Nightfall Chapter 240

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 240: Hal-Hal Yang Tidak Berharga

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Di Kamp Militer Tengah, Jenderal Shu Cheng sedang berdiskusi dengan petugas dari semua tingkatan dari Angkatan Darat Front Timur Laut. Dia tiba-tiba memperhatikan fluktuasi Qi Langit dan Bumi dari kedalaman kamp. Ketika dia mendengar tangisan yang menyedihkan beberapa saat kemudian, dia tidak bisa menahan perubahan ekspresinya.

Tampak gugup, seorang wakil jenderal berdiri dan tampak siap untuk bergegas keluar dari kamp.

Jenderal Shu Cheng memelototinya dan bertanya dengan dingin, “Xu Yin, apa yang kamu coba lakukan?”

Xu Yin, wakil jenderal Tentara Front, berbalik dan menatap Jenderal Shu yang berbalut besi. Akhirnya memahami alasan pertemuan semacam itu hari ini, ia secara paksa menekan keterkejutannya dan menjelaskan dengan suara rendah, “Sesuatu yang aneh sedang terjadi di kamp. Mungkin mata-mata musuh telah menyelinap masuk. Aku harus memeriksanya sebagai wakil jenderal dari Batalyon Gunung. ”

“Tidak perlu.” Peringkat jauh di atas Xu Yin, Jenderal Shu Cheng menatap kosong padanya. “Pengadilan kekaisaran menjalankan misinya. Anda tidak perlu memeriksanya. ”

Xu Yin tampaknya sangat terpukul di dadanya. Dia tidak hanya mengkhawatirkan situasi di kamp, tetapi juga tentang pengadilan kekaisaran yang menyelidiki masalah Geng Kuda. Maka mungkin melibatkan lebih banyak orang. Jadi dia mengertakkan gigi dan bertanya, “Mengapa saya tidak tahu apa yang sedang diselidiki pengadilan kekaisaran? Dan kita sekarang berada di kedalaman Wilderness. Apakah pengadilan kekaisaran mengirim seseorang hanya untuk menyelidiki? ”

Jenderal Shu Cheng membanting meja. “Cukup! Apakah pengadilan kekaisaran berutang wakil umum kecil seperti Anda penjelasan? Diam dan duduk! ”

…

…

Pria paruh baya pucat adalah kepala Geng Kuda yang telah membunuh tim gandum di Wilderness. Dia menatap wajah Ning Que dengan matanya yang lelah dan berkata dengan lemah, “Karena Anda dapat menemukan saya, mengapa Anda masih menanyakan identitas saya?”

“Aku menemukanmu karena aku menebak identitasmu. Tapi tebakannya tidak cukup. ”

Ning Que mengambil kembali payungnya dan melanjutkan, “Identitas Anda tidak terlalu penting di sini. Dan mudah bagi saya untuk mengetahuinya. Yang saya butuhkan hanyalah melukis fotomu dan meminta Kementerian Militer memeriksanya. ”

Pria paruh baya itu mengerutkan kening kesakitan. “Lalu pergi dan selidiki.”

“Aku tidak bisa kembali ke Chang’an sekarang karena aku di Padang Gurun. Dan bahkan jika saya mengetahui identitas Anda, itu tidak memberi tahu saya hal-hal yang ingin saya ketahui. Misalnya, jika saya melanggar hukum Tang dan membunuh, tidak ada yang berani mengatakan hal buruk tentang Kepala Sekolah Akademi. ”

Pria paruh baya itu perlahan menutup matanya. “Saya Lin Ling, salah satu jenderal utama dari Kamp Batin Border Timur Laut Kekaisaran Tang.”

Ning Que melihat pipinya yang pucat, diam-diam mengulangi nama itu lagi di dalam hatinya. “Baik sekali. Selanjutnya, beri tahu saya siapa yang menginstruksikan Anda untuk membunuh saya. ”

Pria paruh baya itu dengan erat menekan bibirnya yang tanpa darah menjadi layu. Dari kelihatannya, dia sepertinya tidak mau mengatakan sepatah kata pun.

Karena dia adalah jenderal utama dari Kamp Bagian Dalam Perbatasan Timur Laut, maka atasannya secara alami adalah Jenderal Xia Hou. Sebenarnya, Ning Que tidak perlu bertanya dan pria paruh baya itu tidak perlu menjawab. Mereka berdua tahu betul siapa yang ingin membunuh Ning Que. Tapi kesimpulan tidak akan pernah berubah menjadi bukti. Seperti yang dikatakan Ning Que sebelumnya, Psyche Master Lin Ling mengakui identitasnya karena dia tahu itu tidak berarti apa-apa.

Ning Que menatap pria paruh baya itu dengan erat menekan bibirnya. Dari sudut matanya, dia melihat ke luar kamp dan melihat bayangan samar sosok di sana. Setelah terdiam beberapa saat, dia berkata dengan serius, “Aku akan bersumpah dengan karakter Kepala Sekolah. Jika Anda mau memberi tahu saya siapa yang memerintahkan Anda, saya akan membiarkan Anda kembali hidup-hidup. Aku juga akan meminta Akademi memastikan keselamatanmu. ”

Lin Ling membuka matanya untuk melihat Ning Que tetapi masih diam.

“Aku sudah bersumpah dengan karakter Kepala Sekolah. Apakah kamu tidak percaya padaku? ” Ning Que bertanya, menunjukkan telapak tangannya.

Lin Ling menjawab dengan susah payah, “Tidak ada yang memerintahkan saya. Itu keputusan saya sendiri. ”

“Bahkan jika itu keputusanmu, seseorang harus memberimu izin untuk melakukannya. Anda mungkin menjadi orang kuat di Seethrough, tetapi Anda masih belum memenuhi syarat untuk memimpin lebih dari 600 Geng Kuda di Alam Bebas. ”

Ning Que menatap mata Lin Ling. “Aku ingin tahu nama orang itu.”

Lin Ling menarik napas. “Apakah benar-benar penting untuk mendengar nama itu dari mulutku?”

“Untuk penyelidikan pengadilan kekaisaran … mungkin tidak.” Setelah jeda, Ning Que melanjutkan, “Tapi itu sangat penting bagi saya.”

Lin Ling tiba-tiba tertawa dan senyum pucatnya tampak hilang. “Jika itu penting bagimu, lalu bagaimana aku bisa mengatakannya?”

Ning Que mengerutkan kening dan menyadari bahwa ia telah meremehkan prestise Xia Hou dalam hati Lin Ling serta kesetiaan Lin Ling. Dia menyentuh lututnya dengan lembut dan bertanya setelah diam lama, “Apakah Anda memiliki orang tua atau anak-anak?”

Lin Ling tampaknya sudah menebak apa yang ia maksudkan dan tersenyum pahit. “Tidak.”

Mata Ning Que, senyumnya tampak jahat dan bangga.

Setelah hening sejenak, Ning Que melanjutkan dengan ekspresi lembut. “Lalu sebagai seorang kultivator, Anda harus memiliki sekte, kan?”

Lin Ling menjawab, “Ya, tapi saya jarang berkomunikasi dengan sekte saya setelah masuk tentara. Saya juga tidak punya perasaan untuk itu. ”

“Kamu berbohong.”

Ning Que menatapnya dan berkata dengan tenang, “Jika Anda tidak memiliki perasaan untuk sekte Anda, Anda bisa memberi tahu saya apa itu. Tetapi Anda segera menghindari menyebutkannya. Ini membuktikan bahwa Anda sedang berusaha mempertahankannya. ”

Lin Ling terkejut dan mengerutkan kening kesakitan. “Terserah kamu apakah kamu percaya atau tidak. Either way, saya tidak akan mengatakan apa-apa. ”

Ning Que tertawa. “Terserah kamu. Apakah Anda berbohong atau tidak, Anda harus tahu jenis kejahatan apa yang memikat Geng Kuda untuk menyerang tim makanan, terutama untuk membunuh murid Akademi Lantai Dua. ”

Lin Ling muncul dengan tekad saat dia dengan tenang berkata, “Itu hanya kematian. Siapa yang tidak mati pada akhirnya? ”

“Tentu saja itu tidak sesederhana kematian. Meskipun saya pikir kematian benar-benar adalah ancaman terbesar, saya tahu orang-orang seperti Anda selalu percaya akan ada hal-hal yang lebih penting daripada hidup dan mati di dunia. ”

Ning Que menatap mata Lin Ling. “Aku adalah murid Kepala Sekolah Akademi dan pejabat tepercaya dari Yang Mulia. Dalam hal ini, saya dapat mengutuk orang tua Anda, menghancurkan sekte Anda, dan bahkan membunuh semua kerabat Anda dan murid sekte yang sama. Mungkin Anda tidak peduli dengan kehidupan mereka. Bagaimana jika ada teman bermain masa kanak-kanak di antara kerabat atau Suster Senior yang membuat tempat tidur Anda di antara teman sebaya Anda? Tidakkah Anda akan merasa … menyesal kepada mereka? ”

Lin Ling tidak mengerti apa yang dimaksud Ning Que oleh teman bermain masa kecilnya, tapi dia bisa mendengar rasa haus darah yang tidak tertutup di yang terakhir. Tubuhnya yang dingin karena pendarahan berlebihan turun beberapa derajat dalam suhu. Tenda itu tampaknya bahkan tampak lebih suram daripada badai salju di luar kamp.

“Aku tidak terbiasa membuat ancaman seperti itu karena aku sangat sedikit ibukota melakukannya di masa lalu.”

Ning Que serius berkata, “Dan aku tidak ingin mengancammu. Saya hanya ingin tahu jawaban, jawaban yang kami berdua tahu. Saya hanya ingin mendengarnya dari mulut Anda. ”

Pandangan yang bertentangan muncul di wajah Lin Ling yang layu dan kurus. Perasaan putus asa dan bersalah secara bertahap meluap dari mata abu-abunya. Ning Que melihatnya dengan hati-hati dan dengan tenang menambahkan, “Saya bersumpah dengan karakter Kepala Sekolah.”

Setelah periode waktu yang tidak diketahui, Master Psyche yang sekarat akhirnya menggumamkan beberapa suku kata lemah dari bibirnya yang layu.

Ning Que menunduk dan mendengarkan dengan tenang dan serius. Dari waktu ke waktu, dia akan bertanya.

Setelah mendengar semua yang ingin dia ketahui, dia berdiri dan menatap pria yang sekarat itu. Meskipun Lin Ling tampaknya memiliki perasaan bersalah, ekspresinya juga tenang dan santai. Ning Que mengangguk padanya, menunjukkan rasa hormatnya.

Dia kemudian mengeluarkan podao-nya dari sarungnya dan menebas, pisau dingin mengiris tenggorokan Lin Ling.

Emosi yang rumit termasuk rasa bersalah, ketenangan, dan ketakutan di mata Lin Ling berubah menjadi kejutan dan keputusasaan yang suram. Dia menatap dengan mata besarnya yang tidak bisa ditutup bahkan jika dia kehabisan napas.

Ning Que berjalan keluar dari kamp dan menatap seorang prajurit Tang yang menunggunya. “Aku benar-benar minta maaf dia tidak berhasil.”

Prajurit Tang ini, yang dikirim ke sini oleh Administrasi Pusat Kekaisaran untuk berada di Angkatan Darat Perbatasan, telah menyaksikan apa yang terjadi dari awal hingga akhir sebagai pengamat. Dia tidak tahu bagaimana menjawab Ning Que dan tetap diam saat dia menatap darah yang masih dioleskan pada pisau yang terakhir.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–