Nightfall Chapter 821

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 821: Semoga Hujan Musim Semi Membasuh Darahku

Penerjemah: Transn Editor: Transn

Perang dunia melawan Kekaisaran Tang dimulai dengan sebuah plot di Kota Chengjing dari Kerajaan Yan. Tetapi titik balik yang sebenarnya adalah di Kabupaten Qinghe, di mana pemberontakan oleh para panglima perang menyebabkan kematian angkatan laut Tang, dan Danau Besar diwarnai merah dengan darah. Setelah itu, Pasukan Koalisi Istana Ilahi-Bukit Barat menyerbu utara. Pasukan Selatan tidak datang tepat waktu untuk membantu, dan jika bukan karena para murid Akademi yang menjaga Verdant Canyon, meskipun mereka menderita luka serius dan bahkan kehilangan lengan, Kekaisaran Tang mungkin benar-benar dihancurkan.

Ini adalah pemberontakan pertama di Kekaisaran Tang sejak didirikan. Dan menurut berita yang menyebar setelah kejadian itu, pemandangan itu sangat mengerikan. Itu sebabnya dibandingkan dengan Istana Ilahi-Bukit yang kuat dan Istana Emas, Tentara Tang lebih marah terhadap para panglima perang Kabupaten Qinghe.

Para panglima perang Kabupaten Qinghe merencanakan pemberontakan untuk menjatuhkan Chang’an, pertama-tama dengan memenangkan kepercayaan Li Yu. Untuk melakukannya, mereka telah meninggalkan banyak warganya di Chang’an sebagai sandera, dan banyak dari mereka adalah tokoh penting bagi panglima perang. Ketika berita pemberontakan menyebar ke Chang’an, orang-orang ini secara alami menjadi prioritas utama dalam pengawasan Tang. Mereka yang tergabung dalam guild Qinghe mencoba melarikan diri dan hampir berhasil, tetapi ditangkap oleh hakim prefektur Kota Chang’an, cara jahat Shangguan Yangyu. Dan mereka tidak bisa meninggalkan guild lagi setelah itu.

Ada dua pendapat berbeda tentang cara menangani keturunan panglima perang Kabupaten Qinghe ini. Satu faksi merasa bahwa mereka harus dengan cepat membunuh mereka menggunakan metode yang paling kejam untuk menaklukkan pemberontak di daerah Qinghe, dan pada saat yang sama, menenangkan arwah angkatan laut Tang dan ratusan pejabat yang mati syahid. Faksi lain berpikir bahwa mereka harus menggunakan keturunan sebagai alat tawar untuk mengejutkan para pengkhianat dan menaklukkan para panglima perang.

Dengan kedatangan korps diplomatik Istana Ilahi-Bukit Barat, dan terutama dengan perubahan mendadak dalam situasi saat ini, perjanjian damai akan segera ditandatangani. Pendapat kedua faksi sekarang tidak penting. Pejabat Tang hanya bisa menonton ketika orang-orang dibawa keluar dari aula guild dan dikirim ke Kabupaten Qinghe. Mereka hanya bisa tetap diam tidak peduli seberapa marah mereka rasakan.

Saat itulah Ning Que memasuki aula guild Kabupaten Qinghe. Seorang petugas setengah baya yang mengenakan seragam resmi Tang tanpa mengenakan topi menyambutnya. Pria itu tampak jujur dan dapat dipercaya.

“Salam, Tuan Tiga Belas,” petugas setengah baya itu menyambutnya dengan tenang dan sopan.

Ning Que menjawab, “Karena Anda tidak mengakui bahwa Anda adalah warga negara Tang, mengapa Anda masih mengenakan seragam pengadilan kami?”

Petugas setengah baya itu bernama Cui Yuan. Dia adalah putra kedua dari Keluarga Cui dari Kabupaten Qinghe dan telah menjadi pejabat di Chang’an selama bertahun-tahun. Dia telah memegang posisi mudah yang dibayar dengan baik di Kementerian Ritus sebelum perang.

Aula guild Qinghe berada di bawah pengawasan ketat dan pengawasan setiap saat. Pengadilan tidak sengaja mempermalukan keturunan para panglima perang. Mereka tinggal di sana seperti sebelumnya. Namun, dengan ratusan orang yang tinggal di aula guild, tidak ada bedanya mengenakan pakaian atau seragam umum. Karena itu, Cui Yuan terus mengenakan seragam lamanya yang resmi.

Cui Yuan tersenyum pahit dan berkata, “Saya adalah seorang pejabat Kekaisaran Tang. Para tetua di klan saya bodoh dan kacau, dan pemberontakan mereka tidak ada hubungannya dengan saya. ”

Rata-rata orang mungkin mempertimbangkan kata-kata ini, tetapi Ning Que tidak. Dia tidak peduli apakah sikap Cui Yuan tulus atau tidak. Dia hanya tahu bahwa pria itu adalah putra kedua Tuan Cui tua dan merupakan tokoh penting di antara para panglima perang.

Dia berkata, “Saya mendengar Tuan tua memiliki beberapa cucu yang sangat dia sukai. Apakah mereka di aula guild? ”

Cui Yuan melihat ekspresinya dan tahu bahwa dia tidak perlu memasang kepura-puraan palsu di hadapan Tuan Tiga Belas. Dia membungkuk dalam-dalam dan menghela nafas, berkata, “Tolong jangan marah, Tuan.”

Ning Que menjawab, “Untuk menenangkan amarah adalah mempertahankan kedamaian batin, yang sangat sulit. Selain itu, Tangs selalu menganggap orang-orang dari Kabupaten Qinghe sebagai bagian dari mereka sendiri. Pengkhianatan para panglima perang itu seperti menusuk kami dari belakang. Apakah Anda berpikir bahwa orang-orang yang tinggal di kota ini masih bisa tersenyum pada Anda dalam keadaan seperti itu? ”

Ekspresi Cui Yuan menjadi jelek dan dia berkata, “Keluarga-keluarga di sini adalah cendekiawan dan memiliki sejarah yang lebih panjang dari Chang’an. Satu-satunya harapan mereka adalah mengembalikan county itu seperti seribu tahun yang lalu; itu tidak bisa disebut pengkhianatan. ”

Ning Que berkata, “Ini masuk akal. Saya tahu apa yang Anda khawatirkan. Kalau tidak, Anda akan menawari saya teh meskipun Anda terjebak di sini dan saya adalah tamu yang tidak disukai. ”

Cui Yuan tersenyum pahit dan menjawab, “Apakah ada orang yang tidak takut mati? Maafkan saya karena terlalu khawatir. ”

Ning Que berkata, “Meskipun aku tidak bisa ditenangkan, aku datang untuk memberitahumu sesuatu dengan sangat enggan. Istana Ilahi West-Hill ingin menyelamatkan hidup Anda. ”

Ning Que memperhatikan ekspresi Cui Yuan ketika dia mengatakan itu. Ketika pria itu mendengar berita itu, dia tetap tenang seperti sebelumnya, tetapi jejak kebahagiaan melintas di matanya.

Inilah yang ingin dia lihat.

Cui Yuan membungkuk dalam-dalam padanya sekali lagi, dan mengucapkan terima kasih dengan suara bergetar. “Meskipun aku tahu betapa marahnya dirimu, aku tetap ingin mengucapkan terima kasih. Setelah kami kembali ke Kabupaten Qinghe, aku akan menahan klanku dan kami akan hidup harmonis dengan Kekaisaran Tang. ”

Ning Que sangat mengagumi penampilan pria itu dan berpikir bahwa panglima perang Qinghe memang memiliki banyak bakat. Bahkan pria yang telah memasuki ibukota sebagai sandera dapat melakukan dengan sangat sempurna di bawah keadaan. Lelaki itu tidak mengatakan apa-apa dan bertindak dengan cara apa pun yang bisa membuat marah atau membuat marah Tangs.

Dia berkata, “Saya tidak mengerti niat Istana Ilahi West-Hill.”

Cui Yuan berpikir dalam hati bahwa Ning Que tidak mungkin untuk tidak tahu. Ning Que bertanya hanya karena dia ingin mendengar Cui Yuan mengatakannya. Dia berkata dengan getir, “Jika mereka bahkan tidak bisa melindungi Kabupaten Qinghe, tidak ada orang lain di dunia ini yang akan mempercayai Aula Tuhan lagi.”

“Itu benar.”

Ning Que berkata dengan penuh pertimbangan, “Kekuatan berbicara lebih keras daripada beralasan. Kekuatan Balai Divine memang hebat sekarang, jadi mereka lebih beralasan. ”

Cui Yuan menambahkan, “Resesi Akademi bersifat sementara, tidak perlu bagi Anda untuk menjadi begitu sederhana.”

“Saya tidak pernah menikmati menjadi rendah hati. Meskipun tinju Haotian Taoisme lebih besar di dunia untuk saat ini, di Chang’an, tinju Akademi masih lebih besar. Karena itu, saya telah memutuskan untuk bersikap masuk akal. ”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Sebelumnya, Anda mengatakan bahwa tidak ada yang akan percaya Balai Ilahi jika mereka tidak bisa melindungi Kabupaten Qinghe. Itu sangat masuk akal, jadi katakan padaku, mengapa kita tidak membunuh kalian semua? ”

Cui Yuan mengerutkan kening dengan kebingungan. Dia bertanya-tanya pada diri sendiri apa gunanya mengatakan begitu banyak jika Ning Que akan membunuh mereka semua.

Ning Que berkata, “Jika para panglima perang dari Kabupaten Qinghe memiliki kesempatan untuk bersinar seterang ribuan tahun yang lalu, Anda dan semua yang lainnya di aula guild akan menyesal tidak memiliki kesempatan untuk melihatnya.”

Ketika dia mendengar itu, ekspresi Cui Yuan berubah drastis. Dia bertanya dengan lembut, “Apa maksudmu dengan itu, Tuan? Apakah semua yang Anda katakan sebelumnya salah? Apakah Istana Ilahi West-Hill tidak membuat permintaan ini? ”

“Istana Ilahi West-Hill memang ingin kalian semua hidup untuk membuktikan kebesaran Haotian.”

Ning Que menatapnya dan berkata, “Masalahnya adalah bahwa Kabupaten Qinghe membunuh lebih dari 300 pejabat Kekaisaran Tang. Lebih dari seribu orang di angkatan laut tewas, dari komandan utama hingga pasukan tambahan. Lebih dari seribu orang melakukan kerja keras di Pegunungan Mei di hilir dari Sungai Fuchun. Dibandingkan dengan kebesaran Haotian, saya pikir ini semua lebih penting. ”

Cui Yuan mengerti apa yang dia maksud dan dia hanya bisa gemetaran. Dia berteriak dengan marah, “Mr. Tiga belas, apakah Anda bermaksud menyabot negosiasi? Apakah Anda bahkan ingin menandatangani perjanjian dengan Balai Divine? ”

“Para panglima perang Qinghe tidak berperilaku seperti anjing yang taat selama seribu tahun sejak Kekaisaran Tang memerintah. Sudah terlalu lama dan kalian semua sepertinya sudah lupa bagaimana berperilaku seperti anjing. Anda lupa berpikir seperti anjing. ”

Ning Que berkata, “Anda benar-benar harus memastikan siapa pemiliknya sebelum Anda mengalahkan anjing itu, karena tuan anjing itu, tentu saja, ingin melindungi anjingnya sendiri. Tapi bagaimana jika aku benar-benar membunuh kalian semua, lalu apa yang tuanmu bisa lakukan? Paling-paling, aku harus membayar harganya, tetapi tidak dengan nyawaku. Apakah mereka benar-benar berpikir bahwa saya akan membalas mereka dengan hidup saya? Kehidupan seekor anjing itu murah dan tidak pernah sama berharganya dengan kehidupan manusia. Kabupaten Qinghe telah menjadi anjing Balai Dewa sejak hari mereka berbalik melawan Kekaisaran Tang dan hidupmu tidak berharga. ”

Cui Yuan memelototinya dan berteriak dengan marah, “Datanglah pada kami jika Anda ingin membunuh kami. Saya telah menunggu di aula guild selama berhari-hari, dan tidak pernah berharap untuk hidup. Bahkan anak-anak sudah siap. Mengapa Anda mengatakan semua itu untuk mempermalukan kami? Apakah ini cara Kekaisaran Tang? ”

“Aku tahu bahwa kamu semua siap untuk mati. Saya memberi tahu Anda tentang tuntutan Aula Ilahi untuk tidak mempermalukan Anda, tetapi saya berharap Anda semua akan mendapatkan kembali harapan. Harapan itu indah, dan keputusasaan yang datang sesudahnya menyakitkan, sama seperti perasaan para pejabat dan tentara itu ketika mereka mati di tangan panglima perang. ”

Ning Que berkata, “Ini memang bukan cara Tentara Tang dan orang-orang akan melakukan sesuatu, tapi saya belum pernah menjadi model warga Tang. Saya bisa melakukan banyak hal untuk mengembalikan rasa sakit kepada lawan saya. Saya akan sangat sabar. Kalian semua akan menjadi yang pertama mengalami ini, tetapi bukan yang terakhir. ”

Wajah Cui Yuan sangat pucat. Kilatan kegembiraan terlintas di matanya sebelumnya, ketika dia mendengar bahwa Istana Ilahi West-Hill telah meminta Kekaisaran Tang untuk mengirimnya dan anggota klannya kembali ke Kabupaten Qinghe. Sukacita telah lama menghilang sekarang, dan matanya tanpa harapan dan ketenangan, hanya meninggalkan keputusasaan.

“Aku sepertinya telah mendengar beberapa sorakan sebelumnya, sepertinya percakapan kita sudah menyebar melalui aula guild. Saya membayangkan sorak-sorai itu kemudian menjadi isak tangis, dan ini membuat saya benar-benar bahagia. ”

Ning Que mengatakan itu, dan kemudian, mengeluarkan podao-nya dan menikam ke depan.

Ada kepulan lembut dan pisau tajam namun berat itu perlahan menembus perut Cui Yuan.

Ning Que mulai menarik pedangnya. Tindakannya lambat dan sangat lembut, dan karena itu, Cui Yuan sangat kesakitan.

Cui Yuan mencengkeram perutnya yang berdarah dan perlahan duduk di kursi. Wajahnya pucat dan dadanya naik-turun. Dia tampak sangat kesakitan, tetapi dia tidak bisa langsung mati.

Ning Que memegang pedangnya dan berjalan ke pintu masuk aula guild Qinghe.

Para Penjaga Kerajaan Yulin dan Geng Naga-ikan sudah mengelilingi aula guild sepenuhnya.

Ning Que memerintahkan, “Bunuh mereka yang mengenakan seragam Tang Empire perlahan. Jangan lupa untuk menelanjangi seragam saat Anda mengumpulkan mayat mereka. Bunuh mereka yang di bawah 14 dengan cepat. ”

“Iya!”

Para Penjaga Kerajaan Yulin dan Geng Ikan Naga menjawab sebagai orang ketika mereka berjalan melewatinya, menyerang dengan niat untuk membunuh.

Seorang remaja muda Kabupaten Qinghe berlari ke bawah dari aula guild. Dia memeluk Cui Yuan yang sekarat yang sedang duduk di kursi. Wajahnya berlinangan air mata saat dia terisak, “Ayah!”

Seorang pria dari Geng Ikan-naga menikamnya dan dia jatuh ke genangan darah.

Pembantaian di aula guild Kabupaten Qinghe dimulai. Ada orang mati di mana-mana dan darah mengalir ke mana-mana. Suara pedang memotong tulang dan menangis mengiringi hujan musim semi dan bisa terdengar dari jauh.

Ning Que memegang podao-nya dan berdiri di pintu aula guild, menyaksikan hujan musim semi.

Air hujan di kemejanya sudah lama kering tetapi dia sudah dibasahi lagi dengan banyak darah.

Baik Pengawal Kerajaan Yulin dan Geng Ikan-Naga kesulitan membunuh beberapa orang. Ning Que tidak memberi mereka waktu untuk ragu. Sebagai gantinya, ia memilih untuk mewarnai pedas besinya sendiri dengan darah.

Dia tidak menghapus darahnya karena tidak bisa dibersihkan tidak peduli bagaimana dia menghapusnya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–