Nightfall Chapter 252

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 252: Pertemuan Dendam di Tebing Salju

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Bahkan para penyembah yang taat yang berkeliaran dan bersujud ke Gunung Persik Aula Ilahi selalu memiliki arah. Namun, tidak ada peta harta karun yang tersembunyi di kain crimson. Hanya ada pengadilan kekaisaran yang sepenuhnya mundur setelah melemparkan tanggung jawab yang berat di pundak Ning Que, dan Saudara Kedua benar-benar tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, perjalanan ke Wilderness menjadi kusut dan membuat frustrasi bagi Ning Que. Dalam pandangannya, perjalanan ini adalah proses kultivasi; orang-orang yang menghangatkan diri di sekitar api di kamar-kamar hangat Istana di Kota Chang’an semuanya tua dan tidak berguna. Ning Que sangat kesal pada mereka dan tidak tahu harus berkata apa.

Dia tidak tahu harus berkata apa atau bagaimana berjalan. Selama beberapa hari pertama setelah mereka memasuki Gunung Tianqi utara, Ning Que dan Mo Shanshan berjalan diam-diam dan monoton. Dia adalah

efisien dalam berburu dan melacak, tetapi masih tidak bisa mengatasi kesulitan sepanjang malam angin utara yang ganas dan salju tebal.

Ketika berjalan di daerah di mana angin sangat kencang, Ning Que berpura-pura tidak memperhatikan alis berkerut Master jimat perempuan. Dia merasa terpaksa memberinya pesona memanaskan. Ketika dia siap untuk bergerak maju, dia tiba-tiba berhenti dan melihat ke atas.

Mo Shanshan melihat ekspresinya. Dia berasumsi bahwa dia mungkin melihat lebih banyak domba Gunung Salju yang mungkin ingin dia tangkap untuk makan malam. Dia menggelengkan kepalanya dengan lembut dan tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya memeluk kehangatan yang berasal dari perutnya.

Alih-alih mengeluarkan busurnya dan menempatkan panah, Ning Que perlahan mengerutkan kening dan kemudian duduk di salju. Dia menutup matanya untuk memaksa Kekuatan Jiwa dari indera persepsi keluar dari tubuhnya. Dia mulai duduk diam, merasakan aura dunia di sekitarnya.

Salju datang dengan angin dingin, dan setelah beberapa saat, lapisan salju tipis menumpuk di pakaiannya. Mo Shanshan menatapnya dengan khawatir dan bingung. Dia ingin mengibaskan salju untuknya, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan apa pun.

Sesaat sebelumnya, Ning Que merasakan aura yang akrab datang dari kedalaman Gunung Tianqi. Berbicara secara logis, tidak mungkin baginya dalam kondisi saat ini untuk merasakan sesuatu dari jarak yang begitu jauh. Namun, aura baru saja tiba-tiba muncul dalam indera persepsinya. Itu menunjukkan bahwa bukan Ning Que yang merasakan aura, tetapi aura yang mengabaikan salju yang berputar dan mengambil inisiatif untuk datang kepadanya.

Analisis ini mengejutkannya. Dia bertanya-tanya di negara bagian mana Kultivator Agung berada, bahwa dia dapat membiarkan Ning Que memahami keberadaannya dari jarak yang begitu jauh. Mungkinkah itu salah satu dari Peraturan Tidak dari legenda? Apakah ada keberadaan seperti Sage yang telah melampaui lima negara di gunung yang luas ini?

Untuk memastikan bahwa persepsinya tidak salah, dia duduk tanpa ragu-ragu dan mulai bermeditasi. Dengan konsentrasi rohnya dan pelepasan Psyche Power dalam pengertian persepsi, aura yang datang dari suatu tempat yang jauh menjadi lebih jelas dan lebih jelas. Itu datang kepadanya ketika salju dalam angin melintasi jarak yang jauh, dan kemudian dengan lembut jatuh ke atasnya. Lalu perlahan-lahan dan tak terhindarkan memasuki tubuhnya melalui pipi, mulut dan hidungnya.

Aura mengerikan dari makhluk yang lebih kuat, yang datang dari jauh, langsung memenuhi indra persepsinya. Di bawah situasi ini, bahkan untuk orang-orang seperti Addict Tao, pikiran pertama yang terlintas dalam pikiran mungkin menjadi sejauh mungkin.

Alih-alih melarikan diri, Ning Que duduk diam untuk mendapatkan persepsi, karena seperti yang disebutkan sebelumnya, aura yang mengerikan dan kuat ini membuatnya merasa akrab dan bahkan tertutup. Namun masalahnya adalah, tidak peduli berapa banyak dia mengingat ingatannya, dia masih tidak dapat mengingat apakah dia pernah bertemu dengan seorang Penggarap Besar yang memiliki aura semacam ini dalam dua tahun terakhir.

Aura yang kuat tidak sombong, tetapi sangat bangga. Rasanya seperti pohon cedar yang bertahan di puncak Puncak yang tertutup Salju. Itu tidak membungkuk, bahkan jika itu tertutup salju milenium. Itu lebih suka mengabaikan makhluk fana di kaki gunung daripada melihat ke langit.

Ning Que menutup matanya dan diam-diam merasakan aura itu. Tiba-tiba, kilatan cahaya berlalu, dan beberapa penglihatan muncul dalam indera persepsinya. Gambar-gambar itu tampak seperti padang rumput hijau dan tenang di depan Akademi; banyak buku yang terlalu sombong untuk dipahami oleh orang awam di perpustakaan kuno; angsa putih yang dengan bangga memberi makan ikan di belakang gunung; mahkota kuno di kepala Saudara Kedua; bunga yang disukai Saudara Kesebelas dan hutan di mana pohon-pohon menunjuk langsung ke cakrawala seperti pedang di atas gunung di bawah Akademi.

Dia perlahan membuka matanya, memandang ke arah kedalaman pegunungan di kejauhan dan merasakan kedamaian dan kegigihan yang terkandung dalam aura. Dia tidak tahu mengapa dia tiba-tiba merasa sedih dan hampir meneteskan air mata, karena … aura yang akrab masih mempertahankan kebanggaan dan obsesi pemiliknya, tetapi tanpa informasi apa pun. Itu telah menemukan Ning Que hanya karena juga merasa kenal dengan baunya. Ia tidak ingin tinggal di gunung ini; ia ingin kembali ke tempat yang paling dikenalnya.

Ia ingin kembali ke rumah, kembali ke Akademi.

…

…

Ketika Ning Que terbangun, angin dan salju berhenti, dan tubuhnya telah menumpuk lapisan tebal salju tebal.

Dia sudah lama menatap tempat itu, jadi dia mengerti sesuatu dan mengkonfirmasi sesuatu. Dia tiba-tiba bertanya, “Apakah kamu merasakan itu?”

Kepingan salju tebal jatuh dari pakaiannya.

Mo Shanshan tetap diam di sampingnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Mendengar pertanyaannya, dia mengerutkan alisnya dan menjawab, menggelengkan kepalanya, “Rasakan apa?”

Ning Que berdiri dan membersihkan salju dari pakaiannya. Dia mengambil paketnya dan berkata, “Ayo

Pergilah.”

Mo Shanshan bertanya, “Kepada …?”

Ning Que menunjuk ke gunung besar di kejauhan di mana aura yang kuat dan bangga muncul.

“Sana!”

Mo Shanshan berkata, “Kami tidak memiliki peta.”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Mereka mengirim saya ke sini karena mereka tahu saya tidak memerlukan peta.”

…

…

Berjalan di jalan bersalju itu sulit, tetapi tidak sesulit mendaki ke langit. Ning Que yang memiliki kondisi mental yang ditentukan dan Addict Kaligrafi muda yang selalu memiliki pikiran yang kuat berjalan dengan tegas menuju tempat itu. Mereka tidak butuh waktu terlalu lama sebelum tiba di tebing curam.

Mereka butuh setengah hari untuk mendaki tebing salju yang curam. Mereka berdiri di puncak. Embusan angin bertiup; itu segar dan sejuk seperti musim semi, tidak seperti salju yang ganas dan angin dingin musim dingin.

Mereka terus berjalan maju di sepanjang tebing salju yang panjang. Segera, mereka menemukan asal mula angin musim semi. Di ujung tebing salju ada lembah yang sunyi, di mana ada beberapa pohon berdaun lebar hijau tumbuh. Dia tidak tahu apakah mereka bisa tumbuh di sini karena iklim atau jika ada sumber air panas yang memberi makan mereka. Lembah itu besar. Itu tampak hijau, sangat kontras dengan dunia es di tebing salju yang hanya putih dan hitam.

Mo Shanshan terpesona oleh pemandangan hijau di depannya. Setelah lama diam, dia tanpa sadar berbalik dan melirik Ning Que. Dia telah memimpin jalan ke sini. Dia tidak mengerti bagaimana Ning Que bisa tahu lembah semacam ini ada di kedalaman Pegunungan Tianqi. Pada awalnya, dia kesulitan menemukan peta.

Ning Que tidak setenang dirinya. Dia menatap kosong ke lembah hijau dan mata air yang samar-samar bisa dilihat di kedalaman lembah. Dia merasakan aura yang akrab menjadi lebih ringkas dan jelas. Dia tidak bisa menahan perasaan gugup.

Aura ini membuatnya diam selama berhari-hari. Sekarang dia akhirnya memastikan bahwa dia tidak salah. Setelah

tiba-tiba merasakan ketegangan yang tajam, dia menjadi benar-benar santai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Berdiri di puncak tebing salju, dia tiba-tiba berteriak ke lembah hijau, “Zhang Wuji, kamu di mana?”

Suara itu bergema di lembah untuk waktu yang lama sebelum menghilang.

Mo Shanshan menatapnya tanpa ekspresi di wajahnya, mungkin berpikir dia mungkin menjadi gila lagi.

Ning Que menenangkan suasana hatinya yang menyenangkan dan berkata kepadanya dengan suara lembut, “Saya pikir kami menemukan Gerbang Depan Doktrin Setan.”

Mo Shanshan tampak sedikit terkejut. Dia bertanya, “Apakah sesederhana itu?”

Ning Que diam-diam menatap lembah di bawah tebing salju, dan kemudian menggelengkan kepalanya, berkata, “Ada banyak hal yang tampaknya sulit di dunia ini. Namun, semuanya ternyata sangat sederhana selama Anda dapat memahami tautan di antara mereka. ”

Mo Shanshan menggelengkan kepalanya dengan cara yang sederhana dan langsung, dan kemudian berkata, “Saya tidak mengerti apa yang Anda maksud.”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Ada pendahulu yang menemukan Gerbang Depan Doktrin Setan dan memotongnya menjadi reruntuhan hanya dengan pedang. Apakah Anda tahu siapa dia? ”

Mo Shanshan menggelengkan kepalanya dan melanjutkan, “Guru itu tidak pernah memberi tahu saya. Sepertinya dia tidak mau mengatakannya. ”

Ning Que berkata, “Saya juga tidak tahu siapa dia, tapi saya mungkin bisa menebak siapa dia dan mengkonfirmasi hubungan antara dia dan saya. Karena hubungan ini, saya dapat dengan mudah menemukan Gerbang Depan Doktrin Setan. ”

Mendengar kata-katanya, mata Mo Shanshan secara bertahap menyala. Dia mungkin sudah menebak siapa pendahulunya yang dia bicarakan. Namun, karena dia tidak menjelaskannya, dia tidak melanjutkan.

“Pangeran Long Qing juga harus di gunung,” dia mengingatkannya.

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Jika Aula Ilahi tahu lokasi Gerbang Depan Doktrin Iblis, mengapa mereka tidak datang ke sini sebelum Manusia Desolate pergi ke selatan? Selain itu, menurut perkiraan saya, seharusnya tidak ada hal-hal baik yang tersisa di lembah ini. Mengapa Balai Divine meminta Pangeran Long Qing untuk datang ke Wilderness? Saya percaya mereka memiliki pikiran yang sama dengan Akademi. Mereka hanya ingin kita berkultivasi. ”

Mo Shanshan mengedipkan matanya sedikit dan dengan tenang berkata, “Kadang kultivasi adalah masalah di antara keduanya

dua orang.”

Ning Que tidak salah mengartikan maknanya; dia mengerti apa yang dimaksud wanita itu. Setelah hening sejenak, dia berkata, “Jika Long Qing hanya bisa memenuhi Hati Taoisnya dengan mengalahkan saya; apakah Anda pikir saya akan memberinya kesempatan ini? ”

Mo Shanshan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Adapun untuk kultivasi, banyak hal yang paling menarik

waktu.”

Ning Que berkata dengan serius, “Kita semua adalah orang benar. Bagaimana kita bisa memulai pertarungan segera setelah kita bertemu satu sama lain? Selain itu, Gunung Tianqi sangat luas, seberapa mudah bagi kita untuk bertemu satu sama lain? ”

Suara seseorang tiba-tiba terbawa dari tebing salju. Suara itu mengandung emosi yang sangat rumit; mereka tampak agak terkejut, senang, bingung, dan gigih. Akhirnya

emosi mereda.

“Aku tidak berharap untuk bertemu denganmu secepat ini.”

Ning Que dan Mo Shanshan melihat ke belakang dan melihat seorang pria duduk di ujung tebing salju, hanya beberapa ratus meter jauhnya.

Karena suhu di kedua sisi tebing salju sangat berbeda, bagian kanan tubuh orang itu tertutup salju tebal, sementara mantel hitam di sisi kirinya bebas dari salju. Tampaknya dia duduk di garis pemisah antara dua dunia, satu sisi adalah angin, salju, dan kegelapan, sementara sisi lainnya adalah musim semi dan cerah. Itu pemandangan yang sangat aneh.

Dengan suaranya, salju tebal yang menutupi tubuhnya perlahan meleleh dan jatuh. Pipinya yang sempurna, karena angin dingin dan salju, tampak kuyu. Jubah Tao hitamnya yang tadinya bersih sekarang penuh dengan kotoran. Rambut hitam yang jatuh ke bahunya membuatnya tampak sedikit malu.

Namun, dia masih terlihat tenang, terpesona dan cerah seperti putra Tuhan.

…

…

Dunia begitu besar sehingga seseorang, bahkan jika dia kuat dan menonjol setelah tumbuh dewasa, masih tidak dapat menemukan informasi tentang gadis kecil tetangga yang telah memberinya permen lolipop, sampai hari kematiannya.

Namun, dunia ini juga sangat kecil. Mungkin ketika seseorang memakan semangkuk jeroan babi itik yang haram dan pergi ke kakus di sudut jalan, dia mungkin tiba-tiba bertemu dengan pria tak tahu malu yang telah bersaing dengannya untuk permen lolipop gadis kecil itu.

Dalam Sekte Buddhisme, cinta yang terpisah dan pertemuan dendam berarti penderitaan dalam kehidupan manusia. Di mana ada kehidupan, di sana ada penderitaan. Karena itu, hidup di dunia manusia sering kali mengharuskan orang meninggalkan orang yang mereka cintai dan kemudian terus bertemu dengan orang yang tidak mereka sukai.

Setelah pemeriksaan di lantai dua Akademi, di mata mereka yang berada di puncak dunia sekuler dan mereka yang berada di dunia kultivasi, Ning Que dan Pangeran Long Qing ditakdirkan untuk menjadi musuh seumur hidup.

Dan mereka saling membenci.

Jadi, tidak peduli seberapa besar dunia ini atau seberapa besar Gunung Tianqi, mereka pasti ditakdirkan untuk bertemu.

…

…

Pangeran Long Qing memandang lelaki dan perempuan di sisi lain tebing salju, dan tiba-tiba tertawa.

Dia mampu melewati suaranya ratusan meter; jadi secara alami, dia juga bisa melihat wajah mereka dengan jelas.

Bagaimana dia bisa melupakan wajah menjijikkan pria itu? Bagaimana dia bisa melupakan bintik-bintik lembutnya? Bagaimana dia bisa melupakan lesung pipinya? Bagaimana dia bisa melupakan saat pria ini berjalan keluar dari kabut tebal seperti orang bodoh dan melewatinya kue-kue terjepit di puncak gunung di belakang Akademi?

Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa Ning Que dan Addict Kaligrafi benar-benar bisa menemukan lembah ini. Berbicara secara logis, hanya Divine Hall yang memiliki peta. Selain itu, jika langit tidak memberikan panduan, dan susunan taktis besar di luar lembah dihilangkan, bahkan orang-orang dari Aula Ilahi tidak dapat menemukan jalan mereka di sini.

“Ketika saya datang ke sini beberapa hari yang lalu, lembah ini masih tertutup salju beku.”

Tidak ada emosi dalam suara Pangeran Long Qing. Dia berkata, “Saya telah duduk di sini menyaksikan salju dan es mencair. Saya telah melihat peremajaan daun hijau dan perbedaan antara setiap hari, seolah menyaksikan keajaiban. Saya benar-benar terkesan. ”

Dia memandang Ning Que yang tinggal di seberang tebing salju dan dengan tenang melanjutkan,

“Kamu terlambat datang. Atau bisa saya katakan Anda datang lebih awal, karena masih ada beberapa hari sebelum gerbang dibuka. ”

Suara hangat dan tulus Ning Que terdengar di kejauhan, “Yang Mulia, apakah Anda tahu kapan gerbang akan terbuka?”

Pangeran Long Qing gelisah oleh antusiasme dalam suara Ning Que. Dia berkata dengan suara rendah, “Aku

tidak tahu Tetapi karena Anda dan saya semua di sini sedikit lebih awal, mungkin kita dapat menemukan cara untuk mengisi waktu kita. ”

…

…

Ning Que tidak memiliki kemampuan Pangeran Long Qing untuk berbicara dengan orang lain tanpa memandang jarak. Dia

membuka telapak tangannya dan meletakkannya di samping mulutnya, berteriak, “Bermain catur, atau memainkan melodi, atau omong kosong. Ini adalah hal-hal yang saya bagus sekarang. Sedangkan untuk berkelahi, lupakan saja. Aku tidak bisa mengalahkanmu, dan memalukan bagimu untuk menggertakku. ” Mo Shanshan berdiri di sampingnya dan menundukkan kepalanya setelah mendengar kata-kata ini.

…

…

Perkataan Ning Que begitu buruk dan terus terang sehingga bahkan gadis muda yang mengaguminya tidak bisa lagi mendengarkannya. Jangankan Pangeran Long Qing.

Pangeran Long Qing memandang Ning Que di kejauhan dan mengambil napas dalam-dalam.

Malam mendaki gunung belakang Lantai Dua merupakan kemunduran terbesar yang pernah dideritanya. Beberapa hari yang lalu, dia dikalahkan oleh Tang Xiaotang, yang membuatnya merasa sangat frustrasi. Dan sekarang, hari ini, dia akhirnya bertemu Ning Que. Percikan yang telah terkubur di abu dada dan perutnya secara bertahap menjadi kuat. Itu membakar tubuh dan hati Taoisnya dan akan menyalakan jubah Taois hitamnya.

Biarkan api ini membakar, membakar langit dan membakar pagar!

Pangeran Long Qing menatap pagar yang terbuat dari cabang-cabang. Dia meraih tangannya untuk secara acak menarik sepotong kayu dari tengah, dan kemudian perlahan-lahan meletakkannya di salju. Dia tersenyum.

…

…

Mengambil sepotong kayu dari pagar … Ning Que tidak tahu apa artinya. Namun, Mo Shanshan mengerti. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Pangeran Long Qing tanpa ekspresi. Dia mengulurkan tangannya keluar dari kapas dan dengan santai membuat sejumput angin sepoi-sepoi. Dia kemudian mengambil beberapa potong salju dingin dan beberapa jimat.

Dengan gerakan ini, Qi Langit dan Bumi di atas tebing salju sangat terganggu. Jubah katun tebal milik Tuan Muda Jimat, untuk alasan apa pun, secara ajaib menjadi lembut. Itu mengalir dengan lembut di angin gunung, seperti gossamer dan rok yang indah.

Tampaknya tidak ada perubahan pada tebing salju, tetapi Pangeran Long Qing dan Mo Shanshan dapat melihat bahwa salju yang halus menjadi lebih tebal dari sebelumnya, dan bahkan tebing di bawah salju juga menjadi lunak. Kekuatan Taoisme Jimat telah diam-diam diletakkan di antara mereka.

Pangeran Long Qing sedikit mengernyit dan diam-diam memandang ke sisi lain tebing salju. Saat itulah ia menemukan bahwa Addict Kaligrafi lebih kuat daripada di legenda. Dia tidak tahu apakah dia telah melihat ambang pintu, tapi dia sudah dekat dengan Negara Tujuan Takdir.

Dia melihat ke arah sisi lain dan bertanya dengan suara yang dalam, “Ning Que, apakah Anda akan terus bersembunyi di belakang gadis itu?”

Mendengar kata-kata ini, Ning Que dengan cepat berdiri di belakang Mo Shanshan dan berjongkok sedikit. Setelah memastikan bahwa tubuh gadis itu benar-benar bisa menutupi dirinya, dia menjulurkan kepalanya. Dia kemudian tersenyum dan berteriak, “Jangan mencoba merangsang saya. Saya orang seperti itu. Anda tidak dapat mengecewakan saya. Coba pikirkan cara lain. ”

Kata-kata ini tidak menunjukkan rasa malu.

Pangeran Long Qing tidak bisa membayangkan mengapa Kepala Sekolah murid Akademi begitu tak tahu malu. Karenanya, dia menjadi lebih murung dan semakin marah ketika dia semakin merasa bahwa seharusnya dia yang memenuhi syarat untuk menjadi murid Akademi.

Dia memprovokasi, “Apakah Anda pikir Anda bisa bersembunyi di balik seorang gadis sepanjang hidup Anda?”

Ning Que meletakkan kepalanya di bahu Mo Shanshan dan melihat ke sisi lain dari tebing salju, dia berkata secara alami, “Aku pasti akan menjauhkan dirimu jika aku tidak bisa menang. Saya hanya berharap Anda tidak belajar dari saya. Meskipun tidak ada banyak peluang untuk itu, jika aku tidak bisa menang melawanmu sepanjang hidupku … ”

Dia melanjutkan dengan serius, “Aku akan bersembunyi di belakangnya selamanya. Apa yang bisa kamu lakukan padaku? ”

Kemarahan di wajah Pangeran Long Qing secara bertahap memudar, mengungkapkan ketenangan tanpa ekspresi.

Ning Que menatap Long Qing tanpa malu-malu dengan kewaspadaan dan mempertimbangkan apa yang harus dia lakukan nanti.

Mo Shanshan tampak sedikit rumit. Bulu matanya yang panjang dan tipis berkedut lembut, sementara bibirnya yang merah dan tipis ditekan rapat. Bibirnya sangat cerah; mereka muncul lebih intens daripada rona salju putih dan lembah zamrud.

Bersembunyi di belakangku selamanya?

Seluruh hidupnya?

Dia perlahan menurunkan kepalanya. Tangannya yang memegang kertas Fu sedikit bergetar, bukan karena gugup, tetapi karena sesuatu yang lain.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–