Nightfall Chapter 71

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Babak 71: Jalan Selamat Tinggal

Penerjemah: TransN Editor: TransN

Setelah kembali ke halaman belakangnya di Lin 47th Street, Ning Que mengeluarkan potongan pinggang kayu yang terlihat matte dari area dadanya dan dengan santai melemparkannya ke tempat tidur, seolah-olah dia membuang sepotong sampah.

Sangsang duduk di samping tempat tidur dengan kaki kecilnya yang membeku terkubur di bawah selimut yang nyaman dan hangat. Dia fokus memperbaiki jaket tua dan robeknya. Ketika dia melihat tanda pinggang dilemparkan ke atas selimut, dia dengan penasaran mengambilnya dan meletakkannya pada sinar matahari yang merembes menembus langit-langit. Dia menajamkan matanya dan mengamati dengan detail untuk waktu yang lama, sebelum dia bertanya, “Tuan Muda, apa ini?”

“Tanda pengawal istana kekaisaran … untuk penjaga rahasia, merujuk pada orang-orang yang melakukan hal-hal dalam gelap.” Ning Que duduk di samping meja dan mulai minum beberapa suapan air dari teko kecil. Mengingat bahwa dia bahkan tidak minum satu pun selama kunjungannya ke istana hari ini membuatnya merasa sedikit tidak puas.

Mengetahui bahwa Ning Que memiliki posisi di pejabat, seperti bagaimana dia meramalkan semalam tentang mendapatkan hadiah besar dari apa yang dia lakukan, Sangsang tidak bisa membantu tetapi mulai menyeringai dari mata ke mata. Namun, itu adalah cara yang sangat mudah baginya ketika harus memberi hadiah.

“Berapa banyak yang bisa kamu hasilkan per bulan?”

Ning Que terkejut. Dia meletakkan teko di tangannya dan mengingat percakapan sebelumnya di istana. Dia kemudian ragu-ragu dan berkata, “Saya kira sekitar 40 hingga 50 perak?”

Sangsang mulai mengerutkan kening ketika wajah mungilnya yang kencang dan gelap mengungkapkan perasaan tidak senang. Dia berkomentar, “Itu tidak banyak.”

Ning Que menggelengkan kepalanya ketika dia tertawa dan menegurnya, “Sekarang kita lebih kaya dengan 2.000 tael perak, kita harus lebih murah hati dengan cara kita mengekspresikan diri.”

Setelah mendengarkan kata-katanya, ketidaksenangan di wajah Sangsang menghilang ketika dia tersenyum dan menggerakkan tangannya yang kecil. Dia berkata, “Tuan Muda, ketika Anda pergi, orang itu diam-diam mengirim perak.”

Ning Que merasa sedikit bingung. Dia berjalan menuju tempat tidur dan bersandar di samping pelayan perempuannya sebelum dia bertanya dengan rasa ingin tahu, “Di mana Anda meletakkannya?”

Sangsang diam-diam mengambil beberapa pandangan di luar toko sebelum dia meletakkan jarinya. Dia kemudian menggunakan sepasang tangan kecilnya untuk meraih ke dua sudut selimut ketika dia dengan gugup membuka celah kecil, memberi isyarat padanya untuk melihat ke celah itu.

Ning Que mengangkat alisnya saat dia dengan curiga melihat ke bawah selimut. Pertama, dia melihat sepasang kaki kurus. Kemudian di samping kaki ada beberapa tumpukan perak. Meskipun mereka ditutupi oleh selimut tebal yang menghalangi sebagian besar lampu, meskipun hanya ada lampu kusam yang memantulkan pada perak, mereka tetap menarik dan memikat seperti sebelumnya.

Dia membuka mulutnya sedikit dan dengan paksa menekan emosi yang gelisah dalam dirinya. Dia kemudian berpura-pura tenang dan ditegur, “Saya katakan sebelumnya … * batuk * … kita harus bertindak murah hati. Hanya 2.000 tael perak dan Anda sudah sangat bersemangat … Tidak heran saya merasa aneh ketika Anda menutupi diri dengan selimut di siang hari yang cerah. Pada akhirnya, Anda hanya khawatir tentang tael perak ini. Apakah Anda tidak menemukan mereka menghalangi jalan Anda? ”

Sangsang mengangkat wajahnya saat dia menggelengkan kepalanya dengan tekad. Ini berarti bahwa perak tidak akan pernah menghalangi jalannya.

Ning Que terbatuk dua kali lagi saat dia meringkuk kepala pelayan perempuan itu dan berkata, “Masih mungkin bagi Anda untuk menyembunyikan 2.000 tael perak di bawah selimut. Bagaimana jika tuan muda Anda menghasilkan lebih banyak tael perak di masa depan? Bagaimana kamu menyembunyikannya? ”

…

…

Mata air di Chang’an sangat indah saat hujan turun beberapa kali, menyirami rumput dan bunga di sepanjang jalan. Apakah Anda berdiri di dalam barikade atau di bawah naungan, Anda bisa melihat pemandangan penuh warna dan semarak di mana-mana. Jalan Lin ke-47 Kota Timur tampak hidup karena dipenuhi dengan warna-warna cerah dan ramai dan kerumunan orang.

Setelah insiden di Spring Breeze Pavilion, Menteri Pendapatan diturunkan pangkatnya dan seluruh Departemen Logistik disapu bersih. Tidak ada kesimpulan tentang masalah reklamasi tanah, yang berlangsung berbulan-bulan. Dinding di sekitar gudang Departemen Logistik juga senyap dan sepi seperti kuburan. Meskipun Ikan-Naga Geng dipaksa untuk muncul ke publik, ia tidak melupakan perannya “membersihkan” dunia bawah kota. Pada saat ini, tidak ada yang berani melakukan apa pun di jalan Chao Xiaoshu, bahkan untuk tidak membicarakannya.

Sebenarnya itu adalah tempat yang sangat ideal untuk bisnis dan perdagangan. Sekarang karena tidak ada lagi tekanan dari para pejabat dan gangster, toko-toko membuka pintu lagi untuk bisnis. Entah itu toko baru yang dibuka oleh pendatang baru, atau bos lama yang melihat peluang untuk membeli kembali toko-toko itu, mereka semua termotivasi untuk berbuat besar dan mendapatkan penghasilan besar untuk musim semi tahun ini.

Bisnis akan membutuhkan hubungan masyarakat, maka fokus utamanya adalah mengumpulkan orang untuk melakukan bisnis dengan Anda. Di masa lalu, hanya ada satu toko di Lin 47th Street, dan entah bagaimana, itu mengeluarkan aura mematikan yang membuat orang tidak mau mendekat. Karenanya, bisnis itu buruk. Namun sekarang setelah semua toko dibuka untuk bisnis, dan dengan cuaca musim semi yang baik, lebih banyak orang mulai berkumpul dan berbelanja di sekitar jalan.

Dibandingkan dengan toko-toko tetangga, bisnis di Old Brush Pen Shop tidak dianggap baik. Namun, dibandingkan dengan beberapa hari pertama bisnis mereka, itu jauh lebih baik. Meskipun Sangsang sibuk setiap hari, senyumnya di wajahnya sepertinya tidak pudar. Dia bahkan memberi tahu tuan mudanya bahwa tidak perlu mempekerjakan lebih banyak pembantu.

Bagaimanapun, Ning Que masih memiliki pola pikir seorang sarjana muda. Ketika dia menatap kerumunan, dia mulai ingat betapa buruknya bisnis di masa lalu. Semakin dia memikirkannya, semakin dia membenci pelanggan yang datang untuk membeli kaligrafinya. Sekarang karena usianya 2000 tael lebih kaya dari perak, dia agaknya tidak bisa diganggu dengan pemasukan kecil yang diberikan oleh Old Brush Pen Shop kepadanya. Itu juga sebabnya dia menaikkan harga kaligrafinya dengan tajam. Baginya, dia tidak membutuhkan uang sekarang. Karena mereka semua sangat murah untuk maju dan membeli kaligrafinya, maka semakin banyak yang harus mereka bayar. Itulah caranya dia bisa mendapatkan kembali reputasinya, pada saat yang sama, balas dendam untuk dirinya sendiri.

Namun demikian, hal-hal selalu terjadi di luar harapannya. Semakin tinggi harga kaligrafi di Old Brush Pen Shop, yang akhirnya lima kali lipat dari harga aslinya, semakin banyak jumlah pelanggan yang datang untuk membelinya. Meskipun Old Pen Brush Shop masih tidak dianggap terkenal di kota Chang’an, tetapi di dalam area kecil Kota Timur, itu cukup populer di kalangan rakyat jelata.

“Jadi begitulah seharusnya permainan itu dimainkan?”

Ning Que, dengan teko kecil di tangannya, bersandar di pintu saat dia mengamati pelanggan di toko. Dia kemudian dengan senang hati menyesap dua mulut teh dari poci teh sambil mendengarkan pertengkaran di toko barang antik palsu di sebelah mereka. Hidup itu luar biasa.

Namun, pemilik toko di sepanjang jalan tidak akan pernah tahu bahwa alasan Lin 47th Street dan bisnis mereka dihidupkan kembali berkaitan erat dengan pemilik muda Toko Pen Brush Lama. Mereka tidak akan pernah tahu jika Ning Que memilih untuk tidak membantu Chao Xiaoshu malam itu untuk membunuh para pria, jalan ini masih tetap sepi. Namun sekarang di mata mereka, pemilik muda Old Brush Pen Shop hanyalah gelandangan yang tidak berguna yang tidak bisa mendapatkan uang dan hanya tahu bagaimana cara menyiksa pelayan perempuannya sendiri.

Dengan bisnis yang bagus dan keuntungan besar, semua orang senang, tetapi ini akan menghasilkan masalah baru yang muncul. Ketika kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal terpenuhi, manusia akan mulai memikirkan perempuan dan hiburan. Sekarang setelah bisnisnya pulih selama berhari-hari, pemilik toko barang antik palsu itu berharap mendapatkan selir. Masalah ini memicu pertengkaran antara suami dan istri hari ini di toko.

“Lihatlah dirimu di cermin. Apakah Anda pikir Anda memiliki hak untuk mendapatkan selir? ”

“Kenapa aku tidak bisa?”

“Aku bilang tidak berarti tidak. Jika Anda akan memaksakan jalan Anda, saya akan pergi ke Pemerintah Daerah Chang’an untuk menuntut Anda! ”

“Permaisuri bahkan tidak memiliki hak untuk peduli tentang masalah sepele seperti itu, apalagi Pemerintah Daerah Chang’an! Ning Que bisa memiliki hamba perempuan! Karena kamu selalu menendangku dari tempat tidur, aku tidak melihat alasan mengapa aku tidak bisa membuat seseorang menghangatkanku! ”

“Kau berharap aku bisa memberimu kehangatan? Harapan besar! Kecuali kalau Ning Que menjadi Kaisar! ”

“Dia bukan dari keluarga Lee! Tidak mungkin baginya untuk menjadi Kaisar! ”

“Kerajaan Yuelun, Kerajaan Jin Selatan, Sungai Besar, tidak masalah untuk negara mana, selama dia menjadi Kaisar!”

Ning Que menikmati waktunya menyeruput teh dari poci kecil sambil mendengarkan argumen dengan penuh minat. Dia diam-diam memuji bahwa warga Kekaisaran Tang memang agresif dan berpikiran terbuka. Bahkan pertengkaran kecil di antara pasangan itu bisa mengaitkannya dengan Kaisar. Tiba-tiba, ekspresi wajahnya membeku ketika dia menyadari bahwa pasangan itu berbicara tentang dirinya sendiri, yang membuatnya sedikit frustrasi.

Tepat ketika para pelanggan di toko mulai bubar dan Sangsang sedang sibuk mengepak display di atas meja, dia dengan marah menginjak-injak tokonya ketika dia berseru, “Ada apa dengan mereka berdua? Itu hanya pertengkaran antara suami dan istri, tetapi keduanya bisa mengaitkannya bukan hanya dengan saya, tetapi dengan politik. Apakah mereka pikir aku pengawal palsu? Besok aku akan menarik mereka ke istana dan memusnahkan seluruh keluarga mereka! ”

Yah, setidaknya dia tidak berbohong karena ada label penjaga rahasia yang diikatkan di pinggangnya, jadi memang tanggung jawabnya untuk membantu pengadilan kekaisaran untuk mendengarkan berita yang tersebar di kalangan rakyat jelata. Karena seseorang berbicara tentang Kaisar, dia pasti bisa melapor kepada manajemen tingkat atas. Namun, meskipun hukum di Tang Besar ketat, kekaisaran itu cukup lunak kepada rakyat jelata tentang kebebasan berbicara. Hal-hal sepele seperti kata-kata tidak masuk akal yang menyembur selama pertengkaran antara suami dan istri hanya akan membuat orang-orang di kantor pengawal dan istana tertawa sebagai lelucon.

Namun Sangsang menjadi khawatir setelah mendengar kata-katanya saat dia memikirkan masalah yang mengganggunya selama berhari-hari. Dia mengerutkan alisnya dan bertanya, “Tuan Muda, ketika saya masih muda, saya ingat bahwa Anda menceritakan kepada saya sebuah cerita yang mengatakan bahwa mata-mata biasanya memiliki kematian yang mengerikan. Sekarang kamu adalah seorang penjaga rahasia, akankah ada masalah? ”

Ning Que meletakkan teko tehnya, menggelengkan kepalanya dan berkata, “Meskipun tag pinggang itu rahasia, tapi jujur saja, ini hanya perwira berpangkat rendah. Siapa yang akan peduli padaku? Selain itu, haruskah ada masalah di masa depan, apakah Anda pikir tuan muda Anda tidak tahu bagaimana cara menghindarinya? ”

Dia berhenti sejenak sebelum menatap Sangsang dan dengan lembut menjelaskan, “Saya menerima identitas ini karena alasan lain juga. Di masa depan siapa pun yang ingin menyelidiki kasus-kasus itu, pada pembunuhan itu, identitas saya sebagai pengawal istana kekaisaran dapat membantu saya. ”

Sangsang adalah seorang hamba perempuan yang selalu malas untuk memikirkan hal-hal. Ketika dia merasa bahwa apa yang dikatakannya terdengar masuk akal, dia berhenti memikirkan hal-hal seperti itu. Dia kemudian menambahkan, “Jaket untuk payung, pisau, dan Anda semua sudah siap. Tuan Muda, kapan kamu akan membunuh orang kedua? ”

“Bagaimana dengan pisau? Apakah kita perlu menajamkannya? ” Ning Que bertanya.

Sangsang menjawab dengan serius, “Bahkan jika Anda menggunakannya untuk menyembelih babi, pisau pasti akan menjadi tumpul setelah memotong sepuluh babi. Tentu saja mereka perlu diasah. ”

Percakapan antara master dan hamba perempuan itu biasanya acak dan setiap orang luar pasti akan kesulitan untuk memahami mereka. Ini terutama ketika ekspresi wajah pada kedua orang itu benar-benar normal. Jika ada orang luar yang mendengar percakapan mereka, mereka tidak akan pernah berpikir bahwa apa yang mereka katakan adalah tentang pembantaian pada malam musim semi yang hujan dan apakah mereka harus mengasah pisau mereka untuk pembunuhan berikutnya.

Tepat pada saat ini, suara berbicara keras yang tiba-tiba terdengar dari ujung Lin 47th Street. Kerumunan orang berlari ke arah kebisingan. Ning Que penasaran berjalan ke pintu masuk tokonya dan mengintip ke arah itu. Ekspresi wajahnya sedikit berubah.

Di arah itu, ia melihat sekelompok pengawal berpakaian hijau dari atas ke bawah di sekitarnya dan melindungi seorang pria paruh baya dengan jubah pirus yang tampaknya tidak terkendali dan elegan. Senyum yang hangat dan ceria muncul di wajahnya ketika dia menjabat tangannya, tertawa dan mengobrol dengan pemilik toko di sepanjang jalan. Dia tampaknya meyakinkan pemilik bahwa mereka dapat melakukan bisnis mereka dengan nyaman di jalan ini dan jika mereka menghadapi masalah, mereka bebas untuk menyuarakan kepada bawahannya.

Ketika lelaki paruh baya itu berbicara, lima hingga enam lelaki yang diam-diam berdiri di belakangnya semua ini sementara menangkupkan tangan mereka di depan dada mereka kepada pemilik toko sebagai bentuk kesopanan.

Pria paruh baya berjubah pirus itu dengan sabar akan berhenti di depan setiap toko untuk meyakinkan para pemilik ketika bawahan di sekitarnya perlahan mengikuti di belakangnya. Kelompok itu perlahan-lahan mendekati ujung jalan.

Dan di ujung jalan, berdiri sebuah toko kaligrafi yang bernama Old Brush Pen Shop.

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–