Nightfall Chapter 242

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 242: The Yellow Mud Inkstone dan Snow White Ground

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Ning Que menatap Master Jimat muda di depan dan berkata setelah lama, “Saya juga menyukainya.”

Setelah mendengarkan pengakuan berturut-turut, terutama tuannya yang jahat, Kuda Hitam Besar membuka mulutnya untuk mengekspos gigi putihnya dan merasa sangat bahagia.

Mo Shanshan melirik Kuda Hitam Besar dan bertanya, “Mengapa kamu kembali?”

Ning Que melirik kamp Tang dan berkata, “Saya pergi ke sana untuk berurusan dengan sesuatu. Tapi saya terbiasa tinggal di sini. ”

Kata-kata “dulu” terdengar agak menyenangkan. Ekspresi Mo Shanshan santai. Dia dengan lembut menyelipkan rambutnya di belakang telinganya dan menatapnya, berkata, “Aku akan pergi ke utara dengan Balai Ilahi lusa. Apa rencanamu? ”

Ning Que tidak mendengarkan bagian kedua pertemuan dengan hati-hati. Pada saat itu, Pendeta Departemen Wahyu telah menceritakan surat dari hierarki Tuhan. Dalam surat itu, penguasa hierarki menuntut agar pembangkit tenaga listrik generasi muda harus mengambil keuntungan dari musim dingin dan menyelinap ke suku belantara utara untuk mengukur kekuatan yang lain, mencari penyintas Doktrin Setan, dan bahkan melakukan pembersihan jika perlu.

Tentu saja, ini adalah klaim nominal. Bahkan, Divine Hall juga ingin menguji dan mengadili semua murid sektarian melalui kunjungan ini. Meskipun Aula Ilahi tidak bertarung dengan suku Man Desolate selama lebih dari seribu tahun, jelas bahwa mereka masih kuat. Kalau tidak, kavaleri elit istana Kiri-Tenda tidak akan begitu sengsara. Untuk menghindari pengorbanan yang sia-sia, tuntutan itu ketat pada kelompok pembudidaya muda yang berbaris ke utara lagi. Mereka harus menjadi penguasa di atas Seethrough.

Sebagai pemimpin di generasi yang lebih muda, Mo Shanshan secara alami berada di grup.

“Kamu ingin pergi ke utara?”

Ning Que sedikit mengernyit dan menatap wajah cantik gadis muda ini di depan. Dia memikirkan konflik antara Black Ink Garden dan Divine Hall belakangan ini dan mau tak mau merasa khawatir. Jadi dia bertanya, “Siapa lagi yang pergi?”

Jawaban Mo Shanshan singkat seperti biasa, atau benar-benar membingungkan.

“Orang yang sama.”

Ning Que tersenyum pahit dan menjadi terdiam. Dia tahu bahwa semua orang berpikir bahwa dia jelas tentang pembagian kekuatan pembudidaya sektarian di dunia sebagai murid lantai dua Akademi. Masalahnya adalah dia benar-benar tidak tahu siapa sebenarnya orang-orang itu.

Mo Shanshan melihat ekspresinya dan berpikir bahwa dia sedang memikirkan sesuatu yang lain. Dia berkata, “Pangeran Long Qing belum muncul. Saya pikir dia seharusnya berada di utara sekarang. ”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Jangan percaya rumor itu. Saya tidak punya pikiran untuk bersaing dengan Pangeran itu dalam segala hal setiap saat. Musuh kehidupan yang disebut terlalu sombong dan tidak cocok untukku. ”

Kemudian dia ingat gadis kuat yang pernah disebutkan Chen Pipi dan menjadi penasaran. Dia memandang Mo Shanshan dan bertanya, “Aku telah melihat dua dari tiga pecandu di dunia. Orang macam apa itu Pecandu Tao? Akankah dia muncul saat kalian semua menuju ke Wilderness utara? ”

“Aku belum melihat Tao Addict. Saya tidak tahu apakah dia telah datang ke Wilderness. Adapun Pangeran Long Qing, Anda benar-benar bukan lawannya sekarang. Jadi saya tidak berpikir Anda ingin menantangnya. ”

Mo Shanshan berkata, “Selain itu, Anda tidak suka orang lain membandingkan Anda dengan Pangeran Long Qing. Saya tidak suka disebut sebagai salah satu dari tiga Pecandu di dunia. Tapi saya dapat dengan jelas memberi tahu Anda bahwa Tao Addict, Ye Hongyu, kecanduan budidaya Taoisme dan lebih kuat dari Long Qing. Dan Long Qing lebih kuat dari saya. Jadi dia yang terkuat dari kita bertiga. ”

Ning Que menatap bulu matanya yang sedikit berkilauan dan berkata, “Sebelum kita menjadi Master Talisman Ilahi, pembudidaya Talisman seperti kita selalu dirugikan ketika berkelahi dengan orang-orang di negara yang sama. Jadi kamu tidak perlu peduli tentang itu. ”

Mo Shanshan menatapnya dengan bingung dan bertanya, “Apa yang tidak harus kita pedulikan?”

Ning Que terkejut dan berkata, “Jangan pedulikan Tao Addict yang lebih baik darimu.”

Mo Shanshan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Selalu ada seseorang yang lebih kuat darimu di dunia. Mengapa saya harus peduli tentang ini? ”

Senja sudah lama tiba dan gelap di mana-mana. Angin dingin dari Wilderness meniup wajah gadis itu, mengibaskan bulu matanya yang panjang dan tipis dengan lembut. Dia tampak tenang dan tenang dan tidak ada jejak keengganan.

Ning Que menatapnya untuk waktu yang lama dan menyesali keadaan pikiran gadis itu. Hanya saja dia telah mengapung di dunia yang bau selama bertahun-tahun sehingga setiap pori-porinya penuh dengan bau perunggu dan haus akan kesuksesan. Jadi dia tidak bisa mengerti sikap tenang seperti ini. Sama seperti portir di dermaga yang tidak bisa mengerti mengapa beberapa pria yang keras kepala lebih suka kelaparan daripada menulis artikel yang menyanjung, dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan penghargaannya bahkan jika dia bisa sedikit memahaminya.

“Aku akan pergi ke sana juga.”

Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke Wilderness yang luas di utara yang jauh.

Mo Shanshan mengerutkan kening dan bertanya, “Mengapa? Dekrit Divine Hall tidak bisa memaksamu untuk melakukannya. ”

Ning Que memandang ujung Wilderness dan berkata setelah hening sejenak, “Aku akan menemukan sesuatu atau mencegah orang lain menemukan hal itu. Saya tidak perlu melakukannya, dan baru kemarin, saya masih mempertimbangkan apakah saya harus pergi begitu saja. Tetapi hari ini saya menemukan bahwa hal ini masih layak dilakukan. ”

Ekspresi wajah Mo Shanshan secara bertahap menghilang dan menjadi kaku. Dia bertanya, “Mengapa?”

Ning Que menatapnya dan berkata sambil tersenyum, “Karena itu bukan lagi masalah pengadilan kekaisaran atau Akademi. Ini juga urusan pribadi saya. ”

Mo Shanshan diam-diam menatapnya, profil sisinya di bawah senja terakhir dan lesung pipit kecil itu. Dia tiba-tiba membuka mulutnya dan berkata, “Mereka yang melakukan perjalanan khusus untuk membunuh kamu harus tahu identitas murid Akademi.”

Ning Que mengangguk.

Mo Shanshan menunduk sedikit dan berkata, “Tapi mereka berani membunuhmu. Demikian pula, di hadapan begitu banyak orang di tenda, tidak peduli bagaimana Anda memprovokasi dan mengejek Quni Madi, dan bahkan menunjukkan rasa tidak hormat terhadap Aula Ilahi, tidak ada yang berani menyinggung Anda. Tetapi jika Anda memasuki kedalaman Wilderness, tempat-tempat terpencil itu, siapa pun dapat membunuh Anda. Selama seseorang mengubur tubuhmu di salju, tidak ada yang akan tahu siapa pembunuhnya. ”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Mereka tidak bisa membunuhku dengan mudah.”

Mo Shanshan menatapnya dan berkata, “Meskipun kamu adalah murid inti dari Kepala Sekolah Akademi, kekuatanmu terlalu lemah dan kondisimu terlalu rendah. The Desolate Man sangat kuat. Mereka yang akan pergi ke suku Desolate Man untuk penyelidikan setidaknya di Seethrough. Dengan kata lain, siapa pun dapat mengalahkan Anda. Jadi seberapa sulitkah membunuhmu? ”

Ketika dia mengucapkan kata-kata ini, tatapannya santai seperti biasa dan ekspresi wajahnya tenang dan kusam seperti biasa, tidak sengaja menunjukkan ejekan atau ejekan. Tetapi karena ini, itu menunjukkan bahwa dia sangat serius dan jujur ketika mengucapkan kata-kata ini.

Semakin jujur, semakin menyakitkan kata-katanya.

Jadi Ning Que merasa bahwa dia telah melukai perasaan dan harga dirinya.

Hati berapi-api di tubuhnya yang sedikit kaku penuh dengan darah dan keringat karena kata-kata gadis Addict Kaligrafi ini, seolah-olah dia mendapatkan cara yang lebih kuat daripada Jimat Ilahi dan setiap kata dia bisa memotongnya satu kali.

Menurut pendapatnya, ketika tim makanan diserang, dia akan pergi dengan ringan dengan kudanya jika Kaligrafi Addict tidak terjebak dengan tentara Kerajaan Yan itu. Bahkan Master Psyche Army Border Army timur laut itu tidak bisa menghentikannya. Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa dia sangat rentan di mata Pecinta Kaligrafi.

“Bisakah semua orang memukuliku seolah-olah mereka memukuli seekor anjing?”

Ning Que menatap wajah bulat kecil Mo Shanshan yang indah dengan mata terbuka lebar dan secara paksa menekan rasa malu dan marah di dalam hatinya. Dia berkata dengan kesal, “Apakah kamu ingin mencoba? Saya masih belum menunjukkan banyak kemampuan saya. Jika Anda benar-benar memaksa saya, berhati-hatilah agar Anda tidak memukul saya menjadi seekor anjing dan anjing ini akan menggigit Anda lebih dulu. ”

Setelah mendengarkan kata-kata yang sangat tidak senonoh itu, Mo Shanshan merasa marah dan malu, pipinya sedikit memerah.

Ning Que menatap memerah yang merayapi wajahnya dan langsung melupakan kemarahannya sebelumnya. Dia bertanya dengan rasa ingin tahu, “Anda mengatakan bahwa murid Black Ink Garden tidak suka menggunakan pemerah pipi. Kapan Anda mulai menggunakannya? ”

Mo Shanshan semakin dipermalukan. Tapi kali ini dia malu sekaligus marah.

Dia tidak ingin memperhatikan pria ini, jadi dia menjentikkan lengan bajunya dan berbalik berjalan menuju tenda.

Ning Que menatap punggung gadis ini dan terkejut. Dia mempercepat dan mengejar, berteriak. “Jangan terburu-buru. Saya belum mengatakan semuanya dengan jelas. Anda harus mendengarkan saya. ”

Mo Shanshan berhenti dan tidak melihat ke belakang. Dia berkata dengan acuh tak acuh, “Apa?”

Ning Que berbalik dan berdiri di depannya, sangat membungkuk padanya.

Mo Shanshan sedikit terkejut.

Ning Que memerah dan berkata, “Saya ingin mendiskusikan masalah dengan Anda, Hill Master.”

Mo Shanshan menatap wajahnya yang tersenyum dan memikirkan wajah yang tercermin oleh permukaan air Danau Tinta di musim panas. Dia tidak bisa menghubungkan keduanya. Jadi dia merasa semakin tertekan, berbisik. “Apa?”

“Aku tahu, bahkan sebagai seorang anak, bahaya apa itu.”

Senyum Ning Que menghilang dan dia berkata dengan sangat khusyuk, “Aula Tuhan tidak mengharuskan semua kelompok kekuatan di Seethrough untuk memasuki suku-suku Desolate Man. Karena itu untuk memeriksa tempat itu, tentu saja, kehebohan adalah kuncinya. Jadi kamu bisa pergi sendiri. Jika begitu, tidak bisakah kita pergi bersama? ”

Mereka telah bersama dan bahkan di gerbong yang sama dalam perjalanan panjang itu. Apakah itu tidak cukup? Apa yang ingin dia lakukan? Mo Shanshan membuka matanya, mengawasinya dalam jarak dekat, dan tiba-tiba tidak tahu ke mana harus meletakkan tangannya. Dia bertanya dengan suara gemetar yang sangat rendah, “Mengapa?”

“Jika kita pergi ke suku Manusia Desolate bersama-sama, kita dapat bekerja sama satu sama lain untuk meningkatkan kesempatan bertahan bahkan jika kita benar-benar bertemu dengan Tetua Ajaran Iblis legendaris itu. Yang paling penting adalah kita bisa menetralisir bahaya dengan sempurna jika para pria Balai Divine atau biarawan Kerajaan Yuelun diam-diam menyerang kita. ”

Ning Que merasa idenya lebih dan lebih masuk akal dan melambaikan tangannya dengan penuh semangat, mengatakan, “Jika kita bertemu Tao Addict, Ye Hongyu, atau seseorang yang bahkan lebih kuat daripada Tao Addict, kita tentu tidak bisa mengalahkannya. Lalu kamu berpegangan pada Tao Addict dan aku naik Big Black Horse untuk melarikan diri. Selama saya bisa melarikan diri, saya bisa menjadi saksi. Akankah Pecandu Tao berani membunuhmu? ”

Tiba-tiba, dia melihat wajah Mo Shanshan menjadi agak pucat. Mata kusamnya yang biasa tersebar menjadi sangat tajam dan api amarah yang samar muncul di matanya.

Ning Que berpikir dia mungkin salah paham, jadi dia buru-buru menjelaskan. “Dan sebaliknya. Saya bisa menyeret musuh yang kuat ini, dan Anda melarikan diri. Maka yang lain masih tidak berani membunuhku, murid inti dari Kepala Sekolah Akademi. Jadi itu hanya permainan kecil di mana kita masing-masing menjadi saksi. Saya tidak ingin menjadikan Anda kambing hitam. ”

Harapan dan kekecewaan pun terjadi. Dan khususnya, harapan yang menyayat hati ini akan membuat setiap gadis muda merasa malu dan jengkel.

Meskipun Mo Shanshan bukan gadis biasa, dia adalah seorang gadis muda.

Sama seperti Ning Que biasanya tidak tahu malu, dia tidak tahu malu.

Mo Shanshan menatap matanya. Nyala api yang membakar di matanya berangsur-angsur meruncing dan berubah menjadi dingin yang tak acuh sampai mereka akan menghabiskan suhu yang baik dan tenang dari Addict Kaligrafi yang legendaris. Dia berkata perlahan, “Di hadapan musuh yang kuat, kamu hanya ingin melarikan diri … Tidakkah kamu pikir kamu terlihat terlalu lemah dan tidak tahu malu?”

Kata-katanya yang tenang dan acuh tak acuh mengungkapkan rasa jijik dan meremehkan. Meskipun Ning Que terbiasa dengan ketidakpedulian dan ketenangan Guru Jimat muda ini di sepanjang perjalanan, itu sama sekali berbeda dari penghinaan. Dia agak kesal dan berkata, “Saya akan dipukuli menjadi anjing mati. Kenapa tidak kabur? ”

Mo Shanshan melihat wajahnya yang puas diri dan berpikir dia sebenarnya tidak tahu malu untuk mengungkapkan ketidakpuasan. Tangannya di lengan bajunya sedikit gemetar, seolah-olah mereka dikepal dan dipukul kapan saja.

Dia menatapnya untuk waktu yang lama, seperti mempelajari sepotong batu tinta. Dia tampaknya melihat dengan jelas apakah ini batu permata kuning yang berharga, atau batu tinta lumpur kuning yang murah dan tidak berharga.

Lama berlalu.

Gadis itu menatapnya dan bertanya dengan kecewa, “Kepala Sekolah Akademi … bagaimana dia bisa menerima kamu sebagai murid?”

Ning Que mengulurkan kedua tangan di depannya dan menjawab dengan jujur. “Karena dia sendiri tidak tahu dia punya murid sepertiku. Kadang saya juga berpikir apakah dia akan menyesal setelah tahu saya orang yang seperti itu. ”

Mo Shanshan menatap tatapannya yang tulus dan tidak tahu harus berkata apa. Kali ini dia mengerti bahwa pandangan aslinya benar dan menilai seseorang dengan kaligrafinya adalah hal yang sangat bodoh.

Realitas dan imajinasi adalah dua hal yang berbeda. Dia telah siap secara psikologis untuk ini. Ketika dia mengenalnya lebih baik, dia hanya tidak mengerti bagaimana seseorang yang menulis bagian-bagian itu bisa begitu tak tahu malu. Mengapa pria dalam kehidupan nyata begitu berbeda dari pria di permukaan Danau Tinta?

“Kemari.”

Mo Shanshan tiba-tiba berbicara dan pergi ke sisi meja, menyebarkan gulungan

kertas tunas dibuat di Xuanzhou.

Ning Que tidak mengerti mengapa, tetapi berjalan dan duduk. Dia melihat ketebalan kertas yang agak kekuningan dan floccules lunak pada mereka. Lalu dia memuji dengan keras. “Kertas bagus. Saya hanya melihat kertas yang begitu bagus dalam studi kekaisaran Yang Mulia. ”

Mo Shanshan mengabaikan pujiannya dan menuangkan air ke batu tinta tanpa ekspresi. Dia mengangkat tongkat tinta dengan ringan dan menggilingnya sebentar. Kemudian dia menunjuk sikat seperti tirai pada tempat pena dan berkata, “Pilih satu.”

Ning Que samar-samar menebak apa yang dia ingin dia lakukan dan tidak bisa membantu tetapi merasa sedikit gugup. Setelah hening sejenak, dia dengan sangat hati-hati memilih sikat ungu yang biasanya dia gunakan dan kemudian mulai mengatur napas.

Benar saja, Mo Shanshan berkata tanpa ekspresi wajah, “Menulis.”

Dia tidak menyebutkan alasan untuk permintaan itu, tetapi hanya satu kata, singkat dan jelas.

Ning Que bertanya dengan jujur, “Apa yang harus saya tulis?”

Setelah hening sejenak, Mo Shanshan berkata, “Tulis memo.”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya tidak perlu meninggalkan pesan kepada siapa pun sekarang. Mengapa saya harus menulis memo? ”

Segera setelah dia menyelesaikan kata-katanya, dia menyesuaikan napasnya dan sedikit tenang. Dia sedikit membungkam pergelangan tangannya dan ujung sikat tajam yang sepenuhnya dicelupkan ke dalam tinta jatuh di atas kertas tunas buatan Xuanzhou.

Dia sekarang seorang penulis kaligrafi terkenal di Kota Chang’an. Namun, gadis yang dihadapinya adalah seorang Pecandu Kaligrafi yang terkenal di dunia. Tentu saja, dia tidak berani menggigitnya. Sebaliknya, dia ingin menunjukkan rasa hormatnya dengan tampil di level tertinggi.

Dalam waktu singkat, dia mengangkat sikatnya dan memindahkan pergelangan tangannya. Kemudian kaligrafi kursif dilakukan.

Kekuatannya kuat dan keahliannya bisa berubah. Karakternya bulat dan juga curam.

Ning Que meletakkan kuasnya dan menatap mereka sebentar, sangat puas.

Kemudian dia menatap Mo Shanshan dan merasa agak khawatir, karena dia tidak tahu apakah dia puas.

Mo Shanshan berbalik ke sisi berlawanan dari meja dan mendorongnya ke samping. Dia membungkuk ke kertas tinta dan dengan hati-hati membacanya untuk waktu yang lama, tidak menunjukkan emosi pada wajah atau matanya.

Dia melihat karakter kursif terbang di atas kertas dan diam-diam berpikir itu memang batu tinta Huangzhou Clay yang mahal.

Batu tinta miliknya adalah batu tinta dari tanah liat Huangzhou.

Senja telah memudar dan malam datang. Tanpa disadari ada beberapa lampu menyala di tenda. Cahaya kekuningan redup bersinar di wajah sisi Ning Que dan jelas mencerminkan ekspresinya yang unik dikombinasikan dengan kegelisahan dan kepercayaan diri.

Mo Shanshan melihat profil sisinya dan tiba-tiba teringat profil samping itu oleh jendela kereta di perjalanan. Dia ingat pemuda itu dengan pikiran gelap dan beracun yang mengajar orang untuk membunuh. Kemudian dia secara bertahap memahami sesuatu.

Apakah itu batu tinta tanah liat Huangzhou yang mahal atau batu tinta lumpur kuning yang murah, itu adalah batu tinta yang baik selama orang dapat menggunakannya untuk menulis karakter yang baik.

Pada saat itu, dia adalah pria yang sama dan pria yang sangat disukainya. Kenapa lagi dia terburu-buru untuk mengatakan bahwa sudah ada seseorang yang dia sukai ketika dia mengatakan kepadanya bahwa dia semacam menyukainya?

Mo Shanshan memahami pikirannya sendiri dan tidak bisa menahan perasaan malu dan menundukkan kepalanya, mengungkapkan senyum diam. Senyum ini begitu indah di bawah cahaya cahaya redup.

Ketika matanya tertuju pada kertas tinta, senyum di wajahnya menjadi sedikit enggan. Dia pikir karakter ini memang bagus, tapi sayangnya bukan kata-kata yang dia inginkan. Dia tidak ingin gulungan lebar tetapi hanya ingin memo kecil.

“Kapan Anda akan menulis memo untuk saya?”

“Aku suka kaligrafimu.”

Mo Shanshan menatap Ning Que dan berkata dengan tenang. Tidak ada jeda atau ketidakwajaran dalam kalimat ini.

…

…

Di sudut kemah pada malam hari, Guru Jimat wanita muda itu memegang kertas itu dan dengan diam-diam melihatnya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.

Gadis Kucing melihat ke atas dan mengerutkan ujung alisnya yang tipis. Matanya yang cerah penuh dengan ketidakpuasan. Dia berkata dengan marah, “Ada begitu banyak pria yang tidak tahu berterima kasih di dunia. Saya tidak pernah menyangka kalau Saudara Senior Ning juga orang seperti itu. ”

Zhuo Zhihua sedikit terkejut dan berpikir dia seharusnya tidak memberitahukan hal ini kepada gadis kecil ini. Kemudian Zhuo Zhihua berkata sambil tersenyum, “Karena Mr.Thirteen tidak tahu tentang kasih sayang Guru Hill kepadanya, bagaimana Anda bisa memanggilnya tidak tahu berterima kasih?”

Gadis Kucing memasukkan sepotong susu ke mulutnya dan mengunyahnya dengan keras, berkata sambil mendengus, “Tidak tahu itu lebih buruk.”

Zhuo Zhihua berkata sambil tersenyum, “Ini bukan urusanmu. Hill Master bukanlah gadis normal yang tidak berani memberitahunya. ”

…

…

Angin dingin berdesir dan salju melayang. Masih ada jalan panjang, jadi mereka berhenti untuk beristirahat.

Di kedalaman Wilderness, hampir dekat dengan suku Desolate Man, itu putih bersih antara langit dan bumi. Kadang-kadang orang bisa melihat beberapa pohon di padang salju dan beberapa jejak kaki yang ditinggalkan oleh binatang buas.

Tepat sebelum memasuki bagian dari lapangan salju ini, Ning Que menerima laporan intelijen terakhir yang dikirim oleh Imperial Center Administration dan penjaga rahasia, membenarkan bahwa karavan dari Kota Tuyang tidak tinggal di istana terlalu lama dan berbelok ke utara di mulut gunung di depan dan kemudian menghilang.

Dia mengambil cabang dan membuat sketsa peta di salju dan rutenya sendiri setelahnya.

“Aku ingin melihat karaktermu.”

Mo Shanshan mengambil topinya yang tertutup salju. Dia memperhatikannya dan dengan tenang berkata.

Ning Que berkata dengan sedih, “Saya sudah menulis semua perjalanan. Kami akan melihat Desolate Man. Haruskah saya masih menulis? ”

Mo Shanshan menunjuk ke lapangan salju datar di depan dan berkata, “Cepat. Saya suka melihat karakter Anda. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–