Nightfall Chapter 806

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 806: Cahaya Seperti Kacang di Rumah, Tertawa di Kruk

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Beberapa rumah yang dekat dengan Vermilion Bird Avenue terkena dampak pertempuran. Anda bisa melihat beberapa orang memperbaiki rumah di malam bersalju.

Ning Que sepertinya dia tidak mendengar apa yang dikatakan Chao Xiaoshu. Dia melihat ke arah rumah-rumah untuk waktu yang lama dan berkata, “Banyak orang meninggal hari itu.”

Chao Xiaoshu berhenti berbicara dan mulai mengambil potongan daging kambing dari panci sup.

Ning Que menuangkan anggur ke mangkuknya dan berkata, “Apa pendapat Anda tentang pembicaraan damai?”

Chao Xiaoshu berkata, “Tidak pantas bagiku untuk berbicara tentang hal-hal dari Pengadilan Kerajaan.”

Ning Que berkata, “Perang sedang jeda sekarang. Tapi sulit untuk mengatakan apakah ini bermanfaat bagi Kekaisaran Tang. Terlalu banyak darah telah ditumpahkan. Butuh waktu bagi mereka untuk mengatur napas. Karena kita tidak kalah dalam pertempuran, kita dapat melakukan pembicaraan damai tanpa menderita lebih banyak kerugian. ”

Chao Xiaoshu berkata, “Ayo makan dulu.”

Panci sup berbau harum, sebagian menundukkan aroma anggur. Bagaimanapun, itu adalah masa perang. Chao Xiaoshu dan Ning Que sama-sama menyukai makanan kukus ini, tetapi tidak ada cara untuk membawanya dari utara.

Mereka menyantap makanan mereka dalam keheningan, memastikan tidak minum terlalu banyak. Chao Xiaoshu menunggu sampai mereka hampir selesai makan untuk mulai berbicara lagi.

“Terlalu banyak hal yang terlibat dalam pertempuran ini. Semua orang Tang bekerja keras. Sepertinya orang sudah melupakan Li Yu. Tetapi Anda harus tahu, baik istana raja maupun orang Tang tidak melupakannya. ”

Dia memandang Ning Que dan berkata, “Akademi memiliki banyak otoritas. Yang Mulia selalu menemukan jalan. Karena invasi, semua orang memiliki satu hati. Bahkan bawahannya yang paling setia juga memilih untuk tetap tenang. Tetapi jika perang berakhir atau untuk sementara ditunda, konflik akhirnya akan muncul lagi. ”

Ning Que berkata, “Orang-orang di Royal Court tidak bodoh. Yang Mulia menunjukkan kemampuannya untuk mengelola negara. Tidak ada alasan bagi mereka untuk terus mendukung Li Yu. ”

Chao Xiaoshu berkata, “Sepertinya Anda telah melupakan satu hal: Semua orang di dunia sekarang tahu bahwa Yang Mulia berasal dari Doktrin Iblis. Meskipun orang-orang Tang tidak pernah mematuhi Istana Ilahi West-Hill, kepercayaan mereka pada Haotian mungkin tidak akan pudar dalam waktu singkat. Orang-orang memiliki kebencian alami terhadap Doktrin Iblis. ”

Ning Que berkata, “Apa maksudmu sebenarnya?”

Chao Xiaoshu menjawabnya, “Itu tergantung pada bagaimana Akademi dan pengadilan kekaisaran akan menghadapinya.”

“Jika semuanya damai, dia akan dipenjara di istana Putri.”

Ning Que menatap mata Chao Xiaoshu dan berkata, “Jika hanya ada beberapa tanda kerusuhan, saya akan membunuhnya dalam waktu sesingkat mungkin.”

Chao Xiaoshu menatapnya dan berkata, “Kamu sangat dekat dengannya sebelumnya. Semua orang di Chang’an tahu itu. Aku tidak pernah menyangka kamu bisa begitu dingin padanya. ”

Ning Que berkata, “Seperti yang saya katakan, banyak orang mati di jalan ini.”

Chao Xiaoshu berkata, “Aku ingin melihatnya.”

Ning Que mengangkat alisnya sedikit dan berkata, “Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu melihatnya?”

Chao Xiaoshu berkata, “Saya hanya akan melihat. Atau berbicara dengannya. ”

“Meskipun aku pikir tidak perlu berbicara dengannya, tapi …”

Ning Que berkata, “Aku juga belum melihat Xiao Man sejak lama. Jadi pergilah. ”

Jalanan di malam hari sangat sunyi. Istana Puteri, yang sebelumnya ramai hingga penuh, sekarang dingin dan sunyi. Bahkan orang normal yang sesekali lewat tidak mau melihat ke arah gerbang yang tertutup.

Ning Que tahu ada banyak pengawal tersembunyi di jalan-jalan sekitarnya pada malam hari. Dia masih berpikir Li Yu bodoh. Tapi ini tidak berarti ibu dan anak di Istana Kekaisaran akan lengah.

Dia dan Chao Xiaoshu berjalan menuju istana Putri. Salju turun dengan lembut di gerbang yang tertutup. Itu diam di dalam dinding. Tidak adanya cahaya membuatnya tampak seperti kuburan.

Setelah seluruh keluarga Jenderal Xuanwei dimusnahkan, rumahnya juga tampak seperti kuburan. Ketika Ning Que memasuki Chang’an, dia pergi ke makam dan berkabung beberapa kali. Dia tahu rumah itu tampak seperti rumah besar yang biasanya jatuh, jadi dia tidak terkejut.

Tiba-tiba dia berhenti. Tongkat berjalan di bawah lengannya jatuh ke salju.

Chao Xiaoshu juga berhenti.

Di malam yang normal, mereka berdua merasakan sesuatu yang abnormal. Karena mereka mendengar sesuatu bernapas sedikit di antara pohon-pohon tua di balik dinding. Berdasarkan seberapa cepat mereka bernapas, Ning Que dan Chao Xiaoshu bisa mengatakan orang-orang di pohon gugup.

Ning Que menatap salju yang jatuh di langit malam, Kepingan salju tampak sangat indah saat mereka jatuh, tapi dia sebenarnya tidak melihat salju. Matanya melesat menembus cabang-cabang.

Di antara cabang-cabang, dia melihat panah yang tajam dan dingin.

“Ini panah panah.”

Dia memandang Chao Xiaoshu dan berkata sambil tersenyum, “Sepertinya itu masih busur silang Shenhou.”

Ketika dia mendengar kata-kata “busur silang Shenhou”, Chao Xiaoshu juga tertawa. Dia dan Ning Que pergi ke Paviliun Angin Musim Semi beberapa tahun yang lalu. Mereka membunuh banyak orang pada malam hujan. Ketika mereka membuka gerbang, mereka melihat panah Shenhou.

Malam ini, tidak ada hujan. Tapi ada salju.

Setelah bertahun-tahun, busur silang Shenhou diarahkan pada mereka lagi. Ekspresi kedua pria itu tampaknya tidak seserius tahun itu. Sebaliknya, mereka tertawa. Karena mereka bukan orang yang sama seperti mereka bertahun-tahun yang lalu.

Chao Xiaoshu bukan lagi seorang kaisar di dunia Jianghu. Di tepi danau Istana Kekaisaran, ia memasuki Negara Takdir yang Mengetahui. Dia bisa melarikan diri dari pedang Liu Bai. Sudah ada ruang baginya di antara para pembudidaya terkuat di dunia.

Ning Que telah berubah lebih dari itu. Meskipun Toko Sikat Tua masih miliknya, dia tidak lagi menjual kaligrafi untuk mencari nafkah. Pria muda dari kota perbatasan yang tertindas itu sekarang adalah seseorang dari Akademi yang memasuki dunia manusia.

Bahkan jika ada ratusan kavaleri lapis baja yang datang dari jalanan siap untuk menyerang, apalagi busur silang Shenhou, Chao Xiaoshu dan Ning Que masih tidak akan khawatir.

Mereka sangat kuat, bahkan lebih kuat ketika bersama. Ini terbukti dari apa yang terjadi di Paviliun Musim Semi tahun yang lalu. Itu juga tampak jelas bertahun-tahun kemudian di depan istana Putri pada malam bersalju itu.

“Saya hanya ingin tahu dari mana mereka berasal,” kata Ning Que.

Chao Xiaoshu berkata, “Mereka seharusnya dari jubah merah Gushan Commandery. Yang terbaik dari pasukan Hua Jia. Anda mungkin tidak tahu, tetapi Hua Shanyue telah kembali ke Chang’an. ”

Ning Que berkata, “Tanyakan pada dunia apa itu cinta, dan itu akan membuat pria menjadi bodoh.”

Hari masih gelap ketika mereka memasuki istana Putri. Satu-satunya lampu berasal dari lampu rumah lain yang memantulkan salju ke taman. Mereka hampir tidak bisa melihat jalan lama di antara bunga-bunga mati.

Ning Que telah ke istana Putri berkali-kali sebelumnya. Dia membawa Chao Xiaoshu melewati gerbang batu dan masuk ke rumah. Mereka berjalan menyeberangi danau yang beku, lalu melihat cahaya di samping teras.

Ada banyak kerudung di teras. Cahaya itu redup. Wanita yang duduk di sana tampak kesepian. Di musim dingin ini, tidak ada yang bisa mengerti mengapa dia duduk di sana di bawah angin dingin ini.

Ning Que membuka tabir, menatap Li Yu, dan berkata, “Sepertinya Anda berada dalam suasana hati yang baik belakangan ini. Ketika Anda memiliki mimpi di hati Anda, Anda dapat melewati segala jenis hari yang buruk. ”

Li Yu tampaknya telah kehilangan berat badan. Tapi dia masih terlihat cantik. Dia mengabaikan Ning Que, dan membungkuk pada Chao Xiaoshu yang berdiri di sebelah Ning Que. Dia berkata, “Terima kasih, Paman Chao, karena masih mengingat saya.”

Chao Xiaoshu menggelengkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa.

Ning Que berjalan ke arahnya, menggunakan tongkatnya. Dia dengan lembut menggosok sumbu dengan jarinya untuk membuat nyala api di lampu lebih terang.

Dia memandang Li Yu dan berkata, “Sebelumnya, aku selalu menyebutmu orang bodoh di belakangmu. Itu karena aku punya standar tinggi untukmu. Pada kenyataannya, Anda bukan orang bodoh. Dan Anda harus tahu itu. Dalam keadaan seperti itu, kamu bisa tinggal di istana ini atau mati. Kekaisaran Tang tidak memberimu pilihan untuk memilih cara ketiga. ”

Li Yu tidak mengatakan apa-apa, tetapi menatapnya diam-diam.

Ning Que berkata, “Mengapa kamu melakukan hal bodoh seperti itu?”

Ketika dia mendengar dia mengatakan ini, dia tertawa pada dirinya sendiri sedikit.

“Tidak ada perbedaan dalam dipenjara dan dibunuh atau dibunuh secara langsung. Saya lebih suka memilih yang terakhir. Dan saya tidak bisa membiarkan Xiao Man mengikuti saya di makam ini seumur hidup. ”

“Itu hanya alasan.”

Nada Ning Que tenang, tapi sepertinya lebih dingin daripada salju di danau.

“Jika kamu khawatir tentang Xiao Man, kamu bisa mengirim seseorang untuk memberitahuku. Karena hubungan kami sebelumnya, aku tidak akan membiarkan dia menghabiskan seluruh hidupnya di sini. Tapi kamu tidak mengatakan apa-apa. Anda masih memikirkan diri sendiri dan bagaimana Anda bisa keluar. Tapi apa pun yang terjadi, kau tahu aku tidak akan membiarkanmu melarikan diri dari istana ini. ”

Angin malam yang dingin mengangkat tabir dan jatuh pada Li Yu. Dia merasa kedinginan.

Chao Xiaoshu berdiri diam di sana.

Li Yu memandang Ning Que dan bertanya, “Apakah kamu benar-benar sangat membenciku?”

Ning Que menjawab, “Itu tidak ada hubungannya dengan cinta atau benci. Anda tahu saya hanya mempertimbangkan hal-hal sesuai dengan minat terbaik saya. ”

Ketika dia selesai mengatakan ini, dia melihat sekeliling teras dan berkata, “Keluar.”

Ada hening sesaat.

Setelah beberapa saat, suara-suara terdengar dari semua sisi, termasuk dari bawah teras. Ada puluhan pria berjubah yang keluar. Hua Shanyue ada di depan, memegang Xiao Man.

Orang-orang ini berada di luar untuk sementara waktu. Mereka telah mengalami banyak hal, tetapi mereka masih berdiri tegak. Tampak jelas bahwa mereka adalah prajurit. Kemudian Ning Que memperhatikan sesuatu: orang-orang ini mengenakan jubah putih, tidak seperti bagaimana Chao Xiaoshu menggambarkannya sebelumnya.

Tapi kemudian embusan angin mengangkat jubah dan menunjukkan lapisan merah di bawahnya.

Tentu saja, Xiao Man telah bertemu Ning Que sebelumnya, berdiri di samping ibunya. Dia hampir memanggilnya dengan tidak sadar, tetapi kemudian dia menyadari bahwa suasana di teras itu tidak normal. Jadi dia memutuskan untuk tidak berbicara.

Ning Que menatapnya dan tersenyum.

Lalu senyumnya memudar saat dia memandang Hua Shanyue.

Dia tidak tahu bagaimana orang ini dan orang-orang dengan jubah merah ini memasuki istana Putri. Tetapi dia tahu apa yang ingin dilakukan orang-orang ini. Dan dia benar-benar tidak bisa membiarkan mereka melakukannya.

“Begitu cepat percaya bahwa orang bodoh yang bercinta bisa mengeluarkanmu dari Chang’an. Saya benar-benar tidak tahu apakah saya harus kecewa dengan Anda, atau bangga dengan penilaian saya sendiri. ”

Ning Que memandang Hua Shanyue, tapi dia sedang berbicara dengan Li Yu.

Li Yu berkata, “Saya tidak pernah percaya dia bisa membawa saya keluar dari Chang’an. Tapi karena dia ada di sini, aku tidak bisa memberitahunya untuk pergi. Kau tahu, dia tamu pertama yang dimiliki istana ini akhir-akhir ini. ”

Ning Que berkata kepada Hua Shanyue, “Sekarang, Anda bertanggung jawab atas tiga negara bagian di ketentaraan. Anda hanya tiga tingkat dari menjadi jenderal. Saya mendengar Anda telah memenangkan banyak perang di utara. Tetapi malam ini, semua yang telah Anda kerjakan akan berubah menjadi asap. Apakah anda punya penyesalan?”

Hua Shanyue memandang tongkat berjalan di bawah lengan Ning Que dan berkata, “Dengan beberapa hal, Anda hanya akan tahu apakah Anda menyesal atau tidak setelah Anda mencobanya. Saya mendengar Anda mengalami cedera parah. Sekarang setelah Anda bertemu saya, Andalah yang seharusnya merasa menyesal. ”

Ning Que menunjuk Chao Xiaoshu.

Hua Shanyue berkata, “Saya telah mendengar berita bahwa pemimpin geng itu juga terluka parah. Orang biasa tidak akan bisa mengatakan bahwa kultivasi Anda terluka, tetapi menurut pepatah di tentara, Anda sama lemahnya dengan kelinci. ”

Ning Que menatapnya dan puluhan jubah merah, lalu berkata, “Jika selalu ada angan-angan ini, akan sangat mudah untuk menjadi gila.”

Hua Shanyue berkata, “Ada 30 busur melintang Shenhou yang menunjuk ke arahmu di malam hari. Saya dapat memikirkan apapun yang saya inginkan. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–