Nightfall Chapter 248

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 248: Seseorang di Gunung

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Senyum konyol mereka tampak sangat putih di hutan salju putih. Senyum mereka sangat infeksi sehingga bisa dirasakan oleh setiap partikel salju di setiap cabang dan setiap helai rumput di bawah tanah bersalju. Namun, nyala api dari kertas Fu di lubang salju sebelum keduanya tidak berhasil. Nyala api tidak tumbuh lebih besar saat angin pahit bertiup di atasnya.

Ning Que menatap api kecil pada jubah hitam yang menutupi tubuh diaken Departemen Kehakiman. Saat itulah, ketika dia menemukan, agak canggung, kemampuannya sangat jauh di bawah Guru Jimat muda di sampingnya. Jimat yang digambar Mo Shanshan tanpa banyak berpikir kemarin telah mengurangi diakon Departemen Kehakiman menjadi abu tanpa tanda hangus pada jubah hitamnya. Namun, jimat api yang telah bekerja keras di Kota Chang’an sangat lemah dibandingkan dengan itu. Berapa hari yang dibutuhkan untuk membakar mayat sepenuhnya?

Mo Shanshan memperhatikan ekspresi canggung di wajahnya dan hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak. Dia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan senyumnya. Jari-jarinya yang tertinggal di luar jubahnya membuat aksi menjentikkan dan api di lubang salju tumbuh lebih besar.

Bara putih mempesona berkedip. Ning Que yang berdiri di samping nyaris tidak bisa merasakan kehangatan itu sebelum dia menyadari bahwa salju telah mencair dan merembes ke tanah. Tubuh diaken telah terbakar sepenuhnya, kali ini, bersama-sama dengan jubah hitam dan tidak lagi terlihat.

Ning Que menghela nafas saat melihat pemandangan di depannya. Seni menggambar jimat tergantung pada potensi seseorang. Menggunakan jimat tergantung pada bagaimana seseorang menerapkannya. Jimatnya jauh berbeda dari Addict Kaligrafi dan terasa agak kesal ketika dia bahkan tidak bisa mengerti bagaimana dia menerapkannya.

“Tuan Yan Se berkata bahwa saya adalah seorang jenius yang langka di Taoisme Jimat dalam lebih dari seribu tahun. Tetapi sekarang setelah kita bersama selama beberapa waktu, saya merasa dia tidak jujur. Entah itu atau pandangannya pasti sangat berbeda dari Master of Calligrapher. ”

Dia menatap mata bening Mo Shanshan yang indah dan yakin bahwa dia seumuran dengannya. Namun, dia tidak bisa meminta usianya tanpa merasa canggung. Jadi dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan penyesalan, “Kamu benar-benar jenius Tao Talisman.”

Mo Shanshan menatapnya dan bertanya dengan serius. “Kakak Senior XIII, kapan kamu mulai mempelajari Talisman Taoism?”

Ning Que menghitung mundur dan menjawab, “Di musim semi. Sudah hampir enam bulan. ”

Mo Shanshan menatap matanya dengan tenang dan mendesah pelan setelah beberapa saat. Dia berkata, “Ya, Tuan Yan Se memang benar. Kamu memang jenius dalam Taoisme Talisman. ”

Ning Que sangat senang ketika mendengar itu. Ini terutama terjadi ketika dia memikirkan kesombongannya pada Chen Pipi. Dia merasa jauh lebih aman tentang kemampuannya dan dia tersenyum sambil bertanya dengan serius, “Apakah aku benar-benar sangat kuat?”

Mo Shanshan mengangguk. Dia memikirkan sesuatu dan bertanya dengan rasa ingin tahu, “Seperti apa gurumu?”

Ning Que berpikir sejenak sebelum dia menjawab dengan jujur, “Dia adalah orang tua yang menyeramkan dan sesat.”

Mo Shanshan sedikit terkejut. Dia memikirkannya sejenak sebelum sampai pada suatu kesimpulan. Dia berkata dengan lembut, “Aku bertanya tentang Kepala Sekolah Akademi. Saya sangat ingin tahu orang seperti apa yang bisa mengajar murid-murid lantai II. ”

Ning Que tersenyum malu-malu. Dia menjawab, “Anda mungkin sulit percaya. Meskipun saya bepergian melalui Wilderness sebagai murid inti dari Kepala Sekolah, saya belum bertemu dengannya. ”

Mo Shanshan berkedip. Dia tampaknya tidak berpikir bahwa ini akan menjadi jawabannya.

Ning Que mempertimbangkan pertanyaan itu beberapa saat sebelum dia berkata dengan serius, “Menurut Saudara-saudari Senior di Lantai Dua, saya membayangkan Kepala Sekolah harus menjadi lelaki yang sangat bangga, mencolok, dan luar biasa.”

Hanya orang-orang dari Back Mountain of the Academy yang berani menyebut Kepala Sekolah sebagai seorang pria. Deskripsi Ning Que sebagian besar omong kosong. Seseorang seperti Mo Shanshan, Pecinta Kaligrafi, tentu saja akan sangat tahu bagaimana rasanya Kepala Sekolah. Bukankah seseorang dalam kondisi kultivasi yang tinggi seperti Kepala Sekolah memiliki hak untuk bangga dan mencolok?

“Bagaimana tuanmu, Master Kaligrafi?” Ning Que bertanya dengan rasa ingin tahu.

Campuran emosi muncul di wajah Mo Shanshan setelah mendengar menyebutkan gurunya. Ada rasa hormat dan ketidakpastian. Dia menundukkan kepalanya perlahan dan berbalik untuk berjalan menuju hutan salju, tidak mau membicarakan hal ini.

Ning Que menatapnya mundur dan mengerutkan kening. Dia berbalik untuk melihat lubang salju untuk memastikan bahwa mayatnya telah dihancurkan sepenuhnya sebelum mempercepat untuk menyusulnya.

Kuku mendarat di salju putih. The Big Black Horse menundukkan kepalanya dan berlari dengan koper berat di punggungnya.

Dia melihat cetakan yang jelas di tanah bersalju di hutan dan pria dan wanita muda di depan mereka. Dia bertanya-tanya pada diri sendiri mengapa mereka tidak khawatir meninggalkan jejak ketika pergi tetapi harus menyeret rumput di belakang mereka ketika mereka datang.

Kuda Hitam Besar tiba-tiba memiliki pencerahan dan mau tak mau harus kesal. Dia menggelengkan kepalanya dengan marah, menendang kakinya dan melaju ke pinggiran hutan seperti yang dia lakukan dalam perjalanan ke sana.

…

…

Ning Que mengikat dahan dan beberapa kayu bakar yang dicari Kuda Hitam Besar tinggi dan rendah di belakang kuda. Dia menepuk punggung kuda dengan puas sebelum menggambar rumput aneh dari depan jubahnya dan memasukkannya ke mulut kuda sebagai hadiah.

Mo Shanshan memandangi layar ini dengan rasa ingin tahu dan berpikir pada dirinya sendiri bahwa orang-orang dari lantai dua Akademi benar-benar aneh. Bahkan binatang buas mereka aneh. Sepertinya itu bisa memahami manusia. Dia bertanya-tanya bagaimana ini mungkin.

Ning Que berbicara, “Kita harus membersihkan semua jejak perjalanan kita dari salju. Solusi terbaik adalah jika Haotian berkenan mengirim salju. Namun, jika tidak turun salju, kita harus lebih berhati-hati. Kita tidak boleh mengambil jalan yang sama dengan yang kita ambil ketika datang ke sini. ”

Mo Shanshan tidak mengerti. Dia bertanya, “Saya tahu bahwa rumput yang digunakan sebelumnya adalah untuk ini, tetapi mengapa Anda membakarnya dan meminta Big Black mencari cabang?”

Ning Que menjelaskan dengan tenang, “Karena aku ingin mencoba menulis jimat pemadamku sendiri dan melihat seberapa kuat jadinya. Tetapi saya tidak yakin apakah itu akan terbakar, itulah sebabnya saya menggunakan rumput sebagai bahan bakar. Sepertinya itu tidak berhasil, jadi kamu harus membantu lagi. ”

Ning Que benar-benar tak tahu malu untuk bisa berbicara tentang ketidakmampuannya sendiri dengan cara yang begitu tenang. Namun, Kuda Hitam Besar yang telah mencoba yang terbaik untuk menekan kebutuhannya untuk bergegas sambil menghapus semua jejak perjalanan mereka semakin menyedihkan.

Mo Shanshan tidak memperhatikan ketidakberdayaan dalam pernyataannya. Setelah hening sejenak, dia menghela nafas. “Saya tumbuh di Danau Tinta dan dibesarkan oleh Guru Qu. Dia tidak pernah mengizinkan saya menjelajahi dunia sekuler. Jika bukan karena dekrit Balai Ilahi dan bahwa saya sudah dewasa, saya mungkin tidak akan meninggalkan gunung. ”

Ning Que bisa melihat, dari deskripsinya, Grand Cultivator tua mengawasi seorang anak berusia lima atau enam di tepi danau, dengan tegas memerintahkannya untuk menjernihkan hatinya dan memegang pena.

Mo Shanshan memandangi pegunungan yang agak jauh dan berkata dengan pelan, “Tiga pecandu dunia kecanduan Taoisme dan Kaligrafi Jimat. Mereka kecanduan budidaya dan tanaman. Jika mereka benar-benar ingin memasuki dunia manusia, mereka akan dengan mudah dikalahkan oleh orang pintar dan pintar seperti Anda.

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya tidak rendah hati, tetapi bahkan jika saya lebih licik dan praktis, saya tidak akan pernah bisa mengalahkan kalian. Kondisi seseorang dapat dengan mudah mengalahkan semua plot. ”

Mo Shanshan menjawab dengan lembut dengan kepala menunduk. “Aku tiba-tiba mengerti sesuatu. Saya tidak mengerti hal-hal dari dunia sekuler. Lu Chenjia seperti aku, dia mungkin tidak mengerti juga. Jika saya adalah orang yang duduk di atas kereta kuda di padang rumput dan orang-orang yang diserang oleh Gang Kuda berasal dari Kerajaan Yuelun, mungkin saya juga tidak akan terganggu. ”

Ning Que memandangi helaian rambut yang tersesat oleh angin di wajahnya dan berkata, “Tidak, Anda berbeda dari Pecandu Bunga. Dia kecanduan bunga dan bisa menganggap orang sebagai pupuk atau lumpur yang akan menguntungkan bunga nya. Anda mungkin kecanduan kaligrafi, tetapi dunia yang Anda lihat adalah dunia normal. Anda tidak berpikir tentang darah yang kami orang biasa berikan sebagai tinta untuk digunakan. ”

Mo Shanshan berpikir bahwa deskripsinya berdarah tapi layak. Dia mengangkat kepalanya dan menatap matanya dan berkata dengan serius, “Apakah aku benar-benar berbeda dengan Pecandu Bunga?”

“Tentu saja.” Ning Que tersenyum. “Meskipun kalian berdua tidak tahu apa-apa, kamu baik dan tidak peduli.”

Ketidaktahuan itu tidak berdarah, tetapi juga tidak sepenuhnya tepat. Tidak ada yang mau disebut bodoh. Mo Shanshan mengerutkan alisnya sambil mempertahankan jejak kebahagiaan di matanya. Dia bertanya, “Apakah kamu bercanda?”

Ning Que ingin mengatakan bahwa dia jujur. Tapi ketika dia melihat wajah cantik di depannya, dia mengangguk.

Mo Shanshan berbalik dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Bibir merah tipisnya dikerutkan dan pipinya mengembang. Dia tidak mencoba mengendalikan amarahnya, tetapi malah tertawa.

“Kalau saja … kamu bukan pembohong. Tentu saja, Anda sudah sangat baik, karena Anda tahu bagaimana perasaan saya, itulah sebabnya Anda berbohong. ”

Mo Shanshan menunduk dan terus berjalan sambil berpikir sendiri. Dia tidak meninggalkan jejak langkahnya di salju meskipun dia melangkah di dalamnya. Dia tidak bermaksud hal itu terjadi, tetapi dia merasa benar-benar melayang di udara.

…

…

Kembali di tenda, Ning Que dan wanita dari suku Pria Desolate memasuki diskusi serius. Dia memintanya untuk melakukan beberapa hal. Wanita yang berpartisipasi dalam Etiket Musim Dingin dan mengikuti aturan tidak pernah kembali ke sukunya meninggalkan anaknya kepada pria dan wanita muda dari Dataran Tengah dan kembali ke sukunya.

Setelah dua hari, wanita itu membawa kembali berita yang relatif buruk. Ning Que tidak peduli karena dia tahu bahwa itu adalah hal yang sulit mencoba untuk mendapatkan kepercayaan dari suku Man Desolate sebagai orang dari Central Plains.

Beruntung dia masih bisa mendapatkan informasi yang berguna. Sebagai contoh, dia tahu tentang kejadian baru-baru ini seperti pedagang keliling dari Kota Tuyang dan bagaimana suku Desolate Man mengambil alih Wilderness.

Suhu turun saat mereka meninggalkan hutan musim dingin dan menuju ke utara. Ini bisa jadi karena mereka akan memasuki kaki bukit di ujung utara Gunung Tianqi. Kuda roan Mo Shanshan pasti tidak akan tahan dingin. Karena itu, mereka meninggalkannya bersama ibu dan anak dari suku Pria Desolate.

Begitu mereka mengucapkan selamat tinggal, kedua remaja dan seekor kuda hitam memulai perjalanan mereka sekali lagi.

Mo Shanshan bertanya, “Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”

Ning Que menjawab, “Kita akan memasuki gunung.”

Mo Shanshan sedikit terkejut. Dia bertanya, “Apakah Tomes of Arcane ada di gunung?”

Ning Que memandangi puncak yang tertutup salju di kejauhan dan tetap diam beberapa saat sebelum berkata, “Saya tidak yakin. Tetapi saya yakin seseorang dari Aula Tuhan ada di gunung. ”

…

…

Tidak ada tanaman karena dingin dan ketinggian yang ekstrem. Angin kencang gunung sangat kuat, meniup semua debu dan salju di tanah, mengungkapkan batu belakang di bawah.

Ada seorang pria muda mengenakan jubah Departemen Kehakiman berdiri di tebing yang menonjol dari dinding batu hitam. Dia memandang awan, angin, dan salju dari kejauhan seolah-olah dia adalah bagian dari dinding batu.

Bahkan goshawk tidak akan bisa naik ke tebing tempat dia berdiri. Namun, itu tidak menimbulkan kesulitan baginya. Tidak ada jejak kebanggaan di wajahnya yang pucat tanpa cacat karena dia adalah Pangeran Long Qing.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–