Nightfall Chapter 253

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 253: Taruhan Breaking A State

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Pangeran Long Qing perlahan berdiri dan sisa salju di pakaian hitamnya jatuh di sepatu botnya. Dia melihat ke sisi lain tebing salju dan berkata dengan lembut, “Kamu bisa bersembunyi di balik Kaligrafi Addict sepanjang hidupmu. Namun pertanyaannya tetap. Apakah dia memiliki kemampuan untuk melindungi Anda selamanya? Dan apakah dia ingin melakukan itu? ”

Setelah dia mengatakan itu, dia melangkahi pagar rendah yang terbuat dari kayu dan dengan kosong berjalan di sepanjang tebing salju ke sisi lain. Tebing salju itu sangat sempit, tetapi tampak sedikit lebih lebar karena sisa salju. Bahkan, itu hanya memungkinkan beberapa orang berjalan berdampingan. Tampaknya itu adalah jembatan batu alam di langit, membelah bukit bersalju dan lembah hijau.

Wajah tebing salju yang menghadap ke lembah hijau sangat curam. Ada beberapa gulma tumbuh secara acak di dinding berbatu abu-abu gelap, membuatnya sulit untuk memanjat. Selain itu, tidak ada jalan di tebing, sehingga sangat sulit untuk turun.

Dalam waktu singkat, Pangeran Long Qing telah berjalan lebih dari 300 meter. Dia memandang Mo Shanshan dan berkata dengan lembut, “Sister Shanshan, kali ini kamu berlatih di Wilderness. Pernahkah Anda melihat Chen Jia? Dia sering menyebutmu di West-Hill. ”

Mo Shanshan sudah bangun dari kebingungannya. Dia menatapnya dengan ekspresi bermartabat dan lembut, siap untuk mengatakan sesuatu. Tanpa diduga Ning Que melompat keluar dari belakangnya, menatap Pangeran Long Qing, dan berkata pertama, “Yang Mulia, sebagai Imam Departemen Kehakiman di Aula Ilahi, Anda harus tahu apa yang terjadi di padang rumput dan di istana. Bukankah sudah terlalu terlambat bagimu untuk berbicara manis dengan kami? ”

Pangeran Long Qing tampak agak tidak senang, karena dia tahu konflik antara Kaligrafi Addict dan tunangannya. Dia adalah orang yang sombong tetapi bagaimanapun, dia lembut dengan Kaligrafi Addict karena menghormatinya. Jika dia mencoba untuk mempermainkan mereka seperti yang dikatakan Ning Que, bukankah itu akan membuatnya menjadi penjahat?

Dia memandang Ning Que di kejauhan dan tiba-tiba mengerutkan kening. Karena dia menemukan bahwa Ning Que telah meningkat banyak dalam beberapa bulan. Jadi dia berkata, “Sepertinya bagian belakang gunung telah banyak membantu Anda, karena Anda hampir memasuki negara bagian Seethrough.”

Ning Que menatapnya dan tertawa. “Yang Mulia, Anda bercanda lagi. Jika tidak ada gunanya, mengapa kita saling bersaing begitu keras dan membuat orang lain memperhatikan kita? ”

Setelah mendengar ejekan yang disembunyikan dalam kata-kata Ning Que, Pangeran Long Qing tidak menjadi marah, tetapi memandangnya dan berkata dengan tenang, “Kadang-kadang saya percaya bahwa Anda dan saya adalah musuh takdir. Karena kami terus bertemu satu sama lain di Kota Chang’an, di belakang gunung dan di kedalaman Gunung Tianqi. ”

Ning Que berkata, “Nasib seperti ini, aku lebih baik meninggalkannya.”

Selama dialog, Pangeran Long Qing tidak berhenti berjalan ke sisi lain tebing salju.

Dia memandang Ning Que sambil tersenyum dan tiba-tiba berkata, “Haotian menganugerahkan ribuan Kesempatan Keberuntungan kepada orang-orang. Apakah Anda menginginkannya atau tidak, Anda tidak dapat menghindarinya jika satu Lucky Chance mendatangi Anda. Sekarang saya melanggar ranah dan memasuki Knowing Destiny State. Dan Anda memasuki Seethrough. Mengapa kita tidak bertaruh pada tanggal melanggar kerajaan? ”

“Bagaimana jika Kepala Sekolah Akademi mengetahui perjudiananku?”

Ning Que memikirkan semua jenis kartu di kamar Suster Ketujuh di belakang gunung dan berkata dengan serius, “Lebih jauh orang membutuhkan kultivasinya sendiri ditambah Kesempatan Keberuntungan untuk memecahkan dunia. Mengapa saya harus bertaruh dengan Anda pada tanggal melanggar kerajaan? ”

Kemudian dia melihat Pangeran Long Qing yang mendekat dan berkata, “Dan mengapa aku harus memberimu kesempatan untuk melengkapi Hati Taoismu? Jika Anda benar-benar musuh seumur hidup saya, saya tidak akan melakukan apa pun yang mungkin membantu Anda. ”

Bagian pertama adalah dusta dan bagian kedua adalah penjelasan yang tulus. Pangeran Long Qing sedikit terkejut dan tidak berharap bahwa Ning Que benar-benar jujur. Dia tidak bisa menahan senyum dan berkata, “Apakah Anda ingin saya mempermalukan Anda sehingga Anda dapat memiliki taruhan ini?”

Ning Que berkata dengan serius, “Sekte Buddhisme pernah berkata bahwa seseorang tidak perlu peduli dengan penghinaan. Yang Mulia, jika Anda ingin mempermalukan saya, silakan saja. ”

Pangeran Long Qing benar-benar terkejut dan diam-diam mengawasinya untuk waktu yang lama, berkata, “Apakah Anda benar-benar seorang Tang?”

Ning Que menjawab, “Kamu bisa menganggapku seorang Yan.”

Dia kaget lagi dan menggelengkan kepalanya dia berkata sambil tersenyum, “Hari ini, aku menemukan nama ‘Yan’ tidak enak didengar.”

Pangeran Long Qing adalah seorang Yan, yang pinyinnya “Yan” terdengar menyukai kata lain yang berarti kasim. Jadi dia tidak mau mentolerirnya lagi.

Dia memandang Ning Que dengan dingin dan berkata, “Kamu tidak ingin bertengkar, tapi aku melakukannya.”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Bahkan jika saya tidak melawan, Anda masih ingin bertarung. Apakah kamu ingin membunuhku? ”

Pangeran Long Qing menggelengkan kepalanya dan berkata, “Hanya untuk mengalahkanmu.”

Ning Que menjadi jauh lebih serius, diam-diam menonton wajah Pangeran Long Qing yang kurus tapi tampan. Setelah diam lama, dia berkata dengan nada serius, “Yang Mulia, tolong jangan mencoba mengalahkan saya, karena saya tidak akan memberi Anda kesempatan. Jika kau menyentuhku, aku akan bunuh diri sekarang. ”

…

…

Tebing salju itu sangat sempit dan sepertinya sangat panjang. Tetapi mereka masih berjalan sampai akhir.

Pangeran Long Qing berdiri di seberang Ning Que serta Mo Shanshan di kedua sisi tebing salju. Mulai turun salju secara bertahap.

Pada kesempatan ini, Ning Que berpidato.

Jika Anda tidak membelikan saya permata, saya akan bunuh diri sekarang. Jika kamu tidak membuatkanku sarapan, aku akan bunuh diri sekarang. Pertengkaran semacam itu sangat umum dan kata-kata seperti itu biasanya diucapkan oleh beberapa wanita tua. Karena hanya ketika mereka bertengkar di pasar, mereka akan menggunakan cara yang mengerikan.

Namun, Ning Que mengatakannya dengan serius dan dengan nada serius. Tidak seperti wanita pemarah yang memukul suaminya dan mengutuk tetangganya, dia seperti pria yang tenang dan murah hati yang mengambil daun yang agak kuning tertiup angin dan hendak bepergian dengan pedang.

Ning Que telah membuat terlalu banyak pilihan hidup dan mati dalam hidupnya. Jadi dia tenang ketika dia mengucapkan kata-kata “bunuh diri” yang pada gilirannya membuatnya terdengar lebih kuat daripada orang lain.

Big Black Horse yang keras dan tangguh telah menjadi arogan di seluruh peternakan kokoh. Namun, ketika mendengar kata-kata mengancam Ning Que di padang rumput Akademi, tiba-tiba terkejut dengan anggota badan mati rasa dan setia kepada Ning Que setelah itu.

Pangeran Long Qing adalah manusia. Tentu saja, dia bisa mengerti ucapan Ning Que — aku hanya tidak ingin kau melengkapi Hati Taoismu. Mengalahkan saya dan bunuh diri adalah dua hal yang berbeda — Lebih penting lagi, dari kata-kata yang tampaknya tenang ini, ia bisa merasakan bahwa Ning Que akan benar-benar berani melakukan hal seperti itu. Jika Pangeran Long Qing secara paksa melancarkan perkelahian, Ning Que akan benar-benar bunuh diri.

Di Departemen Kehakiman, dia telah melihat banyak orang, yang tidak takut mati dan tidak peduli dengan kehidupan orang lain. Mereka adalah bawahannya, penyintas Doktrin Iblis dan pengkhianat. Tetapi dia belum pernah melihat seseorang yang begitu kejam atau ceroboh dengan hidupnya sendiri.

Mo Shanshan juga mengerti kata-kata Ning Que dan pipinya yang terbungkus syal tampak sedikit pucat.

Ning Que menatap Pangeran Long Qing dan berkata, “Akademi dan Balai Divine tidak rukun, tetapi mereka tidak tertarik untuk bertarung satu sama lain. Tetapi jika saya mati di sini hari ini, itu akan menjadi sangat merepotkan. Jadi saya harus mengingatkan Anda bahwa Kerajaan Yan terlalu lemah dan Saudara Kedua saya selalu tidak masuk akal. ”

Pangeran Long Qing menatap wajahnya dan sedikit mengerutkan kening, berkata, “Kamu bersembunyi di belakang seorang wanita atau di belakang sekte. Saya mulai bertanya-tanya apakah Anda seorang Tang. Saya bahkan ragu apakah Anda seorang pria. ”

“Apa yang kamu katakan tidak ada artinya bagiku.”

Ning Que menatapnya dan menjawab dengan sungguh-sungguh. “Kecuali beberapa orang di dunia ini, kebanyakan orang ingin bersembunyi di balik sekte. Jika hari ini kamu diusir dari Aula Ilahi dan diusir dari Peach Mountain, dan para penyintas Doktrin Iblis yang menyimpan dendam bersamamu selama ini dan orang-orang yang berani tidak menyinggung kalian berdua ingin membunuhmu. Bisakah kamu mengambilnya? ”

Pangeran Long Qing diam-diam menatapnya dan tiba-tiba menemukan bahwa pemuda ini benar-benar telah melihat dunia ini melalui cahaya gelap, tidak ada jejak gairah seperti orang muda pada umumnya.

Mo Shanshan menatap punggung Ning Que dan juga terdiam. Dia diam-diam mendengarkan dialog mereka untuk waktu yang lama dan tentu saja memikirkan instruksi Ning Que di kereta dalam perjalanan ke istana.

“Bagaimana jika aku tidak bisa mengalahkan lawanku?”

“Melarikan diri.”

“Bagaimana jika kita bertemu?”

Ning Que berkata, “Anda bisa berpura-pura terluka dan memohon belas kasihan, mencoba yang terbaik untuk melemahkan pikirannya. Anda dapat memukul ibunya, membunuh keluarganya, menampar wajah anak-anaknya, dan mencoba segala cara untuk membuatnya marah. Jika Anda memakai sepatu, pergilah ke tanah yang berduri. Jika Anda mengenakan pakaian tebal, pilih tempat yang dingin … ”

Hari ini, dia melihat respons Ning Que. Kata-kata yang kelihatannya absurd dan lucu ini menunjukkan bahwa Ning Que adalah orang berdarah dingin yang bisa menggunakan cara-cara yang tidak bermoral dan mengabaikan kehormatan atau martabat untuk sebuah kemenangan. Ning Que pasti telah melalui banyak ujian hidup dan mati serta penghinaan dalam hidupnya untuk sampai ke titik seperti itu.

…

…

Pangeran Long Qing menatap wajah Ning Que dan tiba-tiba tertawa. Rambut hitamnya di pundaknya berayun lembut bersama angin dingin, seolah-olah dia akan pergi. Tetapi kata-kata itu perlahan-lahan terlepas dari bibirnya yang tipis tidak menunjukkan bahwa ia akan pergi.

“Aku bisa melihat dari tanggapanmu bahwa kamu tampaknya bajingan yang tak tahu malu, tetapi kamu benar-benar memiliki kemauan keras. Jika seseorang mengerti Anda, dia akan mau minum dengan Anda tiga ribu cangkir. Sayangnya saya tahu Anda tidak bisa minum terlalu banyak. Ngomong-ngomong, aku tidak pernah bisa melupakan pelayan perempuan kecilmu dengan kapasitas minum yang bagus. Jika Anda setuju, saya bersedia memberi Anda tiga kota Kerajaan Yan Barat sebagai imbalan baginya. Sangat bagus memiliki pasangan minum di masa depan. ”

Tanpa alasan, Putra dewa di Bukit-Barat menyebut Sangsang yang berada di Kota Chang’an, tentu saja bukan karena ratapan yang sebenarnya, tetapi upaya keras untuk mencoba menarik pagar di Hati Taoisnya.

Ning Que sedikit memiringkan kepalanya dan menatap Long Qing dengan sangat hati-hati dan teliti, tanpa jejak emosi di matanya. Dia berpikir siapa di Kota Chang’an telah memberitahu Long Qing untuk mengujinya dengan Sangsang.

Kemudian dia tersenyum dan berkata, “Dia tidak berharga. Tapi saya tidak akan menukarnya dengan negara. ”

Pangeran Long Qing sedikit memiringkan sudut bibirnya dan berkata, “Sepertinya hamba perempuan kecil ini benar-benar sangat berarti bagi Anda.”

Mo Shanshan perlahan mengerutkan alisnya yang tipis dan gelap. Dia menatap Pangeran Long Qing dan mendengar ancaman tersirat dalam kata-katanya serta tekadnya untuk membuat marah Ning Que.

Dan kemudian dia merasakan beberapa perubahan halus di Ning Que, dari orang yang sebelumnya tidak bermoral ke seorang pemuda yang keras kepala yang tersisa di badai salju.

Dia tahu bahwa Pangeran Long Qing akhirnya menemukan kelemahan Ning Que dan tidak bisa membantu sedikit menurunkan matanya. Dan kemudian dia dengan cepat memasuki kondisi pikiran yang benar-benar damai. Kertas Fu di jari-jarinya mulai bergetar meskipun tidak ada angin.

Ning Que tiba-tiba berkata, “Saya punya kuda.”

Badai salju tiba-tiba menghilang di tebing salju dan menjadi sunyi.

“Ini kuda hitam.”

Ning Que meluruskan tubuhnya, mengawasi Pangeran Long Qing, dan melanjutkan dengan tenang. “Tunanganmu, Putri Chen Jia juga memiliki seekor kuda.”

“Seekor kuda putih.”

“Apakah itu kuda hitam atau putih, kuda jantan atau kuda betina, itu bagus selama aku bisa mengendarainya.”

Setelah mendengarkan kata-kata ini, Pangeran Long Qing tiba-tiba menjadi marah dan mengambil langkah maju. Sisa salju di tebing menjadi badai salju yang melayang dari tanah ke arah langit.

Mo Shanshan perlahan menatap Pangeran Long Qing yang perlahan-lahan mendekati dan memikirkan kalimat terakhir Ning Que di kereta. Angin dingin bertiup dan wajahnya menjadi kaku tetapi menawan.

Pangeran Long Qing menatapnya dengan kosong dan berkata, “Danau Tinta benar-benar ingin bertarung dengan Aula Ilahi? Tapi saya benar-benar ingin tahu tentang seberapa kuat Jimat Separuh Ilahi dari Kaligrafi Addict. ”

“Apa aku bilang aku ingin bertarung denganmu? Apakah saya mengatakan dia ingin berkelahi dengan Anda? ”

Ning Que tiba-tiba mengangkat lengan kanannya menunjuk ke wajahnya dan berkata, “Di istana, kuda hitam saya mengalahkan kuda putih Anda. Dan aku juga ingin melihat apakah aku bisa mengalahkanmu. Jadi saya menerima taruhan yang Anda sebutkan sebelumnya. ”

…

…

Mo Shanshan menatap sisi wajahnya dalam sebuah teka-teki dan bertanya-tanya mengapa dia menerimanya sekarang ketika dia menolaknya sebelumnya.

Pangeran Long Qing tidak mau setuju, tapi dia melihat dompet bersulam … tergantung di pergelangan tangan Ning Que.

Warnanya biru perak dan disulam dengan dekorasi sederhana. Dengan lembut mengguncang badai salju dan terlihat sangat sederhana.

Namun, Pangeran Long Qing tahu bahwa itu sama sekali tidak sederhana, karena dia bisa merasakan aura kuat yang keluar dari dompet itu. Jadi dia memutuskan untuk menunggu dan mendengar apa yang ingin dikatakan Ning Que.

Dalam situasi apa pun, seorang Jimat Ilahi yang lengkap layak ditunggu sejenak.

Dia berkata dengan kosong, “Kamu melanjutkan.”

Ning Que berkata, “Kami bertaruh pada tanggal break the ranah. Orang yang melanggar ranah menang. Yang kalah menghancurkan Gunung Salju dan Samudra Qi-nya sendiri. Jika saya kalah, saya akan meninggalkan Akademi. Jika kalah, Anda akan meninggalkan Aula Ilahi. ”

Dia berkata dengan nada yang sangat umum, tetapi taruhannya sangat tidak umum.

Setelah menghancurkan Gunung Salju dan Samudera Qi, satu kultivator akan menjadi orang yang tidak berguna. Kondisi tambahan yang ekstrim ganas, membuat kehidupan satu kultivator lebih buruk daripada mati. Dia sebenarnya berjudi dengan dua hal paling berharga dari seorang kultivator.

Ning Que menatapnya dan berkata, “Taruhan ini bagus untuk Anda, karena Anda perlu menyingkirkan saya dari jalan untuk mengolah Hati Tao Anda. Anda tidak perlu mengucapkan terima kasih. Meskipun Anda tidak pernah menjadi penghalang bagi kultivasi saya, saya masih ingin membunuh Anda dari awal. Namun, aku tidak ingin mengambil risiko tapi sekarang aku akan memberikan diriku kesempatan untuk membunuhmu. ”

Pangeran Long Qing diam-diam menatapnya dan tiba-tiba tertawa menghadapi badai salju di tebing.

Di tebing salju, pertaruhan berbahaya dimulai.

“Atas nama Haotian.”

“Dalam reputasi Kepala Sekolah.”

Ning Que menatap Pangeran Long Qing dan berkata sambil tersenyum. “Aku harap kamu akan baik-baik saja saat kita bertemu nanti.”

Dan kemudian dia perlahan menyembunyikan senyumnya dan berkata perlahan dan tegas, “Jika kamu baik-baik saja, aku akan menjadi super idiot.”

Setelah menyelesaikan kalimatnya, dia membawa Mo Shanshan dan mereka melompat dari tebing salju menuju lembah hijau. Beberapa saat kemudian, payung hitam seperti bunga tiba-tiba muncul di antara dinding-dinding batu yang curam dan mereka tiba-tiba jatuh dengan kecepatan lebih lambat.

Pangeran Long Qing berjalan ke tepi tebing salju dan menyaksikan bagian bawah dinding batu. Dia ingat bahwa itu jelas Jimat Ilahi yang dibuat oleh paman Yan Se di dompet itu. Segera dia merasa sedikit kecewa.

Ning Que memiliki keadaan rendah dan kualitas moral yang buruk. Tapi bagaimanapun, dia masih menjadi World Wayfarer. Meskipun Pangeran Long Qing adalah Putra Dewa di West-Hill, ia tidak bisa secara sewenang-wenang membunuh Ning Que. Kecuali dia benar-benar tidak peduli memprovokasi perang antara Akademi dan Balai Divine – Untungnya, hari ini dia mencoba yang terbaik untuk mendorong Ning Que untuk bertaruh dengannya. Akademi seharusnya tidak ikut campur di dalamnya.

Dia berpikir bahwa dia akhirnya bisa menghilangkan kayu bakar itu dari Hati Tao-nya, yang membuatnya tenang. Dia perlahan berjalan kembali menyusuri tebing salju dan duduk bersila di belakang pagar kayu itu, bermeditasi di salju dan angin. Seiring berjalannya waktu, ia perlahan-lahan menjadi manusia salju, menunggu hari untuk menghancurkan dunia.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–