Nightfall Chapter 778

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading

Bab 778: Berjalan sambil Menulis

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Mo Shanshan memiliki bibir merah dan tipis yang terlihat seperti kertas merah muda seorang gadis muda. Bulu matanya yang panjang membeku, bergetar karena angin.

Setelah dia memakai kacamatanya, es perlahan-lahan meleleh, memantulkan cahaya di matanya. Dia tampak menggemaskan dengan kacamata.

Ketika dia melihat lotus pudar di danau, dia menunjuk itu.

Teratai merujuk ke beberapa gang kecil di kota. Ada kolam di belakang gang dan pasar yang disebut Lotus Pond, dinamai kolam itu.

Dia adalah ahli jajaran taktik taktis. Memegang alu mata array, dia bisa melihat Chang’an dengan jelas, setelah bepergian dengan Ning Que selama berhari-hari.

Teratai pudar adalah spekulasi dia.

Ning Que bersedia mempercayainya.

Melihat wajahnya yang cantik dan kacamata yang indah, dia ingat bahwa itu adalah hadiah darinya ketika dia dan Sangsang berada di Kuil Lanke.

Sambil memegang podao-nya, ia memotong ke depan — dua sinar cahaya podao yang tajam memotong pembiasan dalam kacamatanya, angin dan salju, dan lotus, tetapi mereka tidak dapat memotong ingatannya.

Lotus Pond menjual bahan makanan atau barang murah, tidak jauh dari Vermilion Bird Avenue. Di masa lalu, biasanya ramai dan berisik di pagi hari.

Mempertimbangkan perintah pengadilan kekaisaran, memberi tahu orang-orang bahwa ada orang kuat yang memasuki kota, semua orang diperintahkan untuk tinggal di rumah. Karena itu, pasar sepi dan kosong.

Tiba-tiba, beberapa atap bangunan retak dan ubin yang pecah mulai berjatuhan, menabrak tanah salju. Meski begitu, itu tidak runtuh.

Retakan lurus lain terjadi di dinding gudang yang berjarak 60 meter dari sana dan kulit domba di dalamnya terungkap.

Tampaknya tidak ada apa-apa di udara, tetapi salju jatuh ke samping seolah ada sesuatu yang tak terlihat yang menahannya.

Dua lubang gelap yang dalam terbuka di tanah yang tampaknya mengarah ke jurang.

Dua tanda berasal dari Danau Yanming. Dengan bantuan Array yang menakjubkan, mereka menyebar ke Lotus Pond dalam waktu singkat. Tanda itu tidak terlihat, tetapi kerusakan pasar telah memberi tahu orang-orang tentang kekuatannya.

Baik karakter maupun jimat tidak bisa dilihat di pasar.

Salju jatuh ke samping, atapnya pecah, dan tanah runtuh. Dua tanda yang dalam hanya bisa dilihat dari jarak jauh.

Karakter “Yi”.

Beberapa suara pelan tapi jelas terdengar di angin, terdengar seperti robekan kain.

Sepotong kain hijau perlahan jatuh di tanah dari langit.

Biara Dean muncul. Melihat tempat yang jauh, dia berpikir. Jubah Taoisnya yang hijau terkoyak di bagian depan, tertiup angin.

Saat berikutnya, dia melangkah ke salju sekali lagi dan menghilang.

Ning Que dan Mo Shanshan berjalan melintasi danau salju dan mencapai tepi utara.

Mereka memegang alu mata array bersama-sama seolah-olah mereka adalah teman bermain yang tidak ingin dipisahkan.

Wajah Mo Shanshan menunjukkan rona merah yang tidak sehat. Dia terbatuk-batuk sambil menunjuk pohon willow di tepi danau.

Di musim dingin, pohon willow mengering dan menggantung di angin dingin seperti ular beku yang tampak sunyi.

Ning Que menarik podao-nya dan memotong pohon willow menjadi beberapa bagian. Kemudian mereka pergi ke tempat lain di Chang’an di salju.

Di sini ada jalur samping di dekat Vermilion Bird Avenue.

Itu terlihat sangat normal seperti di dunia. Ada sumur umum di pintu masuk jalur, yang tampak seperti donat karena ujungnya tertutup salju tebal.

Dua tanda tersebar di sini.

Dengan bantuan kota agung, Jimat “Yi” dapat menyebar ke semua arah.

Salju di tepian tiba-tiba melayang ke udara dari sumur. Meskipun terlihat sangat aneh, di mata anak-anak yang tidak bersalah, itu lebih seperti makanan penutup.

Dengan sedikit suara, donat itu tiba-tiba pecah menjadi dua bagian dan berubah menjadi seutas tali.

Itu diblokir dari jalur.

Jalan itu begitu sunyi sehingga salju pun turun tanpa bersuara. Hanya isak tangis yang bisa didengar ketika angin lewat.

Satu kaki keluar dari angin dan salju.

Itu memakai sepatu kain biru.

Kaki menginjak tali dan menendangnya.

Itu adalah tendangan sederhana, tetapi cukup untuk menendang Min Mountain, membalikkan dunia.

Tali salju tiba-tiba hancur.

Dean Biara melangkah mundur dengan bantuan pasukan lawan, menghindari kedua tanda itu.

Dia berhenti di pintu masuk jalur.

Lalu dia mengerutkan kening.

Mo Shanshan mengikuti Ning Que untuk memasuki halaman di tepi utara Danau Yanming.

Ini adalah pertama kalinya dia memasuki rumah Ning Que.

Dia memperhatikan bahwa Ning Que menjadi lebih diam.

Dia berjalan di sepanjang jalan di Taman Plum, melewati ruang tamu dan mencapai ruang depan. Dia melihat banyak barang lama dan diingatkan akan banyak kenangan lama. Lalu dia memandangi balok yang sedikit bengkok, merenungkan dalam diam.

Dia ingat tahun itu Chen Pipi takut pada Ye Hongyu ketika dia menemukannya di ruangan ini dan menabrak balok. Dia juga ingat bahwa ketika Xia Hou datang ke sini, sorotannya sangat menderita sekali lagi.

Bagaimanapun, itu bertahan dan menyatukan rumah.

“Jangan hancurkan. Itu penting, ”katanya sambil memandangi balok.

Mo Shanshan menoleh ke luar aula dan menemukan baskom musim dingin di sana, yang tumbuh liar karena kelalaian. Dia bertanya, “Bagaimana kalau di sini?”

Ning Que berkata sambil tersenyum, “Ye Hongyu menyukai mereka, tetapi Sangsang dan aku tidak.”

Kemudian dia memegang podao-nya untuk memotong musim dingin menjadi beberapa bagian.

Sesaat kemudian, tumpukan kayu di belakang rumah besar di Chang’an berubah menjadi pagar yang tak tertembus.

Itu hampir menjebak jubah hijau tetapi dengan cepat dipotong seperti musim dingin.

Ning Que dan Mo Shanshan sedang berjalan sambil memotong.

Podao Ning Que adalah pena dan dia menulis jimat.

Dia telah menulis banyak Jimat Ilahi dengan podao-nya untuk menggantikan maksud array rusak di Vermilion Bird Avenue. Dia juga meminjam Qi Langit dan Bumi dari tempat lain di Chang’an untuk memblokir Biara Dekan di luar Istana Kekaisaran.

Chen Pipi, serta saudara laki-lakinya dan saudara perempuannya duduk di dekat reruntuhan di selatan Vermilion Bird Avenue, merasakan perubahan di kota. Ketika mereka merasakan Intis Talisman tajam yang berselang-seling di jalanan, mereka memiliki perasaan yang rumit.

Ning Que belum memperbaiki Array yang menakjubkan oleh Dewa, tetapi ia telah menemukan metode yang bagus untuk menghentikan kebocoran. Namun, penggantinya tampaknya tidak cukup untuk Akademi dan Kekaisaran Tang.

“Saya akan kembali ke Haotian Taoism tidak peduli bagaimana ini berakhir,” kata Chen Pipi.

Baik Saudara Sulung dan Yu Lian tahu artinya, tetapi tidak satu pun dari mereka menanggapi. Saling menatap dengan tenang, mereka berdiri dan berjalan ke suatu tempat berdampingan.

Karena itu tidak cukup, mereka harus pergi.

Itu tidak ada artinya bahkan jika Ning Que bisa menghentikan Biara Dekan atau mengusirnya keluar dari Chang’an. Jika mereka tidak bisa membunuhnya, Akademi akan kalah.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–