Nightfall Chapter 580

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 580: Secangkir Teh Bunga

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Tuan Qishan adalah yang pertama berbicara.

Melihat orang-orang di kuil, dia berkata dengan letih, “Tentu, kalian semua tidak boleh berpikir bahwa legenda itu hanya legenda. Ada banyak tanda yang menunjuk pada malam abadi yang mendekat dan tahun sebelumnya, Tuan Pertama dari Akademi pergi ke Far North Cold Region; dia menyadari bahwa malam-malam di sana lebih lama, suhunya turun dengan cepat dan Laut Panas memiliki tanda-tanda es. ”

Cheng Lixue sedikit condong ke depan dan mengakui kerumunan sebelum berkata, “Hierarch Lord juga melihat di layar cahaya bahwa wilayah terdalam di lautan badai juga memiliki lapisan es yang tidak biasa.”

Tuan Qishan menghela nafas dan berkata, “Tuan Pertama juga disebutkan dalam suratnya bahwa tahun sebelum dan tahun lalu, akhir tanggal pembekuan di Kota Chang’an masing-masing diajukan dua dan tiga hari. ”

Cheng Ziqing sedikit mengernyit dan berkata, “Tapi musim gugur datang di Kota Chang’an lebih dari tahun lalu. Saya selalu berpikir bahwa itu normal jika cuaca berubah dari tahun ke tahun. ”

Pada saat ini, presiden Commandment Yard, Kuil Xuankong, Master Boshu, berkata dengan lembut, “Tidak perlu ada argumen lebih lanjut tentang masalah ini, Pria Desolate telah menuju ke selatan dan ini telah membuktikan bahwa Tuan Pertama benar. Kita seharusnya tidak membuang-buang waktu untuk argumen yang tidak bermakna seperti itu. Pertama, kita perlu mempertimbangkan bagaimana kita harus menghadapi Invasi Dunia Bawah. ”

Karena Tuan Boshu telah memasuki kuil Lanke, dia menutup pintu dan ketika di pegunungan, dia akan duduk diam di kereta Buddha. Ini adalah pertama kalinya Ning Que dan banyak lainnya melihat bagaimana dia terlihat.

Biksu ini memiliki alis yang menyerupai penguasa, ada cahaya murni di matanya dan sedikit beku di alisnya. Ada banyak kerutan di dahinya, belum ada yang bisa menebak usianya yang sebenarnya.

Dia datang dari Tempat yang Tidak Diketahui dan adalah presiden Yard Kesultanan Kuil Xuankong. Dia tidak bisa disangkal peringkat tertinggi di tempat ini dan karenanya, sepatah kata darinya membuat Cheng Ziqing diam, menandakan persetujuannya.

Setelah Kuil Xuankong mengkonfirmasi bahwa Invasi Underworld bukan hanya legenda, kuil menjadi lebih tenang. Legenda yang menjadi kenyataan adalah pil yang sulit untuk ditelan. Baik Cheng Ziqing dan Quni Madi tenggelam dalam pikirannya. Mungkinkah generasi pembudidaya yang tak terhitung jumlahnya sebelum mereka tidak pernah bertemu akhir dunia tetapi itu pada mereka sekarang?

Master Boshu memandangi semua orang dan dengan tegas berkata, “Invasi Underworld pasti akan menjadi proses yang panjang dan generasi kita mungkin tidak dapat melihatnya. Tetapi seperti yang mereka katakan, generasi masa depan menuai manfaat dari generasi ini. Agar manusia dapat bertahan hidup, kita harus mulai bersiap sekarang. ”

Semua orang tahu mereka harus bersiap, tetapi untuk apa?

Kuil menjadi sunyi lagi.

Biksu Guan Hai berjalan keluar dari kuil dan membawa air panas. Dia mulai menyajikan teh yang jelas untuk para tamu.

Di masa lalu, Guru Qishan menyayangi muridnya dan tidak mau berbagi dengannya terlalu banyak cerita yang suram. Oleh karena itu, ini adalah pertama kalinya dia menghadiri acara seperti itu dan pada kenyataannya, jika bukan karena fakta bahwa biksu biasa tidak diizinkan untuk mendengarkan diskusi ini, dia juga tidak akan dapat melakukan pekerjaan ini.

Karena itu, dia sedikit bersemangat dan gugup. Membawa cangkir teh di tangannya yang gemetar, dia tidak memperhatikan berapa banyak daun teh yang dia tempatkan di dalam cangkir dan apa daun teh itu.

Ning Que tidak tertarik pada diskusi seperti itu. Dari bagaimana dia melihatnya, jika memang ada invasi dari Dunia Bawah, orang-orang di kuil tidak akan bisa menemukan solusi nyata. Di mana mereka akan menempatkan dekan biara di Biara Zhishou, Biksu Kepala Khotbah di Kuil Xuankong, atau bahkan Kepala Sekolah?

Namun, mereka yang berada di belakang gunung Akademi adalah sekelompok orang malas yang tidak peduli tentang urusan duniawi. Dia telah ditugaskan secara paksa sebagai orang untuk memasuki dunia manusia dan dalam situasi seperti itu, dia tidak punya pilihan selain untuk mewakili Akademi.

Namun, dia tidak mengira diskusi akan melibatkannya secepat ini.

“Invasi Underworld mengharuskan Yama untuk merefleksikan dunianya ke dunia kita. Itu membutuhkan tubuh Putra Yama sebagai saluran. Namun 16 tahun yang lalu, sebuah visi jatuh dari langit dan mendarat di Wilderness; banyak World Wayfarers dari berbagai sekte berkumpul di sana. Terlepas dari itu adalah Kuil Xuankong atau Biara Zhishou, mereka semua merasakan Putra Yama turun ke dunia kita. ”

Master Boshu berkata perlahan sambil melirik Ning Que.

Ning Que mengerti apa arti pandangan itu, dia bergidik tapi ekspresinya tetap tidak berubah.

Quni Madi menatapnya dengan berbisa dan berkata dengan suara serak, “Maka yang harus kita lakukan sekarang adalah menemukan Anak Yama dan … membunuhnya.”

Tuan Qishan mengambil secangkir teh dari Biksu Guan Hai; dia meniupnya dengan lembut, tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Orang-orang di kuil itu semua tahu siapa yang disiratkan Quni Madi. Setelah semua, setelah pertempuran antara Ning Que dan Xia Hou, penghakiman dari Great Divine Priest of Light saat itu telah menyebar dan Sekte Buddhisme tampaknya memiliki pandangan yang sama.

Namun, tanpa bukti, siapa yang berani mengatakan bahwa murid inti dari Kepala Sekolah adalah Putra Yama? Dalam tahun ini, tidak ada yang berani menyebutkan ini di depan Ning Que. Bahkan rumor mulai sekarat. Bagaimanapun, tidak ada yang melihat Yama tetapi semua pembudidaya tahu bahwa mereka tidak boleh memprovokasi Akademi.

Karena itu, ketika Quni Madi mengucapkan kata-kata itu, tidak ada seorang pun di aula yang menindaklanjutinya. Tidak ada yang cukup bodoh untuk bertanya siapa Putra Yama itu. Semua orang diam.

Quni Madi tampaknya tidak mengharapkan ini, karena alisnya semakin berkerut dan ekspresi di matanya semakin berbisa. Dia menatap Ning Que dan berkata, “Mr. Tiga belas, apakah kamu tidak punya sesuatu untuk dikatakan? ”

Ning Que menjawab, “Saya ingin bertanya apakah Anda bisa berhenti berbelit-belit.”

Quni Madi sangat marah pada kata-kata itu ketika dadanya mulai naik dan dia berkata dengan tegas, “Aku berbicara tentang kamu!”

“Kamu adalah Anak Yama!”

Ning Que sudah lama berharap seseorang untuk memberinya masalah, tetapi dia tidak yakin apakah itu Quni Madi atau Master Boshu. Dia akhirnya bisa memastikan bahwa biarawati tua itu memang makhluk yang paling menyebalkan.

Namun, ini adalah pertama kalinya rumor itu diletakkan di atas meja dan semua orang di aula mencerminkan emosi yang rumit di wajah mereka. Mo Shanshan diam-diam menatap Ning Que, sedikit khawatir.

Ning Que menatapnya dengan tenang dan bertanya, “Jika tidak ada bukti, jangan berbicara tanpa berpikir.”

Quni Madi tertawa dingin dan berkata, “Saat itu, Pendeta Agung Ilahi Cahaya menentukan bahwa Putra Yama telah turun ke kediaman Jenderal Xuanwei di Chang’an. Sekarang, Anda adalah satu-satunya orang yang hidup dari Rumah Jenderal itu. Jika Anda bukan Anak Yama, lalu siapa? ”

“Jadi sepertinya kamu berbicara tentang guru istriku.”

Ning Que berkata, “Tapi dia sudah mati, maka dia tidak bisa menjadi saksi. Selain itu, bahkan jika apa yang Anda katakan adalah kata-kata terakhirnya, bukti ini tidak memiliki efek … Bahkan orang dengan penglihatan terbaik dapat membuat kesalahan. Jangan lupa bahwa karena ini, ia dikalahkan oleh dekan biara dan dipenjara di Istana Ilahi West-Hill selama lebih dari sepuluh tahun. Jika Anda bersikeras bahwa dia benar, apakah Anda mengatakan bahwa dekan biara dan Istana Ilahi West-Hill salah? ”

Quni Madi kehilangan kata-kata. Bahkan jika dia memiliki peringkat tinggi dan sangat dihormati di antara Sekte Buddhisme dan dunia sekuler, dia tidak berani mengkritik makhluk luhur yang tidak duniawi seperti dekan biara dari Biara Zhishou di depan semua orang.

Ning Que menatapnya dan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa.”

Dia kemudian memandang ke arah Cheng Lixue dan bertanya, “Saya di sini bukan untuk menggerakkan apa pun. Saya tidak berpikir bahwa dia memiliki nyali untuk tidak menghormati seluruh Taoisme Haotian, tetapi apa yang telah kita katakan sebelumnya? Bagaimana dengan seluruh keluarga yang sekarat? ”

Cheng Lixue tersenyum pahit tanpa mengatakan apa-apa. Dia berpikir sendiri bahwa bahkan jika Ning Que tidak takut menyinggung siapa pun, dia tidak ingin membentuk dendam mendalam dengan wanita tua itu.

Meskipun Quni Madi tidak tahu tentang percakapan antara Ning Que dan Chen Lixue, setelah mendengar tentang seluruh keluarga sekarat, dia tahu itu bukan sesuatu yang baik. Terlebih lagi, kata-kata ini telah melukainya paling dalam; kesedihan dan kemarahan muncul di hatinya dan keriputnya dipenuhi dengan niat berbisa.

Ning Que menatapnya dengan damai dan berkata, “Jika Anda tidak ingin membuat masalah bagi Kerajaan Yuelun, maka tolong katakan sesuatu yang berarti. Meskipun posisi Anda rendah, Anda tidak muda. Jangan membuat kekacauan seperti yang Anda lakukan di Wilderness. ”

Suaranya tenang dan dia tidak tampak pahit. Namun, di antara kata-kata itu, ada rasa generasi muda yang menegur generasi yang lebih tua yang tidak bisa disembunyikan.

Quni Madi semakin marah ketika seluruh tubuhnya bergetar.

Master Boshu mengerutkan alisnya sedikit, hampir seolah-olah dia tidak puas dengan Ning Que.

Ada pertikaian sengit di aula tapi itu tidak ada artinya. Sangsang tahu bahwa Ning Que tidak mau kalah ketika berkelahi atau perang kata-kata. Itu sebabnya dia tidak terlalu khawatir, dan bahkan sedikit tidak sadar.

Dia menerima secangkir teh dari Guan Hai.

Teh itu bukan teh bening yang biasa digunakan Master Qishan, melainkan teh bunga.

Sangsang menundukkan kepalanya, mencium aroma teh manis dan murni dari daun teh yang dicampur tetapi masih bisa dilihat dengan jelas. Dia merasa agak suka ketika dia melihat bunga melati kecil yang perlahan melayang ke atas.

Ning Que tiba-tiba merasa gelisah.

Sangsang mengangkat cangkir teh dan meletakkannya di bibirnya, tepat saat dia akan minum, dia merasa tidak enak. Alisnya sedikit terangkat dan dengan gerakan pergelangan tangan yang ringan, dia menurunkan cangkir teh.

Kecanduan Bunga Lu Chenjia sangat tenang di aula hari ini, tidak mengatakan sepatah kata pun.

Meskipun dia adalah Putri Kerajaan Yuelun dan merupakan tokoh kunci yang dipelihara di Istana Ilahi-Bukit Barat, dalam situasi seperti ini, apakah itu posisi atau kekuatannya, dia hanya bisa peringkat di bagian bawah. Karena itu, hanya tepat baginya untuk tetap diam.

Selain itu, sejak datang ke Gunung Tile, dia selalu diam. Bahkan emosinya acuh tak acuh dan karenanya, tidak ada seorang pun di aula memperhatikan sesuatu yang tidak biasa.

Namun, tepat ketika Sangsang mengangkat cangkir teh, dia mengangkat kepalanya.

Liu Chenjia masih memiliki pandangan dingin yang acuh tak acuh di matanya, sama seperti tatapan dingin yang dia berikan pada Ning Que di Tile Mountain. Namun, jika seseorang memperhatikannya dengan seksama, orang dapat melihat bahwa bibirnya yang seperti bunga bergetar.

Itu adalah kegugupan dan kegembiraan.

Dia memandang Sangsang mengangkat alisnya, hampir seolah-olah dia sedang mempersiapkan untuk meletakkan cangkir itu.

Lu Chenjia mengerutkan bibirnya yang bergetar menjadi senyum dingin; dia meremas bunga kecil dengan jari-jarinya dan memecahkannya dari batang saat kelopak tersebar.

Aura samar segera dilepaskan dari lengan bajunya.

Cangkir teh di tangan Sangsang mengalami perubahan yang mengejutkan.

Bunga melati yang perlahan naik di teh jernih tampaknya memiliki vitalitas disuntikkan ke dalamnya saat mulai mekar. Beberapa kelopak meninggalkan batang dan berjuang keluar dari teh, membanting ke wajah Sangsang dengan aura yang kuat!

Cangkir teh baru saja meninggalkan bibir Sangsang dan sangat dekat wajahnya; terlalu dekat baginya untuk bereaksi.

Apakah itu Skill Ilahi Bukit-Barat atau Dharma yang baru dipelajari, sudah terlambat untuk bereaksi.

Sangsang membuka matanya dan melihat kelopak bunga melati yang tertinggal di teh terbang ke arahnya.

Pada saat ini, dia hanya punya sedikit waktu untuk memikirkannya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–