Nightfall Chapter 283

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 283: Bergabunglah dengan Iblis (Bagian 12)

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Master Lotus menatapnya dengan acuh tak acuh sebelum tersenyum tiba-tiba. Dia menundukkan kepalanya dan mengisap butiran-butiran darah di wajahnya yang halus seolah dia mengisap embun dari bunga lotus. Dan kemudian, dia menggigit sepotong daging.

Rasa sakit melintas di mata Ye Hongyu, tapi dia tertawa dengan gila. “Kamu takut.”

Tuan Lotus tidak memperhatikannya. Dia mengunyah seteguk daging ketiga dan mencoba untuk mendapatkan kembali energi dan vitalitasnya dalam waktu sesingkat mungkin sebelum Ning Que sadar kembali.

Dia adalah orang yang paling menakutkan dan terkuat di dunia itu beberapa dekade yang lalu. Hari ini, ada tiga pembudidaya elit dari generasi muda yang telah melepaskan kekuatan mereka di hadapannya. Mereka akhirnya melihat secercah harapan dan berjuang keras demi kesempatan menghadapi kematian. Proses berbahaya ini dipenuhi dengan keyakinan dan tekad. Bahkan Master Lotus yang telah menyaksikan beberapa peristiwa yang menghancurkan bumi merasakan hatinya berdebar dan memperlakukannya dengan serius sebagai bentuk penghormatan.

Addict Kaligrafi telah membangun Taktik Array Batu untuk memblokir serangan Psyche Power Tuan Lotus dengan mengorbankan indra persepsinya. Inti masalahnya adalah apakah Master Lotus akan mendapatkan kembali kekuatannya setelah menggunakan Latihan Taotie untuk menyerap daging dan darah terlebih dahulu, atau akankah Ning Que memahami metode Haoran Sword dan muncul dari keadaannya yang kacau sebelum itu.

Ning Que tidak tahu betapa berbahayanya situasi itu. Dia tidak tahu tentang pengorbanan dan upaya yang Addict Kaligrafi dan Addict Tao telah buat untuk menghentikan Lotus dari menghancurkannya dari kondisi kultivasi yang telah dia masuki. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia juga tidak tahu mengapa dia merasakan keakraban ketika dia melihat tanda pedang dan api itu. Tubuh dan aura dalam darahnya ingin bergerak bersama dengan tanda pedang ini secara tidak sadar. Dia bahkan lupa semua yang telah terjadi sebelumnya dan dunia di luar.

Keadaan ini sangat berbahaya. Itu seperti bayi telanjang yang tak berdaya berjalan di hutan liar. Dia mungkin diserang dan dimakan oleh binatang buas kapan saja. Namun, itu juga karena keadaan ini dipenuhi dengan kepolosan dan kemurnian sehingga dapat menerima gambar yang dicetak pada jiwa seseorang dari eksoteris.

Keadaan ini disebut Pengertian Kosong.

Ning Que merasa hebat dan kuat dalam kondisi Pengertian Kosong.

Hanya ada dinding batu dan keempat sudut dinding batu biru di matanya. Tanda pedang di dinding batu tampak seperti hidup. Mereka memasuki jiwanya melalui matanya dan berubah menjadi banyak hal.

Mereka seperti bintang yang beredar di langit malam; seperti aliran sungai menari di lembah; seperti awan yang mengambang di langit biru; seperti gunung yang bangga di dunia dan seperti seorang musafir yang berjalan dengan gembira di jalan.

Aliran tanda pedang itu seperti membalik halaman buku. Setiap halaman dicat dengan peta yang jelas yang tampak seperti beberapa langkah luar biasa, atau seperti gaya ilmu pedang yang tangguh. Itu bahkan tampak seperti latihan yang luar biasa tetapi sama sekali bukan sikap.

Dia mengikuti tanda pedang di matanya dan mulai meniru mereka. Dia melambaikan pisaunya seperti pedang dan mulai berpikir diam-diam. Dia menikmatinya dengan senyum dan langkahnya menjadi lebih halus dan cara dia melambaikan podao menjadi lebih cair.

Samar-samar, dia tampaknya telah memahami sesuatu yang dalam.

Tanda pedang yang Paman Bungsu tinggalkan di dinding batu pada awalnya adalah cara mengekspresikan emosinya.

Langkahnya bahkan lebih halus dan pedangnya melambai lebih banyak cairan. Pada akhirnya, itu bahkan dianggap riang.

Bagi para pelancong yang ingin melihat lebih banyak dunia, mereka harus melupakan keletihan dan rasa sakit yang mereka alami dalam perjalanan mereka dan harus menari dan bernyanyi ketika mereka berada di sana.

Gunung besar yang berdiri sendirian di bumi dan harus mengabaikan penyembahan orang biasa tentu saja akan menjadi sombong.

Mengikuti arah angin, awan akan berhenti atau melayang di langit biru.

Aliran di lembah mengalir dan mengambil setiap tabrakan dengan batu sebagai permainan. Itu mengalir bersama dengan gravitasi, dan setiap tabrakan menciptakan percikan yang indah. Ini disebut melompat kegirangan.

Banyak bintang yang berserakan di langit diam atau bergerak sesuai dengan keinginan mereka ketika mereka tersenyum pada dunia.

Semuanya terjadi secara alami.

Ini adalah kerapian yang disebut alam.

Dan karena sifat hal-hal, saya akan pergi ketika saya ingin bahkan jika ada ribuan dan jutaan orang sebelum saya.

Saya memiliki The Great Spirit, dan saya akan berjalan dengan bebas.

Ini adalah prinsip dunia.

…

…

Perasaan persepsi yang terluka dan Kekuatan Jiwa yang diperolehnya dari meditasi selama sepuluh tahun terakhir mulai bergerak perlahan seperti awan, bintang, dan aliran. Mereka menjulang tinggi seperti gunung besar dan sama cerianya dengan para pengembara.

Gaya pedang yang tersembunyi di tanda-tanda pedang yang tersebar di dinding melayang dengan api dan perlahan-lahan memasuki tubuhnya. Gaya pedang membanjiri dirinya saat jiwanya menjadi tercerahkan. Dan kemudian, bersama dengan aliran Psyche Power, itu menghentikan kegembiraan.

Tidak diketahui bagaimana gaya pedang ini ada. Itu menjadi aliran yang hangat begitu memasuki tubuhnya dan itu memperbaiki indera persepsinya dalam waktu singkat. Kemudian, itu mengikuti aliran dari tengah dahinya dan menembus Gunung Salju dan Samudera Qi.

Reparasi indra persepsinya terasa luar biasa. Ning Que berdiri di depan dinding dengan pisau di tangannya. Dia dalam keadaan kacau dan tidak tahu apa yang terjadi di dunia di luar pikirannya. Namun, alisnya rileks tanpa sadar dan kemudian menyatu dengan erat. Dia bisa merasakan rasa sakit yang intens memancar dari dada dan perutnya.

Gaya pedang di bekas pedang yang tersebar mengalir di tubuhnya dengan brutal, seolah-olah ada puluhan ribu pedang kecil yang memantul di mana-mana. Mereka merobek organ-organnya sehingga mata telanjang tidak bisa melihat dan melubangi mereka.

Ini lebih menakutkan daripada Pedang Tao yang digunakan oleh Addict Tao oleh Danau Daming.

Kemudian, ribuan pedang kecil terbang ke pinggang dan perutnya di mana gunung salju itu berada dan mulai mengenai itu tanpa henti. Pisau tajam memotong es keras di Puncak yang tertutup Salju dengan mudah. Gundukan salju beterbangan dan kecepatan di mana gaya pedang menghantam gunung meningkat dengan cepat. Itu sudah membuat ratusan dan jutaan luka dalam sekejap mata. Luka antara ujung pedang dan es mulai memanas. Gunung Salju yang telah diam selama bertahun-tahun mulai mencair dan menguap.

Ribuan juta pedang kecil mulai terbang di dalam tubuhnya atau kesadarannya. Mereka terbang menuju Samudra Qi yang tenang. Dan seperti bagaimana mereka menabrak Gunung Salju, mereka mulai fokus membuat ratusan juta potongan sekali lagi. Samudra Qi yang tenang mulai bergolak dan gelombang besar muncul seolah-olah laut itu sendiri mendidih. Pada akhirnya, itu mulai mendidih dan berubah menjadi kabut di udara.

Gunung Salju dan Lautan Qi meleleh dan menguap menjadi kabut ketika mereka terus mengalir melalui lorong tertentu di tubuhnya. Aliran itu tidak pernah berakhir dan meresap ke seluruh tubuhnya. Itu akan meninggalkan beberapa kabut di mana pun ia pergi dan kabut akan mengental menjadi setetes embun dan mulai membasahi dirinya.

Ketika kabut mengental menjadi tetesan embun yang membasahi dirinya tanpa henti, tubuhnya mulai mendekonstruksi dan membangun kembali, seperti pembongkaran dan pembangunan kembali sebuah rumah tua. Rumah yang dibangun kembali itu indah, kokoh, dan tidak takut akan angin dan hujan.

Ning Que merasakan kehangatan mengalir melalui tubuhnya seolah-olah energi mengalir melalui otot dan tulangnya. Perasaan ini nyaman dan kuat dan itu membuat seseorang merasa mabuk dan enggan bangun.

Tanda pedang di dinding batu terus berputar. Gaya pedang yang terukir dalam tanda pedang terus memasuki tubuhnya tanpa henti, berubah menjadi banyak pedang kecil yang membombardir Gunung Salju dan Samudra Qi-nya, melembabkan dan memperkuat tubuhnya.

Waktu berlalu.

Bayangan tiba-tiba melintas melewati jiwa Ning Que, yang terbenam dalam rasa sakit dan keracunan. Dia tiba-tiba teringat sesuatu dan dia menjadi sangat takut. Tubuhnya terasa dingin meski dia berada di tempat yang dipenuhi cahaya.

Apakah Gunung Salju dan Samudra Qi-nya akan hancur jika hentakan gaya pedang berlanjut? Mungkinkah dia masih berkultivasi jika orifinya Qi, bahwa dia telah melalui beberapa kesulitan untuk membersihkan, menghilang?

Dia tiba-tiba sadar karena ketakutan dan kecemasan.

Dia melihat tanda pedang di dinding dengan gelisah. Dia basah oleh keringat dingin dan udara di antara telapak tangannya dan gagang pisau dingin menusuk tulang.

Tanda pedang dan gaya pedang ini. Mereka adalah Pedang Haoran Paman Bungsu.

Dia akhirnya mengerti apa yang dimaksud Tuan Lotus.

Berlatih Pedang Haoran dan Roh Hebat di dadanya.

Jika dia ingin berlatih Roh Hebat, dia harus berbalik melawan Haotian dan bahkan menjadi musuh dengan Haotian.

Menjadi musuh dengan Haotian berarti bergabung dengan Iblis.

Paman termuda telah bergabung dengan Iblis saat dia memegang pedang ini.

Itulah sebabnya Paman Bungsu dihukum oleh surga dan mati.

Dia sudah memahami gaya pedang Haoran Sword. Jika dia menerima gaya pedang dan membiarkannya memasuki tubuhnya, dia akan mengikuti jejak Paman Bungsu.

Dan dia juga akan bergabung dengan Iblis.

Mengikuti jejak Bungsu Paman adalah sesuatu yang mulia dan bisa dibanggakan.

Tapi itu juga hal paling berbahaya di dunia.

Bahkan Paman Bungsu yang merupakan salah satu yang terkuat tidak dapat menghindari kematian setelah ia bergabung dengan Iblis.

Jika dia mempelajari Haoran Sword, berapa hari lagi dia bisa hidup di bumi?

…

…

Ning Que memandang sekitarnya dengan bingung.

Bhikkhu tua itu berlatih seni Iblisnya di gunung tulang. Ye Hongyu berbaring di bawahnya, tidak sadar.

Mo Shanshan tersenyum dengan susah payah ketika dia melihat bahwa dia akhirnya sadar. Dia tidak bisa bertahan lagi, dan jatuh pingsan.

Malam telah lama datang ke dunia di luar gunung. Ruangan itu lebih gelap dari sebelumnya.

Dia berpegangan pada pisau dan berdiri di depan gunung tulang. Kemejanya basah oleh keringat saat dia tetap diam, tidak tahu bagaimana melanjutkan.

Tanda pedang di dinding berhenti bergerak saat mereka menunggu dalam diam.

Gaya pedang di tubuhnya berhenti mengalir dan menunggu dalam diam.

Surat wasiatnya juga menunggu keputusan akhirnya.

Bahkan seseorang seperti Lotus harus bersembunyi di kegelapan begitu dia bergabung dengan Iblis. Jika dia ingin berjalan dengan bangga di tempat terbuka seperti Paman Bungsu, dia akan dihukum oleh surga dan mati tidak peduli di negara kultivasi mana dia berada.

Ning Que memandang ke arah langit, tetapi tidak bisa melihat apa pun. Dia hanya bisa melihat dinding batu yang dingin dan warna malam yang gelap.

Ini adalah keputusan paling sulit yang harus diambil seorang kultivator.

Rasa hormat mereka pada Haotian tidak akan membiarkan mereka menyentuh dunia itu di malam yang gelap.

Bahkan seorang kultivator yang tidak sedikit pun menghormati Haotian akan berjuang karena pertimbangan yang menakutkan antara hidup dan mati. Dia akan memikirkannya dan merenungkannya selama setengah kehidupan dan tidak akan mencapai kesimpulan.

Dia berpikir dan berjuang untuk itu untuk apa yang tampaknya seumur hidup.

Pada kenyataannya, dia hanya mempertimbangkannya untuk jumlah waktu yang dibutuhkan selama tiga puluh irisan daun bawang untuk jatuh dari telapak tangannya menjadi mie dengan telur goreng.

Dia ingin hidup terus.

Dia ingin hidup dengan orang tertentu.

Ini adalah hal yang paling penting.

Dibandingkan dengan ini, Haotian adalah tumpukan sampah.

Kotoran anjing.

…

…

Ning Que mengangkat podao-nya untuk beristirahat di depan alisnya.

Ini akan menjadi yang terakhir kalinya dia menyembah surga.

Dan pisaunya mendarat.

Pisau itu mendarat di dinding batu.

Dan pada tanda pedang yang Paman Bungsu tinggalkan bertahun-tahun yang lalu.

Pergelangan tangannya memutar pisau dan mengikuti dua tanda pedang, membuat dua serangan di kedua sisi itu.

Api di bawah bilah menari seolah-olah bintang-bintang yang meninggalkan kubah malam.

Mengikuti gerakan sederhana ini, gaya pedang yang telah menunggu diam-diam berkumpul.

Banyak pedang kecil berkumpul, dan dengan Samudera Qi, mereka membelah Gunung Salju.

Pada saat ini, Ning Que tahu bahwa ia telah memasuki dunia baru.

Kekuatan Psyche dalam indra persepsinya masih ada, tetapi tidak lagi memainkan musik untuk surga. Sebaliknya, itu menciptakan dunia baru yang indah di tubuhnya. Ada pohon dan danau, gunung dan laut di dunia baru. Yang dibutuhkan hanyalah hidup untuk bertambah banyak dan mengisinya.

Jalur baru telah dibuat di Gunung Salju dan Samudera Qi. Jalan itu sepertinya selalu ada, tetapi telah diblokir dan disembunyikan. Itu akhirnya membuat keberadaannya diketahui. Gaya pedang agung berubah menjadi aura tertentu dan bersiul melalui jalan setapak. Itu berjalan dengan penuh semangat dan tidak ada habisnya. Itu bergegas menuju langit.

Itu adalah Roh Hebat.

Aliran udara sangat kecil tergagap. Debu dan puing meletus dari tubuh Ning Que

Matanya berkilauan sebelum kembali normal.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–