Nightfall Chapter 330

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 330: Kepala Retak

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Gu Xi telah lama menunggu saat ia melemparkan banyak jimat dengan tangannya di lengan belakang. Yang mengherankan, urutan jimat-jimat ini tampaknya telah dihitung dengan cermat. Kekuatan mereka beragam, tetapi mereka tidak menyebabkan kekacauan absolut atau bahkan pemusnahan diri. Mereka saling berhimpitan sampai letusan terakhir dan merobek Qi Surga dan Bumi di taman musim dingin yang sepi menjadi samudera bergolak yang mengerikan.

Aliran bergejolak dari Qi Langit dan Bumi yang dibentuk oleh karakter Fu yang tak terhitung jumlahnya menyerupai laut yang ganas dan menutupi seluruh halaman. Itu bisa memutus hubungan antara Kekuatan Jiwa kultivator dan kertas Fu atau Item Natal. Penggunaan jimat semacam ini agak cerdik. Dari ini, orang bisa menebak bahwa Gu Xi telah menghabiskan waktu yang lama pada Taoisme Jimat dan memiliki kekuatan dan negara yang kuat.

Untungnya, aliran Qi primordial yang bergejolak hanya berputar dengan cepat tetapi tidak mematikan. Jadi itu tidak membahayakan tubuh Ning Que, melainkan berhasil mencegahnya dari casting karakter Fu. Sejak awal, Gu Xi menduga bahwa Ning Que ingin menggunakan dompet bersulam itu daripada podao.

Karakter Fu di dompet hanya bisa dimainkan oleh Psyche Power. Tampaknya Ning Que harus menyerah. Namun, dia tidak mengubah ekspresinya dan malah memutar pergelangan tangannya. Podao-nya, yang tampaknya terjebak dalam rawa-rawa, mulai bergetar ketika garis-garis jimat halus di atasnya mulai bersinar.

Talisman Ilahi majikannya ada di dalam dompet, jadi dia tidak bisa menghubungkannya dengan jiwanya. Namun, dia memegang podao dengan erat di tangannya dan secara alami dapat terhubung ke podao dengan kejiwaannya. Segera garis jimat rumit yang dibuat oleh Saudara Senior Akademi mulai menunjukkan kekuatan mereka yang sebenarnya. Bilahnya memotong aliran turbulen dan menuju wajah Gu Xi!

Tidak ada ekspresi di wajah Ning Que saat dia melambaikan podao.

Gu Xi menatap kosong pada podao yang datang ke wajahnya. Dia sepertinya benar-benar mengabaikan aura dingin pada pedangnya. Tangan kanannya di lengan bajunya tiba-tiba muncul di antara mereka dari belakang punggungnya. Satu jari jatuh dengan lembut di permukaan podao, seperti kepingan salju yang jatuh di halaman.

Podao baru saja menggunakan kekuatan jimatnya untuk memotong aliran lumpur seperti turbulen. Itu masih bergerak perlahan, dan jari itu bisa dengan mudah jatuh di permukaannya. Tapi apa yang bisa dilakukan satu jari pada podao yang dingin dan menakutkan itu?

Jari itu membelai permukaan podao. Saat ujung jari bergerak, garis-garis jimat yang rumit di permukaan tiba-tiba kehilangan kilau dan kekuatan jimat yang kuat menghilang tanpa jejak. Ternyata kertas Fu kecil ada di ujung jari dan kertas Fu terus-menerus melepaskan kekuatan jimat yang kuat saat jari itu bergerak!

Jari itu akhirnya tiba di gagang dan garis-garis jimat di podao ramping semuanya kehilangan kilau terang aslinya. Podao berubah menjadi sepotong besi biasa dan tidak bisa lagi bergerak maju.

Pertempuran ini sangat aneh. Ning Que tidak bisa sepenuhnya menampilkan keadaan dan kekuatannya sama sekali, karena triknya, termasuk dompet di tangan kirinya dan podao di tangan kanannya, semuanya telah dilihat oleh yang lain sebelumnya. Tampaknya lawan ini tahu semua taktik bertarungnya dan bersiap dengan baik sebelumnya. Jadi dia tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kematian.

Gu Xi menyipitkan mata dan diam-diam menatap wajah Ning Que yang dekat dengannya, mengatakan, “Anda sudah selesai.”

Ning Que merasa bahwa podao seberat gunung dan tidak berbicara.

Gu Xi menatapnya dan berbicara dengan tenang. “Kau membunuh tiga bawahanku di persimpangan Jalan Gunung Utara tahun itu. Jadi saya tahu Anda memiliki tiga pisau dan saya sudah menyiapkan banyak jimat dan taktik untuk mereka. Tidak masalah bahkan jika Anda memiliki pisau lebih banyak. Selain itu, saya sangat sadar bahwa Anda adalah penerus Master Yan Se. Meskipun saya tidak tahu berapa banyak Talisman Ilahi yang telah diberikan tuannya kepada Anda, saya masih mempersiapkan mereka dan bahkan mengirim seseorang untuk memeriksa kuil-kuil Tao, biara-biara Tao, dan paviliun yang dikunjungi oleh Anda dan Tuan Yan Se selama pelatihan Anda. Jadi saya bisa mengevaluasi keadaan Taoisme Jimat Anda. Percayalah, meskipun Anda tidak menggunakan Jimat api kecil Anda yang malang, saya masih mempersiapkannya dengan hati-hati. ”

Ning Que menatapnya diam-diam.

” Anda memiliki Kekuatan Jiwa yang kuat, tetapi Anda hanya memiliki sepuluh acupoint dibuka di Ocean of Qi Anda. Keadaan kultivasi Anda berada pada tingkat yang lebih rendah dari Seethrough dan Anda memiliki kontrol yang buruk terhadap Qi Langit dan Bumi. Anda berasal dari benteng perbatasan Kota Wei dan memiliki gaya potong yang tajam dan akurat. Kamu kuat dan kejam, bagus dalam pertarungan jarak dekat. Sebagai penerus Master Jimat Ilahi, Anda masih tidak memiliki kekuatan dalam Taoisme Jimat Anda, karena Anda hanya menghabiskan waktu singkat untuk pencerahan Tao. ”

“Jadi aku membiarkanmu mendekat dan menggunakan podao sebagai penutup untuk jimatmu. Tapi saya masih mendapat keuntungan dari awal. ”

Wajah Gu Xi penuh penyesalan. Dia berkata, “Pertempuran antara dua orang seperti perang antara dua negara. Perlu kecerdasan yang paling lengkap dan akurat. Semakin banyak yang dipersiapkan, semakin mudah seseorang cenderung menang. Anda bahkan tidak tahu bahwa saya seorang Master Talisman, bagaimana Anda bisa membunuh saya? Tapi saya tahu segalanya tentang Anda. Di depan saya, Anda tidak dapat menampilkan kekuatan Anda sama sekali. Bagaimana bisa kamu tidak terbunuh olehku? ”

Ning Que menatap matanya dan tiba-tiba bertanya, “Bagaimana Anda tahu banyak tentang saya?”

“Karena saya seorang penasihat militer. Saya berspesialisasi dalam mengumpulkan dan menganalisis kecerdasan. Selama saya mulai menyelidiki seseorang, saya bisa mengungkapkan semua rahasianya. ”

Gu Xi pada akhirnya berkata, “Faktanya, apa yang membuatmu paling tidak yakin adalah kotak besi yang beberapa orang pernah lihat. Tapi saya tidak tahu mengapa Anda tidak membawanya hari ini. Atau apakah Anda berpikir bahwa penasihat militer hanya bisa bermain dengan intrik dan tidak layak untuk semua rahasia Anda? Sebagai penasihat militer, saya menyambut musuh yang ceroboh ini. ”

…

…

Sudut Winter Courtyard di General’s Mansion.

Xia Hou melihat teh kuat yang gelap seperti darah dan berkata perlahan setelah keheningan singkat, “Kembali ke Chang’an segera setelah kelima belas. Jangan ragu, minta ibumu kembali ke rumah, dan bersihkan halaman yang lama. Keluarkan acar sayuran dari ruang bawah tanah dan keringkan di bawah sinar matahari. Mereka akan lebih lezat di musim dingin mendatang ketika dimasak dengan daging babi rebus. Tapi Anda tidak bisa meninggalkan Chang’an dan harus tinggal di rumah besar. Jangan menghubungi menteri atau bahkan pergi ke Istana Pangeran. ”

Dua jenderal muda yang berlutut di depan meja adalah dua putra Xia Hou. Salah satunya adalah Xiahou Jin dan yang lainnya adalah Xiahou Duan. Dibesarkan di bawah pendidikan ketat, mereka jujur seperti nama mereka sendiri dan sangat rendah hati.

Kedua lelaki itu biasanya patuh di depan ayah mereka. Namun, hari ini mereka merasakan perasaan sedihnya dari kata-kata ayah mereka. Mereka menduga bahwa ayah mereka siap untuk mengundurkan diri dan pensiun dan tidak dapat menahan perasaan terkejut. Mereka ingat kereta kuda misterius yang datang ke Winter Courtyard hari ini dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Ayah, siapa orang-orang itu sekarang? Beraninya mereka … ”

Xia Hou menatap teh kental di atas meja saat dia berkata tanpa ekspresi, “Jangan menebak atau mencampuri masalah ini. Kembalinya Anda ke Chang’an adalah jaminan saya kepada Kepala Sekolah Akademi dan Yang Mulia. Jika Anda tidak ingin rumah kami hancur, berperilaku baik-baik saja! ”

Tiba-tiba, dia mengerutkan alisnya yang seperti ulat sutra.

Di atas meja, ada riak-riak yang agak halus muncul di gelas teh hitam tebal.

Xia Hou menoleh dan melihat ke luar jendela, tahu bahwa Gu Xi seharusnya memulai perburuan saat ini.

Dia tidak tahu bagaimana Gu Xi mengatur pembunuhan, sama seperti dia tidak tahu rincian Geng Kuda menyerang karavan makanan di padang rumput. Dia hanya tahu bahwa Gu Xi setia kepadanya dan dapat diyakinkan bahwa masalah ini tidak akan melibatkannya setelah kematian Ning Que, meskipun dia tahu Gu Xi memiliki beberapa rencana yang bahkan dia tidak tahu. Tetapi apakah Tuan Pertama benar-benar salah menilai situasi dan tidak ikut campur?

…

…

Sudut lain Winter Courtyard di General’s Mansion.

Kakak Sulung melirik ke utara di luar jendela dan menunduk, terus membaca.

Shanshan duduk diam ketika dia mempraktikkan kaligrafinya di sisi lain meja.

Seperti yang telah diprediksi Gu Xi, Kakak Sulung berasumsi bahwa Ning Que melakukan pembunuhan pada saat ini, tetapi tidak berharap bahwa Ning Que dibunuh. Alasan mengapa Kakak Sulung begitu yakin bukan karena dia salah menilai seperti yang dipikirkan Xia Hou, tapi dia memiliki keyakinan penuh pada Ning Que. Dia sebelumnya menyebutkan ini kepada Shanshan.

Dia telah berkeliling dengan gurunya dan telah melewati Kota Wei. Dia telah melakukan kunjungan rumah ke Adik Bungsunya, jadi dia tahu tentang pengalaman Ning Que saat dia tumbuh dewasa. Dia percaya bahwa Ning Que pasti orang terbaik di belakang gunung dalam hal sensitivitas terhadap bahaya dan penguasaan waktu, meskipun kekuatan Ning Que benar-benar sedikit mengerikan. Ning Que tidak akan pernah memulai pertarungan tanpa kepastian mutlak. Begitu dia sudah mulai, Ning Que pasti akan menang.

…

…

Banyak karakter Fu yang kuat mengubah halaman menjadi lautan yang ganas. Qi Langit dan Bumi terbelah menjadi aliran yang bergejolak. Kekuatan Jiwa Ning Que tidak bisa menembusnya, apalagi menggunakan Qi Langit dan Bumi melawan Gu Xi.

Ning Que tidak bisa mengaktifkan Talisman Ilahi di dompet sama sekali. Karena kertas Fu di ujung jari Gu Xi, garis jimat di podao menjadi pola normal. Tubuhnya dikelilingi oleh aliran turbulen Qi primordial yang berbahaya. Jika orang biasa menyentuhnya dengan lembut, pria ini akan mati menyemburkan darah. Tampaknya saat ini Ning Que telah menjadi ngengat yang terjebak dalam jaring dan tidak bisa lagi hidup.

Namun, penasehat militer, Gu Xi, tidak tahu bahwa Ning Que memiliki Qi Langit dan Bumi yang mencukupi, berkat Roh Agung, di tubuhnya, meskipun Ning Que tidak dapat mengendalikan Qi Langit dan Bumi di halaman.

Di tengah angin dingin dan salju yang turun, Ning Que mengambil napas dalam-dalam dan sedikit mengubah jiwa dalam indera persepsinya. Gunung Salju di pinggangnya tiba-tiba menghangat dan Roh Hebat yang menumpuk di perutnya langsung menyembur keluar dan mengalir ke setiap bagian tubuhnya.

Kekuatan jimat podao telah habis. Karena itu, ia tidak memilih untuk menyerahkan Roh Hebat ke pedang, tetapi dengan tegas melepaskan gagangnya dan mengepalkan lima jari menjadi kepalan.

Ning Que menekan.

Gu Xi menyipitkan mata dan tampak tenang serta percaya diri. Dia tidak tahu kultivator mana di dunia yang berani menggunakan tubuh rapuh untuk secara paksa menerobos aliran berbahaya Qi Surga dan Bumi di antara mereka.

Tiba-tiba embusan angin muncul di tangan Ning Que. Aliran udara yang tak terhitung jumlahnya memuntahkan kekerasan dari jari-jarinya dan pori-pori di punggung tangannya. Mereka dengan mudah merobek aliran turbulensi Qi purba menjadi berkeping-keping!

Ada dua dunia, satu di dalam dan satu di luar tubuhnya. Tetapi tidak ada perbedaan di antara mereka, karena mereka memiliki aura yang sama. Karena itu, ketika Roh Besar keluar dari kepalan tangannya, aliran turbulen menghilang ketika pusaran air tertutup oleh banjir!

Mata menyipit Gu Xi tiba-tiba melebar. Dia tampak kaget dan juga hamil.

Tidak peduli seberapa kuat tinju itu, itu tidak cukup kuat untuk merobek semua aliran turbulen di ruang itu. Masih ada beberapa aliran turbulen yang berbahaya. Dia menantikan untuk melihat saat berikutnya ketika kepalan akan terbelah menjadi beberapa bagian.

Namun, dia kecewa.

Kepalan Ning Que bukanlah kepalan, setidaknya bukan kepalan biasa.

Karena tinjunya sangat keras.

Itu sangat sulit sehingga hanya ada beberapa potongan kulit dangkal yang tersisa di atasnya ketika menghadapi aliran Qi purba yang dapat memotong seluruh tubuh seorang pembudidaya.

Gu Xi menatap tinju yang semakin dekat dan lebih dekat dengannya dan menemukan bahwa dia tidak bisa melakukan apa pun. Karena tinju itu bergerak lebih cepat daripada yang bisa dia bereaksi.

Hanya ada cukup waktu bagi teror untuk mengisi matanya.

Setidaknya dia punya waktu untuk memahami sesuatu.

Ada semacam pembudidaya di dunia yang bisa bertarung tanpa Qi Langit dan Bumi.

Ada semacam kultivator di dunia ini yang memiliki tubuh fisik yang cukup kuat untuk mengabaikan aliran turbulensi Qi purba.

Tinju Ning Que jatuh ke wajah Gu Xi.

Kepala Gu Xi tiba-tiba pecah.

Tubuh tanpa kepala jatuh ke salju tipis.

…

…

Kekuatan jimat di halaman berangsur-angsur memudar dan aliran yang bergejolak itu lenyap tanpa jejak.

Sepotong kertas Fu jatuh di tubuh Gu Xi. Ning Que diam-diam menyaksikan nyala api yang secara bertahap membakar.

“Kecerdasan penting dalam pertempuran. Tetapi Anda tidak boleh terlalu bergantung pada sedikit informasi ini, karena setiap orang yang hidup di dunia ini memiliki rahasia sendiri. Rahasianya seringkali tersembunyi di bagian terdalam hatinya dan mungkin tidak ada orang yang mengetahuinya. ”

“Rahasia terbesarku bukanlah kotak besi itu, tapi sesuatu yang lain.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–