurus yang tergantung di luar lengan bajunya mulai gemetar. Ada gelombang kuat Qi Langit dan Bumi melonjak di tenda.

Ning Que mendongak dan mengawasinya dari posisi yang lebih tinggi. Dia dengan tenang meletakkan tangannya di belakang punggungnya, tidak ada jejak fluktuasi aura di sekitar tubuhnya.

Dia tidak perlu mengatakan apa-apa, karena dia telah dengan jelas mengungkapkan maknanya.

“Datang dan pukul aku. Datang dan pukul aku. Apakah kamu berani membunuhku? Kalau saja Anda wanita tua benar-benar marah dan berani memukul saya di depan banyak orang. Saya tidak membutuhkan pembunuh super seperti Saudara Sulung dan Saudara Kedua. Yang saya butuhkan adalah mengirim Tuan Dua Belas Chen Pipi untuk membunuhmu hanya dengan pandangan sekilas. ”

Bibinya yang dihormati ini belum memasuki Knowing Destiny State.

Ning Que menatapnya dan menggelengkan kepalanya. Dia menghela nafas dan berkata, “Sebagai orang yang hebat dari Sekte Buddhisme, Anda sebenarnya tidak tahu seberapa murah hidup Anda. Tidak heran Anda seorang wanita tua memiliki moral yang sangat rendah dan sampai sekarang Anda masih belum memasuki Knowing Destiny State. ”

Meskipun Quni Madi memiliki identitas kerajaan, dia memiliki ketekunan dan ketabahan dalam kultivasi, status terhormat, senioritas yang mulia dan kekuatan yang kuat. Hal yang paling menyakitkan dan patut disesalkan dalam hidupnya adalah dia tidak bisa melangkahi ambang batas yang tinggi itu.

Setelah stimulasi terus menerus, dia hampir membiarkan amarahnya mendapatkan yang terbaik dari dirinya. Tapi dia tahu dia tidak bisa menyerang Ning Que di sini. Jadi dia telah menekan dirinya sendiri. Tapi dia tidak pernah berharap untuk mendengar kalimat seperti itu pada akhirnya!

Bibi Quni Madi memaksakan diri untuk menelan darah segar yang akan mengalir keluar dari bibirnya yang kering dan menggunakan kesadaran terakhirnya untuk melakukan pemadaman. Apakah ini benar atau tidak, dia hanya jatuh ke belakang.

Semua orang berseru di tenda.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–