Nightfall Chapter 807

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 807: Busur Patah, Patah Pisau, dan Mimpi Patah

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Ning Que memegang tongkatnya dan memandang Hua Shanyue. Dia bersandar setengah dari beratnya pada tongkat. Posturnya membuatnya tampak sungguh-sungguh dalam pandangannya ke arah Hua Shanyue, hampir seolah-olah dia akan melihatnya.

Hua Shanyue merasakan sedikit sakit di antara kedua alisnya. Dia merasa seperti mata Ning Que seperti dua pisau tajam. Jadi dia membungkuk ke satu sisi, memegang tangan Xiao Man.

Saat dia bersandar, dia membuka pemandangan langit malam untuk orang lain. Tetapi dengan melakukan itu, dia menghalangi pandangan Li Yu.

Sebelumnya ketika dia mengatakan ada 30 busur Shenhou di malam hari, dia tidak berbohong. Saat Hua Shanyue membalikkan tubuhnya, suara melengking tiba-tiba menembus halaman yang sunyi.

Kepingan salju ditumbuk karena lusinan anak panah ditembakkan dari pohon di sebelah dinding, menunjuk Ning Que di teras.

Tidak banyak salju yang jatuh di halaman, tetapi sekarang salju itu semakin menumpuk. Ada kekuatan aneh di salju, menyebabkan garis-garis tajam muncul di dalamnya.

Setelah melintasi salju, panah yang tajam dari panah seperti kepala dipotong setengah oleh pisau yang tajam. Itu rusak dan jatuh. Kemudian panah panah patah sepotong demi sepotong. Itu tersebar di udara.

Ada puluhan anak panah. Mereka tidak bisa melewati badai salju di luar. Mereka hancur berkeping-keping. Salju berserakan di mana-mana, seperti dahan mati jatuh dari pohon.

Potongan-potongan panah jatuh di salju dan membuat suara keras. Orang-orang di dalam dan di luar teras dikejutkan oleh pemandangan ini sampai mereka datang setelah mendengar suara.

Ada dua suara keras. Banyak tentara Tang berteriak ketika mereka menghunus pedang. Mereka mengayunkan pedang mereka ke kepala Ning Que.

Ning Que bersandar pada tongkatnya. Dia bahkan tidak melihat pedang itu. Dia terus menatap Hua Shanyue, diam-diam.

Rasa sakit di antara alis Hua Shanyue terus memburuk. Tubuh dan jiwanya sama-sama dingin.

Sebelum pedang Tang Army bisa mencapai sisi Ning Que, mereka jatuh. Pedang itu terpotong setengah oleh suara tajam. Kemudian tangan yang memegang pedang juga dipotong.

Dua bekas luka yang berbeda muncul di dada dan perut mereka. Darah perlahan keluar dari luka. Pemotongan secara bertahap dibuka lebih luas dan lebih luas. Itu pemandangan yang mengerikan.

Meskipun Ning Que tidak memiliki pedang, dia masih membuat dua luka di tubuh prajurit Tang. Dan meskipun luka di sisi depan mereka, mereka merasakan sakit di punggung mereka. Jubah yang dikenakan oleh tentara Tang semuanya terbelah dua dan jatuh ke tanah.

Potongan setengah dari jubah digulung saat mereka menyentuh tanah. Garis-garis darah terlihat. Itu tampak seperti sungai darah. Para prajurit Tang tidak tahan lagi dan berlutut di sungai darah.

Murid-murid Hua Shanyue dikontrak untuk menentukan, namun masih terlihat tenang. Dia bertanya pada Ning Que, “Apakah ini kata yang tepat?”

Ning Que menatapnya, masih memegang tongkatnya. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Lalu ia meluruskan postur tubuhnya perlahan dan melonggarkan sepotong kayu horizontal dari bagian bawah tongkatnya. Dia tampak seolah-olah sedang bersiap untuk menggambar pedang atau menulis sesuatu.

Dua adegan ini menunjukkan kesenjangan kekuatan antara kedua sisi. Semua orang bisa melihat tindakan Ning Que dan menebak apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Saat itu, Chao Xiaoshu meraih bahu Ning Que.

Ning Que ingin penjelasan.

Chao Xiaoshu memandang Tentara Tang di tanah dan bertanya, “Apakah Anda baru saja kembali dari garis depan?”

Itu sangat tenang di teras. Tidak ada yang menjawab pertanyaannya karena tidak ada yang tahu mengapa dia menanyakan pertanyaan ini.

Ning Que tahu Chao Xiaoshu sedang berbicara pada dirinya sendiri. Dia melihat embun di wajah prajurit Tang yang jatuh, tetap diam. Tangan kanannya meraih tongkat jalannya lagi, meletakkan bebannya di atasnya.

Dia memandang Hua Shanyue dan berkata, “Apa pun yang Anda pikirkan, itu angan-angan.”

Hua Shanyue memandangi bawahannya yang terbaring di tanah dengan darah mereka sendiri. Dia terdiam untuk sementara waktu. Kemudian dia mengambil tangan kanannya kembali dari menutupi mata Xiao Man. Hua Shanyue berkata kepada Ning Que, “Berpikir kadang-kadang bisa menjadi hal yang konyol. Kamu bisa membunuhku, tetapi kamu tidak bisa menghentikanku untuk berpikir. ”

Ketika dia mengatakan hal-hal ini, dia melalui banyak sekali ekspresi wajah: penyesalan, mencabut diri sendiri, keengganan. Dia ingin membantu Li Yu melarikan diri dari Chang’an, jadi dia membuat rencana yang cermat. Namun, siapa yang bisa menebak dua tamu kaliber ini akan datang dalam cuaca seperti ini untuk mengganggu ketenangan di mana sang putri tinggal?

Rumah sang Putri sudah lama sepi. Tapi malam ini, ia menjadi hidup kembali. Kantor Pengawal dan Pemerintah Daerah Chang’an mengirim banyak orang ke rumah. Bagian depan rumah diterangi oleh banyak obor. Orang-orang berkumpul di kedua sisi jalan. Mereka melihat dan menilai semua gerakan dan suara. Mereka semua mengatakan hal-hal buruk. Hanya gosip dan penilaian.

Pertarungan itu tegang. Orang-orang Tang masih di garis depan, tetapi para bangsawan di kota Chang’an masih menyebabkan begitu banyak masalah. Tidak ada yang akan menunjukkan simpati kepada yang kalah.

Hua Shanyue dan lebih dari lima puluh prajurit Tang dari Komando Gushan mengambil senjata mereka. Mereka kemudian dipindahkan dari Istana Putri. Sel-sel penjara sedang menunggu mereka. Adapun apa hukuman akhir mereka, tidak ada yang tahu.

Kalau dipikir-pikir, penyelamatan ini tampaknya adalah angan-angan. Tampaknya adil untuk mengatakan orang-orang ini keluar dari pikiran mereka untuk melakukan misi seperti ini. Namun dalam kenyataannya, Hua Shanyue pantas disebut sebagai pemimpin Tentara Tang. Dia tidak berguna seperti yang ditunjukkan padanya. Rencana yang dia buat sebelumnya sebenarnya sempurna.

Tepat ketika dia kembali ke Chang’an, dia mulai berkelahi dengan gemuruh. Dia merencanakan setiap bagian. Jika dia bisa membawa Li Yu keluar dari Istana Putri, tidak ada Departemen Patroli Kota atau kantor Pengawal yang bisa menghentikan mereka meninggalkan Chang’an. Dan jika dia benar-benar membawa Li Yu kembali ke Komando Gushan, siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan Kekaisaran Tang?

Sayangnya, dia mengalami nasib buruk. Tidak ada yang bisa mengira Chao Xiaoshu akan pergi menemui Li Yu. Terlebih lagi, Ning Que pergi ke Istana Putri bersamanya.

Kebisingan dan gosip di jalan di luar istana tidak memengaruhi ketenangan di dalamnya.

Ning Que berkata kepada Chao Xiaoshu, “Apakah kamu masih ingin berbicara dengannya sekarang?”

Setelah beberapa saat hening, dia berkata, “Kami sudah melihatnya, jadi tidak perlu bicara.”

“Kalau begitu tunggu aku sebentar.”

Ning Que berkata, “Saya baru saja memikirkan sesuatu yang ingin saya diskusikan dengannya.”

Teras itu sunyi. Salju di danau semakin dingin dan lebih tebal. Xiao Man dibawa ke tempat tidur oleh pelayannya. Malam ini, dia melihat adegan berdarah seperti itu. Dia tidak tahu apakah dia bisa tertidur.

Ning Que meletakkan tongkatnya. Agak sulit duduk di mejanya. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil teh dingin di depan Li Yu. Dia mengambil dua teguk untuk menenangkan tenggorokannya dan berkata, “Sebenarnya, aku benar-benar tidak ingin menyebutmu bodoh.”

Li Yu memandang teh dan bertanya, “Apakah kamu lelah menyebutku bodoh?”

Ning Que menjawab, “Tetap di taman ini dengan tenang. Meskipun pemandangannya membosankan, itu masih lebih baik daripada kematian. Anda harus mengerti ini. Kenapa kamu tidak bisa menyerah berjuang? ”

“Aku sudah mengatakannya sebelumnya: Antara mati karena usia tua atau terbunuh, aku lebih suka yang terakhir. Dan Hua Shanyue tidak peduli pada hidupnya sendiri dalam mencoba menyelamatkan hidupku. Apa lagi yang bisa saya lakukan? Bagaimana saya bisa mengatakan ini padamu? ”

Li Yu menatapnya dan berkata dengan sarkastis, “Di ruang belajar kekaisaran malam itu, kamu mengatakan padaku bahwa aku akan melihat kedinginanmu pada akhirnya. Lalu kau membunuh Hun Yuan di istana. Apakah Anda sekarang akan terus menunjukkan kedinginan Anda? Jika Anda ingin membunuh saya, Anda lebih baik langsung saja. Jangan gunakan alasan seperti menyebutku bodoh. ”

Ning Que berkata, “Saya ingin menyebut Anda bodoh bukan karena apa yang terjadi malam ini, tetapi karena Anda masih tampak yakin bahwa saya tidak akan membunuhmu.”

Li Yu berkata, “Jika kamu benar-benar ingin membunuhku, kamu tidak akan tinggal di sini dan mengatakan hal ini kepadaku.”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Ini akan sangat sederhana untuk membunuhmu. Tidak membunuhmu adalah bagian yang sulit. Tapi masalah seperti ini bukan yang kau pikirkan. ”

Li Yu terus menatap Ning Que, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Ning Que menatap wajahnya yang cantik seolah-olah dia telah melihat pelayan memegang Xiao Man mendengarkan dongeng oleh api unggun bertahun-tahun yang lalu dan berkata, “Sepertinya Anda telah menemukan banyak hal belakangan ini.”

Li Yu terus diam.

Ning Que melanjutkan, “Tidak ada hal yang bernilai yang bertahan di dunia ini. Apakah itu kelahiran Xiao Man, atau pengaruh Anda dari waktu Anda di padang rumput, tidak ada yang akan mempengaruhi keputusan Permaisuri dan saya telah membuat. ”

Li Yu menatap matanya, tangannya gemetar di lengan bajunya. Dia tahu Ning Que bisa membaca pikiran dan alasannya. Dia tidak berharap dia tetap tenang setelah menemukan hal-hal ini.

Sekarang seluruh dunia berperang dengan Kekaisaran Tang, kecuali Istana Ilahi West-Hill. Hanya kavaleri Istana Emas yang bergerak ke selatan yang bisa mengancam Kekaisaran Tang. Jika mereka ingin sepenuhnya menutup ancaman ini dari utara, kelahiran Xiao Man dan pengaruhnya di tenda emas tampaknya sangat penting.

Karena alasan ini, dia tahu Akademi dan pengadilan kekaisaran akan mempertahankannya.

“Sebenarnya, kamu tidak salah. Tetapi Akademi dan pengadilan kekaisaran tidak mungkin melakukan itu. Terutama ketika saya tahu Anda ingin menyimpan ini sebagai chip tawar-menawar. ”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Saya masih bisa makan babi, jika tukang daging yang menyembelih babi sudah mati. Jika Kepala Sekolah pergi, Akademi masih cukup kuat dengan sendirinya. Mereka tanpa musuh. Saya sudah punya rencana untuk Wilderness luas Golden Palace. Akan lebih baik jika saya mendapat bantuan Anda. Tetapi jika tidak, saya masih bisa mendapatkan kemenangan terakhir. ”

Li Yu menatapnya dengan alis terangkat dan berkata, “Bahkan jika banyak orang mati?”

Ning Que berkata, “Selama mereka yang mati bukan orang Tang.”

Li Yu memikirkan beberapa kemungkinan. Dia mengubah ekspresinya sedikit dan dengan sedih berkata, “Sepertinya Kekaisaran Tang tidak membutuhkan Xiao Man dan aku. Apakah Anda membuat rencana sebelum perang dimulai? ”

Ning Que tidak pernah berpikir dia bisa menebak apa yang telah dia lakukan pada Istana Emas hanya dari beberapa kalimat. Dia berkata, “Sepertinya kamu tidak bodoh dalam hal ini.”

Li Yu berkata dengan masam, “Itu artinya aku masih bodoh dalam hal lain.”

Ning Que menjawab, “Ya.”

Pasukan pergi. Jalan di depan Istana Putri akhirnya tenang. Salju yang telah diinjak-injak hingga menjadi air berlumpur tidak dapat kembali ke tampilan putih bersih dalam waktu singkat.

Ning Que dan Chao Xiaoshu sedang berjalan di jalan. Mereka menginjak salju yang berlumpur, membuat suara berderak di bawah kaki mereka.

“Membunuh atau tidak membunuh, kamu harus menyelesaikan masalah ini pada akhirnya.” Chao Xiaoshu berkata, “Bagaimanapun, dia adalah putri favorit raja. Jika kita tidak harus membunuhnya, lebih baik tidak membunuhnya. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–