Nightfall Chapter 592

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 592: Sulur

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Saat roh Buddha terus mengalir ke Yue laan Bell, murid-murid Guru Boshu menjadi semakin gelap. Dia meludahkan seteguk darah dan tidak bisa lagi mengguncang bel. Dia menempatkan bel di genangan darah di samping lengannya yang terputus.

Dering lonceng yang renyah menghilang, tetapi kekuatan Buddha tetap ada. 17 lonceng yang tersebar di sekitar Kuil Lanke terus berdering dan Cahaya Buddha terus bersinar di kereta kuda hitam.

Wajah Sangsang semakin pucat, dan alisnya terjalin erat. Jelaslah bahwa dia sangat kesakitan ketika aliran darah berwarna hitam mengalir dari bibirnya dan berceceran di dadanya.

Ning Que yakin bahwa bahkan jika Sangsang tidak sakit dan bisa bertarung bersama dengannya dan Mo Shanshan, mereka masih tidak dapat mengalahkan Qi Nian. Itu sebabnya dia tidak bisa mengerti mengapa Qi Nian berusaha membunuh mereka.

“Kamu bisa membunuh kami sekarang, membiarkan kami mati dengan cepat.”

Dia memandang Qi Nian dan berkata.

Qi Nian menggelengkan kepalanya perlahan dan menatap Cahaya Buddha yang menyinari kereta kuda hitam.

Ning Que mengerti maksudnya. Bukan dia yang ingin membunuh Sangsang, tetapi Buddha.

“Bukankah Buddha berpikir ini kejam?”

Ning Que memandang ke arah puncak jauh dari Gunung Ubin tempat patung batu Buddha duduk di awan.

Master Boshu yang duduk di genangan darah meneriakkan nyanyian Buddhis. Dia berkata dengan wajah pucat, “Kekejaman juga kebaikan.”

Ning Que berkata, “Kebaikan orang lain adalah tindakan kekejaman terhadap kita?”

“Orang-orang munafik.”

Di kuil belakang Lanke, dua suara tiba-tiba terdengar. Mereka mengatakan kata yang sama persis. Dan ketika kedua suara itu naik, lonceng menjawab, seolah-olah mereka terkejut.

Ye Su mengenakan kemeja tipis dan membawa pedang; Tang mengenakan jubah kulit dan ekspresi acuh tak acuh saat ia berjalan dengan tenang dari tumpukan batu di depan kuil. Tidak seorang bhikkhu pun yang berani menghentikan mereka.

Ye Su mencapai tangga batu di depan kuil dan menatap Tuan Boshu. Dia berkata, “Membunuh adalah pembunuhan. Jika Buddha membunuh seseorang, itu juga membunuh. Dari mana datangnya kebajikan? Sekte Buddhisme memang bukan Tao. Itu telah kehilangan hati yang sebenarnya. ”

Qi Nian tampaknya tidak terkejut dengan penampilan Tang dan Ye Su. Dia sama tenangnya seperti sebelumnya.

Cheng Lixue muncul dari koridor dan berlutut di depan Ye Su.

Ye Su bahkan tidak memandangnya; sebaliknya dia menatap kereta kuda hitam. Dia menatap gadis yang dipegang Ning Que di punggungnya dan ekspresinya berubah aneh, “Ini memang transparan.”

Master Boshu tahu siapa dia, jadi dia tersenyum dengan susah payah dan berkata, “Karena Buddha adalah seorang munafik, Tuan Ye dapat melakukan pembunuhan.”

Ye Su menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kalian para bhikkhu tidak berani bertindak dan hanya berharap Cahaya Buddha akan turun ke bumi untuk membunuh Putri Yama. Anda semua khawatir bahwa jika Anda membunuh Ning Que, Anda tidak dapat menjelaskannya saat menghadapi Akademi. ”

Tuan Boshu menekankan tangan kirinya ke bahu kanannya di mana lengannya telah dipotong. Senyum muncul di wajahnya yang pucat ketika dia berkata, “Sekte Buddhisme selalu tetap diam dan toleran. Memang, kami tidak ingin menyinggung Akademi. Mungkinkah Sekte Taoisme Haotian takut dengan Akademi juga? ”

Ye Su menjawab, “Ini adalah dunia Haotian, dan Taoisme Haotian memerintah dunia. Apa yang harus ditakuti? Itu hanya … jika Sekte Buddhisme dapat menggunakan kebajikan sebagai alasan tak tahu malu, maka saya dapat memiliki alasan sendiri untuk tidak bertindak. ”

Tuan Boshu bertanya, “Bolehkah saya menanyakan alasannya, Tuan Ye?”

Ye Su melirik Ning Que dan berkata, “Adik perempuanku dekat dengannya.”

Master Boshu tidak menyangka Pejalan Dunia yang sombong dan dingin dari Taoisme Haotian akan belajar metode seperti itu darinya. Dia berhenti dan berkata, “Itu memang alasan yang bagus.”

Kemudian, tuan memandang pria kuat yang mengenakan pakaian kulit dan berkata, “Mengapa Wayfarer Doktrin Iblis datang?”

Tang berkata tanpa ekspresi, “Aku datang untuk menonton.”

Tuan Boshu bertanya, “Perhatikan apa?”

Tang menjawab, “Aku datang untuk menyaksikan bagaimana kalian, orang-orang di Dataran Tengah membunuh.”

Master Boshu berkata sambil tersenyum, “Meskipun Doktrin Iblis telah dijauhi, itu masih menjadi bagian dari dunia ini. Anda masih mau datang sebelum dunia hancur, jadi saya yakin Anda ingin berperan. Jadi mengapa Anda tidak melakukannya? Jika Anda membunuh Putri Yama, saya yakin Anda akan segera menjadi Buddha. ”

Tang melirik Ning Que dan berkata, “Aku harus membunuh Ning Que jika aku ingin membunuh Putri Yama. Tetapi adik perempuan saya juga dekat dengannya. Lebih jauh, saya telah mendengar bahwa adik perempuan saya memiliki hubungan yang lebih baik dengan Putri Yama. ”

Tuan Boshu menghela nafas dan berkata, “Lalu mengapa kamu datang?”

“Karena mereka semua orang munafik. Meskipun mereka ingin membunuh Sangsang, mereka tidak ingin membunuhku dan menyinggung Akademi. Meskipun mereka adalah Pejalan Kaki Dunia Taoisme dan Diabolisme, mereka masih takut dengan Akademi, ”

Kata Ning Que dari kereta kuda hitam. Dia memandang Ye Su dan bertanya, “Bagaimana pandangan Taoisme Haotian?”

Ye Su menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku tidak tahu.”

Ning Que bertanya, “Apakah Anda percaya?”

Ye Su melihat Cahaya Buddha yang terang di atas kereta kuda hitam dan menjawab, “Aku harus percaya padanya.”

“Apakah kamu tidak berpikir ini benar-benar aneh?”

Ning Que menatap matanya dan bertanya, “Sekte Buddhisme menemukan putri Yama, tetapi Taoisme Haotian tampaknya tidak tahu apa-apa tentang itu. Bahkan jika Istana Ilahi Bukit-Barat tidak cukup kuat untuk diketahui, bagaimana dengan Biara Zhishou? Lebih jauh, jangan lupa, Sangsang adalah Nyonya Cahaya Taoisme Haotian. Bagaimana dia tiba-tiba menjadi Putri Yama? ”

Dia mengatakan ini dengan sangat cepat dan jelas, tanpa fluktuasi ekstrim dalam emosinya. Namun, mereka yang mendengarnya semua memahami niatnya dan harus mempertimbangkan niat di balik kata-katanya.

Ye Su memikirkannya dan menggelengkan kepalanya, berkata, “Aku tidak mengerti.”

Ning Que tidak menyerah. Dia memandang Tang dan bertanya, “Bagaimana Akademi memperlakukan kalian?”

Tang menjawab, “Jika kita mengabaikan fakta bahwa Tuan mencoba menaklukkan Doktrin Pencerahan, Akademi telah memperlakukan kita dengan cukup baik.”

Ning Que tersenyum tak berdaya dan kemudian melanjutkan, “Doktrin Pencerahan memuja Yama.”

Tang memandang Sangsang yang ada di belakangnya. Setelah sedikit terdiam, dia berkata, “Beribadah tidak berarti percaya. Seringkali, itu adalah rasa takut. ”

Ning Que berkata, “Jadi tidak ada dari kalian yang akan membantu saya.”

Tang berkata, “Aku juga tidak akan membantu mereka.”

Ye Su berkata, “Jika si bisu tidak bisa menghentikanmu, aku masih akan menindaklanjutinya.”

Ning Que santai ketika dia mendengar balasan Ye Su dan Tang. Dia melonggarkan cengkeraman di busur besi dan melepaskan ikatan senar. Dia menggendong Sangsang ke dadanya dan mengangkat payung hitam besar, duduk di bawah Cahaya Buddha.

Sebuah biara, kuil, sekte, lantai dua.

Ada empat Tempat Tidak Dikenal di dunia ini, dan empat World Wayfarers. Mereka berkumpul di Kuil Lanke hari ini, dan Ning Que, tidak diragukan lagi, yang paling lemah di antara mereka.

Dalam situasi ini, bahkan jika dia mendapatkan maksud pertempuran dari Paman Bungsunya, dia tidak akan bisa melarikan diri dengan Sangsang. Itulah sebabnya dia santai dan memeluk Sangsang, memegang payung hitam besar … Meskipun dia tahu bahwa payung hitam besar mungkin tidak bertahan terlalu lama, dia hanya bisa diam-diam menunggu perubahan terjadi.

Saat itulah, ketika Penatua Qishan perlahan berdiri dan berjalan ke depan kuil dengan bantuan biksu Guan Hai.

Posisi Penatua di dunia kultivasi sangat tinggi. Dia memiliki status yang sama sebagai dekan biara di Biara Zhishou dan mereka saling menganggap teman. Itulah sebabnya baik Ye Su dan Tang harus berubah sedikit untuk menunjukkan rasa hormat.

Master Qishan mengabaikan dua Pejalan Kaki Dunia yang kuat. Dia menatap Qi Nian dengan beberapa perasaan yang kontras, dan berkata, “Jadi ini semua direncanakan olehmu.”

Qi Nian tidak berbicara, ekspresinya tenang.

Tuan Qishan bergoyang, dan dia tampak semakin tua. Dia berkata dengan sedih, “Kamu membuat perjanjian dengan Tuan Pertama untuk menyembuhkan Putri Yama. Itulah sebabnya segalanya berjalan dengan baik. Tetapi siapa yang mengira bahwa seorang murid Buddha akan melanggar janjinya! ”

“Tidak heran Boshu bisa membawa lonceng pembersihan bersamanya dari Kuil Xuankong, dan tidak heran ada begitu banyak orang di sini di Kuil Lanke hari ini. Tidak heran semua orang tahu gadis itu adalah Putri Yama dalam hitungan detik. ”

“Aku bisa menyembuhkannya,” Tuan Qishan berkata dengan sedih, sambil menatap Qi Nian. “Dan Anda berjanji kepada Tuan Pertama untuk mengizinkan saya memperlakukannya. Tetapi pada akhirnya, Anda tidak bisa melepaskan obsesi Anda dan harus membunuhnya. Tetapi apakah Anda menganggap bahwa Anda dapat menipu semua orang sebelum Anda mulai berbohong? Ketika Anda mulai berbohong, bagaimana Anda bisa berbohong kepada Tuan Pertama? ”

Ye Su mendengarkan lonceng di Kuil Lanke dan dia melihat barisan taktis besar Buddha di atas kuil, tenggelam dalam pikirannya.

Dia berbalik untuk melihat Qi Nian, mengatakan, “Bagaimana ini bisa dijelaskan dengan obsesi belaka? Semua ini dimulai saat percakapan Anda dengan Tuan Pertama di Chang’an, musim dingin lalu di hutan dekat danau, kan? ”

Qi Nian tidak berbicara.

“Meskipun Tuan Pertama tampaknya lambat, dia sangat cerdas dan dapat memprediksi apa yang akan terjadi. Karena itu, Anda merencanakan tetapi tidak bertindak sejak musim dingin lalu, sampai Ning Que dan gadis itu datang ke kuil Lanke. Apa yang Anda inginkan adalah Cahaya Buddha dan susunan taktis besar ini, karena Anda tahu bahwa bahkan jika Tuan Pertama menemukan perubahan sekarang, dia tidak akan dapat memasuki kuil untuk menghentikan Anda. ”

Ye Su memandang Qi Nian dan perlahan menggelengkan kepalanya. Tidak jelas apakah dia memujinya atau mengasihani dia. Dia berkata, “Saya tidak berharap bahwa perencana besar lain akan muncul dalam Sekte Buddhisme setelah Lotus. Sayang sekali, bahkan patut dihormati juga. ”

Di selatan Chang’an, di belakang gunung Akademi.

Awan melayang di depan tebing dan angin musim gugur yang dingin membumbung ke tebing. Sebelum jurang, aliran awan hancur, dan angin musim gugur digerakkan oleh tebing. Buah wisteria kering yang belum jatuh bergetar di angin, tampak seperti bel tembaga yang tergantung di atap kuil Budha.

Kepala Sekolah yang berpakaian hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki duduk di ujung tebing. Dia melihat ke arah tenggara dan berkata, “Sesuatu sedang terjadi di sana.”

Kakak Sulung menemani gurunya ke tebing belakang untuk menyeduh anggur hari ini. Dia membuat persiapan ketika dia mendengar kata-kata ini dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigil. Hari ini adalah hari yang tepat dari Festival Hantu Lapar Yue Laan; Adik Bungsunya dan Miss Sangsang berada di Kuil Lanke.

Angin musim gugur membelai bajunya, dan Kepala Sekolah berdiri.

Kakak Sulung berlutut di belakang Kepala Sekolah dan menggumamkan sesuatu dengan cemas. Kemudian, dia berkata, “Semua yang terjadi adalah karena ketidaktahuan dan kebodohan saya. Saya akan membawa Saudara Bungsu kembali. ”

Dengan itu, angin di tebing mulai lagi.

Kepala Sekolah melihat ke kejauhan dan berkata dengan lembut, “Saya selalu pengecut. Saya ragu-ragu antara dua sisi karena saya tidak mengerti beberapa hal. Karena kerusuhan, saya tidak ingin terjerat dalam nasib gadis itu. Perlahan-lahan, itu karena seorang gadis bahwa kamu melanggar alam, dan sekarang, kamu memaksaku untuk tidak bertindak. Saya menganggap Anda telah melihat bayangannya? ”

Kakak Sulung sudah menghilang dari platform tebing. Kepala Sekolah merasa sedikit kesepian.

Dia berbalik untuk melihat wisteria ungu yang tergantung di koridor dengan sulur-sulur kusut dan tiba-tiba tersenyum. Dia berkata, “Namun, apakah mereka belum pernah terjerat bersama sejak lama?”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–