Nightfall Chapter 63

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 63: Membunuh Orang Sama Lelahnya Dengan Mencangkul

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Dia memasuki Negara Kesadaran Awal di empat, mencapai Negara Persepsi di enam, tahu Negara Tidak Ragu di sebelas, memasuki Negara Seethrough di enam belas, dan setelah sepuluh tahun lagi melompat dari set bawah Negara Seethrough ke set atas. Dengan kemenangan berurutan, ia menaklukkan semua pembudidaya di bawah Negara Tahu Takdir. Tidak ada keraguan bahwa Wang Jinglue dari negara Xuan di Kekaisaran Tang adalah seorang jenius dalam kultivasi.

Tapi Wang Jinglue tahu dengan jelas bahwa lebih banyak orang muda keluar dari Unknown Place, yang berbakat dan kuat. Dia tidak secemerlang apa yang dipikirkan orang sebelum kontes dengan mereka.

Jadi, dia berharap orang-orang akan memanggilnya seorang kultivator yang tenang dan berpengalaman, daripada seorang genius muda. Dia ingin memiliki kepribadian yang tenang yang sejalan dengan kemampuan yang kuat, oleh karena itu, meskipun dia masih muda dan sehat, dia selalu batuk. Ini adalah caranya berpura-pura bahwa dia tenang dan berpengalaman.

Tetapi pada saat ini, dia duduk di tengah hujan batuk, takut dan bingung. Dia melihat sosok di sudut gang, seorang Tao yang tinggi dan kurus, dan bahkan menggigil lebih dari sebelumnya.

Pria tua itu mengenakan sepotong jubah Tao yang kotor, di mana ada banyak noda. Matanya berbentuk segitiga, janggutnya panjang dan jarang. Dia tampak sangat jahat, seperti orang cabul, tidak seperti ahli supermundane.

“Butuh setengah hari untuk menggambar jimat ini. Apa yang kamu pikirkan tentang itu?”

Sang Tao tua menatap Wang Jinglue di tengah hujan. Di kakinya, pria paruh baya dari istana sang pangeran sudah mati. Dengan pakaian dan kulit seperti kulit cat, orang mati tampak mengerikan.

Wang Jinglue tersenyum pahit, dan dia berkata kepada sang Taois, “Di negara ini, hanya ada 10 master talenta talisman, dan di antara mereka yang ingin mengenakan jubah Tao adalah empat magis talisman ilahi dari Sekolah Selatan Taoisme Haotian.

“Jimat ini tentu menakutkan karena membutuhkan Master Jimat Ilahi untuk menghabiskan setengah hari menggambarnya. Jalan ini digunakan sebagai kertas dan hujan digunakan sebagai tinta. Aku hanya tidak mengerti, mengapa kamu tidak membunuhku saja? ”

Master Talisman Ilahi mengerutkan kening dan melambaikan tangannya untuk menggambar karakter di udara, yang melindunginya dari hujan, dan dia menggelengkan kepalanya. “Ada beberapa orang yang saya tidak peduli dengan kehidupan mereka sama sekali, misalnya, sadhu dari Kerajaan Yuelun, pendekar pedang dari Kerajaan Jin Selatan, dan lelaki tua dari Kementerian Militer, tetapi Anda bukan orangnya. sama. Saya telah memerintahkan untuk menjauhkan Anda dari ini, dan itu untuk melindungi Anda.

“Wang Jinglue, kamu masih sangat muda, tetapi kamu sudah memecahkan semua hambatan sebelum Negara Tahu Takdir. Ini mengesankan dan langka. Saya pernah mendengar berita dari akademi dan komentar dari Master of Nation dan adik dari kaisar, dan mereka semua berpikir Anda mungkin bisa menembus penghalang terakhir dan mencapai negara yang bahkan lebih tinggi dari Lima Negara. Negara kita tidak memiliki jenius muda untuk waktu yang lama, jadi saya harap Anda bisa hidup selama 40 tahun ke depan. ”

Ekspresi wajah Wang Jinglue terus berfluktuasi.

“Jangan kembali bekerja untuk pangeran lagi. Sajikan di ketentaraan dan bertarung di garis depan selama 3 tahun untuk menebus kejahatan Anda. ”

Setelah mengatakan itu, Master Jimat Ilahi berbalik, berjalan menuju gang yang gelap, dan bergumam, “Chao Tua dari Paviliun Musim Semi bukanlah kucing atau anjing. Jika dia semudah itu untuk dibunuh, mengapa saya tidak membunuhnya 10 tahun yang lalu? ”

…

…

Chao Xiaoshu melambaikan tangannya dan pedang baja cyan terbang kembali ke tangannya.

Dia berbalik dan menatap Ning Que untuk memastikan bahwa anak ini tidak terluka serius. Dia mengangguk pada Ning Que, menyarungkan pedangnya, dan berjalan di sepanjang gang.

Dia berhenti di puncak jalan Spring Breeze Pavilion, memandang ke depan. Ning Que mengangkat lengannya untuk menyeka hujan di dahinya dan melihat ke arah yang sama. Dia terdiam untuk waktu yang lama dan kemudian bertanya, “Apakah Anda masih menunggu seseorang?”

“Ya,” kata Chao Xiaoshu, dengan tangan kanannya di gagang pedang, “Aku sedang menunggu seseorang yang bernama Wang Jinglue, tetapi tampaknya dia tidak akan datang lagi.”

Ning Que mengerutkan kening, memindahkan podao-nya dari tangan kanan ke tangan kiri. “Mengapa?”

Chao Xiaoshu berbalik, menatap topeng hitam Ning Que dan tersenyum. “Tidak mudah bagi negara ini untuk memiliki kejeniusan dalam berlatih, mungkin seseorang tidak ingin dia mati.”

“Aku tidak percaya diri sepertimu.” Ning Que teringat pertarungan sebelumnya, berpikir tentang para pembudidaya yang kuat. Dia tahu bahwa jika Chao Xiaoshu tidak ada di depannya, dia akan mati sekarang. Dia berkata, “Jika orang di belakang Anda yang menyelamatkan kami, mengapa ia tidak menyelamatkan kami sebelumnya? Kenapa dia ingin kamu bertarung begitu keras? ”

“Saya sudah menjelaskan kepada Anda di Lin 47th Street. Begitu orang itu diketahui, tidak seorang pun di Chang’an akan berani melanjutkan ini. Maka mustahil untuk mengetahui seberapa besar kekuatan yang benar-benar dimiliki oleh bangsawan dan apa yang mereka inginkan. ”

Tiba-tiba Chao Xiaoshu bertanya, “Apakah kamu mau jalan-jalan denganku?”

Ning Que mengangkat lengan kanannya, menggunakan lengan bajunya untuk menghapus darah dan hujan pada bilahnya. Dia menyarungkan pisaunya dan mengangguk.

Hujan sekarang lebih ringan, dan hujan gerimis melewati jalanan dan gang di sekitar Spring Breeze Pavilion.

Tangan Chao Xiaoshu bergerak dari gagang pedang ke punggungnya. Dia berjalan di jalan yang sunyi. Jubah nila masih rapi dan rapi, dan ekspresi wajahnya masih tenang. Segalanya tampak sama, kecuali bahwa wajahnya tampak lebih pucat daripada sebelumnya.

Ning Que mengikutinya, dan sambil berjalan, dia merobek bajunya untuk membalut luka-lukanya. Meskipun luka-luka itu tidak serius, dia, yang tinggal di Gunung Min untuk waktu yang lama, masih digunakan untuk menyelamatkan setiap tetes darah dan setiap ons energi.

Mereka berjalan di jalan basah di tengah hujan di sekitar Spring Breeze Pavilion, seolah-olah mereka adalah harimau atau singa yang baru saja bertarung berdarah dan mulai berpatroli di wilayah mereka sendiri.

Ketika mereka kembali ke gerbang rumah Chao, Chao Xiaoshu tampak lelah. Dia meremas kulit di antara alisnya, mengangkat jubahnya dan duduk di tangga yang basah.

Beberapa sisa pasukan Tang berteriak dan melesat ke arahnya.

Ning Que menarik podao-nya dan meretas ke depan. Setiap kali podao jatuh, musuh akan jatuh. Tentara seperti pohon ditebang. Ning Que bergumam pada dirinya sendiri pada saat yang sama, “Tidak ada pendekar pedang yang bisa menghindari cedera. Aku akan membunuhmu dengan satu atau dua potong … ”

Lelah, Chao Xiaoshu masih duduk di tangga, menopang dirinya dengan sarungnya. Dia sedang menonton apa yang terjadi dan tahu bahwa Ning Que tidak hanya belajar cara membunuh orang di tentara, tetapi juga dalam banyak pertempuran berdarah.

Kadang-kadang, Ning Que memindahkan podaonya perlahan dan mantap, tapi terkadang serangannya cepat dan acak seperti hujan. Taktik satu-satunya adalah menyelamatkan energinya dan menyerang bagian tubuh musuh yang paling lemah.

“Ini adalah cara tercepat untuk membunuh.”

Chao Xiaoshu sedang menonton pertarungan. Dia berpikir tentang tekad dan kebijaksanaan Ning Que yang hebat, serta usianya yang masih muda dan menghela nafas. “Sangat disayangkan bahwa pemuda ini tidak bisa mengejar budidaya, jika dia bisa, dia akan menjadi aset penting bagi Kekaisaran Tang.”

Melihat mayat yang jelek di tengah hujan dan pemuda itu terengah-engah dengan podao di tangannya, Chao Xiaoshu tersenyum. “Tidak bisakah kau membunuh orang dengan brutal? Seolah-olah Anda sedang mencangkul. ”

Ning Que berbalik, podao-nya mengaduk darah. Dia melihat pria yang duduk di tangga, dan kemudian menunjuk ke langit, dia terengah-engah. “Sangat basah, dan mencangkul jauh lebih melelahkan daripada membunuh!”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–