Nightfall Chapter 245

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 245: Putusan Milenium

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Jadi, mereka berlama-lama dalam kisah-kisah Doktrin Setan di malam musim dingin, bersama salju yang turun dan angin yang berhembus.

Seperti biasa, kisah-kisah seperti itu selalu melibatkan masa lalu yang mengerikan yang penuh dengan pertumpahan darah dan kejahatan termasuk pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan. Misalnya, ada cerita tentang Tetua Feng yang sangat tertarik dengan kulit manusia, sedangkan Tetua Yun lainnya melakukan perbuatan yang bahkan bisa membuat muntah Feng tua.

Ning Que mendengarkan gadis muda itu dengan tenang, dan dia tidak muntah, karena dia telah melihat neraka yang lebih buruk dalam hidup ini.

Ketika dia memikirkan sikap Tuan Lv yang baik hati tentang sisa-sisa yang selamat dari Doktrin Iblis, dia tampaknya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sikap para pembudidaya arus utama terhadap yang terakhir. Meskipun demikian, sikapnya sendiri tetap tidak berubah.

Tentu saja, dia juga tidak akan berusaha membujuk Mo Shanshan atau orang-orang beriman Haotian yang taat, karena kepercayaan sering kali sulit untuk dipikirkan, dan dia hanya bisa mencoba mengurangi perasaan kewaspadaannya dengan cara lain.

“Selama beberapa tahun terakhir, Doktrin Iblis telah melihat kelangkaan di reservoir bakat, dan mereka telah berbaring rendah sama sekali. Kenapa kita harus tetap waspada? ”

Mo Shanshan menatapnya dan menjawab, “Berbohong rendah tidak berarti mereka tidak ada. Faktanya, Doktrin Setan yang bersembunyi bahkan lebih mengerikan, terutama ketika suku Manusia yang Terlantar sekarang bergerak ke selatan saat ini. Sebagai hasilnya, Aula Ilahi jelas harus waspada terhadap kebangkitan kutukan doktrin yang masih tersisa. ”

Ning Que berbalik untuk melihat tenda terisolasi di salju dan ketika dia memikirkan ibu dan anak dari suku Desolate di tenda, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Meskipun Doktrin Setan muncul dari suku mereka, Anda tidak dapat memperlakukan setiap Desolate Man sebagai bagian dari Doktrin. Selain itu, sudah lebih dari satu milenium, dan Pria Desolate mungkin sudah lama melupakan masa lalu mereka. ”

“Di antara Orang-orang yang Sepi, Doktrin Setan disebut sebagai Doktrin Pencerahan.”

Mo Shanshan berkata dengan wajah serius, “Kembali pada hari-hari ketika Kekaisaran Tang mengalahkan Pria Desolate, mereka dipaksa untuk bermigrasi ke utara ke Wilayah Dingin. Banyak yang kuat dari Doktrin Pencerahan tetap tinggal di Selatan dan tersebar di padang rumput dan Dataran Tengah. Mereka tidak pernah berhenti menyerang Aula Ilahi di tempat terbuka atau bersembunyi, dengan demikian asal mula Doktrin Iblis. ”

Mendengar tentang Doktrin Pencerahan, Ning Que secara alami mengingat Pendeta Agung Ilahi Cahaya yang niat awalnya adalah untuk berkhotbah di Hutan Belantara tetapi akhirnya menemukan Doktrin Setan ditangani sendiri, dan Handcroll “Ming” yang hilang di Padang Gurun.

Mo Shanshan tetap bermuka poker dan terus berkata, “Setiap kali, kekuatan kuat dari Doktrin Iblis akan menuju ke daerah dingin di kutub utara terlepas dari semua kesulitan, hanya untuk merekrut murid dan penerus di antara suku Desolate Laki-laki Mengingat ikatan yang begitu dekat di antara mereka, itu wajar bagi Balai Ilahi untuk waspada tentang migrasi ke selatan Pria Desolate. ”

“Mengapa Doktrin Iblis melakukan itu? Jika mereka ingin berkembang di dunia ini, bukankah mereka harus merekrut secara luas? Mengapa mengambil begitu banyak kesulitan untuk merekrut Pria Desolate sebagai murid? ” Ning Que bertanya karena dia tidak bisa mengerti.

“Doktrin mereka jelas akan berusaha berkembang di selatan juga, tetapi metode budidaya mereka terdiri dari memperoleh secara paksa dan mengandung Qi Surga dan Bumi di tubuh mereka, dan aturan-aturan surga tidak akan mengizinkannya seperti yang dikutuk. Ketika manusia biasa melanjutkan dengan bentuk kultivasi ini, mereka rentan terhadap kehancuran diri karena ketidakmampuan mereka untuk mengandung begitu banyak Qi. Di sisi lain, Desolate dilengkapi dengan konstitusi fisik yang kebetulan sesuai dengan metode Doktrin Setan, dan untuk alasan itu, mereka ditakdirkan untuk dipilih sebagai murid mereka, dan yang paling kuat juga ditakdirkan untuk muncul dari Suku Desolate. ”

Ning Que keberatan, berpikir bahwa, mungkin itu bukan konstitusi fisik Pria Desolate yang membuat mereka cocok untuk mengolah metode ini, tetapi sebaliknya: Imam Besar Ilahi Cahaya yang mendirikan Doktrin Iblis saat itu bisa dengan baik telah menciptakan metode kultivasi ini khusus untuk Desolate.

Dia memandang Mo Shanshan dan berkata, “Kamu harus tahu tentang Imam Besar Ilahi Cahaya yang mendirikan Doktrin Iblis.”

Mo Shanshan mengangguk.

Ning Que melanjutkan dengan mengatakan, “Jika kita mengabaikan cara metode Doktrin Iblis tidak menghormati Haotian, tidakkah Anda menganggap semua masalah ini sangat menarik? Doktrin Setan sangat mirip cabang Taoisme Haotian. ”

Mo Shanshan sedikit mengernyit dan menatap langsung ke matanya, “Meskipun mereka menamai diri mereka sendiri dengan cahaya, mereka masih menyembah Yama. Bagaimana cara-cara jahat seperti itu disebutkan dalam nafas yang sama dengan Taoisme Haotian?

Diingatkan akan kisah-kisah yang dia dengar saat kecil, Ning Que sejenak terkejut dan bertanya, “Bukankah Yama hanya legenda?”

Mo Shanshan menoleh untuk melihat rencana dan berkata dengan suara lembut, “Kita semua pernah mendengar tentang kisah ini sebagai seorang anak, tetapi tidak ada yang tahu di mana Dunia Bawah, dan apakah Yama benar-benar ada atau tidak ada yang akan menyembahnya. Bahkan Doktrin Iblis merasa keberatan dengan hal ini; mereka menyembah Yama, tetapi di sisi lain, beberapa dari mereka sendiri takut tentang kemunculan Yama, karena menurut kepercayaan mereka, kemunculan Yama dikaitkan dengan datangnya kegelapan, dan mereka … tidak menyukai kegelapan. ”

Ning Que mendengarkan penjelasannya, dan ketika dia membayangkan murid-murid Iblis yang menyembah Yama di gua-gua gelap mereka sambil berharap untuk tidak pernah datang untuk menghadapi Yama. Pikiran ini membuatnya tertawa ketika dia berkata, “Alangkah banyak paradoks aneh!”

Cahaya bintang memantul dari dataran yang tertutup salju, membuat malam hampir seterang fajar. Udara begitu murni setelah hujan salju, membuat tenda-tenda pemukiman Suku Desolate di pusat lapangan salju sepenuhnya terlihat dari jauh. Itu tampak tenang dan indah seperti dongeng.

Ning Que melirik pemandangan itu dengan tenang, hampir tidak bisa mengaitkan suku Desolate dengan kisah-kisah gelap masa lalu dan sejarah pertumpahan darah mereka.

Pada saat itu, awan hitam besar bergeser lebih dekat dari selatan, menutupi langit di atas serta menghitamkan cahaya bintang di belakangnya, tanpa membocorkan sedikit pun cahaya. Seluruh dunia menjadi gelap.

…

…

Di dataran salju hitam pekat sekarang berdiri beberapa tenda terisolasi di dekat punggungan gunung.

Di dalam tenda-tenda itu tinggal Orang-Orang yang Terasing yang melakukan ritual musim dingin, seperti ibu dan anak lelaki itu.

Beberapa batu mencuat dari tanah yang tertutup salju di luar salah satu tenda. Tiba-tiba, bebatuan bergerak, dan mereka sebenarnya adalah tiga pria berpakaian hitam. Bahan pakaian mereka sangat tebal dan tangguh, dan wajah mereka ditutupi oleh kerudung mereka, membuat mereka tampak seperti batu ketika mereka muncul entah dari mana tanpa membuat suara apapun.

Mereka adalah diaken dari Departemen Kehakiman Balai Divine, atau mungkin lebih tepat untuk memanggil mereka eksekutor, karena mereka adalah mimpi buruk utama dari semua sisa-sisa Doktrin Setan dan pengkhianatan Haotian.

Sama seperti negara-negara Dataran Tengah masih merencanakan serangan mereka untuk musim semi berikutnya, Departemen Kehakiman Aula Divine telah mengerahkan pasukan diaken yang sangat kuat untuk menyusup ke kedalaman Wilderness.

Sikap Balai Divine terhadap Desolate sangat sederhana, sama seperti sikap Ning Que terhadap musuhnya: hanya Desolate yang mati yang baik. Semua Pria Desolate harus mati. Namun, diaken-diaken ini menjalankan misi penting, dan mereka tidak cukup kuat, juga tidak mau membuat marah para pejuang kuat suku Desolate yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, ketika mereka berhadap-hadapan dengan Pria Desolate yang sendirian ini malam ini, mereka merasa tidak mungkin untuk menekan rasa jijik dan kebencian mereka terhadap kegelapan, seolah-olah mereka bisa mengendus aroma dunia yang paling menjijikkan, seperti halnya lynx yang melintasi lubang- menggali tikus di malam hari. Meskipun mereka tidak memiliki ekspresi wajah, mereka hampir tidak mampu menahan kegembiraan yang mereka rasakan di dalam.

Cara mereka dibesarkan, dan pengaruh puluhan tahun dari lingkungan tempat mereka tinggal membuat reaksi mereka selalu naluriah, dan pengejaran kejam dan pemusnahan bidat menjadi sumber sukacita dan kegembiraan terbesar dalam hidup mereka.

Maka ketika ketiga diakon itu berjalan ke tenda yang terisolasi, tidak pernah terlintas dalam benak mereka dampak dari kemarahan suku Desolate, dan apakah itu akan membahayakan misi Aula Ilahi. Yang bisa mereka pikirkan adalah menghilangkan sumber bau yang menjijikkan dan memusnahkan tikus-tikus ini, terhibur oleh pemikiran bahwa, mengingat beberapa jumlah Pria Desolate yang tersisa, membunuh satu akan sangat berkontribusi pada penyebab Cahaya.

Setelah beberapa suara singkat, mereka mengejutkan prajurit Desolate dan berhasil menaklukkannya serta membatasi istri dan putranya.

Salah satu diaken perlahan-lahan melepas tudung hitamnya dan memandangi prajurit Desolate tanpa ekspresi ketika dia mengulurkan tangan dan meletakkan tangannya di atas kepala pria itu, dan dengan suara orang yang benar-benar saleh, mengucapkan kata-kata berikut, “Atas nama Haotian, eksekusi. ”

Secercah sinar cahaya yang sangat murni bersinar dari telapak diaken, dan seolah-olah cahaya ini dapat menembus materi padat, mengungkapkan tulang-tulang telapak tangannya dengan sangat jelas, sementara juga mencerahkan wajah gelap Manusia Desolate, seperti juga kemarahan, kegelisahan, dan kepahitan di matanya.

Istri dan anak lelaki Desolate itu sudah mati di lantai, air mata mengalir dari wajah mereka.

Saat berikutnya, Manusia Kesepian menderita kematian yang menyakitkan di bawah Cahaya Ilahi Haotian.

Tiga diakon perlahan menutupi wajah mereka lagi dengan tudung mereka, dan berjalan keluar dari tenda dalam keheningan.

Awan hitam di atas Wilderness menyembunyikan cahaya bintang, dan salju dan angin terus bertiup dan memukuli jubah diakon hitam mereka, membuat suara mengepak.

Dalam bayang-bayang tudung hitam mereka, wajah pucat dari ketiga diakon memerah dengan cara yang aneh. Butuh waktu lama bagi mereka untuk mengatur kembali napas mereka yang berat karena kegembiraan kembali normal, sebelum akhirnya pergi.

Sekali lagi setelah bertahun-tahun, para diakon Haotian Divine Hall dapat berhadapan langsung dengan musuh bebuyutan mereka dan mendorong pukulan milenium.

Apa yang terjadi pada malam itu dengan angin kencang dan salju tentu saja layak mendapat tempat di akidah Haotian atau catatan sejarah banyak negara di Dataran Tengah. Namun demikian, semua jejak terkubur oleh salju, tidak meninggalkan petunjuk apa pun untuk latecomer.

…

…

Ning Que dan Mo Shanshan bangun hampir bersamaan.

Mereka tidur di sudut tenda, dan rasanya agak lembab dan dingin. Namun, bukan itu yang membangunkan mereka. Bahkan, itu karena mereka mendeteksi orang yang mendekati, orang yang sangat kuat.

Mo Shanshan menatapnya dan berkata, “Saya merasakan perasaan Cahaya Ilahi Haotian. Mereka pasti datang dari Aula Ilahi. ”

Ning Que melirik ibu dan putra Suku Desolate yang tertidur lelap, mengerutkan kening dan berkata, “Apa yang kita lakukan sekarang?”

Mo Shanshan tampak bingung ketika dia melihat ke belakang dan bertanya, “Apa maksudmu?”

Ning Que mengangkat bahu dan menjawab, “Sisi siapa yang kita pilih jika mereka mulai berkelahi?”

Mo Shanshan juga mengerutkan kening. Dia tidak pernah mempertimbangkan pertanyaan ini sejak menjadi seorang pengikut Haotian. Dia menerima begitu saja bahwa dia selalu berdiri di Aula Ilahi. Apakah ada keharusan untuk mempertimbangkan?

Ning Que tersenyum dan mengingatkannya, “Jangan lupa bahwa kita sekarang hidup dengan suku Desolate, dan jika diakon sedingin es dari Departemen Kehakiman dari Aula Ilahi yang datang, mereka pasti akan menganggap kita sebagai pengkhianat. . ”

Mo Shanshan dengan tenang menjawab, “Kita bisa menjelaskannya, kita di sini untuk mengumpulkan informasi.”

Ning Que tersenyum dan berkata, “Saya tidak berpikir mereka akan membeli penjelasan itu.”

Angin dan salju yang dingin membeku ketika tirai tenda terangkat, dan tiga bayangan hitam seperti batu muncul, tampak tenang, khidmat, dan kuat dalam cahaya api unggun kecil di dalam tenda.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–