Nightfall Chapter 274

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 274: Bergabunglah dengan Iblis (Bagian 3)

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Cahaya yang mengelilingi jari-jarinya yang seperti tongkat berangsur-angsur memudar saat berayun seperti api kecil tanpa panas. Itu mengingatkan salah satu lampu kecil pada malam berangin dan berangin yang tampaknya padam kapan saja namun tidak akan pernah padam.

Ye Hongyu menatap cahaya suci di antara jari-jari Tuan Lotus, matanya bingung. Mo Shanshan tidak lebih baik darinya karena matanya dipenuhi dengan kejutan. Mereka dapat dengan jelas merasakan aura suci yang memancar dari cahaya dan tidak bisa tidak memikirkan kata-kata Master Lotus. Mereka tidak bisa tetap tenang.

Keadaan budidaya dan pengetahuan Ning Que tidak setinggi dua wanita. Oleh karena itu, dia tidak tampak sama terkejutnya dengan mereka. Dia hanya terkejut mengapa Keterampilan Ilahi biksu tua yang misterius itu tidak menekan sama sekali meskipun kondisinya sudah maju? Seolah-olah keberadaannya fiktif.

Cahaya yang memancar dari jari-jari bhikkhu tua itu tembus cahaya, hangat dan cerah. Itu tidak menyala, juga tidak hangus. Itu mirip dengan bagaimana sinar matahari menyinari semua makhluk hidup di bumi, menggambarkan keadaan tinggi yang tak terlukiskan.

Mo Shanshan bergumam, “Ketika Taoisme terhubung dengan Iblis, mereka akan bergabung dengan para Dewa?”

Biksu tua itu tersenyum dan menatapnya. Matanya dipenuhi dengan kekaguman ketika dia berkata, “Selama beberapa dekade terakhir, saya telah melakukan brainstorming tentang perbedaan antara Taoisme dan Iblis. Saya telah menggunakan Hukum Tao di luar tubuh saya untuk membatasi dunia dan hukum Iblis di dalam tubuh saya untuk membatasi dunia lain. Akhirnya, saya menemukan kemungkinan, yang baru saja Anda sebutkan tadi. ”

Setelah mendengar kata-kata ini, Ye Hongyu akhirnya terbangun dari keterkejutannya. Dia kemudian ingat bahwa apakah hubungan antara Taoisme dan Iblis dapat memungkinkan mereka untuk bergabung dengan para Dewa, seseorang harus berusaha untuk bergabung dengan Iblis terlebih dahulu. Dia menatap biarawan tua di Gunung Bone dengan sedih dan merasa bahwa penilaiannya sendiri terlalu absurd. Bagaimana mungkin Dewa Teratai Ilahi …

“Tebakanmu benar. Aku memang bergabung dengan Iblis. ”

Di tengah-tengah Gunung Tulang duduk seorang biarawan tua kurus seperti tongkat. Selama beberapa dekade terakhir, udaranya kering dan dingin. Hanya retakan tipis di langit-langit ruangan di Gunung Bone yang menunjukkan sedikit kelembaban. Tidak jelas berapa hari kelembaban itu terakumulasi dan membentuk setetes air.

Biksu tua itu perlahan mengangkat kepalanya saat dia dengan lembut mengangkat sudut mulutnya. Setetes air jatuh dari langit-langit dan ke bibir keringnya yang pecah, yang membentuk senyum di wajah biksu tua kurus itu. Senyum itu penuh dengan belas kasih, yang membuat hati seseorang sakit saat melihatnya.

Biksu tua itu menyeringai ketika dia menatapnya dan berkata, “Tahun itu, aku khawatir Ke Haoran bergabung dengan Iblis. Itu tidak terduga bahwa aku akan bergabung dengan Iblis pada akhirnya juga. ”

…

…

Pada titik ini, Mo Shanshan dan Ye Hongyu terlalu terkejut dan terguncang oleh fakta. Masing-masing dari mereka dalam pikiran mereka sendiri, dan hanya Ning Que saja yang masih mengamati setiap gerakan biksu tua itu.

Saat mereka melangkah ke aula utama Doktrin Iblis dan diikuti dengan bertemu dengan pria legendaris ini yang telah mengisolasi dirinya sendiri untuk menebus dosanya selama beberapa dekade, Ning Que memiliki banyak keraguan dalam benaknya. Bagaimana Master Lotus ini dapat bertahan hidup tanpa makanan dan minuman selama beberapa dekade? Namun, setelah menyadari bahwa Mo Shanshan dan Ye Hongyu tidak memiliki keraguan seperti itu, ia menduga bahwa mungkin tuan ini sudah dalam keadaan yang melampaui imajinasi manusia biasa, keadaan yang membuatnya menjadi inediate.

Sekarang dia mengamati bagaimana setetes air yang terbentuk dari kelembaban yang terkumpul di celah langit-langit turun dan mendarat di bibir biksu tua yang pecah, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak linglung. Dia berpikir bahwa bhikkhu tua ini pasti sangat jelas tentang pola teratur tetesan air. Selama beberapa dekade terakhir, ia harus mengulangi proses ini berkali-kali, atau mungkin, melewatkan setetes air ini berkali-kali, yang membuatnya penuh penyesalan. Kalau begitu mengapa dia begitu mahir dalam hal ini?

Kelembaban di sela-sela retakan telah melayani pria legendaris ini yang telah menebus dosa-dosanya selama beberapa dekade. Siapa pun yang melihat adegan ini akan merasa kasihan dan hormat kepada orang tua ini. Namun hati Ning Que sekeras baja. Dia mengangkat alisnya dan berpikir, jika dia ada di sini untuk menebus dosa-dosanya, lalu mengapa dia bahkan berusaha untuk bertahan? Jika dia berencana untuk menebus dosa-dosanya melalui penderitaan, maka mengapa dia merasa sedih ketika dia melewatkan setetes air, yang membuatnya menguasai kebiasaan mengangkat kepalanya untuk menangkap setetes air itu pada saat yang tepat?

Saat Ning Que memikirkan hal-hal ini, Master Lotus sudah memulai argumen dan analisisnya tentang tingkat tertinggi dalam budidaya Taoisme dengan Ye Hongyu dan Mo Shanshan. Dia tidak bisa membantu tetapi mengerutkan kening, karena dia berpikir bahwa karena Master Lotus dapat berdebat cemerlang di Kuil Lanke sampai hirarki Aula Divine datang untuk mengunjungi, standarnya tentu tidak mirip dengan Pangeran Long Qing. Lagipula, dia telah mengunci dirinya di Istana Iblis dan berdebat dengan dirinya sendiri setiap hari selama beberapa dekade. Siapa yang mungkin bisa memenangkannya dalam argumen itu?

Memang, seiring berjalannya waktu, hanya suara tua dan kesedihan yang terdengar di ruangan itu.

“Jika ada logika yang benar di bumi, berdebat akan membuat segalanya lebih jelas.”

“Apa sebenarnya yang dicari oleh seorang kultivator? Jika yang kita cari adalah metode untuk mengenal dunia lebih baik dan kekuatan untuk mengubah dunia, lalu mengapa kekuatan akan diklasifikasikan menjadi baik dan jahat? Hanya orang yang menggunakan kekuatan dapat diklasifikasikan sebagai baik atau jahat. ”

“Pisau bisa digunakan untuk memotong sayuran, memahat wortel, atau membunuh orang. Sebuah batu dapat digunakan untuk bermain, untuk membangun fondasi atau untuk membunuh orang juga. Danau dapat digunakan untuk membiakkan ikan, mendayung perahu atau membunuh orang juga. Sebuah gunung dapat digunakan untuk memanjat, membangun kuil di atasnya atau untuk membunuh orang. ”

“Segala sesuatu di bumi yang dapat digunakan untuk membantu orang, juga dapat digunakan untuk membunuh orang. Namun, hal-hal ini tidak salah. Sebaliknya, manusia adalah jiwa dari segalanya. Mereka memberi semangat dan tujuan untuk segalanya. Dengan demikian, kesalahannya seharusnya hanya ditanggung manusia. Perbedaan antara Taoisme dan Iblis berasal dari metode atau jalan yang diambil, yang mirip dengan semua hal di bumi. Karena itu, mengapa kita harus menyalahkan mereka? Karenanya, satu-satunya yang bisa disalahkan adalah manusia. ”

Kata-kata biksu tua itu tidak rumit atau mendalam sama sekali. Tidak ada makna tersembunyi juga tidak ada kebutuhan untuk membaca yang tersirat. Dia perlahan menempatkan logika murni dan sederhana, memungkinkan tiga anak muda untuk mendengarkan dunia kultivasi yang dia tahu.

Biksu tua itu terdengar lemah. Suara dan nada seraknya yang sedikit dipenuhi dengan hasrat dan belas kasihnya terhadap dunia ini. Meskipun suaranya tenang, itu sangat meyakinkan. Apapun yang dia katakan terdengar seperti kata-kata emas.

Pada awalnya, Ning Que bahkan tidak mendengarkan biksu tua itu, namun dia tanpa sadar tertarik oleh kata-katanya. Dia duduk di tanah dan mulai mendengarkannya dengan penuh perhatian. Sejak dia datang dari Wilderness, dia merasa tegang. Namun, setelah mendengarkan suaranya yang murah hati, dia merasa lebih rileks dan tubuhnya kurang tegang.

Istana Iblis tampaknya telah mengakumulasikan beberapa tahun kesepian karena telah mengisolasi dari keributan dunia. Hanya suara biksu tua itu secara bertahap menyebar seperti bunga lotus dan bergema di tempat itu. Suara dan ekspresinya akhirnya berubah menjadi embun pada kelopak bunga teratai ketika mereka bergema di antara dinding dan jiwanya. Serangkaian gema datang satu demi satu secara bertahap, dan perasaan hangat itu agaknya membuat orang tidak nyaman.

Tulang putih dengan daging setengah kering ditinggalkan di tengah-tengah Gunung Tulang. Tulang putih itu menghadap ke langit dan jari-jarinya yang kering menjulur ke belakang kepalanya seolah-olah menopang kepalanya. Kaki kanannya yang tak berdaging ditempatkan di atas lutut kirinya. Tampaknya mendengarkan dengan tenang dan bahagia, dan itu tampak sangat nyaman. Tidak yakin apakah itu ciptaan angin atau tetesan air, kepala tulang putih akan sedikit bergetar, seolah-olah itu menyetujui kata-katanya.

Setelah sejumlah waktu yang tidak diketahui, ajaran-ajaran yang bergema antara ruangan dan jiwa-jiwa secara bertahap berhenti. Biksu tua itu menatap lembut pada ketiga anak muda itu, yang sedang berpikir keras. Setelah melihat wajah mereka yang bermasalah, dia dengan lembut tersenyum dan berkata, “Gerbang Depan terbuka. Kerusuhan pasti akan bangkit kembali di dunia. Menurut perkiraan, saya yakin sudah waktunya bagi saya untuk segera pergi. ”

Ye Hongyu mengangkat kepalanya dengan takjub. Dia kehilangan kata-kata.

Bhikkhu tua itu memandang kedua tangannya, yang telah membentuk tanda teratai sekali lagi. Dia tetap diam sejenak sebelum dia berkata dengan singkat, “Saya telah melihat dunia menggunakan mata sekuler sepanjang hidup saya dan itu membuahkan hasil. Saya terlahir sebagai seorang Budha, berlatih sebagai seorang Tao namun akhirnya bergabung dengan Doktrin Iblis. Sekarang, ketika saya akan mengakhiri hidup saya, saya teringat kata-kata Imam Besar Agung yang telah menciptakan Doktrin Iblis. Dia berkata jika Anda mengenal saya, Anda akan menyalahkan saya. Namun seiring berjalannya waktu, orang akan merasa bahwa itu tidak masalah sama sekali. Bagaimanapun, seseorang harus kembali ke tempat asalnya. Karena itu, mengapa saya harus memperhatikan siapa yang mengenal saya atau siapa yang menyalahkan saya? ”

“Hanya, siapa di bumi ini yang benar-benar dapat mematikan hidup dan mati sepenuhnya? Bahkan jika seseorang telah menjalani hidup dan mati, seberapa yakin bahwa dia tidak akan meninggalkan perasaan apa pun untuk dunia? Atau bahkan berharap untuk meninggalkan bekas di dunia? Itu sama bagi saya. ”

Biksu tua itu perlahan mengangkat kepalanya dan memandangi ketiga anak muda itu. Dia menyeringai dan berkata, “Saya telah memupuk ketiga agama dan telah mengasingkan diri dari dunia selama beberapa tahun untuk menebus dosa-dosa saya. Saya tidak berani mengatakan bahwa saya telah mencapai banyak hal tetapi saya memang mendapatkan sesuatu dari tahun-tahun sebelumnya. Saya berharap untuk menurunkan sedikit kekuatan yang tersisa di tubuh saya yang lemah. Tidak yakin siapa di antara Anda yang bersedia menerima mantel saya dengan penuh syukur. ”

Dikabarkan bahwa untuk Kultivator Besar yang telah berkultivasi ke titik tertinggi, karena pemahaman mendalam mereka terhadap dunia, mereka bahkan bisa tahu kapan mereka akan meninggalkan dunia. Master Lotus telah mengunci dirinya di Gerbang Depan Doktrin Iblis untuk menebus dosa-dosanya melalui penderitaan selama beberapa tahun terakhir. Pada akhirnya, dia bertemu dengan beberapa murid di Gerbang Depan. Peluang ini mungkin merupakan titik balik hidup dan mati. Karena itu, ketika mereka bertiga mendengarnya mengatakan bahwa dia akan meninggalkan dunia ini, meskipun mereka terkejut, mereka tidak sepenuhnya tidak siap darinya.

Namun, ketika mereka mendengar bahwa Master Lotus telah memutuskan untuk meninggalkan mantelnya dengan salah satu dari mereka, Ning Que yang sejuk dan tenang tidak dapat membantu tetapi diguncang oleh gagasan itu. Pikiran Ye Hongyu juga goyah. Dia memegang erat-erat tangannya dan tidak bisa berkata-kata.

Dua hal terpenting dalam hidup tidak lain adalah mengetahui cara memahami dunia dan memiliki kemampuan untuk mengubah dunia. Cara Guru Lotus memahami dunia sudah terdengar oleh mereka bertiga sebelumnya untuk waktu yang lama. Namun, kemampuan untuk mengubah dunia secara alami bergantung pada kekuatan dan keadaan seorang kultivator.

Jalan kultivasi yang benar tidak akan pernah memiliki cara untuk mewariskan kekuatan, hanya yang kuat dari Doktrin Iblis yang bisa mewariskan kekuatan mereka kepada yang terpilih melalui inisiasi sebelum mereka mati. Jika Master Lotus ingin meninggalkan mantelnya, maka dia harus menggunakan metode ini juga!

Orang macam apa itu Master Lotus? Ning Que belum pernah mendengar tentang dia sebelumnya, tapi sekarang dia sangat jelas.

Dia adalah orang yang telah berkultivasi di ketiga agama sebelumnya dan tinggal di dua Tempat Besar yang Tidak Diketahui sebelumnya. Dia pernah menjadi pelindung Gerbang Depan Sekte Buddhisme, seorang Imam Ilahi Agung dari Pengadilan Aula Ilahi, dan hampir secara tidak sengaja menjadi pemimpin Doktrin Iblis. Dia memenuhi syarat untuk menjadi mitra perjalanan Paman Bungsunya dan telah tinggal di gunung terlarang selama bertahun-tahun untuk menghubungkan budidaya dengan keterampilan Iblis untuk menciptakan Keterampilan Ilahi! Dia adalah legenda seperti itu, dan dengan demikian, dia pasti manusia terkuat di dunia!

Jika dia bisa mendapatkan mantelnya, berapa tahun dia bisa menyelamatkan jalur kultivasi yang sulit dan panjang ini? Seberapa kuat dia bisa mendapatkan? Jenis dunia apa yang akan dia alami setelah itu?

Yang paling penting, Ning Que yakin bahwa jika dia bisa mendapatkan mantel biarawan tua itu, dia tidak perlu menunggu lama sebelum dia bisa membunuh Jenderal Xia Hou, Pangeran Lee Peiyan dan bayangan licik yang bersembunyi di belakang mereka. Dia tidak perlu meminjam kekuatan dari Akademi dan menempatkan seniornya dalam situasi yang ketat. Dia juga akan bisa membalas dendam yang sudah lama tertunda.

Orang tuanya yang pengasih yang telah mati dalam genangan darah, teman masa kecilnya yang diinjak hingga mati, helikopternya yang berlumuran darah, dua orang yang telah jatuh di gudang kayu, Darkie yang berada di dekat dinding abu-abu pada hari hujan, seperti serta penduduk desa yang tidak bersalah yang dibantai di kota kelahiran Darkie. Semua adegan ini tiba-tiba muncul di benaknya ketika mereka diam-diam menatapnya.

Sebenarnya, dia sudah lama melupakan kebencian yang dimilikinya atas pembantaian tahun itu, tetapi dia takut akan ketenangan ini. Karena itu, dia merasa perlu untuk membasmi kebencian ini jauh di dalam tulangnya. Meskipun kebencian ini telah berubah menjadi masam, itu juga telah menjadi pilar pendukung terpenting dalam hidupnya. Ketika pilar ini dicampur bersama dengan keserakahannya akan kekuasaan, itu menjadi rayuan yang kuat dan tak tertahankan.

Rayuan ini seperti tangan yang tak terlihat yang mengangkatnya dari tanah dan mendorongnya untuk merentangkan kakinya dengan susah payah saat ia bergerak ke Gunung Bone.

Tiba-tiba, dia berhenti bergerak.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–