Nightfall Chapter 510

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 510: The Fallen Knight

Penerjemah: Transn Editor: Transn

“Kejar mereka! Jangan biarkan mereka melarikan diri! ”

“Jangan biarkan mereka memasuki gunung! Kelompok perampok ini semuanya bajingan! ”

“Membunuh mereka semua! Kami tidak akan mengambil tahanan! ”

Pertempuran sengit telah terjadi di daerah perbatasan pegunungan Kerajaan Jin Selatan. Di senja yang remang-remang, sesekali orang akan mendengar siulan panah dan suara pedang yang bersilangan serta raungan putus asa yang dibuat sebelum kematian.

Kedua pihak yang terlibat dalam pertempuran berjumlah kurang dari 500 orang. Namun, pertempuran di selatan, yang telah lama damai, cukup intens karena puluhan mayat berserakan di tanah.

Salah satu pihak adalah kavaleri Kerajaan Jin Selatan. Mereka dilatih dan berada di atas angin dalam pertempuran. Mereka juga memiliki lebih banyak pria dan dengan cepat memperoleh kemenangan. Mereka mulai mengejar musuh-musuh mereka.

Mereka yang dikejar-kejar tersebar ke gunung-gunung dengan ketakutan. Panah sesekali akan mengenai seseorang, dan dia akan berteriak kesakitan sebelum jatuh di hutan. Untungnya, gelap dan jalur gunung itu berbahaya. Sebagian besar dari mereka melarikan diri.

Langit menjadi gelap, menyelimuti gunung. Jauh di dalam hutan yang lebat, sesekali gagak digagalkan. Gunung ini adalah bagian dari barisan pegunungan Kerajaan Ilahi-Bukit Barat tetapi berada di dalam wilayah Kerajaan Jin Selatan.

Di samping api unggun diletakkan beberapa pria. Beberapa dari mereka telah ditembak oleh panah, dan beberapa lengan mereka dilepas oleh kapak. Mereka merintih kesakitan sesekali.

Ada beberapa pria di baju besi baja. Mereka duduk di dekat api unggun terdekat dengan tempat terpanas. Jelaslah bahwa mereka lebih unggul dari yang lain. Armor mereka diukir dengan pola dan tampak mahal. Ini bukan benda yang bisa dimiliki oleh pencuri gunung.

Wajah mereka menjadi letih ketika mereka mendengar rintihan yang menyakitkan dari teman-teman mereka dan gertakan gagak. Mereka tidak bisa membantu tetapi berbalik untuk melihat pemimpin diam mereka, ingin menerima penghiburan darinya.

Pemimpin mereka adalah seorang pria paruh baya mengenakan baju hitam yang sama kecuali untuk pola emas yang lebih rumit yang memancarkan kekuatan jimat yang tidak jelas.

Pria paruh baya itu bernama Zi Mo. Dia pernah menjadi komandan kavaleri Departemen Kehakiman Istana Ilahi-Bukit Barat. Orang-orang di dekat api unggun seperti dia. Mereka semua adalah mantan komandan kavaleri Balai Divine.

Ketika Ye Hongyu membunuh mantan Imam Besar Penghakiman Agung dan naik ke tahta batu giok hitam, orang-orang kuat ini yang telah melakukan tindakan besar atas nama Istana Ilahi-Bukit Ilahi harus melepaskan diri dari kekuatan kultivasi mereka karena alasan yang dibuat-buat. . Kemudian, mereka diusir dari Peach Mountain.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah memimpin Kavaleri Kepausan, kekuatan militer terkuat dari Departemen Kehakiman Aula Divine. Mereka adalah orang-orang yang telah mengikuti pengikut Doktrin Setan dan ekstrimis. Mereka paling diingat karena pertumpahan darah yang disebabkan oleh Departemen Kehakiman dan kekejaman mereka.

Dengan kata lain, para komandan ini memiliki terlalu banyak darah di tangan mereka dan tidak ada tanah air untuk kembali. Tidak ada orang lain yang berani menerima mereka dengan risiko memprovokasi kemarahan Pendeta Ilahi Penghakiman.

Ini adalah hukuman terberat yang diberikan Ye Hongyu kepada mereka. Dia mengambil pangkat dan kekuatan kultivasi mereka. Dia juga telah mengambil kekayaan yang mereka menimbun, meninggalkan mereka hanya dengan kuda tua dan dua ratus tael perak. Pengiring mereka, kemuliaan dan kekuatan yang pernah diwakili baju besi mereka bahkan tidak bisa membawa mereka kembali ke masa lalu mereka dan hanya membawa mereka rasa malu dan takut.

Mereka tidak berani kembali ke Kerajaan Ilahi-Bukit Barat dan tidak punya tempat lain untuk pergi. Mereka hanya bisa melakukan penggilingan di negara pinggiran West-Hill. Ketika mereka menghabiskan hampir semua uang mereka, para komandan ini tiba-tiba menyadari bahwa mereka harus memikirkan ke mana harus mendapatkan makanan dan tempat tinggal berikutnya seperti halnya rakyat jelata.

Komandan Balai Divine ini tidak terampil. Namun, mereka sangat bangga. Bagaimana mereka bisa bekerja sebagai buruh?

Yang paling menyusahkan adalah bahwa pengalaman mereka di Istana Ilahi-Bukit Barat telah membuat mereka terbiasa memberi perintah. Mereka menempatkan diri mereka di atas alas dan memandang rendah rakyat jelata. Perilaku ini bisa disebut bermartabat di masa lalu. Tetapi sekarang karena mereka telah menjadi orang-orang biasa setelah meninggalkan West-Hill, perilaku mereka menjadi penghalang bagi kehidupan mereka.

Suatu hari, tim mantan komandan bertengkar dengan penindas dari Kerajaan Song. Salah satu komandan tidak bisa menekan amarahnya dan memerintahkan pengiringnya untuk memotong kepala pria itu. Kemudian, mereka menerobos masuk ke rumah pria itu dan mengambil semua emasnya.

Mereka tinggal di salah satu penginapan mewah di kota dan menikmati anggur dan wanita cantik dengan uangnya. Tiba-tiba, mantan komandan tertindas ini menemukan bahwa mereka dapat hidup tanpa merendahkan diri. Metodenya agak sederhana dan langsung, dan mereka bisa mendapatkan uang dengan cepat.

Meskipun mereka telah kehilangan kekuatan kultivasi mereka dan tidak sekuat manusia biasa, mereka pernah menjadi komandan kavaleri Istana Ilahi-Bukit Barat. Mereka pandai merencanakan dan memberi perintah. Rombongan mereka juga pandai bertarung. Setidaknya para penjaga di dunia fana tidak cocok untuk mereka. Secara alami, mereka mulai menjarah untuk mencari nafkah. Dalam waktu singkat, mereka secara berturut-turut telah merampok beberapa klan di pedesaan.

Semua orang, termasuk Zi Mo tetap diam. Mereka tidak mengatakan apa-apa, tetapi mereka tahu bahwa mereka, yang pernah bersumpah untuk melindungi cahaya dan kebenaran, jatuh ke dalam jurang kegelapan yang dalam. Mereka merasakan rasa malu dan rasa sakit yang luar biasa di dalam hati mereka.

Untungnya, mereka sekarang memiliki banyak emas dan dapat membeli alkohol yang kuat dan wanita untuk mati rasa. Mereka akan hidup setiap hari sebagaimana adanya. Sayangnya, mati rasa ini juga mempercepat kejatuhan mereka dari rahmat. Mereka menjadi lebih kejam ketika mereka mencuri dan mulai memperkosa dan membunuh.

Zi Mo tahu bahwa masalah akan muncul jika mereka melanjutkan seperti ini dan mencoba mengakhirinya. Namun, para komandan Balai Divine yang telah putus asa seperti harimau yang dilepaskan dari kurungan. Mereka jatuh dari Peach Mountain yang tinggi ke tanah berlumpur. Ini memperburuk kegilaan mereka dan Zi Mo tidak bisa menghentikan mereka.

Suatu hari di musim panas, ketika mereka menjarah di tengah malam, salah satu komandan atau seseorang dari rombongan mereka menjadi gila. Kepala seorang bangsawan yang sudah menyerah dipotong. Suasana kegilaan ini menyebar dan terjadi pembantaian. Semua orang di keluarga bangsawan itu meninggal di tengah tangisan putus asa malam itu.

Kematian secara alami akan datang dengan penjarahan. Pemerkosaan juga tidak jarang. Namun, mereka mendapat masalah besar dengan membantai seluruh keluarga bangsawan Kerajaan Jin Selatan, terutama karena tanah mereka tidak jauh dari ibukota.

Tragedi ini yang telah merenggut nyawa seluruh keluarga tidak membuat khawatir para pembangkit tenaga listrik di Pedang Garret, tetapi cukup untuk memperingatkan pengadilan kerajaan Kerajaan Jin Selatan. Selama penyelidikan, pengadilan kekaisaran menemukan bahwa para penyerang mengenakan baju besi komandan kavaleri Divine Hall. Mereka teliti, dan mengirim surat ke Istana Ilahi West-Hill untuk memastikan bahwa orang-orang itu adalah penjahat yang telah diasingkan dari Aula Ilahi dan tidak lagi dilindungi oleh mereka. Kemudian, kebijaksanaan istana kekaisaran berkembang menjadi kemarahan.

Kerajaan Jin Selatan mulai mengirimkan surat perintah penangkapan, memberikan imbalan yang besar kepada mereka yang memberikan informasi. Dan pada surat perintah ini, para penjahat ini diberi nama baru— Ksatria yang Jatuh.

Kerajaan Jin Selatan kuat dan nomor dua setelah Kerajaan Tang. Meskipun para Ksatria Jatuh adalah orang yang cerdas dan komandan yang baik, perlakuan serius Kerajaan Jin Selatan terhadap insiden ini berarti bahwa mereka telah jatuh ke dalam kekacauan dan harus melarikan diri ke segala arah.

Ketika dalam pelarian, banyak yang mati atau terpisah dari kelompok. Salah satu komandan telah meninggal dan banyak yang terluka parah. Mereka memiliki lebih dari seratus orang ketika mereka meninggalkan West-Hill, tetapi sekarang hanya ada lusinan dari mereka. Mereka hampir sepenuhnya dihilangkan hari ini, setelah dikepung dan diserang di luar hutan.

Erangan terus bergema di samping api unggun. Semua orang tampak seperti kehilangan semua harapan dan putus asa.

“Apakah kita menunggu kematian di sini?”

Seorang pengikut yang kuat berdiri dan berjalan ke api unggun. Dia melihat teman-temannya. Sebagian besar dari mereka terluka karena mereka tidak memiliki baju besi. Dia berkata dengan keras, “Mengapa kita tidak pergi?”

Pengikut ini seperti pelayan para ksatria. Mereka menghormati kesetiaan dan tidak ada yang akan menerimanya jika mereka mengkhianati tuannya. Jadi niat pria itu untuk pergi membuktikan bahwa situasinya sangat berbahaya.

Seorang komandan kavaleri memandang pria itu dengan muram. Dia berteriak, “Guo Nu, aku memperlakukanmu dengan baik. Jika bukan karena saya, apakah Anda akan menjadi diri Anda hari ini? Beraninya kau mengkhianatiku? Jangan lupa, kalian semua pengiring terdaftar di surat perintah penangkapan. Ke mana kamu akan pergi?”

Pengikut yang bernama Guo Nu memandang tuannya dan tersenyum dingin, “Saya telah menjadi budak bagi Anda selama bertahun-tahun. Namun, pada saat ini, dalam kondisi kami yang mengerikan, Anda mengatakan bahwa Anda telah memperlakukan saya dengan baik. Adapun surat perintah penangkapan … Selain foto-foto Anda jenderal, siapa yang akan mengenali orang-orang tidak seperti kita? Kami mendapatkan banyak tael perak akhir-akhir ini. Jika kita semua pergi dengan cara kita sendiri dan bersembunyi, siapa yang akan menemukan kita? ”

Komandan itu berkata dengan marah, “Jangan lupa bahwa perak itu menyertai saya.”

Guo Nu menatapnya dan berkata dengan acuh tak acuh. “Aku tahu bahwa kamu tidak akan memberi kami perak. Tuan seperti Anda lebih suka kita mati daripada hidup dengan baik. Tapi ingat, kondisi kultivasi Anda telah dihancurkan oleh Imam Besar Agung. Anda semua cacat sekarang. Apakah Anda pikir Anda sekuat sebelumnya? ”

Dia melihat ke anggota pengiring lainnya di sekitar api unggun dan berteriak, “Mengapa kalian semua ragu-ragu? Kami adalah orang-orang yang bekerja keras untuk mencuri uang perak itu. Orang-orang ini sudah tidak berguna. Mereka bahkan tidak bisa mengambil pisau mereka. Apakah ada di antara mereka yang cocok untuk kita? ”

Api unggun tidak menyala terang. Hutan di sekitar mereka benar-benar gelap, dan ekspresi di wajah para anggota pengiring tidak dapat dibuat dengan jelas. Namun, orang dapat melihat bahwa mereka telah mengangkat kepala mereka.

Para komandan dulu tinggi dan perkasa. Mereka bebas untuk berbaik hati pada pengiring mereka atau memperlakukan mereka seperti binatang buas. Sekarang para pengiring telah menghasut pemberontakan, mereka tidak bisa menerima rasa malu ini. Namun, mereka harus mengakui bahwa situasi mereka saat ini sangat berbahaya. Mereka mungkin mati di sini jika mereka tidak hati-hati.

Kemudian, suara Guo Nu tiba-tiba berhenti.

Sebuah benang logam yang sangat tipis muncul di lehernya dan dengan cepat berkontraksi!

Benang logam menggali kulitnya dan darah menyembur keluar.

Mata Guo Nu melebar ketakutan dan tangannya mencengkeram lehernya dengan putus asa, mencoba menggali benang logam keluar. Namun, upayanya sia-sia. Semakin dia berjuang, semakin dalam benang logam itu menggali. Ia mengirisnya, lapis demi lapis. Itu memotong tenggorokannya, kerongkongannya dan semua pembuluh darahnya.

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–