Nightfall Chapter 371

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 371: Mengunjungi Kerabat, Kembali ke Kota dan Gadis di Bangku

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Ning Que membawa Sangsang ke banyak tempat di hujan pertama tahun ke-15 era Tianqi. Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Istana Sekretaris Besar. Lagipula, Sekretaris Besar dan istrinya adalah orang tua kandung Sangsang. Dan dari apa yang terjadi baru-baru ini, dia bisa melihat bahwa perasaan mereka terhadapnya nyata.

Ning Que merasa gugup karena beberapa alasan ketika ia berdiri di ruang kerja, sangat berbeda dengan citra kuat yang disajikannya sehari sebelumnya. Mungkin dia tahu bahwa bahkan jika dia tidak membutuhkan persetujuan mereka, secara alami dia berstatus lebih rendah dari mereka. Bahkan, ia memiliki status yang jauh lebih rendah.

Keluarga Zeng tahu identitas Ning Que dan tentu saja tidak akan memperlakukannya sebagai orang biasa. Selain itu, mereka tahu bahwa hubungan antara dia dan putri mereka bukanlah hubungan tuan-pelayan yang sederhana. Itulah sebabnya mereka memperlakukannya dengan hormat, kewaspadaan, gelisah dan mengawasinya dengan intens.

Orang-orang dalam penelitian ini tidak menyebutkan apa pun tentang menarik Sangsang dari catatan Ning Que. Ning Que sangat tidak mau melakukan ini. Sekretaris Besar Zeng Jing mempertimbangkan keinginan Yang Mulia sementara Ny. Zeng hanya peduli tentang memegang tangan Sangsang. Air mata melimpah dalam beberapa hari mereka tinggal di Old Brush Pen Shop dan Scholar’s Mansion, dan tidak ada yang memperhatikan masalah ini. Sementara itu, Sangsang terlalu malas untuk memikirkannya.

Pada akhirnya, kedua belah pihak mengadakan pembicaraan yang ramah dan menetapkan beberapa prinsip dasar untuk masa depan. Ning Que berjanji untuk tidak melakukan apa pun yang akan membahayakan reuni keluarga mereka, sementara orang-orang dari Mansion Cendekia juga setuju secara implisit bahwa Ning Que pertama kali akan terlibat dalam beberapa hal dan pertemuan berakhir secara damai.

Setelah itu, Ning Que dan Sangsang mengunjungi Rumah Putri.

Li Yu memandang pasangan tuan-pelayan di bawah payung hitam besar dan menghela nafas dengan ringan di dalam hatinya. Dia memandang Ning Que dan berkata dengan tenang, “Kamu harus tahu mengapa Yang Mulia menanggapi ini dengan serius.

Ning Que sibuk berteriak di danau, membunuh biksu dan menulis kaligrafi dua hari ini dan tidak berpikir bahwa insiden itu akan ada hubungannya dengan istana. Namun, masalahnya tidak rumit dan dia berhasil memahami alasannya setelah beberapa saat berpikir. Dia berkata, “Aku tidak berpikir kalau aku memenuhi syarat untuk mewakili posisi Akademi. Selain itu, saya berpikir bahwa baik guru maupun Kakak Sulung tidak akan tertarik untuk membuat pendirian tentang hal ini. ”

Li Yu berkata, “Masalahnya adalah kita perlu pendirian yang jelas dari Akademi untuk menjaga perdamaian di Kekaisaran Tang jika keluarga kerajaan tidak dapat membuat pendirian yang menentukan pada saat itu.”

Ning Que berkata, “Saya percaya bahwa para pejabat pengadilan akan memiliki bias sendiri pada saat itu.”

“Bagaimana jika para pejabat pengadilan dipisahkan menjadi dua sekte dan tidak dapat menemukan titik temu?”

Li Yu menatap matanya dan tidak memberinya kesempatan untuk menghindari masalah itu. Dia berkata, “Meskipun Akademi tidak mengganggu masalah pengadilan, tetapi pendirian tentang masalah ini penting bagi para pejabat. Meskipun militer diasingkan dari Akademi, tetapi jika Akademi memperjelas pendirian mereka, aku percaya bahwa tidak akan ada seorang jenderal yang akan mengajukan keberatannya. ”

Ning Que mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa.

“Mengapa seorang murid dari lantai Dua Akademi perlu memasuki dunia manusia? Itu karena Akademi ada di Kekaisaran Tang, dan itu membutuhkan kekaisaran untuk menjadi damai. Dan karena Anda adalah orang yang telah memasuki dunia manusia, Anda harus memikul tanggung jawab untuk ini. ”

Ning Que menghela nafas, “Beban ini sepertinya sedikit berat.”

Li Yu berkata, “Tuan Yan Se telah mempercayakan keamanan Chang’an kepadamu. Beban di pundakmu sudah berat, apa lagi? ”

“Orang tidak perlu khawatir memiliki lebih banyak hutang, dan orang tidak akan gatal ketika ada lebih banyak kutu. Apakah ini masuk akal?”

Ning Que meratapi, “Yang Mulia harus tahu bahwa saya hanya karakter yang tidak penting ketika kami pertama kali kembali ke Chang’an bersama. Bahkan belum dua tahun dan saya harus memikul begitu banyak tanggung jawab. Saya tidak siap untuk itu. Lebih jauh, untuk mengatakan yang sebenarnya, saya pikir saya tidak mampu melakukannya. ”

Li Yu berkata, “Kamu adalah murid Kepala Sekolah dan Tuan Yan Se. Apa yang terjadi pada Anda dalam dua tahun terakhir sejak Anda datang ke Chang’an bukanlah keajaiban. Anda telah mengatasi rintangan curam itu melalui kemampuan dan ketekunan Anda sendiri. Namun, jika Anda melihatnya dari hasil akhirnya, saya khawatir tidak ada orang seberuntung Anda di Kekaisaran Tang dalam lima ratus tahun terakhir. ”

“Saya tidak memiliki kemampuan untuk menanggung beban keamanan Kota Chang’an. Juga akan ada orang lain yang khawatir tentang bagaimana Kekaisaran Tang akan berlanjut. Kata-kata Yang Mulia benar-benar tidak berpengaruh pada saya. ”

Ning Que tiba-tiba mengerti beberapa hal. Dia merasa jauh lebih ringan. Dia berkata, “Saya dapat bertanya kepada guru atau kakak-kakak saya apakah masalah yang tidak dapat diselesaikan muncul. Saya percaya bahwa mereka lebih bijaksana daripada saya. Aku hanya akan menjadi orang yang meneruskan saran Akademi saat itu. ”

Setelah hening sejenak, Li Yu tersenyum padanya dan berkata, “Saya harap orang yang Anda lihat di istana nanti adalah saya.”

Ning Que berkata, “Saya hanya bisa berharap bahwa Anda tidak akan kecewa ketika Anda melihat saya di istana kalau begitu.”

…

…

Hujan pertama di musim semi datang dan pergi diam-diam. Itu menghilang tanpa jejak setelah beberapa ketipak derai, hanya menyisakan kelembaban di atap hitam dan dinding Chang’an putih. Jalanan tidak menjadi lebih dingin; dan itu membasahi pohon-pohon musim dingin, membasahi tubuh mereka.

Ning Que menyerahkan payung hitam besar ke Sangsang dan mengikatnya di punggungnya. Dia menatapnya dan bertanya, “Mengapa percakapan Anda dengan sang putri selalu begitu sulit dimengerti?”

“Itu hanya percakapan sederhana.” Ning Que memikirkan bagaimana Li Yu telah mendukung kekuatan muda di militer yang setia kepadanya selama bertahun-tahun. Dia berkata, “Hanya saja orang yang membuat percakapan lebih rumit.”

Sangsang berkata, “Kamu tidak mengatakan bahwa dia idiot hari ini.”

Ning Que menjawab, “Meskipun saya masih berpikir bahwa cara dia melakukan sesuatu adalah sedikit bodoh, dia masih teman Anda. Dan hubungan saya dengannya bersahabat, saya tidak akan berbicara buruk tentangnya. ”

…

…

Mereka pergi ke House of Red Sleeves dan kasino di barat. Mereka bahkan pergi ke Kota Kekaisaran dan bertemu Nyonya Jian, Tuan Qi, Xu Chongshan dan beberapa orang lainnya. Ning Que tidak tinggal lama di tempat-tempat ini dan tidak banyak bicara. Dia hanya membawa Sangsang di hadapan mereka, dan itu sudah cukup untuk menunjukkan niatnya.

Sangsang telah kembali, Anda tidak perlu khawatir. Anda tidak perlu khawatir tentang keselamatannya atau aura dendam Ning Que yang akan menelan kota.

Mereka melewati Kuil Gerbang Selatan ketika mereka meninggalkan kuil. Ning Que memandang cornice kuil dan melihat setangkai musim dingin yang manis mengintip dengan malu-malu. Dia tiba-tiba memikirkan apa yang dikatakan He Mingchi. Dia memandang Sangsang dan bertanya, “Meskipun saya benar-benar membenci lelaki tua itu, Anda adalah satu-satunya penggantinya. Saya mendengar bahwa Istana Ilahi West-Hill ingin membawa Anda kembali bersama mereka. Ini berarti bahwa Anda mungkin menjadi Imam Agung Ilahi Cahaya suatu hari. Apa yang kamu pikirkan tentang itu?”

Sangsang berkata, “Guru tidak memberitahu saya untuk pergi ke West-Hill.”

Ning Que tersenyum dan berkata, “Saya tidak punya niat meminta Anda untuk pergi juga. Hanya saja menarik untuk berpikir bahwa Sangsang saya bisa menjadi Imam Agung Ilahi Cahaya. ”

“Memiliki seorang Pendeta Ilahi Agung yang melayani Anda dengan teh dan menghangatkan tempat tidur Anda adalah sesuatu yang bisa Anda banggakan. Tidakkah Anda khawatir bahwa Anda akan tenggelam dalam desas-desus jika jutaan orang percaya Taoisme Haot tahu bahwa Anda memiliki pikiran kotor seperti itu? ”

Cheng Pipi telah muncul sebelum keduanya, dan dia mengatakan itu kepada Ning Que dengan mengejek.

Ning Que menatapnya dan bertanya, “Bagaimana Anda selalu menemukan saya dengan mudah?”

Chen Pipi berkata, “Itu karena bau tak tahu malu pada Anda sangat kuat.”

Ning Que tidak bisa repot-repot berdebat dengannya dan bertanya, “Mengapa kamu mencari saya hari ini?”

Dia tiba-tiba ingat bahwa Chen Pipi menyebutkan tentang pertemuan Akademi ketika mereka berada di danau di kaki Gunung Yanming. Mereka yang di Akademi berdebat tetapi belum sampai pada kesimpulan, dan Suster Ketujuh ingin membawanya kembali untuk ditanyai. Dia menjadi waspada dan bertanya, “Apa yang Saudara dan saudari Senior katakan tentang mereka harus meminta saya untuk kembali untuk berpartisipasi? Apakah Anda mencoba menipu saya agar saya bisa menjadi tas tinju mereka atas nama Anda? ”

Chen Pipi memandang Sangsang, yang berada di samping Ning Que. Dia berkata, “Hal itu telah diselesaikan.”

Ning Que bertanya dengan heran, “Bagaimana itu diselesaikan?”

Chen Pipi berkata, “Karena seseorang telah menyelesaikannya, maka Saudara dan Saudari Senior telah menyelesaikannya juga.”

Sangsang menarik lengan baju Ning Que dengan ringan. Dia mengingatkannya, “Saya pikir dia berbicara tentang Anda.”

Ning Que mengangguk dan berkata, “Saya juga bisa mendengar keanehan dalam masalah ini.”

Kemudian, dia menoleh ke Chen Pipi dan bertanya, “Karena masalah ini sudah diselesaikan, mengapa Anda masih datang untuk mencari saya?”

Chen Pipi menjawab, “Untuk membuatmu kembali ke Akademi.”

Ning Que bertanya, “Apa yang terjadi lagi?”

Chen Pipi berkata, “Guru sudah kembali.”

…

…

Ning Que tetap diam untuk waktu yang lama di bawah musim dingin yang manis yang mengintip dari Kuil Gerbang Selatan.

Dia berharap bertemu dengan guru, Kepala Sekolah Akademi yang legendaris sejak dia memasukinya. Namun, Kepala Sekolah telah bepergian dan belum muncul bahkan setelah Kakak Sulung melakukannya. Sangat tiba-tiba ada seseorang yang memberitahunya bahwa Kepala Sekolah telah kembali ke Chang’an.

Ning Que tidak tahu orang seperti apa Kepala Sekolah itu. Dia belum pernah mendengar tentang perbuatan legendaris lainnya yang telah dilakukan pria itu selain dari snip di Peach-Mountain of West Hill. Namun, dia tahu bahwa seseorang yang bisa menjadi Kakak Senior Paman Termuda, dan seseorang yang bisa mengajar orang-orang seperti Kakak Sulung dan Kakak Kedua adalah orang dari legenda.

Dan pria ini adalah gurunya. Dia sangat bangga akan hal itu dan giginya sakit setiap kali dia memikirkan hal itu. Dia akhirnya akan bertemu guru hari ini, dan dia sangat gugup dan cemas sehingga giginya sakit. Dia ingin lari dari ini secara tidak sadar.

“Aku belum menyikat … Aku menyikat gigiku. Tapi … saya tidak siap. Lihat, pakaian yang saya kenakan ini … belum dicuci dalam beberapa hari. Masih ada noda bubur pada mereka. ”

Ning Que menunjuk noda daging sapi dan bubur telur di jubahnya. Dia menjelaskan dengan gugup dan serius, “Saya pikir saya harus kembali untuk mandi, parfum dan membersihkan diri dan berganti pakaian baru sebelum kembali ke Akademi.”

“Mandi, wangi dan bersihkan dirimu?”

Chen Pipi menatapnya dengan sungguh-sungguh dan berkata, “Jika guru tahu bahwa Anda telah melakukan semua itu, dia pasti akan membuat Saudara Kedua memukuli Anda dengan buruk. Guru selalu berpikir bahwa hanya yang meninggal yang dapat menikmati perlakuan seperti itu. Itu berarti Anda memperlakukannya seolah dia sudah mati. ”

Ning Que tidak tahu bahwa dia sudah memanggil Kepala Sekolah orang tua yang sudah mati di balkon Bangunan Pines dan Cranes. Dia mendengarkan ancaman Chen Pipi dan mengindahkan nasihatnya, setuju untuk segera kembali ke Akademi bersamanya.

Dia memandang Sangsang dan akan memintanya untuk kembali ke Toko Pen Brush Lama.

“Aku akan pergi dengan kalian.”

Chen Pipi melirik Sangsang dan berkata, “Guru pasti sangat ingin tahu tentang pelayan wanita kecil Anda yang merupakan Imam Besar Cahaya Ilahi di masa depan. Dia secara khusus memerintahkan kamu untuk membawanya. ”

Ning Que mengangguk. Sangsang memiliki pandangan acuh tak acuh tentang segala sesuatu di dunia selain dia. Dia akan pergi bersama mereka sejak dia menyetujuinya.

Namun, mereka dipaksa untuk berhenti bahkan sebelum mereka meninggalkan Chang’an.

Jalan Burung Vermilion sebelum Gerbang Selatan Chang’an dipenuhi orang.

Sesuatu yang menarik telah terjadi untuk menarik begitu banyak orang setelah hujan.

Chen Pipi berjinjit dan melihat ke kerumunan.

Untuk melihat bangku panjang di ruang kosong di tengah kerumunan.

Ada seekor anjing putih tergeletak di bawah bangku.

Ada seorang gadis berbaring di bangku.

Gadis itu mengenakan jubah kulit compang-camping.

Ada sepotong batu tebal panjang di jubah kulit.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–