Nightfall Chapter 282

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 282: Bergabunglah dengan Iblis (Bagian 11)

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Sebelum dia mengangkat kepalanya, Ye Hongyu memandang Ning Que dengan tatapan tanpa emosi.

Ning Que memegang podao panjangnya dan melambaikannya bersama tanda pedang di langit-langit dan dinding-dinding berwarna biru. Ekspresinya bingung. Sapuannya kaku dan kikuk dan dia tampak seperti orang idiot yang bingung.

Ye Hongyu menatapnya. Dia telah terluka parah oleh Dewa Ilahi Lotus dan harus terbaring lemas di tanah. Namun, dia mengayunkan pedangnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya, tetapi dapat menebak bahwa dia telah menemukan peluang dan sedang dalam proses pencerahan yang penting.

Sebuah celah kecil muncul dalam situasi yang tampaknya menjadi jalan buntu dengan pertemuan Ning Que dengan peluang ini. Dia tahu bahwa Divine Lord Lotus tidak akan memberi Ning Que peluang apa pun, tetapi dia harus mengambil kesempatan terakhir ini.

Dia mulai menangis dengan suara keras.

Gaun merahnya yang compang-camping tiba-tiba kehilangan semua warnanya bersamaan dengan tangisannya. Itu berubah menjadi putih pucat seolah-olah semua tanda kehidupan dan darah tersedot.

Mukanya yang pucat menjadi merah abnormal. Sudut matanya dan ujung hidungnya semerah bunga dan tampak sangat menyihir. Ada dua aliran air mata merah yang tampak seperti darah yang mengalir dari sudut matanya. Rambutnya mengalir di belakangnya, menari di udara.

Keadaannya yang dua kali ditekan oleh Formasi Kurungan dan Dewa Ilahi Lotus telah kembali ke tubuhnya karena alasan yang tidak diketahui. Ruangan gelap itu dipenuhi dengan aura milik Grand Cultivator di Knowing Destiny State.

Aura Negara Yang Tahu Takdir hanya berkobar dalam waktu singkat sebelum redup. Itu seperti rumput liar yang telah ditekan di bawah batu. Baru saja berhasil mendorong batu itu sendiri untuk melihat sekilas langit sebelum didorong ke bawah lagi.

Negara akan menarik dan menghilang secara tak terduga. Namun, ini tidak terjadi. Keadaan Takdir yang Mengetahui di dalam dirinya tidak runtuh dan berfluktuasi, bukan karena itu ditekan tetapi karena ia bergerak ke bawah. Itu melanggar ambang batas bawah negara bagian dan semua negara bagian yang dia kembangkan kembali ke negara bagian Seethrough!

Dia sudah maju ke Status Mengetahui Takdir. Bagaimana dia memaksa dirinya untuk kembali ke negara bagian Seethrough? Semua pembudidaya di dunia hanya ingin maju ke atas. Siapa yang akan berbalik dan berjalan menuruni bukit sebagai gantinya? Bahkan jika ada orang gila yang ingin turun di negara bagian, bagaimana mereka mengelolanya? Kamu sudah lebih tinggi dari pohon willow oleh Revelation Institute dan melompati bebatuan di tepi danau. Apakah Anda akan membiarkan diri Anda menjadi lebih pendek dari pohon willow dan tidak dapat melangkah di atas batu sebelum Anda?

Ini adalah sesuatu yang baru saja terjadi dan membingungkan. Kenapa Ye Hongyu melakukan itu? Dia telah bekerja keras dan berdengung sebelum akhirnya menemukan Kesempatan Keberuntungan dan memasuki Negara Tahu yang Takdir. Mengapa dia menggunakan cara yang jelas berbahaya untuk kembali ke negara bagian Seethrough? Apa yang dia coba lakukan?

Hal-hal yang tak terbayangkan terus terjadi.

Ye Hongyu mengangkat kepalanya dan menatap Divine Lord Lotus. Keras kepala dan keinginan untuk hidup mengalir dari matanya. Rok merahnya telah memutih dan kondisinya menurun drastis ke kondisi Seethrough. Namun, aura yang kuat menyembur dari dalam dirinya, mematahkan kendali telapak tangan di kepalanya dan ke arah biarawan tua itu.

…

…

Keadaan seseorang tidak akan pernah jatuh secara otomatis. Jarang sekali mendengar berita tentang petani yang mampu turun sendiri di negara bagian. Namun, Master Lotus telah mempelajari cara-cara iblis dan berpengalaman dalam semua hukum dunia. Dia tahu niat Ye Hongyu saat auranya tiba-tiba berubah.

Ada Hukum Tao yang kuat di Istana Ilahi-Bukit Barat. Undang-undang ini memungkinkan petani untuk menurunkan negara mereka sendiri. Begitu mereka menggunakan Hukum Tao seperti itu, aura yang telah mereka pelajari dan kumpulkan di tingkat atas negara mereka akan menyembur dalam sepersekian detik. Kekuatan di balik kekuatan ini sangat kuat karena itu adalah ledakan penanaman dan meditasi selama beberapa dekade.

Hanya saja harga yang harus dibayar untuk Hukum Tao ini terlalu tinggi. Kultivator mana yang sanggup menyerah untuk menyatakan bahwa mereka telah menghabiskan banyak upaya dalam berkultivasi dan lebih penting daripada kehidupan dan keluarga mereka untuk memulai dari awal lagi? Selain itu, akan beberapa kali lebih sulit untuk mematahkan kerajaan jika pembudidaya ingin memasuki negara tempat mereka berada jika mereka mencoba lagi setelah menggunakan Hukum Tao ini.

Untuk semua pusat kekuatan kultivasi di Aula Ilahi yang memiliki hak untuk memahami dan mempelajari Hukum Tao seperti itu, tidak ada orang yang mau menggunakan Hukum Tao seperti itu di jalan panjang kultivasi. Ini lebih menyakitkan dan lebih sedih daripada meminta mereka untuk mati. Orang-orang kuat dari Aula Ilahi yang menggunakan Hukum-hukum Tao ini harus berada dalam situasi yang lebih buruk daripada kematian. Itu membutuhkan banyak keberanian dan tekad.

Sang Kecanduan Tao, Ye Hongyu adalah Kultivator Agung di Negara Yang Mengetahui Takdir dan menguasai seluruh dunia di tangannya. Dia, tanpa diragukan lagi, adalah salah satu orang paling berpengaruh di generasinya. Namun, pada saat ini, dia tidak ragu-ragu untuk membiarkan Negara Takdirnya jatuh ke negara Seethrough dengan paksa. Dia tidak peduli dengan harga yang harus dia bayar.

Itu karena dia berada dalam situasi yang bahkan lebih menakutkan daripada kematian. Dibandingkan dengan Dunia Bawah yang dingin, dia melihat serpihan harapan, itulah sebabnya dia tidak ragu menghadapi kematian dengan imbalan kesempatan kecil ini. Apa lagi yang bisa dia lakukan selain membakar negaranya sendiri di ruangan dingin ini tanpa Qi Langit dan Bumi?

Aura yang meledak keluar dari tubuhnya seperti badai adalah jarak antara Negara Tahu Takdir dan negara bagian Seethrough. Jaraknya setengah kaki sehingga telapak tangan biksu tua itu tersentak mundur dari kepalanya.

Aura seperti badai berkumpul di dekat tubuhnya dan tubuh biksu tua itu sedikit bergetar. Jari-jari yang menunjuk ke arah Ning Que bergetar. Ekspresinya tenang dan dia memandangi gadis itu dengan kebencian sengit dari atas. Tidak ada emosi manusia di matanya yang dalam.

Dia tidak berpikir bahwa seseorang semuda Ye Hongyu akan tahu Hukum Tao tingkat tinggi. Dia mungkin tidak akan begitu terkejut jika dia tahu bahwa wanita muda Tao ini seperti dia, yang fasih dalam semua Hukum dan memiliki nama Tao Addict.

Bibirnya yang kering terkutuk dan satu cetakan teratai terbentuk di tangan kanannya. Sebuah cahaya suci bersinar dari ujung jarinya, seterang cahaya lilin. Aura yang berada di antara Tao dan Iblis mengambil seluruh gunung tulang dalam hitungan detik.

Dengan penindasan yang kuat dari Keterampilan Ilahi, telapak tangan biksu tua itu mencapai untuk menekan kepala Ye Hongyu perlahan sekali lagi. Setiap inci ke bawah terlihat lambat, tetapi tidak bisa dihentikan.

Ye Hongyu tidak menurunkan kepalanya tetapi menatap mata biksu tua itu dengan dingin tanpa tersentak. Dia menggigit bibirnya erat-erat dan memaksakan kekuatan yang dia miliki untuk turun dalam keadaan tanpa menahan apapun dalam upaya untuk menghentikan tangan yang layu dari turun.

Dia menekankan tangannya ke tanah. Beberapa pecahan tulang menusuk telapak tangannya. Rasa sakit membuatnya sadar dan keras kepala. Pergelangan tangannya bergetar hebat dan tampak seperti rebung yang hampir putus. Namun, mereka mendukung tubuhnya dengan keras kepala. Tubuhnya juga bergetar hebat dan sepertinya dia akan jatuh kapan saja. Namun, dia tetap berdiri tegak juga.

Dua jalur kekuatan dalam tubuhnya bertemu dan dikompresi. Darah mengalir dari pori-pori di wajahnya yang halus sebelum mengerucut menjadi mutiara darah kecil sebelum mendarat di rok putihnya yang sekarang telah kehilangan warnanya sebelumnya.

Namun, tangan yang layu itu terus jatuh tanpa ampun.

Itu jatuh inci demi inci, meskipun dia sudah membayar harga yang begitu berat. Dia bahkan telah membakar kekuatan hidupnya, tetapi jarak antara kondisinya dan kekuatan Dewa Langit Lotus terlalu lebar dan tidak ada cara untuk menghentikannya.

Pada saat terakhir, Ye Hongyu melirik Ning Que tanpa ekspresi.

Ning Que masih berpegangan pada podao dan menirukan tanda-tanda Pedang Haoran di dinding. Dia menari di waktu, dan di orang lain, dia akan turun ke perenungan diam sambil berpegangan pada pedangnya. Keadaan mentalnya terpisah dari tubuhnya dan dia tidak tahu apa yang terjadi.

“Aku sudah mencoba yang terbaik, jika kamu tidak bangun, tidak ada lagi yang bisa aku lakukan.”

Ye Hongyu memandang Ning Que. Perasaan putus asa yang kuat melewati matanya yang dibuat lebih indah oleh sulur darah di dalamnya. Dia berpikir, “Dasar idiot! Kapan kamu bangun! ”

Dan kemudian, dia menutup matanya.

Tangan layu masih mendarat di kepalanya.

Biksu tua itu memandangi gadis muda di bawah telapak tangannya dengan ekspresi berat. Pipinya yang terisi sedikit lebih awal telah tenggelam lagi dan dia sekali lagi layu seperti hantu. Dia membuat dan mengirim semua kekuatan yang telah dia kumpulkan selama beberapa dekade terakhir!

Semburan aura yang kuat keluar dari telapak tangannya yang layu.

Rambut Ye Hongyu yang telah menari dengan gila di udara kembali ke bahunya. Dia jatuh ke tanah perlahan dan dua jejak air mata merah mengalir dari matanya. Namun, dia tetap mempertahankan pandangan dinginnya pada wajah biksu tua itu dengan keras kepala.

Biksu tua itu sangat pucat dan tubuhnya sedikit bergetar. Jelaslah bahwa dia telah membayar harga yang sangat besar untuk menjinakkan kekuatan yang Ye Hongyu telah membakar hidup dan negara untuknya.

Pertarungan tidak berakhir di sini. Apa yang membuat biarawan tua itu gelisah dan waspada bukanlah gadis di bawah telapak tangannya, tetapi Ning Que yang menari dengan pedangnya. Itu karena Ning Que menari-nari pukulan Pedang Haoran.

Dia mengangkat telapak tangannya yang layu sekali lagi. Dia menunjuk Ning Que yang jiwa telah memasuki gaya pedang dan tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya.

Lotus tidak menggunakan semua kekuatannya meskipun Ye Hongyu telah melepaskan Hukum Tao yang menakutkan. Itu karena dia harus menjaga cadangan untuk memastikan bahwa dia bisa membunuh Ning Que sebelum dia belajar gaya pedang.

Dia harus mati dan tidak meninggalkan kemungkinan pembuat onar di masa depan. Itulah sebabnya dia tidak hanya melirik Ning Que, tetapi melambaikan jarinya di udara dengan ekspresi intens di wajahnya.

Kekuatan kuat yang hampir nyata tumbuh dari jari-jarinya. Itu memecah kesunyian ruangan dan merobek udara dingin, menusuk punggung Ning Que.

Ning Que menatap tanda pedang di dinding batu dengan bingung. Keadaan mentalnya kosong dan linglung, seperti anak kecil yang memandangi semut yang pindah rumah, tidak menyadari ada batu terbang yang mendatanginya dari belakang.

Ye Hongyu, Pecandu Tao, telah jatuh ke genangan darah dan tidak memiliki kekuatan untuk melanjutkan. Dia berada dalam kondisi rentan. Tampaknya tidak ada yang bisa menyelamatkan hidupnya dari jari Tuan Lotus yang meneteskan niat jahat.

Pada saat ini, pecahan tulang putih terbang di depan jiwa Tuan Lotus.

Secara teori, bahkan tulang kuat dari pusat kekuatan dari Doktrin Iblis tidak dapat menahan kekuatan kekuatan jiwa Master Lotus. Apakah ada benda nyata yang bisa menghentikan kekuatan jiwa tak berwujud?

Namun, cahaya redup di ruangan itu tiba-tiba membias. Api di tanda pedang di langit-langit dan dinding tumbuh saat mereka dipengaruhi oleh objek yang tak terlihat.

Sementara Kekuatan Jiwa seseorang tidak berwujud, itu masih bisa dirasakan. Haruskah cahaya terpengaruh dan dipaksa untuk dibiaskan, bagaimana dengan Kekuatan Jiwa seseorang? Tiba-tiba ada kepulan dan jari-jari Master Lotus terjawab. Ning Que terus berdiri dengan pisaunya, tampak kosong.

Dua alis putih melayang. Bhikkhu tua itu melihat ke sudut ruangan dengan terkejut.

Itu adalah sudut yang terlupakan.

Dan di sudut yang terlupakan, adalah seorang gadis yang dilupakan.

Gadis itu tidak menunjukkan keadaan atau kemampuan luar biasa sejak awal. Dia benar-benar lemah, itulah sebabnya Master Lotus tidak menganggapnya cukup penting dan melupakan semua tentangnya di sudut.

Tapi dia adalah Mo Shanshan.

Dia adalah Mo Shanshan dari Gunung Mogan.

Dia adalah Addict Kaligrafi dengan peringkat yang sama dengan Addict Tao.

Itu sebabnya, selama dia bisa bergerak, dia masih bisa mencapai hal-hal yang orang biasa tidak bisa meskipun dia lemah.

…

…

Biksu tua itu menatap Mo Shanshan tetapi tidak peduli dengannya. Dia menunjuk jari-jarinya dan melepaskan kekuatannya pada Ning Que.

Mo Shanshan sedang duduk di tanah dengan lutut bersilang. Kepalanya diturunkan dan dia tampak sangat lemah sehingga dia bisa jatuh kapan saja. Dia meraih batu lain dengan tangan kanannya dan melemparkannya dari kejauhan. Itu mungkin terlihat seperti dia melakukannya secara acak, tetapi itu memblokir kekuatan dari jari sekali lagi.

Biksu tua itu mengerutkan kening. Dia melambaikan jarinya yang layu dan memfokuskan kekuatan psikisnya, mendorongnya ke dadanya.

Jari-jari Mo Shanshan mengendur dan segumpal tulang putih terbang di depannya.

Kemudian, dia menundukkan kepalanya dan batuk, darah menetes ke bagian depan jubahnya.

Master Talisman muda telah menggunakan sebagian besar Kekuatan Jiwanya setelah berhari-hari berhitung oleh Gerbang Depan dan memimpin Ning Que melalui serangkaian taktik besar dari Gerbang Depan Doktrin Setan. Perasaan persepsinya juga terluka parah oleh Master Lotus sebelumnya. Namun, dia menjaga dirinya tetap tegak dan menggunakan semua yang dia bisa sentuh di sampingnya untuk membentuk sebuah array dalam upaya untuk menghentikan Master Lotus.

Tulang-tulang putih itu bukan jimat, tetapi array.

Kebanyakan susunan taktis di dunia hanyalah jimat dalam bentuk lain. Untuk itu diperlukan koneksi dengan langit dan bumi dan menggunakan aura alam. Seseorang tidak bisa merasakan Qi Langit dan Bumi di ruang gelap karena penindasan Formasi Pengurungan.

Itulah mengapa susunan yang dia buat berbeda dari susunan taktis biasa.

Orang yang mengesankan telah berubah dan memungkinkan susunan taktis ini mungkin seribu tahun yang lalu. Tujuan asli dari itu bukan untuk lebih dekat ke surga dan bumi, tetapi untuk bertarung dengannya. Itulah sebabnya susunan taktis ini tidak digunakan untuk menggerakkan Qi Langit dan Bumi, tetapi untuk memecahkannya, dan bahkan memblokirnya.

Tidak ada Qi Langit dan Bumi di dalam ruangan, jadi susunan taktis ini tidak bisa mematahkannya. Namun, itu bisa menghancurkan dan memblokir semua kekuatan tak berwujud lainnya. Sebagai contoh, kekuatan yang dipelihara Master Lotus setelah memakan dua gigitan daging dan dekade pemenjaraan.

Array ini disebut Taktik Array Batu.

Puluhan pecahan tulang antara biksu tua dan Ning Que adalah apa yang telah dipelajari dan dipelajari oleh Mo Shanshan dari Formasi Penyumbatan Besar di luar Gerbang Depan Doktrin Iblis. Meskipun itu tidak sebagus Taktik Array Batu asli, itu sudah cukup.

Ekspresi Master Lotus menjadi suram. Dia bisa merasakan kegelisahan tebal dan bayangan dalam rotasi kehidupan. Pemuda itu telah memahami gaya Pedang Haoran yang ditinggalkan oleh Ke Haoran. Gadis muda Tao itu telah berhasil melakukan upaya yang luar biasa untuk menurunkan kondisinya dan gadis yang terlihat lemah dan tidak berbahaya dapat memahami Taktik Array Batu!

Bunga lotus di tangan biksu tua itu layu mekar dengan penuh semangat. Setiap kelopak adalah serangan Psyche Power yang kuat.

Gadis muda itu mengambil pecahan tulang dan batu-batu yang jatuh dari dinding. Dia terus memperbaiki susunan taktis yang baru saja dia pelajari.

Ning Que mempelajari pukulan pedang dalam keheningan di dalam susunan taktis sederhana yang dibentuk oleh tulang dan batu.

Ada suara gesekan keras di istana. Bhikkhu tua itu tanpa ekspresi dan tatapannya sedalam netherworld.

Darah segar mengalir seperti aliran bening dari bibir tipis Mo Shanshan. Itu meresap melalui jubah putihnya yang tebal. Bulu matanya yang panjang dan rimbun berkibar di wajahnya yang pucat seolah-olah dia bisa menutup matanya kapan saja.

Ye Hongyu menatap wajah biksu tua itu di antara darah dan tulang. Kegembiraan yang penuh gairah bersinar di matanya. Dia tampak gila dengan darah di wajahnya yang cantik meskipun dia lemah. Dia tertawa keras dan aneh, “Kamu gila tua. Sedot! Saya ingin melihat apakah Anda lebih cepat atau dia sebelum Anda mengisap semua darah saya. Saya ingin melihat siapa yang akan hidup! ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–