Nightfall Chapter 429

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 429: The Auctioneer Speaks

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Aroma harum tercium dari dapur Old Brush Pen Shop. Ning Que berdiri di belakang Sangsang dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Apakah ada yang curiga bahwa saya adalah orang yang membebaskan mereka?”

Sangsang tidak berbalik. Dia berkata, “Saya mendengar bahwa semua orang berpikir bahwa saya diam-diam menjualnya.”

“Maaf, kamu harus menanggung beban dipanggil pencuri.”

Ning Que berkata dengan malu.

Sangsang melirik api di tungku dan menendang pintu hingga tertutup saat menyendok tahu. Dia berkata, “Tuan muda, tidak masalah selama mereka laku.”

Ning Que mengambil mangkuk berat darinya dan berkata, “Saya harap begitu.”

Ada berita yang menyebar bahwa ada tujuh bagian kaligrafi dari Toko Pen Brush Lama yang akan mulai dijual di kaligrafi dan toko barang antik di Chang’an belakangan ini. Ada desas-desus bahwa bagian-bagian ini dicuri oleh seorang hamba perempuan penggila uang yang disukai.

Tentu saja, itu jauh dari kebenaran. Enam dari tujuh bagian kaligrafi ditulis oleh Ning Que pada salah satu malam. Dia juga orang yang ingin menjualnya. Bagi mereka untuk mengambil rute yang lebih panjang, melibatkan Dewdrop ke dalam situasi dan tidak punya pilihan selain untuk merusak reputasi Sangsang, itu karena tiga alasan utama.

Pertama, Ning Que tidak ingin ada yang tahu bahwa dia membutuhkan sejumlah besar uang. Itu karena dia tidak ingin ada yang tahu apa yang akan dia lakukan dengan uang itu. Kedua, dia sekarang seorang kaligrafer kelas dunia dan terlepas dari perspektif mana pun orang melihatnya, menjual karya sendiri adalah hal yang memalukan.

Dan alasan paling penting dari semuanya, adalah bahwa jika dia secara terbuka menjual bagian kaligrafinya, Yang Mulia pasti akan mengambilnya tanpa malu atau hanya membayar harga resmi untuk mereka.

Bagian kaligrafi yang dipinjam Yang Mulia dari Toko Pen Brush Lama tidak pernah dikembalikan. Adapun harga resmi … itu tidak cukup untuk kebutuhan Ning Que saat ini. Itu sebabnya dia memikirkan metode seperti itu.

Sangsang memotong ujung beberapa sayuran asin dan menaruhnya di atas piring dengan sumpit. Dia bertanya, “Apakah Anda ingin menaruh minyak wijen di atasnya?”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya sangat stres dengan masalah ini sampai saya mulai panas. Saya lebih baik makan lebih ringan. ”

Sangsang mengambil beberapa biji wijen dengan ujung jarinya dan menaburkannya ke dalam beancurd. Dia bertanya, “Saya sudah melakukan akun dengan Tuan Qi kemarin. Kami masih membutuhkan banyak uang. Apakah ketujuh bagian itu terlalu kecil? ”

“Tidak peduli betapa berharganya suatu benda, nilai benda itu akan terdepresiasi jika jumlahnya terlalu banyak. Ini seperti pemolesan Toko Kosmetik Chenjinji. Jika mereka menjualnya di mana-mana di jalanan, itu tidak akan semahal itu lagi. ”

Ning Que berkata, “Saya khawatir bahwa tujuh bagian kaligrafi akan menyebabkan nilai pasar dari karya saya hancur. Tapi sepertinya Stone House memang mampu. ”

Sangsang mengangkat mangkuk tahu dengan mata mengkilap. Dia berkata, “Saya ingin tahu berapa banyak yang akan mereka jual.”

Ning Que berkata, “Enam pertama mungkin bisa dijual antara delapan hingga 10 ribu? Inti masalahnya adalah kaligrafi sup ayam terakhir. Saya tidak tahu pasti berapa banyak yang bisa dijual. ”

Sangsang bertanya, “Apakah itu Kaligrafi Sup Ayam yang asli?”

Ning Que mengangguk dan menatap mata array berbentuk alu yang ditinggalkan di sudut yang tidak mencolok di rak. Dia berkata, “Kaligrafi Sup Ayam itu sedang membungkus alu yang telah diperintahkan Guru kepada Anda untuk diserahkan kepada saya.”

Kemudian, dia berkata dengan emosi yang berat, “Guru adalah penipu tua. Saya sangat tersentuh. ”

Kata-katanya mengejek dan meratap. Itu juga karena pusaran emosi yang dia rasakan dari percakapannya dengan Jenderal Xu Shi beberapa hari sebelumnya. Xu Shi bersikeras bahwa Tuan Yan Se adalah orang benar dan terang. Terbukti hari ini, bahwa tuan yang meninggal itu adalah orang yang nakal. Ning Que tidak bisa membantu tetapi merasa lega.

Sangsang berkata dengan cemas, “Saya khawatir bahwa Sekretaris Besar Wang akan marah.”

Ning Que berkata dengan mengejek, “Dia ingin membeli Kaligrafi Sup Ayam seharga empat ribu tael perak. Siapa lagi yang akan menguasai cheat selain seseorang yang berkepala dingin seperti Wang? ”

Sangsang berkata, “Penipu masih penipu.”

Ning Que memikirkannya sejenak sebelum dia bertanya, “Berita apa yang kamu dengar?”

Sangsang berkata, “Sekretaris Besar Wang berasal dari keluarga Qing di Kabupaten Chuan. Akhir-akhir ini, mereka telah berencana membangun kembali kuil leluhur mereka dan menulis ulang catatan leluhur mereka. Rumah ulama telah mengambil untuk memimpin dalam melakukan itu dan telah mempersiapkan selama beberapa hari. ”

Setelah makan sayur dan bubur tahu, Ning Que menggosok perutnya dan naik ke kereta kuda, yang membawanya ke Grand Sekretaris Mansion.

Ini bukan Istana Sekretaris Besar Perpustakaan Kekaisaran Zeng Jing, tetapi rumah Sekretaris Besar, negarawan senior Wang Shichen. Sekretaris Besar Wang Shichen sangat berpengalaman dan kuat, tidak seperti Sekretaris Besar Zeng Jing. Relatif, emosinya juga lebih buruk daripada Zeng Jing.

Sekretaris Besar Wang memandang Ning Que di ruang belajar yang sunyi. Amarah memenuhi matanya yang agak kusam. Dia tidak peduli bahwa Ning Que adalah seorang siswa di lantai dua Akademi dan berteriak padanya dengan nyaring. “Kau membubuhkan segel pada Kaligrafi Sup Ayam di depan semua orang di rumahku. Mengapa ada kaligrafi sup ayam di luar sana sekarang? Saya tidak peduli jika pelayan perempuan Anda telah mencurinya. Saya hanya ingin tahu mengapa ada kaligrafi sup ayam lainnya! ”

Ning Que merasa agak menyesal bahwa dia datang ke sini hari ini. Setelah diam lama, dia tersenyum pahit. “Saya tidak tahu tentang ini sampai saya menerima jasad Guru. Saya mabuk ketika saya menulis memo di House of Red Sleeves, jadi saya tidak menyadari bahwa itu adalah duplikat di rumah Anda. Saya tidak berharap bahwa lelaki tua itu tertarik pada hal itu. ”

“Bunga? Minat macam apa itu! ”

Rambut putih Wang Shichen berderak di udara saat ia turun melampaui amarah. Dia melambaikan tangannya yang gemetar dan berteriak dengan marah. “Dia telah mengambil Kaligrafi Sup Ayam dari lengan bajunya ketika aku pergi ke tempat perjudian di Kuil Gerbang Selatan. Bunga apa ini? Dia jelas telah merencanakan untuk menipu saya dengan uang saya! ”

Ning Que tersenyum dan mengoreksinya, “Tuanku tidak pernah berpikir bahwa Anda akan ditipu.”

Setelah itu, dia berkata dengan serius, “Tapi kaligrafi sup ayam itu adalah duplikat dari tuanku dan secara alami sangat berharga. Selanjutnya, dia sudah meninggal dunia, jadi tolong jangan salahkan dia. ”

Sekretaris Besar Wang tertawa dingin dan tidak menjawab.

Ning Que tiba-tiba bertanya, “Saya mendengar bahwa keluarga Anda sedang membangun kembali rumah leluhur Anda.”

Sekretaris Besar Wang memandangnya dengan aneh dan mengangguk.

“Dengan statusmu, aku yakin bahwa Kaisarlah yang akan mengeluarkan kata-kata di papan bertulis horisontal. Namun, apakah Anda memerlukan seseorang untuk menulis di papan bait di aula leluhur dan untuk catatan silsilah? ”

Ning Que bertanya.

Sekretaris Besar Wang berhenti sebelum memahami niat Ning Que. Dia benar-benar bahagia. Kaligrafi Sup Ayam mungkin berharga, tetapi bagi keluarga sarjana, aula leluhur dan buku silsilah mereka adalah hal-hal yang akan diwariskan kepada keturunan mereka. Akan luar biasa jika Ning Que secara pribadi akan menulis ini.

“Terima kasih banyak, saya sangat menghargainya.”

Sekretaris Besar Wang tertawa gembira sebelum mengganti topik pembicaraan. “Karena Nona Sangsang telah mengambil bagian itu, maukah Anda mengambilnya kembali?”

Sebagai negarawan senior Kekaisaran Tang, dia tidak tahu bahwa Zeng Jing telah menemukan putrinya. Itulah sebabnya dia punya banyak pertanyaan di tengah kemarahan dan kesibukan tentang tujuh bagian kaligrafi dari Toko Pena Kuas Tua. Dia meminta mereka untuk Ning Que secara langsung hari ini.

Ning Que tersenyum dan tidak menjawab.

Sekretaris Besar Wang mengerti apa yang dia maksud dan berkata dengan acuh tak acuh, “Karena ini benar, saya ingin membeli Kaligrafi Sup Ayam. Akankah Sir Ning keberatan? ”

Tampaknya bagian-bagian itu akan dijual dengan harga yang pantas dengan seseorang seperti Sekretaris Besar Wang memasuki tempat kejadian. Ning Que hanya memiliki mata untuk uang dan tidak akan keberatan. Dia tersenyum bahagia.

…

…

Chu Youxian turun dari Kereta Kuda dan melihat orang-orang berjalan ke Rumah Batu. Ekspresi wajahnya sedikit berubah saat dia berkata dengan suara bergetar. “Ayah saya mungkin kaya, tetapi ada begitu banyak orang kaya di Chang’an. Orang-orang di depan adalah pembeli kerajaan dari kota-kota Selatan. Apakah Anda mengharapkan saya untuk bersaing dengan orang-orang itu? ”

Ayah Chu Youxian adalah seorang pengusaha kaya dari Kota Timur Chang’an. Dia terkenal karena kecintaannya pada seni, dan itulah sebabnya Rumah Batu mengiriminya undangan untuk pelelangan tujuh bagian hari ini dari Old Brush Pen Shop. Undangan ada di lengan Chu Youxian sekarang.

Ning Que datang ke Rumah Batu dengan Chu Youxian. Dia tidak terlalu tertarik dengan penjualan kaligrafinya. Tetapi untuk memastikan bahwa tidak akan ada masalah dan bahwa tael perak akan dengan lancar mencapai tangannya, dia memutuskan untuk datang dan mengawasinya.

Chu Youxian memandang Ning Que dan ekspresi khawatir melintas di wajahnya. Ayahnya telah mengulurkan perasaannya tentang apa yang akan terjadi hari ini setelah menerima undangan. Dia tahu tentang pencurian di Toko Sikat Tua. Karena penjualan hari ini adalah hasil curian dari Toko Sikat Tua, dan Ning Que bersikeras untuk datang, dia yakin bahwa Ning Que ada di sini untuk membuat keributan atau untuk membeli kembali kaligrafinya. Dan apa pun yang terjadi di atas, mereka berdua terdengar berbahaya.

“Aku tidak akan membuat keributan.”

Ning Que menjelaskan, “Saya takut seseorang akan melakukannya.”

Chu Youxian tidak mengerti apa yang dikatakan Ning Que. Dia ingat bahwa ayahnya telah senang ketika menemukan persahabatannya dengan Ning Que. Dia memutuskan untuk mengabaikan apa yang mungkin terjadi dan berjalan ke Rumah Batu.

Seorang pelayan membawa keduanya ke halaman setelah mereka menunjukkan kepada mereka undangan.

Rumah Batu terletak di samping danau yang tenang. Angin musim semi yang sedikit panas berhembus dengan lembut melalui pohon-pohon willow dan ke aula yang tenang. Itu secara signifikan lebih dingin pada saat mencapai gedung di halaman.

Pelelangan diadakan di sebuah bangunan kayu tiga lantai. Hanya sisi yang menghadap ke danau yang benar-benar terbuka. Ada sebuah platform di tengah lantai. Platform itu tidak memiliki segalanya selain layar. Ada tulisan kaligrafi yang disulam di layar. Orang tidak bisa memastikan kaligrafer terkenal mana yang berasal dari jauh.

Angin danau yang segar masuk sekali lagi, menyebabkan layar bergetar. Ia melewati loteng, menghilangkan panas. Bahkan orang yang paling kasar pun akan merasa sedikit lebih elegan di tempat dengan dekorasi yang begitu indah.

Ada sekitar dua puluh kamar terpisah di gedung tiga lantai. Setiap kamar dipartisi dengan bambu dan sutra. Angin sepoi-sepoi sepoi-sepoi yang lembut menyebabkan sutra-sutra itu berkibar, memperlihatkan bingkai bambu. Seseorang bisa samar-samar melihat kaki, tetapi tidak bisa melihat siapa yang duduk di belakang partisi. Ini melindungi privasi orang-orang di dalam ruangan sambil memastikan kenyamanan mereka.

Ning Que dan Chu Youxian dibawa oleh pelayan ke salah satu kamar di lantai dua. Ning Que memandang platform dan layar dan merasa bahwa dia benar dalam memilih Rumah Batu.

Tidak banyak waktu berlalu sejak mereka menerima tujuh buah kaligrafi dari Old Brush Pen Shop dan memulai iklan mereka untuk pelelangan hari ini. Ini berarti Kerajaan Jin Selatan dan negara-negara lain serta pengusaha dari negara-negara ini tidak punya waktu untuk datang ke pelelangan ini. Bos dari Rumah Batu merasakan serangan penyesalan. Dia berpikir bahwa dia seharusnya tidak terburu-buru untuk mengundang penilai ketika dia pertama kali mendapat bagian. Dia seharusnya memberikan waktu untuk berita menyebar.

Tetapi daya tarik dari tujuh bagian, terutama Kaligrafi Sup Ayam terlalu besar. Meskipun bisnis utama Kerajaan Jin Selatan dan negara-negara lain tidak dapat membuatnya hari ini, para utusan dan beberapa pembeli kerajaan dari negara-negara yang tinggal di Chang’an semuanya datang. Dan mereka terlihat sangat tertarik.

Bisikan terdengar di loteng Rumah Batu. Tidak ada yang meragukan reputasi Rumah Batu, jadi mereka semua percaya bahwa ketujuh lembar kaligrafi itu asli. Bisikan adalah dari mereka yang mempertimbangkan apakah akan menawar dan analisis mereka pada pesaing mereka.

Bisik-bisik mereda ketika seorang pria paruh baya berjubah pirus berjalan ke peron. Pria itu mengetuk kerikil di tangannya dengan ringan, dan keheningan yang hening jatuh.

“Apakah itu bos Rumah Batu?”

Ning Que bertanya.

Chu Youxian menggelengkan kepalanya dan menunjuk ke orang itu dengan kipas di tangannya. “Orang itu bernama Zhong Li. Dikabarkan bahwa dia berasal dari cabang keluarga Zhong di Yang Guan. Hubungan antara dia dan keluarganya tidak baik dan dia belum berhasil menjadi pejabat. Dia meninggalkan Yang Guan dengan marah dan memulai ini. Dia telah terlibat dalam pasar lelang di Kerajaan Song selama ini, dan dianggap sebagai salah satu juru lelang terbesar. Rumah Batu telah membuat keributan besar atas hal ini hari ini, jadi mereka tentu saja harus mengundangnya. ”

Ning Que memikirkan Zhong Da Jun ketika dia mendengar bahwa orang itu berasal dari keluarga Zhong Yang Guan. Dia tidak bisa menahan senyum dan berkata, “Saya harap orang ini tidak membosankan seperti Zhong Da Jun.”

Chu Youxian tersenyum, “Zhong Yang Guan tidak semuanya tidak berguna.”

…

…

Zhong Li berdiri di peron dan mengamati sekelilingnya dengan tenang. Meskipun itu adalah sapuan sederhana, mereka yang berada di loteng merasa bahwa dia sedang melihat mereka. Dengan itu, ia telah mengungkapkan keahliannya sebagai juru lelang.

Setelah itu, dia melakukan sesuatu yang tidak terduga. Dia tidak memperkenalkan sejarah Stone House seperti yang dia lakukan dalam lelang reguler. Dia juga tidak menyapa para petinggi di loteng. Sebaliknya, dia mulai berbicara. Suaranya tenang dan ekspresinya lembut, dan bahkan sedikit bangga.

“Ini musim semi, dan saat itulah emas dan giok mulai berjualan di pasar.”

“Orang mengatakan bahwa emas itu biasa dan batu giok adalah murni. Namun, hari ini, batu giok adalah hal biasa karena kami telah mengundang semua orang di sini hari ini untuk mengagumi hal paling elegan di dunia saat ini. Ini adalah ciptaan tinta dan dupa yang paling indah dalam satu milenium. ”

Zhong Li tersenyum dan berkata, “Mungkin itu mungkin mengecewakan semua orang, bahwa tidak akan ada presentasi mewah, dan tidak akan ada bagian kaligrafi dari kaligrafi ketenaran lainnya muncul. Dan sama seperti bagaimana emas biasa dibandingkan dengan batu giok, bukankah semua kaligrafi lain di dunia akan menjadi umum sebelum tujuh bagian dari Toko Pena Kuas Tua? ”

Dengan itu, para pejabat, bangsawan dan pengusaha di loteng Rumah Batu tersentak kaget. Kata-kata juru lelang telah menempatkan tujuh bagian dari Old Brush Pen Shop di atas alas. Namun, ketika mereka memikirkannya, mereka yang ada di loteng tidak bisa tidak setuju. Meskipun acara ini akan meningkatkan reputasi Stone House, tidak dapat dipungkiri bahwa kaligrafi besar di masa lalu, atau bahkan karya-karya terkenal dari masa lalu atau bahkan karya-karya Master Kaligrafi tidak dapat dibandingkan dengan kaligrafi dari Pena Kuas Lama Toko.

Chu Youxian mendengarkan debat dan desahan kekaguman dan pujian di ruangan itu. Matanya cerah dan dia memiliki ekspresi puas diri di wajahnya. Dia mengipasi dirinya dengan ringan dan melirik Ning Que sesekali. Tidakkah semua orang ini akan cemburu padanya seandainya mereka tahu bahwa pemilik Toko Sikat Tua itu duduk tepat di sampingnya?

…

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–