Nightfall Chapter 820

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 820: Bendera Putih di Tengah Hujan

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Aula Malam sangat sunyi dan kandil di dalamnya berayun ringan. Ning Que menatap mata Ratu dan berkata, “Malu akan membawa keberanian dan kemarahan. Jika kemarahan ini bisa dilepaskan, maka apa yang tersisa akan menjadi keberanian. Anda mengatakannya dan saya mengutip, Yang Mulia. Yang perlu kita pertimbangkan sekarang adalah siapa yang akan menanggung kemarahan Tang. ”

Permaisuri tidak menjawab.

Ning Que melanjutkan, “Membersihkan Dataran Xiangwan, dan masalah perang-kuda akan diselesaikan oleh Akademi.”

Permaisuri menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak peduli seberapa kuat Akademi itu, itu tidak dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan.”

Ning Que menjawab, “Semua yang saya kehilangan, saya akan ambil kembali.”

Permaisuri tidak mengerti mengapa dia begitu percaya diri, tetapi pada akhirnya, dia yakin dengan tekadnya. Setelah beberapa saat mempertimbangkan, dia berkata dengan ekspresi serius, “Karena ini benar, aku akan menandatanganinya.”

Ning Que berkata, “Anda tidak bisa menandatanganinya karena saya tidak bisa membiarkan Anda dan Yang Mulia menanggung kemarahan rakyat.”

Permaisuri menjawab, “Tapi Anda pernah mengatakan bahwa Akademi tidak dapat menandatanganinya karena kami akan mengingkari perjanjian ini.”

Ning Que berkata, “Istana Ilahi West-Hill telah membuat persiapan yang cukup, dan pasti akan meminta saya atau bahkan Saudara Senior untuk menandatangani. Adapun pengadilan kekaisaran, Ye Hongyu benar, kita masih punya satu jalan keluar. ”

Permaisuri sangat cerdas dan segera mengerti apa yang dia maksud. Dia berkata dalam persetujuan, “Yang berada di atas takhta adalah putra saya, jadi saya harus memikul tanggung jawab yang relevan dan melakukan tugas-tugas. Tidak akan ada perbedaan apakah saya atau siapa pun dari keluarga Li yang menandatangani perjanjian. ”

“Setidaknya itu akan membentuk buffer tertentu,” kata Ning Que. “Sebagai anggota Keluarga Kerajaan Li, kamu hanya bisa mati untuk membayar karena menandatangani perjanjian ini yang akan mempermalukan bangsa kita. Ini adalah satu-satunya cara untuk menenangkan kemarahan rakyat. Dan dalam situasi saat ini, Anda tidak bisa mati. ”

“Akademi semakin dekat terikat dengan masyarakat manusia, dan Mr. First telah setuju untuk membimbing putraku. Royal Court tidak lagi berkelahi. Sekarang kita memikirkannya, aku tidak lagi penting bagi Kekaisaran Tang. ”

Permaisuri tersenyum dan berkata, “Lebih jauh lagi, bagiku, kematian tidak lagi menakutkan.”

Tentu saja, Ning Que tidak akan mendorong Permaisuri untuk melakukannya. Dia bergegas ke kediaman pangeran di malam hari.

Lilin dalam penelitian ini redup tetapi Li Peiyan sama tampannya. Dia tersenyum hangat, tetapi ada banyak kerutan di sudut matanya. Alisnya yang dulunya tajam seperti pedang telah menjadi sangat lembut.

“Saya tidak memiliki banyak ambisi dalam hidup saya. Saya hanya ingin menebus kekurangan saudara lelaki saya. Saya ingin mewakili keluarga kerajaan dalam memperbaiki hubungan dengan Taoisme Haotian, dan paling-paling, ingin dikenal dalam sejarah sebagai pangeran yang baik. ”

Li Peiyan memandang Ning Que yang duduk di seberangnya. Dia tersenyum mengejek diri sendiri, “Sekarang aku berpikir tentang hal itu, jika aku belum lahir di keluarga kerajaan dan dikirim ke county untuk menjadi gubernur prefektur, aku mungkin lebih berguna daripada aku sekarang.”

“Di sinilah letak masalah Yang Mulia.”

Ning Que berkata, “Anda memikirkan hal-hal yang terlalu sepele dalam skema besar. Dan selama bertahun-tahun, Anda telah memberikan terlalu banyak konsesi kepada Balai Divine. Yang Mulia tidak menyukainya dan begitu juga Akademi atau rakyat. ”

Li Peiyan berkata, “Sepertinya saya memang tidak berguna.”

Ning Que berkata, “Ini selaras dengan peran yang akan dimainkan Yang Mulia, jadi saya pikir Anda masih bisa memberikan kontribusi kepada keluarga kerajaan Tang sebelum meninggalkan dunia.”

Li Peiyan memandangi kandil di atas meja dan memandangi lilin yang mengalir di bawah lilin. Dia menghela nafas dan berkata, “Kamu telah mengabaikanku sejak kamu membunuh Xiahou. Saya selalu berpikir itu adalah Akademi yang menekan Anda atas nama saudara lelaki saya, atau bahwa Anda telah membunuh cukup banyak orang dan kebencian Anda mereda. Atau Anda hanya ingin saya terjebak dalam ketakutan tidak tahu kapan saya akan mati, tetapi saya tidak berharap Anda berada di sini menunggu saya. ”

“Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade kemudian seperti Haotian. Saya tidak bisa berpikir sejauh ini di masa depan. Tetapi seperti apa yang dikatakan Kakak Ketiga saya, beberapa orang lebih berguna hidup daripada mati. ”

“Mereka berguna … dalam mati pada waktu yang tepat?”

“Memang.”

“Ning Que, Anda memang orang paling berdarah dingin di dunia.” Li Peiyan menyesali, “Kekaisaran Tang dalam bahaya sekarang, dan membutuhkan seseorang yang berdarah dingin dan praktis sepertimu untuk melindunginya.”

Ning Que berkata, “Semua orang kecuali Anda memiliki hak untuk mengatakan bahwa saya berdarah dingin, Yang Mulia.”

Dia tidak tidur selama satu malam, bukan karena dia melempar dan berbalik di tempat tidur, tetapi karena dia berkeliaran di Kota Chang’an.

Ning Que meninggalkan kediaman pangeran dan kembali ke rumah di Danau Yanming untuk bertemu Ye Hongyu. Dia berkata, “Baik Akademi maupun keluarga kerajaan tidak bisa pergi ke Istana Ilahi West-Hill untuk memberi penghormatan kepada Haotian.”

Ye Hongyu berkata, “Ya, mereka bisa. Anda dapat mengirim utusan diplomatik. ”

Ning Que berkata, “Tidak.”

Ye Hongyu memikirkannya sejenak dan berkata, “Sama seperti apa yang telah Anda lakukan untuk Kerajaan Jin Selatan, membiarkan Rumah Lengan Merah menari di Aula Ilahi.”

Ning Que menjawab, “Itu mungkin berhasil, tetapi mereka harus melakukannya tanpa perwakilan resmi. Saya juga harus bertanya apakah mereka mau. ”

Ye Hongyu berkata, “Lanjutkan.”

Ning Que melanjutkan, “Kami dapat menyetujui semua kondisi lain, tetapi Balai Divine harus menjamin keamanan mutlak Kerajaan Sungai Besar. Tidak peduli apakah itu Yuelun atau Kerajaan Jin Selatan, jika mereka mengambil langkah melintasi sungai besar, kami akan menganggapnya sebagai mereka mengingkari kontrak. ”

Ye Hongyu menjawab, “Itu tidak masalah. Dan untuk membalasnya, Kekaisaran Tang harus menjamin keamanan Kabupaten Qinghe. ”

Ning Que berkata, “Aula Tuhan sudah membuat persyaratan itu.”

Ye Hongyu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Ini adalah keselamatan semua orang di Kabupaten Qinghe. Itu termasuk orang-orang Qinghe yang tinggal di Chang’an selama perang. Kekaisaran Tang harus membebaskan mereka. ”

Ning Que berkata, “Sepertinya ini adalah kondisi yang panglima perang Sungai Qinghe angkat ke Balai Ilahi ketika mereka bersumpah setia ke Balai Ilahi.”

Ye Hongyu berkata, “Jika Balai Ilahi bahkan tidak bisa melakukan ini, bagaimana kita bisa mendapatkan kepercayaan jutaan dan milyaran orang percaya di dunia?”

Setelah hening sejenak, Ning Que menjawab, “Saya berjanji kepada Anda, bahwa setelah perjanjian telah ditandatangani, dan selama Pasukan Koalisi Istana Ilahi-Bukit Barat meninggalkan Kabupaten Qinghe, saya akan mengirim kembali orang-orang di Persekutuan Kabupaten Qinghe . ”

Hujan musim semi dimulai sekali lagi pagi-pagi sekali, dan dibuat kesepakatan.

Kekaisaran Tang menyetujui sebagian besar kondisi yang ditetapkan oleh Istana Ilahi West-Hill dan Pangeran Li Peiyan menandatangani namanya dengan sungguh-sungguh. Dia, pada saat yang sama, menandatangani namanya di pilar rasa malu dalam sejarah.

Berita menyebar dan kehebohan dimulai di istana kerajaan dan kesamaan. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di malam yang panjang dan mengapa para petinggi di Istana Kekaisaran akan berani menandatangani perjanjian meskipun itu sangat memalukan.

Orang Tangs yang berkumpul di depan kota kekaisaran tidak bisa mengendalikan emosi mereka dan mengutuk dengan marah. Mereka meludah ke tembok-tembok istana yang berwarna ungu dan kemudian, desas-desus lama mulai menyebar di kerumunan.

Rumor lama itu bukan benar-benar rumor tetapi hal-hal yang semua orang tahu. Misalnya, pembantaian di wilayah Yan, hubungan rahasia Pangeran dengan Hierarch dari Istana Ilahi-Bukit Barat dan pembantaian di Chang’an yang melibatkan Taoisme Haotian; menyebabkan Kaisar sebelumnya dibuang menjadi rakyat jelata dan hanya bergabung kembali dengan jajaran kerajaan setelah Li Peiyan naik tahta …

Gerbang istana terbuka perlahan, dan Li Peiyan berjalan menuju kerumunan. Dia mengenakan jubah hitam merah dan emas hitam yang menonjol dalam hujan musim semi yang jatuh di pagi hari.

Banyak orang memandangnya dengan jijik dan amarah di mata mereka, dan beberapa bahkan mencoba untuk mengalahkannya.

Seorang pejabat tingkat rendah di pemerintahan mempertanyakan mengapa pengadilan menyerahkan Kabupaten Dongshan dan Dataran Xiangwan. Pejabat itu terdengar seolah-olah dia sangat kesakitan, seolah-olah dia berdarah.

Banyak orang bertanya padanya dan memaki dan memarahinya. Apakah pengadilan kekaisaran tidak ingin mendapatkan kembali Kabupaten Qinghe? Mengapa mereka mengirim pengkhianat di aula guild Qinghe kembali?

Bagian depan Istana Kekaisaran dipenuhi dengan suara-suara berbau darah.

Jika bukan karena perlindungan berat Pengawal Kerajaan Yulin, Li Peiyan pasti sudah tercabik-cabik.

Li Peiyan tiba-tiba berhenti, dan memandangi massa yang marah.

Ekspresinya sangat tenang dan tatapan matanya yang dalam sangat rumit.

Kerumunan perlahan-lahan tenang.

“Mengapa? Dunia tidak masuk akal. Kekaisaran Tang membutuhkan waktu, jadi aku telah berjuang untuk waktu untuk kalian semua. Kekaisaran Tang membutuhkan kedamaian, jadi saya telah berjuang untuk perdamaian untuk Anda semua. Dunia telah berperang melawan Kekaisaran Tang, jadi bagaimana Kekaisaran akan berurusan dengan dirinya sendiri? Bisakah kita benar-benar bertarung melawan seluruh dunia? Jika Anda berpikir bahwa saya salah, maka buktikan kepada saya di masa depan. ”

Ekspresinya tidak memihak, tetapi tangannya yang tersembunyi di lengan bajunya gemetar tanpa henti.

Li Peiyan kembali ke kediamannya.

Orang-orang yang marah di Chang’an mengelilinginya.

Para siswa dari halaman depan Akademi dan para siswa dari akademi kerajaan membantu Kementerian Buruh dalam memperbaiki rumah-rumah yang rusak selama perang di kota. Setelah mendengar berita itu, mereka membawa banyak batu bata dan batu ke sana.

Para Penjaga dan prajurit Yulin Royal menjaga kediaman itu, tetapi jumlah mereka terlalu kecil dan tidak cukup untuk menghalangi kerumunan yang marah. Panggilan marah bergema di sekitar kediaman pangeran.

Beberapa bahkan membawa minyak dan menyalakan obor mereka.

Dan pada saat yang paling kritis, tangisan menyedihkan terdengar dari dalam dinding kediaman pangeran.

Sebuah bendera putih diangkat dari balik pintu kediaman pangeran.

Pangeran Kekaisaran Tang, LiPeiyan, sudah mati.

Jalan menjadi sangat sunyi ketika orang-orang melihat spanduk putih suram di tengah hujan musim semi. Orang-orang meletakkan batu bata dan batu di tangan mereka, dan obor yang baru dinyalakan secara bertahap mati.

Ning Que diam-diam menyaksikan dari gang di kejauhan.

Wajahnya tetap tanpa emosi.

Li Peiyan menandatangani perjanjian atas nama Kekaisaran Tang. Ini, ke Istana Ilahi West-Hill, bukanlah akhir dari negosiasi, dan juga bukan kemenangan terakhir. Itu karena mereka membutuhkan tanda tangan Akademi.

Jika mungkin, mereka ingin Tuan Pertama yang terkenal, atau tuan, Tuan Kedua, untuk menandatangani. Tapi hanya satu orang dari Akademi yang memasuki dunia manusia, dan itu adalah Ning Que.

Danau Yanming diselimuti hujan musim semi yang berkabut, tetapi tampaknya tidak menyedihkan. Semua anggota korps diplomatik Istana Ilahi-Bukit Barat dan semua Sekretaris Agung Kekaisaran Tang ada di dalam aula. Tidak ada yang berbicara, dan mereka semua merasakan emosi yang berbeda. Tidak perlu menyebutkan Istana Ilahi Bukit-Barat, tetapi Sekretaris Besar Zeng Jing dan pejabat Tang lainnya semuanya mengenakan ekspresi khidmat.

Semua orang menunggu Ning Que untuk kembali dan menandatangani perjanjian. Ye Hongyu juga menunggu di kebun prem, tapi Ning Que datang sangat terlambat, karena dia telah pergi ke tempat lain sebelum kembali ke Danau Yanming.

Di depan Balai Persekutuan Kabupaten Qinghe ada jalan lurus, dan di belakangnya ada sebuah danau dan gunung. Hujan musim semi melemparkan kabut di atasnya dan pemandangannya indah.

Beberapa pengawal dan lebih dari 20 anggota Geng Ikan Naga sedang mengawasi aula guild dengan waspada.

Keturunan panglima perang Kabupaten Qinghe telah mencoba melarikan diri dari aula guild pada malam pertempuran di Chang’an. Mereka semua telah ditangkap melalui banyak upaya, dan mereka tidak ingin mengulanginya. Jika mereka mengetahui bahwa orang-orang di aula akan dikirim kembali ke Kabupaten Qinghe, mereka akan marah.

Dan pada saat seperti ini, Ning Que memasuki Aula Persekutuan Sungai Qinghe. Dia mengambil saputangan dan menyeka rambutnya yang basah oleh hujan. Kemudian, dia menjentikkan tetesan air ke pakaiannya. Dia berperilaku begitu alami, seolah-olah dia ada di rumah.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–