Nightfall Chapter 789

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 789: Mengejar Kematian

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Quietus muncul dari mata Biara Dean dan dilahap oleh Praktik Taotie Ning Que. Itu menyelimuti seluruh Kota Chang’an melalui alu mata array, membuat badai dan salju menjadi lebih liar dan dingin menyebar lebih jauh.

Vermilion Bird Avenue juga sangat dingin. Semakin banyak warga Tang muncul di dinding dan di jalan, suhu berangsur-angsur naik. Mereka berdiri berdampingan di jalan yang ramai, saling menginjak dari waktu ke waktu. Es dan salju perlahan-lahan mencair, dan beberapa orang mulai merasa panas.

Tangs merasakan jantung mereka memanas, dan darah mereka menjadi panas sampai seluruh tubuh mereka terasa mendidih. Mereka mengepalkan tangan mereka, melambaikan tangan mereka dan berteriak marah.

Di sekitar Vermilion Bird Avenue, hiruk-pikuk berteriak, membunuh, dan bersumpah bisa terdengar. Orang-orang terus melemparkan batu bata, pot kamar, sisa teh, sisa makanan, dan air seni di Abbey Dean.

Orang-orang Tangsel mempercayai Haotian, tetapi juga tidak percaya bahwa tekad manusia dapat menaklukkan alam. Ini karena sementara Kepala Sekolah tidak menyentuh urusan dunia selama bertahun-tahun, keberaniannya yang tak berkesudahan dalam perjuangan melawan surga telah menyebar ke setiap kota. Itu memasuki darah setiap warga Tang melalui Akademi, keluarga kerajaan, pengadilan kekaisaran dan tentara.

Mereka tahu bahwa Tao di nila di jalan adalah kekuatan yang sangat kuat, tidak terkalahkan. Meskipun orang biasa itu lemah seperti semut di depannya, dua remaja dari Sanyuanli memegang pisau dan garu mereka dan bergegas ke arahnya. Bahkan jika Dean Biara adalah monster makan manusia, mereka masih akan mencoba untuk melawannya.

Meskipun kami tidak bisa mengalahkanmu, tidak bisakah kami memarahimu dengan banyak mulut? Bahkan jika pria ini tidak tahu malu dan mengabaikan omelan kami, jika kami melemparkan ekskresi padanya, tidakkah ia akan terlihat menyedihkan?

Jalan Salju tampak seperti istana suci sebelumnya. Itu sangat indah dan saljunya sama-sama bersih tanpa jejak debu, seperti wajah Haotian.

Saat kerumunan menyerang, jalan menjadi kotor. Teriakan menghujat, membunuh dan bersumpah serta bau busuk dunia dibawa oleh badai dan salju ke langit yang tinggi di atas. Mereka mengolesi wajah Haotian dan itu sangat memalukan.

Biara Dean memandangi aura kotor dari dunia manusia yang melayang ke langit dan mengangkat alisnya sedikit. Kotoran dan urin tidak menodai pakaiannya tetapi membuatnya sedikit marah.

Dalam lingkup visinya, setidaknya ada ribuan warga Tang di Snow Street. Dia juga bisa merasakan bahwa ada lebih banyak warga Tang yang menuju Vermilion Bird Avenue hingga mati.

Biara Dean sedikit terkejut melihat begitu banyak Tangs di jalan. Tapi dia tidak peduli. Dia hanya peduli tentang mengimplementasikan kehendak Haotian dan mengakhiri sejarah ribuan tahun yang ditinggalkan Kepala Sekolah di bumi.

Chang’an penuh salju dan angin dan ada garis-garis Talisman “Yi” yang tak terhitung jumlahnya yang disembunyikan Ning Que sebelumnya di salju. Jimat berhasil mengisi celah Array yang menakjubkan, hanya menyisakan satu jalan.

Tidak ada perubahan pada situasi. Biara Dean harus membunuh Ning Que yang ada di Vermillion Bird Avenue. Dan di antara mereka berdua, ada kerumunan besar.

Biara Dean berjalan ke kerumunan.

Dekan Biara bernama Chen Mou, yang merupakan salah satu nama paling umum di dunia. Dia terlihat seperti orang biasa. Ketika dia berjalan ke kerumunan, dia seperti setetes air yang bergabung di lautan manusia.

Kemudian, badai dimulai di tengah lautan. Banyak orang terlempar ke udara, seperti ombak yang menghantam karang. Mereka membawa salju putih ketika mereka menghilang ke alam berbahaya.

Orang-orang berpakaian hitam yang bergegas ke arahnya dengan pisau jatuh ke genangan darah. Selusin Pengawal Kerajaan Yulin yang menyerang kuda mereka jatuh dan tidak bangkit lagi ketika mereka masih ratusan kaki jauhnya dari Biara Dean.

Biara Dean secara bertahap muncul di tengah orang banyak. Di belakangnya ada pemandangan kehancuran total. Di bawah penindasan aura yang menakutkan, orang banyak secara bertahap berpisah.

Kemudian, pembudidaya Tang bertindak.

Administrasi Pusat Kekaisaran diam-diam mengintai di jalan-jalan kota sekitarnya. Beberapa Array Tactical Masters memulai Taktis Array yang Melingkari dan Qi Langit dan Bumi di sekitar Vermilion Bird Avenue berubah secara drastis. Beberapa primordial Qi yang bergejolak berubah menjadi kunci di udara di sekitar Biara Dean dan menghalangi jalannya.

Hampir pada saat yang sama, lebih dari selusin Master Pedang militer yang bersembunyi di antara orang-orang biasa tiba-tiba dan dengan keras mulai menembak. Terdengar bunyi dentang dan dering saat pedang terbang yang cerah naik ke udara dan jatuh ke arah Biara Dean.

Ekspresi Abbey Dean sedikit berubah. Dia menjentikkan lengan bajunya dan terus maju.

Dengan jentikan, gaya pedang di jalan-jalan panjang vertikal dan horizontal tiba-tiba menjadi lunak dan lemah seperti sedotan. Sementara itu, kunci Qi primordial jatuh ke tanah seperti apel yang terlalu matang di musim gugur. Mereka jatuh ke tanah, hancur menjadi bubur dan mencipratkan jus.

Master Taktis Array Tang yang disembunyikan di kota dipengaruhi oleh pantulan Qi purba dan mati kehabisan darah di tempat. Lebih dari sepuluh Pedang Natal Pedang Master dihancurkan oleh Biarawan Dean dengan lengan bajunya yang menjentikkan. Tidak diketahui apakah mereka hidup atau mati.

Biara Dean terus maju, mencari Ning Que yang ada di belakang kerumunan.

Kerumunan itu terganggu, batu bata terbang berhenti sejenak, dan kemudian terus jatuh seperti hujan lebat.

Namun, bahkan pedang terbang pembudidaya tidak bisa menyentuh Abbey Dean, apalagi batu bata. Tasbih doa Guru Huang Yang bahkan tidak bisa menjebak Dean Abbey untuk sesaat, apalagi selokan.

Biara Dean melanjutkan dengan tenang. Orang-orang yang menghalangi jalannya dihancurkan seperti semut atau dilemparkan ke udara.

Warga Tang yang pemberani terus berduyun-duyun di Biara Dean dan meninggal.

Jalan Salju berubah menjadi jalan darah. Ada darah mengalir di mana-mana.

Keberanian adalah kata yang patut dihormati di dunia, tetapi di depan kekuatan absolut yang mewakili Haotian, kata itu sangat lemah dan konyol sehingga hampir tidak bisa digambarkan sebagai heroik.

Di hadapan celah yang tidak bisa diatasi, orang-orang di Chang’an seharusnya putus asa dan menyerah seperti semut yang menatap langit.

Hebatnya, sementara kesedihan, kemarahan dan keengganan bisa terlihat di wajah mereka, tidak ada jejak keputusasaan di dalam diri mereka.

Mereka tidak putus asa, menangis atau mengutuk lagi. Sebaliknya, mereka terus bertarung dalam keheningan. Bahkan jika itu adalah pertarungan tanpa harapan, mereka akan bertarung sampai akhir.

Seorang kuli kuli mengambil sebuah tiang dan melemparkannya ke Biara Dean, lalu dia meninggal.

Seorang penjual keliling dari daerah asing mengambil belati yang ia gunakan untuk melindungi dirinya di pegunungan. Dan kemudian, dia meninggal.

Seorang pria yang tak seorang pun tahu menerkam di Biara Dean, dan kemudian, dia meninggal.

Orang-orang mengambil batu bata, pisau dapur, menembak ke Dean Biara dengan busur dan anak panah keluarga mereka, dan kemudian mati.

Mereka sekarat untuk apa-apa.

Sekarat tidak terdengar bagus, bahkan tampak bodoh.

Tetapi manusia adalah makhluk yang luar biasa. Meskipun mereka tahu bahwa hasil akhirnya tidak dapat diubah, banyak yang masih akan bertahan karena satu dan lain alasan.

Orang-orang bahkan membuat kata dengan makna yang serupa untuk tujuan ini.

Mengejar kematian.

Tangs mengejar kematian hari ini.

Mereka semua mengejar kematian.

Mereka ingin menghentikan Biara Dekan.

Tembok kota menjulang di Kota Chang’an gagal menghentikan musuh.

Maka mereka membangun tembok baru dengan darah dan daging mereka sendiri.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–