Nightfall Chapter 543

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 543: Dua Mutiara di Dinding Gelap

Penerjemah: Editor Transn: Transn

Cahaya malam terakhir menghilang dan ibukota Kerajaan Qi diselimuti kegelapan. Cahaya yang memancar dari kuil putih tidak membubarkan. Orang-orang percaya yang saleh yang berlutut dan tenggelam dalam peristiwa itu secara bertahap muncul dari lamunan mereka. Mereka menatap jendela, masing-masing memikirkan sesuatu. Lampu menyala di setiap rumah tangga.

Pintu kamar terbuka dan Ye Hongyu berjalan keluar. Wajah cantiknya sedingin sebelumnya, dan tanpa emosi. Namun, dia tidak bisa menyembunyikan kelelahan di antara alisnya.

Ning Que memperhatikan keletihan dan kekurangan energi. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa selain memasuki ruangan. Dia duduk di samping tempat tidur dan memegang pergelangan tangan Sangsang yang ramping, mengamati dengan tenang.

Setelah memastikan bahwa kondisi Sangsang berubah menjadi lebih baik, dia akhirnya menghela nafas lega. Dia menyelinap di sudut selimutnya dan meletakkan handuk baru di dahinya sebelum berjalan keluar ruangan.

Dia memandang Ye Hongyu yang bersandar di dinding batu dan berkata dengan tulus, “Kamu telah bekerja keras.”

Ye Hongyu memperhatikan bahwa dia tidak mengungkapkan rasa terima kasihnya. Alisnya bergerak ke atas saat dia bertanya, “Apakah kamu tidak akan berterima kasih padaku?”

Ning Que berkata, “Saya telah menukar hidup saya untuk ini.”

Ye Hongyu berkata, “Resepmu dan ramuan dari kuil sepertinya telah bekerja. Racun di tubuhnya sebagian besar telah dinetralkan. Namun, untuk sementara aku hanya bisa menekan aura dingin. ”

Setelah beberapa saat, dia sedikit mengernyit dan melanjutkan, “Saya menyadari malam itu di Danau Yanming bahwa Cahaya Ilahi dalam Nyala Cahaya jauh lebih murni dan lebih kuat dari milik saya. Secara alami, aku tidak bisa melakukan apa pun untuk menyingkirkan aura dingin yang bahkan dia tidak bisa singkirkan sendiri. Omong-omong, dari mana aura dingin itu berasal? ”

Ning Que menceritakan peristiwa di mana ia mengambil Sangsang dari tumpukan mayat.

Keraguan Ye Hongyu tidak hilang. Kerutannya bertambah berat ketika dia berkata, “Busuk di tubuh adalah yang paling gelap dan paling kotor dari semua hal di bumi, dan hujan yang dingin akan merusak tubuh bayi. Tapi bagaimana dingin yang tidak wajar ini memengaruhi Cahaya Ilahi Haotian di Nyonya Cahaya? ”

Ning Que menatapnya penuh harap dan bertanya, “Apakah Anda punya ide?”

Ye Hongyu menatap matanya dan berkata, “Apakah Kepala Sekolah punya ide?”

Ning Que menggelengkan kepalanya.

Ye Hongyu berkata dengan ekspresi tenang, “Kepala Sekolah tidak tahu bagaimana menyingkirkan aura dingin di tubuhnya, jadi kamu datang untuk bertanya padaku. Meskipun kamu telah berbicara karena urgensi, itu tetap membuatmu terlihat seperti orang idiot. ”

Ekspresi Ning Que menjadi gelap dan dia tersenyum pahit, dengan susah payah.

Menyaksikan ekspresinya dan mengingat bagaimana Ning Que tidak ragu-ragu untuk memasukkan jari-jarinya di miliknya sebelum dia menggunakan Keterampilan Ilahi untuk menyembuhkan Sangsang, Ye Hongyu merasa untuk pertama kalinya bahwa murid Akademi yang tidak tahu malu ini tidak sepenuhnya tidak berguna.

Dengan pemikiran singkat itu, ekspresinya melembut saat dia melihat Ning Que. Dia berkata, “Karena Kepala Sekolah mengatakan bahwa Sekte Buddhisme dapat menyembuhkan Sangsang, maka kalian berdua pasti akan mendapatkan sesuatu di Kuil Lanke.”

Ning Que tersenyum dan bertanya, “Apakah Anda menghibur saya?”

Ye Hongyu berkata, “Kamu mungkin memahaminya seperti ini.”

Ning Que berkata, “Yang tidak bisa saya mengerti adalah mengapa Anda yang menghibur saya.”

Ning Que tersenyum cerah, lesung pipinya tampak sangat cerah.

Ye Hongyu menatap wajahnya dan berkata, “Kamu memang sangat menggemaskan. Namun, karakter Anda sangat membenci. ”

Di kuil Kerajaan Qi, Departemen Kehakiman, para imam, dan ksatria semuanya tertutup di luar pintu yang tertutup rapat. Kuil itu sangat sunyi dan obor di dinding koridor batu tidak dinyalakan. Cahaya bintang-bintang mengalir masuk melalui jendela-jendela batu. Meskipun mereka tidak terlalu terang, itu juga tidak gelap.

Ning Que menyaksikan gadis Tao yang wajahnya diterangi oleh cahaya redup. Dia melihat kelelahan dan kuyu di matanya. Dia melihat alisnya yang jernih, mata yang cerah dan bibir yang lembut dan merasa bahwa ini adalah versi Ye Hongyu yang paling indah dan menawan yang pernah dia lihat. Jari-jari kanannya yang digantung di pahanya bergetar.

Mereka gemetar dan ujung jarinya menyentuh sesuatu yang keras. Dia mengangkat cangkir teh di tangannya dan membawanya ke hadapannya.

Ye Hongyu mengambil cangkir dan minum teh dingin yang kuat.

Koridor itu sangat sunyi. Murid dari belakang gunung Akademi dan Imam Agung Penghakiman Istana Ilahi-Bukit Barat bersandar pada dinding batu yang dingin dalam keheningan. Mereka melihat cahaya redup yang mengalir melalui jendela dan tidak berbicara lama.

Setelah beberapa waktu, Ning Que tiba-tiba berkata, “Sebelumnya hari ini, Anda mengatakan bahwa Anda telah mengatakan oleh Danau Yanming dan di Hutan Belantara bahwa Akademi dan Taoisme Haotian adalah musuh alami. Akan ada perang besar suatu hari dan hari itu semakin dekat. Pernahkah Anda berpikir tentang apa yang harus kita lakukan jika kita bertemu di medan perang suatu hari nanti? ”

Ye Hongyu berpegangan pada cangkir teh saat dia menatapnya. Matanya dipenuhi ejekan ketika dia berkata, “Kita semua orang tanpa teman. Jadi mengapa kita harus mengenang masa lalu dan berbicara tentang masa depan seolah-olah kita dulu? Anda ingin menjadi lebih dekat dengan saya hanya untuk menyelamatkan hidup Anda sendiri. Ini agak tidak tahu malu. ”

Ning Que tidak berusaha membela diri. Dia berkata, “Saya hanya ingin tahu apa yang akan Anda lakukan jika hari itu tiba.”

Ye Hongyu tidak ragu untuk mengatakan, “Saya telah mengatakan, bahwa Anda adalah musuh paling berbahaya bagi Taoisme Haotian. Jika perang benar-benar terjadi, saya akan melakukan segala daya saya untuk membunuh Anda terlepas dari harga yang harus saya bayar. ”

Ning Que mengambil cangkir teh darinya dan meletakkannya di bibirnya sambil berkata dengan heran, “Itu masuk akal. Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk membunuh seseorang yang berbahaya seperti Anda. ”

Dengan itu, ia minum tetes teh terakhir dan merasa pahit melebihi perbandingan.

Ye Hongyu merasa sedikit kesal bahwa Ning Que telah meminum sisa-sisa tehnya menggunakan cangkir tehnya. Namun, dia tiba-tiba tidak merasa ingin marah setelah melihat Ning Que mengerutkan kening karena pahitnya teh.

“Aku tidak akan mudah padamu.”

Ye Hongyu melihat pemandangan malam di luar jendela batu dan berkata dengan acuh tak acuh. Namun, tidak diketahui apakah dia berbicara dengan Ning Que atau dirinya sendiri, atau mungkin dia mengatakannya untuk didengar oleh subjek yang setia di luar kuil.

Ning Que memikirkan pemandangan dan orang-orang di Chang’an dan tanah yang dia lihat di selatan. Dia memikirkan petani dan tentara yang bekerja keras di tanah subur dan berkata, “Aku juga.”

Koridor redup turun ke keheningan sekali lagi.

Ning Que memecah kesunyian lagi.

Dia memandang Ye Hongyu dan berkata dengan sedikit senyum, “Berbicara tentang ini, saya belum memberi selamat kepada Anda.”

Ye Hongyu sedikit membeku dan bertanya, “Ucapkan selamat untuk apa?”

Ning Que melihat bahwa dia tampaknya tidak berpura-pura, dan tahu bahwa dia tidak akan pernah berpura-pura menjadi dewasa tentang hal-hal dunia. Dia menghela nafas dengan lembut dan berpikir bahwa dia benar-benar Addict Tao dengan Hati Tao yang tidak terganggu oleh masalah dunia.

“Kamu telah mengambil takhta batu giok hitam dan kamu sekarang adalah Imam Agung Penghakiman. Bukankah ini sesuatu yang layak dirayakan? Chen Pipi pernah berkata bahwa tidak ada banyak Imam Besar agung seusiamu dalam ribuan tahun terakhir. ”

Ye Hongyu tahu, hanya pada saat itu, bahwa inilah yang dia beri selamat padanya. Dia berkata dengan tenang, “Saya tahu bahwa saya akan menjadi Imam Besar Agung West-Hill sejak saya mulai berkultivasi. Saya tahu bahwa saya akan duduk di tahta batu giok hitam suatu hari sejak saya memasuki Departemen Kehakiman. Apakah sesuatu yang begitu alami pantas dirayakan? ”

Ning Que meratapi, “Beruntung saya mengerti Anda. Jika ada orang lain di dunia yang mendengar ini, mereka akan berpikir bahwa Anda lebih egois daripada Saudara Kedua saya. Kamu sangat egois, kamu gila. ”

Ye Hongyu tersenyum sedikit dan puas bahwa Ning Que telah membandingkannya dengan Jun Mo.

Ning Que berbalik untuk menatapnya dan melihat ke kedalaman murid-muridnya yang cerah. Dia berpikir tentang Cahaya Ilahi yang telah dia lihat di matanya sebelumnya pada hari itu dan meratap, “Di generasi muda para pembudidaya, mereka yang berbakat dan egois telah mencoba untuk mengejar ketinggalan dengan Anda. Namun, mereka tidak pernah bisa dan Anda selalu ada di sana di depan. Jarak antara Anda dan mereka telah tumbuh semakin besar. Saya sangat mengagumi Anda. ”

Ye Hongyu menatap matanya dan bisa merasakan kecerahan yang tersembunyi di pupil hitamnya. Dia berkata, “Kamu baru berkultivasi selama beberapa tahun dan telah beralih dari orang biasa yang tidak tahu apa-apa menjadi seorang Penggarap Besar. Anda adalah satu-satunya orang di generasi kami yang saya kagumi dan saya waspadai. ”

Ning Que tersenyum dan berkata, “Memuji seseorang dan memuji diri sendiri selalu merupakan hal yang bahagia. Namun, kami tidak memiliki audiens saat ini, jadi sangat disayangkan bahwa kami tidak dapat memuliakan diri sendiri sebelum mereka. ”

Ye Hongyu berkata, “Hanya kamu yang memberi selamat padaku dan aku mengembalikan sentimen.”

Ning Que berkata, “Setelah memasuki Knowing Destiny State bukan benar-benar sesuatu yang membuat orang bahagia.”

Ada banyak sentimen mendasar yang tersembunyi dalam kata-katanya. Itu termasuk fragmen-fragmen di kedalaman indranya, warisan jenis Lotus Tuan, metode yang mengerikan dan berdarah dari Doktrin Setan dan api di Kuil Teratai Merah.

Bahkan Long Qing tidak bisa mengerti sepenuhnya apa yang terjadi padanya.

Apalagi Ye Hongyu. Dia menatapnya dengan bingung.

Ning Que berkata dengan santai, “Anda telah lama memasuki Negara Takdir Yang Mengetahui, begitu juga Shanshan. Kakak Senior Chen Pipi sudah lama memasukinya. Aku tidak perlu bangga pada kalian semua. ”

Ye Hongyu berkata, “Saya telah mengatakan berulang kali bahwa kita tidak seperti pembudidaya normal. Keadaan Takdir Tahu lebih berarti bagi kita karena kondisi kultivasi adalah sarana untuk bertarung. ”

Ning Que berkata, “Saya merasa Anda telah mengulangi perkataan ini berkali-kali hanya untuk memberi tahu dunia bahwa kita termasuk spesies yang sama. Sama seperti dua mutiara yang persis sama di dasar lautan. Kita adalah pasangan yang dibuat di surga, kan? ”

“Tentu saja. Saya menantang Pendeta Ilahi Penghakiman sebelumnya segera setelah saya memasuki Negara Takdir yang Mengetahui, meskipun ia belum sepenuhnya pulih dari cedera yang disebabkan oleh Pendeta Ilahi Cahaya. Dan Anda berhasil membunuh Xia Hou bahkan sebelum Anda memasuki Negara Tahu Takdir. Setelah Anda memasuki Negara Takdir Yang Mengetahui, bahkan Long Qing tidak akan cocok untuk Anda bahkan jika dia memiliki pertemuan ajaib. ”

Dia berkata dengan bangga, “Tidak banyak pembudidaya yang seperti kita. Long Qing dan Addict Kaligrafi tidak. Jadi bukan Chen Pipi, meskipun ia telah disebut jenius langka dalam kultivasi oleh Taoisme Haotian. ”

Ning Que tidak membayangkan bahwa Ye Hongyu akan sepenuhnya mengabaikan ejekannya dan tidak bisa berkata-kata. Kemudian, dia mendengar dia menyebut-nyebut Chen Pipi dan tidak bisa menahan pandangan ketidaksepakatan yang muncul di wajahnya.

“Ada banyak jenis kejeniusan. Kecerdasan seorang genius kultivasi harus muncul pada kultivasi dan tidak seperti Anda dan saya dalam pertempuran atau dalam membunuh orang. Saya belum pernah melihat seseorang yang begitu cerdik tetapi sama sekali tidak menyadarinya seperti Saudara Keduabelas. Jika kita berbicara tentang kemurnian Hati Taoisnya, dia lebih kuat daripada kamu dan Long Qing. ”

Dia memandang Ye Hongyu dan memperingatkannya, “Kakak senior mungkin terlihat seperti dia tidak akan berhasil dalam pertempuran, tapi itu karena dia tidak menyukainya. Jika dia dipaksa melakukannya, kamu akan mengerti betapa menakutkannya dia. ”

Ye Hongyu mengerutkan kening ketika mendengar penilaiannya terhadap Chen Pipi. Dia memikirkan bocah gemuk di bait suci ketika mereka masih kecil. Bocah itu suka mengintip para pendeta Tao perempuan yang sedang mandi ketika dia bosan dan akan gemetar ketakutan ketika dia memukulnya. Dia tampak tidak terlalu menakutkan.

Ning Que memandang ekspresinya yang bertanya-tanya dan tiba-tiba bertanya, “Bagaimana Anda menjadi Imam Agung Penghakiman? Saya hanya mendengar desas-desus di Chang’an bahwa Anda membunuh Great Divine Priest sebelumnya? ”

Ye Hongyu berkata dengan nada yang sangat datar, “Tidak seperti suksesi Pendeta Ilahi Cahaya, suksesi Pendeta Ilahi Penghakiman tidak pernah diperbaiki. Tidak ada penerus yang jelas untuk posisi itu, jadi tidak ada jalan menuju suksesi juga. Dalam ribuan tahun terakhir, kepemilikan tahta batu giok hitam terus berubah dalam pertumpahan darah. Tidak ada cara lain untuk menjadi Imam Agung Penghakiman Ilahi. Saya telah membunuh Imam Besar Ilahi sebelumnya, jadi saya secara alami menggantikannya. ”

Ekspresi Ning Que membeku ketika dia bertanya, “Jika ada pembangkit tenaga listrik lainnya di Peach-Mountain of West Hill yang ingin menjadi Imam Ilahi Penghakiman, mereka harus membunuhmu?”

Ye Hongyu menjawab dengan acuh tak acuh, “Memang, tapi sepertinya tidak ada yang berani membunuhku dalam waktu dekat.”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Tapi aku tahu seseorang yang ingin membunuhmu dengan mahal. Dan dia akan berani melakukannya. ”

Ye Hongyu tahu siapa yang dia bicarakan dan berkata, “Dia tidak bisa membunuhku.”

Ning Que berkata, “Anda harus mengakui bahwa ia telah berada di Aula Penghakiman Ilahi selama bertahun-tahun dan memiliki banyak subjek yang setia. Dia tidak akan menyerah pada kesempatan untuk duduk di atas takhta batu giok hitam. ”

Ye Hongyu tahu bahwa mereka telah memasuki titik utama dari percakapan mereka. Setelah beberapa saat dengan pertimbangan sunyi, dia berkata, “Long Qing adalah seekor anjing. Meskipun dia berbeda dari Luo Kedi dan bukan hierarkhi atau anjingku, dan meskipun dia telah menemukan peluang keberuntungan pria yang bahkan aku merasa tidak percaya, dia masih seekor anjing. ”

Ning Que menatap matanya dan berkata, “Kamu mengatakan bahwa seekor anjing tidak akan menentang pemiliknya. Tetapi pernahkah Anda berpikir bahwa seekor anjing gila tidak akan mengenali pemiliknya? Dan itu akan menjadi gila dan berbahaya? ”

Ye Hongyu mengawasinya diam-diam dan berkata, “Sepertinya dia meninggalkan kesan padamu kemarin di Kuil Teratai Merah.”

Ning Que memikirkan hujan musim gugur yang dingin tadi malam dan bilah daun yang dilapisi dengan darah. Dia memikirkan api yang berderak di kuil kumuh, kotak panah kosong dan bunga persik hitam. Setelah diam lama, dia berkata, “Long Qing membuatku ketakutan kemarin.”

Ye Hongyu berkata, “Tapi kamu masih mengalahkannya.”

Ning Que berkata, “Tapi dia belum mati. Saya tidak tahu apakah saya akan dapat mengalahkannya di lain waktu. ”

Ye Hongyu berkata, “Apa maksudmu sebenarnya?”

“Jangan bilang bahwa Istana Ilahi West-Hill tidak tahu jenis kengerian apa yang dia miliki saat ini. Jika kita membiarkannya pergi, dia akan tumbuh lebih kuat dari hari ke hari dan menjadi lebih marah juga. Kita adalah orang yang paling ingin dia bunuh di dunia ini. Kita harus membunuhnya sementara dia masih belum cukup kuat. ”

Ning Que menatap matanya dan berkata, “Saya meminta Anda untuk membunuhnya.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–