Nightfall Chapter 793

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 793: Jika Surga Tidak Bisa Menerima Saya

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Deklarasi penuh semangat, keras dan berdarah panas tiba-tiba berubah menjadi sumpah serapah. Tuan Tua Chao mengutuk Biara Dean dan menghancurkan tongkatnya pada lelaki itu.

Orang biasa dan orang luar biasa semuanya adalah manusia. Mereka semua akan berubah menjadi abu setelah mati. Tapi masih ada perbedaan besar saat mereka masih hidup. Tidak mungkin tongkat tua itu merobohkan Biara Dean.

Orang-orang di jalan bersalju mengira Tuan Tua Chao sudah mati, tetapi dia tidak mati karena Biara Dekan tidak melakukan apa-apa. Sebaliknya, dia berjalan melewati pria tua itu dengan tenang.

Kakak Sulung samar-samar menebak maksud Biara Dean. Taoisme Haotian ingin mendobrak Chang’an dan hati orang-orang di kota. Biara Dean telah membunuh banyak orang di jalan-jalan karena dia ingin memecahkan yang paling sulit dari Tangs dengan cara terkuatnya. Dia ingin menginjak kebanggaan mereka ke dalam lumpur. Namun, karena membunuh mereka tidak dapat menyelesaikan masalah, ia kemudian memilih untuk mengabaikan mereka.

Namun, Biara Dekan tidak mengerti Tangs. Tuan Tua Chao baru saja terombang-ambing oleh garis tipis yang memisahkan hidup dan mati. Dia tidak bingung dengan pengabaian Biara Dean, tetapi sebaliknya, mulai merasa curiga dan bahkan takut.

Tidak masalah bahkan jika dia gagal merobohkan pria itu. Akan ada peluang untuk melakukannya di masa depan. Tidak masalah meskipun dia tidak mati; tidak mati lebih baik daripada mati. Apakah ada alasan untuk mulai merasa ragu pada diri sendiri? Tuan Tua Chao bersandar pada tongkatnya dan mengutuk dengan penuh warna ketika dia berjalan ke sisi jalan. Kutukannya keras, dan kata-katanya lebih kotor daripada kotoran di tanah bersalju.

Biara Dean sedikit mengernyit dan melanjutkan ke depan. Dia berjalan menuju Ning Que, dan lebih dekat ke Istana Kekaisaran.

Kakak Sulung berkata, “Ini salah.”

Biara Dean menjawab, “Kekaisaran Tang mungkin kuat, tetapi apa yang dapat Anda lakukan jika Surga menginginkannya jatuh?”

Di depan Verdant Canyon.

Ye Hongyu memandang Jun Mo yang berdiri di depannya. Darah mengalir di lengan bajunya, menetes ke tanah dan bercampur dengan bau darah yang telah menumpuk selama beberapa hari terakhir.

Dia sangat tenang karena dia tahu bahwa Jun Mo terluka lebih serius daripada dirinya sendiri. Dia membakar Kekuatan Psyche dan kekuatan hidupnya yang terakhir, semakin mendekati kematian.

Dia menatap wajah tanpa ekspresi Jun Mo dan pada para murid Akademi yang berlumuran darah di belakangnya. Dia memikirkan perkelahian yang mengerikan di depan Verdant Canyon selama seminggu terakhir. Dia memikirkan bagaimana orang-orang di depannya telah memblokir jalur Pasukan Koalisi Balai Ilahi yang kuat, dan menghentikan mereka memasuki bagian selatan Kekaisaran Tang.

Orang-orang seperti Jun Mo akan berjuang keras sampai akhir. Dan bahkan dia tidak bisa membantu tetapi merasa tersentuh. Jejak kasihan dan kekaguman bisa dilihat dalam Cahaya Ilahi di dalam bagian terdalam matanya.

“Surga ingin Akademi kalian jatuh. Apa yang bisa kamu lakukan? ”

Dia memandang Jun Mo dan berkata.

Jun Mo menatap langit. Hujan sudah berhenti tetapi awan belum sepenuhnya berpisah. Hanya beberapa titik langit biru yang bisa dilihat. Itu seperti porselen yang hancur.

Lebih jauh lagi, bahkan jika hujan berhenti dan awan-awan menghilang, sekarang sudah siang hari, jadi dia tidak akan bisa melihat bulan. Dia hanya melihat gurunya sebelum dia mati dalam pertarungan itu.

Dia tidak menjawab pertanyaan Ye Hongyu secara langsung. Sebaliknya, dia berkata, “Chao Xiaoshu adalah pria yang baik. Jika tidak ada insiden saat itu, dia akan menjadi Adikku. ”

Ye Hongyu tahu siapa Chao Xiaoshu. Namun, dia tidak mengerti mengapa Jun Mo akan menyebutkannya sekarang.

Jun Mo melihat ke langit dan mencari jejak yang ditinggalkan bulan tujuh malam yang lalu. Dia melanjutkan, “Namun, dia ingin mengikuti Kaisar sebelumnya, itulah sebabnya dia tidak masuk Akademi.”

“Saat itu, Kaisar sebelumnya ingin membersihkan Royal Court, yang merupakan bagaimana malam di Spring Breeze Pavilion terjadi.”

Ye Hongyu tahu tentang insiden di Paviliun. Chao Xiaoshu dan Ning Que dikenal di Istana Ilahi West-Hill setelah malam hujan itu.

Jun Mo memalingkan muka. Dia kemudian berkata, “Sebelum malam itu, Chao Xiaoshu bernegosiasi dengan oposisi di House of Red Sleeves. Di sana, dia mengatakan dua hal yang kemudian menyebar ke seluruh Chang’an. ”

“Ini yang dia katakan.”

Jun Mo berkata, “Jika Surga mengizinkan, aku akan hidup. Jika orang tidak mengizinkan itu, saya akan membunuh mereka. ”

Ye Hongyu tiba-tiba merasa kedinginan karena dia tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya.

Meskipun dunia bertempur melawan Kekaisaran Tang sekarang dan Taoisme Haotian berselisih dengan Kekaisaran, dia tidak menyangka pertanyaan seperti itu diajukan oleh seseorang dengan begitu tenang dan dengan tekad seperti itu di dunia Haotian.

Benar saja, Jun Mo dengan lembut mengguncang lengan kanannya, dan darah menaburkan pedang besi yang lebar dan persegi.

Dia memegang pedang besi dan menatap Ye Hongyu. Sepertinya dia melihat langit di atas kepalanya ketika dia berkata, “Saya selalu berpikir bahwa pernyataan ini tidak tepat. Karena bahkan jika Surga tidak mengizinkan saya, saya akan tetap hidup. ”

“Dan jika Surga yang berdarah ini tidak mengizinkanku hidup, maka … Aku sekarang akan membiarkannya hidup.”

Akhirnya, dia berkata, “Setidaknya, saya tidak akan membiarkannya hidup dalam damai.”

Di jalan bersalju di Chang’an.

Kakak Sulung memandang Dekan Biara dan berkata, “Guru pernah berkata bahwa ke mana hati manusia ingin pergi, Surga akan mengizinkannya.”

“Dan seandainya Surga tidak mengizinkannya, apa yang akan kamu lakukan?”

Biara Dean berhenti dan memandang salju yang jatuh dari langit. Setelah hening sejenak, dia berkata dengan penuh pertimbangan, “Kamu bisa melihat ke atas dan melihat, kapan Surga pernah menyelamatkan siapa pun?”

Ada hening sesaat. Tidak ada yang berbicara karena tidak ada yang bisa menjawab pertanyaannya.

Di hadapan kekuatan absolut, keberanian dikagumi, tetapi tidak ada gunanya. Di mata Surga yang acuh tak acuh, keinginan manusia jarang penting.

Tao yang kurus itu terdiam, begitu pula Nyonya Tua Chu dan yang terluka. Orang mati tidak bisa lagi berbicara, dan bahkan paman kedua Chao tetap diam, meskipun bibirnya ragu-ragu sejenak.

Akhirnya, sebuah suara memecah kesunyian.

Suara itu serak dan kering. Orang itu sepertinya tidak minum air dalam waktu yang lama dan kehilangan banyak darah. Suara itu terdengar agak kisi.

Suara itu tampak lelah dan lemah tetapi ditentukan. Itu kisi-kisi, tidak seperti suara sesuatu yang tajam menggores kaca, tetapi seperti suara cermin yang pecah.

Suara itu berkata, “Kalau begitu kita akan menghancurkannya.”

Biara Dean memandang ke belakang kerumunan dan melihat wajah Ning Que yang berlumuran darah.

Lalu, dia melihat mata Ning Que.

Tatapan mereka bertemu untuk pertama kalinya.

Ning Que menatapnya dan berkata, “Di mana hati menginginkan, Surga harus mematuhinya. Dan jika Surga tidak, maka kita akan menghancurkannya. Saya pikir ini adalah prinsip yang sangat sederhana. ”

Biara Dean memandangi tekad dan keyakinan di matanya. Alisnya naik ke atas ..

The Natural Stream Magical Finger telah melukai Ning Que dengan serius, dan kepercayaan dirinya telah terpukul. Namun, semangatnya ditentukan. Tapi kemudian, dia secara bertahap merasa tersesat.

Dia menyaksikan kedua remaja menangis dan berteriak ketika mereka mencoba sesuatu yang tak terbayangkan. Karena itu, dia memutuskan untuk berdiri dan kemudian, dia melakukannya.

Tapi dia hanya bisa bersandar pada podao yang menopang tubuhnya yang lemah.

Kemudian, beberapa orang biasa bergegas melewatinya, bergegas menuju lautan kematian yang hitam.

Dia melihat banyak orang mati di depan matanya.

Dia merasa itu salah.

Pilihan yang dibuat orang-orang biasa ini bertentangan dengan pengetahuan yang ia miliki tentang dunia ini. Itu bertentangan dengan aturannya sendiri. Meskipun dia telah melihat banyak kejadian serupa, apa yang dia lihat hari ini menyerangnya dengan kejutan yang tidak dapat dia tanggung.

Karena di masa lalu, dia selalu menempatkan dirinya di luar situasi.

Hari ini, di jalan ini, dia berada dalam situasi.

Tubuh dan jiwanya mengikuti penyemprotan darah dan jatuhnya tubuh-tubuh itu. Mereka mengikuti ketika jiwa-jiwa itu pergi dan dengan lembut mendarat di dunia ini.

Di masa lalu, dia rela mati untuk Chang’an karena dia merasa bertanggung jawab dan terhubung secara emosional dengan kota. Itu karena tanggung jawab dan kekeluargaan yang dia rasakan untuk Kepala Sekolah, Tuan Yan Se dan Kaisar. Dia yakin itu bukan karena semangat.

Dia mengira darahnya dingin. Ketika darah di tubuhnya mulai memanas hingga mendidih, ia mulai merasa kehilangan dan bingung.

Samar-samar dia merasakan kekuatan.

Dia telah melihat kekuatan ini, dan itu terjadi lebih dari satu kali.

Tapi itu tidak terasa senyata itu sekarang di jalan bersalju.

Saat itulah, ketika suara keriput terdengar di telinga dan hatinya.

Dia tidak tahu bahwa itu adalah paman kedua Chao yang berbicara.

Suara keriput terdengar di seluruh Kekaisaran Tang. Alam bawah sadarnya tampak mengikuti suara itu, bepergian melintasi sungai dan gunung. Dan di mana-mana, dia melihat orang yang berbeda.

Dia melihat orang-orang berperang, berbaris dalam pasukan, berjuang untuk hidup mereka, mencari kematian. Mereka yang bertahan, dan mereka yang menunggu. Bahkan mereka yang menunggu pun dipenuhi dengan keberanian.

Dia melihat banyak orang yang mengesankan.

Kemudian, dia melihat banyak gambar berkedip di matanya.

Dia melihat helikopter berlumuran darah di gudang kayu, ladang yang rusak di wilayah Hebei. Dia melihat pengungsi yang tampak seperti hantu dan Gunung Min yang luas. Dia melihat Old Hunter, tanah Kota Wei. Dia melihat lampu-lampu di malam Chang’an dan danau di Hutan Belantara. Dia melihat kuburan yang ditutupi gulma di Kuil Lanke.

Dia melihat banyak orang yang tidak mengesankan, tetapi mereka semua adalah manusia.

Dia sepertinya telah kembali ke patung batu Kuil Lanke; seolah-olah dia masih dalam pembicaraan terakhir dengan Lotus di Gunung Tulang di gerbang depan Doktrin Iblis. Dia sepertinya sedang melihat Guru Jimat di suku yang dia temui musim panas itu ketika dia memasuki Taoisme Jimat.

Manusia paling awal bertarung dengan binatang buas di hutan belantara. Mereka mulai memakai bulu, makan daging, hidup di gua, dan kemudian mulai bertani, memelihara ternak, dan makan lebih banyak daging. Manusia terus makan daging, dan berpikir banyak cara untuk memasak daging untuk memastikan bahwa dagingnya sangat harum. Ini agar mereka bisa makan lebih banyak daging karena makan daging membuat mereka lebih kuat.

Dia melihat manusia membangun rumah, desa, dan jalan, dan akhirnya melihat sebuah kota megah berdiri di dataran, seolah-olah menembus langit — itu adalah Kota Chang’an.

Dia berjalan melewati Chang’an dan melihat toko roti yang dia lihat beberapa hari yang lalu. Dia melihat batu-batu hijau, dan mengingat aura yang pernah dia rasakan. Itu adalah kekuatan yang hanya dimiliki oleh dunia fana.

Itu adalah kekuatan yang bisa mengubah segalanya.

Itu adalah kekuatan yang bisa mengalahkan waktu.

Itu adalah kekuatan biasa yang luar biasa. Itu membutakan tetapi tidak mencolok. Itu uap panas dari toko roti atau batu bata hitam di tembok kota. Tetapi itu juga merupakan kelanjutan dari kebijaksanaan dan perlawanan yang keras kepala.

Ning Que tiba-tiba merasa sangat tersentuh.

Kekuatan ini sangat luar biasa.

Dia sangat dekat dengan itu dan bisa merasakan perasaan yang tidak dipernis.

Dia bisa merasakan kecilnya, tetapi itu tidak seperti ketika dia menghadapi Haotian. Dia tidak merasa marah karena ukurannya yang kecil, tetapi hanya merasakan perasaan kagum.

Karena sekecil apa pun dia, dia adalah bagian dari kekuatan ini.

Dan tidak peduli seberapa hebat kekuatan ini, itu datang dari beberapa orang tidak penting seperti dia.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–