Nightfall Chapter 574

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 574: Mempelajari Buddhisme

Penerjemah: Editor Transn: Transn

“Hari itu, aura berdarah melesat ke langit. Saya berada di Tile Mountain dan ketakutan. Lonceng di kuil ke-17 dari Kuil Lanke memberi tanda peringatan. Itu berdering pada saat yang sama aura muncul selama tiga hari tiga malam. ”

Master Qishan berbalik dan menatap Ning Que. Dia berkata, “Dan hanya beberapa hari yang lalu, bel Buddha di kuil ke-17 berdering lagi. Dering bel terdengar di Gunung Tile. Saat itulah saya menyadari bahwa aura berdarah telah muncul sekali lagi. ”

Ekspresi Ning Que tidak berubah ketika dia mendengar itu. Namun tubuhnya, tersembunyi di seragam Akademi hitamnya, tegang tanpa sadar. Pikirannya berantakan dan kesadarannya tumbuh.

Lonceng Buddha di Kuil Lanke berbunyi karena Lotus’s Practice of Taotie. Pasti berbunyi beberapa hari yang lalu karena dia merasa telah melakukan sesuatu pada Long Qing di Kuil Teratai Merah di bawah hujan musim gugur.

Maser Qishan jelas telah menebak kebenaran di balik insiden itu, tetapi dia tidak memilih untuk mengungkapnya. Dia berkata dengan murah hati, “Saya sudah tua dan sekarat. Meskipun saya tidak dapat mengatakan bahwa saya telah melihat baik dan buruk, saya telah memahami beberapa hal. Namun, tidak banyak di dunia yang dapat melakukan hal yang sama, misalnya, Kuil Xuankong dan Taoisme Haotian. ”

“Bagi Taoisme Haotian, Sekte Buddhisme bukan bagian dari mereka, apalagi Doktrin Setan. Ning Que, Anda harus memahami bahwa surga tidak dapat dikalahkan oleh seorang pria. Tidak peduli seberapa kuat Tuan Ke, dia tidak bisa lebih kuat dari surga. Dan tidak peduli seberapa tinggi kepala sekolah, dia tidak bisa lebih tinggi dari langit. Ada beberapa hal yang tidak boleh disentuh, dan jika Anda menyentuhnya, lupakan saja. ”

Ning Que tahu bahwa tuannya bermaksud baik dan bahwa ia berusaha membujuk Ning Que untuk tidak menggali lebih dalam untuk bergabung dengan Iblis. Tidak peduli situasi apa yang dia hadapi, dia seharusnya tidak menggunakan Praktek Taotie yang jahat dan berdarah.

Setelah hujan musim gugur itu, dia sering merasakan rasa manis darah yang kuat di mulutnya. Seolah-olah darah dan daging Long Qing masih terjebak dalam celah di giginya dan dia benar-benar jijik.

Karena trauma emosional yang ia alami sejak masih kanak-kanak, ia percaya bahwa ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dan tidak menggunakan Praktek Taotie. Namun, dia tidak bisa berhenti mengolah Roh Agung Paman Bungsunya. Lalu apakah dia akhirnya akan mengambil jalan yang dimiliki Paman Bungsu?

Master Qishan berkata, “Ceritakan tentang Lotus.”

Ning Que menunduk diam. Bahkan jika tuannya sudah menebak kebenarannya, dia tidak bermaksud untuk mengakuinya karena dia tidak mau mengambil risiko.

Master Qishan menghela nafas, “Saya adalah orang yang membawa Saudara Lotus Muda ke Sekte Buddhisme beberapa dekade yang lalu. Bagaimana mungkin aku tidak bisa merasakannya, bahwa dia telah menyerahkan warisannya kepadamu? Saya hanya ingin tahu apa yang terjadi padanya setelah itu. ”

Mungkin penyesalan dalam suara Tuan telah menyentuh Ning Que, atau mungkin itu karena Ning Que menghormati hubungan antara Tuan dan Lotus. Setelah ragu-ragu, dia mulai bercerita tentang kisah aneh di kedalaman Wilderness.

“Aula samping dipenuhi dengan tulang dan mayat kering. Master Lotus duduk di tengah tumpukan tulang … ”

…

…

Kuil Lanke sunyi dalam hujan musim gugur. Sebuah kuil tertentu telah menyalakan dupa dan aromanya dengan keras kepala menghembus hujan ke koridor di kuil belakang. Suasana dingin berubah menjadi suasana yang khusyuk.

Setelah mendengarkan kisah Ning Que, Master Qishan tetap diam untuk waktu yang lama.

Dia menghirup aroma dupa yang samar dan mengangkat lengan tipisnya. Jari-jarinya menari-nari di udara, gemetar seolah ingin menangkap sesuatu. Namun, aroma cendana hanya bisa tercium dan tidak disentuh. Sama seperti memori, itu tidak bisa dicengkeram.

“Bahkan dalam keadaan putus asa seperti itu, dia masih bisa datang dengan ide yang bagus. Ini benar-benar karakter Younger Brother untuk menggunakan kalian semua untuk melarikan diri. Meskipun pada akhirnya dia masih mati, dia berhasil keluar dari Kurungan dan dia seharusnya senang tentang itu. ”

Senyum yang rumit muncul di wajah keriput sang Guru.

Ning Que memikirkan segala sesuatu yang terjadi padanya di Gerbang Depan Doktrin Iblis saat itu, dan fragmen kesadaran Lotus jauh di dalam indra persepsinya. Emosinya berfluktuasi liar.

Dia melihat ke arah Sangsang yang sedang berbaring di atas kasur di kedalaman kuil Budha. Dia berkata, “Sebelum Lotus mati, dia mengatakan bahwa baik Taoisme dan seni Iblis keduanya mengarah untuk bergabung dengan para Dewa. Sekarang Sangsang berkultivasi dalam Taoisme dan Budha, dan tubuhnya tampaknya memiliki karakteristik surgawi alami, apakah dia akan seperti Lotus dan menjadi gila jika terus berkultivasi? ”

Master Qishan melihat ke dalam kuil dan berkata dengan tenang, “Untuk membuat catur hitam menjadi putih hanya dengan pikiran adalah apa yang disebut ‘kehendak’ Sekte Buddhisme. Didukung oleh dirinya sendiri. Jika dia tidak ingin menjadi Lotus, dia tidak akan. ”

Kemudian, dia berbalik untuk melihat Ning Que dan bertanya, “Tapi kamu … apa yang kamu inginkan?”

Ning Que memikirkannya dan kemudian berkata, “Saya juga tidak tahu, tapi itu pasti lebih sederhana.”

“Semakin sederhana dan murni, semakin kuat. Terkadang, ini juga menakutkan. ”

Tuan Qishan memandangnya dan berkata dengan hangat, “Mengapa kamu tidak datang dengan Sangsang untuk mendengarkan khotbah saya? Jika Anda berpikir bahwa saya tidak berkotbah dengan baik, ada banyak kitab suci Buddha yang tersembunyi di Kuil Lanke; Anda dapat mencoba membacanya sendiri. Agama Buddha dapat menyingkirkan Anda dari setan jantung dan menghilangkan penyumbatan. Mereka sangat bermanfaat bagi Anda saat ini. ”

“Guru Lotus pernah berkata bahwa kitab suci Buddhis selebar laut. Tetapi jika Anda melihat lebih dalam ke permukaan kertas, Anda akan menemukan bahwa semua Dharma hanya terdiri dari satu kata: toleransi. Saudara Kedua juga mengatakan bahwa ada 3000 dharma, tetapi mereka hanya mengajarkan orang bagaimana cara membohongi diri mereka sendiri. ”

“Toleransi dan penipuan diri sendiri adalah hal yang sama,” kata Ning Que. “Saya pandai menoleransi, jadi saya tidak perlu mempelajarinya. Mengenai penipuan diri sendiri … Saya khawatir jika saya menipu diri saya terlalu lama, saya akan melupakan niat awal saya dan tidak dapat bangun dari pemikiran bahwa semua itu nyata. ”

“Bapak. Kedua telah dipupuk dalam Etiket, jadi dia secara alami tidak akan memahami cara-cara Sekte Buddhisme di mana ayah dan penguasa diabaikan. ”

Master Qishan bertanya, “Jika hidup hanyalah mimpi belaka, mengapa bangun darinya?”

Ning Que berkata, “Bahkan jika itu adalah mimpi, kita masih harus serius tentang hal itu sehingga kita dapat hidup bebas. Bahkan jika hidup hanyalah mimpi, kita harus berpura-pura tidak. ”

Master Qishan bertanya lagi, “Lalu bagaimana Anda tahu jika dunia dalam kitab suci Buddha adalah mimpi palsu dan bukan kenyataan?”

Setelah pernyataannya, Ning Que memikirkan bagaimana dia membual kepada Chen Pipi di belakang gunung Akademi, bahwa dia adalah seseorang yang sesekali akan menumbuhkan kebijaksanaan bahkan jika dia tidak membaca buku. Dia hanya merasa cukup puas dengan apa yang dia katakan.

Namun, dia mendapati dirinya tidak mampu menjawab pertanyaan Guru berikutnya. Saat itulah ia memastikan bahwa kebijaksanaan sesekali dari seseorang yang tidak belajar memang sesekali. Dia tidak punya hak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tentang Zen.

Dia berkata tanpa daya, “Guru, mengapa Anda ingin saya belajar agama Buddha dan berpartisipasi dalam percakapan Zen? Sangsang sakit, dia tidak bisa disembuhkan kecuali dia belajar agama Buddha. Ini adalah nasibnya dengan Sekte Buddhisme. Saya tidak berpikir bahwa saya ditakdirkan untuk belajar agama Buddha. ”

Master Qishan tersenyum dan berkata, “Apakah nasib yang dibicarakan oleh Sekte Buddhisme begitu sederhana untuk dipahami? Tampaknya Anda belum mempelajari kitab suci Buddha. Saya bisa mengajari Anda ini atas nama Kepala Sekolah. ”

Ning Que merasa ada sesuatu yang salah.

“Tuan, kamu sepertinya sangat memikirkan aku, tapi aku benar-benar tidak berpikir ada yang istimewa tentangku.”

Dia berbalik untuk melihat Sangsang yang ada di kuil dan berkata, “Dibandingkan dengan dia, kadang-kadang, saya pikir saya sebodoh babi. Tidak peduli berapa banyak saya berkultivasi dalam Buddhisme, saya tidak bisa menjadi master di Sekte Buddhisme. ”

“Dia yang paling spesial, dan kamu, juga yang spesial.”

Master Qishan mengikuti tatapan Ning Que dan menatap Sangsang. Dia memuji, “Nyonya Cahaya murni dalam tubuh dan hati. Keinginannya sendiri, adalah Keterampilan Ilahi. Jika dia mau, dia akan mengerti agama Buddha dan mencapai Negara Takdir Tahu dalam tiga tahun. ”

Ning Que menggelengkan kepalanya tanpa menunggu Tuan menyelesaikan pernyataannya.

“Aku tahu seseorang yang melakukan ini lebih cepat daripada aku, jadi kupikir aku tidak istimewa.”

Master Qishan menjawab, “Tetapi jarang menemukan seseorang seperti itu.”

Ning Que berkata, “Tidak peduli seberapa langka mereka, mereka masih ada. Jadi saya tidak istimewa. ”

Master Qishan menatap matanya dan bertanya dengan bingung, “Kamu sepertinya khawatir kamu akan berubah menjadi orang yang spesial.”

Ning Que berkata, “Orang lain akan selalu iri dengan mereka yang luar biasa. Ini sangat menjengkelkan dan saya tidak ingin menjadi orang seperti itu. ”

Tuan Qishan tertawa dan berkata, “Ini karena kamu berada di Akademi.”

Ning Que tersenyum dan berkata, “Itu benar. Sebagai contoh, Kakak Sulung saya mencapai Negara Seethrough dan Mengenal Takdir dalam waktu singkat. Bakat seperti ini akan dianggap istimewa. Bahkan jika aku menampar Kuda Hitam Besar itu konyol, aku masih tidak akan bisa mengejar ketinggalan. ”

“Bapak. Pertama adalah bakat luar biasa, jadi kami tidak bisa menggunakannya untuk membuat perbandingan. ”

Master Qishan berkata, “Tetapi Anda sangat berbeda dari pembudidaya biasa di dunia. Selain bakat Anda dalam Talisman Taoism yang ditemukan oleh Master Yan Se, bakat Anda dalam aspek kultivasi lain hanya biasa … ”

Ning Que menambahkan, “Ini bukan hanya biasa, itu sangat biasa juga dianggap mengerikan.”

Master Qishan berkata, “Namun, Anda telah berhasil memasuki Negara Takdir Tahu hanya dalam tiga tahun dengan bakat yang sangat mengerikan. Itu membuktikan bahwa kemampuanmu telah lama melampaui bakatmu yang biasa … ”

“Saya tidak tahu bagaimana Anda berkultivasi, tetapi saya mendengar kinerja Anda pada tiga momen paling penting dalam kultivasi. Anda memulai jalan Anda dalam Talisman Taoism selama hujan musim panas. Ketika Anda memasuki Seethrough, itu berkat ikan yang digoreng oleh Kaligrafi Addict. Dan Anda memasuki Negara Takdir Tahu saat berperang beberapa hari yang lalu. Setiap kali, mereka terjadi tanpa tanda-tanda. ”

Sang Guru melanjutkan, “Para pembudidaya menekankan ketertiban. Mereka mempelajari aturan Qi Langit dan Bumi. Tetapi murid-murid dari Sekte Buddhisme bergantung pada tahun penebusan dosa sebelum mereka melihat akhir dari jalan. Inilah yang kami sebut pemahaman. ”

Ning Que mengingat ajaran Guru Huang Yang di Menara Wanyan.

Master Qishan menatap matanya dan berkata dengan serius, “Penampilan Anda ketika Anda menerobos kerajaan tidak ada hubungannya dengan peluang itu. Itu lebih seperti apa yang disebut Sekte Buddhisme pemahaman. Itulah mengapa pemahaman Anda baik, dan akan sia-sia jika tidak belajar agama Buddha. ”

Ning Que harus mengakui bahwa Saudara Kedua memang masuk akal. Tidak peduli apakah itu Taoisme atau Buddhisme, mereka akan berbicara omong kosong ketika mereka menginginkan darah baru …

“Saya khawatir saya akan tertidur ketika saya membaca kitab suci agama Buddha.”

Dia memohon.

Master Qishan mengambil buku tulisan suci tipis dari lengan bajunya dan menyerahkannya kepada Ning Que. Dia berkata, “Saya terutama memilih tulisan suci yang menarik yang pendek. Anda seharusnya tidak tertidur membaca ini. ”

Dengan itu, dia berjalan ke kuil untuk melihat seberapa banyak Sangsang telah mengerti hari ini.

Ning Que membuka tulisan suci di tangannya dan melihat ilustrasi sederhana. Dia tidak bisa membantu tetapi merasa malu dan jengkel. Dia berteriak di belakang tuan, “Ini untuk anak-anak, bisakah aku punya buku lain?”

…

…

Setelah makan siang dan istirahat sejenak, Sangsang terus belajar agama Buddha. Ning Que berdiri di koridor di luar kuil, menggoda Kuda Hitam Besar dengan bunga lotus putih salju. Dia bermain sampai dia bosan dan memikirkan tulisan suci.

Ilustrasi dalam tulisan suci sederhana dan mengalir dengan baik, dan ceritanya juga sangat menarik. Mereka secara cerdik menyembunyikan ajaran di balik tulisan suci. Dia semakin tertarik ketika membaca, dan menyuruh seorang bhikkhu membawakannya kursi bambu.

Dia berbaring di kursi dan membalik-balik tulisan suci. Dia sesekali menyesap teh panas, dan ketika dia merasa tidak ingin membaca, dia akan memandangi gerimis musim gugur di luar kuil untuk mengistirahatkan matanya. Dia merasa agak senang.

Master Qishan berjalan keluar dari kuil.

Ning Que berdiri dan menyerahkan teh panas padanya. Dia bertanya dengan bingung, “Tuan, mengapa Anda keluar?”

Master Qishan menerima teh tanpa ragu-ragu dan duduk di kursi bambu dengan nyaman. Dia berkata, “Nona Sangsang sedang bermeditasi lagi. Saya tidak ada urusan di dalam, jadi saya datang untuk berbicara dengan Anda. ”

Ning Que berkata dengan terkejut, “Dia telah memasuki meditasi lagi dengan begitu cepat? Apakah Anda yakin gadis itu tidak tidur? ”

Meditasi adalah terminologi yang digunakan oleh Sekte Buddhisme. Itu merujuk pada ketenangan pikiran yang datang sebelum pencerahan. Itu adalah kondisi di mana seseorang akan sepenuhnya melupakan diri sendiri. Jika menggunakan kultivasi dalam Taoisme Haotian sebagai metafora, itu akan seperti keadaan kosong sebelum orang menemukan peluang.

Sangsang memasuki meditasi sebelum siang dan lagi setelah itu. Ini berarti bahwa dia telah memahami ajaran Buddha Dharma apa pun yang telah diajarkan Guru kepadanya dengan mudah. Ini tidak bisa dipercaya.

Meskipun Ning Que tahu bahwa dia telah berhasil menghasilkan Cahaya Ilahi Haotian dalam sekejap ketika dia mempelajari Keterampilan Ilahi West-Hill dengan Wei Guangming, dia masih merasa sulit untuk percaya. Itu sebabnya dia bertanya-tanya apakah dia tertidur.

Guru Qishan berkata, “Saya masih bisa membedakan antara tertidur dan memasuki meditasi.”

Ning Que melihat bahwa tuannya tenang dan bertanya dengan rasa ingin tahu, “Tuan, Anda tidak tampak terkejut.”

Tuan Qishan menyesap teh dan tersenyum. Dia berkata, “Aku tidak akan terkejut, tidak peduli hal-hal apa yang meragukan terjadi padanya.”

Ning Que berkata, “Saya sekarang percaya apa yang Anda katakan tadi malam.”

“Apa yang aku bilang?”

“Kamu menyebutkan bahwa Sangsang bisa menjadi seorang Buddha.”

“Setiap orang bisa.”

“Tuan, aku tidak pandai mengatakan hal-hal seperti itu, meskipun Zen terdengar menawan.”

“Lalu aku bisa membuatnya lebih jelas.”

Tuan Qishan berbaring di kursi dan menyesuaikan bajunya. Dia berkata, “Buddha adalah seorang lelaki, jadi mengapa manusia tidak dapat menjadi seorang Buddha?”

Ning Que berkata, “Saya dulu berpikir bahwa Buddha seperti Haotian, dan itu hanya sebuah simbol sampai guru berkata bahwa dia ada. Kemudian, saya melihat papan catur kemarin dan saat itulah saya menyadari bahwa Buddha benar-benar ada. ”

Master Qishan menatap langit dan berkata, “Buddha pernah hidup di bawah langit.”

Ning Que menatap langit yang gelap dan hujan gerimis. Dia bertanya, “Karena ini adalah dunia Haotian, lalu mengapa Buddha ada? Kemana perginya Buddha? ”

Master Qishan berkata, “Karena ada awal, akan ada akhirnya. Di mana ada kehidupan, ada kematian. Karena Buddha adalah seorang lelaki, maka ia akan memasuki Parinirvana. Ini tercatat dalam sejarah. ”

Ning Que memikirkan pertemuannya yang aneh, dan berpikir dalam hati bahwa kematian tidak sejalan dengan kehidupan.

Dengan pemikiran itu, hujan musim gugur tiba-tiba terasa seperti hujan di musim semi. Dia tidak bisa membantu tetapi merasa lelah. Dia berpikir dalam hati, bahwa karena mereka berbicara tentang hal yang tidak penting, maka mereka setidaknya harus berbicara tentang sesuatu yang bermakna. Dia bersandar di pagar dan bertanya.

“Jika Buddha adalah seorang kultivator … maka pada kondisi apa dia pada akhirnya?”

“Sebagai murid Sekte Buddhisme, bagaimana kita bisa bermimpi merusak Buddha?”

“Buddha baik hati, tidak banyak dosa untuk membicarakannya.”

Ning Que memandang master dan bertanya dengan ragu, “Buddha pasti telah melampaui Lima Negara kan?”

Master tersenyum dan berkata, “Sekte Buddhisme tidak memiliki Lima Negara.”

“Aku membicarakannya secara relatif.”

“Tentu saja.”

Ning Que mengerti.

Dia tiba-tiba memikirkan rumor, dan bertanya kepada Guru Qishan dengan serius, “Dikatakan bahwa sebelum Anda sakit, Anda dianggap oleh dunia kultivasi sebagai seseorang yang paling mungkin melintasi Lima Negara.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–