Nightfall Chapter 484

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 484: Pedang dalam Gelap

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Sebagai pengkhianat terhadap Doktrin Setan, item kelahiran Xia Hou adalah tombak Open yang mengerikan. Dia dapat dengan jelas memahami semua detail sebelum munculnya tombak logam, sehingga dia tahu bahwa Sangsang tidak mati.

Dorongan mematikan pertama yang ditoleransi dan dicari karena menggunakan ketekunan ekstremnya gagal membunuh Ning Que. Bahkan ketika dia diam-diam menggabungkannya dengan seni perang yang benar untuk meluncurkan dorongan kedua, yang tentunya akan memukul mata banteng, dia masih gagal membunuh pelayan wanita kecil di tebing. Dua hilang terus-menerus dan sangat hilang merusak suasana hati Xia Hou.

Pada titik ini, Ning Que sudah bergerak ribuan kaki dan tiba di Danau Salju.

Saat itu, Xia Hou sedikit memutar alisnya. Dia langsung mengepalkan tangan kanannya dengan erat di badai salju. Tombak logam di tebing itu dengan keras mundur seolah-olah dipantulkan kembali ke udara oleh payung hitam besar.

Tombak logam gelap menembus menembus sisa salju yang tersisa mengambang di danau saat menembus angin yang sangat dingin. Bersama dengan suara melolong tajam, tombak menusuk punggung Ning Que seperti kilat.

Suara melolong yang tajam dihasilkan karena kekuatan yang bergerak melawan angin. Itu adalah suara yang disebabkan oleh turbulensi udara di sekitar pisau setajam silet. Semakin tinggi nada suara berarti semakin cepat kecepatannya. Hanya dengan mendengarkan suara, orang akan tahu bahwa kecepatan tombak logam ini tidak sebanding dengan Primordial Thirteen Arrows, tetapi itu masih sangat menakutkan.

Berdasarkan logika, kemampuan Ning Que saat ini dari Seethrough Upper State tidak mungkin baginya untuk meramalkan jalur tombak Open dorong Open Xiu Hou. Tentu saja tidak mungkin baginya untuk berurusan dengan kecepatan mengerikan seperti itu.

Namun, Ning Que bukan orang yang melakukan sesuatu berdasarkan logika. Pengalaman dan proses kultivasinya, jika seseorang melihat ke belakang, tidak logis sama sekali.

Tepat ketika tombak logam itu tiga puluh kaki jauhnya dari punggungnya dan sebelum bunyi tindik menusuk ke telinganya, ia bereaksi dengan mengisi tubuhnya dengan Roh Besar dan dengan paksa memutar tubuhnya dalam kegelapan. Dia kemudian memfokuskan semua energi mental dan kekuatannya ke pisau saat dia dengan agresif mengambilnya dari punggungnya!

Suara nyaring dan nyaring terdengar, diikuti oleh tumpahan semburan udara yang kuat dari ujung bilah pisau dan bilah tombak ke segala arah, menyebabkan salju yang menumpuk di danau salju berguncang tanpa henti.

Ning Que merasakan sakit yang tajam di pergelangan tangannya yang menyebabkan dia hampir menjatuhkan podao di tangannya. Namun, ia menggunakan tekadnya untuk menstabilkan bentuknya saat ia berbelok dalam kegelapan menggunakan kekuatan pantulan dari bilah pisaunya dan sekali lagi berteriak ketika ia menerkam ke arah Xia Hou. Kecepatannya, sebenarnya, lebih cepat dari beberapa menit yang lalu.

Tombak logam itu melengkung di malam yang gelap dan tiba di depan Xia Hou sebelum Ning Que melakukannya saat kembali ke tangan kanan Xia Hou dalam angin yang membeku.

Angin dingin berhimpun. Ning Que berlari melawan angin dengan kedua tangannya mencengkeram erat ke podao saat ia menebasnya ke kepala lawannya!

Tubuh Xia Hou sudah berlumuran darah. Wajahnya pucat, tetapi ekspresinya tetap tenang. Saat dia melihat sesosok hantu menerkam ke arahnya, dia hanya menggerakkan tombaknya ke depan.

Bilah tombak dan pisau bertabrakan, menciptakan percikan yang cerah.

Setelah suara tabrakan yang keras, Ning Que, seperti burung besar yang terluka, dengan menyedihkan pindah ke belakang. Dia sekali lagi jatuh dengan berat ke danau salju.

Tombak logam gelap bergetar kuat dalam momentum di tangan Xia Hou dan untuk waktu yang lama, itu tidak bisa tenang karena mengeluarkan suara melolong rendah yang mengecewakan.

Setiap kali tombak logam dan podao bertabrakan, tumbukan itu solid, tidak berkilau, dan kuat. Itu tampak sederhana dan tidak menarik, namun pada kenyataannya, ada makna terobosan tersembunyi di balik setiap tabrakan.

Ning Que bangkit dari tanah. Dia merasa pergelangan tangannya patah dan wajahnya sepucat salju. Meskipun Xia Hou terluka parah oleh Jimatnya Arrow, dalam hal kekuatan dan intensitas Qi, Ning Que jauh lebih sedikit daripada lawannya. Kesenjangan di antara mereka tidak mungkin baginya untuk mengisi atau menarik lebih dekat.

Dorongan sederhana dari Xia Hou bisa menghancurkan serangan pengorbanan yang telah direncanakan Ning Que untuk itu untuk waktu yang lama. Tidak ada alasan bagi Xia Hou untuk tidak senang dengan hasil seperti itu, namun ia mulai cemberut dalam.

Itu karena dorongan itu gagal menusuk ke dalam tubuh Ning Que.

Sebelum itu, ketika tombak Open Open terbakar seperti sinar matahari dan semua siap untuk merobek kegelapan dalam tubuh Ning Que, podao di tangan Ning Que telah, aneh dan tanpa sepengetahuannya, membalik. Itu, tanpa kesalahan, memotong ujung tombak, menyebabkan Ning Que jatuh dari benturan. Dengan demikian, kejatuhannya bukan karena kekuatan tombak.

Xia Hou memicingkan matanya dan menatap Ning Que saat dia berkata, “Ketika kamu menutup diri di gua tebing di belakang gunung di Akademi selama Musim Semi, kamu memang tidak mengolah jimat dan seni bela diri. Bahkan, Anda … sudah bergabung dengan Iblis. ”

Ning Que meludah air liurnya dengan jejak darah di tanah yang tertutup salju di depannya dan tetap diam.

Sebelum itu, Xia Hou sudah menyadari setengah dari jawabannya. Jawaban itu adalah bahwa Ning Que telah bergabung dengan Iblis. Yang bijak lainnya, sebagai pembudidaya biasa, tidak mungkin baginya untuk mentolerir kekuatan besar yang dibawa oleh tombak logam.

Tapi itu hanya sebagian dari jawabannya.

Xia Hou telah mendorong tiga kali ke arah Ning Que malam ini dan setiap dorongan dilakukan dengan sepenuh hati. Dia percaya bahwa bahkan jika lawannya adalah pejuang kuat dari Doktrin Setan tahun itu, mustahil bagi mereka untuk melakukan serangan seperti itu.

Ning Que harus mati. Namun dia masih hidup.

Setiap saat pada saat kritis itu, ketika kegelapan kematian dari tombak akan menutupi tubuh Ning Que, Ning Que dapat bereaksi dalam waktu dan dia bisa bereaksi dengan cara terbaik.

Xia Hou mulai tetap waspada. Bahkan jika Ning Que bergabung dengan Iblis, itu masih tidak cukup untuk menjelaskan bagaimana dia bisa bertindak seperti ini. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang Qi Langit dan Bumi di sekitarnya.

Dengan kata lain, Ning Que tampaknya memiliki kemampuan untuk bertarung dengan Knowing Destiny State malam ini.

Salju di tembok kota berangsur-angsur berhenti, tetapi suhunya tampak lebih rendah dari sebelumnya. Kakak Sulung dan Ye Su menatap ke arah Danau Yanming. Aura yang mereka berdua lepaskan tampak seperti kabut yang menyelimuti sekitarnya.

Ye Su tidak pernah berpikir bahwa Ning Que benar-benar bisa meraih tombak Open Xia Hou. Meskipun hasilnya sangat buruk, dia tidak mati karenanya. Ini membuatnya bingung, atau bahkan tertegun.

Meskipun tombak Terbuka Xia Hou berwarna hitam dan bisa bergerak dalam gelap tanpa meninggalkan jejak gerakan, itu adalah kekuatan yang benar. Menggunakan getaran dari kecepatan dan kekuatannya untuk meluncurkan serangan habis-habisan, itu hanya bisa memojokkan lawannya ke pertempuran hidup dan mati.

Dengan tingkat persepsi Ning Que saat ini, tidak mungkin untuk menangkap jejak gerakan tombak Open, tidak perlu dikatakan tentang memprediksi niat musuh. Dia hanya bisa memaksa dirinya untuk melakukan pemogokan. Selain itu, kondisi kultivasinya lebih rendah daripada kondisi Seethrough. Dia tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan Qi Surga dan Bumi. Karena itu, ketika Xia Hou meluncurkan dorongan pertama, dia seharusnya sudah mati.

“Tombak terbuka Xia Hou yang ditusukkan secara alami tidak bisa menyakitimu, Tuan Pertama.”

Ye Su melirik Kakak Sulung dan terus berkata, “Jika itu Liu Bai, dia pasti akan membalikkan keadaan dengan menyerang lawan dengan terus-menerus menampar ombak kuning dan mengambil kesempatan untuk membunuhnya. Jika tombak logam itu datang ke arahku, aku kemungkinan besar akan mengaitkannya denganku dengan gaya pedang dan mencoba meraih tombak ini. Namun, saya tidak mengerti bagaimana Ning Que bisa menghindari tombak tombak Xia Hou. ”

Kakak Sulung berpikir lama sebelum dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya juga tidak tahu bagaimana Saudara Muda bisa melakukannya.”

Ye Su memejamkan mata dan fokus mendengarkan suara tabrakan pedang samar dari danau salju yang jauh. Lalu ada suara seseorang menginjak salju seperti hantu dan meluncur di udara. Dia tiba-tiba memikirkan satu kemungkinan.

Beberapa saat kemudian, dia membuka matanya, mengerutkan kening dan berkata, “Jika itu masalahnya, masih belum ada penjelasan yang tepat.”

Kakak Sulung bertanya, “Kasus apa?”

Ye Su berkata tanpa emosi, “Kamu tahu apa yang saya maksudkan.”

Kakak Sulung berkata, “Akademi tidak akan mengakuinya.”

Ye Su berbicara dengan lembut, “Tidak mengakuinya tidak berarti itu tidak ada.”

Kakak Sulung berkata perlahan, “Jika tidak ada bukti, tebakanmu hanya akan menimbulkan masalah.”

Ye Su menarik napas dalam-dalam. Dia kemudian tiba-tiba mengatakan kalimat tanpa kepala, “Kepala Sekolah akan pergi suatu hari.”

Kakak Sulung tidak berpikir dan mengatakan satu kalimat.

Kalimat ini persis sama dengan apa yang dijawab Ning Que Ye Hongyu.

“Saya tidak berpikir Guru akan pergi sebelum kita.”

Sejak dia mewarisi pemberian Paman Bungsu di Gerbang Depan Doktrin Iblis, Roh Hebat di dalam tubuh Ning Que telah mengubah tubuhnya terus menerus. Sekarang, tubuhnya menjadi lebih kuat dan kekuatannya menjadi lebih besar. Gerakan dan kecepatannya juga menjadi lebih cepat.

Namun, Xia Hou adalah seorang pejuang yang kuat dari generasi Iblis Doktrin sebelumnya. Tubuhnya telah dibudidayakan dengan Qi selama bertahun-tahun. Kekuatan atau kecepatannya sama-sama lebih tinggi dari Ning Que. Oleh karena itu, alasan bahwa Ning Que mampu memblokir tombak Open Xia Hou bukan karena semua faktor ini.

Ning Que tidak berharap bahwa langkah terakhir Xia Hou akan menjadi seni bela diri dari Tao. Dia tidak pernah berpikir bahwa Xia Hou akan memiliki barang kelahirannya sendiri. Namun, jauh di dalam indra persepsinya terkandung banyak potongan kesadaran dari pengalaman Guru Lotus.

Potongan-potongan kesadaran itu adalah jejak spiritual.

Xia Hou memiliki keterampilan dari Doktrin Iblis dan semua itu diwarisi dari Lotus. Lotus memahami murid ini lebih dari siapa pun. Meskipun itu tidak mungkin baginya untuk mengetahui situasi Xia Hou ketika berlatih tombak Open Open, tapi dia tahu minat dan kebiasaan Xia Hou bahkan gerakan kakinya. Dia tahu segalanya tentang Xia Hou.

Jika Master Lotus adalah jaring besar yang seluas samudera, maka Xia Hou adalah patung batu raksasa yang berjalan di sepanjang jaring besar ini. Dia tampak kuat dan tidak bisa dihancurkan, tetapi pada kenyataannya, setiap langkah yang dia ambil masih ada di dalam jaring ini. Web ini akan memahami setiap niat yang ia miliki dengan setiap getaran yang disebabkannya.

Ning Que memiliki semua jejak spiritual Master Lotus, yang setara dengan dia memiliki web ini. Meskipun dia tidak mampu mengendalikan jejak spiritual ini, tetapi setiap kali Xia Hou berjalan di web ini, potongan-potongan kesadaran yang berada jauh di dalam indera persepsi ini akan mulai bersinar, meramalkan apa yang sedang dipersiapkan Xia Hou untuk dilakukan dan bagaimana ia harus menangkal mereka.

Tahun lalu selama musim dingin di Laut Hulan, ketika Ning Que, yang tidak sekuat sekarang, berhadapan dengan tinju Xia Hou, yang jauh lebih kuat daripada yang malam ini, dia masih bisa tetap tenang. Itu karena potongan realisasi ini.

Malam ini, potongan-potongan realisasi ini tetap efektif.

Angin dingin bertiup dari Hutan Musim Dingin yang terletak di pantai timur danau, mengaduk salju yang menumpuk di atas danau dan menyebarkannya ke seluruh penjuru.

Xia Hou memandang salju saat dia langsung memikirkan Laut Hulan dan abu seperti salju di tangannya. Mereka adalah abu gurunya. Tubuhnya tiba-tiba menjadi dingin.

“Guru … apa yang dia ajarkan padamu?”

Xia Hou memandang Ning Que saat dia bertanya. Kedua matanya terbakar dengan api yang sunyi dan dingin.

Mata Ning Que juga cerah. Dia menunjuk kepalanya sendiri dan berkata, “Tuan Lotus tidak mengajari saya apa pun, tetapi dia meninggalkan saya dengan beberapa hal. Kesadaran yang ia tinggalkan bersama saya memberi tahu saya bahwa ia ingin membunuh Anda, disiplin pengkhianatannya. Dia ingin membantu membersihkan Doktrin Pencerahan, oleh karena itu apa yang ada di dalam sini adalah niat membunuh yang Guru Anda miliki untuk Anda. ”

Xia Hou tetap diam untuk waktu yang lama. Tiba-tiba, dia berkata dengan dingin, “Akademi mengklaim dirinya sebagai orang benar. Namun kamu, sebagai murid Akademi, menjadi murid dari Dewa Setan Teratai dan mengembangkan keterampilan Ajaran Setan. Pengkhianat. ”

Ning Que berkata, “Kamu adalah murid dari Doktrin Setan. Gurumu adalah Lotus. Namun Anda mengkhianati Doktrin Iblis dan bergantung pada Taoisme. Anda bahkan berubah untuk menumbuhkan sihir Tao dan meninggalkan sifat Anda untuk menumbuhkan barang natal. Kamu lebih pengkhianat daripada aku. ”

Xia Hou tiba-tiba mulai tertawa dingin dan berkata, “Saya tidak pernah berpikir bahwa malam ini adalah pertempuran dua pengkhianat.”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Doktrin Setan menjebakmu sebagai musuh, tetapi Akademi tidak pernah menolak identitasku.”

Xia Hou berkata, “Tidak peduli apa yang telah diajarkan guru kepada Anda, Anda masih akan mati malam ini.”

Ning Que berkata, “Saya selalu berpikir bahwa saya adalah satu-satunya di dunia yang lebih baik dalam mengatakan daripada melakukan.”

Xia Hou memicingkan matanya dan berkata, “Kalau begitu kita akan mulai. Ambil dorongan lain dari saya. ”

Semakin jauh dia pergi, semakin jauh suara dingin itu terdengar, sosok kekar Xia Hou tampaknya menjadi gunung nyata dan danau es di bawah kakinya mulai membentuk celah yang dalam. Meskipun begitu, seseorang bisa melihat air danau dengan samar.

Danau salju akhirnya mulai membentuk riak. Jarak antara dua sosok di danau mulai menyusut dengan cepat. Tangan Xia Hou meraih tombak logam dan menusuknya lurus ke arah lawannya. Ning Que mengguncang pergelangan tangannya dan menebas pisaunya ke bawah.

Tombak dan podao bertemu lagi.

Merasakan energi tangguh yang intensif dan luar biasa menyebar dari ujung pedangnya ke gagangnya, Ning Que merajut alisnya dengan erat dan tanpa ragu-ragu, ia melepaskan Psyche Power-nya. Tetesan cairan seperti kristal itu mulai berputar di tubuhnya dengan kecepatan tinggi. Semua akumulasi Roh Hebat yang telah dia pelihara selama beberapa bulan di gua tebing di belakang gunung di Akademi tampaknya menyembur keluar dengan sombong!

Podao di tangannya mulai bersinar terang. Banyak lampu keemasan bermunculan dari pisau gelap seperti lampu keemasan yang terpantul di tembok kota Chang’an di malam hari, namun itu juga tampak seperti matahari yang muncul tiba-tiba dan langsung menyinari danau Yanming dalam kegelapan menjadi cahaya siang yang cerah!

Lampu keemasan dan suci meninggalkan podao, disalurkan melalui udara dingin yang membeku, dan terbentuk menjadi serpihan-serpihan seperti emas saat mereka dengan agresif menampar wajah Xia Hou!

Sejak seribu tahun yang lalu, Taoisme dan Iblis tidak akan pernah berdiri di sisi yang sama.

Keterampilan Ilahi dari Istana Ilahi-Bukit Barat tidak diragukan lagi merupakan salah satu kutukan bagi keterampilan Ajaran Iblis. Itu dianggap sebagai pewaris kelahiran dari Departemen Kehakiman yang bertugas mengejar dan membunuh Doktrin Iblis setelah Ye Hongyu memahami Keterampilan Ilahi.

Prajurit yang kuat dari Doktrin Iblis paling takut dengan Cahaya Suci Haotian Ilahi. Bahkan Paman Bungsu dari Akademi menggunakan Cahaya Ilahi sebagai barisan taktis untuk mengurung orang hebat seperti Tuan Lotus.

Keterampilan Ilahi adalah hadiah dari Haotian ke Taoisme Haotian dan hukuman untuk Doktrin Iblis. Cahaya keemasan itu mengabaikan tubuh yang kuat dan Qi yang kuat dari para pembudidaya Doktrin Setan dan secara langsung mempengaruhi sirkulasi Qi di dalam tubuh mereka di udara. Mereka bahkan cukup kuat untuk langsung melebur dinding kristal yang mengelilingi meridian mereka di tubuh.

Pertempuran malam ini di tepi danau di musim dingin, Xia Hou telah meninggalkan keterampilannya yang paling kuat sampai akhir untuk menggunakan tombaknya untuk meluncurkan serangan di keempat arah. Ning Que juga telah meninggalkan Keterampilan Ilahi Taoisme sendiri sampai akhir!

Dalam Cahaya Ilahi Haotian yang menyala-nyala, wajah Xia Hou tampak memucat sampai hampir transparan. Matanya tampak seolah-olah terbakar dan bulu matanya telah jatuh satu demi satu di Cahaya Ilahi saat mereka hangus dan terbakar menjadi abu. Pada akhirnya, mereka menjadi tidak berarti. Pertama, ekspresi ketakutan muncul di matanya, namun saat berikutnya, senyum mengejek muncul di wajah ini.

Menonton Ning Que yang berada di luar Divine Light, Xia Hou tertawa keras. Dia kemudian berkata seperti raungan, “Jangan pikir aku tidak tahu kamu memiliki Keterampilan Ilahi! Namun, Keterampilan Ilahi Anda palsu! Milikmu masih Roh Luar Biasa! Bagaimana cahaya lilin bisa menjadi sinar matahari! ” “Yang palsu itu palsu. Itu tidak akan pernah menjadi asli! Anda bukan Ke Haoran. Kamu tidak bisa membunuhku! ”

Qi yang sangat kuat melesat keluar dari sosok kekar, dengan pengaliran suara. Akumulasi salju yang mengelilinginya mulai bergetar dari permukaan danau dan melayang di tengah malam yang gelap!

Xia Hou berdiri di tengah-tengah salju yang mengapung saat ia memegang tombak di satu tangan dan mendorongnya ke bawah. Dia seperti seorang selestial yang memandang bumi dari luar awan dan benar-benar tak terhentikan.

Ning Que sedikit menekuk lututnya. Wajahnya pucat. Es di bawah kakinya mulai mengeluarkan suara pecah, seolah-olah akan pecah.

Xia Hou membalik telapak tangan kanannya. Tamparan dengan dampak yang mirip dengan serangan gunung kecil ke arah kepala Ning Que. Dia berkata dengan ekspresi dingin, “Mati!”

Xia Hou terluka parah malam ini, dengan demikian, kekuatannya saat ini kurang dari tiga puluh persen dari kekuatannya di puncak. Namun, dia adalah seorang prajurit yang kuat di puncak keadaan Seni Bela Diri. Bahkan dengan sisa kekuatan, dia masih sangat kuat.

Untuk dapat memblokir tusukan Open Xia Hou dengan kekuatan Ning Que saat ini sudah menakjubkan. Semua perhatian dan Roh Besarnya dicurahkan ke podao dan tidak ada sisa kekuatan yang tersisa baginya untuk mengelola tamparan di kepalanya yang berdampak pada gunung kecil. Bahkan jika dia memiliki kekuatan itu, dia tidak akan bisa bereaksi pada waktunya.

Namun, pada saat ini.

Xia Hou membuat lolongan sedih yang ekstrem saat ia menarik telapak tangannya.

Ada darah yang keluar dari perutnya yang kecil!

Dia memecahkan es dan mengguncang salju di sepanjang jalan saat dia mundur 2.000 kaki ke belakang.

Darah yang ditumpahkannya diseret ke danau salju untuk membentuk garis darah panjang.

Sesaat sebelum ini.

Ning Que sangat tidak masuk akal saat ia menarik pisaunya kembali.

Pada saat itu, telapak tangan Xia Hou hanya berjarak setengah inci dari kepalanya.

Pada saat itu, tombak di tangan Xia Hou tidak terhalang oleh podao, karena menebas dengan bebas.

Dia menusuk dalam-dalam ke perut Xia Hou.

Saat dia mengeluarkan pisaunya.

Telapak tangan Xia Hou masih setengah inci dari kepalanya.

Tombak di tangan Xia Hou sama sekali tidak bergerak, seolah-olah itu berhenti di tengah udara.

Ning Que menarik pisaunya kembali dan sekali lagi, meletakkannya di depan tombak logam untuk menghalangi jalannya.

Saat itu, Xia Hou bereaksi.

Oleh karena itu, ia menarik telapak tangannya dan mundur. Saat dia mundur, dia mundur sejauh setengah danau salju.

Kecepatan kilat tidak cukup baik untuk menggambarkan kecepatan penikaman Ning Que.

Itu adalah kekuatan yang melampaui kecepatan.

Seperti gelombang keruh yang terus menerus jatuh dari langit, kecepatan sebenarnya mungkin tidak secepat itu. Namun, seperti yang dilihat semua orang, kekuatan itu membuat mereka merasa bahwa semua ini tak terhentikan.

Jauh di atas danau salju, Xia Hou memegang perutnya yang banyak berdarah. Merasa kaget sekaligus marah, dia bertanya, “Gaya pisau macam apa itu!”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Anda tahu saya tahu Keterampilan Ilahi, tetapi apakah Anda tahu bahwa saya tahu gaya pedang juga?”

Dia tidak menggunakan Pisau Keterampilan ketika dia menggunakan pisau sebelumnya. Dia menggunakan gaya pedang.

Ini adalah gaya pedang pembudidaya paling kuat di dunia, Sage of Sword Liu Bai.

Di dinding kota yang dingin membeku, Ye Su menatap ke arah Danau Yanming dan merasakan gaya pedang tajam yang tidak dikenalnya yang tidak akan pernah ia kenali secara salah. Dia tanpa sadar menyapu salju yang menumpuk di dinding di depannya. Dia merasa ini luar biasa dan dia berkata, “Sebuah sungai keruh jatuh dari langit! Kenapa ada gaya pedang Liu Bai! ”

Dia berbalik tiba-tiba dan menatap Kakak Sulung sambil berkata dengan terkejut, “Ning Que sudah cukup tahu banyak hal. Dia bahkan belajar pedang Liu Bai! Siapa yang mengajarinya ini? Akademi?”

Kakak Sulung dengan jujur menjawab, “Meskipun Adik Kami telah mempelajari Haoran Sword, tetapi Dahe Sword tidak diajarkan oleh Akademi.”

Ye Su mengerutkan kening dan bertanya, “Lalu siapa yang mengajarinya?”

Kakak Sulung ragu-ragu beberapa saat dan dia berkata, “… Kakakmu.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–